Nb: Maap ya suhu-suhu sekalian, updatenya tipis tipis dulu. blm siap nulisnya.
Satu bulan udah berlalu sejak kak dian akhirnya menceritakan fetishnya kepadaku, namun belum ada juga tanda-tanda kapan kak dian mau ngelakuinnya sama temen-temennya. Karena bulan ini adalah bulan ulang taunnya kak dian, aku pun udah ga fokus mikirin itu karena sibuk nyari-nyari kado untuk ulang taun kak dian. Untungnya sih setelah dikasi jabatan asisten, gajiku juga udah lumayan, jadi ga pusing mikirin duit untuk kadonya kak dian. Cuma kak dian emang ga pernah cerita lagi kepengen barang apa, barang-barang yang dia pakai juga ga ada yang mahal dan jarang ganti-ganti juga. Jadi aku pusing bingung mau beliin apa.
Setelah seminggu sebelum ulang taun kak dian belum dapat kado juga, aku pun nyerah dan akhirnya aku milih beli lengkap mulai dari baju, rok, baju dalam sampai sepatunya juga aku beliin. Setelah nyampe di mall dan masuk ke toko baju pertama yang aku lihat, akhirnya baru nyadar lagi kalo aku ga paham selera berpakaiannya kak dian. Mulai dari warna, model bajunya dll. Sial.
Akhirnya setelah duduk ngerokok sambil ngopi di starbuck sambil nyari inspirasi, aku mutusin, ywda kalo gt aku beliin aja yang sesuai dengan seleraku sendiri. Aku langsung buru-buru cabut dari situ, dan berjalan kearah toko pakaian wanita dengan segala macam imajinasiku, aku jadi malah semangat kepengen mendadanin kak dian yang cantik itu.
Setelah keliling sebentar, tiba-tiba timbul ide ku untuk isengin kak dian. Aku milih blouse putih tanpa lengan yang ketat, dan rok mini kotak2 warna abu-abu, dengan sepatu hak tinggi warna hitam dengan tali-tali yang melilit sampai betis, yang pasti bakal kontras banget di kakinya putih mulus itu, ikat rambut berpita warna putih untuk mengikat rambut ikalnya yang indah itu dan dalemannya aku beliin ingerie transparan warna hitam. Untuk tasnya aku cariin tas kantoran untuk cewe yang bagus dan mahal juga, itung-itung sebagai garansi aja kalo dia ga suka sama kadoku yang lain, minimal tasnya harus bagus.
Sebenarnya tengsin juga sih beliin pakaian cewek tapi belanjanya sendirian, apalagi waktu ke toko lingerie. Muka ku udah merah padam juga waktu ngeliat ada pasangan suami istri yang ngelirik-ngelirik ke aku yang belanja lingerie sendirian. Tp bodo amat. Bibirku ga berhenti nyengir membayangkan kak dian memakai semua yang aku belikan. Karena walaupun aku udah sering ngeliat dia telanjang bulat, tpi aku ga pernah ngeliat dia berpakaian seksi.
Setelah selesai belanja aku pun berjalan ke arah mobilku di parkiran dengan perasaan puas dan lega. Walaupun jadi overbudget karena harga tasnya dan terpaksa bongkar uang tabungan, tapi aku udah ga sabar kepengen liat hasilnya.
***
Seminggu kemudian hari yang udah ditunggu-tunggu pun tiba. Hari ulang tahun kak dian emang kebetulan jatuh di hari jumat, dan kak dian mengatakan kepengen merayakannya di hotel dan dia mengundang temen segengnya, plus nadine dan una. Si una emang kebetulan main kerumah di hari kamisnya, jadi sekalian diajak sama kak dian untuk datang. Anak kak dian pun dititip ke rumah mertuanya, rencananya nanti sekalian ngarayain ulang taun kak dian disana di hari sabtunya.
Karena kami semua bertujuh akhirnya kami memutuskan untuk berangkat naik mobilku yang masih muat untuk 7 orang, sementara mobil temen-temen kak dian di titip di kantor. Nadine dan una juga nyusul ke kantor naik grab, supaya bisa sama-sama berangkat.
Sebelum ke hotel, kami karokean dulu di deket hotelnya selama dua jam, sekalian makan malam disitu. Setelah satu jam karokean, petugas karoke yang sebelumnya udah kami kompakin tiba-tiba masuk dan membawakan kue ulang taun yang udah dipasangin lilin, dan di troli bagian bawahnya udah ada kado dari kami yang udah kami titip sebelumnya ke petugas karokenya. Kak dian terlihat terkejut namun wajahnya ga berhenti tersenyum sumringah, hatiku pun berbunga-bunga melihat wajah bahagia kak dian.
Kami pun bergantian menyalami, memberikan kado dan mengucapkan selamat ke kak dian. Kebetulan aku kebagian giliran yang paling akhir, dan kak dian spontan langsung memelukku dan mencium bibirku di depan teman-temannya. Temen-temennya pun langsung berteriak menyorakin kami berdua. Aku cuma bisa cengengesan menghadapi sorakan mereka yang ga berhenti-berhenti, maklum lah aku belum pernah ngalamin yang kaya gini sebelumnya jadi masi agak canggung. Untungnya tadi petugas karokenya udah keluar sewaktu kak dian mencium bibirku. Malu juga kalo dilihat mereka sementara kak dian berpakaian tertutup mengenakan jilbab.
Setelah selesai berkaroke kami pun berangkat ke hotel untuk melanjutkan acara ulang taun kak dian. Aku memesankan kamar yang besar dan udah di dekorasi juga untuk acara ulang taun. Ketika kami masuk ke kamar, wajah kak dian terlihat senang melihat kamarnya yang udah didekorasi karena hasilnya memang bagus sih, gua ga salah pilih hotelnya.
Setelah puas melihat-lihat, para cewe-cewe itu langsung menyerbu masuk ke kamar mandi mau bersih-bersih dikit katanya. Dasar cewek.
Aku pun duduk bertiga bersama nadine dan una yang emang masih fresh karena berangkat dari rumah. Si nadine terlihat cantik mengenakan blouse tangan panjang berwarna biru dan celana panjang putih yang sesuai dengan warna jilbabnya. Sementara si una berpakaian santai dengan kemeja kotak-kotak celana panjang dan sneakersnya.
Dari mereka semua emang cuma kak wida yang ga pakai jilbab karena dia di bagian resepsionis, tp mereka emang pada cantik-cantik sih. Aku juga baru nyadar kalo aku cowok sendiri di sekumpulan cewe cantik ini.
Belum sempat mikir yang aneh-aneh tiba-tiba mereka keluar dari kamar mandi bersama-sama. Dan kami pun memutuskan untuk membuka semua kadonya kak dian.
Kak dian pun terlihat bersemangat tak sabar ingin membuka kado-kadonya. Lucu juga sih ngeliat dia kaya gini. Dia yang biasanya santai dan dewasa, sekarang jadi terlihat kekanakan di hari ulang taunnya. Wajahnya terlihat bahagia dikelilingi temen-temennya. Gemesin banget emang liat ekspresinya malam itu.
Dengan tak sabar diraihnya kadonya dan dibukanya bungkusnya. Ternyata isinya adalah gelang emas, yang langsung dipakainya. Kak dian pun langsung mengucapkan terima kasih ke temen-temennya, yang udah patungan beliin dia kado.
Kado kedua yang dia buka adalah kado dari nadine dan una yang isinya parfum. Setelah aku ingat-ingat kak dian emang suka ngoleksi parfum. Tp jumlahnya emang ga banyak-banyak amat. Kak dian pun langsung meluk mereka berdua sambil ngucapin makasih.
Terakhir kado dari aku yang dibuka. Semua baju, sepatu dan tasnya aku bungkus di satu kotak kede jadi keliatannya besar. Setelah dibuka isinya ada kado-kado kecil, dan kak dian pun dengan bingung menatapku.
“kok banyak kali isinya dek, kamu mw ngerjain ya ini? Hihihi” tanyanya bingung
“iyaa itu aku kasi kakak satu set semua, jadi bisa dipake sekaligus” jawabku
Dia pun melirikku curiga dan mulai membuka satu persatu. Susunannya emang sengaja aku buat yang paling atas itu lingerie duluan. Dia pun langsung nyengir malu-malu ketika membuka yang lingerie yang langsung disorakin temen-temennya. Waktu membuka kado kedua yang isinya blouse tanpa lengan dan rok pendek dia langsung ngedumel,
“Ya ampuuuun kamu ini nakal kali yaaa. Mw kakak pake kemana nih baju sama rok ginian?” protesnya sambil tertawa.
“yaaa pake sekarang aja kak, kan disini cuma ada kita-kita aja, hahahaha” sahutku enteng sambil ngakak.
Dia pun cuma mesem-mesem aja, sambil membuka kado lainnya. Dan memang garansi gua berhasil karena dia memekik kegirangan ketika membuka kado yang isinya tas mahal itu. dia pun langsung memelukku erat sambil bilang makasi.
Saat kami berpelukan temen-temennya pun menyoraki kami,
“ciuuumlaa masa peluk-peluk aja” teriak mereka
Kami pun nyengir dan berciuman dengan mesra di depan mereka.
“Jadi ini kadonya langsung kakak pake semua nih dek?” tanya kak dian masih sumringah
“Iya dong. Aku mw liat kakak pake baju seksi gimana jadinya” sahutku.
Kak dian pun cuma mengangguk sambil tersenyum dan mengambil semua kado yang udah dibukanya dan berjalan ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian, kak dian pun keluar dari kamar mandi dan sudah memakai semua kado pemberianku. Kami pun langsung bersorak dan memuji kecantikannya. Awalnya kukira wajah anggun dan feminim kak dian ga cocok kalo make baju serba terbuka, tapi setelah melihat langsung, memang dia dikaruniai kecantikan yang luar biasa. Pake apa pun ya cocok-cocok aja.
Penampilan kak dian yang berbeda itu langsung berhasil memancing birahi ku, pahanya yang putih mulus terpampang bebas dibalut rok mini ketat yang dia pakai, yang juga menonjolkan bokongnya yang bulet walaupun mungil. Blouse ketat tanpa lengan itu juga memperlihatkan garis ketiaknya yang putih, dan lehernya yang jenjang. Luar biasa emang kak dian ini. Badannya emang mungil, tapi semuanya serba proporsional.
Aku pun langsung berdiri dan menyambutnya dengan ciuman di bibirnya. Aku udah ga memperdulikan sorakan temen-temennya kak dian, ku cium dan ku masukkan lidahku ke mulutnya. Kak dian pun menyambut cumbuanku juga, namun ciuman kami ga lama-lama karena ada temen-temennya kak dian disini.
Setelah selesai berciuman, kak dian pun berbisik kepadaku,
“Tuh tambah nafsuin kakaknya kan? Makanya jgn nakal beliin kakaknya baju-baju kaya gini” bisik kak dian sambil mencubit pinggangku.
“Gpp kak. Kakak pake serba tertutup juga tetep nafsuin” jawabku sambil nyengir
“iiih nakal banget sih kamu ini hihihihi” seru kak dian sambil tertawa
Kami pun berjalan kembali ke ruang tamu tempat tadi kami ngumpul, dan bergabung kembali bersama mereka. Segala macam obrolan dan canda gurau pun memenuhi kamar kami malam itu. Tentunya kak dian sebagai yang punya acara yang menjadi sasaran empuk candaan mereka, namun senyum bahagia tak pernah lepas dari bibirnya. Dan aku pun merasa cukup berhasil membuat hari ini menjadi hari yang spesial buat kak dian. Tapi itu karena aku belum tau kalo kak dian masih punya rencana lain untuk malam itu.
Setelah dua jam asik mengobrol dan tertawa, kak dian tiba-tiba ngajak kami main uno, dengan peraturan yang menang boleh merintah yang kalah. Kami semua pun langsung mengiyakan karena udah cape juga ngobrol-ngobrol dua jam.
Awalnya sih permainan berjalan santai dan biasa-biasa aja. Yang pertama kali dapat giliran menang si sarah, dan dia merintahkan kak dian untuk mencoreng keningnya dengan bedak. Alhasil yang juga pada niruin perintahnya sarah, dan setelah satu jam main, kami semua udah dapat giliran mukanya kena coreng bedak.
Setelah beberapa game kemudian, nadine yang pada saat itu menang, tiba-tiba minta hadiah yang lain. Dia minta duduk di pangkuanku sepanjang satu game berikutnya.
“iiih nadine curaaang yaaa” sahut dila, sarah dan kak wida serentak.
“tau gitu tadi kami milih hukuman yang lain” sahut si sarah sambil manyun.
Nadine pun cuma cengengesan doang sambil duduk di pangkuanku, sambil meletin lidahnya ke orang yang protes. Kami pun tertawa cekikikan.
“Kalo gitu nadine ga ikut main satu game yaaa. Kan ga bisa main sambil pangku-pangkuan gitu” sahut kak wida.
“Okeeee kaak, atur ajaa.” Sahut nadine sambil ngakak.
Kami pun memulai permainan berikutnya dengan nadine yang masih duduk di pangkuanku. Entah memang ga hoki atau ga pinter main ini, dari tadi main baru sekali ini aku menang. Dan sebagai hadiah aku minta french kiss dari kak dian yang lagi-lagi mengundang sorakan dari temen-temen.
“Bang iko ini selalu kak diannya ajaaaa yang jadi fokusnya yaa. Kalo gini sama aja kaya kak dian yang dapat hadiah tuh” celetuk si sarah.
“ywdah kan next kalo sarah menang bisa minta cium bang iko juga” kata kak dian sambil cengengesan setelah berciuman lagi denganku.
“Ooooo gituuu, beneran nih yaaa, ayooo kak lanjuuut” sahut si sarah semangat ke kak wida yang dapat giliran mengocok kartu.
Dan setelah itu mereka bergantian menang. Awalnya dila yang menang, dia minta aku gendong keliling kamar, setelah itu si una, dan dia minta aku nyanyiin satu lagu sambil malu-malu. Next si dila lagi yang menang, dan kali ini dia minta digendong ala-ala princess di film-film korea itu sambil minta difoto.
Setelah menurunkan si dila, aku pun langsung protes sama mereka.
“Kok jadi aku mulu yang dapat hukuman nih.” Gerutuku sambil duduk kembali.
“Gapapa laaa dek, kan kamu pacar yang ulang taun, jadi emang harus kamu yang jadi korbannya. Hahaha” jawab kak dian sambil terkikik.
“hahahha iya juga ya kak. Siap laksanakan” jawabku sambil bercanda.
“okeeee gaes, mulai sekarang bang iko aja yang kita hukum yaa” pancing si sarah.
“Iyaa, hari ini si iko bebas mw kalian apain aja. Hahahha” sahut kak dian sambil terkikik.
Kami akhirnya lanjut main lagi, dan setelah persaingan sengit antara nadine dan kak wida yang kartunya sama-sama udah mau habis, akhirnya nadine yang menang. Dan permintaan nadine adalah, dia mau aku ciumin semua sisi wajahnya.
Karena udah biasa sama nadine, aku juga udah ga canggung lagi meluk-meluk si nadine sambil nyiumin keningnya, pipinya, bagian bawah telinganya sampe dia kegelian, trus terakhir bibirnya. Dan waktu kami berciuman mesra, yang lain pada heboh nyorakin kami.
Setelah selesai dan melihat sekliling, kuliat cuma sarah dan dila yang mukanya keliatan syok, dan kulihat mereka sibuk berbisik-bisik dengan kak wida yang terlihat nyantai. Kayanya kak wida dan una udah tau soal hubungan aku, kak dian dan nadine yang berpacaran bertiga. Kalo una pasti udah tau dari sahabatnya yaitu si nadine. Ekspresi sarah dan dila terlihat terkejut ga percaya mendengar bisikan dari kak wida, kayanya kak wida baru aja nyeritain soal hubungan kami bertiga. Dan kulihat sarah geleng-geleng sambil ngakak dan ngancungin jempol ke arahku. Diliat dari reaksinya sih kayanya mereka nyantai menanggapi rahasia besar kami. Aku pun membalas jempol mereka sambil nyengir.
Dan setelah itu kami pun lanjut main kembali, dan giliran kak wida yang menang. Sesaat dia terlihat melirik ke arah kak dian, dan kak dian pun mengangguk pelan. Belum lagi mereka pulih dari rasa syok gara-gara ngeliat aku dan nadine berciuman, kak wida pun juga mengajukan permintaan yang sama kontroversialnya dengan nadine.
“hmmm aku minta apa yaaah. Dek ikooo, sini sama kakak sayang. Kakak mau minta french kiss sama dek iko sampe 2 menit” perintah kak wida yang disambut sorakan dari yang lain yang sempat terdiam. Kali ini dila dan sarah juga ikut bersorak setelah tadi sempat syok.
Aku pun melirik ke kak dian yang malah terlihat penasaran ingin menonton kami berciuman. Setelah yakin kak dian ga keberatan, aku pun berjalan ke arah kak wida yang udah berdiri menyambutku. Perlahan dirangkulnya pinggangku dan menengadahkan wajahnya ke arahku sambil berjinjit dan menutup mata. Sorakan dari yang lain pun terdengar kembali.
“iiih kok sok romantis gitu kakak. Kebanyakan nonton film korea tuuuh” sahut si dila sambil ngakak.
Kami pun akhirnya ikut ketawa karena ga konsen setelah diteriakin dila. Lalu kami pun mencoba kembali dan kali ini aku yang duluan merangkul kak wida, dan perlahan mengecup bibirnya. Kak wida langsung menyambut ciuman ku dengan membuka bibirnya dan mengeluarkan lidahnya. Kami berciuman, saling memagut bibir dan lidah kami berkali kali saling bertautan satu sama lain. Kali ini tak terdengar sorakan dari yang lain, semua terdiam melihat kami berciuman.
Setelah beberapa saat yang kayanya juga lebih dari dua menit, akhirnya kami melepaskan ciuman kami dan aku langsung melirik ke kak dian yang cuma senyum-senyum melirik ke arahku. Saat balik badan reaksi mereka terlihat berbeda-beda. Sarah terliat bengong dengan mulut menganga, dila menutup mata sambil cekikikan dengan nadine. Sementara una menutup mulutnya dengan wajah memerah, kayanya walaupun mereka udah tau aku berpacaran dengan nadine juga, tapi kayanya mereka ga nyangka orang lain juga boleh berciuman denganku.
Keheningan itu pun akhirnya dipecahkan dengan sorakan kak dian,
“wooooo asyiiiik yaaa kak wiwid dapat cipok dari berondong. Wkwkwkwk” suara ngakak kak dian pun akhirnya berhasil mencairkan suasana dan mereka juga ikut menyoraki kami. Dan sekilas suasananya terlihat kembali seperti semula dan kami pun melanjutkan permainan yang mulai memanas ini.
Walaupun semua terkesan kembali nyantai, terlihat jelas suasanya udah mulai berubah. Ada ketegangan yang menggantung di udara. Seolah semua saling menunggu ingin melihat sejauh mana batas yang boleh mereka langgar. Aku pun udah mulai ga konsen dengan permainan ini, kaya cuma jadi penonton doang.
Permainan berikutnya dimenangkan oleh dila, kayanya emang dia jago sih main ini. Dari tadi menang muluk. Dan kali ini si dila ragu-ragu ingin mengatakan hukumannya. Setelah didesak sama yang lain barulah dia minta,
“Dila mauuu pipinyaa dicium bang ikoo” sahut si dila sambil menutup wajahnya.
Permintaan dila pun disambut gelak tawa dari kami semua.
“Yakiin ciumnya di pipi ajaaa? Ga mau dibibir aja dila?” tanya kak wida mancing.
“Dila maluuu, dipipi aja pun gpp kak” sahut si dila sambil malu-malu
Kami semua pun tertawa ngakak ngeliat tingkahnya. Kak dian pun terlihat puas temennya juga mulai mengikuti permainan ini sesuai dengan yang dia inginkan. Aku langsung berdiri di depan si dila, dan mengecup pelan pipinya, dan langsung membalikkan badan mw duduk kembali. Belum sempat duduk kembali, kak dian langsung protes,
“eeeh kok cuma gitu aja ngecupnya. Kurang romantis ah” seru kak dian. Dan yang lain pun ikut nimbrung dengan bersorak,
“Ulaang... Ulaaang.. Ulaang..” sorak mereka
Aku akhirnya nyerah dan kembali berdiri di depan si dila yang sedang menatap wajahku menahan tawa dengan muka yang udah merah padam. Kuraih tangannya dengan tangan kiriku dan kugenggam erat tangannya. Kuangkat dagunya dengan tangan kananku dan kutatap matanya yang udah membelalak dengan indahnya, dan kudekatkan wajahku ke mukanya dan aku berhenti saat bibirku hampir menyentuh bibirnya. Lalu kumiringkan kepalaku dan kukecup pipinya dan kali ini bibirku menempel cukup lama di pipinya. Setelah itu kulepas genggaman tanganku dan kecupanku di pipinya.
Aku pun langsung nyengir ngeliat reaksi dila yang masih syok, dan sesaat kemudian yang lain pun menyoraki kami dan bertepuk tangan karena aksiku. Si dila pun langsung jongkok histeris dan menutup wajahnya dengan tangannya. Sarah dan kak wida pun langsung memeluk temennya itu sambil mengusap-usap kepalanya sambil tertawa.
Setelah si dila mulai berani mengangkat wajahnya, mereka pun kembali ke tempat duduk masing-masing.
Satu bulan udah berlalu sejak kak dian akhirnya menceritakan fetishnya kepadaku, namun belum ada juga tanda-tanda kapan kak dian mau ngelakuinnya sama temen-temennya. Karena bulan ini adalah bulan ulang taunnya kak dian, aku pun udah ga fokus mikirin itu karena sibuk nyari-nyari kado untuk ulang taun kak dian. Untungnya sih setelah dikasi jabatan asisten, gajiku juga udah lumayan, jadi ga pusing mikirin duit untuk kadonya kak dian. Cuma kak dian emang ga pernah cerita lagi kepengen barang apa, barang-barang yang dia pakai juga ga ada yang mahal dan jarang ganti-ganti juga. Jadi aku pusing bingung mau beliin apa.
Setelah seminggu sebelum ulang taun kak dian belum dapat kado juga, aku pun nyerah dan akhirnya aku milih beli lengkap mulai dari baju, rok, baju dalam sampai sepatunya juga aku beliin. Setelah nyampe di mall dan masuk ke toko baju pertama yang aku lihat, akhirnya baru nyadar lagi kalo aku ga paham selera berpakaiannya kak dian. Mulai dari warna, model bajunya dll. Sial.
Akhirnya setelah duduk ngerokok sambil ngopi di starbuck sambil nyari inspirasi, aku mutusin, ywda kalo gt aku beliin aja yang sesuai dengan seleraku sendiri. Aku langsung buru-buru cabut dari situ, dan berjalan kearah toko pakaian wanita dengan segala macam imajinasiku, aku jadi malah semangat kepengen mendadanin kak dian yang cantik itu.
Setelah keliling sebentar, tiba-tiba timbul ide ku untuk isengin kak dian. Aku milih blouse putih tanpa lengan yang ketat, dan rok mini kotak2 warna abu-abu, dengan sepatu hak tinggi warna hitam dengan tali-tali yang melilit sampai betis, yang pasti bakal kontras banget di kakinya putih mulus itu, ikat rambut berpita warna putih untuk mengikat rambut ikalnya yang indah itu dan dalemannya aku beliin ingerie transparan warna hitam. Untuk tasnya aku cariin tas kantoran untuk cewe yang bagus dan mahal juga, itung-itung sebagai garansi aja kalo dia ga suka sama kadoku yang lain, minimal tasnya harus bagus.
Sebenarnya tengsin juga sih beliin pakaian cewek tapi belanjanya sendirian, apalagi waktu ke toko lingerie. Muka ku udah merah padam juga waktu ngeliat ada pasangan suami istri yang ngelirik-ngelirik ke aku yang belanja lingerie sendirian. Tp bodo amat. Bibirku ga berhenti nyengir membayangkan kak dian memakai semua yang aku belikan. Karena walaupun aku udah sering ngeliat dia telanjang bulat, tpi aku ga pernah ngeliat dia berpakaian seksi.
Setelah selesai belanja aku pun berjalan ke arah mobilku di parkiran dengan perasaan puas dan lega. Walaupun jadi overbudget karena harga tasnya dan terpaksa bongkar uang tabungan, tapi aku udah ga sabar kepengen liat hasilnya.
***
Seminggu kemudian hari yang udah ditunggu-tunggu pun tiba. Hari ulang tahun kak dian emang kebetulan jatuh di hari jumat, dan kak dian mengatakan kepengen merayakannya di hotel dan dia mengundang temen segengnya, plus nadine dan una. Si una emang kebetulan main kerumah di hari kamisnya, jadi sekalian diajak sama kak dian untuk datang. Anak kak dian pun dititip ke rumah mertuanya, rencananya nanti sekalian ngarayain ulang taun kak dian disana di hari sabtunya.
Karena kami semua bertujuh akhirnya kami memutuskan untuk berangkat naik mobilku yang masih muat untuk 7 orang, sementara mobil temen-temen kak dian di titip di kantor. Nadine dan una juga nyusul ke kantor naik grab, supaya bisa sama-sama berangkat.
Sebelum ke hotel, kami karokean dulu di deket hotelnya selama dua jam, sekalian makan malam disitu. Setelah satu jam karokean, petugas karoke yang sebelumnya udah kami kompakin tiba-tiba masuk dan membawakan kue ulang taun yang udah dipasangin lilin, dan di troli bagian bawahnya udah ada kado dari kami yang udah kami titip sebelumnya ke petugas karokenya. Kak dian terlihat terkejut namun wajahnya ga berhenti tersenyum sumringah, hatiku pun berbunga-bunga melihat wajah bahagia kak dian.
Kami pun bergantian menyalami, memberikan kado dan mengucapkan selamat ke kak dian. Kebetulan aku kebagian giliran yang paling akhir, dan kak dian spontan langsung memelukku dan mencium bibirku di depan teman-temannya. Temen-temennya pun langsung berteriak menyorakin kami berdua. Aku cuma bisa cengengesan menghadapi sorakan mereka yang ga berhenti-berhenti, maklum lah aku belum pernah ngalamin yang kaya gini sebelumnya jadi masi agak canggung. Untungnya tadi petugas karokenya udah keluar sewaktu kak dian mencium bibirku. Malu juga kalo dilihat mereka sementara kak dian berpakaian tertutup mengenakan jilbab.
Setelah selesai berkaroke kami pun berangkat ke hotel untuk melanjutkan acara ulang taun kak dian. Aku memesankan kamar yang besar dan udah di dekorasi juga untuk acara ulang taun. Ketika kami masuk ke kamar, wajah kak dian terlihat senang melihat kamarnya yang udah didekorasi karena hasilnya memang bagus sih, gua ga salah pilih hotelnya.
Setelah puas melihat-lihat, para cewe-cewe itu langsung menyerbu masuk ke kamar mandi mau bersih-bersih dikit katanya. Dasar cewek.
Aku pun duduk bertiga bersama nadine dan una yang emang masih fresh karena berangkat dari rumah. Si nadine terlihat cantik mengenakan blouse tangan panjang berwarna biru dan celana panjang putih yang sesuai dengan warna jilbabnya. Sementara si una berpakaian santai dengan kemeja kotak-kotak celana panjang dan sneakersnya.
Dari mereka semua emang cuma kak wida yang ga pakai jilbab karena dia di bagian resepsionis, tp mereka emang pada cantik-cantik sih. Aku juga baru nyadar kalo aku cowok sendiri di sekumpulan cewe cantik ini.
Belum sempat mikir yang aneh-aneh tiba-tiba mereka keluar dari kamar mandi bersama-sama. Dan kami pun memutuskan untuk membuka semua kadonya kak dian.
Kak dian pun terlihat bersemangat tak sabar ingin membuka kado-kadonya. Lucu juga sih ngeliat dia kaya gini. Dia yang biasanya santai dan dewasa, sekarang jadi terlihat kekanakan di hari ulang taunnya. Wajahnya terlihat bahagia dikelilingi temen-temennya. Gemesin banget emang liat ekspresinya malam itu.
Dengan tak sabar diraihnya kadonya dan dibukanya bungkusnya. Ternyata isinya adalah gelang emas, yang langsung dipakainya. Kak dian pun langsung mengucapkan terima kasih ke temen-temennya, yang udah patungan beliin dia kado.
Kado kedua yang dia buka adalah kado dari nadine dan una yang isinya parfum. Setelah aku ingat-ingat kak dian emang suka ngoleksi parfum. Tp jumlahnya emang ga banyak-banyak amat. Kak dian pun langsung meluk mereka berdua sambil ngucapin makasih.
Terakhir kado dari aku yang dibuka. Semua baju, sepatu dan tasnya aku bungkus di satu kotak kede jadi keliatannya besar. Setelah dibuka isinya ada kado-kado kecil, dan kak dian pun dengan bingung menatapku.
“kok banyak kali isinya dek, kamu mw ngerjain ya ini? Hihihi” tanyanya bingung
“iyaa itu aku kasi kakak satu set semua, jadi bisa dipake sekaligus” jawabku
Dia pun melirikku curiga dan mulai membuka satu persatu. Susunannya emang sengaja aku buat yang paling atas itu lingerie duluan. Dia pun langsung nyengir malu-malu ketika membuka yang lingerie yang langsung disorakin temen-temennya. Waktu membuka kado kedua yang isinya blouse tanpa lengan dan rok pendek dia langsung ngedumel,
“Ya ampuuuun kamu ini nakal kali yaaa. Mw kakak pake kemana nih baju sama rok ginian?” protesnya sambil tertawa.
“yaaa pake sekarang aja kak, kan disini cuma ada kita-kita aja, hahahaha” sahutku enteng sambil ngakak.
Dia pun cuma mesem-mesem aja, sambil membuka kado lainnya. Dan memang garansi gua berhasil karena dia memekik kegirangan ketika membuka kado yang isinya tas mahal itu. dia pun langsung memelukku erat sambil bilang makasi.
Saat kami berpelukan temen-temennya pun menyoraki kami,
“ciuuumlaa masa peluk-peluk aja” teriak mereka
Kami pun nyengir dan berciuman dengan mesra di depan mereka.
“Jadi ini kadonya langsung kakak pake semua nih dek?” tanya kak dian masih sumringah
“Iya dong. Aku mw liat kakak pake baju seksi gimana jadinya” sahutku.
Kak dian pun cuma mengangguk sambil tersenyum dan mengambil semua kado yang udah dibukanya dan berjalan ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian, kak dian pun keluar dari kamar mandi dan sudah memakai semua kado pemberianku. Kami pun langsung bersorak dan memuji kecantikannya. Awalnya kukira wajah anggun dan feminim kak dian ga cocok kalo make baju serba terbuka, tapi setelah melihat langsung, memang dia dikaruniai kecantikan yang luar biasa. Pake apa pun ya cocok-cocok aja.
Penampilan kak dian yang berbeda itu langsung berhasil memancing birahi ku, pahanya yang putih mulus terpampang bebas dibalut rok mini ketat yang dia pakai, yang juga menonjolkan bokongnya yang bulet walaupun mungil. Blouse ketat tanpa lengan itu juga memperlihatkan garis ketiaknya yang putih, dan lehernya yang jenjang. Luar biasa emang kak dian ini. Badannya emang mungil, tapi semuanya serba proporsional.
Aku pun langsung berdiri dan menyambutnya dengan ciuman di bibirnya. Aku udah ga memperdulikan sorakan temen-temennya kak dian, ku cium dan ku masukkan lidahku ke mulutnya. Kak dian pun menyambut cumbuanku juga, namun ciuman kami ga lama-lama karena ada temen-temennya kak dian disini.
Setelah selesai berciuman, kak dian pun berbisik kepadaku,
“Tuh tambah nafsuin kakaknya kan? Makanya jgn nakal beliin kakaknya baju-baju kaya gini” bisik kak dian sambil mencubit pinggangku.
“Gpp kak. Kakak pake serba tertutup juga tetep nafsuin” jawabku sambil nyengir
“iiih nakal banget sih kamu ini hihihihi” seru kak dian sambil tertawa
Kami pun berjalan kembali ke ruang tamu tempat tadi kami ngumpul, dan bergabung kembali bersama mereka. Segala macam obrolan dan canda gurau pun memenuhi kamar kami malam itu. Tentunya kak dian sebagai yang punya acara yang menjadi sasaran empuk candaan mereka, namun senyum bahagia tak pernah lepas dari bibirnya. Dan aku pun merasa cukup berhasil membuat hari ini menjadi hari yang spesial buat kak dian. Tapi itu karena aku belum tau kalo kak dian masih punya rencana lain untuk malam itu.
Setelah dua jam asik mengobrol dan tertawa, kak dian tiba-tiba ngajak kami main uno, dengan peraturan yang menang boleh merintah yang kalah. Kami semua pun langsung mengiyakan karena udah cape juga ngobrol-ngobrol dua jam.
Awalnya sih permainan berjalan santai dan biasa-biasa aja. Yang pertama kali dapat giliran menang si sarah, dan dia merintahkan kak dian untuk mencoreng keningnya dengan bedak. Alhasil yang juga pada niruin perintahnya sarah, dan setelah satu jam main, kami semua udah dapat giliran mukanya kena coreng bedak.
Setelah beberapa game kemudian, nadine yang pada saat itu menang, tiba-tiba minta hadiah yang lain. Dia minta duduk di pangkuanku sepanjang satu game berikutnya.
“iiih nadine curaaang yaaa” sahut dila, sarah dan kak wida serentak.
“tau gitu tadi kami milih hukuman yang lain” sahut si sarah sambil manyun.
Nadine pun cuma cengengesan doang sambil duduk di pangkuanku, sambil meletin lidahnya ke orang yang protes. Kami pun tertawa cekikikan.
“Kalo gitu nadine ga ikut main satu game yaaa. Kan ga bisa main sambil pangku-pangkuan gitu” sahut kak wida.
“Okeeee kaak, atur ajaa.” Sahut nadine sambil ngakak.
Kami pun memulai permainan berikutnya dengan nadine yang masih duduk di pangkuanku. Entah memang ga hoki atau ga pinter main ini, dari tadi main baru sekali ini aku menang. Dan sebagai hadiah aku minta french kiss dari kak dian yang lagi-lagi mengundang sorakan dari temen-temen.
“Bang iko ini selalu kak diannya ajaaaa yang jadi fokusnya yaa. Kalo gini sama aja kaya kak dian yang dapat hadiah tuh” celetuk si sarah.
“ywdah kan next kalo sarah menang bisa minta cium bang iko juga” kata kak dian sambil cengengesan setelah berciuman lagi denganku.
“Ooooo gituuu, beneran nih yaaa, ayooo kak lanjuuut” sahut si sarah semangat ke kak wida yang dapat giliran mengocok kartu.
Dan setelah itu mereka bergantian menang. Awalnya dila yang menang, dia minta aku gendong keliling kamar, setelah itu si una, dan dia minta aku nyanyiin satu lagu sambil malu-malu. Next si dila lagi yang menang, dan kali ini dia minta digendong ala-ala princess di film-film korea itu sambil minta difoto.
Setelah menurunkan si dila, aku pun langsung protes sama mereka.
“Kok jadi aku mulu yang dapat hukuman nih.” Gerutuku sambil duduk kembali.
“Gapapa laaa dek, kan kamu pacar yang ulang taun, jadi emang harus kamu yang jadi korbannya. Hahaha” jawab kak dian sambil terkikik.
“hahahha iya juga ya kak. Siap laksanakan” jawabku sambil bercanda.
“okeeee gaes, mulai sekarang bang iko aja yang kita hukum yaa” pancing si sarah.
“Iyaa, hari ini si iko bebas mw kalian apain aja. Hahahha” sahut kak dian sambil terkikik.
Kami akhirnya lanjut main lagi, dan setelah persaingan sengit antara nadine dan kak wida yang kartunya sama-sama udah mau habis, akhirnya nadine yang menang. Dan permintaan nadine adalah, dia mau aku ciumin semua sisi wajahnya.
Karena udah biasa sama nadine, aku juga udah ga canggung lagi meluk-meluk si nadine sambil nyiumin keningnya, pipinya, bagian bawah telinganya sampe dia kegelian, trus terakhir bibirnya. Dan waktu kami berciuman mesra, yang lain pada heboh nyorakin kami.
Setelah selesai dan melihat sekliling, kuliat cuma sarah dan dila yang mukanya keliatan syok, dan kulihat mereka sibuk berbisik-bisik dengan kak wida yang terlihat nyantai. Kayanya kak wida dan una udah tau soal hubungan aku, kak dian dan nadine yang berpacaran bertiga. Kalo una pasti udah tau dari sahabatnya yaitu si nadine. Ekspresi sarah dan dila terlihat terkejut ga percaya mendengar bisikan dari kak wida, kayanya kak wida baru aja nyeritain soal hubungan kami bertiga. Dan kulihat sarah geleng-geleng sambil ngakak dan ngancungin jempol ke arahku. Diliat dari reaksinya sih kayanya mereka nyantai menanggapi rahasia besar kami. Aku pun membalas jempol mereka sambil nyengir.
Dan setelah itu kami pun lanjut main kembali, dan giliran kak wida yang menang. Sesaat dia terlihat melirik ke arah kak dian, dan kak dian pun mengangguk pelan. Belum lagi mereka pulih dari rasa syok gara-gara ngeliat aku dan nadine berciuman, kak wida pun juga mengajukan permintaan yang sama kontroversialnya dengan nadine.
“hmmm aku minta apa yaaah. Dek ikooo, sini sama kakak sayang. Kakak mau minta french kiss sama dek iko sampe 2 menit” perintah kak wida yang disambut sorakan dari yang lain yang sempat terdiam. Kali ini dila dan sarah juga ikut bersorak setelah tadi sempat syok.
Aku pun melirik ke kak dian yang malah terlihat penasaran ingin menonton kami berciuman. Setelah yakin kak dian ga keberatan, aku pun berjalan ke arah kak wida yang udah berdiri menyambutku. Perlahan dirangkulnya pinggangku dan menengadahkan wajahnya ke arahku sambil berjinjit dan menutup mata. Sorakan dari yang lain pun terdengar kembali.
“iiih kok sok romantis gitu kakak. Kebanyakan nonton film korea tuuuh” sahut si dila sambil ngakak.
Kami pun akhirnya ikut ketawa karena ga konsen setelah diteriakin dila. Lalu kami pun mencoba kembali dan kali ini aku yang duluan merangkul kak wida, dan perlahan mengecup bibirnya. Kak wida langsung menyambut ciuman ku dengan membuka bibirnya dan mengeluarkan lidahnya. Kami berciuman, saling memagut bibir dan lidah kami berkali kali saling bertautan satu sama lain. Kali ini tak terdengar sorakan dari yang lain, semua terdiam melihat kami berciuman.
Setelah beberapa saat yang kayanya juga lebih dari dua menit, akhirnya kami melepaskan ciuman kami dan aku langsung melirik ke kak dian yang cuma senyum-senyum melirik ke arahku. Saat balik badan reaksi mereka terlihat berbeda-beda. Sarah terliat bengong dengan mulut menganga, dila menutup mata sambil cekikikan dengan nadine. Sementara una menutup mulutnya dengan wajah memerah, kayanya walaupun mereka udah tau aku berpacaran dengan nadine juga, tapi kayanya mereka ga nyangka orang lain juga boleh berciuman denganku.
Keheningan itu pun akhirnya dipecahkan dengan sorakan kak dian,
“wooooo asyiiiik yaaa kak wiwid dapat cipok dari berondong. Wkwkwkwk” suara ngakak kak dian pun akhirnya berhasil mencairkan suasana dan mereka juga ikut menyoraki kami. Dan sekilas suasananya terlihat kembali seperti semula dan kami pun melanjutkan permainan yang mulai memanas ini.
Walaupun semua terkesan kembali nyantai, terlihat jelas suasanya udah mulai berubah. Ada ketegangan yang menggantung di udara. Seolah semua saling menunggu ingin melihat sejauh mana batas yang boleh mereka langgar. Aku pun udah mulai ga konsen dengan permainan ini, kaya cuma jadi penonton doang.
Permainan berikutnya dimenangkan oleh dila, kayanya emang dia jago sih main ini. Dari tadi menang muluk. Dan kali ini si dila ragu-ragu ingin mengatakan hukumannya. Setelah didesak sama yang lain barulah dia minta,
“Dila mauuu pipinyaa dicium bang ikoo” sahut si dila sambil menutup wajahnya.
Permintaan dila pun disambut gelak tawa dari kami semua.
“Yakiin ciumnya di pipi ajaaa? Ga mau dibibir aja dila?” tanya kak wida mancing.
“Dila maluuu, dipipi aja pun gpp kak” sahut si dila sambil malu-malu
Kami semua pun tertawa ngakak ngeliat tingkahnya. Kak dian pun terlihat puas temennya juga mulai mengikuti permainan ini sesuai dengan yang dia inginkan. Aku langsung berdiri di depan si dila, dan mengecup pelan pipinya, dan langsung membalikkan badan mw duduk kembali. Belum sempat duduk kembali, kak dian langsung protes,
“eeeh kok cuma gitu aja ngecupnya. Kurang romantis ah” seru kak dian. Dan yang lain pun ikut nimbrung dengan bersorak,
“Ulaang... Ulaaang.. Ulaang..” sorak mereka
Aku akhirnya nyerah dan kembali berdiri di depan si dila yang sedang menatap wajahku menahan tawa dengan muka yang udah merah padam. Kuraih tangannya dengan tangan kiriku dan kugenggam erat tangannya. Kuangkat dagunya dengan tangan kananku dan kutatap matanya yang udah membelalak dengan indahnya, dan kudekatkan wajahku ke mukanya dan aku berhenti saat bibirku hampir menyentuh bibirnya. Lalu kumiringkan kepalaku dan kukecup pipinya dan kali ini bibirku menempel cukup lama di pipinya. Setelah itu kulepas genggaman tanganku dan kecupanku di pipinya.
Aku pun langsung nyengir ngeliat reaksi dila yang masih syok, dan sesaat kemudian yang lain pun menyoraki kami dan bertepuk tangan karena aksiku. Si dila pun langsung jongkok histeris dan menutup wajahnya dengan tangannya. Sarah dan kak wida pun langsung memeluk temennya itu sambil mengusap-usap kepalanya sambil tertawa.
Setelah si dila mulai berani mengangkat wajahnya, mereka pun kembali ke tempat duduk masing-masing.