Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Dosa termanis [by:omplong21 production]

omplong

Senpai Semprot
Daftar
26 Dec 2014
Post
757
Like diterima
506
Lokasi
Di sini
Bimabet




[size=+3]DOSA
TERMANIS
[/size]




By : omplong21 production


cerita ini hanya karangan ane semata. Bila ada kesamaan nama tokoh, waktu, dan tempat, ane meminta maaf dengan sebesar-besarnya karena itu hanyalah faktor kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan.



[size=+1]SELAMAT MEMBACA[/size]
 
Malam sepetang ini aku masih saja belum mengantuk padahal seisi rumah sudah pada terlelap dalam tidurnya. Aku terus saja memencet-mencet remot televisi seraya mencari acara telivisi yang bagus, bukannya acara yang bagus malahan aku nemuin siaran tentang hantu, sontak kumatikan televisiku karena aku paling tidak suka dengan acara seperti itu. Sebenarnya sih aku takut hehehehehe.

Lama-lama aku bosan juga berada dirumah dengan hanya televisi yang sekarang lagi gak ada siaran bagus itulah hiburanku. Nasib nasib, ngenes banget iya nasibku?

Aku masuk kekamarku sekedar mengambil jaket dan dompetku. Rencananya aku mau keluar untuk sekedar nokrong disalah satu angkringan dideket rumahku. Sampai diangkringan semua mata tertuju padaku, aku bak seorang artis yang disambut sejuta mata yang ada didepanku.

"Mas Rizal ngelamun aja" salah seorang tukang parkir datang menghampiriku.

"Cak Huzen ngagetin aja nih kerjaannya" jawabku sedikit sewot karena Cak huzen mengagetkanku barusan.

"Salah sendiri Mas Rizal pakai acara ngelamun segala tadi" Cak Huzen membela diri karena dia tetap tidak mau disalahkan.

Sangking seringnya aku kesini jadi semua orang yang berada diangkringan sini kenal semua denganku. Namaku Rizal Pratama aku anak pertama dari satu bersaudara, maksudku aku anak tunggal. Dengan wajah tampan dan kulit putih seolah-olah membuat wanita terhipnotis olehku saat mereka menatapku, ditambah lagi posturtubuhku yang ideal dengan tinggi 175cm dan berat 70kg membuat mata wanita seolah tak mau melepaskan pandangannya dariku. Tapi itu semua tak menjamin kehidupan asmaraku, pasalnya sampai sekarang aku belum juga punya cewek.

Eh malah curhat kembali kecerita nih.

Setelah memarkir sepedaku aku langsung kedalam warung angkringan milik temanku sendri. Aku memilih meja pojok sendiri biar bisa menyepi maksudku. Seorang pelayan warung angkringan datang menghampiriku.

"Mau pesan apa mas?" Tanya pelayan yang kini sudah ada didepanku.

"Kopi jos satu mas, sate ususnya tiga, sego kucingnya dua, sama es teh susunya satu" segera pelayan itu menulis semua makanan yang kupesan.

Warung angkringan dikotaku memang seperti ini beda dengan warung angkringan yang ada di Jogja atau Solo, iya begini ini angkringan kalau di Surabaya.

Setelah menunggu lama pelayan itu datang lagi kepadaku tapi kali ini membawa dia membawa pesananku tadi. Dengan sangat sopan pelayan itu menyuguhkan semua pesananku.

"Monggo mas, kalau butuh apa-apa tinggal ngomong aja gak usah sungkan" kata pelayan itu

"Siap bos" jawabku singkat.

Setelah pelayan itu pergi dari mejaku aku langsung menyantap semua makanan yang ada didepanku dengan lahap. Dua bungkus nasi kucing beserta tiga tusuk sate usu habis kulahap, kini giliran es teh susu yang kusruput, kenyang juga akhirnya aku malam ini. Kini aku merogoh saku celana kain yang sedang kupakai dan mengeluarkan sebungkus rokok favoritku. "Cres" suara korek gas terdengar ketika aku menyalakan sebatang rokok, istimewa sekali hidupku malam ini, semuanya seakan tersaji didepanku.

Singkat cerita setelah membayar semua pesananku tadi kini saatnya untukku pulang. Kunaiki motor kesayanganku dan memacunya agar segera sampai kerumah. Samapai dirumah aku langsung memarkir motorku dan segera aku masuk kekamarku. Belum sempat aku masuk kamar tiba-tiba terdengar suara aneh, suara yang belum pernah kudengar sebelumnya.

"Ah.... Ah.... Eeeehhhmmm eeehhhhmmm ooohhh" suara itu seperti berasal dari kamar kedua orang tuaku. Karena penasaran aku mencoba mengintip dari lubang kunci pintu kamar orang tuaku.

Alangkah kagetnya aku melihat tubuh kedua orang tuaku dalam keadaan telanjang, ibuku yang berada diatas tubuh ayahku terus mengerakan badannya naik turun, tampak ayahku sangat menikmati genjotan dari ibuku. Ibuku terus mengerakan tubuhnya naik turun dan kini ayahku tak mau kalah dia mengarahkan tanggannya untuk meremas-remas kedua payudarah ibuku. Tampak pemandangan yang sangat erotis kali ini terpampang didepanku, kini celanaku menjadi sesak akibat batang penisku yang sudah mulai mengeras sempurna. Tanpa kusadari tangganku mulai bergerak menyusup masuk kedalam celana dalamku dan meraih batang penisku yang sudah tegang itu. Ku kocok perlahan-lahan batang penisku. Aku terus menyaksikan kegiatan yang dilakukan oleh kedua orang tuaku, kini ibuku dalam keadaan menungging dan ayahku berada dibelakangnya. Tampak payudarah ibuku yang besar berayun maju mundur seakan berirama dengan genjotan yang dilakukan oleh ayahku. Saat sedang asik-asiknya menonton tiba-tiba tubuh ayah mengelijang hebat, terdengar erangan dari mulut ayah, kini tanggannya mencengkram payudara ibuku seolah tak mau melepaskannya dari cengkraman tanggannya.

Melihat hal itu aku segera lari menuju kamarku karena takut bila aksiku nantik ketahuan oleh kedua orang tuaku. Didalam kamar aku terus memikirkan kejadian yang baru saja kulihat tadi. Baru kali ini aku melihat orang bersetubuh secara langsung, biasanya aku hanya melihat pada film film bokep yang ada di hand phone teman-temanku saja. Tapi kali ini adegan panas itu benar-benar nyata kulihat, yang lebih mebuatku sangat bernafsu adalah orang tuaku sendri yang menjadi bintang pornonya malam itu. Bayangan itu seakan tak mau lepas dari otakku, aku terus memikirkannya sampai-sampai aku ketiduran.

Keesokan harinya seperti biasa aku tak pernah bangun pagi, bungunku selalu siang tapi kedua orang tuaku selalu memaklumi hal itu, maklum aku adalah anak tunggal jadi aku sangat dimanja oleh kedua orang tuaku. setelah aku mengumpulkan semua energiku aku segera bangkit dari kasurku dan langsung keluar kamar untuk menuju kamar mandi. Setelah dari kamar mandi aku langsung mencari keberadaan ibuku. Biasanya kalau jam segini ibu sedang tidur dikamarnya.

"Tok tok tok" kuketuk pintu kamar ibuku tapi tak ada jawaban darinya.

"Tok tok tok" kuketuk sekali lagi hasilnya tetap sama tak ada jawaban dari buku.

Kuberanikan diri untuk membuka pintu kamar ibuku dan masuk kedalamnya. Didalam kamar aku sangat dikejutkan, ibuku memakai daster yang sanggat tipis hingga terlihatlah BH berwarna hitam yang sedang dipakainya, dan yang lebih menggejutkan lagi daster bagian bawah yang dipakai ibu tersingkap sampai pinggulnya jadi aku dengan leluasa bisa melihat CDnya yang juga berwarna hitam. Melihat hal itu membuat birahiku naik. Siapa yang gak bernafsu melihat ibuku seperti itu. Pahanya yang putih mulus seakan menantangku untuk mengelus-ngelusnya, payudara yang besar itu juga terus meledekku agar cepat mencumbuhnya. Kudekati tubuh ibuku yang masih nyenyak dengan tidurnya. Kini aku mengambil posisi duduk dikasurnya tepat disebelah tubuhnya.

"Dak dik dak dik duk" seara jantungku terpacu begitu cepat. Belum pernah aku melihat pemandangan seseksi ini.

Dilema besar kini menyelimutiku antara aku mejamah tubuh ibuku dan yang satunya aku pergi dari kamar ini. Malaikat dan iblis terus membisiku seakan-akan berdebat untuk menggarahkanku. Dan akhirnya pertarungan yang dilakukan oleh iblis dan malaikat dimenangkan oleh iblis. Itu membuatku tetap disini dan terus menikmati pandangan yang sangat indah berada tepat didepanku. Perasaan gugup terus menyelimutiku, aku tak tau apa yang harus aku lakukan selanjutnya. Aku mencoba menggerakan tangganku ke arah paha putih mulus milik ibuku. Tangganku bergetar hebat ketika mendarat dipaha ibuku, hal itu membuat ibuku kemudian bangun.

"Rizal?? Sedang apa kamu disini?" Tanya ibuku yang bingung ketika melihatku ada dikamarnya.

"E.... eng.... enggak lagi apa-apa kok Bu" aku sangat takut saat iitu. Apa yang akan dilakukan ibuku bila dia tau tingkah kurang ajarku.

"Kamu kok kayak orang takut begitu Zal?" Tanya ibuku lagi sembari dia bangkit dari tidurnya, ketika ibuku sudah dalam posisi duduk dia melihat daster bagian bawahnya tersingkap dan tangganku berada dipaha mulusnya sontak ibuku langsung marah.

"Apa yang kamu lakukan pada Ibumu Rizal? Kenapa kamu sekurang ajar ini pada Ibumu" ibuku menepis tangganku yang berada dipahanya dan langsung membetulkan dasternya yang tersingkap.

"Maafkan Rizal Bu, ini gak seperti apa yang Ibu lihat" aku mencoba menjelaskan pada ibuku tapi percuma ibuku seperti tak mau mendenggar penjelasanku.

"Plaakkk" sebuah tamparan kini mendarat pada pipiku.
"Akan Ibu laporkan perbuatan kurang ajarmu ini kepada ayah! Sekarang kamu cepat keluar dari kamar ibu!" Aku menurut saja dengan perintah yang diberikan oleh ibuku dan berjalan keluar dari kamar ibuku.

Selama perjalanan menuju kamarku aku terus memikirkan nasibku, bagaimana kalau ibuku benar-benar melaporlkan perbuatanku tadi kepada ayah? Apa yang akan dlakukan ayah kepadaku nanti? Apakah dia akan menggusirku? Berbagai pertanyaan kini tiimbul diotakku.

Setelah kejadian itu aku seharian penuh menggurung diri didalam kamar, aku tidak berani sama sekali keluar dari kamarku. Malampun kini telah tiba dan tampaknya ayah sudah pulang kerumah, aku masih saja menggurung diriku didalam kamar. Perasaan takut yang sanggat hebat kini melandaku. Karena dilanda perasaan takut yang amat sanggat akhirnya membuatku ketiduran dan hari ini tak terjadi apa-apa denganku.

Keesokan harinya aku keluar dari kamarku, kulihat jam dinding yang ada diruang tamu menunjukan pukul 11.30 sedikit perasaan senang timbul dalam hatiku karena ayahku jam segini sudah berangkat ke kantornya dan aku selamat dari marahan ayahku. Aku duduk diruangan yang biasanya dipakai nonton televisi oleh keluargaku. Kini ibuku datang menghampiriku.

"Ibu belum melaporkan perbuatanmu kemarin pada ayahmu" ibuku memberitahuku dan aku hanya tertunduk, tidak berani melihat wajah ibu.

"Tolong jangan laporkan perbuatan Rizal kemarin pada Ayah Bu, Rizal mohon" aku masih belum berani menatap wajah ibuku.

"Tidak melaporkan perbuatanmu pada ayahmu?" Ibuku bicara dengan nada yang sedikit tinggi.

"Iya Bu jangan laporkan Rizal, maafkan Rizal, Rizal kemari hilaf Bu" aku mulai merengek pada ibuku.

Melihat hal itu tampaknya hati ibuku sedikit luluh. Ibuku lalu mendekatiku dan mengangkat wajahku untuk menatap wajahnya. Ketika wajahku terangkat aku melihat ibuku yang lagi-lagi memakai daster yang sangat tipis sehingga terlihat jelas sekali warna pakaian dalam yang dipakai olehnya, ibuku saat ini memakai BH dan CD berwarna pink. Melihat hal seperti itu sontak membuat libidoku kembali naik. Entah setan dari mana saat ini yang menggerakan aku untuk mendekap tubuh ibuku.

"Apa yang kamu lakukan Rizal?" Ibuku berontak ketika aku mendekap tubuhnya. Payudarahnya yang empuk kini terasa menyentuh dada bidangku.

Aku hanya diam tak mekepaskan tubuh ibuku sedangkan ibuku sendiri terus berontak untuk melepaskan dirinya dari dekapanku. Melihat perlawanan dari ibuku tak membuat aku mengendorkan dekapanku, hal itu malah membuatku semakin bernafsu. Kujilati leher jenjang milik ibuku, tercium aroma tubuh ibuku yang sangat wangi. Membuatku semakin bernafsu untuk terus menjilati leher jenjang ibuku. Kini tangganku juga tak mau kalah dengan lidahku, tangganku kugerakan untuk meremas-remas payudara ibuku dari balik dasternya. Ibuku terus berontak dan tak mau mnyerah begitu saja.

"Rizal hentikan! Hentikan! Ingat aku ini Ibumu Rizal" ibuku mencoba mengingatkanku tapi seperti tadi ucapan ibuku tak kugubris sama sekali.

Aku terus meremas payudarah ibuku yang ukurannya kira-kira 36B. Rasanya empuk sekali payudara milik ibuku ini. Puas dengan remasan pada payudara ibuku kini tangganku bergerak turun kearah vaginanya, kusingkap daster milik ibu dan lang kuselipkan tangganku kedalam CD pink milik ibuku. Terasa bulu-bulu tipis milik ibu bersentuhan dengan bulu-bulu diatas vaginanya. Terasa hangat saat jari-jariku menemukan apa yang kucari yaitu vagina ibu. Kuusap-usapkan jariku divagina milik ibuku terasa hangat sekali vagina ibu yang sudah mulai basah. Mulutku sendiri tak mau berhenti terus bergerilya didaerah leher ibuku.

"Ehhh ehhhh ehhhhhhhh" ibuku kini mulai mendesah mebuatku tambah semakin bernafsu.

Kuarahkan tubuh ibu yang sedari tadi didepanku menuju kursi yang kududuki saat ini. Kurebahkan tubuhnya pada kursi tersebut. Ibuku terus saja melawan apa yang kuperbuat, tapi kekuatanku lebih besar dari kekuatannya. Air mata ibuku tampak menetes keluar dari kelopak matanya. Aku sama sekali tak meperdulikan hal itu, dengan cepat kutarik daster ibuku keatas sehingga terlepas dari tubuh ibuku. Kini tubuh putih mulus ibuku hanya terbalut BH dan CD berwarna pink. Pemandangan yang sangat-sangat indah menurutku. Kusergap mulut tipis ibuku tapi tampaknya ibuku menolak ciuman yang kuberikan dengan menoleh kekiri dan kekanan. Tangganku dengan cepat melakukan kembali aksinya yang sempat tertunda tadi, kini tanggan kiriku meremas-remas payudara ibuku sedangkan tanggan kananku asik mengelus-elus vaginannya.

Ibu terus meronta tapi aku tetap tak memperdulikannya. Remasan tangganku semakin keras sehingga membuat payudara ibuku keluar dari cup BH miliknya, kini dapat kusaksikan puting susu ibuku yang berwarna coklat. Tak perlu berpikir panjang lagi bibirku langsung menyergap puting susu ibuku yang berwarana coklat itu, kusedot puting susunya kusedot terus kusedat nikmat sekali rasanya. Tangganku kini meremas-remas payudara ibuku yang satunya dan sembari mencoba mengeluarkan payudara ibuku dari BH yang dipakainya. Dengan satu gerakan akhirnya payudara ibuku keluar dari cup bhnya, tak butuh waktu lama langsung saja kumainkan puting susunya. Sedanggkan mulutku sendiri tak mau berhenti terus menyedot puting susu milik ibuku, seperti bayi yang sedang kehausan aku tak mau melepaskan puting susu ibuku dari kulumanku.

"Ahhhhh ahhhhhh ehhhhhhh" terdengar ibuku kembali mendesah.

Kini vagina ibuku sudah sanggat basah sehingga mempermudah jariku untuk masuk kedalamnya. Rasa hangat pada jariku kala jariku berhasil masuk kedalam vagina milik ibuku. Tak kulihat perlawanan ibuku saat ini, hanya desahan yang terus keluar dari mulutnya saat ini. Kupelorot CD ibuku agar memperudah tangganku bermain disana. Terlihat jelas vagina yang berwarna merah milik ibuku dan dihiasi oleh bulu-bulu tipis berbentuk segitiga diatasnya. Melihat hal seperti itu membuat penisku tak mau hanya diam dibalik celana kolorku saja. Akhirnya dengan cepat kukeluarkan penisku dari dalam celana kolorku dan langsung kuarahkan kemulut ibuku agar ibuku menggulum penisku, tapi ibuku menolak untuk menggulum penisku, hal ini tentu saja membuatku marah.

"Pllaaaakkkkk" satu tamparan kudaratkan pada pipi ibuku dan langsung kupaksa dia untuk membuka mulutnya.

Ketika mulut ibu sudah mulai terbuka langsung kumasukan penisku kedalamnya. Selama 5 menitan ibuku terus menggulum penisku, kuluman ibuku terasa nikmat sekali sehingga aku tak bisa menahan pejuku yang saat ini ingin keluar dari penisku. "Cret cret cret" pejuku keluar didalam mulut ibuku, merasakan hal itu tampak sepertinya ibuku mau muntah. Mungkin pertama kali mulut ibu menerima peju dari seorang laki-laki. Setelah pejuku muncrat semua didalam mulut ibuku aku menarik penisku agar keluar dari mulutnya. Kini lagi-lagi payudara ibuku menjadi sasaranku. Kukulum, kusedot, dan kujilati terus puting susu ibuku. Hal itu tampaknya menuat penisku kembali tegang. Kini kuarahkan penisku yang sudah tegang kembali kearah vagina milik ibuku. Melihat hal itu ibuku kembali meronta. Hal itu membuatku semakin sulit untuk memasukan penisku kedalam vaginanya. Berapa kali kucoba selalu meleset tak menemui sasaran. Tapi hal itu tentu saja tak membuatku menyerah hingga akhirnya dengan satu sentakan penisku akhirnya menemui sasarannya. Terus kutekan penisku agar masuk kedalam vagina ibuku. Seret sekali vagina milik ibu sehingga penisku sulit masuk kedalamnya dan dengan kekuatan yang kumiliki kudorang penisku dengan keras sehingga "slleeebbb" penisku masuk seluruhnya kedalam vagina milik ibuku. Ibuku terus meronta dan menggerakan pinggulnya kekiri kekanan, hal itu malah membuatku merasakan nikmat seperti ibuku sedang menggoyang penisku. Kini aku mulai memaju mundurkan penisku yang ada didalam vagina ibuku. Terus kugenjot vagina ibuku tanpa ampun. Desahan demi desahan terus keluar dari mulut kami berdua. Oh nikmat sekali vagina milik ibuku. Terus kugenjot vaginanya sampai-sampai aku lagi-lagi mersakan rasa geli yang teramat sangat pada penisku.

"Ohhhhhhhh" leguhku ketika pejuku keluar membanjiri vagina ibuku.

Aku terus membiarkan penisku berada didalam vagina ibuku. Lama-kelamaan penisku semakin menggecil hingga tanpa kusuruh keluar penisku sudah keluar sendiri dari dalam lubang vagina ibuku. Ibuku sendiri terus menangis melihat apa yang baru saja aku lakukan kepadanya. Dia tak percaya kalu anak kandungnya berani menyetubuhinya. Kukenakan celana kolorku yang sedari tadi tergletak dilantai, setelah celanaku terpasang aku langsung meninggalkan tubuh telanjang ibuku sendirian disana. Aku sangat puas siang ini. Badanku terasa capek sekali sehingga aku langsung tertidur didalam kamarku.


TAMAT
 
Ya elaaaahhhh... Ci agan kok masih sempet juga nulis dimari ?

Dah kelar cerita buat Challenge om ?

:D

:beer:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
wahhh... persedian cendol hari ini habis... besok sy kirim ya bos. Anda memang heubat... salut... salut :semangat: :semangat:
 
wahhh... persedian cendol hari ini habis... besok sy kirim ya bos. Anda memang heubat... salut... salut
 
Waduhh kok da maen tamat aja sih gan padahal masih bisa dilanjutin loh ceritanya, soalnya itu ibunya masih menolak disetubuhi jadi q pikir masih menarik tuh kalo dilanjutin dan pasti bakalan lebih TOP lagi gan :beer:
 
wahhh... persedian cendol hari ini habis... besok sy kirim ya bos. Anda memang heubat... salut... salut :semangat: :semangat:

Ah agan terlalu memuji tapi makasihloh pujiannya brada :beer:
Hahaha merepotkan saja :)

Dosa termanis =)) =)) =))

Ada apa brada? Ada yang lucukah?

Waduhh kok da maen tamat aja sih gan padahal masih bisa dilanjutin loh ceritanya, soalnya itu ibunya masih menolak disetubuhi jadi q pikir masih menarik tuh kalo dilanjutin dan pasti bakalan lebih TOP lagi gan :beer:

Hahaha sebelumnya makasih brada udah mau mampir ke thread ane... Iya nanti kalau ane punya inspirasi lagi ane akan buat lanjutannya sementara masih fokus ama celens :kacau:
 
Kalau lagi sange berat, ibu sendiri juga di-embat. Lagi 'refreshing' ya oom? Terimakasih telah menghibur. Ditunggu karya-karya lainnya, oom.
 
Bimabet
Kalau lagi sange berat, ibu sendiri juga di-embat. Lagi 'refreshing' ya oom? Terimakasih telah menghibur. Ditunggu karya-karya lainnya, oom.

Iya om lagi :stres: banget makannya iseng2 bikin cerita ini buat sekedar mengusir penat :fiuh:

Gimana gak stres cerbung udah ditagih apdet belum lagi mikir soal celeng :aduh:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd