Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dua Bidadari Hidupku, Hana dan Yunda

wahhh.... hana kembali...!!!

nambah lagi deh cerita di speed dial opera mini gw :D
 
lanjut HUUUUUUU
penasaran ama muka Hana huuu
kalo bodi terbaekkkk:mantap::mantap:
apalagi susunya mirip mantan nubi pas SMA:cim:
 
Gue ngarep banget Hana di eksekusi suhu. Nanggung bos udah di grepe-2 ngak sampai di eksekusi.
 
Chapter 1 Part 2

Aku dan Cakra berjalan beriringan melewati hiruk pikuk kegiatan mahasiswa di kampus ku ini. Sambil membawa spanduk yg cukup berat, aku sedikit tergopoh-gopoh, untungnya tadi aku sempat memejamkan mata sejenak, jadi tubuhku terasa lebih segar.
Sampai ditempat rapat yg terletak tepat dibawah wall climbing sudah menunggu kawan-kawanku. Tampaknya mereka sedang asik mendiskusikan sesuatu.
"Lu kemana aja Han, baru nongol" Arko langsung menodongku.
"Sorry pak ketua, hp gue mati jadi gak tau kalo tempat rapat dipindahin. Sorry banget" Aku meminta maaf pada Arko, dia adalah ketua umum UKM pecinta alam ini.
"ooh gono toh. Yowes, ayo kita mulai langsung aja rapatnya" Arko memberi komando, dan kami mulai asik berdiskusi untuk mempersiapkan diklat penerimaaan anggota baru. Suasana rapat berlangsung seru, penuh usul dan interupsi, namun setelah diskusi dan loby-loby alot sana-sini kami sepakat untuk menyelenggarakan acara diklat bulan desember di gunung semeru Jawa Timur. Berarti masih ada dua bulan lagi untuk persiapan. Sebagai pengurus inti aku tidak mendapatkan tanggungjawab apapun dalam susunan panitia, ketua, sekum dan bendum berperan sebagai pengawas, panitia inti diberikan kepada junior-junior ku. Setelah semua sepakat dan masing-masing mendapat peran, rapat dibubarkan pukul sembilan malam. Aku ingin buru-buru pulang, badanku sudah terasa lengket, letih dan capek sekali.

*****

"Assalamualaykum" Aku mengucapkan salam sambil membuka pintu kontrakan. Tak kudapati jawaban sama sekali, padahal pintu tidak terkunci. Namun aku mendapati aktivitas seseorang di dapur, aku langsung melangkah kesana untuk meletakan sepatuku, ternyata ada Tari temanku satu kontrakan. Tampak dia sedang sibuk mencuci bajunya.
"Han baru pulang? Masih sibuk aja lu. Katanya mau fokus lulus" Tari menyapaku.
"Ya ini lagi nyiapin kegiatan terakhir kok. Abis gini gw mau vakum total. Eh Sofa mana?"
"Ya ya ya.. Semoga aja bener. Sofa masih dikostan temennya. Kayaknya gak pulang tuh anak"
"ooh.. Ok. Gw mau mandi dulu ah Tar"
"Air kosong, sambil nyalain kerannya yah Han"
"Ok"
Setelah mengambil baju bersih dari kamarku akupun menikmati sejuknya air yang menyiram sekujur tubuhku. Terasa nyaman, aku membilas wajahku, turun keleherku hingga sampailah kedua tanganku pada kedua buah dadaku. Ukuran payudaraku memang cukup ideal untuk tubuhku, tidak terlalu besar namun tidak kecil pula. Padat menggantung pada dadaku, kulitku yang coklate menambah indah bentuknya menurutku. Memang ku akui, bahkan Tari dan Sofa juga mengatakan bahwa tubuhku cukup ideal, andai aku tidak berpakaian sopan dan berjilbab mereka yakin aku bisa dengan mudah mendapatkan pacar. Tanganku masih mengusap buah dadaku, Sedikit kuremas pelan, aku melenguh kecil. Tangan kiriku turun ke vaginaku yang berbulu tipis, aku ingin membilas daerah kewanitaanku. Tapi entah kenapa setiap aku menyentuh payudara dan vaginaku aku merasa aneh. Perasanku kembali terbawa saat bagian intim ini dijamah oleh seorang pria untuk pertama kalinya. Ya, aku ingat perasaan ini, ini perasaan saat Eko mantan pacar Tari mencoba mereguk nikmat dari tubuhku, atau lebih tepatnya dia mencoba menperkosaku. Kejadian yang hampir merusak persahabatku dengan Tari. Tentu pembaca masih ingat kisah itu, itu pengalaman yang buruk buatku, diperlakukan secara tidak senonoh oleh pacar sahabatku sendiri. Aku ingat Tari berusaha sebisa mungkin meminta maaf padaku atas kelakuan Eko pacarnya, dia meyakinkanku kalau dia tak akan mau lagi berhubungan dengan Eko yang saar itu sedang mendekam disel. Tari juga berjanji akan menjagaku dari tudingan keluarga Eko. Aku saat itu masih syok, aku muak melihat Tari yang mengingatkanku dengan wajah Eko kekasihnya. Perlu rasa ikhlas yg besar sebelum aku bisa memaafkannya, setelah sempat tiga minggumenginap dikostam temanku akhirnya aku kembali ke rumah kontrakanku. Namun setelahnya aku merasa aneh. Setiap mandi dan menyentuh bagian intim tubuhku, aku merasa panas, gatal atau apalah, terasa sebuah sensasi aneh. Butuh waktu cukup lama bagiku untuk menyadaro bahwa aku sangat penasaran mengenai rasanya dicumbu, gilanya lagi lama setelah kejadian itu muncul rasa penyesalan, kenapa aku berontak saat itu? Kenapa kejadian itu harus terhenti oleh akal sehatku? Gila!! Aku baru sadar kalau aku ingin lebih. Aku masih membilas payudaraku dan vaginaku, sambil merintih pelan. Kadang akal sehatku berontak, sejak kapan aku jadi begitu penasaran soal sex seperti ini? Bukankah orang-orang mengenalku sebagai Hana yg kalem, cerdas dan sopan. Kadang aku merasa ini tidak benar, namun harus aku akui penasaran ini sungguh luar biasa. Apa aku harus mencari kekasih saja? Ah lagi-lagi aku teringat pada kedua orangtuaku, mereka membiayai kuliahku bukan untuk main-main. Apajadinya bila studiku yang tinggal sesaat lagi ini jadi tertunda hanya karena keasikanku menjalin cinta monyet? Gak banget deh. Tak terasa kini sekujur tubuhku telah bersih dari sabun, akupun mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhku.

Bersambung ke part 3
 
:mantap: Udah update. Sebenarnya liat kehidupan Hana ini miris juga (dicerita sebelumnya) belum dapat pacar malah sayang dan dimesum kakak sendiri dan resiko ditinggal .. Makasih hu :beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd