Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dokter Ayuningsih

Bagian mana yang kalian sukai atau nantikan?

  • pak Jamal di sunat

    Votes: 17 8,3%
  • Jelita vs Bayu

    Votes: 9 4,4%
  • Dokter Ayu vs Bayu

    Votes: 36 17,6%
  • 4 sahabat vs Bayu

    Votes: 24 11,7%
  • 4 sahabat vs pak Jono, Pak Joko dan pak Pardi

    Votes: 10 4,9%
  • Utari vs pak Jamal

    Votes: 8 3,9%
  • Utari vs Bayu

    Votes: 11 5,4%
  • Utari vs Bayu dan pak Jamal

    Votes: 12 5,9%
  • Utari vs pak Joko, pak Jono, dan pak Pardi

    Votes: 10 4,9%
  • Dokter Ayu vs Bayu dan pak Jamal

    Votes: 19 9,3%
  • Dokter Ayu vs pak Joko, pak Jono dan pak Pardi

    Votes: 57 27,8%
  • 4 sahabat vs Bayu dan pak Jamal

    Votes: 10 4,9%
  • 4 sahabat vs Bayu, pak Jamal, pak Joko, pak Jono, dan pak Pardi

    Votes: 29 14,1%
  • Bayu vs Jelita dan Bu Surti

    Votes: 28 13,7%

  • Total voters
    205
  • This poll will close: .
Persiapan yang dilakukan Dokter Ayu sudah selesai. Dokter Ayu terlihat sedang sibuk mengambar diruang tamunya, tampak sebuah kertas minyak menjadi media gambarnya, ia sedang membuat sketsa yang cukup vulgar. Sebentar2 menghapus, sebentar2 mencoret2. Walaupun iya kurang mahir dalam menggambar, namun nampaknya gambar tersebut telihat cukup bagus dan jelas.

“selesai…” bathin Dokter Ayu girang, ia segera mengangkat tinggi2 kedua gambar ditangannya kearah cahaya dijendela rumahnya. Terlihat dua buah gambar kemaluan pria menerawang jelas dikertas minyak itu. sepintas kelihatan hampir sama, namun ternyata ada perbedaan yang mencolok pada pangkal kepala gambar kontol tersebut, gambar satu memiliki 2 baris gerigi mengelilingi pangkal kepala kontol, gambar yang satunya lagi memiliki tiga baris gerigi mengelilingi pangkal kepala kontol.

Setelah puas mengamati gambarnya, Dokter Ayu segera bangkit berjalan menuju kamar tamu, dimana ranjang pasien berserta peralatan medisnya sudah tertata dengan rapih. Lalu Dokter Ayu menggantung kedua gambar tersebut didekat ranjang pasien. Ia tidak mau sampai terjadi kesalahan sedikitpun juga, ada dua kemungkinan yang akan terjadi, jika kntol Bayu tidak ereksi, maka ia akan melakukan prosedur normal, namun jika kontol Bayu ereksi kembali, maka ia akan mencoba saran mentornya. Dokter Ayu berusaha memastikan semua sudah siap pada tempatnya.

Pukul 11.24 Bayu telah sampai di pintu gerbang rumah Dokter Ayu, bertemu dengan pak Joko sang penjaga pintu surga. Eh salah, sang penjaga siang dirumah Dokter Ayu. Dokter Ayu sudah berpesan pada Joko, untuk membiarkan Bayu masuk jika sudah datang. Pak Joko merasa mengenal wajah Bayu, namun ia lupa dimana.

Ketika Bayu tiba dirumah utama, langsung disambut oleh Dokter Ayu dan Bu Rosa.

Dokter Ayu dan Bu Rosa sangat terkejut melihat penampilan Bayu…… dengan kemeja putih, celana hitam, sepatu hitam, rambut rapi kelimis berminyak. Membuat wajah tampan Bayu bagai seorang aktor papan atas. Tatapan mata Dokter Ayu dan Rosa membuat Bayu tersenyum2 malu.

“wah… wah.. wah…. terlihat sangat berbeda sekali penampilan Dik Bayu kali ini” ucap Dokter Ayu mencairkan suasana.

“Ah, Bu Dokter bisa saja…..” jawab Bayu tersenyum malu.

“ayo masuk Dik Bayu, biar kita mulai proses sunatnya, semua sudah disiapkan di dalam” lanjut Dokter Ayu.

“didalam Bu Dokter?” jawab Bayu bingung.

“iya, di dalam, yuk masuk…” ucap Dokter Ayu sambil menarik tangan Bayu yang kasar.

Bayu pun menurut tarikan tangan Dokter Ayu, menariknya menuju kamar tamu yang semalam dipakai mereka berlima meluapkan nafsu syahwat mereka. Mengingat kejadian semalam, membuat kontol Bayu mulai bangkit ereksi. Hal itu tertangkap jelas oleh Rosa yang mengikuti di belakang langkah Bayu.

“Bu….” Panggil Bu Rosa sambil memberi kode lirikan kearah celana Bayu.

“Duh…. Harusnya jangan dikamar ini sunatnya” bathin Dokter Ayu menyadari kesalahannya, bahkan darahnya ikut berdesir saat memasuki kamar itu, sambil menggandeng tangan Bayu, memorinya langsung teringat kejadian semalam, pasti Bayu mengalami hal serupa, sehingga membuat kontol besarnya setengah ereksi.

“sudah terlanjur…. lanjutkan….” Jawab Dokter Ayu membalas kode yang diberikan Rosa kepadanya.

“ayo Dik Bayu di buka semua pakaiannya….” Ucap Rosa,

“ha…?” Bayu tertegun sesaat.

“Husss…..” Dokter Ayu menegur Rosa dengan suara pelan.

“eh maaf salah….. dibuka celananya, dipakai sarung ini….” Ucap Rosa dengan pipi yang memerah. Rosa menyerahkan sarung merah yang baru, lebih besar dari yang semalam.









Bersambung………………………
 
A Few Moments Later…………





“selesai…….” Ucap Dokter Ayu pelan sambil sedikit mundur, puas melihat hasil karyanya dikontol Bayu. Tersungging senyum puas dimulut Dokter Ayu.

Sementara Rosa diam terpaku, matanya melotot tajam kearah kontol Bayu…… Kontol Bayu yang sekarang terlihat gagah namun menakutkan, Rosa sampai merinding melihatnya…….. membayangkan kontol yang menakutkan itu menghujam2 memeknya….. membuat nafsunya yang sempat naik diawal masuk, langsung hilang dalam sekejap.

Berbeda dengan reaksi Dokter Ayu, mengingat ucapan professor, bahwa kontol hasil karyanya akan menghadirkan nikmat yang lebih dari sebelumnnya. Membuat memek Dokter Ayu langsung banjir, membuat noda basah di celana dalam putihnya. Kini disekeliling pangkal kepala kontol Bayu terdapat tiga baris gerigi bulat, mirip biji jagung yang masih terlihat memerah dan penuh jahitan.



A Few Moments Later…………



Dokter Ayu sudah berada dalam mobil Toyota Alphard 3.5 Q A/T miliknya, Rosa duduk disampingnya, sementara Bayu duduk dikursi tengah sambil memegangi sarungnya membentuk tenda.

Dokter Ayu berniat mengantarkan Bayu kerumahnya secara langsung.

“Jangan Lupa diminum obatnya ya Dik Bayu, dan salep olesnya rutin dipakai” ucap Dokter Ayu mengingatkan Bayu di tengah perjalanan mereka.

“setelah satu minggu datang lagi, untuk control” lanjut Dokter Ayu mengingatkan.

“baik Bu Dokter, terimakasih banyak sebelumnya” jawab Bayu senang. Niat menjadi mualaf malah mendatangkan banyak keuntungan padanya, selain keuntungan menikmati 4 memek milik wanita2 yang sangat cantik, Bayu mendapatkan pekerjaan baru. Bahkan sunatnya tidak dipungut bayaran oleh Dokter Ayu.

Setibanya dirumah Bayu, langsung disambut Utari yang sedang menjemur pakaian didepan rumahnya.

“mas Bayu…..” ucap Utari menyambut Bayu yang baru turun dari mobil.

Dokter Ayu dan Rosa berniat membantu, Bayu berjalan. Namun Utari segera mngambil alih lengan Bayu.

“saya tinggal ya Dik Bayu….” Ucap Dokter Ayu.

“Trima kasih banyak Bu Dokter, Bu Suster” ucap Bayu sambil membungkukan kepalanya.

Bu Rosa menyerahkan bungkusan besar kepada Bayu.

“Ini dipakai saat tidur, supaya tidurnya nyaman” ucap Rosa

“mari….” Ucap Dokter Ayu ke pada Utari.

“mari…” ucap Bu Rosa kepada Utari

“trimakasih banyak… trimakasih banyak….” Jawab Utari sambil membungkukan badannya.

Setelah mobil Dokter Ayu menjauh pergi, Bayu melanjutkan Langkahnya yang terlihat kaku, sambil dituntun adiknya Utari.

“gimana mas….. sukses sunatnya….. hehehehehe…..” goda Utari sambil menuntun langkah Bayu.

Setelah sampai dalam rumah, Bayu langsung duduk selonjor di kursi kayu ruang tamu mereka. Sambil tanganya tetap memegangin sarungnya membentuk tenda.

“mas….. boleh lihat tidak…” tanya Utari karena penasaran bentuk kontol lelaki yang sudah disunat. sebab suaminya tidak disunat juga.

“pelan2 dik ngangkat sarungnya” jawab Bayu memberi peringatan agar adiknya hati2 saat menyingkap sarungnya.

Perlahan Utari menyingkap sarung yang dikenakan Bayu.

“wih…. makin serem aja mas kontolnya. Berbeda jauh dari sebelumnya” ujar Utari tanpa rasa nafsu sedikitpun, hanya ada rasa khawatir.

“berapa lama sembuhnya mas…..” lanjut Utari.

“kata Dokter Ayu paling 2 minggu sudah siap dipakai” jawab Bayu.

“cie… cie…. Cie…. Yang sudah mau nikah dua minggu lagi, nampaknya sudah tidak sabaran nih……. Hati2 mas memek anak orang bisa sobek disodok kontol serem kayak gitu……. Tidak kebayang tuh jika kontol mas masuk memek adik…… bisa triak2 kesakitan kali….. hehehehehe……” canda Utari tanpa ada rasa malu dan nafsu sedikit pun.

“Kenapa tidak dilepas aja mas sarungnya, kan cuman ada adik dan bapak di rumah. tetangga kita mana pernah main kerumah kita ini” ucap Utari memberi saran.

“iya juga ya, posisi rumah kita pun sedikit membukit dari jalan, andaikan ada yang lewat dijalan depan pun tidak mungkin bisa melirik kedalam rumah” bathin Bayu.

Bayu Langsung melepas sarung merah pemberian klinik. Ia pun melanjutkan duduk selonjornya, dengan kontol terjuntai kebawah.

“tolong buatkan mas kopi dik…” ucap Bayu.

Utari sejak tadi masih mengamati bentuk kontol abangnya yang terlihat aneh dan menyeramkan, segera bangkit untuk membuat kopi.

Jam 7 malam, pak Jamal telah pulang dari pasar induk. Disambut oleh Utari dengan membawa kopi ditangannya, seperti biasa antara jam 7an biasanya bapaknya akan pulang, Utari sudah hapal betul hal itu, sehingga pada jam itu Utari telah menyiapkan makan malam dan secangkir kopi diatas meja ruang tamu mereka.

“Mas mu mana dik….?” Tanya pak Jamal sambil kipas2 sedikit kepanasan karena berjalan cukup jauh dari jalan Raya menuju rumahnya, terlalu sayang jika harus mengeluarkan uang untuk membayar jasa ojek.

“Tuh dikamar habis sunat hehehehehehe……”jawab Utari sambil tertawa.

“apa Bayu sudah sunat……” pak Jamal langsung melompat bangkit menuju kamar anaknya yang ada di deretan paling belakang, kamar Utari di tengah, kamar Pak Jamal di paling depan.

Dengan sedikit berlari Pak Jamal segera menyibakan hordeng lusu kamar Bayu.

Melihat Bayu tidur terlentang memakai kaos tanpa bawahan.

“Sudah sunat kamu nak” pak Jamal berjalan perlahan mendekati Bayu.

“Sudah pak…. tuh….” Jawab Bayu sambil menunjuk kontolnya dengan mulut.

“wihh……. serem banget kontol kamu sekarang nak…… wah kalah serem kontol bapak sekarang, heheheheh……” ucap pak Jamal sambil tertawa nyaring.

“begini toh bentuk kontol yang habis disunat…. wah kalau gitu bapak mau sunat juga lah….. hehehehehe….. bapak tidak mau kontol kamu lebih serem dari kontol bapak, minimal sama seremnyalah hehehehhehehe……..” ujar pak Jamal, mulai tertarik untuk sunat juga begitu melihat bentuk kontol Bayu anaknya.

“iya pak, nanti kalau sudah sembuh saya bilangin ke Dokter Ayu, tapi siap2 tidak kerja dua minggu, loh pak” jawab Bayu mengingatkan.

“wih lama amat……. makan apa nanti kalian jika bapak tidak kerja dua minggu…… sudah lah tidak jadi” ucap pak Jamal. Membayangkan tidak kerja dua minggu membuat niat pak Jamal untuk ikut2an sunat batal.

“kalau gitu tunggu Bayu gajian aja pak….. nanti bapak bisa cuti kerja dua minggu buat sunat” ucap Bayu tersenyum bangga, sebab dia sudah dihitung berkerja oleh Dokter Ayu mulai hari ini.

“wahh… gimana mau gajian, kamu aja sendiri, baru kerja sudah cuti dua minggu sekarang hehehehehe….. “ jawab pak Jamal terkekeh melihat tingkah anaknya yang polos, dalam hati pak Jamal, mana ada orang yang digaji jika tidak kerja.

“sudah makan kamu nak…. yuk makan dulu” ucap pak Jamal sambil melangkah keluar kamar Bayu.

“sudah tadi pak, ini mau istirahat” jawab Bayu.

Hari2 biasa hanya catur hiburan pak Jamal dan Bayu di rumah, keadaan mereka yang terlalu miskin membuat mereka tidak mampu membeli TV. Sejak Utari menikah lah rumah ini mulai terdengar suara music radio dari pemberian suami Utari.




Bersambung..............................
 
Dua minggu kemudian………



Dokter Ayu menyuruh Bayu untuk melakukan control kedua di minggu kedua setelah sunat.

Namun Dokter Ayu menyuruh Bayu datang tepat jam 21.30…. jangan kecepatan katanya, telat2 dikit tidak apa2.



Jam 21.00

Sudah sejak 30 menit yang lalu klinik melayanin pasien terakhirnya hari ini. Setelah beberes sebentar Bu Rosa ijin pamit ke Dokter Ayu untuk masuk ke kamarnya, Bu Rosa tidak tahu Bayu akan control malam ini. Sengaja Dokter Ayu tidak memberitahunya.

Dokter Ayu masih sibuk dengan catatan2 medisnya. Dokter Ayu sudah menggantung Jas Dokternya sejak tadi, saat ini ia hanya memakai kaos ketat dan rok rampel selutut. Sambil menunggu kedatangan Bayu. Ia sudah berpesan ke Pak Jono, untuk membiarkan Bayu masuk jika sudah datang. Hal itu menghadirkan seribu pertanyaan di benak pak Jono. “wih ada apa2nya nih kayaknya” bathin Jono saat menerima perintah tersebut dari Dokter Ayu secara langsung.



Jam 21.30

Bayu sudah datang, langsung disuruh masuk oleh pak Jono kedalam. Bayu segera berjalan kearah klinik. Sementara Jono buru2 mengunci pintu gerbang, ia tidak mau melewatkan sedetik pun untuk segera mengintip.

tok…tok…tok…

Bayu mengetuk pintu ruang praktek.

“masuk…. “ jawab Dokter Ayu dari dalam. Ia yakin Bayu datang tepat waktu, sejak tadi ia sudah siap2 merapihkan mejanya.

Pintu terbuka. Terlihat Bayu masuk kedalam, namun di cegah Dokter Ayu.

“yuk kita periksa di dalam saja……” ucap Doketr Ayu sambil berjalan kearah Bayu, langsung menarik tangan Bayu untuk mengikutinya. Tanpa melepas tangan Bayu dari tangan kirinya, Dokter Ayu mengunci kamar periksa, lalu mematikan lampu klinik, menarik Bayu kearah pintu penghubung, lalu menghilang dibalik pintu. Sementara itu Jono mengintip dari balik rimbunan pohon saat Doketr Ayu berpegangan mesra dengan Bayu….. “benerkan ada apa2nya……” bathin Jono, sambil berjalan mengelilingi rumah sambil berharap ada aktifitas lampu dari dalam rumah. Usahanya tidak sia2, terlihat lampu salah satu kamar tamu yang berada di paling belakang menyala. Jono pun mengendap2 mendekati kamar tersebut, ia takut aksinya kepergok 3 orang asisten di rumah itu.

Sementara itu di dalam rumah, Dokter Ayu sengaja menarik Bayu kearah kamar tamu yang ada di paling belakang, kamar tamu depan menghadirkan kenangan kontol keras Bayu menghujami memek ketiga sahabatnya, kenangan itu membuat Dokter Ayu sedikit tidak nyaman.

Ketika sampai di kamar tamu belakang yang selalu dijaga kebersihannya oleh Lia dan Sari, Dokter Ayu langsung menyalakan lampu kamar itu.

Dokter Ayu langsung menarik Bayu kearah ranjang pertama yang terletak disebelah kiri.

“copot semua pakaiannya Dik Bayu, berbaring, biar saya periksa lukanya dulu” ucap Dokter Ayu sambil melepas gandengan tangannya.

Bayu langsung melepas celana Panjang, kemeja, kaos dalam dan celana dalamnya di depan Dokter Ayu. kembali terlihat di mata Dokter Ayu badan kekar Bayu dengan kontol besar dan panjangnya yang masih menggantung lemas, mungkin karena sudah biasa di lihat Dokter Ayu, sensasinya sudah tidak seperti awal2. pada saat Bayu hendak berrbaring, Dokter Ayu kembali mencegahnya.

“Sudah tidak usah berbaring, berdiri saja, biar saya periksa sambil berdiri saja…..” ujar Dokter Ayu sambil menyalakan senter kecilnya, berlutut di bawah Bayu. Tangan lembut Dokter Ayu langsung memegang kepala Kontol Bayu, menariknya keatas, menyorotkan lampu senternya pada bekas jahitan di sekeliling pangkal kepala kontol Bayu.

“tampaknya sudah sembuh total, sudah tidak ada lagi tanda kemerahan disekitar jahitannya, terlihat rapi dan membulat semua geriginya” ucap Dokter Ayu pelan.

Kontol Bayu perlahan mengeras , saat dipegang2 dan di bolak balik Dokter Ayu hingga akhirnya ereksi maksimal.

“tidak ada gangguan ereksi, menunjukan semua saraf berjalan normal” ucap Dokter Ayu lagi. Sambil mengocok pelan kontol Bayu yang sudah mulai mengeras. Tanpa Bayu sadari Dokter Ayu sedang merekam suaranya menggunakan alat perekam suara mini, yang berada di gagang senter mini yang lagi di pegang Dokter Ayu.

“tekstur gerigi disekelilingnya, lembut tidak keras” ucap pelan Dokter Ayu lagi.

Bayu tidak berani banyak bergerak, sebab terlihat keseriusan diwajah Dokter Ayu. Bayu hanya mampu terpejam menikmati kocokan lembut satu tangan Dokter Ayu, sebab tangan yang lain masih memegang senter mini.

Tiba2 Dokter Ayu mencium2 bau kepala kontol Bayu, lalu menjilat2 dengan rakus kepala kontol itu.

“tidak ada bau najis, dan rasa asin di kepala kontolnya, menandakan sudah tidak ada bagian yang masih terlipat” ucap Dokter Ayu lagi.

Sesungguhnya sejak awal memang niat Dokter Ayu memeriksa kondisi kontol Bayu, karena ini pertama kali ia melakukan sunat tanpa amputasi, membuat ia sedikit khawatir terjadi kesalahan dalam prosesnya. Sejak awal melihat kontol Bayu yang panjang dan keras, hasrat kewanitaan dokter Ayu sudah mulai terusik, namun dibalik nafsunya ia masih memiliki sikap profisionalisme yang tinggi, sehingga ia melakukan pemeriksaan dengan serius. Namun pemeriksaan demi pemeriksaan yang dia lakukan, membuat nafsunya makin meningkat, sudah terasa sangat basah memeknya dibawah sana. Dokter Ayu masih berusaha menahannya.

“sekarang Dik Bayu berbaring ditengah” ucap Dokter Ayu yang melihat ada butir keringat diwajah tampan Bayu. Aktifitas sexsual memang akan membuat seseorang kegerahan. Sebab Dokter Ayu juga merasakan gerah walau AC kamar sudah dinyalakan.

Setelah Bayu berbaring ditengah ranjang dalam keadaan telanjang bulat, Dokter Ayu segera mengambil baju kemeja Bayu yang tadi dilepas.

“Ditutup ya matanya sebentar” ucap Dokter Ayu sambil menutup kedua mata Bayu dengan kemejanya sendiri. Dokter Ayu masih memiliki rasa malu terhadap Bayu. Pemeriksaan berikutnya akan membuat Dokter Ayu gerogi jika sambil dilihatin wajah tampan Bayu.

Dokter Ayu mulai melepas seluruh pakainnya…… terlihat noda basah di celana dalamnya. Dokter Ayu sudah telanjang bulat, perlahan mulai menaiki ranjang itu, lalu berdiri mengangkangin tubuh kekar Bayu, mini senter tidak lepas dari genggamannya.

Perlahan mulai menurunkan tubuhnya yang ramping dan indah itu, menempatkan celah basah memeknya dibatang kontol Bayu yang keras dan Panjang. Bertumpu dua tangan di dada Bayu, senter kecil masih digenggamnya.

“ssshtttt…. ssshttt…. ssshtttt…..” Perlahan pinggul Dokter Ayu mulai bergerak, menggeseki celah memeknya di batang kontol Bayu, berusaha agar tiga baris geregi di kontol Bayu mengeseki celah memeknya.

“ssshtttt akhhhh….. sshtttt akhhhh….. ssshttt akhhh…… “ hasilnya malah jauh lebih nikmat dari yang ia bayangkan, terutama saat tiga baris gerigi itu menekan itilnya bergantian.

“terasa lembut dan nikmat saat digesek2 dicelah memek perempuan….. jauh lebih nikmat dari yang saya bayangkan” ucap Dokter Ayu tak lupa melakukan rekaman analisis hasil kerjanya.

Perlahan Dokter Ayu mengangkat pinggulnya keatas, lalu satu tangan menggengam erat kontol besar Bayu, menegakan sejajar dengan lobang memeknya yang sudah sangat basah. Lalu perlahan2 menurunkan pantatnya.

“akhhhh……………………….” Desah Dokter Ayu sambil terus menekan kontol besar itu agar lebih masuk kedalam memek sempitnya, terasa agak kesulitan Dokter Ayu memasukan kontol besar Bayu, terutama saat pangkal kepala kontol yang bergerigi mencapai celah memeknya, makin mengganjal karena ada penambahan besar disana, sedikit sentakan, ditambah memeknya yang sangat basah, akhirnya gerigi2 bulat itu mulai melewati mulut memeknya, masuk menggesek dinding memek Dokter Ayu. ia menghentikan tekanannya saat kepala kontol Bayu sudah menyentuh mulut rahimnnya.

“tidak terasa sakit di memek, geriginya terasa lembut saat menggerus dinding memek” ucap Dokter Ayu kembali merekam suaranya.

“Akhhhhhhh…………. Akhhhhhhhh………. Akhhhhhhhhh………..”Pelan2 Dokter Ayu mulai menaikan turunkan pantatnya, berusaha kepala kontol Bayu tidak terlalu menekan keras mulut rahimnya.

“saat menghujam, geriginya sangat terasa di dinding memek, tidak menyakitkan, malah terasa lebih nikmat” kembali Dokter Ayu merekam suaranya.

Dokter Ayu segera bangkit setelah melakukan rekaman terakhirnya. Lalu berbaring miring disamping Bayu, perlahan melepas tutup mata Bayu.

“Dik Bayu………” Mata Dokter Ayu menatap wajah Bayu yang tampan, Bayu pun membalas tatapan mata Dokter Ayu, perlahan2 tangan Dokter Ayu mengelus dada bidang Bayu, terus ke perutnya yang sixpack… terus kebawah hingga mengenggam erat kontol besar dan panjang Bayu. Mengocoknya perlahan.

Bayu yang sudah sangat bernafsu langsung memiringkan badannya menghadap Dokter Ayu, mendekatkan kepalanya ke wajah Dokter Ayu, melumat bibir ranum Dokter Ayu, sambil tangannya meremas payudara kanan Dokter Ayu, sementara tangan kanan Bayu terhimpit dibawah tubuh Dokter Ayu, merangkul punggung Dokter Ayu agar lebih merapat ketubuhnya. Bayu berguling keatas tubuh Dokter Ayu, menindih tubuh ramping itu dengan badan besarnya, bertumpu di kedua siku agar tidak membebani tubuh ramping itu, bibir mereka tidak berhenti saling melumat.

Kepala kontol Bayu kembali terselip dicelah basah memek Dokter Ayu. kedua paha Dokter Ayu mengangkang lebar, ditekan makin melebar oleh kedua paha Bayu yang kekar.

“akhhhhhh…………..” desah Dokter Ayu.

Ketika Bayu mulai melakukan tekanan kepala kontolnya di celah lobang sempit memek basah Dokter Ayu. perlahan kepala kontol Bayu mulai masuk celah memek basah itu, disusul gerigi2nya. Lalu………..

Bammm……………….

“Akhhhhh…………………….” Desah nyaring Dokter Ayu sambil mendongakan kepalanya, saat Bayu menyentakan seluruh batang kontolnya, masuk menekan keras rahim hangatnya. Terasa sangat penuh sekali memek basah Dokter Ayu, tersumpal kontol berdiameter 6cm ditambah 3 baris gerigi sebesar biji jagung.

Bayu mendiamkan kontolnya didalam memek Dokter Ayu, meresapi remasan memek basah itu dikontol besarnya. Sambil bibir besarnya menjilati leher Dokter Ayu yang kepalanya masih terus mendongak.



Pak Jono yang juga tampan, sangat iri dengan keberuntunga Bayu, sejak tadi ia terus mengintip aktifitas dikamar itu melalui celah horden yang sedikit tersingkap, ia merasa kontolnya tidak kalah panjang dengan Bayu, dan juga tidak kalah besarnya, hanya kurang beruntung saja nampaknya.

Tinggi 176 berat badan 82, Panjang kontol 18cm dengan diameter 4cm membuatnya makin percaya diri. Sejak awal permainan Jono sudah mulai mengintip, membuat kontolnya ereksi maksimal. Tapi tidak ada niat ia untuk masturbasi sambil menonton live show ini.

“sabar ya ….. nanti giliran kita akan tiba……” ucap pak Jono pelan sambil mengelus kontol besarnya.







Bersambung……………………………
 
Sementara itu didalam kamar tamu…………….

Bayu mulai mengayunkan kontol besarnya perlahan, terasa sekali memek Dokter Ayu meremas2 kontol besarnya. Menghadirkan sejuta nikmat yang tidak dapat dilukiskan dengan kata2.

“akhhh…….. akhhhh…….. akhhh…………” desah Dokter Ayu setiap menerima hujaman pelan kontol besar Bayu di memeknya.

“akhhh……………………….” Pantat itu bergetar hebat, Dokter Ayu mendapatkan orgasme pertamanya.

Bammm……….. Bammm…….. Bammm……

“akhhhh……………………..”

Bayu mempercepat hujaman kontolnya, sehingga Dokter Ayu mengalami orgasme susulan.

Bammm……. Bammm…….. Bammmm…….

Bayu terus mengempur memek Dokter Ayu dengan kecepatan penuh.

“Akhhhh………………………….” Dokter Ayu kembali mendapatkan orgasme susulan.



Inilah yang disebut multi orgasme, saat seorang wanita mengalami orgasme berturut2 dalam jarak 5 sampai 10 detik. Untuk mencapai kondisi ini butuh pengertian yang sangat besar dari pasangan pria, namun banyak pria yang egois, mereka hanya menganggap memek wanita tempat pembuangan peju mereka saja. Dan sayangnya pula banyak wanita yang terlalu lugu, menganggap kenikmatan sex hanya sebatas nikmatnya menerima gesekan kontol pria, tanpa tau apa itu orgasme dan apa itu multi orgasme, para wanita seperti ini biasanya mengatakan sex hanya sebatas kewajiban saja. Hal inilah yang saya alami sendiri, selama 6 tahun melakukan hubungan badan, tidak pernah mengalami orgasme sekalipun juga, hanya tahu kenikmatan sex itu sebatas, nikmatnya ketika memek di kocok oleh kontol dan nikmatnya menerima semburan hangat peju laki2. Hingga akhirnya saya mengenal orgasme dan multi orgasme (diceritakan dalam kisah nyata “Perjalanan (18+)”



Malam itu Dokter Ayu banyak mengalami multi orgasme akibat sodokan kontol bergerigi yang besar dan panjang milik Bayu. Hingga menjelang pagi entah sudah berapa puluh kali Dokter Ayu mengalami multi orgasme. Sedangkan Bayu malam itu dua kali menumpahkan pejunya dalam memek Dokter Ayu. Mereka bersetubuh hingga menjelang pagi.

Besok Bayu sudah akan menikah dengan gadis pujaannya. Dokter Ayu ingin malam ini membuat Bayu berkesan terhadap dirinya.

Tanpa Dokter Ayu sadari, terjadi perubahan besar dalam dirinya, memeknya semakin sensitive akibat pengalaman dasyat dua malam berturut2 pada dirinya, memeknya jadi gampang basah.

Menjelang pagi Bayu pulang, setelah menerima uang 5juta sebagai hadiah pernikahannya besok. Dokter Ayu bilang ia tidak bisa menghadiri pernikahan Bayu karena akan mengikuti seminar di luar kota selama dua hari, padahal sesungguhnya Dokter Ayu tidak sanggup melihat Bayu duduk dipelaminan dengan gadis pujaannya, sudah timbul rasa dihatinya terhadap Bayu.

Dokter Ayu hanya berpesan 4 hari setelah pernikahan, Bayu harus sudah memulai pekerjaannya dirumah Dokter Ayu.



Bayu Perkasa

Perkenalkan nama saya Bayu Perkasa, umur 19 tahun, tinggi badan 185 cm, berat badan 90 kg. hanya tamatan SMP, sebelumnya saya bekerja serabutan saja, sejak bertemu Dokter Ayu yang baik hati saya di terima bekerja sebagai supir pribadi Dokter Ayu. Hal tersebut sangat membantu, apalagi sebentar lagi saya akan menikah dengan Wanita cantik pujaan hati saya yang bernama Jelita Permatasari umur 15 tahun.

Pertemuan saya dengan Jelita berawal ketika Bu Surti (Mamanya Jelita) menyuruh saya mengecat rumahnya. Bu Surti (34tahun) adalah seorang janda beranak satu, suaminya dulu adalah supir bus antar kota. 4 tahun silam mengalami kecelakan tragis, hingga meninggal ditempat kejadian.

Melihat saya yang ulet dalam bekerja dan tidak neko2. Bu Surti menawarkan kepada saya untuk menikahkan anak gadisnya kepada saya. Saya awalnya sempat ragu karena pekerjaan saya yang masih serabutan. Namun Bu Surti meyakinkan saya, dengan kemauan keras seperti yang saya miliki, saya akan bisa cepat mendapatkan pekerjaan yang lebih baik kelak. Namun Bu Surti yang mengetahui saya nonmuslim, mengajukan syarat, jika saya mau menikah dengan anaknya Jelita, maka saya harus jadi mualaf dan harus sunat. Akhirnya saya menyanggupi permintaan tersebut. Apalagi setelah Bu Surti mendengar saya sudah bekerja sebagai Supir di rumah Dokter Ayuningsih, yang terkenal baik dan kaya.

Awalnya Jelita tidak mau menikah dengan saya, alasannya takut melihat badan saya yang besar, soal tampang jelita sangat suka melihat ketampanan saya. Namun dia takut melihat badan saya yang tinggi dan berotot. Namun berkat bujukan ibunya, Jelita akhirnya mau menerima saya juga.

Akhirnya hari H pun tiba, pernikahan yang tergolong meriah pun terjadi. Uang simpanan yang saya tabung sejak bekerja serabutan setelah tamat SMP pun habis terkuras untuk biaya pernikahan ini.

Akhirnya saya mempersunting seorang gadis cantik Bernama Jelita Permatasari, dengan tinggi badan 165 cm berat 50 kg.

Semua tamu dan sanak family sudah pulang semua, di rumah mertua indah inilah saya akan tinggal. Itu semua atas permintaan Bu Surti, karena beliau tidak mau jauh dari anak satu2nya itu.

Saat ini di ruang tamu saya dan ibu mertua sedang sibuk merapihkan sisa2 keramaian tadi. Jelita sudah masuk kekamar pengantin duluan dilantai atas.

“Sudah nak Bayu, besok kita lanjutkan bersih2nya, hari sudah malam, nak Bayu istirahat saja dulu” ujar bu Surti sambil duduk selonjor di sofa ruang tamu itu.

“Baiklah Bu, kalau gitu saya ke atas dulu” ujar Bayu malu2.

“Jangan lupa cucian dulu sebelum masuk kamar, dan ingat, pelan2 menghadapi Jelita, jangan sampai dia trauma” ujar bu Surti.

“Iya Bu, saya mengerti, saya pamit dulu Bu” ujar Bayu sambil melangkah menuju kamar mandi yang hanya ada satu di lantai bawah.

“Iya…” guman bu Surti, dia merasa semua beban sudah terangkat dari bahunya, dia sudah menunaikan semua kewajibannya sebagai orangtua kepada anak satu2nya. Dan berharap semoga kelak rumah ini akan Kembali ceria dengan kehadiran cucu cucu yang cantik dan tampan.

Setelah selesai cucian dan mengganti dengan baju kaos dan sarung, Bayu pun segera melangkah menuju kamar pengantin di lantai atas. Sesaat sebelum naik tangga Bayu sempat melihat Bu Surti yang masih duduk selonjor diatas sofa dengan mata terpejam. Terlihat wajah cantiknya, yang sangat mirip dengan Jelita, namun hanya beda versi umur.

Bayu pun segera melangkah naik, setibanya di depan kamar pengantin, perlahan2 Bayu membuka pintu kamar pengantin. Iya tidak mau mengagetkan Jelita yang sedang ada di kamar.

Begitu memasuki kamar, lampu kamar sudah diganti dengan lampu tidur, samar2 Bayu melihat Jelita yang tidur miring bersembunyi di balik selimutnya.

Bayu pun perlahan mendekati ranjang. Setelah berdiri disamping ranjang pengantin yang dihiasi bunga kantil. Bayu segera melapas kaos nya. Terpampanglah tubuh kekar Bayu dengan bulu2 lebat di dadanya. Bayu masih belum melepas sarungnya, namun di balik sarung itu Bayu sudah tidak mengenakan apapun juga. Sehingga perlahan tenda kecil mulai terbentuk disarungnya.

Bayu pun perlahan mulai naik keatas ranjang sambil sedikit menyingkap selimut tebal yang dipakai Jelita. Terlihat tubuh jelita yang berbalut baju tidur terlihat sangat menawan, tidak terlihat garis dalaman di baju itu, entah karena lampu penerangan yang redup, atau karena Jelita sudah tidak memakai dalaman sama sekali.

“Dik, kamu sudah tidur?” ucap Bayu perlahan.

“Belum mas…” jawab Jelita bergetar, terlihat kegugupan dari suaranya. Jelita masih enggan untuk berbalik badan, sementara badan Bayu sudah naik seluruhnya keatas ranjang pengantin.

“Dik…” panggil Bayu perlahan sambil mengelus lembut lengan jelita yang terbuka.

“hmm..” Jelita masih malu dan bingung untuk merespon panggilan Bayu.


Bayu menarik lembut lengan Jelita agar berbalik menghadapanya.

Perlahan tubuh Jelita pun berbalik menghadap Bayu, namun Jelita masih memejamkan matanya karena malu.

“Dik kamu cantik sekali…..” ucap Bayu lembut sambil mendekatkan wajahnya kearah wajah jelita yang masih terpejam.

Bibir mereka pun akhirnya bertemu, Bayu langsung melumat bibir ranum Jelita. Jelita yang baru pertamakali dicium oleh lawan jenis pun tersentak kecil, dia merasakan desiran hangat menjalar di tubuhnya.

Tangan kiri Bayu yang sebelumnya berada di lengan atas Jelita, perlahan mulai turun kearah payudara ranum Jelita yang masih tertutup baju tidurnya. Bayu langsung dapat merasakan tekstur lembut payudara Jelita yang masih muda. Ini menandakan bahwa Jelita sudah tidak memakai BH dibalik baju tidurnya.

Jelita tersentak, saat tangan Bayu meraba payudaranya yang sensitive, kedua putingnya pun langsung mengeras. Itu dapat dirasakan oleh Bayu dengan jelas, karena baju tidur yang dipakai Jelita tergolong cukup tipis.

Jelita yang awalnya tidak merespon ciuman Bayu akhirnya perlahan mulai membalas lembut lumatan bibir Bayu, Tangan Jelita yang sejak tadi hanya diam saja di samping badannya, perlahan mulai bergerak hendak meraih dada bidang Bayu.

Begitu tangan Jelita mencapai dada Bayu yang berbulu, Jelita langsung melotot dan mendorong tubuh Bayu, dengan mata melotot, Jelita melihat kearah dada Bayu….

“Akhhh…..” triak Jelita cukup keras. Sambil bangkit dan langsung melompati tubuh Bayu yang masih terpana dan bingung.

Jelita pun langsung lari keluar kamar, meninggalkan Bayu yang masih tercengang.

Bu Surti yang tadi sempat hampir tertidur di sofa panjang ruang tamunya pun ikut terkejut mendengar jeritan Jelita, dia langsung bangun berdiri melihat Jelita berlari kecil menuruni tangga rumahnya.

“Ada apa nak…?” ujar Bu Surti cemas.

Jelita pun langsung memeluk tubuh ibunya dengan tubuh masih bergetar.

“takut…..” lirih Jelita pelan.

Dengan lembut Bu Surti merangkul dan membelai kepala anak kesayangannya ini.

“takut kenapa sayang…” ucap Bu Surti perlahan, beliau sangat ingin melindungi buah hatinya.

“berbulu…” lirih Jelita pelan.

“apanya yang berbulu sayang” ucap Bu Surti sambil tersenyum kecil menahan tawa, melihat tingkah anak gadisnya itu.

“dadanya Bu, dada mas Bayu berbulu lebat, Jelita takut Bu…” ucap Jelita sambil menatap Ibunya seolah meminta perlindungan.

“Anakku cantik, wajar lelaki memiliki bulu di dadanya, kamu tidak perlu takut. Itu menandakan Suami kamu memiliki jiwa penyayang yang tinggi, semakin banyak bulu di dadanya, berarti lelaki tersebut memiliki jiwa penyayang yang tinggi terhadap istrinya” ucap Bu Surti menghibur anaknya dengan sedikit kebohongan.

“oh begitu ya Bu, Jelita baru tahu itu Bu” ujar Jelita yang merasa sedikit terhibur oleh ucapan ibunya.

“Sudah sana naik, tunaikan kewajiban kamu sebagai istri yang soleh, jangan takut, ibu di sini menjagamu nak” ujar Bu Surti keibuan.

“iya Bu” ucap Jelita sambil membalik badan dengan enggan.

Sebelum menaiki tangga Jelita sempat berbalik menatap ibunya. Bu Surti pun langsung menggerakan tangannya, supaya anaknya tetap jalan dan jangan ragu dan takut.

“sana…” ucap Bu Surti pelan.

Jelitapun akhirnya melangkahkan kakinya menuju balik kekamar pengantinnya yang sudah di tata indah.

Perlahan2 Jelita membuka pintu kamarnya, terlihat Bayu yang masih duduk menyender dikepala ranjang kayu itu. Bayu pun terlihat menoleh lembut kearah pintu saat pintu terbuka. Terlihat wajah Jelita yang malu dan merasa bersalah atas sikapnya tadi. Sambil berjalan perlahan, Jelita menundukan kepalanya.

“Maafkan saya mas..” ujar Jelita lirih sambil masih berdiri disamping ranjang.

Bayu yang saat itu masih bertelanjang dada, dengan lembut menarik tangan Jelita agar naik ke pembaringan disamping Bayu.

“Kamu tidak salah sayang, maafkan mas juga karena sudah bikin kamu takut” ujar Bayu lembut sambil membelai pipi ranum istri cantiknya.

Bayu pun perlahan berinisiatif untuk menyenangkan istrinya terlebih dahulu, di tariknya lembut bahu istrinya agar segera berbaring di ranjang pengantin mereka. Bayu lalu mengambil alih untuk lebih agresif namun lembut, dilumatnya Kembali bibir ranum istrinya saat Jelita sudah dalam posisi nyaman di pembaringan itu. Sambil melumat bibir ranum Jelita, perlahan Bayu mulai melepas satu persatu kancing piyama tidur istrinya.

Jelita pun paham, dengan sedikit gerakan membantu suaminya untuk melepaskan baju piyama yang dipakainya. Walaupun ada perasaan malu di hatinya, namun rasa gairah yang ditimbulkan mengalahkan rasa malu yang dirasakan Jelita.

Setelah baju piyama Jelita terlepas, Bayu langsung melumat payudara ranum jelita, Bayu tidak berniat membuat Jelita malu jika dia menatap payudara indah itu terlalu lama.

Jelita merasakan sengatan hebat saat bibir seksi suaminya melumat dan menyedot putingnya ranum. Jelita secara reflex meremas rambut ikal suaminya itu.

Sambil menyedot lembut payudara istrinya, tangan Bayu perlahan merambat menuju kecelana piyama Jelita, perlahan lahan tangan Bayu menurunkan karet celana piyama itu.

Jelita pun membantu kerja suaminya, sambil menahan desahan nikmat dari payudaranya, Jelita menggerakan kakinya, membantu Bayu untuk melepaskan celana piyamanya.

Dibalik celana piyama itu, Jelita sudah tidak memakai CD lagi, sehingga memudahkan Bayu. Tangan Bayu perlahan bergerak menuju pangkal paha Jelita. Bayu merasakan mungilnya memek jelita ditangannya, memek dengan bulu tipis, terasa lembut di tangan besarnya.

Jelita merasakan sengatan hebat ketika tangan kasar suaminya mengelus lembut belahan memeknya, terutama saat jari tengah suaminya menyentuh kacang mungil yang terselip diatas memeknya.

Bayu pun merasakan kebasahan yang amat sangat di memek istrinya. Perlahan2 ciuman bayu turun keperut Jelita, dengan lembut dan pelan Bayu menjilat terus kebawah, hingga hinggap di permukaan memek Jelita yang masih terlihat sempit.

Jelita merasakan sentakan yang teramat nikmat saat lidah suaminya mulai menyapu permukaan memeknya yang sudah teramat basah. Setiap jilatan yang dilancarkan suaminya menghadirkan sentakan nikmat pada tubuhnya.

Dengan lembut Bayu terus menjilat permukaan memek istrinya, sambil kedua tangannya meremas lembut payudara dan putting istrinya. Bayu sangat ingin memanjakan istri tercintanya.

Nikmat yang dirasakan Jelita semakin lama semakin menjadi, Jelita merasakan seolah dialiri sengatan2 listrik. Sehingga jilatan demi jilatan yang dilancarkan suami pada permukaan memeknya menghasilkan sentakan2 nikmat yang berbeda2 pada seluruh tubuhnya.

“masss… Bayu….. akhhhhhhh…..” sambil tangan Jelita menekan keras kepala suaminya agar tetap ditempatnya.

Pantat jelita melonjak2 bergetar hebat saat akhirnya orgasme hebat dan pertama baginya menerjang tubuh rampingnya. Jelita baru melepaskan tekanan dikepala suaminya saat getaran tubuhnya mulai berhenti.

Dengan senyum mempesona Bayu pun bangkit menindih lembut tubuh ramping istrinya. Terlihat pancaran kepuasan di mata ayu Jelita ketika mereka saling bertatapan.

Bayu perlahan mulai melepas sarung yang sejak tadi masih menyembunyikan kontolnya yang sudah ereksi maksimal. Sambil bergerak kesamping tubuh Jelita perlahan sarung biru itu terlepas dari tubuh Bayu.

Jelita yang sempat terpejam menikmati sisa2 orgasmenya. Langsung melihat kearah suaminya yang sedang sibuk melepas sarungnya. Mata Jelita langsung melotot begitu sarung suaminya masih dalam perjalanan terlepas dari tubuh suaminya.

“Akh…. Tidak….” Jerit Jelita sambil bangun dan melompat turun dari ranjang cinta mereka. Tanpa sadar jelita lari keluar kamar dalam keadaan masih telanjang bulat, kebasahan masih terlihat jelas dipangkal paha Jelita saat itu.

Sementara itu Bu Surti yang sempat bermimpi sedang di entot oleh laki2 tampan pun tersontak kaget terbangun dari mimpi indahnya. Bu Surti langsung berdiri dan berlari kearah tangga, iya melihat anak gadisnya berlari menuruni tangga dalam keadaan telanjang bulat.

“Ada apa sayang……” triak Bu Surti dari bawah tangga.

“Ibu….. Ibu….” triak Jelita sambil berlari memeluk ibunya yang masih dalam keadaan setengah sadar.

“Ada apa lagi nak, kenapa kamu berlari sekencang itu bagai melihat monster?” ujar Bu Surti pelan sambil mengelus lembut punggung telanjang putrinya.

“Monster Bu….. Monster…..” ujar Jelita dengan tubuh gemetar ketakutan.

“Monster? Hehehe…. Jangan kamu bilang suami kamu monster hanya karena bulu di dadanya?” ujar Bu Surti sambil tertawa ringan karena melihat tingkah lugu anak gadisnya yang terlalu lucu.

“Iya Bu, monster….. kontol mas Bayu besar sekali, bahkan lebih besar dari pergelangan tangan saya, takut bu… takut…” ujar Jelita sambil memeluk tubuh ibunya makin erat lagi.

“Lebih besar dari pergelangan tangan anakku?” bathin Bu Surti sambil menarik tangan anaknya untuk melihat seberapa besar lengan anaknya, sebab seingat dia anaknya tidak kurus2 amat. Begitu melihat pergelangan tangan anaknya. Desiran Hasrat dari mimpi tadi yang sempat turun Kembali bergetar hebat. “wow… apakah benar sebesar itu kontol mantuku yang tampan?” bathin Bu Surti penasaran.

“Sabar nak… sabar….” ujar Bu Surti sambil menarik lembut pergelangan tangan anaknya yang barusan dia lihat kearah sofa ruang tamu.

“Duduklah dulu disini cantik… tenangkan dirimu, ibu akan tengok keatas. Ingat jangan keatas sebelum ibu panggil, biar ibu bicara sebentar dengan suamimu” ucap Bu Surti sambil mengelus lembut rambut anaknya.

“Baik bu…. Hati2 ya bu…” ujar Jelita sambil merebahkan tubuh telanjangnya diatas sofa panjang itu. Sambil masih gemetaran ketakutan tubuh Jelita meringkuk.

Khawatir anak gadisnya kedinginan, Bu Surti pun langsung menyelimuti tubuh telanjang anak gadisnya, dengan selimut yang tadi sempat dia pakai. Setelah selesai menyelimuti tubuh putrinya Bu Surti pun melangkah menuju lantai atas, kearah kamar pengantin putrinya……..







Bersambung……..
 
Terakhir diubah:
Setelah tiba didepan pintu kamar pengantin anaknya, Bu Surti perlahan membuka pintu itu. lalu menjulurkan kepalanya melihat ke dalam kamar.

“Nak Bayu………..” panggil Bu Surti pelan.

Bayu yang sedang bersendar pada sandaran pun terkaget, ia langsung menarik selimut tebal untuk menutupi tubuh telanjangnya.

Bu Surti sempat melihat kontol besar mantunya, sebelum akhirnya hilang dari pandangan setelah ditutup oleh Bayu dengan selimut. Darahnya sempat mendesir hebat beberapa saat. Sebelum akhirnya Bu Surti memberanikan diri untuk melangkah masuk kedalam kamar itu.

“Iya Bu……” jawab Bayu sambil menegakan badannya.

Bu Surti perlahan berjalan mendekati ranjang, lalu duduk menyamping di sisi ranjang, sangat dekat dengan Bayu yang masih telanjang hanya menutupi tubuhnya dengan selimut pada bagian pinggang kebawah.

“Maafkan Jelita ya nak Bayu, maklum masih polos…….” Ucap Bu Surti dengan nada sedikit bergetar.

“iya Bu, tidak apa2 kok…….” Jawab Bayu segan, telihat tonjolan tenda terbentuk diselimut yang Bayu pakai. Bu Surti sangat jelas melihatnya, namun ia belum lihat jelas isinya.

“Besok pagi, ibu akan bicara dengan Jelita, ibu harap nak Bayu mengerti…….” Lanjut Bu Surti sambil menatap dada Bayu yang bidang, ingin rasanya ia mengelus dada bidang itu.

“iya Bu….. Bayu mengerti kok……” jawab Bayu salah tingkah ditatap oleh mertuanya yang masih cantik dan sedikit montok.

“Nak Bayu tidak apa2 kan tidur sendiri malam ini, biar malam ini Jelita tidur sama ibu dulu…..” ucap Bu Surti sambil menatap ketampanan dan bibir sexy mantunya.

“iya Bu, tidak apa2 kok….” Jawab Bayu….. sambil matanya melirik ketonjolan payudara Bu Surti yang masih mengenakan baju kebaya sehabis pesta tadi.

“apa perlu ibu bantu sedikit…..?” ucap Bu Surti dengan nada bergetar.

“bantu…..? bantu bagaimana Bu…..?” jawab Bayu kebingungan.

“ya itu….. bantu sedikit…… “ jawab Bu Surti malu2 dengan nada bergetar.

“Maaf Bu saya tidak mengerti……..” ujar Bayu.

“ya…. Mungkin nak Bayu nanggung tadi…… paling tidak ibu bisa bantu sedikit dengan tangan ibu…… untuk menurunkan ketegangan di Bayu…….” Sambil melirik kearah tonjolan di selimut Bayu.

Bayu pun akhirnya mengerti maksud Bu Surti.

“oh….. tidak usah Bu….. terima kasih banyak” jawab Bayu mulai bergetar gerogi campur malu.

“akh, begitu ya…… ibu sudah tidak terlihat menarik buat anak muda seumuran Bayu ya….. maaf nak Bayu…. Ibu hanya tidak enak hati sama nak Bayu…..” ucap Bu Surti terlihat kecewa atas penolakan Bayu.









Bersambung………………………….
 
Sementara Itu disaat yang sama, di rumah Dokter Ayu…….

Dokter Ayu sudah ijin cuti dua hari kepada atasannya, perasaan Dokter Ayu sangat galau mengingat Bayu yang menikah hari ini, ia memutuskan mengurung diri dikamar sejak pagi. Keluar hanya untuk makan saja. Urusan anak2 sudah ditangani dengan baik oleh Bu Rosa.

Dokter Ayu sedang berbaring terlentang di kamar mewahnya, dengan baju lingerie ungu tanpa BH dan CD. Saat ini ia membayangkan kontol besar Bayu sedang menghujam2 memek istrinya di malam pengantinnya.

Dokter Ayu tanpa sadar meremas2 payudaranya yang masih tertutup lingerie, sementara tangan satunya mengelus2 celah memeknya yang sudah sangat basah. Sejak kejadian dua malam itu, Dokter Ayu merasa memeknya selalu basah dan hasratnya gampang tersulut. Seperti saat ini, hanya membayakan Kontol Bayu yang sedang menghujam2kan memek istrinya di malam pengantinnya, membuat hasrat Dokter Ayu langsung naik.

“akhh… andaikan Dik Bayu ada disini, betapa bahagianya saya malam ini…….” Bathin Dokter Ayu sambil jarinya terus bermain mengelus2 itilnya yang sudah membesar.

Tanpa Dokter Ayu sadari tampak 3 bayangan hitam mengendap2 dari arah pagar belakang, menuju rumah utamanya. Ketika sampai di pintu belakang rumah, salah satu bayangan mulai mngotak atik lobang kunci pintu belakang.

“clek…” dengan mudah mereka berhasil membuka pintu belakang rumah utama. Dalam gelap, 3 bayangan itu berjalan perlahan2, memastikan suasana aman terkendali. Salah satu bayangan memberi kode untuk langsung bergerak ke lantai atas. Mereka sudah tahu tugas masing2, mereka hanya menggunakan tangan dan anggukan untuk berkomunikasi. Seolah mereka tahu dimana sasaran mereka disembunyikan,ketiganya sudah berdiri tepat di depan pintu kamar Dokter Ayu. salah satu dari mereka sudah siap membuka pintu, sedangkan yang dua sudah mengambil ancang2 untuk menerobos masuk.

“cklak……..” pintu kebuka, dua bayangan langsung menyergap masuk…..

Dokter Ayu pun terlonjak kaget, ia melihat 3 lelaki dengan tubuh tinggi dan tegap memakai baju hitam, bertopeng hitam menerobos masuk kamarnya.

“Akhhh……………………………. Siapa kalian….?” Triak Dokter Ayu kencang, sambil berusaha berdiri menghindar sergapan dua pria pertama yang masuk. Pria di kanan memegang tangan dan kakinya, pria di kiri juga memegang tangan dan kakinya, bersama2 mereka segera menarik tubuh Dokter Ayu agar kembali berbaring. Pria ketiga langsung bergerak cepat pula, ia langsung menutup mata Dokter Ayu dengan kain tebal seperti dasi. Dengan kasar lelaki ketiga langsung mengoyak baju lingerie Dokter Ayu hingga terlepas.

“tidak…. jangan….. siapa kalian….. “ triak dokter Ayu keras sambil menarik2 tangannya dan menendang2 kakinya yang masih dipegangi oleh dua pria kekar. Matanya sudah tertutup rapat, ia sudah tidak dapat melihat sekelilingnya lagi. Triakan Dokter Ayu sia2, kamar dan bahkan rumah itu dilengkapi peredam suara yang sangat baik.

Ketiga pria itu tidak mengeluarkan suara sama sekali, pria ketiga menatap pria pertama dan kedua, lalu menganggukan kepala, memberi kode meminta ijin untuk beraksi. Pria kesatu dan kedua langsung membalas anggukan pria ketiga.

Pria ketiga langsung melepaskan seluruh pakaiannya, namun tetap mengenakan topengnya. Walaupun mereka sudah menutup mata wanita di depan mereka, namun mereka tidak mau kecolongan (maling kok takut kecolongan …. hehehehehehe…..) tampak tubuh tinggi dan kekar dengan kontol besar dan panjang yang mengacung keras.

Pria ketiga mengambil posisi bersimpuh di kedua kaki Dokter Ayu, langsung menundukan kepalanya, melalui celah mulut topeng terjulur lidah kasarnya, menyapu permukaan memek Dokter Ayu yang sudah sangat basah karena aksi masturbasinya tadi.

“akhhh…….. tidak……. Akhhh…… jangan…….. akhhh……. Hentikan…….. akhhh…….TOLONGGG……….” desah dan teriak Dokter Ayu mengiringi jilatan demi jilatan lidah kasar pria ketiga.

Kedua tangan pria ketiga mencengkram erat kedua paha Dokter Ayu, terlihat otot2 keras dilengannya, menunjukan kekuatan lengan tersebut, dengan mudahnya kedua tangan itu mendorong kedua paha Dokter Ayu agar lebih mengangkang, sambil terus tanpa henti menjilat, menyedot dan menyeruput semua cairan cinta Dokter Ayu.

Tanpa bisa Dokter Ayu tolak, rasa nikmat mengalir dalam tubuhnya. Jilatan2 rakus lelaki yang ada diantara kedua pahanya menghadirkan sensasi tersendiri bagi Dokter Ayu, ia merasa bagai wanita yang sangat diinginkan pria tersebut hanya dari merasakan betapa rakusnya pria tersebut dengan cairan cintanya. Sensasi tersebut membuat memek Dokter Ayu semakin banjir.

Pria pertama dan kedua sudah tidak lagi memegangi kaki wanita itu, namun masih memegangi tangannya dengan satu tangan. Pria pertama dan kedua secara bersamaan, dengan satu tangan perlahan mulai meloloskan pakaiannya. Tubuh mereka berdua terlihat sangat berotot juga, dengan kontol yang juga panjang dan besar, terlihat sudah ereksi maksimal.

Sambil terus memegangin kedua tangan Dokter Ayu, pria pertama dan kedua mulai menaiki ranjang. Lalu bersimpuh di sisi kiri dan kanan, mereka mengarahkan tangan Dokter Ayu agar menggenggam erat kontol mereka. Tangan itu terkatup rapat, namun dengan mudahnya dibuka oleh tenaga mereka yang kuat. Dengan sedikit paksaan, jari lentik Dokter Ayu akhirnya mengenggam erat kontol kedua pria tersebut.

Saat Dokter Ayu merasakan nikmat jilatan dipermukaan memeknya, tanpa dia sadari tangan lembutnya mencengkram erat kedua kontol keras dan besar di tangannya, seolah ia butuh pegangan saat menahan nikmat.

Dengan satu tangan pria pertama membantu pergerakan tangan Dokter Ayu di kontolnya, satu tangan lagi meremas2 kencang payudara montok Dokter Ayu, pria kedua pun melakukan hal yang sama.

“akhhhh…… akhhhh…… akhhh…… akhhhh……… “ tiada lagi suara triakan penolakan, hanya ada suara desahan2 lembut Dokter Cantik itu.

Ketiga pria tersebut secara bersamaan tersenyum puas.

Dokter Ayu mulai merasakan kegatalan yang teramat sangat di dalam memeknya. Ia menginginkan kontol untuk mengisi kegatalan memeknya, namun terlalu malu untuk mengungkapkannya………….









Bersambung…………………………….
 
Terakhir diubah:
Sementara itu di rumah Bu Surti

Bu Surti langsung berdiri, saat ia hendak pergi, Bayu langsung mencegahnya, kedua tangannya menggenggam erat tangan kanan Bu Surti. Badan telanjangnya bergerak kepinggir ranjang, lalu bersimpuh sambil mencium tangan kanan ibu Mertuanya.

“Maafkan Bayu Bu, bukan itu maksud Bayu……….. maafkan Bayu Bu” ucap Bayu dengan nada menyesal.

Bu Surti kaget melihat reaksi Bayu. Dengan tangan kirinya, Bu Surti memegang bahu Bayu memberi sedikit tarikan.

“berdirilah………. Duduklah………..” ucap Bu Surti keibuan, sambil menyuruh Bayu duduk dipinggir ranjang itu, dalam keadaan telanjang bulat. ia pun duduk juga disamping Bayu. Mereka saling duduk menyamping sedikit berhadapan. Wajah Bayu masih menunduk sambil mencium tangan kiri Bu Surti.

Sementara dengan lembut Bu Surti mengusap2 bahu telanjang Bayu. Terlihat kontol besar Bayu lemas terjepit diantara kedua paha kekar Bayu.

“wah…. besar sekali kontol mantuku yang tampan ini” Bathin Bu Surti tersenyum menahan desiran di dadanya, setelah menarik nafas Panjang, Bu Surti melanjutkan ucapannya.

“sudahlah Nak Bayu, ibu sadar kok kalau ibu sudah tua, dan sudah tidak menarik lagi……..” ucap Bu Surti dengan nada sedih.

“tidak…. Ibu masih cantik….. ibu masih seksi juga…… maafkan saya Bu…...” Ucap Bayu sambil mengarahkan tangan Bu Surti ke kontolnya yang masih lemas. Sambil menatap mata Bu Surti…….

“Nak Bayu………” ucap Bu Surti dengan nada bergetar. Inilah yang ia tungggu dari tadi.

“untuk inilah saya meminta maaf…… “ ucap Bayu langsung melumat bibir manis mertuanya.

Tangan Bu Surti langsung menggengam erat kontol besar Bayu yang mulai mengeras perlahan digenggamannya.

Dengan sangat lembut Bu Surti perlahan2 mulai mengocok kontol Besar Bayu. Ia sedikit kaget dengan tekstur aneh disekitar pangkal kepala kontol Bayu. Hasil sunat Bayu terlihat aneh, namun Bu Surti dapan membayangkan , betapa nikmatnya jika kontol besar dengan tekstur seperti ini masuk kedalam memeknya. Sejak suaminya meninggal, ia selalu bermasturbasi dengan dildo besar kesayangannya yang dia beli dari onlineshop. Jadi dia sangat paham betul betapa nikmatnya rasa kontol besar dimemeknya.

Bu Surti perlahan2 menundukan kepalanya, ia sudah sangat rindu rasa kontol di mulutnya. Dan ia sangat mahir dalam menggunakan mulutnya. Namun ia sedikit terkejut saat ia hanya bisa memasukan kepala kontolnya saja di mulutnya, sisanya tidak muat untuk masuk kedalam mulutnya walau mulutnya tergolong agak lebar. Akhirnya Bu Surti memutuskan hanya menjilat dan mengisap2 kepala kontol Bayu, sementara tangannya terus mengocok batang kontol Bayu yang besar dan panjang, bahkan jari tangannya tidak dapat mengatup saat mengenggam kontol besar itu. dibantu sedikit liurnya untuk melicinkan gerakan tangannya yang agak kasar.

Bayu pun tidak tinggal diam, tangannya bergerak punggung Bu Surti, berusaha menurunkan seleting kebaya yang masih dipakai mertuanya.

Merasa Bayu kesulitan melepas kebaya yang dipakainya, Bu Surti segera berdiri, meloloskan semua pakaiannya di depan Bayu. Bayu ikut membantu agar prosesnya lebih cepat.

Terlihat tubuh telanjang mertuanya putih dan montok, dengan payudara yang agak turun, namun perut, paha dan lengan Bu Surti masih terlihat kencang.

Dengan posisi Bayu duduk di pinggir ranjang, Bayu menarik tangan Bu Surti untuk berjalan kearahnya, berdiri diantara dua kaki kokohnya, lalu Bayu menghisap2 payudara Bu Surti sambil meremas2 dengan kedua tangannya.

“sssttthhhh……. Sssttthhhhh…… “ tangan Bu surti berpegangan di bahu kekar Bayu, kepalanya sedikit mendongak menahan nikmat.



Disaat yang sama dirumah pak Jamal.

Terlihat seorang lelaki hanya memakai celana boxer, tanpa baju. Sambil bekipas2 ria. Secangkir kopi tersaji di depannya. Sedikit terpancarkan kesedihan di raut wajahnya. Lelah seharian di pesta pernikahan Bayu tidak ia rasakan. Kegembiraan satu hari penuh, berubah menjadi kesepian.

Bayu akan tinggal dirumah mertuannya, tiada lagi teman bermain caturnya. Utari anak gadisnya tidak bisa main catur. Terlihat beberapa kali pak Jamal menarik nafas Panjang. Ia teringat almarhumma istrinya, rasa rindu kepada sang istri teramat sangat. Sejak istrinya meninggal. Ia tidak pernah berniat sedikit pun mencari penggantinya. Melihat kedua anaknya sudah merupakan obat penawar rindu terhadap almarhumma. Sekarang anaknya hanya ada satu dirumah ini, bagai pecandu yang kehabisan obat keberadaan Utari tidak cukup mengobati rindunya.

“belum tidur pak…….” Entah sejak kapan Utari berdiri di belakang pak Jamal.

“belum nak…… sini nak temanin bapak….. “ucap pak Jamal sambil menunjuk kursi didepannya.

“sebentar pak, mau pipis dulu…….” Ucap Utari beranjang pergi ke belakang.

Utari tahu bahwa pernikahan Bayu merupakan kehilangan terbesar bagi bapaknya. Waktu ia mau nikah dulu, pak Jamal sempat tidak setuju, atas bujukan Bayu lah pak jamal menyetujui pernikahan Utari, itu pun pak Jamal mengajukan syarat, setelah menikah mereka harus tinggal Bersama pak jamal, andaikan membangun rumah pun harus tidak jauh dari rumahnya.

Utari kembali sambil membawa secangkir air putih. Lalu duduk di depan pak Jamal.

Cuaca malam ini terasa panas, Utari hanya terlihat memakai kaos tipis tanpa BH, dan celana hawai selutut dibawahnya.

“Tidak usah dipikirkan pak……. Mas Bayu pasti akan sering kesini nanti” ucap Utari menghibur.

Pak Jamal menatap lama kearah Utari……… ia menarik nafas Panjang.

“bapak kangen ibu mu nak…… kamu mirip sekali seperti ibu waktu gadis dulu” ucap pak Jamal terlihat sedih.

“hehehehe….. bapak ini bisa aja…….. kalau gitu lihat Utari aja kalau lagi kangen ibu” canda Utari berusaha menghibur kesedihan bapaknya.

“sebentar nak……” pak Jamal bangkit dari duduknya. Lalu berjalan kearah kamar tidurnya, setelah kembali tampak secarik kertas kecil ditangannya.

Pak Jamal menyodorkan foto tua hitam putih ke depan meja Utari, sambil kembali duduk di kursi kayunya.

“kamu lihat itu nak, kamu lihat foto siapa yang ada disitu…”

Utari pun mengambil foto tua itu, terlihat dalam foto itu sepasang wajah yang sangat ia kenal

“loh kok ini foto saya dan mas Bayu…..?” ucap Utari kebingungan, kerena tidak merasa pernah berfoto ria dengan kakaknya.

“itu foto bapak dan ibu waktu masih pacarana dulu” jawab pak Jamal sambil menarik nafas Panjang.

“Jadi saya mirip banget sama ibu waktu muda, dan mas Bayu mirip banget sama bapak waktu masih muda….?” Tanya Utaris sambil memperhatikan wajah tua bapaknya, memang masih terpancar sisa2 ketampanan bapak di usianya sekarang yang sudah menginjak 38 tahun.

“iya nak. Melihat kamu membuat bapak selalu rindu ibu, namun melihat wajah Bayu mengobatinya, sekarang masmu sudah ikut mertuannya” ucap pak Jamal sedih.

Utari yang paham kesedihan bapaknya, segera bangkit dari duduknya. Ia berjalan mendekati bapaknya. Lalu duduk di pangkuan bapaknya.

“kalau gitu peluk Utari saja, jika bapak kangen Ibu heheheheheh……..” canda Utari menghibur bapaknya lagi.

Pak Jamal langsung memeluk erat tubuh anak gadisnya. Menyandarkan kepalanya di Pundak anak gadisnya itu, Utari pun membalas pelukan bapaknya yang tinggi besar.

Cukup lama mereka saling berpelukan. Lama2 utari merasakan kontol besar bapaknya menyundul pantatnya. Utari sudah biasa melihat kontol besar bapaknya, selama ini tidak pernah terbersit nafsu dibenaknya setiap melihat kontol bapaknya yang Panjang dan besar. Namun ia belum pernah melihat kontol bapaknya atau kontol mas bayu dalam keadaan ereksi.

Merasakan kontol bapaknya ereksi menekan pantatnya, untuk pertama kali Utari berdesir nafsu. Utari sadar dirinya yang mirip ibu pasti menghadirkan rindu syahwat di hati bapaknya, apalagi saat ini mereka saling berpelukan.

Utari akhirnya memaklumi hal itu, lagi pula ia pun menikmatinya, rasa keras kontol bapak dipantatnya. Mambuat ia nafsu juga, memeknya merindukan belaian mesra suaminya,

“pak, ngeganjel tuh, lurusin aja dulu, nanti pegel” bisik utari ditelinga bapaknya.

“maaf ya nak, bapak kangen ibu” jawab pak jamal sambil mengangkat sedikit tubuh utari lalu memperbaiki posisi kontolnya. Lalu membiarkan utari duduk kembali di pangkuannya.

Disitu mulai terjadi kesalahan. Sekarang kontol keras bapaknya terasa sejajar dengan garis memeknya. Walau masih terhalang celana boxer dan celana hawai mereka.

Utari makin merasakan nikmat di memeknya yang sudah mulai mengeluarkan cairan cinta.

“bapak jangan sedih lagi ya… utari akan selalu ada untuk bapak” bisik utari menghibur kesedihan bapaknya.

Tanpa utari sadari pinggulnya bergerak2 kecil, seolah2 sedikit mencari nikmat dibawah sana,

Pak jamal pun menyadari itu, namun rindunya belum terobati, ia pun merasakan sedikit nikmat dikontol kerasnya.

Cukup lama mereka berpelukan, dan cukup lama Utari terus mengerak2an pinggulnya. Tanpa mereka sadari keret boxer lusu bapaknya tertarik kebawah, kepala kontol pak jamal mulai mengintip keluar. Sementara Utari pun tidak sadar bahwa celana hawai yang dipakainya sedikit sobek dibagian bawahnya tepat di garis memeknya yang berbulu lebat.

Dalam diam mereka masih terus berpelukan. Sekarang kontol besar dan panjang pak jamal sudah lebih dari setengah keluar dari garis karet boxernya. Utari pun baru menyadari kalau celananya sedikit sobek, saat kulit batang kontol milik bapaknya, bergese langsung di celah basah memeknya.

“ssthhhhh……. Ssthhhhhh……. Ssthhhhhh…….” Utari mendesah2 pelan sekali, berusaha agar bapaknya tidak mendengar desahannya, namun desahan itu terlalu dekat dengan telinga bapaknya, sehingga pak jamal mengetahuinya. Hal itu membuat pak jamal semakin mempererat pelukannya sesaat, lalu ia segera mengangkat tubuh anak perempuannya itu berdiri. Ia pun juga langsung berdiri.

“trimakasih nak….. kangen bapak sudah terobati…….. kapan2 kalau bapak kangen ibumu lagi, bolehkan bapak meluk kamu lagi…..” ucap Pak Jamal sambil mencolek dagu anak cantiknya.

“iya pak…… jangan sedih lagi ya pak…… kapan pun bapak kangen ibu, bapak boleh peluk Utari lagi…………” jawab utari sambil memeluk pinggang bapaknya. Ada rasa nanggung di bawah sana. Namun ia pun berusaha menahannya.









Bersambung………………………..
 
Para Suhu dan pembaca mulai terlihat kembali mengintip jendela kamar Dokter Ayu………..





Pria ketiga sudah mulai bangkit, ia mulai menempatkan batang kontol besarnya sejajar dengan garis memek basah Dokter Ayu……… perlahan2 mulai mengesek2 kan kontolnya tersebut di celah basah memek Dokter Ayu. dan sedikit menyundul2 itil Dokter Ayu yang sudah sangat keras.

“akhhh……… sudah saatnya……….” Bathin Dokter Ayu, saat terasa ada batang kontol yang mulai menggesekan celah basah memeknya.

“ssthhhh…………. Akhhhhh…………….” Desah Dokter Ayu, batang kontol pria ketiga mulai terasa membelah memeknya yang sudah sangat gatal sejak tadi.

Pria ketiga mulai memompa kontol besarnya, sambil bertatapan dengan pria pertama dan kedua, pria ketiga mengancungkan jempol sesaat kearah kedua temannya itu. kedua temannya langsung membalas ancungan jempol pria ketiga. Seolah mereka saling paham isyarat masing2. Entahlah, pembaca dan suhu yang budiman mengerti apa tidak makna isyarat itu.

Memek basah Dokter Ayu terasa berdenyut2 meremas2 kontol besar pria ketiga. Ia masih terus memompa pelan memek basah itu, pelan2 ia, menurunkan badannya, hingga memeluk tubuh telanjang Dokter Ayu, lalu melumat bibir basah Dokter Ayu. menindih tangan kedua temannya yang masih sibuk meremas2 kedua payudara Dokter Ayu.

Mendapatkan serangan bertubi2 dari segala penjuru, ditambah dua kontol besar dalam genggamannya. membuat Dokter Ayu merasakan nikmat sensasi yang berbeda. Sensasi lain dalam perngentotan, sensasi dilecehkan dan sensasi diinginkan oleh banyak pria, hali itu membuat nafsu Dokter Ayu semakin meningkat. Ditambah lagi kontol besar yang sedang mengaduk2 memek basahnya, terassa penuh dan nikmat, Panjang hingga menyentuh rahimnya.

“Akhhhhhhhhhhhh………………………………………” triak kencang Dokter Ayu ketika ia mendapatkan orgasme dasyatnya, pinggulnya bergetar dengan dasyat, kepalanya terdongak keatas dengan mulut menganga lebar………..







Bersambung………………

Para suhu dan pembaca menyeruput kopi sesaat, sambil menarik nafas panjang menanti update selanjutnya.:Peace:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd