Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Culun

7​

Pov kira.

Jam 4 sore.

Aku baru saja masuk ke dalam mobilku setelah selesai melakukan bimbingan skripsi hari ini.

Di dalam mobil, aku menyalakan mesin lalu mengeluarkan hp.

"Okay ra, semangat ya"
Pesan dari nando yang ku terima sebelum menemui dosen untuk melakukan bimbingan skrispi.

"Udah selesai kok do"
Balasku.

Setelah selesai membalas, aku segera melajukan mobilku keluar dari area parkiran kampus.

Di dalam perjalanan pulang, aku mendapatkan pesan balasan dari nando.

"Gimana bimbingannya?"
Isi pesan dari nando.

"Yagitu deh"
Balasku singkat.

"Revisi?"

"Sedikit"

"Semangat yah, sekarang lagi dimana?"

"Iya makasih do, lagi jalan pulang nih"

"Udah makan siang?"
Pesan dari nando

Entah kenapa aku tersenyum membaca pesannya.

"Belum, kenapa?"
Balasku.

"Makan bareng, mau?"

Aku semakin tersenyum lebar mengetahui bahwa nando mengajakku makan bersamanya.

"Boleh"
Balasku singkat.

"Mau aku jemput atau gimana?"

"Gausah do, langsung ketemu di sana aja"

"Dimana?"

"Terserah"

"Suka pecel lele?"

"Suka kok"

"Pecel lele layla, tau?"

"Tau"

"Yaudah, ini aku otw yah"
Balas nando.

Aku segera membelokan arah mobilku lalu mengetik balasan pesan untuk nando.

"Okay, aku otw juga"
Balasku...


**

Setibanya di rumah makan, aku melihat nando sedang duduk sendirian di meja yang berada paling dekat dengan pintu masuk.

"Maaf yah do kalo lama"
Ucapku ketika aku sudah berada di samping nando yang sedang sibuk menatap layar hpnya.

"Eh.....engga kok"
Jawab nando.

Nando dengan cepat berdiri lalu menarik keluar kursi yang berada di sampingnya.

"Duduk ra"
Lanjut nando tersenyum.

Bibirku terasa bergerak dengan sendirinya membalas senyuman nando.

"Makasih ya do"
Ucapku duduk di samping nando.

"Iya, makanan udah aku pesen...eh kamu gimana bimbingannya?"
Tanya nando.

Terlihat jelas bahwa ia mencoba untuk menutupi perasaan canggung.

"Aman kok, cuman revisi dikit. Kamu gimana ngajarnya?"
Ucapku balik bertanya.

"Ah gabut cuman ada dua kelas hari ini"
Balas nando..

Kami sejenak terdiam.

"Eh, kamu abis lulus mau kerja dimana?"
Tanya nando kembali mencoba membuka obrolan.

"Gatau do, sedapetnya aja"
Balasku.

"Kalo bisa jangan di luar kota yah"
Ucap nando.

"Loh, kenapa?"
Tanyaku, pura - pura bingung.

"Ah..emh..yagapa, biar kita bisa makan bareng lagi aja"

Nando tersenyum, lagi - lagi bibirku bergerak sendiri membalas senyumannya..

"Maaf mas, ini pesanannya"
Rupanya seorang pramusaji sudah berada di dekat kami dan meletakan pesanan nando di meja.

"Makasih mba.. makan dulu yuk ra"
Ucap nando.

Aku mengangguk.

Momen - momen selanjutnya pun hanya ku habiskan untuk makan bersama nando dalam diam.

Setelah beberapa saat...

"Emang kamu sidangnya kapan ra?"
Tanya nando setelah kami selesai melahap makanan.

"Belum tau do, kalo bisa sih tahun ini"
Balasku.

"Ya di kejar dong, biar ga bayar semesteran lagi"
Ucap nando.

Aku mengangguk tersenyum mendengar motivasi dari nando.

Lagi - lagi kami kembali terdiam.

Merasa suasana mulai canggung, aku segera berdiri.

"Do, aku pulang duluan yah, takut keburu macet"
Ucapku.

"Eh..bentar - bentar"
Balas nando.

Nando ikut berdiri kemudian berjalan ke arah kasir, ia membayar makanan kami lalu kembali melangkah ke arahku.

"Yuk"
Ucap nando entah mengajakku kemana.

"Ah? Iya"
Balasku, bingung dengan ajakan nando.

Kami berdua melangkah menuju parkiran, nando ternyata mengikutiku hingga aku berada di depan pintu mobil.

Entah mengapa, jantungku berdebar memikirkan apa yang ingin nando lakukan.

"Bentar ra"
Ucap nando tepat ketika aku membuka pintu mobil.

Aku menatapnya.

"Nanti malem aku nelpon kamu, boleh?"
Tanya nando, tatapannya khawatir.

Lagi - lagi bibirku bergerak sendiri membentuk sebuah senyuman..

"Boleh kok"
Balasku tersenyum.

Nando membalas senyumanku lalu mulai melangkah mundur menjauhi mobil.

"Yaudah hati - hati yah ra"
Ucap nando.

Aku mengangguk lalu masuk ke dalam mobilku.

______

POV Anto.

Di kostan.

Aku menggaruk kepalaku sendiri seakan protes dengan kejenuhan yang ku rasa setelah seharian berada di kostan ini.

Bosan, aku memilih untuk mengirim pesan pada kak vina.

"Dimana kak?"
Kirimku.

Tak lama, kak vina membalas.

"Kakak lagi di kostan temen, adik ku sayang. Ada apakah gerangan?"
Balasan dari kak vina.

Jujur, aku merasa bingung dengan balasannya.

"Kak?"
Balasku singkat.

"Hihi, bercanda kok to. Kenapasih?"

"Kakak pulang kapan?"

"Malem kayaknya to, ada kelas lagi soalnya abis ini..kangen yah?"

"Engga ;p"

"Anto jahat ;( trus kamu kenapa?"

"Gapapa kak, bosen aja di kostan"

"Oalah, yaudahsih kamu kerumah aja atau mau kakak telpon?"

"Ah gaus......

Belum selesai aku membalas, layar hpku langsung berganti menujukan panggilan masuk dari kak vina.

"Halo kak?"
Ucapku menerima panggilannya..

"Hey yang lagi bosen di kostan"
Jawab kak vina.

"Apasih kak"
Balasku tersenyum sendiri.

"Antooo, main ke kostan dong"
Tiba - tiba suara wanita yang terdengar jauh memanggil namaku.

"Itu siapa kak?"
Tanyaku bingung..

"Sherly, temen kakak..mau ngobrol?"

"Ah? Gausah kak"
Jawabku gugup.

"Eh..video call dong to"
Pinta kak vina..

Aku menjauhkan layar hp dari kupingku, di layar hpku kini terlihat kak vina tengkurap di atas kasur.

"Nyalain kemarenya dong"
Ucap kak vina.

"Eh iya bentar"
Jawabku sembari mengangkat tubuhku duduk di atas kasur lalu bergerak mundur untuk bersender pada tembok kamar.

"Ih..geser kek sher, muka aku kan jadi ga keliatan"

"Hihi, maaf - maaf"

Suara obrolan kak vina dan temannya di sana.

Aku sudah bersender pada tembok, jujur aku malu untuk menyalakan kamera hpku, apalagi saat melihat wajah teman kak vina yang tak kalah cantik dengannya.

"Mana vin?"
Suara teman kak sherly sepertinya bingung karena aku belum menyalakan kamera.

"Sabar lah bu"
Balas kak vina.

Menahan rasa malu, aku mengusap layar untuk menyalakan kamera hpku..

"Tuh liat."
Ucap kak vina.

"Ih iya ganteng"
Balas teman kak vina

Aku sekuat tenaga menahan gerakan bibirku untuk tak tersenyum malu akibat ucapan mereka.

"Hai adiknya vina"
Ucap kak sherly.

"Ah? Iya"
Balasku gugup.

"Lagi bosen yah sendiri kostan?"

"Eh....iya"

"Ohiya, panggilnya kak sherly aja yah"

"Iya kak"

"Ih, adeknya polos banget bu"
Ucap kak sherly berbicara pada kak vina.

"Ya namanya juga masih sma bu"
Jawab kak vina.

Aku hanya bisa terdiam mendengar ucapan mereka.

"Emang anto ga sekolah?"
Kini kak shierly berbicara padaku.

"Lagi di skors kak"
Jawabku.

"Loh, kenapa?"

"Eh...itu...

"Dia berantem bu, polos - polos gitu jago berantem loh dia"
Jawab kak vina memotong ucapanku

"Ih udah ganteng jago berantem, mau dong"
Ucap kak shierly tersenyum.

Aku reflek membuang pandanganku dari layar, tak kuat mendengar dan menatap senyuman kak shierly.

"Heh, saya kakaknya loh bu"
Saut kak vina seakan memarahi kak shierly.

"Hehe..maaf bu maaf...maaf yah to"
Ucap kak shierly.

Mendengar ucapan kak shierly, aku memberanikan diri untuk menatap layar.

"Iya kak"
Balasku singkat.

Akupun lanjut mengobrol bersama kak vina dan kak shierly, lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan godaan kak shierly yang hanya ku balas dengan senyuman saja.

Setelah beberapa saat.

"Yaudah to, kamu kerumah aja, kita mau ke kelas dulu, nanti kakak langsung kerumah kok"
Ucap kak vina.

"Iya kak, makasih yah"
Balasku.

"Dadah ganteng"
Saut kak shierly.

Aku hanya tersenyum.

"Bener - bener deh lu bu, dadah to"
Ucap kak vina sebelum akhirnya video call kami terputus.

Aku meletakan hp di kasur dan beberapa kali menggelengkan kepala mengingat godaan kak shierly selama video call tadi.

Aku kemudian bangkit dan melangkah keluar kamar lalu segera berangkat menuju rumah pak nuel.

**

Di rumah pak nuel, sekitar jam 7 malam.

Saat ini, aku sedang duduk di ruang tamu sibuk dengan hpku, hingga aku mendengar suara langkah dari tangga.

"Loh ada anto?"
Suara lala.

Aku melihat ke tangga.

"Iya la"
Jawabku singkat.

Lala tersenyum kemudian berjalan ke arahku.

"Kak vina mana?"
Tanya lala sembari duduk di sofa satuan.

"Masih kuliah"

"Dari tadi kamu sendirian dong?"

"Iya, tadi sekolah la?"

"Sekolah kok...kamu kapan mau pulang sih to?"
Wajah lala berubah serius.

"Gatau la, sayang juga soalnya kostan udah dibayar sebulan"

"Ih biarin sih, dari pada kamu sendirian di sana"

Aku sejenak terdiam mendengar kekhawatiran lala.

"La, aku mau nanya sesuatu"
Ucapku.

Lala menaikan alisnya..

"Kak kira lagi deket sama siapa?"
Tanyaku.

"Oh...lagi deket sama bang nando"
Jawab lala..

"Bang nando?"
Tanyaku lagi.

"Iya, abangnya geri"

Nafasku seakan terhenti mendengar jawaban lala.

"Kok bisa?"
Tanyaku, panik.

"Waktu itu aku sama kak kira kerumahnya geri buat ngasih uang pengobatan, nah kak kira ketemu bang nando deh"
Jawab lala santai..

"Astaga, dia kan abangnya geri la"
Ucapku.

Wajah lala berubah, ia nampak tersinggung dengan ucapanku.

"Terus kenapa?"
Tanya lala judes.

"La, aku udah liat video kamu di hpnya geri, plis la gausah berhubungan lagi sama dia"

Lala dengan cepat bangkit dari duduknya.

"Kamu gausah ikut campur urusan aku lagi deh to. Kalo emang kamu udah liat video aku terus kenapa? Aku seneng kok ngelakuin itu buat geri, lagian kamu udah negative thinking aja sih sama bang nando.. gasemua cowok sejahat yang kamu kira to, kamu udah mukulin geri tapi masih aja mikir yang engga - engga soal dia"
Ucap lala judes.

Aku yang tak siap dengan ucapan lala hanya bisa terdiam menatapnya..

"Kamu ga pernah pacaran sih"
Lanjut lala kemudian berjalan meninggalkanku.

Aku masih terdiam.

Memang benar apa yang di katakan lala bahwa aku belum pernah pacaran, namun aku yakin apa yang dilakukan geri kepada lala dan rencananya kepada kak kira bukanlah suatu hal yang benar.

Aku masih terus terdiam hingga mendengar suara langkah dari arah pintu rumah.

"Loh, lala sama kak kira mana to?"
Tanya kak vina saat ia baru saja masuk ke ruang tamu.

"Gatau kak, di atas kayaknya"
Jawabku.

Kak vina duduk di sampingku.

"Eh, kamu udah makan?"
Tanya kak vina.

Aku hanya menganggukan kepala.

"Kenapa sih?"
Kak vina nampaknya sadar dengan perasaanku.

Aku terdiam.

"Lala yah?"

Aku hanya mengangkat wajah menatap kak vina.

"Udah sih biarin aja dia maunya gimana, kamu layak bahagia juga to"
Ucap kak vina tersenyum.

"Kak kira lagi deket sama abangnya geri"
Balasku.

Wajah kak vina berubah, ia nampaknya tak siap mendengar ucapanku.

Kak vina menyentuh tempurung tanganku.

"To..kamu gausah khawatir yah, kamu fokus dulu aja sama sekolah kamu sekarang, urusan lala dan kak kira jangan di fikirin dulu....sebulan lagi kamu ujian nasional loh"
Ucap kak vina mengelus tanganku..

"Papah udah ngomong ke kakak kok, terserah kamu mau tinggal dimana, dia cuman minta kamu lulus sekolah, dan kakak yang sekarang bertanggung jawab sama pendidikan kamu.
Kalo nanti kamu galulus, kakak yang di marahin papah loh. Jadi kakak minta kamu fokus sekolah aja dulu, mau kan?"
Lanjut kak vina..

Aku mengangguk.

"Udah ah jangan cemberut gitu"
Kak vina mencubit pipiku.

"Iya, maaf kak"
Balasku tersenyum lalu menggerakan kepala untuk melepas cubitan kak vina.

"Hmmm...gini deh"
Ucap kak vina menarik tanganku..

Aku kembali melihat ke arahnya..

"Besok ikut kerumah temen kakak, mau?"
Tanya kak vina tersenyum..

"Ngapain?"
Balasku bingung.

"Ya main aja, dari pada kamu bosen sendiri di kostan"

"Kak shierly?"
Tanyaku spontan.

Kak vina tersenyum lebar..

"Ih kamu suka yah sama shierly?"
Ledek kak vina.

"Ah...engga..temen kakak yang aku tau kan cuman kak shierly doang"

"Hihi, liat besok aja yah"
Balas kak vina mengelus tanganku.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd