Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Endless Love

Hadeh... Yang lama belum kelar, ts udah bikin penasaran dengan cerita baru... Please dong ah... 😁
 
Akhirnya terbit karya terbaru, ga usah di ragukan lagi kualitasnya :beer::semangat:
 
BAB IV : INGIN TAHU LEBIH


Siang sepulang sekolah, Eka mampir kerumah Renata kembali, dia menemani pacarnya yang sedang mencuci baju. Dapur sederhana itu hampir mau rubuh tepatnya, tinggal ditopang tiangnya oleh Kakek Renata yang sehari harinya di Malang dan bekerja menjaga kebun apel disana, pulang kadang 2 minggu sekali atau sebulan sekali.

“sudah belajarnya Mas?” Renata selalu memamnggil mas ke Eka, karena dirumah memang dia dipanggil Mas oleh keluarganya

“sudah dong…”

“selesai nyuci aku test yo…” sambil senyum Renata memandang

“siap….”

Tugas Renata memang mencuci, beres-beres rumah atau kadang disuruh ibunya belanja kepasar untuk persiapan masak besoknya di warung nasi mereka, sering Renata membantu ibunya, namun lama-kelamaan dilarang oleh Ibunya.

Paras manis Renata memang mengundang banya laki-laki iseng yang suka menggoda, termasuk pria separuh baya yang bernama Parman. Sopir angkot itu sering menggoda Renata, dan suata saat waktu Renata ada di warung, Parman dengan santainya menggoda gadis muda itu, tanpa dia sadari Eka datang menjemput Renata, melihat pacarnya digoda dan dicolek pantatnya, tanpa basa basi bogemnya melayang ke wajah Parman.

Badan tinggi besar dan sikap agresif Eka, ditambah dengan latar belakang “anak kolong” jelas tidak berani jika hanya sekelas preman terminal mengusiknya. Termasuk Parman yang kena sial, nyolek pantat gadis kena hajar pacarnya.

Ibunya lalu melarang Renata datang, karena temperamen pacar muda nya yang tidak bisa melihat Renata digoda orang. Sehingga lebih banyak dirumah, dan jika ke pasar maka itupun diantar oleh Eka naik motor.

Nenek Eka tahu dan mendiamkan saja masalah hubungan Eka dengan Renata, meski ada anggapan masalah anak majikan memacari anak pembantu, tapi dia melihat sisi positifnya, setidaknya selama dengan Renata, nilai Eka selalu bagus, tidak pernah keluyuran dan dia sangat patuh dengan Renata.

Bapaknya Eka juga tahu, mereka sempat marah besar mengetahui itu, namun neneknya mengatakan bahwa hanya sebagai hubungan biasa, dan Renata meski sudah tidak sekolah dan hanya membantu orangtuanya, tapi dia yang sering mengajari Eka, karena memang anak ini pintar, dan hanya nasibnya saja yang kurang beruntung.

Niat bapaknya untuk menyekolahkan dan menjadikan lewat Akpol demikian kuat, dia tidak ingin anaknya menempuh jalur sepertinya yang harus dari sersan lalu melewati secapa untuk kemudian bisa jadi kapolsek sekarang ini.

Setelah selesai mencuci baju, Eka lalu duduk di sofa sederhana diruang tamu Renata, sambil tiduran dipangkuan Renata, sambil Renata membaca semua pertanyaan contoh soal, Eka menjawab semuanya tanpa ada yang terlewatkan.

“pintar…”

Puji Renata…

“siapa dulu dong pacarku…”

Renata tersenyum….

“Cium”

Renata membungkukan wajahnya, bibirnya mencium bibir Eka, mereka tenggelam dalam ciuman yang panas, sambil kepala Eka masih tiduran di pangkuan, mereka berciuman dengan dahsyatnya, sampai suara berkeciprak akibat suara bibir dan lidah mereka bertemu.

Tangan Eka lalu mengangkat baju Renata, lalu mencium payudaranya yang masih terbungkus beha, lalu ikut mengangkat behanya keatas, dan mulutnya menclok di ujung buah dadanya yang masih mengkal dan ujung putingnya yang kecil, dia melumat dengan mesra dan penuh nafsu.

Renata mendesah mendapat hisapan tiada henti dikedua buah dadanya, dengan posisi seperti ini, dia bisa melihat bahwa ada yang bangun di celana abu-abu milik Eka sementara dia meringis penuh kenikmatan saat putingnya diemut oleh mulut Eka….

“didalam aja, disini takut dilihat tetangga..” bisik Renata

Eka segera bangun, lalu menarik Renata untuk masuk ke kamarnya, dia lalu memeluk gadis itu, badan mungil langsung didekap erat oleh Eka yang berdiri di depan pintu kamarnya….keduanya saling melumat dengan penuh gairah, Renata menbiarkan Eka melumat dengan ganas bibirnya, pengalaman dan sering mereka berciuman membuat mereka sudah lebih mulai pintar dalam memainkan bibirnya masing masing.

Kaos Renata lalu dibuka dengan cepat oleh Eka, behanya juga dibuka dengan cekatan oleh Eka, dan mulai dia melumat buah dada yang berukuran sedang menggantung indah dihadapnnya, Renata meremas kepala Eka, dan lalu Eka menangajaknya pindah ke kasur.

Dada dan ketiak Renata dieksplore dengan leluasa oleh Eka, dia hanya bisa pasrah dengan cumbuan kekasihnya, namun saat Eka mulai mencoba menurunkan celana pendeknya, dengan cepat dan nafa memburu Renata menahannya….. dia masih berpikir dengan akal sehat, meski dadanya sudah penuh dengan lumatan Eka, namun pikirannya masih bisa mengontrol birahinya

“nanti juga jadi milik Mas kok, tapi ngga sekarang…” bujuk Renata sambil menahan birahinya

“aku cuma pengen lihat…’

“iya nanti sayang..”

“nanti kapan? Aku bentar lagi lulus dan segera kuliah, trus kapan?” agak merajuk

Renata tersenyum melihat pacar brondongnya yang merajuk, dia lalu menemukan akal untuk meredakan birahi pacarnya.

“sini boboan” perintahnya.

Eka lalu tiduran telentang, lalu Renata membuka retsluiting celana Eka, dan batang kemaluan itu dikeluarkan setelah celana dalamnya diturunkan, kini batang muda itu tegang berdiri perkasa, batang yang dulu waktu kecil sering dilihat oleh Renata waktu mandi, kini sudah berubah menjadi penis muda yang perkasa, dan topi bajany berkilap sepertinya cairan yang keluar dari ujung lubang pipis itu yang membuat kepalanya jadi lebih menggoda.

Renata lalu menyodorkan buah dadanya untuk diemut oleh Eka, dan sambil buah dadanya diemut, Renata mengelus dan mulai mengocok dengan lembut batang kemaluan Eka, dan mendapat remasan serta kocokan dari tangan lembut kekasihnya, sambil mengemut buah dada Renata, Eka bagaikan bayi sedang menyusui, dan tidak lama kemudian dia mengejang dan menyemprotkan cairan yang banyak ditangan Renata.

Renata tersenyum melihat kekasihnya kejang-kejang

“enak?”tanyanya

Eka menarik wajah Renata lalu melumat bibirnya….

“enak…”

Mereka kembali berpagutan dan berciuman mesra, sambil memeluk Renata yang sudah topless dan hanya menyisakan celana pendek rumahan, sedangkan Eka masih menyisakan celana panjang seragamnya dengan retsluiting terbuka dan batang kemaluan mudanya yang keluar dan sudah setengah loyo karena selesai meyemprotkan cairan kenikmatan.

Renata lalu mengajak Eka untuk mencuci kemaluannya yang basah selesai menyemprotkan cairan kenikmatan, dan beres beres karena takut ada orang rumah pulang mendadak, kemudian menemukan mereka berdua dalam keadaan seperti ini.​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd