Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Cinta itu Dekat

Status
Please reply by conversation.
Ngalir banget nih nyeritainnya
Lanjutkan hu
Nubie ijin mengikuti
 
Pasti dah ada gosip dame ama panda jadian...

Di lanjut ya gan..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
waduh penasaran sama yg datang.. semangat suhu lanjut
 
Coming Soon.
Part 4: Janjian Kencan


Nanti malam, jam 8.
Support kita terus ya, gaes.. :semangat:
 

Part 4: Janjian Kencan

“Mmm.. Sori, gue ganggu ya?” Kata orang tersebut di depan pintu.

“Kak Citra?” Ucap Amanda sontak kaget. Dia langsung duduk membetulkan posisinya. Guepun melakukan hal yang sama.

“Mobilnya mana, kak? Kok nggak kedengeran suara mobil masuk” Lanjut Amanda.

“Mobilnya lagi di bengkel, gue pulang naik gojek, lagi ngapain kalian?” Tanya sesosok cewek cantik nan modis itu dengan tatapan tajam lalu menghampiri gue ama Amanda. Dia juga ikutan duduk di sebelah gue.

“Lo nakalin adik gue ya, Me’? Cecar dia sambil noyor kepala gue. Duh, sialnya.

“Nggak kok, kak, tadi tiba-tiba pas rebutan buku jatuh bareng” Sanggah gue.

“Masa’?”

“Iya. Beneran”​

Kak Citra menatap dalam-dalam mata gue seolah mencari kebenaran dari apa yang terjadi sebenarnya.

“Nda, ikut gue, gue mau ngomong”

“Iya” Jawab Amanda.

“Me’, kerjain lagi soalnya” Suruh Amanda mencoba tenang dari situasi yang nggak bikin gue tenang ini.

“Oke”
Mereka berdua pergi menghilang dari hadapan gue. Guepun berkutat lagi dengan soal-soal matematika yang dibuat Amanda.

“Gila. Mana bisa gue konsentrasi kalau situasinya kayak gini” Batin gue. Beneran. Ini bikin nggak nyaman banget. Gue yang masih belum paham bener materinya malah tambah blank jadinya.

“Arrgh.. bodo ah. Ni soal kok tambah ke sini tambah ngeselin aja si” Berontak gue dalam hati. Mencoba mengkambinghitamkan soal.
Beberapa saat kemudian Amanda muncul lagi dan duduk di depan gue kayak sebelumnya. Gue yang masih penasaran dengan apa yang terjadi di balik sana, langsung Amanda gue berondong pertanyaan.

“Gimana, Nda? Kak Citra ngomong apa? Lo diapain ama dia? Lo nggak papa kan?” Tanya gue panik.

“Hihi... Lo kok jadi parno gitu si, santai aja kali, Me’, everything is under control” Jawab Amanda sesumbar.

“Udah sini, mana pekerjaan lo, udah jadi belum?” Lanjut Amanda.

“Jiah.. mana bisa gue konsen ngerjain soal, Nda, orang tadi suasananya serba nggak enak gitu”

“Beneran nggak enak?” Pancing Amanda.

“Ya... Mm... beneranlah” Jawab gue kikuk, mencoba ngendalikan diri biar nggak terpancing pertanyaan dia. Gue mengalihkan mata gue yang menatap Amanda pas lagi ngobrol terus menatap lembaran soal lagi. Gue corat-coret buku gue pura-pura ngerjain soal, padahal pikiran gue udah nggak tau ke mana.

“Kalau Kak Citra nggak datang, lo bakal ngapain, Me’?” Lanjut Amanda. Wah. Ni anak mulai nantangin nih kayaknya.

“Ya gue bakal...” gue mau jawab pertanyaan Amanda yang menyudutkan itu tapi keburu ngelihat Kak Citra menghampiri gue sama Amanda yang lagi duduk-duduk di ruang tamu. Dia duduk di tengah menghadap ke arah pintu. Posisinya hadapannya persis kayak wasit adu panco. Gue sama Amanda berhadap-hadapan, Kak Citra di tengah-tengah.
9606d6526325795.jpg

Citra Anastasia Novariani
Citra Anastasia Novariani. Itulah nama lengkap dari Kak Citra, kakaknya Amanda. Umur 18 tahun. Dia baru masuk kuliah tahun ini di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta jurusan ekonomi. Dia ini Cantik, pinter, modis, seksi, wah pokoknya bagi gue kak Citra ini mendekati sempurnalah. Tingginya lebih pendek dikit dari Amanda, tapi proporsi body-nya lebih seksi menurut gue. Gue kasih nilai 8,5-lah buat dia.

Ada yang beda dari Kak Citra sama Amanda. Kalau Amanda itu tipe kalem, simpel, dan nggak banyak omong, kakaknya ini tipe periang, aktif, talkative a.k.a lumayan banyak omongnya but in postive way. Kadang orangnya bocor juga si.

Dia sempet jadi kakak kelas gue waktu SMP dan SMA. Bahkan waktu SMA dia pernah menjabat sebagai ketua OSIS. Gue yang waktu itu masih jadi siswa baru udah bisa nebak kalau Kak Citra ini salah satu cewek populer di sekolah. Bahkan kalau diranking bisa jadi terpopuler nomer satu, secara dia ketua OSIS men.. Siapa yang nggak kenal coba.
 
Terakhir diubah:
Kembali lagi ke ruang tamu di mana gue, Amanda, dan Kak Citra sekarang berada.

“Belajar apa, Me’?” Tanya Kak Citra.

“Ini.. Matematika. Besok mau ulangan”

“Siapa?”

“Gue”

“Yang nanya’. Hahahaha... “ Tawa Kak Citra lepas. Puas banget kayaknya. Sialan. Gue dikecengin. Diem dan merengut aja dah gue bisanya.

“Ih. sensi banget si jadi cowok. Gitu aja ngambek” Goda dia sambil dorong-dorongin pundak gue.

“Kak, Dame’ kan lagi konsen, jangan diganggu dong” Protes Amanda.

“Ciee.. Pacarnya ngebelain. So sweeet..”

“Bukan ngebelain, kak. Dan siapa juga yang mau pacaran ama cowok mesum” Sanggah Amanda. Buset. Lagi-lagi gue dikatain cowok mesum. Apa salah gue? Wah... bener-bener nih.

“Mesum tapi suka kan...” Goda Kak Citra nggak abis-abis. Malah sekarang dia nglendot-nglendot Amanda dan menowel pipinya.

“Ih.. Kak.. apaan si, tu ada Dame’ ngliat lho”

“Owh. Jadi kalau nggak ada Dame’, boleh?”

“Eh. Ya nggak gitu juga k.. Awww” Teriak Amanda kaget karena belum sempat Amanda abis bicara, Kak Citra menowel dadanya.
Buseet.. Pemandangan macam apa yang Engkau suguhkan padaku, ya Tuhan. Di depan gue ada dua wanita yang saling menempelkan kulit satu sama lain, peluk-pelukan, dan sedikit beradegan ecchi. Mana bisa “yang di bawah” gue nggak bereaksi melihat yang kayak gini di depan mata gue sendiri. Gue yang tadinya posisi duduk bersila mulai mengangkat dan menekuk ke atas kaki kanan gue mencoba mencari kelonggaran buat yang ada di dalam celana gue. Walaupun gue udah pakai CD yang anti selip tapi bisa aja kan tonjolannya kelihatan, maka dari itu dengan mengangkat kaki gue satu itu buat kamuflase, menutupi “benda” yang udah mulai berontak.

“Jadi lo sekarang masih jones dong, Me’?“

“Mulai beralih ngecengin gue nih kayaknya” Kata gue dalam hati.

“Gue jomblo tapi nggak ngenes-ngenes juga kali” kata gue sewot.

“Hihi... mana ada orang ngenes ngaku. Dame’.. Dame’ ” Ejek Kak Citra sambi ngacak-acak rambut gue dan gue telat ngehidar dari tangannya.

“Nggak percaya ya udah”

“Hihi.. Gitu aja sewot, so, malem minggu lo nggak ada acara dong?”

“Emang malem minggu ada apa?” Tanya gue.

“Di kampus gue bakal ada event. Ada pentas seninya, live music juga ada. Gue mau ngajakin kalian berdua dateng. Kebetulan gue juga bakal perform di sana, gimana?”

“Pass... Aku lewat. Aku nggak ikut, kak” Jawab Amanda sambil menyilangkan tangannya.

“Hmm.. Sudah kuduga” Ujar Kak Citra. Dia ngomong gitu sambil berpose ala meme “sudah kuduga” yang terkenal itu. Sontak gue ama Amanda ketawa ngeliatnya. Gue minta dia pose gitu lagi karena mau gue foto eh dia menolak. Yah.. nasib.
Gue udah menduga juga sih kalau Amanda nggak mau ikut. Dia nggak suka keramaian dan kebisingan. Tapi karena dia nggak suka suasana gitu, pernah suatu kali gue coba tawarin ngajak dia main ke kuburan malah gue dipelototin. Wakakak...

“Jadi, gue cuma dame’ aja nih berdua. Nggak cemburu kamu, Nda?” Goda Kak Citra.

“Nggak. Siapa juga yang cemburu. Kalau mau, bawa aja dia, emang gue pikirin”

“Dasar tsundere” Goda Kak Citra sambil nowel pipi Amanda. Kali ini Amanda bisa menghindar dari towelan kakaknya.

“Lho, udah abis tehnya?” Kata Kak Citra saat lagi mau nuangin teh dari teko ke gelas yang tadi bekas Amanda buat diminumnya sendiri.

“Buatin lagi dek, tolong ya” Lanjutnya.​

Tanpa banyak bicara, Amanda mengambil teko lalu pergi ke dapur. Setelah sosok Amanda menghilang dari penglihatan, Kak Citra beringsut mendekat ke meja dan menatap gue.

“Kamu free kan malem minggu besok?” Tanya Kak Citra. Eh? Kamu? Pake aku-kamu-an nih?

“Iya. Aku free kok” Jawab gue. Gue respon perkataan dia pake kata “aku” juga. Bukan “gue”.

“Jangan lupa dandan yang rapi” Pinta dia.

“Hehe.. Kayak mau janjian kencan aja harus rapi” Kilah gue.

“Ya harus rapi dong kalau mau pergi-pergi. Eh, Tapi, Hmm... jadi kamu nganggep ini sebuah kencan?” Tanya Kak Citra lanjut.
Gue yang dari tadi diajak bicara tapi natapnya ke lembar soal akhirnya mencoba untuk melihat mata lawan bicara gue, Kak Citra. Di sisi lain, Dia sedang menatap gue dengan tatapan.. ah.. gue yakin cowok-cowok bakal melting ngeliat matanya.

“Mmm.. Boleh?” Tanya gue balik sambil cengar-cengir dan garuk-garuk belakang kepala gue yang sebenernya nggak gatel.

“Nakalin adeknya terus kencan sama kakaknya, dasar ya kamu” Kata dia sambil memetot hidung gue.

“Adududuh..”
Dia beranjak berdiri dan berjalan masuk ke dalam rumah.

“Malam ini makan di sini, Me’, gue udah bilang ke nyokap lo,nyokap lo bakal pulang telat katanya” Kata dia yang sedang berjalan menjauh.

“Iyah”​

Gue emang udah biasa makan malem di rumah Amanda. Tapi ya nggak sering juga. Malah dikira numpang makan ntar. Eh tapi gue jadi mikir, dari tadi Kak Citra ngobrol mulu, kapan dia bilang ke nyokap gue ya?

Part 4... Selesai
 
Terakhir diubah:
Tadi ada sedikit kendala teknis waktu upload. Akhirnya solved juga.
Enjoy reading, gaes. :cendol:
 
Yah...
Pertamaxnya di reserved sendiri...

Nunggu update lagi deh...
Bakal gmn nih si 'aku' dengan kak citra
 
Bimabet
Lah jd sm kak citra bukan sm amanda kencannya..di tunggu update berikutnya suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd