Pelajaran
Pagi itu di kamar Ray...
Setelah masuk kamar dan mengunci pintu, bingung juga sebenarnya apa yg harus kulakukan untuk mengisi waktu santaiku pagi ini.
Setelah merenung agak lama sambil tengkurap di atas kasur busaku, akhirnya kuputuskan untuk melanjutkan "pelajaran"ku.
Bukan, bukan pelajaran yg biasa kita dapat di sekolah yg kumaksudkan disini. Pelajaran yg mulai kupelajari sejak awal kelas 3 SMK ini adalah "sex educations".
Mulanya aku tertarik belajar ilmu ini adalah karena mendengar cerita salah satu teman kerjaku saat bekerja part time. Dulu aku sama sekali tidak peduli dengan masalah seperti itu, karena yg kupikirkan cuma bagaimana aku bisa sekolah setinggi mungkin, lulus, lalu bekerja, setelah itu menikah dan hidup bahagia dengan istri dan anak-anak kami.
Temanku itu bercerita bahwa rumah tangganya kurang harmonis. Istrinya sering uring-uringan. Marah-marah tidak jelas sebabnya apa. Padahal temanku itu merasa dia tidak berbuat kesalahan apapun pada istrinya.
Karena tidak tahan dengan kelakuan istrinya, akhirnya temanku memutuskan berbicara dari hati-kehati dengan istrinya. Dan setelah didesak akhirnya istrinya membeberkan fakta yg saat itu cukup membuatku kaget. Menurut cerita temanku, sambil menangis istrinya berkata,
"Adek sendiri sebenernya juga bingung kang kenapa adek sering marah-marah sama akang. Tapi setelah adek pikir-pikir kayaknya ini karena tiap kali kita ML, adek gak pernah dapet kepuasan. Pas adek cerita ke temen adek, dia nyaranin adek buat coba muasin diri-sendiri, dan pas adek coba emang setelah adek orgasme badan adek rasanya enak banget, enteng, trus ada perasaan lega juga. Kayak semua amarah adek tuh terbang ilang gitu aja."
Memang menurut temanku itu, selama mereka menikah, saat berhubungan badan dia jarang sekali bisa memuaskan istrinya, belum sampe istrinya orgasme, dia udah keluar duluan. Apalagi menurut pengakuannya ukuran penisnya juga kecil. Jadi yaaa begitulah....
Semenjak saat itulah aku sadar bahwa kualitas hubungan seks sangat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga.
Karena tidak mau apa yg terjadi pada temanku juga menimpaku kelak saat aku berumah tangga, aku mulai belajar tentang apapun yg berhubungan dengan "hubungan seks". Berbekal HP Android bututku dan koneksi wifi gratisan, aku mulai mencari ilmu dari internet. Dari mulai nonton video porno, membaca artikel-artikel tentang hubungan seks, sampai membaca cerita-cerita panas di forum semprot.com.
# &&&&#
Sementara Ray melanjutkan pelajaran sambil bersantai di kamarnya, di sebuah kamar rumah Sasa...
"Sini gantian!!! Tante bales kamu"
Sasa bangkit dari posisinya, menarik tangan raka lalu membalikkan posisinya. Didorongnya dada raka hingga pemuda itu terbaring di kasusnya yg sudah berantakan.
Tak ingin buang-buang waktu, sasa langsung menarik boxer raka hingga terlepas lalu melemparnya kesamping tempat tidur. Penis raka yg sudah keras karena nafsu langsung mencuat dan berdiri tegak.
Dengan mata yg berbinar, tangan lembut sasa bergerak menggenggam penis raka lalu mulai mengocoknya dengan lembut. Raka yg mendapat perlakuan seperti itu hanya bisa mengeram merasakan nikmatnya kocokan sasa.
Kepala sasa mulai turun menuju selangkangan raka. Dikecupnya kepala penis raka, lalu lidahnya menjulur menjilat penis raka dari pangkal hingga ke lubang kencingnya. Lidahnya lalu berputar-putar menjilati seluruh penis raka hingga ke "bola"nya.
Puas menjilat, sasa mulai mengulum penis raka sambil tangannya terus mengocok batang itu. Kadang kasar, kadang lembut, kadang hanya kepalanya saja, kadang dalam hingga kepala penis raka menyentuh kerongkongannya. Sasa terlihat sangat menikmati "mainan"nya itu.
"Mmmmhhh... Aaaahhh...." Raka hanya bisa mengerang sambil menutup matanya menikmati kuluman sasa.
Cukup lama sasa mengulum dan mengocok penis raka,
"Aaarrrggghhhh.... Aku udah mau keluar tante..... Arrgghh... aaahhhh..." Teriak raka saat dirasakannya penisnya seakan mau meledak.
Mendengar teriakan raka, sasa segera menghentikan kulumannya lalu digenggamnya kuat-kuat pangkal penis raka yg sudah berkedut tanda akan segera ejakulasi.
Raka yg kaget langsung membuka matanya lalu melotot pada sasa,
"UUUGGGHHHH... AARRGGHHHH.... Kok ditahan sih tante???" Tanpa sadar raka sampai berteriak membentak sasa karena merasakan linu dipenisnya.
Sasa hanya tersenyum menanggapi bentakan raka. Mata nakalnyanya memandang puas kearah raka seakan berkata "rasain kamu".
Setelah merasa kedutan di penis raka mereda, sasa melepaskan genggamannya. Masih dengan pandangan nakalnya dia berucap,
"Tenang sayaaang, tante cuma pengen ngerasain tembakan pejuh kamu di memek tante. Tante kangen angetnya pejuh kamu di memek tante hihihihi"
Dengan santainya, sasa membaringkan tubuhnya. Bokongnya ia posisikan menghadap raka. Kedua kakinya yg mengangkang sedikit dinaikkan hingga vagina mulus merah mudanya merekah indah. Tangan kirinya meremas dan memelintir puting payudara kirinya sedangkan tangan kananya membelai lembut klitorisnya. Sorot matanya sayu menandakan puncak birahinya.
"Ayo sayaaaang, tante udah siap niiihhh... Ssshhhhh... Memek tante udah gatel pengen digarukin sama kontol kamu... Fuck meeehhh...."
Melihat polah dan ucapan vulgar sasa, amarah raka seketika menguap. Secepat kilat ia bangkit, menggenggam penisnya, menggesekkanya ke bibir vagina sasa, lalu mengarahkan kepala penisnya ke lubang kenikmatan sasa.
BLEEESSSHHH
Dengan sekali sentakan, penis raka amblas di vagina sasa.
"Uuuugghhhhh.... Kasar banget siihh sayaang. Tahan dulu, memek tante linu niiihh... Ssshhhh... Fuck..."
Raka menyeringai, didiamkanya penisnya didalam vagina sasa. Setelah merasa yakin vagina sasa bisa menerima penisnya dengan baik, raka mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur. Awalnya pelan, tapi saat memandang wajah keenakan sasa, ia mulai menaikkan tempo sodokanya.
"Mmmhhh yeessshh fuck me harder honney... Sshhhh.. aahh... Ahhhh..." Ucap sasa
"Enak tante ?? Hhhmmhhh ??" Tanya raka sambil terus menaikkan tempo sodakannya secara teratur. Tangannya juga tak henti-hentinya meraba dan meremas payudara sasa.
"Aahhh aahh aahhh... Enaaaakhh bangethhh sssayaaaang... Uugghh fuck.." desah sasa karena G-spotnya serasa digaruk oleh penis raka.
Cukup lama mereka bercinta dengan posisi seperti itu. Geraman dan desahan mereka terdengar bersahutan silih berganti dikamar itu. Raka merasa vagina sasa mulai berkedut dan meremas penisnya, pertanda sasa akan segera orgasme. Masih dengan tempo cepat raka terus menyodok dalam-dalam vagina sasa. Saat orgasme sasa sudah dekat, ditandai dengan semakin berkedutnya vagina wanita itu, raka tiba-tiba berhenti lalu mencabut penisnya.
"Aaaarrrgghh... Kok dicabut sih sayang ???? Tante kan udah mau dapet!! Uuuhhhh..." Geram sasa
Sambil membungkuk diatas tubuh sasa dan membelai lembut dahi sasa yg berkeringat lalu mengecupnya, raka menjawab dengan santainya,
"Ganti posisi tante..."
Setelah berkata seperti itu, raka beranjak turun dari kasur. Ditariknya lembut tangan sasa agar wanita itu bangkit mengikutinya. Setelah berdiri berhadapan disamping kasur, tangan raka memeluk pinggang sasa, merapatkan tubuh telanjang mereka yg berkilau karena keringat. Dikecupnya dahi sasa, turun ke hidung, pipi, lalu di lumatnya bibir sasa. Tangannya bergerak meremas bokong dan payudara sasa lalu dibaliknya posisi sasa hingga memunggunginya, didorongnya tubuh itu menuju kasur,
"Nungging tante!"
Sasa yg sebenarnya masih kesal karena orgasmenya tertunda hanya bisa pasrah menuruti perintah pemuda pemuas nafsunya itu. "Daripada gak dapet dapet" pikirnya.
Saat sasa sudah menungging di pinggir kasur, raka langsung memposisikan dirinya berdiri disamping kasur lalu mengarahkan penisnya ke vagina sasa. Raka mendorong penisnya masuk sekuat tenaga. Sasa melenguh panjang menerima sodokan raka yg tiba-tiba. Raka mulai memompa penisnya, kali ini langsung dengan tempo cepat.
"Uuuggghhh... Yessshhhh... Sodok yg kenceng ssshhaayaaang...." Lenguh sasa
PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
Suara benturan tubuh mereka bersatu padu dengan desahan dan geraman kenikmatan mereka berdua.
Sodokan raka semakin cepat. Sasa mengimbanginya dengan menggerakkan bokongnya kebelakang membuat penis raka tertanam semakin dalam di vaginanya. Sekitar 10 menit bercinta dengan posisi seperti itu, sasa mulai merasakan orgasmenya semakin dekat.
"Yeessshh... Yesshh.. ahhh... Ahhhh... Kencenghhhiiinn laghhii sayhaaaang...."
Desahan sasa terdengar semakin merdu. Sambil memegang pinggul sasa, raka menambah kecepatan sodokannya.
"Oohh.. ohh... Yesshhh... Aahhh... Thhanteee udahhh deket ssshhhssayaaaang..." Kata sasa sambil menggerakkan tangan kanannya untuk mengelus klitorisnya
"Mmmhhh.. Tahan bentar tante... Aahhh.. aku juga udah deket aarrghh... Kita bareeengghhh...." Kata raka sambil terus memompa vagina sasa
Mereka berdua terus berpacu untuk meraih kepuasan masing-masing. Gerakan mereka semakin cepat dan liar. Sodokan penis raka yg cepat dan elusan tangannya di klitorisnya membuat kedutan di vagina sasa semakin intens. Raka yg bisa merasakan itu pun segera meraih pundak sasa lalu menariknya hingga punggung sasa menempel di dadanya. Raka lalu meremas-remas kedua payudara sasa sambil memeluk wanita itu dari belakang. Tak lama kemudian,
"AAAAAHHHHH.... FUCKKKK.... Tanteee keluar sshhayaaaaang..." Sasa mendesah keras dan tubuhnya bergetar hebat
Saat mendengar desahan kenikmatan sasa, raka bisa merasakan penisnya seperti disiram cairan hangat dan dipijat oleh sesuatu yg lembut. Tak mau kalah, ia mempercepat sodokannya ke vagina sasa. Hingga tak lama kemudian, raka menyodokkan penisnya sekuat tenaga ke vagina sasa,
"AAAAAARRRGGGGGHHHHHH...." Raka menggeram, kepalanya dibenamkan di leher sasa, remasan tangannya di payudara sasa mengencang, dan tubunya pun bergetar.
CROT CROT CROT CROT CROT CROT
Hangat dan nikmat. Sasa bisa merasakan 6 kali penis raka menembakkan pejuhnya ke rahimnya.
Hah hah hah hah hah
Kini tinggal desah nafas kelahan yg terdengar di kamar itu. Kedua tubuh berkeringat itu tergeletak di kasur masih dengan posisi berpelukan dan kelamin menyatu. Mata mereka terpejam merasakan sisa-sisa kenikmatan yg baru saja mereka raih.
BERSAMBUNG