Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Endless Love

Bimabet
Haedeeeh mpe klilipan ini mata...
Mudah²an next update ada titik terang ny.renata..
 
BAB XII : TOUCH ME THERE


Joan buru mamdi dan mempersiapkan dirinya, pagi-pagi dia menerima pesan lewat whatsapp bahwa Boss yang disebut Pak Reza akan datang pagi ini. Dia dibuat gugup dengan wa pagi-pagi ini, setelah kemarin dia mempersiapkan diri, malah yang ditunggu batal datang.

Dia segera mandi dan bersiap, semua kamar utama yang memang dia tidak tiduri masih terlihat rapi dan bersih, seperti kamar pengantin. Joan benar-benar bingung, dan deg-degan, karena ini pertama kali dia bertemu dengan kliennya yang dia tanda tangani surat kerjasama sekitar 3 minggu lalu.

Dia banyak menghabiskan waktu hanya di apartmen aja. Unit ini memiliki 3 kamar, dan mewah sekali, jauh dengan flatnya dia hanya seperti kandang burung. Dia pun sebenarnya dibebaskan jika ingin jalan atau hendak kemana, tapi entah kenapa dia malas melakukannya, dia memilih tinggal dan tidur saja di apartemen, toh semua keperluannya disediakan bagi dia adalah bertemu dengan suami bohongannya ini yang terutama, dia penasaran dan ingin tahu siapa.

Semua pelerjaan dan panggilan kerja atau endorsmeent untuk sementara dia tolak dulu, rasa penasaran dan ingin tahu siapa yang punya ide hingga mengontraknya jadi intimate partner membuat dia lebih memilih diam dan menunggu.

Dengan dandanan yang tipis, dress yang sederhana, namun sedikit ketat menempel di badanya, membuat Joan terlihat menarik dan tidak menor, dia tidak ingin terlihat norak di hadapan ‘suaminya’ pagi ini.

Jantung Joan serasa mau copot saat bel apartementnya berbunyi. Dia dengan buru-buru membuka pintunya, tanpa mengintip lagi dari lubang intai di pintu.

Dan betapa kagetnya Joan....

Sosok di hadapannya ternaya jauh dari bayangannya sebelumnya, dengan tinggi badan yang jangkung sekitar 180 cm, sosok ganteng itu tersenyum tipis, lalu menyapanya...

“Hi....pagi Joan...”

“iya iya....selamat pagi Pak....” suara Joan langsung gugup....

“masuk....” dia segera mempersilahkan....

Eka masuk dengan tenang, lalu duduk di sofa... membuka ponselnya sbentar dan sibuk mengetik di ponselnya tanpa mempedulikan Joan yang sedang bingung berdiri....

“mau minum apa..” tanya Joan terbata bata....

Eka tersenyum, melihat Joan sebentar...

“teh manis aja, gulanya satu sendok, air panasnya ¾ gelas, sisanya air dingin....jangan full di gelas...” ujarnya membuat Joan ternganga sebentar

“baik pak....” Joan segera beranjak ke pantry dan mulai menyiapkan teh manis. Dia benar-benar surprise. Gila nih orang ganteng banget, ngga perlu bayar juga gue deman kalo ama orang kaya ganteng begini kali.....

Dia sambil membuat teh sesekali melirik ke Eka, sosok ganteng dengan tangan panjang digulung ke siku, memakai celan jins dengan sepatu kets casualnya, ditambah kulitnya yang putih bersih, wajah gantengnya membuat Joan tersenyum sendiri....

Rejeki buat dia memang sulit diduga, at least di awal dia sudah dibuat tertarik dengan penampilan awal dari boss ini, yang dia bahkan belum tahu dia siapa namanya....

Joan meletakkan cangkir teh di depan Eka.....

“udah sarapan?” tanya Joan pelan

Eka tersenyum melihatnya....

“santai aja, jangan tegang dan terlalu formal yah....” ujar dia ke Joan. Joan hanya menganggukkan kepalanya. Dia lalu duduk di sofa di seberang Eka, sambil menungggu Eka yang sibuk mengetak ngetik ponselnya.

“hari ini ngga keluar kan?’ tanya Eka

Joan heran, khan aku nungguin dirimu.....

“ngga Pak, aku standby aja di sini....takut bapak datang ...”

Eka kembali tersenyum

“gue datang pasti bilang....” sambil menyeruput teh manisnya

“pas gulanya?” tanya Joan

Eka tidak menjawab hanya tersenyum.....

Mereka lalu sama-sama terdiam, Joan bingung bagaimana harus memulainya

“gue mau ke toilet dulu...” Eka berdiri

“di kamar aja aja...” tawar Joan...

Eka mengangguk dan kemudian masuk ke kamar utama, dia diikuti Joan dibelakangnya....

“ rapih sekali....” komentar Eka

Joan hanya tersenyum...

“belum ditiduri dari awal pindah, cuma seprainya tadi diganti”

“kok?”

Eka heran

“trus tidur dimana?”

“di kamar belakang” tunjuk Joan

“kenapa ngga disini?”

“khan bapak belum datang, nanti pas kesini kamar beantakan ngga enak aku...” sambil menundukkan kepalanya...

Eka tertawa....

“ngga apa2...tidur aja disini... ini apartemen disediakan buat kamu kok...” jawab Eka...

Joan hanya menggut manggut....

“kemejanya ngga dibuka?” tanya Joan

Eka tertegun sejenak...

“oke...”

Dia membuka kemejanya, kaos dalamnya lalu menyerahkan ke Joan, joan menerimanya dan menggantungkan ke hanger lalu memasukan ke dalam lemari. Eka lalu masuk kedalam kamar mandi melewati walk in closetnya itu

Sekilas Joan melihat ada tato di belakang punggung atas dibawah pundak kanan Eka, tertulis sebuah nama dengan huruf Italic, namun terbaca jelas...

Renata

Pasti nama pacarnya atau istrinya, pikir Joan.

Saat Eka di kamar mandi, pikiran Joan tidak karuan dibuatnya, dia tidak menyangka jika yang akan menggunakan jasanya ini ternyata masih muda dan ganteng. Badannya aja berotot bagus, tinggi dan kulitnya putih bersih, bikin jantung Joan berdebar tidak menentu.

Benar kata Reza, bukannya tidak laku atau gimana, tapi lebih ke seksual attraction dan tidak ingin ada darama percintaan. Tapi orangnya ganteng dan cool begini gimana ngga klepek klepek gue? Dibayar 50 juta trus dipake lalu gue diludahin juga gue rela....pikir Joan....

Suar pintu kamar mandi segera menyadarkan Joan... melihat Eka berdiri di dekatnya... dengan telanjang dada, dia milhat tubuh tegap atletis, bersih dan wajah ganteng yang tersenyum ke arahnya.... Joan bagain dihiptonis... dia bingung harus telanjang atau bagaimana....

Joan berdiri dan mendekat sambil tersenyum malu....

“maaf, aku masih agak gugup....” ucapnya terbata....

Eka hanya tersenyum....

“it’s OK.... gue penganggum kamu kok...salah satu model yang gue suka...” ujar Eka secara langsung...Joan seketika merah mukanya... dia tidak menyangka jika boss sebesar Eka ini adalah pengagumnya...

Dia lalu berdiri di depan Eka....seolah bersiap... memberi signal untuk Eka agar memulainya...

Joan tersenyum melihat Eka, dia mendekat dan berdiri tepat didepan Eka, samar dia bisa mencium parfum wangi khas pria dari tubuh Eka, dan laki-laki itu mendekatinya, tangannya masuk diantara kedua lengan Joan, lalu merangkul pinggangnya dan menariknya kedalam pelukannya...

Wajahnya dengan tenang dan dingin menatap Joan, wanita itu seakan terhipnotis dan terdiam saat wajah ganteng penuh pesona lalu menunduk dan mencium bibirnya. Joan pasrah saat bibirnya disentuh, lalu sesaat kemudian dia membuka bibirnya menyambut ciuman dahsyat dari Eka... kini tangannya melingkar naik dari punggung hingga ke belakang kepala Eka, lalu membalas pagutan dengan penuh penghayatan.

Saat bibirnya lepas, Joan lalu mencium leher dan dada Eka, dia terbius dengan harumnya parfum yang menempel di badannya Eka, dan kokohnya dada itu, otot yang keras dan atletis membuat Joan semakin bergairah, bibirnya dan lidahnya turun ke puting dada Eka, tangannya meremas punggung yang keras, dan kembali bibirnya menjemput dan berpagutan dengan bibir Eka, berciuman penuh gairah.

Tangan Eka kini merayap ke paha Joan, dia lalu mengangkat dress yang dipakai oleh Joan dari bawah keatas. Joan mengangkat tangannya agar Eka dengan mudah membuka dressnya, dan dress itu copot melewati kepala Joan, dan kini hanya beha dan celana dalam yang transparan yang dipakai oleh Joan, putingnya yang berwarna pink mengintip dari bra transparannya, begitu juga pangkal pahanya yang ditumbuhi bulu halus yang tipis yang rajin dicukur, menerawang lewat celana dalam sexy yang juga transparan itu.

Bbir mereka kembali bertautan, tangan Joan melingkar di lehar Eka, dia menikmati sekali berciuman dengan saling mendorong lidah dan masuk ke rongga mulutnya, bertukar ludah denagn penuh nafsu, sambil berdekapan dengan erat.

Tangan Eka lali turun ke punggung Joan, membuka kancing behanya, dan dengan mudah dia menemukan kancing dan mencopot beha trasnparan berwarna putih, sehingga buah dada Joan kini bebas terbuka, dan langsung disambut oleh lumatan dan jilatan mulut Eka.

Joan seketika serasa terbang saat mulut pria ganteng itu mendarat di pucuk buah dadanya, darahnya kini alirannya bergerak lebih cepat, lumatan dan isapan bibir serta disertai lidah Eka membuat dia semakin tidak karuan, tangannya memluk kepala Eka agar ditekan ke dadanya, sedangkan Eka bagaikan bayi yang sedang kehausan mengisap buah dada yang kenyal dan indah itu kiri kanan bergantian.

Dia semakin terdorong ke puncak birahinya, adrenalinnya benar-benar terpacu kencang, saat pria tegap dan wangi ini memainkan lidahnya di dadanya, cumbuan dan lidahnya yang bermain dengan ganas di puncak payudaranya, membuat erangan dan desisan Joan kini keluar tanpa terkendali, dia sudah lupa dengan rasa malu dan sungkannya lagi kini.

Dia lalu menarik kepala Eka untuk tegak, dan mendorongnya ke tempat tidur.

Kini Joan meraih kancing celana jins Eka, membukanya dan menurunkan retsluitingnya, dan menarik celana panjang itu hingga lepas dari badan Eka. Lalu kemudian menarik celana dalamnya yang menjadi penutup terakhir pria itu.

Batang kemaluan yang besar dan berurat itu keluar dari sarangnya, mencuat dengan gagahnya, seakan menyapa Joan agar menjamahnya segera. Joan terpukau melihat betapa seksinya pria ini. Dengan badan yang berotot, perutnya rata dan terlihat abdominal perutnya terbentuk dengan baik, pahanya juga kekar, dan batang kemaluannya kekar berdiri, bersih dan menantang untuk dijamah, dengan bulu yang teratur rapih, sehingga batangnya terlihat indah mengangguk angguk meminta gapaian tangan halusnya untuk kesana.

Joan dengan lembut membelai batang kemaluan yang tegang itu, dia mengocok sambil memandang ke arah Eka yang menantapnya sayu. Lalu Joan mebuka mulutnya, batang kemaluan itu lalu masuk ke mulutnya Joan.

Wanita itu mengeluarkan kemampuan terbaiknya, dia menjilat batang yang gagah itu, mengulumnya dengan memainkan lidahnya di kepala topi bajanya yang kini basah kena ludahnya Joan, lalu mengulum dengan memasukannya hingga mencapai batas mulutnya menelan,

Lidahnya dengan lincahnya bermain di sekeliling batang coklat yang kini menggeliat dan menegang, dan sapuan lidahnya juga kini turun ke bijinya, hingga bagian bawah antara biji dengan lubang mataharinya, membuat Eka terpejam dan terdongak wajahnya, sambil mengelus rambut Joan memberi semangat.

Menyaksikan wajah penuh kenikmatan dari laki-laki ganteng ini, Joan semakin bersemangat mengemut batang tegang ini, bibirnya dan lidah nya bermain semakin lincah, sementara tanganya yang kiri menggapai puting dada Eka, dan yang kanan bertumpu di kasur untuk menjaga keseimbangannya yang asyik menikmati kuluman di batang itu.

Eka lalu menarik bahu Joan, wanita itu bangkit, sambil melempar senyumannya ke Eka, gunung es dan situasi yang agak gugup diawal kini sudah mencair, dan Joan bangkit dia sambil menatap eka dengan pandangan penuh birahi, dia lalu mencopot celana dalamnya yang tersisa di tubuhnya.

Bulu-bulu halus yang tertata rapi tipis diatas pangkal pahanya, membuat pemandangan itu terlihat indah, dengan perut rata dan buah dadanya yang terlihat besar dibanding tubuh rampingnya, badan mulus dan putih milik Joan memang menarik dan mambuat pria manapun pasti tertarik apalagi dengan kondisi telanjang bulat seperti ini.

Eka mencium bibir Joan, lalu tangannya meremas buah dada indah yang keras dan belum pernah diemut mulut bayi itu, sementara tangan Joan menggapai batang kemaluan yang sudah keras milik Eka, menggosok gosokan ke bibir luarnya yang sudah basah dan terbuka, lalu dia menurunkan badannya sambil meneutup matanya menikmati masuknya batang keras itu membela vaginanya, dan kemudian dijepit oleh dinding vaginanya yang basah.

Joan sedikit berteriak saat batang itu masuk, matanya terpejam menikmati penuhnya batang itu dalam vaginanya, dia mendiamkan sejenak, lalu tanganya bertumpu di dada Eka, menarik tangan kiri Eka untuk meremas buah dadanya yang sebelah kiri.

Manyaksikan pria keren yang telanjang berbaring diranjang, badannya yang bersih dan atletis, pandangannya yang sayu, membuat nafsu birahi Joan benar-benar terpacu, dia menjadi binal melihat wajah ganteng dibawah tubuhnya, yang batang kemaluannya kini masuk terjepit diantar vaginanya.

Kini pinggulnya Joan bergerang seiring desakan di vaginanya untuk memacu dan menjepit batang keras Eka, dia mulai menggoyang maju dan mundur secara pelan iramanya, sambil menikmati remasa dari Eka di buah dadanya, tanganya bertumpu di badan Eka, dan dia bisa dengan jelas merasakan batang keras itu seakan mengorek ngorek isi vaginanya yang kini semakin banjir dan basah, dinding vaginanya kini benar-benar mencairkan begitu banyak pelumas, yang diimbangin dengan goyangan dan jepitannya.

Pinggul yang beradu, serta dominannya Joan diatas, menimbulkan irama bercinta yang sungguh membawa kenikmatan tersendiri, bercinta dengan pria yang keren dan punya badan menarik, membuat Joan merasa bahwa kenikatan yang dia rasakan ini kini semakin cepat dan membuatnya tidak mampu berlama lama menahan derasnya arus kenikmatan, ditambah lagi dengan posisinya yang menunggangi sehingga titik nikmat yang harusnya bisa dikontrolnya, malah menuntunnya untuk semakin mendekat.

Dan goyangan Joan semakin liar dan tidak terkendali, dia semakin cepat menggoyangkannya, dan itu lalu membuat dia seperti lupa diri dan kemudian dia berteriak dengan kencang

Menggeram dengan keras, tanganya seperti mencakar dada Eka, pinggulnya berhenti bergoyang, vaginanya menjepit erat dan juga pahanya menekan panggul Eka dengan kencangnya, dan dia lalu berteriak kecil...... orgasmenya yang sungguh dahsyat akhirnya dicapainya...

Badannya lalu tumbang di pelukan Eka, diraihnya wajah Eka dan bibirnya dengan ganas mencium dan melumat bibir Eka, badai orgasme dahsyat yang jarang dia temui, pagi ini dia dapati dengan pria yang baru dia lihat dan temui pagi ini....

“maaf....aku duluan....” ujarnya pelan dan malu

Eka hanya tersenyum, dia seperti menikmati tumbangnya Joan dan liarnya wanita itu dalam bercinta dan terutama saat orgasme.

Joan bangkit mengambil handuk, dia lalu masuk ke kamar mandi membasuh vaginanya, melapnya kembali dengan handuk, lalu kembali ke kamar, kini dia siap kembali.

“ mau aku dibawah? Atau....” tanya Joan...

“terserah....” ucap Eka

“nungging yuk...” ajak Joan, dia menawarkan salah satu posisi favoritnya, yaitu doggy style

“oke...” Eka bangkit dari kasur

Joan lalu memposisikan diri menungging di pinggir ranjang, posisi ranjang yang sedikit agak rendah membuat posisi doggy style ini rasanya pas sekali. Tangan Joan dibasahi ludah, lalu digosokkan ke vaginanya, agar lebih basah.

Eka berdiri di belakang Joan yang kini menunggung, pantatnya yang besar dan montot kini terpampang dihadapannya, mulus tanpa cacat, dan lubang vaginanya yang merah belahannya juga terlihat indah dari belakang, membuat batangnya kini kembali tegang sempurna.

Dia lalu menggosokkan batangnya di seputar bibir kemaluan Joan, wanita itu sedikit mengejang saat kepala kontolnya menyentuh bibir vaginanya, dan kemudian dengan diiringi rintihan penuh kenikmatan, batang kemaluan Eka masuk menggelosor dari bealakng ke depan, wajah Joan terdongak seketika saat batang itu masuk.

Sambil memegang dan meremas pantatnya yang mulus dan putih itu, Eka kini mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur secera perlahan, dan Joan juga kini menggoyangkan dan sedikit memutarkan pantatnya seiring dengan tusukan kontol Eka di lubang kenikmatannya.

Irama dan perpaduan gerakan mereka berdua dalam beradu kenikmatan itu membuat mereka saling berkonsentrasi untuk bisa mencapai puncaknya, sodokan dari belakang diimbangin dengan perlawanan dan goyangan yang ganas juga, dia yang baru saja menumpahkan tetesan orgasmenya, kini kembali dibuai gairah.

Tarikan rambut atau tepatnya jambakan mesar di rambutnya, membuat dia mengerang kenikmatan, posisi doggy ini membuat dia bersemangat untuk menggoyangnkan pinggulnya, menyambut sodokan dari belakang, apalagi saat rambutnya dijenggut dengan renggutan yang kasar bergairah, membuat dia semakin menggila, birahinya kini kembali bergelora.

Tangan Eka kini meremas buah dadanya Joan dari belakang, jepitan jarinya diputing dan remasannya yang sedikit gemes dan kadang lembut, membuat Joan kembali seperti dihempas gelombang kenikmatan, sambil menahan sodokan liar divaginanya, buah dadanya yang sangat sensitif itu disentuh, diremas dan dipilin putingnya, membuatnya kalang kabut.

Ingin rasanya menahan agar sodokan itu berhenti sejenak, namun malah semakin konstan dan tetap menghajar vaginanya dan pantatnya diadu dengan pinggang pria itu, rasanya Joan kini kembali dihantam diatas gelombang orgasmenya yang kedua kalinya. Ingin emminta ganti posisi, nanum serangan itu malah semkin keras dan tetap stabil menggoyangnya, batang kemaluannya yang keras itu tetap ganas menyodok dan mengorek dinding kemaluannya, dan itu mebuat dia semakin naik, meninggi kembali, dan akhirnya ombak itu datang untuk kedua kalinya....

“sayang....aku keluar lagi.......oooouuuuhh.....ahhhhhhh.....” teriak joan sambil tangannya kebelakang meremas pinggangnya Eka, lalu kemudian bertumpu dikasur menahan badannya yang kemudian tumbang di kasur, sekaligus batang kemaluan yang keras itu copot dari vaginnya

Dia terengah engah, baru kali ini dia bertemu dengan lawan setangguh ini, ditambah dengan membaranya gairah setelah melihat betapa gagahnya Eka, membuat dia lebih bergairah lagi dan harus mengakui kekalahanya kali ini....

Melihat Joan yang sudah terkapar, Eka yang sudah mendekati puncaknya juga, kini mulai menindih Joan lagi, dia membuka paha Joan lebar-lebar, dan wanita itu dengan sigap melebarkan pahanya, meraih batang kemaluan yang basah oleh cairannya, dan menuntunnya ke lubangnya untuk kemudian masuk dengan sekali sentakan.

Kondisi vagina yang licin memudahkan batang kemaluan Eka untuk masuk, dengan cepat dan dan teratur dia menggoyang dan memompa keluar masuk kontolnya yang kini sangat tegang. Tangannya bertumpu di tempat tidur dengan sikunya, dadanya menempel erat ke dada Joan yang lembut dan teras menekan dadanya.

Tangan Joan melingkar memeluk pundak belakangnya, pahanya terbuka lebar dan matanya terpejam menahan sodokan keras dari kontol Eka. Kadang dia mencium pipi dan bibirnya Eka, memberi semangat untuk menuntaskan pertarungan pagi ini.

Dan akhirnya Eka berteriak dengan keras, giginya gemertak dan pelukannya erat memeluk Joan, batang kemaluannya kemudian menyemprotkam caitan kenikmatan yang semuah ditumpahkan ke vaginanya Joan yang basah dan sudah becek sebelumnya.

Joan merasa sangat bahagia dan senang, melihat Eka akhirnya bisa mencapai puncak kenikmatan, begitu kontolnya dicabut, tanpa jeda langsung Joan bangun dan menhisap batang kemaluan Eka, seakan ingin membersihkan sisa-sia peju di batang yang kini terkulai lemah.

Eka dibuat ngilu, namun nikmat rasanya diisap saat seperti itu, kontolnya dibersihkan dan seakan divaccum kembali agar bersih dari sisa pejuh.

Dia lalu membelai rambut Joan, yang tersenyum manis kearahnya.

“suka?” tanya Joan. Eak hanya tersenyum tipis tanpa menjwab.

Joan lalu bangun kembali melap vaginanya yang basah karena banyaknya cairan, lalu kini tanpa malu lagi dia membaringkan badannya disamping Eka. Memeluk Eka tanpa sungkan lagi, lalu mencium bibirnya dengan mesra.

“makasih yah.... eank banget...” ujarnya sedikit malu.

Eka hanya tersenyum seperti biasa.

Setelah agak reda nafasnya, Eka lalu bangun.

“ada handuk lain?” tanyanya

“oh...ada yang baru” Joan bangun dengan cepat lalu mebuka lemari dan menyodorkan handuk yang baru.

Eka menrimanya dan langsung masuk ke kamar mandi, membersihkan dirinya, lalu tidak lama keluar dari kamar mandi, sedangkan Joan merapihkan tempat tidurnya yang acak-acakan akibat pertempuran sengit barusan.

“tadi ngga apa-apa aku buang di dalam?” tanya Eka

Joan tersipu malu mendengar itu

“aman kok, aku udah sterilin sejak datang kesini”

“oke...” jawab Eka langsung memakai celana dalamnya

“mau makan dulu? Atau mau disiapin apa?” tanya Joan

“ngga usah, aku masih ada kerjaan siang ini, nanti aku makan di kantor aja..” jawab Eka datar.

Joan terdiam seketika, dia lalu disadarkan kembali siapa dan apa yang terjadi diantara mereka. Dia hanya bisa tersenyum sendiri dan seperti kembali ke awal lagi, bahwa ini hanyalah bisnis semata, dan tidak ada ikatan apa-apa diantara mereka.

“aku boleh tanya?” tanya Joan

“silahkan..”

Joan menaruh bantal diatas tempat tidur secara sejajar

“kontrak aku kan probationnya sebulan, ini sudah berjalan 3 minggu, kira-kira gimana yah...” agak malu dan terbata ucapan Joan

Eka kembali tersenyum

“happy dan puas dengan kontraknya sejauh ini?” tanya Eka balik

“yah kan aku hanya yang dikontrak, yang user aku harusnya yg jawab....” ucap Joan pelan

“ gue sih no problem... kamu sendiri gimana? Merasa nyaman jika dilanjutkan?”

Joan sedikit terkejut, tapi mukanya agak memerah dan senang mendengarnya

“yah...aku sih suka, dan sangat senang jika diperpanjang...” mukanya merah...

Eka hanya tertawa kecil

“ya sudah...be it, then....” jawabnya lagi sambil mengancingkan kemejanya.

Joan rasanya ingin memeluk Eka saat itu, tapi dia diingatkan kembali bahwa mereka hanyalah bisnis, apalagi wajah Eka kembali agak dingin dan datar kembali seperti dia datang, meski ada senyuman di wajahnya.

“gue balik dulu yah...” pamit Eka

Joan lalu menyalami dan mencium tangan Eka.

“hmmmm, nanti aku mau minta tolong boleh” tanya Joan lagi

“silahkan”

“kira-kira kapan lagi mau kesini?” tanyanya dia malu-malu

“ngga tau, beberapa hari kedepan gue akan keluar soalnya, minggu-minggu depan mungkin”

“jiak kamu ada kegiatan sialahkan aja..” sambung Eka lagi

“ngga sih, aku menyesuaikan aja, kalo ngga ada acara mau kesini aku diam aja dirumah” jawab joan

“oke..”

Joan lalu mengantar Eka hingga ke pintu rumah

“kalo akhir minggu ini orangtua aku kesini boleh ngga?” tanya dia meminta ijin

“sure, suruh datang aja” jawab eka santai

“di Banjarmasin sih...”

“telp PA aku si Intan, nanti dia siapin tiketnya” ujar

“bertiga ama ade aku?’

“ngga apa2..”

Joan terdiam seketika, ingin memeluk tapi dia malu

“ehhhh....kalo aku mau contact kemana yah?” tanya dia lagi “ khan selama ini selalu Pak Reza yang kontak aku...”

Eka hanya tersenyum....

“nanti aku wa no aku....” ujar dia

“oke...makasih yah...”

Eka lalu berlalu ke arah lift dan turun.

Joan lalu masuk kemarnya dan berteriak sendiri seperti orang gila, dia merasa sangat senang dan bahagia sekali, ternyata jauh dari apa yang dia takutkan. Gila, ganteng banget ternyata dan sangat kuat, pikir Joan.

Bahagia dan senang rasanya hari ini.

Dia lalu membuka ponselnya, lalu menelpon ibunya, karena semenjak dia ke Jakarta, memang orangtuanya belum sekalipun menjenguk diirnya, dia yang sering pulang ke Banjarmasin. Kini dengan adanya fasilitas mobil, apartemen dan uang saku, ditambah tiket pulang pergi akan ditanggung Eka, dia merasa sangat bahagia sekali, bisa bertemu bapaknya, mamanya, dan juga Yudo adiknya.​
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd