Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dokter Ayuningsih

Bagian mana yang kalian sukai atau nantikan?

  • pak Jamal di sunat

    Votes: 17 8,3%
  • Jelita vs Bayu

    Votes: 9 4,4%
  • Dokter Ayu vs Bayu

    Votes: 36 17,6%
  • 4 sahabat vs Bayu

    Votes: 24 11,8%
  • 4 sahabat vs pak Jono, Pak Joko dan pak Pardi

    Votes: 9 4,4%
  • Utari vs pak Jamal

    Votes: 8 3,9%
  • Utari vs Bayu

    Votes: 11 5,4%
  • Utari vs Bayu dan pak Jamal

    Votes: 12 5,9%
  • Utari vs pak Joko, pak Jono, dan pak Pardi

    Votes: 10 4,9%
  • Dokter Ayu vs Bayu dan pak Jamal

    Votes: 19 9,3%
  • Dokter Ayu vs pak Joko, pak Jono dan pak Pardi

    Votes: 57 27,9%
  • 4 sahabat vs Bayu dan pak Jamal

    Votes: 10 4,9%
  • 4 sahabat vs Bayu, pak Jamal, pak Joko, pak Jono, dan pak Pardi

    Votes: 29 14,2%
  • Bayu vs Jelita dan Bu Surti

    Votes: 28 13,7%

  • Total voters
    204
  • This poll will close: .
Ayu 17thn, Rosa 15thn, Lia 15thn dan Sari 12thn, adalah 4 sahabat karib di kampung kecil disebuah kabupaten di kota K. walaupun perbedaan umur mereka mencolok, namun karena tinggal mereka yang berdekatan, membuat mereka berempat semakin akrab saja.

Sepulang sekolah mereka pasti selalu berkumpul bermain Bersama. Di kampung kecil ini untuk mencari teman sangat sulit, sebab kebanyakan mereka yang sudah lulus SMP atau SMA segera merantau keluar kota atau ke negeri jiran untuk mengadu nasib.

Ayu berasal dari keluarga cukup berada dikampung kecil ini, bapaknya terkenal sebagai juragan, yang memiliki sawah dimana2. Sementara Rosa, walau keluarganya tidak sekaya Ayu, namun bapaknya juga memiliki banyak sawah di kampung ini. Berbeda dengan Sari dan Lia, mereka berdua berasal dari keluarga miskin, bapak mereka hanyalah buruh tani yang suka membantu juragan2 tani di kampung ini. Namun karena Ayu dan Rosa memiliki jiwa lembut dan baik hati, membuat perbedaan setatus bukan masalah dimata mereka.

Saat umur Ayu 18tahun, orang tua Ayu memutuskan untuk anaknya meneruskan kuliah kedokteran di Ibukota. Berbeda dengan orang tua Rosa, yang hanya mengijinkan Rosa kuliah di kota K, mengambil jurusan keperawatan. Sedangkan Lia dan Sari hanyalah tamatan SMP, umur 16 tahun Sari menikah dengan seorang kuli bangunan, memiliki dua orang anak yang saat ini ikut neneknya di kabupaten tetangga. Umur 22 Sari bercerai dengan suaminya, karena suaminya selingkuh saat sedang garap proyek di kota S. Lia menikah saat umur 17, menikah dengan seorang pedagang pakaian di kota K, tidak memiliki anak, bercerai umur 24 tahun karena sang suami ingin nikah lagi dan memiliki keturunan, Lia tidak sudi dimadu.

Sedangkan Rosa menikah umur 22 tahun setelah tamat kuliah, menikah dengan seorang pemilik restoran ternama di kota K, tidak memiliki anak. Dan bercerai diumur 25 tahun, karena suaminya ternyata penyuka sesama jenis.

Ayu menikah umur 27 tahun, setelah menamatkan kuliah sepesialis kecantikannya di Ibukota, bertemu dengan suami saat seminar Pengembangan Bisnis Modern di Ibukota. Sebelum menikah Ayu sudah menjelaskan ke calon suaminya bahwa ia akan kembali ke kota K untuk bekerja dan membuka praktek klinik di sana. Sang calon suami pun tidak mempermasalahkan itu, karena dia pun akan sibuk diluar kota, sehingga tinggal berdekatan dengan orangtua Ayu merupakan pilihan baik bagi mereka.

Saat pernikahan yang cukup meriah di kampunglah, Ayu, Rosa, Sari dan Lia kembali bertemu dan bernostalgia.

Saat Ayu mulai membuka kliniklah, Ayu menawarkan Rosa yang saat itu bekerja di sebuah klinik di kota K, untuk bekerja dengannya, Ayu menawarkan bonus lebih agar Rosa mau ikut dengannya. Walaupun Ayu tidak menawarkan bonus lebih, Rosa pun akan dengan senang hati bekerja dengan Ayu.
Sedangkan Sari dan Lia sudah mulai bekerja dengan Ayu saat Ayu selesai membangun rumah di sebidang tanah hadiah dari orangtuanya. Sari dan Lia pun dengan senang hati bekerja dengan Ayu. Karena ingat kebaikan2 Ayu dulu, yang sering membantu teman2nya.

Keakraban mereka kembali terjalin saat itu. Walau Ayu adalah majikan, namun Ayu selalu bersikap seperti teman biasa saat di lingkungan rumah. Namun berbeda saat di klinik, Ayu bersikap tegas dan berwibawa.

Rumah paviliun di design sedemikian rupa hingga nyaman buat Ayu dan teman2 berkumpul. 3 kamar tidur dengan kamar mandi di dalam untuk tempat tinggal teman2nya. Di depan kamar terbentang ruangan luas dengan nuansa alam berukuran 9 x 6 meter. Jarak antar rumah utama dan paviliun 20 meter. Terhubung dengan jalan berubin cantik dengan atap yang indah.

Sekeliling rumah di pagari tembok batu setinggi 3 meter dengan satu akses masuk saja yang selalu dijaga 24 jam oleh Joko dan Jono. Seluruh taman selalu dirawat oleh Pardi setiap harinya.

Karena Ayu lulusan spesialis kecantikan, maka dia dengan senang hati selalu berbagi tips2 dan obat2an kecantikan bersama teman2nya. Termasuk tips untuk selalu menjaga area pribadi mereka selalu bersih dan wangi. Mereka selalu rutin nge wax area pribadi mereka, Ayu yang rutin melakukan wax tersebut keteman2nya, sementara Rosa diajarkan Ayu agar bisa membantu Ayu jika dia ingin nge wax dirinya sendiri.

Inilah sekilas info awal mula perkenalan Rosa, Sari dan Lia dengan Dokter Ayuningsih…….











Bersambung……..
 
Terakhir diubah:
Lanjutan Dokter Ayuningsih





“Ampun Bu Dokter… Ampun,,,,, saya sudah tidak sanggup lagi……” rintih Rosa sambil terus mendekati Dokter Ayu.

Dokter Ayu pun langsung tersadar, bahwa makhluk menakutkan di depannya adalah Rosa, bukan Suster Ngesot,

Dokter Ayu langsung merangkak menyambut Rosa….. dan baru menyadari Rosa hanya memakai atasan putihnya tanpa bawahan dan celana dalam lagi.

“Anda baik2 saja Bu Rosa…..” sambil merangkul Rosa, Dokter Ayu melihat kearah ranjang pasien dimana Bayu terlihat berdiri disamping ranjang dengan wajah tampannya yang terlihat kebingungan. tenda kecil masih tebentuk dibalik sarung biru yang kekecilan itu.

“Maaf Bu Dokter, saya sudah tidak kuat…. Ini terlalu nikmat…. “ desah Rosa pelan sambil masih memeluk Dokter Ayu.

“Sebegitu nikmatnyakah kontol bocah itu….” Bathin Dokter Ayu sambil menatap tonjolan di sarung Bayu.

Lalu Dokter Ayu bangkit sambil membantu Rosa berdiri.

“Dik Bayu, bisakah bantu papah Bu Rosa kedalam….” Ujar Dokter Ayu sambil menatap Bayu yang masih diam tercengang.

“Baik Bu Dokter….” Ujar Bayu bergegas mendekat untuk membantu Bu Suster yang cantik itu.

“Akh…” Rosa terkejut….

“Ehhh…” Dokter Ayu juga terkejut….

Saat tubuh kekar Bayu membopong tubuh ramping Suster Rosa dengan kedua tangannya, Suster Rosa pun segera merangkul leher Bayu karena takut terjatuh.

“Kemana Bu Dokter…? Ujar Bayu sambil menatap Dokter Ayu yang masih terpana dengan aksi Bayu.

“ehhhh…. Sebentar, sebentar, sebentar…..” jawab Dokter Ayu sambil tergesa2 mengambil HP dan mematikan lampu kamar prakteknya. Lalu keluar membuka pintu untuk Bayu yang masih membopong tubuh Rosa yang ramping. Setelah mereka keluar kamar periksa, Dokter Ayu tidak lupa mengunci pintu kamar kliniknya, lalu berjalan menuju pintu penghubung antara klinik dan ruang tamu dari rumah utama. Setelah masuk ke ruang tamu yang terlihat megah itu, bahkan sempat membuat Bayu terdiam beberapa saat terkagum2 dengan interiornya. Dokter Ayu tidak lupa kembali mengunci pintu penghubung itu, lalu berjalan memimpin jalan Bayu, menuju kamar tamu yang tersedia dilantai bawah rumahnya. Sedangkan kamar Utama dan kamar anak2 berada di lantai dua rumah megah itu. Rumah itu memiliki 3 kamar tamu dilantai satu.

Kamar tamu memiliki 2 ranjang ukuran king size, satu lemari besar, dua bangku sofa, dengan meja kecil ditengahnya.

“Dik Bayu, tolong baringkan Bu Rosa di ranjang sana” ucap Dokter Ayu sambil menunjuk ranjang besar yang ada di kiri ruangan.

Setelah membaringkan Bu Rosa di ranjang, Bayu diam terpaku di pinggir ranjang sambil menatap Dokter Ayu.

Dokter Ayu yang di tatap wajah tampan Bayu, merasa sedikit gerogi, apalagi Bayu menatapnya dengan masih memperlihatkan tonjolan besar di sarungnya.

“sebentar, sebentar, sebentar….” Ujar Dokter Ayu sambil mondar mandir kecil berpikir keras tindakan apa selanjutnya yang akan dia lakukan.

“Ahh… “ seolah mendapat ide brilian, Dokter Ayu segera berbalik menghadap Bayu sambil berkata.

“Dik Bayu tunggu sebentar disini… Saya akan segera kembali” sambil jari mengayun2 seolah memberi petuah.

“Baik Bu Dokter” jawab Bayu.

Dokter Ayu segera keluar dari kamar itu, sambil membuka HP ditangannya, di berniat mengecek kamar dua buah hatinya yang terpasang CCTV pengawasan dari handphonenya. Setelah melihat kedua buah hatinya masih terlelap tidur, Dokter Ayu segera bergegas menuju paviliun rumahnya.

Sepeninggalan Dokter Ayu, Bayu yang tadi sempat terbengong beberapa saat, mulai melihat2 sekitar kamar itu, yang terlihat luas dan nyaman. Matanya terhenti pada sosok tubuh yang terbaring setengah telanjang diatas kasur. Mata bayu melihat dari ujung kepala hingga kaki Suster Rosa, kembali tatapannya naik hingga kepangkal paha Suster Rosa yang terbaring dengan posisi kaki sedikit melebar. Terlihat memek indah tanpa bulu yang tadi sempat kemasukan kontol besar Bayu yang masih terasa kebas. Birahi Bayu kembali naik, dengan kontol yang masih ereksi keras sejak tadi. Inilah afek hebat dari lelaki yang tidak pernah masturbasi seumur hidupnya, saat keras akan sulit untuk reda kembali. Perlahan Bayu naik keranjang besar itu, setelah merenggangkan kedua kaki Suster Rosa, Bayu langsung bersimpuh diantara kedua kaki Suster Rosa. Perlahan wajah Bayu menunduk mendekati memek indah tanpa bulu milik Suster Rosa. Setelah dekat, Bayu bisa mencium sedikit aroma birahi dari memek indah itu. Lalu Bayu mendekatkan bibirnya ke memek Suster Rosa, dan menjilat memek indah itu perlahan.

Suster Rosa yang belum tertidur, merasakan sengatan nikmat di memeknya, secara sepontan kedua kaki Suster Rosa menekuk, solah memberi akses lebih untuk lelaki yang sedang menjilat2 memeknya.

Melihat respon Suster Rosa, Bayu pun makin semangat, kedua tangan besarnya langsung memegang paha Suster Rosa, lalu memberi sedikit dorongan agar memek indah Suster Rosa lebih terekspos didepannya, sehingga mempermudah Bayu untuk menikmati lendir nikmat yang keluar dari dalam memek Suster Rosa.

“akh… terus…. terus… terus….” desah Rosa sambil kedua tangannya menjambak rambut Bayu.

Bayu makin semangat menjilat memek gundul Suster Rosa, kadang bibir seksinya menyedot2 tonjolan diatas memek yang banjir itu.

Setiap itilnya disedot, pantat Rosa secara reflex terangkat, sambil menjerit nikmat cukup kencang.

“akh…. Saya pingin kontol….. berikan saya kontol…. Akh…..” desah Rosa lalu menggigit lembut jari telunjuknya.

Bayu yang mendengar permintaan Suster Rosa, langsung membuka sarung dan baju kaosnya. Terpampanglah tubuh kekar Bayu yang kecoklatan, dan otot2 menonjol keras, dengan kontol besar dan panjang yang sudah ereksi maksimal, sangat kontras dengan tubuh ramping Rosa yang putih terawat.

Perlahan pantat Bayu mulai mendekati pangkal paha Suster Rosa, Bayu langsung mengesek2an kepala kontolnya di celah memek Rosa beberapa kali hingga menyundul2 itil Rosa yang membesar.

Mendapat perlakuan seperti itu, membuat Rosa makin kelabakan.

“Masukan… akh… masukan… saya ingin kontol… akh…” desah Rosa tanpa malu lagi.

“Bammm” bagaikan paku bumi, kontol Bayu yang besar dan keras langsung menghujam dalam, menyentuh langsung rahim hangat Suster Rosa.

“Akhhhhh…………………………………………..” Rosa langsung berteriak kencang sambil bergetar hebat, seketika mencapai orgasmenya kembali hanya dengan sekali sodokan keras kontol Bayu.

Dengan wajah mendongak keatas, kedua tangan merangkul erat lengan Bayu yang bertumpu di kedua sisi kepalanya, tubuh Rosa terus bergetar.

Bayu tidak mau lagi menyia2kan kesempatan ini, segera ia memompa kontol besarnya didalam memek Suster Rosa yang sangat banjir, memek Suster Rosa terasa sempit sekali bagi kontol Bayu yang besar itu. pompaan demi pompaan terus Bayu lancarkan, tidak perduli tubuh Rosa yang terus bergetar mengalami multi orgasme tanpa henti. (maaf jika ada para suhu yang berpikir hal itu tidak mungkin dan hanya ada di film2 JAV saja, baca cerita “Perjalanan” disana nanti akan saya ceritakan bagaimana caranya agar seorang Wanita dapat dengan mudah mengalami multi orgasme)

Sementara itu…..

Dokter Ayu segera membangunkan Lia dan Sari yang sedang terlelap dalam mimpi indahnya.

Tok… tok… tok…

“Mbak Sari…. Mbak Lia….. Mbak Sari…. Mbak Lia….” Panggil Dokter Ayu sambil mengetok kedua pintu kamar Sari dan Lia yang berdekatan.

“iya Bu Ayu…” Jawab Sari dan Lia bersamaan dari dalam kamar mereka masing2.









Bersambung………….
 
“saya mau minta tolong” ucap Dokter Ayu.

“iya Bu Ayu…?” jawab Lia.

“ada apa Bu Ayu… ?” jawab Sari.

Walau Dokter Ayu, Lia dan Sari bersahabatan, namun Lia dan Sari selalu memanggil Dokter Ayu dengan sebutan Bu, kecuali hari minggu saat mereka kumpul bersama di paviliun untuk bernostalgia, saat itu biasa Sari dan Lia memanggil Dokter Ayu dengan sebutan Mbak Ayu, karena Dokter Ayu tidak mau dipanggil Bu saat nostalgia itu, tujuannya agar mereka dapat lepas tanpa rasa sungkan saat bersenda gurau.

“sekarang lebih baik kalian sikat gigi dan cucian dulu, pakai piyama yang biasa kita pakai pada saat kumpul, saya tunggu disini” ucap Dokter Ayu sambil beranjak ke sebuah sofa kayu yang ada di dekat air mancur yang berada di tengah2 ruang paviliun itu.

Sari dan Lia pun segera bergegas menjalankan perintah Dokter Ayu, walaupun masih tersimpan seribu pertanyaan di benak mereka.

Beberapa saat kemudian, Sari dan Lia sudah selesai sikat gigi dan cucian, mereka keluar memakai piyama kembaran yang biasa mereka pakai saat kumpul2.

“Bu Ayu…..” ucap Lia menegur Dokter Ayu yang tenggelam dalam pikirannya.

“ohh… sebentar… “ ujar Dokter Ayu sambil bangkit dari duduknya “ saya pinjam sebentar kamar mandi mbak Lia ya….” Lanjut Dokter Ayu sambil berjalan ke kamar Lia yang masih terbuka.

“Silakan Bu… “ jawab Lia memberi jalan.

Dokter Ayu langsung menuju kamar mandi didalam kamar Lia, setelah menutup pintu, Dokter Ayu segera melipat rok rampel yang dipakainya lalu menurunkan CD nya untuk pipis, sambil memeriksa noda basah di celana dalamnya. Setelah pipis, Dokter Ayu melepas celana dalamnya, ia merasa tidak nyaman dengan CD basah itu, dan meletakannya di keranjang cucian milik Lia yang terdapat di sudut meja kamar mandi.

“saya titip pakaian kotor di keranjang cucian kamu ya mbak Lia” ucap Dokter Ayu saat sudah berada di luar. “Yuk ikut saya…” lanjut Dokter Ayu sambil berjalan balik ke rumah utama.

“sebenarnya ada apa sih Bu Ayu….?” Sari memberanikan diri untuk bertanya karena penasaran.

“Saya ada sedikit masalah…. Hanya kalian yang bisa membantu, Bu Rosa sudah menyerah, nanti saya jelaskan didalam” ujar Dokter Ayu sambil berpikir bagaimana menjelaskan kepada Lia dan Sari nanti.

Setelah berada di depan kamar tamu. Langkah Dokter Ayu terhenti, lalu membalikan badan menghadap Lia dan Sari.

“begini mbak Lia, mbak Sari…. Saya ada sedikit masalah dengan pasien sunat saya, pasien tersebut sudah remaja dan harus menjadi mualaf sebelum menikahkan kekasihnya dua minggu lagi, dan yang jadi masalah, si pasien burungnya selalu ereksi, hingga saya tidak bisa melakukan prosedur sunatnya. Bu Rosa sudah mencoba menurunkan ereksi anak muda tersebut, namun gagal, Bu Rosa sudah menyerah, satu2nya harapan saya hanya pada kalian berdua. Sebab saya tidak mungkin, karena saya bersuami, mbak Lia dan Sari kan sudah janda, jadi tidak ada beban jika berhadapan dengan kemaluan laki2 lain, jadi saya minta tolong dengan mbak Lia dan mbak Sari….. saya tidak mau gagal mengobati pasien saya, apakah mbak Lia dan mbak Sari mau membantu?” ucap Dokter Ayu sambil mengeatupkan kedua tangannya memohon bantuan Lia dan Sari.

Sari dan Lia sempat terkejut dan bingung mendengar penjelasan Dokter Ayu, namun begitu melihat Dokter Ayu sahabat baiknya mengatupkan tangan memohon dengan wajah cantik yang memelas, membuat Lia dan Sari tidak dapat menolak permintaan Dokter Ayu.

“Baiklah Bu… demi Bu Ayu, saya siap membantu” Lia mengambil inisiatif menjawab duluan.

“saya juga siap bantu demi Bu Ayu…” Sari pun memberi jawaban susulan yang sama dengan Lia.

“Oh… trimakasih banyak mbak Lia… mbak Sari….. kalian memang sahabatku yang paling baik” jawab Dokter Ayu terharu sehingga meneteskan air mata.

“jangan begitu Bu Ayu…. Kami yang telah banyak berhutang budi sama Bu Ayu….” Jawab Lia lembut.

“di dalam kamar ini, ada pemuda itu dan Bu Rosa, saya mengandalkan bantuan kalian, mari kita masuk….” Jawab Dokter Ayu sambil membalikan badan, lalu membuka pintu kamar tamu perlahan.

“ehhh…..” Dokter Ayu…

“akhh….” Lia….

“akhhh….” Sari….

Triak mereka bersamaan saat pintu sudah terbuka. Tampak di depan mereka punggung seorang pria tinggi dan kekar dalam keadaan telanjang bulat, sedang menindih tubuh seorang wanita dengan kulit cerah. Pantat sang pria yang berotot sedang berayun2 terlihat oleh mereka, sementara tangan sang wanita merangkul leher sang pria, sambil mendesah pelan dengan kaki yang mengangkang lebar dan tampak bergetar hebat.

“akhhh….. terus…. jangan berhenti… terus…. akhhh…… terus… terus…. terus…. akhhhh….” Jerit sang wanita, setiap sang Wanita mendesah “akhhh…… “ bersamaan itu kaki dan pantat sang wanita pasti bergetar hebat……

“Dik Bayu… apa yang kamu lakukan….” teriak Dokter Ayu tersadar dari keterkejutannya, lalu berlari mendekati ranjang itu, di ikuti Lia dan Sari……

Bayu menolehkan kepalanya, matanya mengikuti gerakan Dokter Ayu yang mendekati ranjang, sementara pinggulnya masih terus bergoyang, karena Suster Rosa memintanya untuk terus bergoyang…….









Bersambung…………
 
Dokter Ayu bersimpuh disamping ranjang, disusul Lia dan Sari. Dengan tangan bertumpu di atas ranjang, Dokter Ayu mengguncang2 bahu Rosa.

“Bu Rosa….. Bu Rosa…. Kamu tidak apa2?” tanya Dokter Ayu khawatir.

“Akhhhh….. ini…. Terlalu….. nikmat…. Bu….. akhhh…… Dokter……. …….. ………. Akhhhh…….” Desah Rosa terpejam sambil menjawab pertanyaan Dokter Ayu.

“Bammm……… Bammmm…… Bammm….” (kalau suara alu kecil biasanya bunyinya plok… plok… plok saat menumbuk padi, karena alunya besar bunyinya jadi Bammm…. Bammm….. Bammm…. )

Suara benturan kontol Bayu di memek Rosa terdengar nyaring dan merdu ditelinga Dokter Ayu, sementara Lia dan Sari yang juga tururt bersimpuh di samping ranjang berjejeran dengan Dokter Ayu, terkejut melihat jelas ukuran kontol Bayu yang besar dan Panjang sedang keluar masuk memek Bu Rosa yang putih dan gundul. Terlihat cairan cinta menempel di seluruh permukaan kontol Bayu, sehingga tampak mengkilat diterpa cahaya lampu kamar itu.

“ahhh… Maaf Bu Dokter, saya cuma melanjutkan prosedur ahhh…. rahasia yang tadi, saya tidak mau sampai ahhh….. batal sunat Bu Dokter” jawab Bayu polos, menatap Dokter Ayu. Sambil pinggul terus memompa memek Bu Rosa.

“Prosedur Rahasia?” jawab Dokter Ayu terkejut, namun seketika itu juga Dokter Ayu paham maksud Bayu. “Ohhh… iya, prosedur rahasia…. Ingat ya Dik Bayu, prosedur rahasia ini jangan sampai diketahui orang lain” lanjut Dokter Ayu sambil berdiri lalu duduk di ranjang besar yang berada di belakangnya.

Setelah menarik nafas panjang, Dokter Ayu berkata….

“Perkenalkan, pemuda ini bernama Bayu” ucap Dokter Ayu kepada Sari dan Lia.

“Perkenalkan, ini mbak Sari dan mbak Lia” ucap Dokter Ayu kepada Bayu, sambil menunjuk kearah Sari dan Lia bergantian.

“mereka yang akan membantu Bu Rosa dalam menjalankan prosedur rahasianya, sebab tampaknya Bu Rosa sudah tidak sanggup lagi meneruskan prosedur rahasianya itu” ujar Dokter Ayu sambil tersenyum kecil menatap kearah Bu Rosa yang mulai terlihat lemas.

Kedua tangan Bu Rosa yang tadi berada di leher Bayu, sekarang sudah terjatuh diatas kasur, mata Bu Rosa masih terpejam, desah pelan Bu Rosa masih terdengar, getaran2 pantat Bu Rosa masih belum berhenti seiring hujaman kontol keras Bayu.

“Mbak Lia…. Mbak Sari… ayo segera di mulai…. Buka baju kalian, dan langsung naik diranjang yang ini saja, biarkan Bu Rosa beristirahat sejenak tanpa terganggu aktifitas kalian nanti” ucap Dokter Ayu sambil berdiri dan berjalan kearah bangku sofa disudut kamar itu.

“Baik Bu…” jawab Lia dan Sari sambil berdiri lalu membuka seluruh pakaiannya di depan Bayu.

Bayu pun menghentikan genjotan kontolnya dan segera mencabut kontol besarnya dari memek Bu Rosa yang sudah mulai memerah.

“Blub……”

“Akhh…..” triak kecil Rosa ketika kontol besar Bayu dicabut dari memeknya, Rosa hanya diam terpejam menikmati sisa2 orgasmenya, kaki dan perutnya masih bergetar pelan.

Bayu pun langsung turun dari ranjang, dan berdiri dihadapan Sari dan Lia yang masih sibuk membuka pakaian dalamnya.

Bayu yang sudah tidak sabaran langsung melumat bibir manis Lia.

Lia yang baru melepas CD nya dan belum sempat melepas BH nya, langsung membalas lumatan bibir pemuda tampan itu. wajah tampan Bayu membuat gairah Lia cepat naik. Begitupun Bayu, melihat Lia yang cantik dengan tubuh yang masih terlihat kencang seperti Bu Rosa karena belum memiliki anak, membuat nafsu Bayu makin meningkat, apalagi membayangkan sebentar lagi akan menggarap dua wanita yang cantik2 di depannya ini.

Sambil mencium Lia, dengan tangan kiri berada di pinggang Lia, tangan kanan Bayu menarik Tubuh Sari yang sudah telanjang bulat untuk mendekat, dengan tinggi badan Bayu 185, tinggi badan Lia 165, tinggi badan Sari 167. Bayu sedikit kesulitan saat berciuman bergantian dengan Sari dan Lia.

Sambil berciuman, tangan Lia langsung menggenggam kontol bayu setelah ia selesai melepas BH nya. Sementara kedua tangan Bayu masih berada di pinggang Lia dan Sari.

Mereka berciuman cukup lama, disaksikan Dokter Ayu yang duduk manis di sudut kamar sambil mengawasi CCTV dikamar anaknya. Dokter Ayu berusaha meredam nafsunya yang mulai naik, ia selalu memikirkan kebaikan suaminya untuk mengalihkan pikirannya dari tontonan live yang sangat menggairahkan di depan matanya.

Sari perlahan berlutut sambil menciumi tubuh Bayu yang kekar dan berotot, sementara kedua tangan Bayu telah hinggap di kedua payudara Lia yang masih sangat kencang. Sari menatap sebentar kontol besar Bayu yang sudah ada dalam genggamannya. Kontol yang besarnya hampir sama dengan pergelangan tangannya, begitu kekar dan menggairahkan, sehingga Sari tidak tahan untuk segera melahapnya. Dengan sedikit keahlian yang Sari dapat dari menonton film porno bersama teman2nya ketika sedang kumpul di paviliun. Sari mencoba mempraktekan teknik yang dipelajarinya itu.

Tangan Sari sedikit kasar dirasa oleh kontol Bayu yang masih sedikit kebas. Namun rasa kasar itu berubah menjadi rasa lembut, basah dan hangat, ketika perlahan Sari mulai berusaha memasukan kontol besar Bayu ke mulutnya yang mungil.

“akhh… ini tidak mungkin muat dimulutku” bathin Sari, ketika dia hanya bisa memasukan kepala kontol Bayu di mulutnya.

Tidak ingin berlama2 karena khawatir pembaca dan para suhu kecewa, Bayu segera membaringkan Lia diatas ranjang.

Lia pun yang mengetahui keinginan Bayu, segera membaringkan tubuhnya diatas ranjang, “rupanya sang Alfa muda ingin mengotrol permainan ini…” bathin Lia senang.

Setelah Lia berbaring, Bayu segera berlutut disamping ranjang, sehingga kontolnya yang saat itu berada dalam mulut Sari terlepas. Saat Bayu sudah dalam posisi berlutut, Bayu segera menarik pantat Lia agar lebih sedikit mendekatinya, perlahan Bayu mulai menjilati memek gundul Lia yang masih terlihat sedikit rapat karena belum pernah melahirkan anak. Sari yang tidak mau kehilangan kesenangannya, ikut bersujud didepan Bayu, dan melanjutkan aksi oralnya.

“Akh…..” Lia mendesah lemah ketika lidah lembut Bayu menjilat memeknya yang sudah sangat basah, Lia bangkit bertumpu dengan kedua sikunya sambil menundukan kepala ingin melihat wajah tampan pemuda yang sedang memberikan jilatan2 nikmat di memeknya……….







Bersambung………….:Peace:
 
Setelah puas menjilatin memek basah Lia, Bayu segera bangkit dan menunduk, mengangkat tubuh Sari untuk berdiri. Dengan kedua lengan yang sangat kokoh, Bayu mengangkat tubuh ramping Sari lalu membaringkannya diatas tubuh Lia, Lia yang berada dibawah Sari sempat terkejut namun akhirnya paham maksud sang Alfa muda, Lia langsung merangkul tubuh Sari yang ada diatas tubuhnya, kedua telapak tangan Lia meremas lembut kedua payudara Sari, kepala Sari terjuntai disamping kepala Lia, merasakan nikmat dipayudaranya saat diremas Lia. Sementara Bayu kembali berlutut disamping ranjang, diahadapannya terpampang dua memek gundul yang sudah sangat basah, lalu Bayu menjilat bergantian memek basah Sari dan Lia.

“akhh…… akhh…… akhh…..” Sari dan Lia mendesah bergantian.

Aksi gila Bayu membuat birahi Dokter Ayu kembali melonjak. “akhhh….. betapa nikmatnya yang mereka berdua rasakan” bathin Dokter Ayu mulai iri atas kenikmatan yang Sari dan Lia dapatkan. Tanpa Dokter Ayu sadari tangan kirinya sedang meremas2 payudara dibalik baju putihnya, sementara tangan kanannya mulai menekan2 lembut itilnya yang masih tertutup rok rampelnya.

Setelah puas menjilat memek Sari dan Lia, Bayu segera bangkit, bertumpu dengan kedua pahanya yang kokoh, dengan tangan besarnya mencengkram dan menekan kedua pergelangan kaki Lia dan Sari. Kontol besar Bayu mulai diarahkan ke lobang sempit milik Lia, digesekannya lembut kepala kontol besar itu ke permukaan memek Lia yang sudah sangat basah. Setelah Bayu merasa kontol besarnya berada pas di lobang sempit Lia…..

Bammm……….

Bayu langsung menghentakan kontol besarnya masuk hingga mencapai rahim hangat Lia.

“akhhhhhhhh…………………………….” Lia tersentak, seketika tubuhnya bergetar mendapatkan orgasme pertamanya dengan hanya sekali hujaman kontol Bayu yang besar.

Bammm……… Bammm……… Bammm…….. Bammm……. Bammm……. Bayu tidak memberikan waktu buat Lia bernafas, iya langsung mengayunkan kontol panjangnya.

Setelah enam kali hujaman kontol Bayu ke Lia, Bayu langsung mencabut kontol besarnya dari memek Lia, lalu mengarahkan ke memek basah Sari yang berada sejajar diatas memek basah Lia.

Bammm…….

“akhhhhhhhhh……………… “ Lia pun mendesah keras.

Bammm…….. Bammmm………. Bayu langsung mengayunkan kontol panjangnya. Pada hujaman ketiga tubuh Sari langsung bergetar hebat diatas tubuh Lia.

“akkhhhhhhhhhhh……………………” triak Sari pada saat mendapat orgasme yang sangat hebat.

Bammm…….… Bammm………. Bammm………… Bammm………. Bammm……...... Bayu langsung melancarkan lima hujaman susulan secara bertubi2 dan langsung mencabut kontol besarnya dari memek basah Sari, kembali mengarahkan kontolnya kearah memek basah Lia.

Bammm……. Bammm……. Bammm…… Bammm………

Empat kali hujaman kontol besar Bayu kembali membuat Lia mendapatkan orgasme keduanya, tubuh rampingnya kembali bergetar hebat dibawah tubuh Sari.

Bayu terus menghujamkan kontol besar dan panjangnya ke dalam memek Lia dan Sari secara bergantian, Lia dan Sari pun mendapatkan orgasme berkali2 ketika kontol besar Bayu menghujami memek mereka bergantian.

Aksi tersebut masih terus disaksikan dengan gairah yang makin meletup2 Dokter Ayu. Dokter Ayu merasa tidak puas hanya dengan menekan2 itilnya dari balik rok rampelnya. Ia pun menyingkap rok rampel panjangnya, lalu mengangkat kedua kakinya, menyandarkan dikedua sisi pegangan tangan kursi sofa itu. perlahan jari lentik Dokter Ayu mulai memainkan celah basah memeknya serta itilnya yang makin membesar.

“akh… akh… akh…..” Dokter Ayu berusaha menahan desahan kecilnya agar tidak di dengar oleh Bayu, sambil terus menatap aksi gila Bayu Bersama Sari dan Lia. Gerakan pantat seksi Bayu, menghadirkan sejuta imajinasi liar di kepalanya.

Bayu yang mendengar desahan pelan Dokter Ayu, langsung menengokan kepalanya kearah Dokter Ayu yang berada di sudut kamar itu. Birahi Bayu meningkat drastis menyaksikan aksi Dokter Ayu yang sedang mengangkangkan kedua pahanya menghadap Bayu sambil memainkan celah basah memeknya.
Kebas di kontol Bayu mulai hilang, hujaman demi hujaman kontolnya di memek Lia dan Sari mulai menghadirkan rasa nikmat yang luar biasa, ditambah menyaksikan aksi Dokter Ayu yang sedang mempermaikan memeknya sendiri, membuat pikiran dan nafsu Bayu makin menggila.

Kedua mata Bayu dan Dokter Ayu saling bertatapan. Seolah mereka sedang saling mengirimkan sinyal nafsu. Kedua mata Dokter Ayu menatap Bayu dengan sayu, seolah mengharapkan hujaman kontol keras Bayu di memek basahnya. Sementara kedua mata Bayu menatap garang kearah Dokter Ayu, seolah ingin menghujamkan kontol besarnya ke memek Dokter Ayu.











Bersambung………………
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd