Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Credit Marketing Oficcer (CMO) Remake

Status
Please reply by conversation.
Updatenya manasin motor doang.. Kejar target lagi
 
Huu,, ini jadiin cerbung terpanjang aja.
Subjectnya banyak, bisa dijadiin kisah nakal per episode.

Karya anda emang jagoan huu, pasti selalu ditunggu
 
Setibanya di rumah nenek sekitar jam 8 malam, lebih cepat dari biasanya setelah aku mengenal Janna. Biasanya aku selalu pulang diatas jam 9 malam,

Hari ini aku memang sengaja tidak mampir ke kosnya Janna, karena jujur saja, aku masih kepikiran tentang Bunda yang sedang marah kepadaku.

Janna sendiri sebenarnya memintaku untuk mampir kerumahnya, tapi aku menolaknya dengan alasan karena aku kelelahan menempu jarak yang lumayan jauh dari rumah.

Untunglah Janna mau mengerti dan tak memaksaku untuk menemaninya.

Kuhempaskan pantatku diatas kursi, kuletakan tasku kecilku di sampingku. Sepertinya nenek sedang keluar, dan Ayu... ah... paling dia lagi main sama Surya seperti biasanya.

Semenjak berpacaran dengan Surya, Ayu jarang pulang lebih awal, dia selalu pulang agak larut malam.

Tak terasa hampir satu jam aku melamun, memikirkan keadaan Bunda, aku berharap dia sudah tidak marah lagi.

"Assalamualaikum."

"Walaikum salam." Kulihat Ayu baru saja pulang.

Dia membuka sandalnya, lalu menghampiriku dan duduk di sampingku. Aku dapat mencium aroma parfum di tubuhnya yang wangi.

Dia memandangku, seakan ada yang aneh terhadap diriku.

"Kenapa?" Tanyaku risih.

"Kamu itu yang kenapa? Muka udah jelek, makin jelek kalau di tekuk kayak gitu." Ujarnya mengataiku.

"Sial..." Kataku malas.

"Hahaha... gitu aja ngambek!" Katanya, sembari mengucek rambutku. "Kamu kenapa si?" Tanyanya.

"....." Aku hanya diam.

Karena tak ada respon dariku, dia bergelayut manja di lenganku.

"Kangen Ka!" Ujarnya.

"Berisik... kamukan dari tempat Surya, masak gak puas juga." Kataku agak kasar, agar Ayu tak menggangguku.

Tapi yang terjadi selanjutnya, Ayu malah semakin gencar menggodaku. Dia meletakan tangannya diatas penisku yang masih mengenakan celana lengkap.

Aku menangkapnya dan berusaha menjauhkannya.

"Aku lagi ada masalah! Gak mau di ganggu dulu." Aku segera berdiri dan hendak meninggalkannya.

Tapi tiba-tiba Ayu menghalangku, dia berlutut di hadapanku. Dan selanjutnya, Ayu membuka celanaku hingga penisku yang masih tertidur merasa terganggu dengan apa yang di lakukan Ayu.

Dengan perlahan, Ayu membelai penisku hingga ia terbangun dari tidurnya.

"Astaga Ayu!" Kataku kaget.

Ayu menjulurkan lidahnya. "Nikmatin aja Raka sayang!" Bisik Ayu, dua mulai menjilati batang kemaluanku.

Kemudian dia membuka mulutnya, memasukan kontolku kedalam mulutnya. Kupegang dan kubelai kepalanya, yang mulai bergerak maju mundur.

"Aaagkk... enak banget Yu!" Erangku.

Dia melepas kontolku sejenak. "Tadi katanya gak mau!" Godanya, sembari mengocok kontolku dengan tangannya.

"Bawel ah... kan kamu yang maksa, sekarang kamu harus tanggung jawabku." Kataku menatapnya dengan tatapan menggodanya.

"Tanggung jawab gimana?"

"Puaskan aku... hehe." Jawabku.

Ayu segera membuka kaosnya, lalu di susul bra miliknya. Kemudian dia menjempit kontolku dengan teteknya yang besar, sehingga kontoku dapat merasakan kehangatan teteknya.

Dengan gerakan perlahan, pinggulku maju mundur menyodok teteknya, yang kangsung di sambut mulutnya.

"Kamu makin pintar aja Yu." Pujiku.

Slooppsss.... Sloooppsss.... Sloooppsss.... Slooppsss.... Sloooppss....

Selama kurang lebih lima menit, aku mendapatkan servis dari teteknya. Hingga akhirnya aku memutuskan ingin mengakhiri permainan gila kami.

Kutarik tangannya Ayu, lalu kuposisikan dia mengungging, membelakangiku. Ayu tampak pasrah menunggu eksekusi dariku, membuatku semakin gemas. Beberapa kali aku sengaja menampar pantat bulatnya.

Plaaak... Plaaak... Plaaakk...
"Aaahkkk... Rakaaa.... kasar bangeet si!" Protesnya, tapi dengan raut wajah menggoda, membuatku semakin keras menampar pantatnya.

Segera kubuka celana jins yang membelit pinggulnya, menyisakan g-string berwarna hitam miliknya.

Dan kemudian, kutarik kesamping karet celana dalamnya, kuposisikan batang kemaluanku di depan bibir memek Ayu. Dengan satu dorongan pelan, kontolku melesat masuk kedalam memek Ayu yang terasa begitu hangat dan menjepit.

"Aaagkkk...." Erangnya.

Aku mulai menggerakan pinggulku dengan perlahan, sembari mencium lehernya.

"Raaakaaaa... aaahkk... kontol kamu.... aaahkk... oohkk...." Erangan Ayu menggema, membuatku semakin bersemangat menyodok memeknya.

Kuraih teteknya. "Kontol aku kenapa Ayu?" Bisikku, sembari meremas teteknya dari belakang.

Setiap aku menyodok memeknya, Ayu menyambutnya dengan menghentakan pantatnya kebelakang. "Plokks." Hingga kontolku masuk sangat dalam, di dalam memeknya yang basah.

"Besaaar... Aaahkk... kontol kamu besar bangeet Rakaa... memek aku rasanya penuh... Aahkk... Aahkk..." Sesahnya di setiap sodokan penisku.

Kucengkram pinggulnya, sembari meninggkatkan kecepatan sodokanku kedalam memeknya. Setiap sodokan ketiga, aku berhenti sejenak, dan berganrti dengan gerakan memutar seakan seperti sedang mengulek memeknya.

Nafasku memburu, kujadikan memek Ayu tempat pelampiasan kekesalanku hari ini.

Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss... Plookkkkss..... Ploookksss....

Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss... Plookkkkss..... Ploookksss....

Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss... Plookkkkss..... Ploookksss....

"Rakaaaaa.... aku dapaaat!" Ayu memekik.

Seeeeerr..... Seeeeeeerrr..... Seeeerrrr.... Seeerr..... Seeeeerrr....

Kucabut kontolku dari dalam memeknya, dan pada saat itu aku melihat air kencing Ayu menyembur deras hingga membasahi paha dan betisku. Kubelai pantatnya yang berkedut-kedut, naik turun.

Kemudian kubuka pipi pantatnya, kuarahkan jari tengaku di depan cincin anusnya yang merekah.

Dengan perlahan kudorong jariku masuk kedalam anusnya. "Aaarrrrttt..." Ayu kembali mengerang nikmat.

Aku berjongkok di depan memek Ayu, dan mulai menjilati memeknya. Sementara jari tengahku mengorek-ngorek anusnya yang terasa hangat sekali.

"Oughhkk... ampuuuun... cukup... Aaahkk... Sudaaah Rakaaa... aaahkk..." Pantat Ayu tak tenang, tubuhnya terguncang nikmat.

Dan tak butuh waktu lama, Ayu kembali mendapatkan squirtnya.

Kudekap tubuh Ayu, lalu kuangkat, kugendong dengan perlahan. Dia menatapku malu-malu.

"Belum selesai ya Ka?" Tanyanya.

Aku mengangguk. "Belum sepupuku sayang, malam ini kamu akan menyesal karena menantangku." Ancamku, membuat wajah Ayu memerah.

Lalu aku membawa Ayu masuk kedalam kamarku.

------------
 
Status
Please reply by conversation.

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd