Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

SHARE COVID 19 ( info, tips, lawan hoax)

Oh,ya tadi sempet ada yang seliweran di status ijo-ijo.



Mulai di wajibkan pakai masker ya. Nggak harus masker bedah 3ply. Boleh pakai masker kain, daripada tidak memakai sama sekali.

Betul sekali sudah ada edarannya tuh.

Kadang kasihan sama bapak satu ini, mau gerak cepat dikira nyari panggung.
Harusnya semua pihak bekerja sama, hilangkan ego politik untuk sementara.
 
Apakah om nya tinggal di daerah zona merah? Atau mungkin pernah kontak dengan seseorang yang terkonfirmasi positif?

Sudah coba berobat ke dokter ?

Sorry balasnya telat, nubi baru login;
Sebelum tanggal sembilanbelas / dua puluhan bulan lalu, kronologinya kalau tidak salah baru hangat hangatnya pemerintah sosialisasi Social Distance ,,,,
:):)

1. Apakah om nya tinggal di daerah zona merah? Atau mungkin pernah kontak dengan seseorang yang terkonfirmasi positif?

pekerjaan nubi yg freelance mengharuskan kontak dengan manusia" pejabat / yang " main-main " dengan instansi kesehatan khususnya pengadaan alkes hu....

nah, yang bikin nubi tak" feeling good " di sini, kontak nubi yang notabene, sering keluar masuk rumah sakit ini,,, sedang batuk" parah,,,
dan nubi "diharuskan" kontak dekat YBS, dan menagih duit dari YBS, wal hasil... pegang tangan(jabat tangan) ~ pegang duit kertas, sampai makan bersama ( di suguhi jajanan ) yang otomatis tidak bisa nubi tolak,,

Nah, manusia manusia begini ni, kondisi tubuhnya yang " Gak mungkin " Jujur ke orang lain, bahkan ketawa ketiwi ketika habis batuk di dekat nubi tanpa masker,,
( secara mau marah, do'i Rekanan nubi yang jadi sumber rejeki dan bakal bayaran nubi, mana mungkin di tegor kasar,, secara faktor lain eh ya kalau sakit memang, boleh yah sekonyong konyong ga jujur ?? )

nah, kurleb 5-8 harian lebih lah,, nubi jaga betul itu kondisi badan nubi kerana memang harus kesana kemari di jalanan,,

Muncul lah, penyakit lucknut itu....
:bata::bata::bata:

Nubi yakin, ini walau tidak pakai test" acakadut settingan pemerintah segala macamnya;
nubi positif korolla, dari gejala mendadak yang agak bikin merasakan meringis,,
a/n
- Panas kambuhan (biasanya jam 5 sore ke bawah) tetiba di kepala; kerana memang kondisinya yang demam tinggi mungkin yah, kepala nubi jadi ikut pusing.
- Nafas sesak,
- otomatis batuk" kerana gatal di tenggorokan ;( ini nubi curiga utama karena ketika tenggorokan gatal, nubi batuk ada dahak hijau mendadak ).

2. Ke DOKTER ?

maaf, sebelumnya,,, Ada jaminan Nubi bakal bisa bayaran kalo memang pada saat itu " POSITIF " korona dan di isolasi saat itu juga ??

Mungkin trlihat NAIF, tapi memang ketika kemarin baru " Santer-santer-nya " virus lucknut itu " Mewabah ",
ga ada kompensasi apapun loh soal pekerja yang jatuh sakit kerana PANDEMI CORONA, dan itu NYATA ada nya di posisi pekerja Swasta macam ane...
:((:((:((:((

Istilah tidak kerja tidak makan itu Pahit hukumnya hu,,,

menjelang akhir bln kmrin sampai awal bulan ini nubi trpaksa isolasi mandiri...
:malu::malu:



Lebih baik daftar untuk test Swab aja, Oom. Sakit tapi hasilnya lebih akurat drpd Rapid Test. Mumpung masih dini.

Ini jaman awal baru merebak hu,, nubi kaga ngarti cam macam prosedural medis yang di tawarkan,,
dan memang belakngan nubi anggap apatis soal " Pengobatan penyakit lucknut ini...

Lumayan ya....
Hanya orang kaya yang bisa melakukan test mandiri

Bukan gitu hu,,,
Pemerintah kalo modelnya "menyangkut" urusan penyakit yang menjurusnya Personal model begini yakin lah, ,, kalau ujung ujungnya duit,,
Bikin warga negara apatis " aktif - reaktif " menanggulangi.... apalah & siapalah kita menghadapi virus global, urusan kantong pribadi masing masing saja Tak rata adanya.....
:bata::bata:
 
Nubi Share saja kurleb " Kiat - kiat "/pandangan mengenai " Pirus lucknut " corona ini dari pngalaman, dan sisi pandang nubi sebagai "Mantan Penderita ".
( Nubi belakangan setelah isolasi mandiri; mulai menunjukkan ke arah kondisi badan berangsur sehat- Mendekati normal, walau nubi masih sering sesak nafas belakangan; :(()


1. Ini Penyakit wabah global hu,,
Yakin lah, soal " Kemampuan Menyembuhkan dari kondisi yang positif tertular " masih di pertanyakan; Obat / vaksin saja baru di temukan, dan di hasil kondisi uji - coba vaksin / obat penyembuhnya ga jelas effect sampingnya.
:bata:

Tapi sebagai counter - Pendapat apatis, nubi sampaikan,,
yakinlah masih bisa " Membaik " Pasca - positif corona hu,,,

Semangati anggota keluarga - kerabat apabila jatuh sakit, dan sedang dalam masa penyembuhan...

2. Antisipasi Sadar - Mandiri.
Ikuti semua anjuran dan himbauan medis demi menjauhi dan mengurangi dampak. Bukannya Tidak mungkin kena loh....
;)
di dunia lendir saja,, Secanggih - canggih kondie, brapa lapis, berapa mehongnya,, kalo memang apes,, yang kena raja ampat Singa tetap kena...Harus di Obati secara telaten,,

3. Marahi Warga negara yang berusaha Mencari makan di Jalan.
Keliatannya fenomena ini mungkin masih umum di mana mana selama pandemi, Jangan Samakan Rejeki dan "keadaan" masing masing individu yang harus Turun - kejalan dan mencari rejeki dimana - mana hu....

afgan juga di pikir pikir kalau udah swasta, semua mahal, dekat moment lebaran,, menanggung istri dan beberapa anak ( kalau punya ) dan orang tua demi "Mengurangi " populasi corona yang tak jelas " Rupanya".
:bata::bata::bata:

Sampaikan Saja " #Stay safe " Di mana saja dan Upayakan Minimalisasi terkena penyakit dengan pakai Masker.

Berbagi kepada yang di jalan apabila ada " Kelebihan " rejeki, sekadar nasi bungkus ato sembako lebih berkesan hu...kalau memang momentnya peduli sosial kepada Warga negara ini..
:mantap::mantap::mantap:

Jangan terlalu percaya " Sepenuhnya " sama anjuran yang " Non-Sense " dari pihak manapun...
Udah terlalu banyak hoax mengenai fenomena corona.
:bata::bata:


Untuk yang perkara " Test Bla bla bla " nubi punya pandangan sih ya;;

1. Jikalau memang gratis, dan memungkinkan monitor diri demi perasaan "was was positif tidaknya" korona....
Ikuti saja; dengan catatan kalau level paranoid temen" mendekati MAX. mnurut hemat nubi sih,, jika tujuannya mengetahui saja,, itu cuma proses yang harus di lalui. tidak lebih.

2. Yakinlah apapun " Hasil " Test yang teman"jalani,. LEBIH BAIK MEMANG MENGHINDARI KERUMUNAN.
jauhi saja kerumunan, unfaedah kok hu mendekati fasilitas kesehatan yang memang mungkin penuh " Pasien Positif "
Kesian tenaga medis dan kesian Anggota keluarga suhu sendiri Jikalau " gejala " COVID-19 nya tidak dalam level AKUD dan berusia lanjut.


3. Fasilitas rumkit Daerah pemerintah
Gunakan saja apabila level dan Kondisi Mendekati SBB :
- Tidak bisa bernafas mandiri ( Benar benar butuh Respirator buat Bernafas )
- Usia yang tidak lagi Muda, Renta, Tak ada yang mengurus.
- Kondisi tak kondusif lingkungan Anda di rumah. ( Di kucilkan, di acuhkan, bahkan di Musuhi Tetangga )

4.Yakinlah Isolasi mandiri dan Bertahap di rumah lebih baik dari Keadaan Rumah Sakit yang menangani Khusus Covid - 19.
dengan tidak mengurangi hormat nubi untuk kawan kawan sekalian, apabila ada dalam hati masi khawatir soal gejala sakit yang ada dan ingin di peringan sedikit, kontak ke puskesmas saja lebih baik drpd langsung ke RSUD.

Tetap sehat, tetap sejahtera kawan dari keadaan ini...
:mantap::mantap::mantap:
 
Terakhir diubah:
Nubi Share saja kurleb " Kiat - kiat "/pandangan mengenai " Pirus lucknut " corona ini dari pngalaman, dan sisi pandang nubi sebagai "Mantan Penderita ".
Maaf ya om,, saya ikut komen. Ini omnya melabeli diri sendiri terjangkit tanpa tes PCR ataupun rapid test. Dan darimana tau kalau sekarang sudah tidak terjangkit??virus itu bisa tetep stay ditubuh tanpa kita tau. Mungkin omnya pas udah muncul gejala langsung self isolation. Tapi pas belum muncul gejala sudah kemana aja?kontak dengan berapa orang di luar sana? Maaf hanya pendapat pribadi, kalaupun omnya memang benar terinfeksi virus corona, dan syukurlah sekarang sudah membaik, apa tidak lebih baik menghubungi pihak terkait jadi tetap bisa dilakukan rapid test.karena rapid test setau saya bisa dilakukan di rumah, dan nanti kalaupun memang benar positif, jadi bisa di tracing riwayat kontaknya. Siapa tau dengan lebih cepat banyak nyawa yang bisa diselamatkan. no offense..hanya pendapat pribadi :pandapeace:
 


Gambar ini menjelaskan secara singkat perbedaan virus flu dan virus corona

Seseorang yang terinfeksi virus flu hanya butuh waktu sehari max 3 hari untuk merasakan gejala sakit. Dan hari setelahnya dia menyadari kalau dia bisa menularkan ke orang lain. Sangat berbeda dengan covid 19, seseorang yang terinfeksi bisa muncul gejala paling cepat 5 hari setelah terinfeksi dan paling lama 14 hari. Tapi selama rentang waktu tidak muncul gejala,.orang tersebut sudah sangat bisa menularkan virus corona ke orang lain. Dan bahkan banyak kesaksian dari pasien2 terkonfirmasi yang dia tidak merasakan sakit apa2. Tidak ada demam, batuk, ataupun sesak. Hanya sedikit sakit tenggorokan.
 
Maaf ya om,, saya ikut komen. Ini omnya melabeli diri sendiri terjangkit tanpa tes PCR ataupun rapid test. Dan darimana tau kalau sekarang sudah tidak terjangkit??virus itu bisa tetep stay ditubuh tanpa kita tau. Mungkin omnya pas udah muncul gejala langsung self isolation. Tapi pas belum muncul gejala sudah kemana aja?kontak dengan berapa orang di luar sana? Maaf hanya pendapat pribadi, kalaupun omnya memang benar terinfeksi virus corona, dan syukurlah sekarang sudah membaik, apa tidak lebih baik menghubungi pihak terkait jadi tetap bisa dilakukan rapid test.karena rapid test setau saya bisa dilakukan di rumah, dan nanti kalaupun memang benar positif, jadi bisa di tracing riwayat kontaknya. Siapa tau dengan lebih cepat banyak nyawa yang bisa diselamatkan. no offense..hanya pendapat pribadi :pandapeace:

mohon maaf, sista ada benarnya juga,,,
:(( :((

mungkin yg saya pikirkan cuma gejala fatalnya saja yah mengenai covid ini,,
pasalnya memang benar, saya sampai detik ini belum menemukan wawasan Hilangnya virus ( benar - benar bersih ) dari badan...
saya berasumsi merasakan sehat, karena sudah tidak muncul gejala" berat yang identik dengan terjangkitnya covid-19 ini,,tapi secara harian, memang masih ada dahak" / lendir yang nubi rasakan mirip orang dengan gejala batuk riak basah, namun tidak terlalu menyiksa batuknya.

ya mungkin prematur kalo nubi melabeli diri " Positif Covid " ya tanpa rapid test, tapi memang yang nubi pikir itu begini,, kita terjangkit usahanya kan mungkin Lapor / periksakan diri ke pusat pelayanan medis; tapi hemat nubi selama sampai saat ini (06-04-20'); belum ada cara penanganan dan pengobatan yang benar" membersihkan covid dari pasien yg terjangkit, buat apa mengeluarkan usaha yang hanya merepotkan diri dan petugas medis daripada membiarkan mereka menangani atau bahkan merawat yang benar" kronis, bukankah tujuannya agar manusia saling menjauh agar virus ini tak saling memaparkan ke orang lain ?

ya nubi punya pemikiran sebisa mungkin mengurangi kontak benar" dengan lingkungan nubi; walaupun itu telat dan nubi terlanjur terpapar / terjangkit. tak akan merubah segalanya kok kalau tidak ada metode pengobatan yang terbukti / teruji.


karena rapid test setau saya bisa dilakukan di rumah, dan nanti kalaupun memang benar positif, jadi bisa di tracing riwayat kontaknya. Siapa tau dengan lebih cepat banyak nyawa yang bisa diselamatkan*. no offense..hanya pendapat pribadi :pandapeace:

maaf, belum tersampaikan ke nubi pendapat yang sista sebut ini* ke nubi,,,

lantas, dari sekian kenalan / lingkungan nubi yang membuat nubi terjangkit covid ini apa yang akan di lakukan kalau ketemu ??

Di selamatkannya yang bagaimana ? mengisolasi orang yang kena atau bagaimana ? keadaannya ini wabah loh, dimana siapa dan apapun bisa menularkan sebelum manusia menemukan (Cara yang 100% mengobati/menghilangkan, membunuh virus corona ini);

No offence, cuma meluruskan cara mikirnya saja sih...
kita selama ini...... hanya melakukan "Preventif" dan berupaya mengurangi populasi yang tertular.

bahkan berharap virusnya "Sirna" sendiri sehingga tidak menanggung konsekuensi ekonomi yang mandek secara berkepanjangan gegara wabah ini.
:matabelo::matabelo::matabelo:
 
maaf, belum tersampaikan ke nubi pendapat yang sista sebut ini* ke nubi,,,
Gini maksud pendapat saya, Ketika om lapor dan dilakukan rapid test kemudian hasilnya positif(amit2) kan bakal lanjut ke tes swab dan kalaupun tnyta positif. Petugas akan langsung tracing (melacak) siapa yang kontak terdekat. Dr kontak terdekat bisa dilakukan rapid test dan selanjutnya. Bgtu jg yg akan dilakukan untuk yg positif nanti. Maksud saya lebih cepat terdeteksi akan lebih cepat juga banyak nyawa terselamatkan begini. Okelah kalau omnya kondisi badan bagus, tanpa riwayat penyakit sebelumnya, bisa lebih cepat sembuh. Bagaimana dengan orang yang tidak sengaja tertular dari om dan org itu punya riwayat sakit sebelumnya. Akan lebih cepat bisa tertolong kalau lebih cepat di tangani. Dan ketika sudah terpetakan siapa aja yg positif bisa langsung di lakukan karantina, otomatis memutus penyebaran kan, jadi secara gak langsung banyak nyawa yg terselamatkan.


kita selama ini...... hanya melakukan "Preventif" dan berupaya mengurangi populasi yang tertular.
Untuk saat ini, memang ini yang bisa warga lakukan, para tenaga kesehatan melakukan tugasnya di faskes. Untuk para peneliti mereka jg sedang punya PR besar meneliti si covid19 bagaimana menemukan obat dan vaksinnya. Untuk pemegang kekuasaan mereka jg punya tugas masing2.

Daripada kita saling menyalahkan, lebih baik kita lakukan yang bisa kita lakukan. Yaitu di langkah pencegahan, yang bisa dirumah aja yaudah stay di rumah. Yang masih harus kerja di luar, jaga imun tubuh, sering cuci tangan, pakai masker, kalau perlu pakai handsanitizer, pysical distancing. Dan semuanya harus tetap bahagia.


UPDATE 6 APRIL 2020

 
Terakhir diubah:
Sekilas Info :




















:Paws:
Terima kasih om diem infonya, semoga semua tetap sehat dan diberikan kemudahan. Bgm kabarnya om?
Covid 19 banyak sekali efeknya bukan hanya dari segi kesehatan, sedikit curcol aja kemarin dikontak teman dr prshaan yg lama sekarang sudah "stop sale" dan beberapa karyawan akan di lay off. Sedih.... Banyak teman seperjuangan yang harus bersiap dan menerima kenyataan akan PHK yang juga sudah didepan mata.
Semoga badai ini segera berlalu

:((
 
Izin bertanya para mastah. Ane gak tau nemu dimana lagi pertanyaan nya ini. Temen ane ( tetangga ) Sudah per 3 hari ini demamnya naik turun gejalanya hanya pegal, eneg makan, pusing kepala tapi kadang . Tapi Tidak ada gejala seperti sakit tenggorokan, tidak pilek, batuk. Bersin, hidung berair.

Oh iya demamnya muncul sebab dia selama 2 hari main bulu tangkis selama 4 jam tuh. Sampai malam nah paginya langsung demam. Bdw, dia juga pernah tipes sekali.

Nah mastah sekalian.. Haruskah temen ane ini dengan gejala di atas tes Mandiri.. Atau gimna tuh, kalaupun dia tes mandiri hasilnya negatif eh sehabis tes mandiri malah positif gmna suhu..

Ayok tenangin pikiran sambil nonton drakor Crash :malu: :Peace:
Sebelumnya nanya dlu nih, temen agan tinggal di daerah zona merah?selama ini apa WFH atau tetap kerja di luar?coba hub puskesmas terdekat. Cari kontak telp, karena kebanyakan puskesmas sekarang buka pelayanan via online. Nanti petugas akan mengarahkan bagaimana seharusnya. Atau coba hub hotline covid19 di masing2 daerah.

boleh tanya ga ??? kalo open donasi disini salah ga ???
Open donasi untuk apa?coba tanya ke kangmas momod @diemax13 atau ke mimin @ottonk untuk lebih jelasnya.
 
Sebelumnya nanya dlu nih, temen agan tinggal di daerah zona merah?selama ini apa WFH atau tetap kerja di luar?coba hub puskesmas terdekat. Cari kontak telp, karena kebanyakan puskesmas sekarang buka pelayanan via online. Nanti petugas akan mengarahkan bagaimana seharusnya. Atau coba hub hotline covid19 di masing2 daerah.


Open donasi untuk apa?coba tanya ke kangmas momod @diemax13 atau ke mimin @ottonk untuk lebih jelasnya.
Ya udah konsul sih tadi sama om @Mata_Lelah donasi untuk covid19 ka. Tapi kalo ga diijinin juga gpp ko santuy
 
Bekasi utar* sist, kurang tau tuh zona merah atau tidaknya.. Keluar terakhir ya bulutangkis itu.. Selama dirumah ya suplai game kami dari online hehe..

Oke sist berarti consul dulu ya sist.. Makasih kalo gitu..
Bekasi sepertinya sudah masuk zona merah, kalau saran sih memang lebih baik coba hub pihak terkait disana(puskesmas, hotline covid bekasi,dinkes). Biar lebih tenang kalaupun harus dilakukan rapid test.


Ya udah konsul sih tadi sama om @Mata_Lelah donasi untuk covid19 ka. Tapi kalo ga diijinin juga gpp ko santuy
Mungkin bisa di perjelas open donasi untuk apa, contoh : untuk APD tenaga kesehatan, untuk makanan sehat tenaga kesehatan, untuk warga terdampak(bagi2 sembako), dll. Semoga nanti ada yang lebih berwenang buat jelasin ya kak...
 
Terima kasih om diem infonya, semoga semua tetap sehat dan diberikan kemudahan. Bgm kabarnya om?
Covid 19 banyak sekali efeknya bukan hanya dari segi kesehatan, sedikit curcol aja kemarin dikontak teman dr prshaan yg lama sekarang sudah "stop sale" dan beberapa karyawan akan di lay off. Sedih.... Banyak teman seperjuangan yang harus bersiap dan menerima kenyataan akan PHK yang juga sudah didepan mata.
Semoga badai ini segera berlalu

:((

Misami Kang :kopi:

Alhamdulillah mencoba terlihat baik saja Kang, biarpun daerah saya sudah masuk zona merah, nuhun sudah bertanya. Akang sendiri dan keluarga gimana? Semoga senantiasa sehat selalu ya :kopi:

Yap, dari segi ekonomi memang banyak sekali pengaruhnya Kang. Karena perusahaan tidak ada income yang masuk, jadi bingung untuk menggaji dan menghidupkan mata pencariannya bagaimana.

Aku cuman kasih pesen 15 menit sekali minum air putih yh

Nuhun untuk sarannya, biarpun agak susah di lakukan tapi memang harus dicoba di lakukan.

Izin bertanya para mastah. Ane gak tau nemu dimana lagi pertanyaan nya ini. Temen ane ( tetangga ) Sudah per 3 hari ini demamnya naik turun gejalanya hanya pegal, eneg makan, pusing kepala tapi kadang . Tapi Tidak ada gejala seperti sakit tenggorokan, tidak pilek, batuk. Bersin, hidung berair.

Oh iya demamnya muncul sebab dia selama 2 hari main bulu tangkis selama 4 jam tuh. Sampai malam nah paginya langsung demam. Bdw, dia juga pernah tipes sekali.

Nah mastah sekalian.. Haruskah temen ane ini dengan gejala di atas tes Mandiri.. Atau gimna tuh, kalaupun dia tes mandiri hasilnya negatif eh sehabis tes mandiri malah positif gmna suhu..

Ayok tenangin pikiran sambil nonton drakor Crash :malu: :Peace:

Mungkin kecapean itu. Cuma jika dirasa parno mending cek mandiri segera.

Sedikit tips dari salah satu dulur yang sempet parno dan ikut tes mandiri,

coba cari rumah sakit yg ada tenda kayak barak gitu di depannya , gw di Bina Husada kemaren, pake asuransi kantor gesek, di invoicenya 300 rban, test darah sama ronsen paru²
kalau mau rada valid, "harus" ada gejala demam, batuk pilek selama minimal 7 hari, gw kemaren itu mau ke dokter umum trus bilang demam sudah 20 harian, ada pilek trus batuk² dikit depan suster, dijamin cepet diproses, gak sampe 2 jam-an langsung ada hasil.


Kalau positif bakal langsung di karantina, dan biaya free dari pemerintah.

boleh tanya ga ??? kalo open donasi disini salah ga ???

Nampaknya tidak, karena sebelumnya sudah ada dan threadnya menghilang.

Terima kasih sebelumnya untuk niatnya, memang baik, cuma paham kan ini forum tentang apa, jadi lebih baik ikutan open donasi yang sudah ada saja.

Jelas kita tidak bisa ngejudge langsung orang itu ini itu, tapi demi menjaga ada baiknya tidak melakukan hal tsb dan ikut open donasi yang sudah ada di luar saja.

Bekasi utar* sist, kurang tau tuh zona merah atau tidaknya.. Keluar terakhir ya bulutangkis itu.. Selama dirumah ya suplai game kami dari online hehe..

Oke sist berarti consul dulu ya sist.. Makasih kalo gitu..

Di saat seperti ini usahakan paham kondisi di sekitar ya Hu.

Saya saja alhamdulillah dapat apdate kanan kiri dari grup komplek dan IG PemKot domisili saya.

Gunanya biar waspada saja, tapi jika memang harus terjadi ya terjadilah, setidaknya paham nanti harus ke mana dan gimana jika terjadi.

Dan ada sedikit masukan juga dari seorang dulur lagi saat saya bilang masuk zona merah,

Jangan khawatir lur, yg merah patut bersyukur, soalnya yg positif sdh ketemu. Bisa segera ambil tindakan. Yg Hijau seharusnya was was, soalnya menurut ane pribadi, yg positif corona sdh ada d semua kelurahan. Yg d hijau itu belum terdeteksi saja.

Salam.












:Paws:
 
Bimabet
Jangan khawatir lur, yg merah patut bersyukur, soalnya yg positif sdh ketemu. Bisa segera ambil tindakan. Yg Hijau seharusnya was was, soalnya menurut ane pribadi, yg positif corona sdh ada d semua kelurahan. Yg d hijau itu belum terdeteksi saja.
Ini yang selalu di takutkan... Fenomena gunung es. Dr atas gak kliatan apa2. Tapi tau2 ternyata udah banyak. :kacau:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd