Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG DI ATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT

Status
Please reply by conversation.
Makasih updatenya Suhu @jin_yong
Wah mulai timbul permasalahan batu nie. Akankah Mahesa bisa ttp pada niatnya utk jadi baik? Dan... yang paling ngeri ini nih. Untuk kedua kalinya Sembara akan kehilangan hal penting. Tp kali ini keperjakaannya hohoho :ngiler::taimacan:
Mantap Suhu. Ceritanya menarik
Monggo dilanjut
 
Hmmm ... Sangat menarik ...
Jadi teringat jaman SD suka baca Asmaraman Kho Ping Ho ...
Ini titisannya kayanya ... bedanya dulu Kho ping ho cerita tentang masa Tiongkok kuno masa Hokkian dll dg sangat detail ... kalau ini cerita jawa kuno ... mirip S.H. Mintareja di koran Suara Merdeka (yg episodnya sampai 1500 jilid)
Bravo suhu harus dilancrotkan sampai Tamat
 
BAB. 7 Ilmu yang didapat lewat jalan pintas

Mahesa terus memikirkan undangan ki Jayataka yang terlanjur disetujui oleh Savitri. Memikirkan segala akibat yang mungkin timbul bila dia hadir di sana. Teringat kebejatannya di masa lalu terhadap wanita-wanita muda dan cantik. Tidak sedikit korban Mahesa adalah wanita-wanita pendekar muda. Perempuan-perempuan cantik itu dibiarkan begitu saja setelah dinikmati. Ada yang setelah mengalami kejadian buruk itu menjadi gila bahkan ada yang bunuh diri. Tapi lebih banyak yang melanjutkan hidup seraya berjuang untuk melupakan segala kemalangan yang mereka alami. Atau bahkan ada yang bertahan hidup untuk kelak membalas dendam.

Kemungkinan dalam pertemuan pendekar di gunung Merapi nanti akan ada wanita korban Mahesa yang mengenalinya. Itulah yang paling ditakutinya. Karena akan menghancurkan masa depannya bersama Savitri istri yang sangat dicintainya. Padahal kini dia sudah mau bertobat dan memulai hidup baru dengan wanita yang didambakannya sejak remaja.

Memilih mengasingkan diri dari dunia persilatan adalah jalan terbaik bagi Mahesa. Tapi semua menjadi sulit karena Savitri istrinya masih enggan untuk meninggalkan rimba persilatan. Saat ini dia mau sejenak menjauh dari hiruk pikuk dunia kaum pendekar semata karena dalam keadaan hamil.

Masalah makin bertambah dengan kabar gurunya Ki Semar Mesem yang telah menjadi tangan kanan patih Arya Weling. Guru yang begitu dia hormati karena hanya dia satu-satunya yang mau menerima Mahesa sebagai murid. Lima tahun lalu dia terakhir bertemu dengan gurunya yang sedang mendalami ilmu sesat yang sangat berbahaya dari sebuah kitab pusaka langka. Kitab Serat Sukma sebuah kitab yang mengajarkan Ilmu yang bisa didapat dengan memenuhi syarat-syarat berat. Ki Semar Mesum tentu saja tidak kekeberatan untuk memenuhi syarat-syart itu. Karena dia memang menyukainya sesuai dengan nama yang dia sandang.

Ilmu itu bernama Ajian Penyedot Sukma sebuah ilmu yang sangat dahsyat. Pemilik ilmu itu bisa menghisap segala mahluk bernyawa yang ditujunya sehingga menempel dikedua telapak tangannya dan semua kekuatan dari mahluk yang terkena ajian itu akan terhisap dan berpindah ke pemilik ajian penyedot sukma.

Syarat untuk memiliki ilmu itu adalah mencari 100 wanita perawan untuk ditiduri setiap malam satu perempuan. Kemudian dia harus meminum cairan darah perawan itu yang telah bercampur dengan cairan mani. Setelah semua selesai dilanjutkan dengan bersemedi 7 hari 7 malam tanpa henti tanpa makan dan minum barulah mulai mempelajari inti dari ilmu Ajian Penyedot Sukma.

Mahesa saat itu tidak tertarik untuk memiliki ajian penyedot Sukma karena baginya terlalu berat untuk memilih mana perawan atau bukan. Dia lebih tertarik untuk menikmati wanita-wanita cantik entah itu perawan atau bukan yang penting cantik dan mengiurkan. Mahesa juga merasa tak akan sanggup bersemedi 7 hari 7 malam. Jadi dia memilih untuk mengembara di rimba persilatan mencari kepuasan birahi akibat putus asa kekasih hatinya telah menikah dengan lelaki lain.

***

Mentari pagi menembus tirai jendela kamar, Mahesa pun terbangun, dia melihat ke arah kiri, Savitri istrinya masih tertidur pulas, biasanya dia paling rajin bangun pagi mengerjakan kegiatan rumah tangga, mungkin karena dia capek karena menjamu tamu kemarin.

Mahesa saat ini sedang bernafisu. Dia membuka selimut yang menutup tubuh istrinya, lalu dia dekati tubuh Savitri dengan wajahnya, perlahan-lahan dia mencium aroma tubuh istrinya yang sangat membangkitkan gairah Mahesa. Dia sangat menyukai sekali aroma tubuh istrinya sewaktu tidur, karena aromanya alami bukan buatan, itulah salah satunya kenapa Mahesa makin mencintai istrinya,

Dahulu Mahesa sering meniduri banyak wanita cantik dan muda. Tetapi semua itu dia tinggalkan demi Savitri.

Setelah puas mencium aroma tubuh istrinya, perlahan-lahan Mahesa membuka pakaian tidur istrinya itu. Savitri sejak kehamilannya makin besar seringkali tidak lagi memakai pakaian dalam. Mahesa membuka pahanya perlan-pelan dan memperhatikan vagina istrinya, sangat cantik sekali, berwarna merah muda. Gairah Mahesa makin naik, langsung saja dia menciumi perlahan-lahan bibir kemaluan istrinya dan lidahnya menyapu serta menjilat gundukan daging kecil pada bagian atas lubang kemaluannya. Segera terasa badan istrinya bergetar dengan hebat dan kedua tangannya mencengkeram kepada Mahesa, ternyata istrinya telah terbangun dari tidurnya. Dia menekan ke bawah disertai kedua pahanya yang menegang dengan kuat.

"Oohh.., oohh.., oohh..!"Keluhan panjang keluar dari mulutnya.

Jeritannya disertai dengan merapatnya kedua paha, serta dicakar-cakarnya punggung Mahesa.

Beberapa saat Savitri menjepit kepala Mahesa, sampai akhirnya dia terkulai, sementara Mahesa terus dengan aksinya menjilati setiap tetes air yang mengalir dari liang kemaluannya.

"ouwh..ouwhhhh" rintih Savitri.

Beberapa saat kemudian Mahesa membimbing istrinya untuk menungging. Dalam keadaan menungging begitu Savitri kelihatan lebih aduhai!

Bongkahan pantatnya yang putih dan mulus itu yang bikin Mahesa tidak tahan. Segra dia arahkan batangnya ke vagina istrinya, lalu Mahesa langsung mengayuh perlahan-lahan, setelah sekian lama meraih payudara Savitri dari bawah ke atas dan diremas dengan keras.

"Eengghh.. oohh.. ohh.. aahh",

Tidak lama setelah itu Savitri mulai merasa akan mencapai puncaknya. Dia mulai kelojotan dan lututnya gemetar hingga akhirnya

"Serrrrr.."

Kemauluannya menyemprotkan cairan nikmatnya.

Setelah memberi kesempatan Savitri istirahat sejenak Mahesa menindih istrinya yang terlentang dan dia masukkan batang kemaluannya ke dalam liang kewanitaan Savitri. Mahesa mulai memompanya. Dia gerakkan pantatnya naik turun dan Savitri pun mengikuti gerakan tubuh suaminya. Savitri mulai ribut merintih sambil mengigiti jarinya, menggeleng-gelengkan kepalanya, dan kakinya sudah melingkari pinggang Suaminya, sesekali Savitri juga mencium bibir Mahesa.

"Ohh.. owhhhh..!"

Makin lama Mahesa makin mempercepat gerakannya, mereka semakin liar di ranjang. Akhirnya Mahesa merasakan istrinya mulai mengejang, kedua kakinya semakin kencang menjepit pinggang Mahesa, tangannya memeluk suaminya erat-erat bahkan kukunya mulai menggores punggung suaminya, tapi tak dihiraukan oleh Mahesa.

Akhirnya cairan hangat membasahi batang kemaluan Mahesa disertai lolongan panjang Istrinya. Tapi Mahesa sendiri belum mencapai puncak kenikmatannya, Dia teru menggenjot kemaluannya sampai beberapa saat kemudian giliran Mahesa yang menyemburkan cairan kenikmatan di dalam liang kewanitaan istrinya. Tubuh Mahesa mulai melemas, mereka saling cium sampai akhirnya berbaring dengan nafas terengah-engah.

***

Anjani semalam bisa mengendalikan nafsunya meski dengan susah payah. Tapi tidak dengan saat ini. Suasan siang menjelang sore ini setelah berkuda dari pagi mereka sampai di tepi sungai. Disinilah Andini tidak mampu lagi mengendalikan hasrat birahinya.

"Muridku ayok kita mandi disungai itu."

"Wah asik juga... ayo guru!"

Sembara muda langsung senang. Dia hendak langsung melompat terjun ke dalam sungai.

"Tunggu kamu harus melepas pakaian kamu Sembara!" Seru Andini.

"Tapi...?"

Secara naluri Sembara muda malu untuk telanjang didepan orang lain meski itu gurunya sendiri.

"Tidak usah malu aku kan gurumu!" perintah Andini.

"Baik guru...!"

Sembara kemudian melepas pakaiannya hingga tak tersisa sehelai kainpun ditubuhnya. Kemaluannya menggantung lemas tapi ukurannya membuat Andini bergidik. Dalam keadaan seperti itu kemaluan Sembara muda sudah sama besar dengan milik Sembara putra Lugina kekasihnya dulu saat sedang berdiri.

Andini yang selama perjalanan dengan Sembara muda memakai pakaian biasa seperti wanita pada umumnya dan tidak memakai pakaian kebesarannya kalau beraksi sebagai Bidadari Hati Beku. Kalau dia tampil sebagai Bidadari Hati beku maka dia akan memakai pakain putih dengan bentuk pakaian khas seperti pakaian kaum pendekar wanita tapi dilengkapi cadar putih yang menutup sebagian besar wajahnya kecuali mata indahnya.

Kini Andini mulai melepas pakaiannya setelah Sembara muda melompat kedalam sungai. Satu persatu dia tanggalkan hinnga kini dia bugil ditepi sungai yang sepi ini. Sembara melihat kearah Andini gurunya dan tanpa sadar kemaluannya berdiri tegak. Dia merasa aneh dengan perasaan yang timbul akibat melihat tubuh telanjang gurunya.

Andini melompat masuk kedalam sungai dan mulai mandi. Sambil sesekali melirik kearah muridnya. Setelah puas mandi Andini dan Sembara muda duduk di tepi sungai pada sebatang pohon tumbang. Tanpa malu Andini menatap penuh birahi pada muridnya Sembara muda yang duduk disampingnya dalam keadaan sama-sama masih telanjang bulat.

"Guru aku bingung kenapa punyaku mengeras dan kaku begini?" tanya Sembara dengan polosnya.

"Itu wajar muridku. Semua lelaki akan begitu kalau melihat wanita telanjang."

"Tapi guru... aku risih kalau begini terus lama-lama."

"Hmmmmm... tidak apa-apa lama-lama dia akan kembali seperti biasa!"

"Aku merasa aneh guru ...!"

"Kamu sedang terangsang muridku."

"terangsang?"

"Terangsang itu maksudnya seorang lelaki merasa tertarik sekali pada perempuan sampai punyanya berdiri seperti punya kamu itu."

"Oh..."

"Apa yang kamu rasakan sekarang melihat tubuh guru? Apa yang kamu ingin lakukan melihat tubuh guru?"

"Entahlah guru.. yang ada aku seperti ingin memeluk guru!"

"Lakukanlah apa yang kamu inginkan muridku."

Sembara muda memeluk tubuh Andini. Tanpa malu dan ragu karena hasrat yang membara Andini segera mencium bibir muridnya. Sembara agak kaget tapi dia menerima perlakukan gurunya dan tanpa perlu bimbingan lebih jauh dia mengikuti apa yang dilakukan Andini. Wanita cantik itu tidak sabar lagi tangannya langsung hinggap kemaluan Sembara dan meremasnya pelan pelan. Sembara melepaskan diri dari ciuman karena kaget kemaluannya diremas.

"Ah geli,eh...tapi kok enak yah."kata sembara dengan lugunya.

"Kamu akan merasakan lebih enak lagi Sembara."kata Andini sambil membimbing tangan Sembara untuk meremas payudara montoknya. Sementara tangan yang lain diarahkan untuk menyentuh vaginanya.

Tanpa perlu diajari lebih jauh Sembara muda sudah tahu apa yang akan dilakukan selanjutnya. Dia meremas susu montok gurunya dan jemarinya bermain di bibir vagina Andini.

"Owh... shhhhhh!"

Tangan Andini kembali mengocok kemaluan Sembara. Entah tahu darimana atau mungkin naluri sebagai lelaki Sembara muda mulai mencium payudara gurunya menjilat puting susunya yang coklat kemerahan dan menyedotnya. Wanita cantik itu terkejut kepalanya terangkat seiring cumbuan Sembara muda pada bagian dadanya. Apa yang diperbuat Sembara muda makin menambah gairah Andini.

"Owwhhhh," bibir Andini kembali mendesah.

Andini hanya memejamkan matanya dan menunggu keberanian muridnya untuk menikmati tubuhnya.

"Andini.. Kenapa kamu bisa sepasrah ini?.. Benarkah kamu menyukai muridmu ini?.. Bukan.. Ini bukan sekedar hubungan guru dan murid.. Meski kau berusaha membohongi hatimu aku bisa merasakan bibit rasa suka dihatimu kepada muridmu ini, Andini..." hati kecil Andini mencoba berkata jujur pada diri sendiri. Tapi disisi lain wanita itu justru berusaha memungkiri rasa sukanya pada muridnya dengan memejamkan matanya lebih erat.

Wajahnya mendongak ke arah langit berusaha lari dari gairahnya yang makin membara saat Sembara muda mulai memainkan kelentitnya.

"Ooowwwhhhhhhh," bibir Andini mendesah panjang, berusaha membuka kaki lebih lebar seakan membebaskan jari-jari Sembara muda bermain dengan kelentitnya.

Andini heran bagaimana Sembara bisa melakukan itu. Apalagi ketika muridnya itu berdiri mengangkangi tubuh Andini yang terbaring penuh birahi menantikan tindakan Sembara muda berikutnya. Muridnya itu memamerkan batang besar yang mengeras sempurna, kejantanan yang jelas lebih besar dari milik Sembara masa lalunya.

Wanita itu merintih saat Sembara muda dengan gagahnya mulai menghujamkan kejantanannya untuk mengecap suguhan nikmat dari seorang guru secantik Andini.

"Ooowwhhh...," desah Sembara muda seiring kejantanan yang menyelusup masuk ke liang vagina Andini.

"Oohhkk.. Oohhkk.." bibir Andini mengerang menerima hujaman yang dilakukan dengan gagah, semakin keras batang besar itu menghujam semakin kuat pula jari-jari Andini mencakar tangan Sembara muda, desahan wanita itu makin keras.

Tubuhnya terhentak bergerak tak beraturan, Sembara muda menyetubuhinya dengan begitu nikmat. Wajah muridnya itu menyeringai saat melipat kedua paha Andini keatas, memberi suguhan indah dari batang besar yang bergerak cepat menghujam celah sempit vagina Andini.

Tubuh Andini bergerak binal mengimbangi Sembara muda, pasrah saat muridnya itu menarik pantatnya hingga menungging dan menghujamkan lagi kemaluannya dengan keadaan itu dan memberi kenikmatan buat liang senggama Andini yang semakin basah.

"Oooowwwhhhh... Eeeeeenghhh.." pantat indah yang membulat sempurna milik Andini terangkat semakin tinggi ketika kemaluan yang ganas itu memberikan hujaman nikmat pada vaginanya.

Andini mencapai puncak kenikmatannya dan dia mendorong tubuh Sembara muda agar mencabut batangnya. lalu Andini segera menghisap kemaluan sambil mengocoknya hingga mulai berdenyut denyut dalam mulut Andini.

"Aaaaaaaagghhh.. Aaaaagghhh.. Guru.." wajah Sembara muda memucat seiring sperma yang menghambur kedalam mulut gurunya yang cantik. Bibir Andini terus bergerak lembut menghisap batang Sembara muda, membersihkan kemaluan Sembara.

"Ooooooowwwhhhhh.. guru..." Sembara muda mengerang nikmat.

Setelah itu keduanya terkulai kelelahan di tepi sungai.

"Maaf guru, aku tidak mengerti kenapa aku melakukan semua ini. Seolah ada kekuatan yang mendorongku." ucap Sembara muda saat bangkit dan memakai pakaiannya.

"Tidak apa-apa Sembara. Semua lelaki akan melakukan itu kalau terangsang oleh wanita."

"Jadi aku terangsang oleh guru."

"Iya aku yang merangsangmu muridku."

***

Telasih tak pernah menyesali kehilangan kandungannya akibat persetubuhan yang dia lakukan dengan gurunya. Karena kini dia telah memiliki tenaga dalam tingkat tinggi setaraf dengan gurunya. Kini dia dengan mudah dan cepat bisa menguasai ilmu-ilmu dari kita Pusaka Dewa Angkara. Lagi[ula kehamilannya itu hanyalah hasil perkosaan orang tak dikenal yang wajahnya sampai kini terus terbayang dikepalanya. Dan dia bertekad kelak akan menemukan lelaki jahanam itu untuk melakukan perhitungan.

Dengan ilmu kepandaian yang dia miliki saat ini maka Telasih yakin akan dengan mudah menghukum lelaki bejad itu kalau bertemu. Bahkan dia bisa membunuh lelaki itu dengan kejam. Kini dia hanya butuh berapa purnama lagi untuk menyelasaikan seluruh isi kitab pusaka Dewa Angkara.

"Muridku kini sudah lebiih dari 40 hari sejak kamu kehilangan kandunganmu. Aku harap kamu mau mematuhi keinginan gurumu ini!" Ucap Dewa Maut pada muridnya telasih.

"Apapun keinginan guru akan aku lakukan."

"Aku waktu itu menyetubuhimu semata demi penyaluran ilmu kesaktian padamu. Jadi aku tidak bisa menikmati dengan seutuhnya tubuh kamu. Apalagi saat itu kamu sedang hamil. Aku takut kamu bisa saja tewas."

"Aku mengerti suhu!"

"Jadi kamu tahu keinginan aku sekarang?"

"Mengerti guru!"

Dewa maut membelai rambut Telasih seolah dia adalah istrinya. Kemudian Telasih memeluk gurunya yang cacat itu. Perlahan Dewa Maut mulai menciumi bibir muridnya. Telasih mulai terangsang ketika Dewa Maut terus melakukannya dengan lembut. Dia seperti tak peduli bahwa yang mencumbunya saat itu adalah gurunya. Malam ini adalah kesempatan yang telah ditunggu-tunggu oleh Dewa Maut. Anehnya, Telasih seperti tak kuasa menahan hasrat gurunya. Padahal Dewa maut lebih pantas menjadi orang tuanya.

Dewa Maut pun mengulum bibir Telasih beberapa saat. Muridnya itu membalasnya sambil menutup kedua mata menikmatinya. Tangan gurunya yng tinggal sebelah juga tidak mau tinggal diam dengan terus merabai buah dada telasih yang masih terbungkus pakaian.

Telasih lalu membimbing gurunya ke kamar tidur dan direbahkannya di ranjang. Dewa Maut telah terlarut dalam gairah yang menghentak. Tak lama lagi akan terjadi sesuatu yang terlarang di antara mereka berdua.

Telasih mulai melepaskan pakaiannya satu persatu setelah itu dia membantu Dewa Maut menelanjangi diri. Dewa Maut berdebar-debar karena kini mereka sudah sama-sama bugil. Telasih memeperhatikan tubuh gurunya yang cacat. Meskipun sudah berumur namun ototnya masih keras dan kokoh.

Telasih tersentak ketika Dewa maut mulai menciumnya dari leher hingga belahan dada dengan kasar. Rabaan tangannya yang kasar membuat Telasih makin terangsang. Dewa Maut semakin asyik dengan tindakannya. Tiap jengkal tubuh Telasih dijamahnya tanpa terlewatkan seinci pun. Kekuatan Dewa Maut telah menguasai diri muridnya. Telasih mulai berkeringat tidak tahan dan geli bercampur gairah.

Lalu mulut Dewa Maut turun ke selangkangan telasih. Ia sibakkan kedua kaki muridnya yang putih bersih itu. Di situ lidah Dewa maut bermain menjilati kelentit muridnya. Kepala Telasih bergoyang ke kiri dan ke kanan menahan gejolak yang melandanya. Kedua kakinya pun menerjang dan menghentak tidak tahan atas gairah yang melandanya.

Beberapa menit kemudian Telasih kelojotan dan menerima puncak kenikmatan pertamanya. Dewa Maut dengan mulutnya menelan air kenikmatanku itu. Badan Telasih lemas tak bertenaga. Matanya pun terpejam.

Lalu Telasih kembali disentuh oleh Dewa Maut dengan menciumi balik telinganya terus hingga liang kehormatannya. Di sana jari gurunya itu mulai mengacak-acak liang kewanitaannya lalu mempermainkan celahnya.

Telasih semakin sadar jika Dewa Maut benar-benar berhasrat menyetubuhinya. Bisa jadi sejak dia menerima Telasih sebagai murid sudah punya hasrat untuk menidurinya. Karena sama sekali tak nampak keraguan dalam seluruh tindakan Dewa Maut dalam menyetubuhi muridnya.

Telasih kemabli mencapai puncak kenikmatannya oleh Dewa Maut. Badannya telah basah oleh keringat merekaberdua. Wanita cantik itu benar-benar merasa lemas.

Dewa Maut lalu minta izin pada Telasih untuk memasukkan kemaluannya ke lubang vagina muridnya. Telasih mengangguk setuju.

Telasih lalu berbaring dan membuka kedua pahanya memberi jalan kemaluan Dewa maut memasuki vaginanya. Tubuh merekai berdua saat ini telah sama-sama berkeringat dan rambut Telasih telah kusut. Dari temaran lampu minyak di dinding terlihat Dewa Maut bersiap-siap mengarahkan kemaluannya. Posisinya pas diatas tubuh Telasih. Tubuh keduanya makin basah oleh keringat hingga membuat badan keduanya berkilat. Dewa Maut telah menempelkan kepala kemaluannya di gerbang vagina Telasih. Muridnya itu pun berusaha memperlebar kedua pahanya supaya mudah dimasuki kejantanan Dewa Maut. Dan Bleskh kemaluan itu melesak masuk

"Auuch... ooh.. auuch..." Telasih meracau nikmat.

Kedua tubuh bugil merekapun sepenuhnya bertemu dan menempel. Tidak lama setelah seluruh kemaluannya masuk ke vagina muridnya Dewa Maut mulai melakukan gerak maju mundur. Beberapa lama kemudian Dewa Maut gerakannya bertambah cepat dan tubuhnya menegang hebat. kemaluan Dewa Maut menyemburkan cairan hangat nimat ke dalam vagina muridnya.

Saat ini tidak ada lagi batas diantara mereka. Hingga tengah malam Dewa Maut pun kembali menggauli murid cantiknya ini sepuasnya dan Telasihpun tidak merasa segan lagi karena mereka tidak lagi merasa asing satu sama lain.

Telasih telah takluk oleh gelombang gairah yang dipancarkan oleh Dewa Maut. Sangat aneh sebenarnya jika dia akhirnya mau melakukan persetubuhan dengan Dewa Maut yang seusia dengan ayahnya.

Bersambung.





Mau lanjutan yang lebih cepat ada di https://**************/rollymanan/posts
 
Hmmm ... Sangat menarik ...
Jadi teringat jaman SD suka baca Asmaraman Kho Ping Ho ...
Ini titisannya kayanya ... bedanya dulu Kho ping ho cerita tentang masa Tiongkok kuno masa Hokkian dll dg sangat detail ... kalau ini cerita jawa kuno ... mirip S.H. Mintareja di koran Suara Merdeka (yg episodnya sampai 1500 jilid)
Bravo suhu harus dilancrotkan sampai Tamat
Si Eneng muncul lagi ikih 🤣🤣
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd