Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Cuckold Story: Ketika Istriku Berbagi Kehangatan

KENIKMATAN DALAM KECEMBURUAN (Part-1)

POV KEKE

Rangkaian kejadian yang Aku alami dengan Mas Randy semenjak Kami pindah ke Jakarta, membuatku mengalami perobahan mindset tentang seks dan hubungan suami istri. Tanpa Aku sadari, Aku telah bertransformasi menjadi seorang istri yang mulai nakal, eksib dan haus akan belaian laki-laki. Walau hal itu tak pernah Aku utarakan kepada Mas Randy.

Kehadiran Wawan yang selalu ada untuk membantu dan menemaniku kemana saja yang Aku mau, menjadikanku bak seorang Ratu di depannya. Wawan begitu gagah, ganteng, perhatian, dan selalu sabar menghadapiku yang bawel. Saat Wawan mengutarakan perasaannya kepadaku, Aku hanya termangu dan terdiam beberapa saat. Waktu itu Kami sedang santai di taman kota, suasana dingin sehabis hujan menyebabkan tempat tersebut sunyi dan dingin. Tanpa dapat Aku cegah, wawan mencium bibirku dengan lembut…

Aku hanyut dalam ciuman lembut dan panjang yang diberikan oleh Wawan. Aku seperti terhipnotis, terdiam dan pasrah.Aku hanya dapat memejamkan mata menikmati ciuman Wawan dan mendengar debaran jantungku yang kencang seiring dengan deru nafas Wawan yang memburu.
Tubuhku semakin bergetar saat tangan Wawan tanpa Ku ketahui ternyata sudah mesuk kedalam baju gamis yang Aku pakai. Dengan lembut tangan kekar Wawan mengusap, meremas dan memelintir puting payudaraku. Aku melenguh dan berusaha menahan desahan yang keluar dari mulutku. Saat tangan Wawan mulai merayap ke balik celana dalamku, dan Wawan berhasil menyentuh bibir memekku yang mulai basah…tiba-tiba bayangan Mas Randy hadir…Aku tersentak dan takut sekaligus merasa bersalah dengan Mas Randy suamiku..Aku tahu apa yang terjadi adalah kesalahan…dan harus dihentikan.

Dengan kuat Aku dorong tubuh Wawan dan menegur nya yang telah lancang menggerayangi tubuhku. Wawan pun tersadar dan meminta maaf… Namun Wawan mengatakan akan tetap mencintaiku, menjagaku dan menunggu sampai Aku mau berbagi hati dan kehangatan dengannya. Walaupun Dia tahu statusku adalah seorang istri. Aku marah dan jengkel mendengar kata kata nya itu. Aku merasa tidak dihargai. Kemudian Aku segera meminta pulang, dan sepanjang perjalanan Aku hanya diam dan tidak banyak menanggapi pembicaraannya,

Namun…Kegigihan Wawan akhirnya dapat melelehkan keteguhan hatiku. Wawan tak pernah marah dan menjauh dariku. Walau sering Aku perlakukan tidak adil. Akhirnya…Mungkin karena Aku kurang mendapat perhatian dari Mas Randy yang sibuk dengan pekerjaanya, sementara Wawan selalu ada untukku. Awalnya Aku kasihan dengan Wawan, lambat laun perasaan nyaman mulai muncul dihatiku jika berada dekat dengannya. Tanpa Aku sadari, terjalinlah hubungan yang spesial antara Aku dan Wawan, Hari hari selanjutnya hubunganku dengan Wawan boleh dikatakan seperti sepasang kekasih atau Teman Tapi Mesra. Aku jadi “terbiasa” dengan sentuhan dan ciuman ringan dari Wawan. Bahkan beberapa kali Wawan mengajakku untuk check in di hotel sehabis kuliah atau waktu waktu santai lainnya.Tapi selalu Aku tolak dengan halus. Aku takut kebablasan dan takut nantinya Mas Randy tahu dan marah denganku.

Wawan juga dapat membangkitkan sisi liar dan binal dalam diriku. Terkadang, Aku diberikan tantangan olehnya untuk tidak memakai daleman sewaktu kuliah atau pergi ke tempat tempat tertentu. Walaupun Aku tetap memakai baju gamis dan jilbab dalam. Sejujurnya…Aku terangsang hebat sewaktu melakukan beberapa kali eksib ditengah keramaian dan menyaksikan banyak lelaki yang mupeng memandang tubuhku dengan penuh nafsu. Sehabis even eksib….Biasanya tubuhku begitu sensitif dan terangsang…Dan sering Aku tuntaskan dengan mansturbasi di kamar mandi…!

Didepan Mas Randy..Aku tampil seperti biasanya. Dia tak pernah tahu bahwa istrinya sudah pernah dicium, di raba dan dipegang-pegang berulang ulang oleh orang lain. Walaupun belum melakukan persetubuhan. Aku bersyukur Mas Randy begitu baik, perhatian dan percaya penuh denganku. Terkadang saat Mas Randy telah tertidur lelap…Aku memandang wajahnya yang ganteng, Aku cium pipinya dengan hangat…Tanpa dapat ku cegah…Guliran air mata mengalir dengan deras dari kedua mataku…Ada rasa bersalah yang mendalam kepada Mas Randy. Dalam hati aku bertekad…Suatu saat Aku akan jujur kepadanya. Aku sangat mencintainya. Aku tidak ingin kehilangannya…Aku tidak ingin menyakitinya. Walau terkadang secara seksual Mas Randy belum dapat memuaskanku… Aku tak Tahu, apakah Aku akan mencari kenikmatan dari laki laki lain selain Mas Randy…

Aku begitu takjub dan percaya dengan konsultasi dan pengobatan yang dilakukan oleh Mbah Ono. Awalnya ada keraguan kalau Mbah Ono adalah seorang dukun cabul dan hanya untuk memanfaatkanku saja. Namun…Karena adanya dukungan dari Mas Randy, Wawan dan Abah Bowo Aku menjadi tidak ragu untuk melakukan konsultasi tsb.

Aku semakin yakin dan percaya dengan Mbah Ono karena Dia tahu dengan segala rahasia pribadiku. Padahal selain Mas Randy…tak ada yang mengetahuinya. Aku hampir saja mengehentikan dan lari dari Mbah Ono saat Aku disuruh untuk telanjang didepannya. Namun kehadiran Mas Randy kembali membuatku berani dan bertekad untuk menjalani pengobatan itu.

Aku tercekat dan tidak menduga sama sekali kalau Mbah Ono mengatakan untuk mengalahkan pangeran Bagor adalah dengan bercinta dengannya melalui perantaraan tubuh Mas Dio. Kenangan dengan Mas Dio kembali hadir di dalam pikiranku. Ya…Mas Dio memang sudah beberapa kali mencium, meraba dan menyentuh semua bagian tubuhku. Memang ku akui…Aku pernah sangat mencintai Mas Dio…Dia punya segalanya, Dewasa, Mapan dan ganteng. Namun Karena Mas Dio ternyata sudah memiliki istri menyebabkan Aku kecewa dan pergi meninggalkan Mas Dio. Mendengar nama Mas Dio yang disebutkan oleh Mbah Ono, membuat dadaku bergemuruh aneh… walau ada sedikit ketakutan dan keraguan. Karenadisini ada Mas Randy. Aku takut nantinya Mas Randy akan cemburu dan berobah fikiran lalu menolak untuk melanjutkan pengobatan ini. Tapi aku lega ternyata Mas Randy mendukung rencana Mbah Ono untuk mempersembahkan tubuhku kepada pengeran Bagor melalui Mas Dio.

Saat tubuh ku sudah diikat Mas Randy ke pembaringan, mataku sudah tertutup, Tubuhku juga dalam keadaan telanjang…Hanya menyisakan jilbab lebar dan celana dalamku yang masih terpasang. Sebenarnya Aku takut dengan semua ini…Aku takut dengan kegelapan karena mataku ditutup. Aku juga tak dapat menggerakkan kaki dan tanganku karena terikat. Aku tak tahu apa yang akan terjadi denganku nanti. Apakah Mas Dio benar benar hadir ataukah pangeran Bagor yang datang memperkosaku menampakkan wajah aslinya sebagai genderuwo. Aku tak dapat berbuat apa apa lagi, Aku hanya pasrah dan berdoa sambil menunggu, semoga Aku dapat mengalahkan pangeran Bagor dan berharap Mas Dio benar benar hadir untuk bercinta denganku…Kemudian kudengar Mas Randy keluar dari kamar. Aku gemetar dalam penantian…Hanya suasana hening mencekam yang kurasakan…Karena pasrah, takut dan berdebar menahan nafsu…Tanpa kusadari…Akupun tertidur..!

Entah berapa lama Aku tertidur, Aku tak tahu…Aku terbangun karena merasakan kegelian di antara perut dan payudaraku. Aku merasakan ada tangan yang meraba dan menjilat payudaraku penuh nafsu…Saat leher ku di cium dengan buas, terdengar deru nafasnya yang memburu dan Aku takut bercampur nafsu…Siapakah orang ini…? Apakah Mas Randy, pangeran Bagor atau Mas Dio…?

Tiba tiba mulutku kembali dicium dengan ganas, Memekku di gosok dengan lembut, payudaraku juga diremas remas cukup lama. Tubuhku bereaksi…bulu bulu halus di sepanjang tubuhku meremang…Aku terangsang…! Namun sebisa mungkin Aku tahan agar tidak mendesah.Beberapa saat kemudian Aku rasakan ikatan kakiku dilepas, kemudian celana dalamku juga dipelorotkan, membuatku seperti terbang ke alam lain. Aku telanjang didepan seseorang yang belum Aku ketahui dia siapa…Namun…situasi saat Aku telanjang dan tak berdaya ini justru membuatku horny…Aku rasakan Memekku sudah basah…!

Aku kembali terhenyak dan tidak menduga sama sekali ketika Aku rasakan kedua kakiku diangkat kemudian dikangkangkan. Dan… dan memekkku seperti digesek oleh sebuah benda tumpul yang hangat. Aku panik…. Benda tumpul hangat tersebut Aku rasakan mencoba menerobos lubang Memekku. …! Hentakan pertama ternyata gagal…Benda itu tak dapat masuk kedalam lubang Memekku yang sempit. Aku memekik dan menggeleng ke kanan dan kekiri karena takut. Jangan jangan pangeran Bagor yang hadir untuk memperkosaku. Aku berontak dan berusaha menendang seseorang yang sedang berada diantara kedua pahaku tersebut.

Karena tanganku dalam keadaan terikat, sehingga Aku tidak leluasa untuk melawan. Orang ini kemudian menubrukku dan kembali mencium bibirku dengan ganas. Kemudian telingaku dibisikkan…Keke….Ini Aku…Mas Dio…! Kemudian penutup mataku dibuka…Dan…Aku dapat melihat seorang yang dulunya pernah sangat Aku cintai…Orang yang gagah dan kharismatik…Orang yang terlihat tinggi besar dan jantan…Orang yang juga mencintaiku..Sekarang Dia dalam keadaan telanjang bulat sedang menindihku.
Untuk beberapa saat Aku hanya terdiam dan hanya memandangnya dengan sayu. Mas Dio kembali mencium dengan lembut bibirku yang sedikit terbuka…Sekarang Aku tidak melawan lagi…Aku menikmati ciuman lembut yang diberikan oleh Mas Dio. Bahkan Aku mulai membalas ciumannya bercampur desahan tertahan yang keluar dari mulutku. Aku tidak ingat apa apa lagi…Aku sudah berada didalam lautan nafsu yang menuntut untuk segera aku gapai…Aku tak ingat lagi dengan Mas Randy…Bahkan Aku tidak tahu dimana keberadaannya sekarang.

Kemudian Mas Dio membuka tali pengikat tanganku..Dan Hal pertama yang Aku lakukan adalah memeluk dan merangkul tubuh kekar Mas Dio yang kembali memberikan ciuman di bibir dan leherku. Kemudian Mas Dio melepaskan pelukannya dan kembali mengangkangkan pahaku. Memekku mungkin sudah banjir karena sentuhan dari Mas Dio. Aku menjerit kecil saat lidah Mas Dio menjilati lobang Memekku dengan lembut. Payudaraku juga menjadi sasaran remasan tangan Mas Randy. Aku kembali melenguh…Mendesah…dan… sekarang Aku tidak lagi menahan desahan yang keluar dari mulutku. Mas Dio memang sangat pintar memainkan emosi dan tubuhku. Terkadang Dia menciumku dengan ganas…terkadang dengan penuh kelembutan. Telingaku juga dibanjiri dengan bisikan kata kata cinta darinya. Sesaat kemudian Aku rasakan jari tangan Mas Dio masuk kedalam Memekku. Aku kembali melenguh dan mendesah sambil membenamkan wajahku ke dadanya yang bidang. Awal mula kocokannya lembut dan lambat…Kemudian semakin cepat dan….makin cepat dibarengi dengan ciuman di sepanjang lehar dan dadaku membuatku melambung kealam lain. Dan….Akhirnya, Aku tak tahan…Aku menekuk kakiku. ”Awas ….Mas…..Keke mau mau…pipiiiis…Achssss…”

Melihat Aku kelonjotan sambil meracau dan melenguh, Mas Dio bukannya menghentikan kocokan jarinya, namun malah semakin mempercepat kocokannya sambil tetap mencium mulut dan leherku bergantian. Aku semakin melambung ke tingkat kenikmatan yang belum pernah Aku rasakan. Dan….
“Oooouuuggghhh….Mmmaaaaashhhh….AAAAccccchhhhh….” Aku merasakan derasnya cairan yang keluar dari memekku. Aku lemas dan hanya menutup mataku karena malu…Aku malu karena dengan kocokan jari yang diberikan oleh Mas Dio telah membuatku “pipis” atau squirting hebat. Nafasku menjadi tersengal sengal tak beraturan.

Mas Dio membiarkanku untuk istirahat beberapa saat…Kemudian kedua tangan yang menutup wajahku di sibakkan. Tanganku kemudian dituntunnya untuk menyentuh sesuatu yang hangat, besar dan panjang…Oh…Aku kaget dan sangat terkejut…Ternyata benda tumpul besar dan hangat tadi adalah kontol Mas Dio. Aku tak berani memandang..Tapi hanya mengelus elus batang kemaluan Mas Dio yang super besar. Kalau Aku bandingkan dengan kontol Mas Randy, mungkin hampir dua kali lipat panjang dan diameternya…! Aku tercekat…Shock…dan takut…Bagimana mungkin Memekku dapat menampung benda sebesar ini…Tentu Memekku akan robek nantinya…!

Saat Aku kembali memejamkan mataku karena takut dan malu…Tiba tiba Aku rasakan benda hangat panjang dan besar itu menempel kembali dan bergesekan di sela bibirku.Ketika Aku membuka mata, terlihat kontol Mas Dio yang panjang dan besar agak hitam dengan kepalanya yang besar dan ada urat urat yang melingkar di sekelilingnya. Pangkal kontol Mas Dio juga ditumbuhi oleh bulu bulu yang lebat dan keriting. Benda tumpul besar itu tampak menyeramkan dimataku. Aku bergidik dan menutup mulut mencoba mengelak saat Mas Dio menggesek gesekkan kontolnya di bibirku.

Mas Dio tersenyum menatapku yang takut dengan kontol super gedenya itu. Aku dituntun untuk duduk ditepi pembaringan. Mas Dio kemudian berdiri disamping pembaringan. Mas Dio kembali menyodorkan Kontolnya ke hadapanku. Aku mengerti…Mas Dio mungkin menyuruhku untuk mengemut atau mengocok kontolnya. Kembali kutatap Mas Dio…Dia mengangguk dan tersenyum sambil menyodorkan kontol jumbonya hingga menyentuh bibirku. Aku ragu,takut dan malu…Aku Kembali memejamkan mata sambil mulai menjilati kepala kontol jumbo di hadapanku.kedua tanganku pun mulai mengurut batang kontol yang besar dan panjang itu. Kedua Tanganku tak sanggup untuk menutupi benda menyeramkan itu. Mas Dio terlihat keenakan dan sedikit mendesah lirih saat kujilat kepala kontol gedenya. Aku mulai terbiasa..Bahkan mungkin terlihat seperti anak kecil yang baru dapat mainan baru. Tapi kemudian Mas Dio tidak sabaran…Mulutku dibuka paksa. Dan…Kontol hitam berurat besar itupun melesak kedalam mulut mungilku. Aku tersedak dan terbatuk menerima serangan tiba tiba yang dilancarkan oleh kontol Mas Dio. Saat kepala kontol tersebut masuk, sudah membuat mulutku penuh. Kucoba untuk memasukkan lebih dalam lagi tetap tak bisa.

Perlahan Mas Dio memaju mundurkan kepala kontolnya dimulutku…Nafasku terasa sesak, namun Aku merasakan sensasi aneh saat itu. Aku kembali horny dan menikmati dengan sepenuh hati setiap gesekan kontol Mas Dio dengan lidahku. Memang Aku sudah sering memblowjob Mas Randy ketika Kami bercinta, namun ukuran kontol Mas Randy lebih kecil dan standar saja.Mas Dio memaksa lebih dalam lagi…Aku panik dan terasa mentok dan tertahan ditenggorokanku.Walaupun bagian yang masuk belum sampai setengahnya. Aku berusaha mendorong pinggang Mas Dio yang berada didepan wajahku. Namun…Mas Dio tak mempedulikan, bahkan Dia memaju mundurkan kontolnya dengan tempo yang semakin cepat. Akhirnya Aku pasrah dan hanya menunggu kocokan kontol super jumbo itu. Bahkan tak dapat dielakkan…cairan pelumas yang keluar dari kontol Mas Dio tertelan olehku.

Setelah puas memperkosa mulutku, Mas Dio kembali membaringkanku. Kemudian jilbab dalamku dibukanya…dan dicampakkan ke bawah pembaringan. Jadilah sekarang Aku sama sama polos. Sekarang Aku pasrah dan tunduk total dengan segala yang akan dilakukan Mas Dio kepadaku. Kembali Kaki ku dikangkangkan…Dan Aku memejamkan mata sambil berdebar tegang menunggu apa yang akan dilakukan oleh Mas Dio. Aku semakin tegang walau bercampur horny merasakan kontol Mas Dio sudah digesekkan ke bibir memekku. Aku hanya menggigit bibir menahan nafsu tapi ada rasa takut yang besar melihat ukuran kontol Mas Dio.

Beberapa Kali Mas Dio mencoba menekan kontolnya untuk masuk kedalam memekku, namun… tetap tak berhasil. Mungkin karena Aku takut bercampur nafsu sehingga tubuhku menggigil., sehingga otot otot memekku masih tegang dan menyempit. Aku takut nanti memekku akan koyak oleh kontol sebesar itu. Mas Dio kembali melumat bibirku…Lidahnya bermain di dalam mulutku yang setengah terbuka. Kemudian mulutnya menghisap payudaraku bergantian. Kembali aku melenguh dan saat itu….

Auuuuugh…Accccssssh…Aku melolong saat Aku tidak siap, tiba tiba kontol Jumbo Mas Dio berhasil masuk setengahnya kedalam memekku….! Aku shock, namun ada rasa nikmat bercampur sedikit perih…Secara spontan tanganku mencakar dada bidang Mas Dio…Kepalaku hanya bergerak menggeleng kekanan dan kekiri. Tubuhku bergetar dan bergerak tak beraturan…

Mas Dio tak memberikanku masa untukku menenangkan diri…dengan sentakan yang kuat…Akhirnya seluruh batang kemalun Mas Dio amblas…! Aku semakin panic dan nanar...namun Aku juga merasakan nikmat luar biasa. Aku sempat berfikir heran…kok bisa memekku yang kecil menelan kontol jumbo Mas Dio…
Aku kembali meracau dan mendesis tak jelas.

Dapat Aku rasakan bahwa kepala kontol Mas Dio mengaduk aduk memekku dengan ganas. Memekku terasa penuh…Dan Aku rasakan kepala kontol itu mentok dan tertahan sesuatu didalam, ya…mungkin sampai ke dinding rahim…! Kemudian..Mas Dio mulai memaju mundurkan Kontolnya ..makin lama makin cepat. Aku tidak dapat memikir apa apa lagi…Aku tak ingat lagi Mas Randy…yang ada hanyalah nafsu…nikmat…dan….dan…setelah menerima kocokan dengan tempo yang cepat…Tubuhku sampai berguncang hebat akibat sodokan Mas Dio, tiba tiba Aku merasakan perasaan kembali ingin pipis dan nikmat luar biasa…Aku tak dapat bertahan lebih lama lagi. Secara spontan pinggangku terangkat, pahaku menjepit dengan kuat…”Auuuuchh…ssssh…Mass Dio sayaaaangg…Aku sampai…”

Mas Dio tidak menghiraukan desahan dan racauan ku…Dia tetap menggenjot memekku dengan ganas…Aku sudah lemas dan hanya pasrah menerima sodokan kontol yang besar dari Mas Dio. Tanganku hanya terbentang…terkadang Aku memeluknya dengan lemah…Tiba-tiba Aku rasakan Mas Dio menghentikan genjotannya, kemudian kontolnya dicabut.

Tapi saat berikutnya tubuhku diangkat dan dibalik menjadi posisi telungkup. Lalu Mas Dio mengangkat pantatku tinggi tinggi,punggungku ditekan…Hmmm…Mas Dio ingin memberikan doggy kepadaku. Tanpa pemberitahuan terlebih dulu…Tiba tiba Aku kembali menjerit histeris karena Aku rasakan kontol Mas Dio kembali menusuk dan mengaduk aduk Memekku dari arah belakang…Memekku kembali terisi penuh. Aku hanya dapat mendesah…dan melolong kencang…tanganku meremas sprei dengan kuat…

Mas Dio memang penuh kejutan…Setelah beberapa kali genjotan…Kembali kontol jumbonya di cabut. Dan….Aughchhh…Aku kembali memekik dan melolong setinggi langit karena tiba-tiba Aku rasakan kepala kontol Mas Dio merangsek dan mencoba untuk masuk ke liang duburku…Aku rasakan perih dan sakit di sana…Aku merasakan ketakutan yang luar biasa saat itu. Secara spontan Aku berbalik dan mendorong tubuh Mas Dio dengan Kuat hingga Dia terjengkang..!
“Jangan disitu Mas…Keke takut..” jeritku panik.

Aku memandang takut kearah Mas Dio…Kulihat wajahnya berubah menjadi kemerahan, mungkin Dia sedang geram karena kentang. Beberapa saat kemudian Mas Dio menatapku aneh…. Aku tidak tahu apa yang sedang difikirkannya. Aku tak berani menatap wajahnya, hanya menunduk dan perasaan bersalah itu muncul dalam diriku. Mas Dio telah membuatku puas dan klimaks beberapa kali…Sementara Aku tak dapat membuatnya puas…Bahkan Tadi hampir saja Aku menggapai klimaks yang ketiga kalinya...Aku kasihan dengan Mas Dio, …Sebenarnya disamping perasaan takut akan anal seks yang akan dilakukan oleh Mas Dio, Aku juga merasakan penasaran dan horny membayangkan kalau itu terjadi…Aku bingung dan tak tahu apa yang harus Aku lakukan…Aku mulai putus asa…dan…dan..Aku terisak menangis…Ya, hanya menangis yang dapat Aku lakukan. Aku sesegukan sambil memeluk kedua lututku.


“Mas Diooo…Hiks Hiks… Maaaas…Maafkan Keke…” ucapku lirih diantara isak tangisku.
“Ayo Mas…Lakukan apapun yang Mas inginkan pada tubuh Keke…silahkan…Keke akan membuat Mas nyaman….Hukum aja Keke Maaaas…Keke rela lakuin apapun yang Mas mau…Hiks Hiks Hiks…” Rengekku seperti anak kecil.

Tangisku terhenti ketika Aku merasakan sebuah tangan kekar memegang daguku…Kemudian daguku diangkat untuk menengadah…Saat Aku memandang ke atas, Aku melihat senyum kharismatik yang menyejukkan terukir di bibir Mas Dio. Tangan itu kemudian menghapus air mataku, Mas Dio membungkuk….Bibirku dikecupnya dengan lembut. Aku hanya memejamkan mata menikmati kecupan lembut yang diberikan oleh Mas Dio.

“Tidak sayaaaang…Kamu tidak salah…Aku yang salah, maafkan Aku…” Demikian kata Mas Dio sambil berbisik ditelingaku. Kemudian tubuh telanjangku digendong dengan mudah oleh nya. Mata Kami saling bertatapan mesra, tanganku segera melingkar mesra di lehernya, seakan Aku tak ingin berpisah lagi darinya.

“ Mas Dio…Aku mencintaimu…”
Tanpa sadar Aku mengucapkan kata kata tersebut di telinga Mas Dio…Aku malu, namun Aku tak peduli. Pokoknya Aku sudah pasrah total kepadanya. Aku merasa sudah takluk sepenuhnya kepada Mas Dio. Aku ingin kenikmatan lagi darinya…Lagi dan lagi… Tubuhku kembali bereaksi dan terangsang saat payudara dan perutku bergesekan dengan dada bidang dan tubuh telanjang Mas Dio…Aku hanya memejamkan mata menikmati setiap gerakan yang dilakukan olehnya.

“ Aku juga sangat mencintaimu sayaaang..” bisik Mas Dio berat di telingaku dengan nafas kembali memburu. Aku Tak berkata kata lagi…dan hanya memeluk Mas Dio lebih erat lagi…
Tiba-tiba Aku melihat sekelebat bayangan seseorang disamping lemari besar, apakah dia Mas Randy…?
Tapi Aku tak dapat berfikir lagi karena Aku merasakan Kontol Mas Dio kembali merangsek dan mencoba untuk menerobos memekku yang berada dalam pelukannya dalam keadaan berdiri…

“Auchhh…Mmaaaas….”
Kontol Mas Dio amblas hampir seluruhnya kedalam memekku…!
Aku menggigit dada bidang Mas Dio karena panik dan merasakan nikmat luar biasa…
Sepertinya tubuhku hanyalah beban ringan Bagi Mas Dio. Hal itu terlihat dengan mudahnya Dia mengangkat dan menurunkan tubuhku se irama dengan kocokan kontol jumbonya di memekku. Makin lama kocokan Mas Dio semakin kuat dan cepat…Aku tak dapat berkata apa apa lagi, melambung ke dunia kenikmatan tingkat dewa….
Mungkin tinggal beberapa kali kocokan lagi Aku akan kembali klimaks, namun…Tiba tiba Mas Dio kembali mencabut kontol jumbonya…
Aku melenguh dan memandang Mas Dio sayu dengan perasaan horny karena kentang…
Mas Dio kembali membaringkanku.
Kakiku kembali dikangkangkan….Dan…dan Kontol Mas Dio mulai kembali mengarah kearah selangkanganku…Aku hanya menanti dengan pasrah dengan penuh penghayatan…
Namun….
Kontol Mas Dio ternyata bukan mengarah ke memek ku, tapi…
Auuw…!
Aku menjerit kesakitan karena kepala Kontol jumbo itu menusuk dan mencoba masuk ke lubang anusku…!

Bersambung….
Next Chapter : Kenikmatan Dalam Kecemburuan (Part-2)


Agan-Agan yang Ane Hormati…
Maaf Jika Part ini tidak sesuai harapan…Untuk Part selanjutnya akan kembali ke POV Randy…
Terima kasih…
 
Ya ampun ceritone magak kang, opo ga kasihan banyak fans pembacamu yg uring2an gagal croot gara2 kwentang
 
Update yg makin menyiksa batin..... :(


Karena makin bikin horny...

Tp sekaligis lega, ternyata slut side nya Keke udah bangkit
 
Oh paham sudah. Ternyata sudah lama randy kehilangan keke. One stop closer. Klimaks dan penuh memeknya keke dengan peju dio, selesai sudah randy. Keke sudah menyatakan cinta pada dio. Dan bersedia jd istri kedua dio. Serta berbagi dengan semua kawannya adalah komitmen dio. Goodbye randy.
 
Untung ga berdarah itu mem3k keke.. ternyata randy belum berhasil menembus perawan keke.. hekekekeke

Thx update nya suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd