Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta dan sayang itu beda..

Update: maaf ya suhu2 kelamaan updatenya. internet kantor sempet mati, jadi kemaren cuma bisa bales dari hp. storynya gua simpen di komputer jadi ga bisa update. aniwei, lanjuut..!

Kilatan binal matanya yang biasa keluar setiap kali dia merasa horni pun terlihat kembali ketika memerintahkanku.

“iya kak” jawabku singkat. Dan memakai kembali kaos dan celanaku dan beranjak keluar kamar.

Begitu sampai di depan pintu kamar nadine, kupandang sekali lagi wajah kak Dian, dia hanya mengangguk dan tersenyum penuh arti.

Kubuka pintu itu secara perlahan, dan kulihat si nadine tersentak bangun sambil mengusap matanya. Sepertinya dia baru aja nangis. Mungkin dia masih ngerasa bersalah lagi karena tadi berusaha membuatku selingkuh dengannya, atau mungkin dia sedih karena tadi aku berusaha menghindar. Dengan bingung dia melihat ke arahku dan ke balik pundakku, saat kulihat belakang ternyata kak Dian juga sedang berdiri di belakangku.

Aku pun balik memandang wajah nadine yang masih berusaha mencerna apa yang sedang terjadi. Tanpa basa basi aku pun membuka seluruh pakaianku. Si nadine pun langsung kaget, namun beberapa saat kemudian dia terbelalak memandang ke arah kakaknya dan ke arahku dan mulai paham apa yang akan terjadi. Dan sejenak kemudian kelegaan menyelimuti wajahnya.

Tanpa berlama-lama lagi, kutimpa badannya kumbu bibirnya dengan ganas. Awalnya dia sempat melawan karena terkejut, tp beberapa saat kemudian dia sudah membalas ciumanku dengan tak kalah ganas. Dijulurkannya lidahnya dan kusambut dengan lidahku. Ciumanku pelan-pelan bergeser ke pipinya terus ke telinganya. Saat sampai ke telinganya ke emut-emut telinganya dengan gemas.

“aaaarrrgghhhhh geli banget bang” teriaknya sambil berusaha membalikkan badannya karena refleks, tp kedua tanganku masih menahan badannya, jadi dia hanya bisa pasrah kegelian.

Tanganku pun gak tinggal diam, kuremas dadanya dengan gemas. Dengan tak sabar kutarik kaosnya sampai membuka, branya juga kubuka dan kucampakkan ke lantai.

Kusedot putingnya dengan nafsu, yang disambut dengan pekikan nadine yang melengking. Tanganku mulai meraba memeknya dari balik celana dalamnya.

Setelah beberapa menit, dia membuka sendiri celana piyama dan celana dalamnya sampai akhirnya dia bugil. Kujilati selangkangannya sampai ke perutnya, dia pun langsung menggelinjang kegelian. Kulihat memeknya mulai basah, tp sebelum sampai ke memeknya, ku tusuk-tusuk anusnya dengan lidahku. Dia pun mengangkat kedua kakinya dan melebarkannya supaya anusnya jadi gampang terlihat.

Setelah puas menjilati anusnya, giliran klitorisnya yang kuserbu. Kujilatin dan kutusuk memeknya dengan lidahku berkali-kali. Sampai akhirnya karena ga tahan lagi, kukangkangi kedua kakinya dengan tanganku, dan kumasukkan penisku ke dalam memeknya.

“aaaaahh bang enak banget” rintihnya.

Tanpa berlama-lama kugenjot memeknya itu dengan nafsu.

Kulihat kak Dian merebahkan badan di samping adiknya itu, dan memeluknya dengan sayang.

“kaaak. Enak banget dikentot abang..” rintihnya sambil mengadu sama kakaknya.

“iyaa sayaang. Kamu harus siap dikentot sama abang kapanpun abang mau ya nad” perintah kknya kepada adiknya.

“aaah aah iya kak. Nadine mw diapain aja sama abang kak” jawabnya nurut

Kemudian mereka pun berciuman dengan mesranya. Pemandangan indah itu memang susah untuk dilukiskan. Kakak beradik yang cantik ini sekarang sedang berciuman dengan mesranya, saling menjulurkan lidah sementara memek sang adik sedang digenjot pacarnya, kakaknya juga membantu mencumbu dan meremas dada adiknya supaya adik kesayangannya itu mendapat kenikmatan yang udah didambakannya.

Dan bener aja, ga lama kemudian nafas nadine semakin memburu dan badannya menegang dengan hebat, desahannya keluar dengan bebas hanya di tahan oleh mulut kakaknya yang sedang sibuk mencumbu adik kandungnya itu. Pemandangan indah itu juga sangat memicu nafsuku jadi aku juga keluar bersama-sama dengan nadine.

Karena tadi udah main sama kakaknya, pejuku yang keluar Cuma tinggal sedikit dan keluar di perut nadine. Aku pun merebahkan badanku di samping nadine dengan lemas.

Setelah rasa nikmatnya mereda, kelelahan dan ngantuk langsung menyerbu tanpa ampun. Karena kurang tidur, dan pastinya juga karena behubungan seks 3 kali dalam satu malam.

Dengan lemas kulihat kak Dian masih sibuk menjilati seisi mulut adiknya dengan nafsu, tangannya juga sibuk memilin puting adiknya yang masih lemas tak berdaya. tp gak lama kemudian adiknya mulai melawan dan meremas dada kknya dari balik dasternya yang tipis.

Dengan tak sabar kak Dian membuka dasternya dan langsung menempelkan putingnya ke mulut adiknya itu. Pemandangan indah nadine yang sedang mengemut puting kakaknya itu perlahan-lahan terlihat semakin kabur, saat kantuk yang tak terhankan mulai menguasaiku, dan aku pun terlelap.

Pagi itu aku terbangun jam 11 siang, dan kulihat kak Dian udah ga dikamar. Aku pun langsung ngcek hp dan ada chat masuk dari kak Dian yang mengatakan dia sedang ada perlu keluar dan baru balik agak sorean.

Kulihat nadine masih tertidur dengan pulasnya masih dengan kondisi telanjang bulat. Wajah polosnya yang sedang tidur bener-bener kontras dengan nafsu seksnya yang besar. Walaupun begitu, rasa yang ada dalam diriku hanya sayang dan iba, karena aku sudah paham apa yang membuatnya jadi seperti sekarang ini. Aku masih bisa mengingat ekspresi wajahnya yang dari sedih menjadi sumringah ketika melihatku tadi malam dan rasa sayangku kepadanya pun semakin tumbuh.

Kudekap dia dengan perlahan dan kucium keningnya. Kupandangi wajahnya yang cantik itu dan mengelus pipinya.

Tak lama kemudian ia pun membuka mata dan menatap mataku.

“Pagi sayang abang..” sambutku kepadanya yang baru aja terbangun

Mendengar kata-kataku dia langsung tersenyum indah,

“pagi juga bang..” jawabnya sambil mengalihkan pandangannya dengan malu.

Setelah itu dia tiba-tiba hendak bangkit dari tempat tidur, tp kutahan dengan tanganku dan kupeluk lagi dengan erat.

“mw kemana sayang? Tiduran dulu aja kamu kan baru bangun” bujukku

“nadine malu abang liatin masih muka bantal kaya gini bang” jawabnya sambil menutup wajahnya

“kan abang masih pengen liat muka baru bangun tidur kamu yang imut itu nad. Kamu disini dulu ya sama abang” bujukku lagi

Kudekap dia dengan erat di dadaku dan ku elus-elus kepalanya dengan sayang.

“bang,, nadine boleh nanya ngga?” pintanya

“boleh dong. Mw nanya apa sayang?” tanyaku lagi

“tadi malam itu gimana ceritanya ya bang, kok abang sama kakak tiba-tiba masuk kamar nadine trus entotin nadine gitu? Abang cerita gimana sama kak Dian?” tanyanya bingung

Aku pun baru teringat kalo tadi malam itu kami ga pake ngomong-ngomong maen langsung hajar aja. Pantesan nadine masih agak canggung dan malu sama aku. Aku pun jadi agak malu juga karena udah bilang sayang-sayang aja.

“semalam abang udah ngobrol sama kak Dian, kak Dian juga udah ceritain semuanya tentang masa lalu kalian berdua, tentang paman kalian, trus tentang suaminya kak Dian, dan juga hubungan kalian berdua setelah suaminya meninggal. Trus waktu abang ceritain kejadian kita di kamar mandi tadi malam, kak Dian minta abang juga nerima kamu. Kak Dian bilang, kalo abang lagi kepengen seks, si nadine mw aja kalo abang ajak, emang beneran nad?” tanyaku kepadanya

“hehe. Iya beneran kok bang. Nadine emangudah cinta sama abang, tp abang ga perlu menganggap nadine kaya pacar abang, kalo pun abang cuma mau make nadine untuk seks doang, nadine siap kok bang. gak pake minta juga boleh bang, kaya tadi malam. hehehe” jawabnya sambil cengengesan

“hehe itu tadi malam kak Dian yang nyuruh abang entotin nadine kaya gitu. Eh tp emang kenapa kok kamu mau aja nad?” tanyaku lagi.

“hmmmm nadine juga ga tw kenapa bang. Nadine masih bingung dengan perasaan nadine sendiri. Yang jelas, nadine ngerasa nyaman banget sama abang, kalo dekat-dekat abang jantung nadine itu langsung deg-degan ga karuan. Sekarang ini yang nadine tau, nadine cuma pengen diijinkan untuk boleh hadir diantara abang dengan kakak, dan nadine siap jadi pemuas nafsu abang kalo emang harus kaya gt. Nadine juga udah minta ijin sama kakak, dan kakak bilang tergantung abang” jawabnya serius dan kali ini dia berani menatap mataku untuk menunjukkan keseriusannya.

“oooh gt. Tapi abang ga mau.” Jawabku pendek

Sesaat mukanya terlihat sangat sedih dan kecewa.

“oo iya bang nadine ngerti.” Jawabnya sambil menunduk

“Abang ga mau nadine itu hadir cuma sebagai pemuas nafsu abang. Abang mw hubungan abang dengan nadine itu sama dengan kaya abang ke kak Dian. karena abang juga sayang sama nadine” jawabku sambil mengelus pipinya dengan sayang

Mendengar jawabanku ekspresinya pun langsung berubah lagi. Matanya membelalak dan bibirnya pun merekahkan senyuman yang lebar.

“serius bang??” tanyanya

“serius. Jangan pernah anggap kalo nadine itu Cuma pemuas nafsu abang. Nadine itu penting juga buat abang loh” jawabku lagi

“iya bang. makasi ya bang. Nadine juga sayang sama abang, nadine ga pernah ngerasain yang kaya gini. Jadi nadine ga tau harus ngapain. Dan nadine perhatiin seberapa besar cinta abang sama kakak. Setiap kk lewat aja mata abang selalu ngikutin kemana kak Dian pergi. Dan itu pertama kalinya nadine ngerasain apa itu cemburu. Tp cemburunya nadine ga lama kok bg karena nadine juga sayang sama kakak nadine. Makanya nadine ga kepikiran mw ngerebut abang. Nadine Cuma pengen diijinkan tetap hadir di hidup kalian berdua.” Ungkapnya dengan jujur

“hehe iya iya sayang. Dan kami berdua juga sangat sayang sama kamu kok. Lagian kalo cuma jadi pemuas nafsu ntar mana bisa kita manja-manja berdua kaya gini. Kamu suka ga peluk2an sama abang dari bangun tidur kaya gini?” tanyaku

“hihihi suka banget bang. bahagia banget bisa kaya gini. Nadine ga nyangka akhirnya bisa bangun tidur disebelah abang” jawabnya jujur lagi sambil menggosokkan wajahnya di dadaku. Gemes banget liatnya kaya anak kucing,

“tp bang nadine udah ga perawan, karena dulu udah main sama suaminya kakak. Tp pantat nadine masih perawan kok bang, kalo abang mw nadine pasti kasih” katanya

“hush. Emang kenapa kalo udah ga pewe. Kk kamu juga udah ga pewe kok tp abang ttp cinta. Trus itu pantatnya jgn dimasuk2in ntar sakit loh nad. Cukup lidah abang aja yang masuk kesitu.” Jawabku

“hehehehe terserah abang aja gimana. Nadine nurut aja sama abang kok, apapun fantasi abang pasti nadine wujudin” katanya sambil cengengesan

“heheh emang kamu udah siap?? Kalo abang bilang abang kepengen liat kamu jilatin pantat kak Dian kamu mau??” tanyaku

“hihihi udah sering kok bang. kak Dian kan suka banget pantatnya dijilat bang.” jawabnya jujur

“oooiya?? Enak banget kan nad, abang juga suka jilat pantat kakak kita itu. trus kelen pernah ngapain aja emang?” tanyaku

“iya bang enak banget. Hmmm pokoknya kalo masukin jari, jilat memek jilat pantat dari dulu juga udah pernah. Tp belakangan dia tiba-tiba suka main ludah. Nadine suka juga sih, ada sensasinya gt ketimbang ciuman-ciuman doang.” Jelasnya

“oiya nad?? Duuh jadi pengen liat abang lah. Trus pernah minum pipisnya juga ga nad?” tanyaku penasaran

“pernah bang. awalnya dia nyobain air kencingnya sendiri, trus dia minta nadine yang kencingin, trus gantian nadine yang dikencingin heheheh”

“duuuh konak banget dengernya. Pasti nafsuin banget liat kalian saling mengencingi gitu”

“hihihi itu awalnya gara-gara abang kan makanya kakak tiba-tiba suka main kaya gt? Abang suka yang begitu yah?”

“hehehe iya nad. Padahal dulu sebelum kenal sama kak dian, fantasi abang biasa-biasa aja loh. Dulu awalnya sering abang isengin, bekas aquanya abang minum, atau sendok bekasnya abang emut2in. sebenarnya mw isengin kak dian doang. Tp ga tw deh lama-lama keterusan sendiri, sampe air pipisnya pun abang hayalin” ceritaku jujur.

“hihihi iya itu nadine tau, karena kak dian jg udah cerita bang. katanya ada temen kantornya yang lebih muda, seneng banget ngemut sendok bekas dia. DIa tuh pulang-pulang udah horniloh bang gara-gara abang. Nadine yang lagi tiduran dikamar, tiba-tiba ditimpa sama kakak hahahaha”

“ah masa sih nad?? Trus dia minta dipuasin sama nadine gitu?” tanyaku kaget

“ya iyalah bang. itula awalnya, biasanya kak dian kan kalo sangek minta dijilatin memeknya trus kalo dia mw keluarin dia nuruh nadine jilatin pantatnya sambil nusukin memeknya pake jari, cuma ini tiba-tiba mw ngeludah ke mulut nadine sambil ngocokin memeknya. Rupanya gara-gara abang. Tp awal-awal kak dian ga pande ngeludah, jadi beselemak gitu, hahahaha” cerita adiknya sambil ngakak

“hush masa diketawain kakaknya. Tp pantesanlah waktu sama abang udah ahli banget, rupanya udah latian dulu ya sama nadine. Trus nadine ga jijik minum ludah kak dian?” tanyaku

“Kaget aja sih bang awalnya, soalnya biasanya kakak ga pernah yang gitu-gitu. tp ngeliat kk segitu nafsunya ngeludahin nadine, ya nadine jadi nafsu juga.” Jelasnya

“Gara-gara abang tuh kan? Hihihi. Tp paling nafsuin waktu liat kakak mastrubasi sambil minum kencingnya dari gelas bang. Waktu itu dia minta nadine temenin, katanya abang minta dikencingin sama dia jadi dia mw nyoba sendiri dulu gimana rasanya. Awalnya dia jijik banget bang sampe batuk mw muntah. Hahahahaha”

“nadine inget banget dia keheranan. ‘ih ini yang mw diminum si iko?’ katanya dengan ekspresi gelik. Hahaha” sambungnya

“oiya nad? Ya ampun kasian x kak dian. Trus apa nadine bilang?” tanyaku penasaran

“Nadine tanya balik, kemaren waktu minum ludah apa abang ada jijik?. Trus kata kakak abang sama sekali ga jijik, malah nikmatin banget minumnya. Kata kakak lagi, keringat di bajunya aja abang isepin dengan nikmatnya. trus itulah bang, kayanya dia teringat ekspresi abang kan, diminumnya lagi seteguk, masih terbatuk juga dia kaya mw muntah, tp ekspresinya udah beda.”

“trus kata kakak tiba-tiba kan, ‘nad, kok kakak semakin jijik sama air kencing ini, malah makin nafsu ya kalo ngebayangin si iko yang minum. Kayanya puas banget ngeliat si iko bisa menikmatin air kencing kakak yang semenjijikkan ini’ gt kata kakak bang. abis ngomong gt di tenggaknya lagi kencingnya sambil mulai ngeraba2 memeknya” jelas si nadine

“oiya nad?? Jadi nafsu sendiri dia ya kalo ngebayangin abang yang minum??” tanyaku lagi

“iyaaa bang beneran deh. Trus kan karena kakak udah mulai ngeraba memeknya, nadine bantuin la kan jilat2in memeknya. Trus kan masih ada sisa-sisa pipisnya disitu nadine jilatin, trus tiba-tiba kakak nawarin nadine ngerasain minum pipisnya. Ya nadine minum aja” jawabnya enteng

“lah emang nadine ga jijik nad? Kan baru pertama itu kan ngerasain air pipis??” tanyaku makin heran lagi

“ya nggak lah bang. Tp nadine kerjain kakak. Nadine Cuma masukin mulut tp ga nadine telan nadine cipok ke kakak lagi air pipisnya. Hahaha” jawabnya sambil ngekeh

Astaga gila banget kayanya kejadiannya. Nadine pun memperhatikan gelagatku yang udah mulai sangek, dan tiba-tiba dia mengatakan,

“Bang, nadine lagi sesak pipis nih, kalo abang mau nadine kasi abang aja” katanya sambil cengengesan

“hehehe ya mau la sayang” kataku

Mendengar jawabanku, dia pun langsung berdiri dan berjongkok di atas wajahku, dan melebarkan memeknya dengan kedua jarinya. Aku pun langsung menempelkan mulutku ke memeknya. Ga berapa lama kemudian air kencingnya pun mengalir dengan deras ke dalam mulutku. Aku pun meminumnya dengan sigap. Karena udah terbiasa dengan kak Dian, aku jadi bisa meminum semuanya tanpa tumpah sedikit pun. Kulihat ekspresi nadine saat mengencingiku, dan ekspresinya bener-bener mirip dengan kakaknya saat itu. Penuh dengan kepuasan, dan cengirannya juga makin lama makin lebar.

“aaahh enak banget nad. Makasi ya nad” sahutku

“hihihi iya bang. Nadine juga puas banget bisa kencing di mulut abang. Gak nyangka semalam nadine masih galau karena ga bisa dapetin abang, eh paginya udah kencing di mulut abang aja.” Katanya sambil ketawa puas

“hehehe eh bentar nad, abang bersihin dulu memeknya” sahutku lagi, dan mulai menjilati memeknya sampai bersih.

Belum puas ngejilatin memeknya, tiba-tiba pintu terbuka dan kak Dian masuk ke kamar.

“haaaii kesayangan kakaak. Aaaw lagi ngapain nih??” tanyanya melihat adiknya sedang jongkok diatasku

“Nadine baru ngencingin abang kak. Ni memek nadine lagi dibersihin dulu. Enak banget kak. Hihihi” jawabannya yang polos emang bikin gemes

“iiih enak x yah. Kk juga sesak pipis nih dari tadi kk tahan. Sayang rasanya kalo dibuang diluar sementara dirumah ada kamu” katanya

Dan akhirnya aku pun jadi meminum kencing kedua kakak beradik itu berturut-turut.

“Hihhihi, seneng banget kami berdua sekarang bisa kencing dimulut kamu dek” sahutnya sambil mengencingi mulutku. Aku pun cuma bisa membalas menatap matanya karena mulut ku sedang penuh dengan air kencingnya. Setelah dia selesai, aku pun menjilatin memeknya sampe bersih.

Selesai memeknya dibersihkan, kak Dian tiba-tiba meraba kontolku yang udah ngaceng lagi. Jujur aja sebenarnya penisku udah ngilu banget karena tadi malam udah keluar 3 x dan ini dipaksa ngaceng lagi.

“nad kontol abangnya udah tegang tuuh. Masa kamu diemin aja kasian abangnya nad” sahut kknya kepada adiknya.

“oiya bang, kok ga bilang abang” tanpa basa basi, kontolku yang udah ngilu itu dihisapnya, dan bijiku juga diremas-remasnya dengan lembut

“uuugh nikmat banget nad. Tadi dikencingin sekarang kontolnya diisepin, baik budi kali adiknya kak” sahutku kepada kak Dian

“ooo iya dong, kan kk yang ngajarin.” Katanya bangga

“kakak dari luar keringatan kan? Adek mw cium ketiak kakak boleh kak?” pintaku memelas

“boleh adek sayaang. Sebentar yah sayang” jawabnya sambil membuka bajunya dan mengarahkan ketiaknya ke wajahku

Aku pun langsung menghirup dalam-dalam aroma ketiaknya yang wangi itu. kucium-cium dan kujilati ketiaknya yang wangi keringat itu dengan nafsu. Sesekali diangkatnya ketiaknya dan meludah ke mulutku. Sementara adiknya dengah patuh menghisap dan mengocok kontolku tanpa berhenti. Jilatan dan hisapan nadine yang lihai dan ketiak kak Dian yang merangsang membuatku jadi cepet hampir keluar. Tp aku ga mw keluar begitu aja.

“kaaak adek udah mw keluar nih, tp mw jilat pantat kakak sebelum keluar kak” rengekku ke kak Dian

“hihihi iyaa iya adek. Duh manja kali adek kk ini, mw nembak aja harus jilat pantat kakaknya dulu” jawabnya yang disambut dengan suara tawa nadine.

“hihih manja x abang sama kak Dian ya” sahut si nadine

“iyaaa ni nad. Dia ni emang manja x sama kakak. Dulu awal-awal suka merengek sama kakak minta air ludah kakak. Gemes x kan liatnya?” katanya sama nadine. Sialan malu juga diceritain gini

“hihihi iya kak. Pantesan lah apapun yang abang mw kakak kasi, dianya juga manja x sama kakaknya” sahut nadine lagi.

“Nih pantat kakaknya sayang. Kamu jilatin sampe puas tuh” sahutnya sambil menduduki wajahku.

Aku pun langsung mencumbu anusnya dengan mesra dan menjilat-jilat lubangnya juga. Gak berapa lama kemudian aku pun nembak. Tp nembak kali ini ngilu banget karena yang keluar juga dikit banget.

“hihihi liat nih kak si abang udah habis pelornya kak.” Sahut si nadine sambil ketawa.

“gara-gara kalian berdua lah itu. tadi malam gak kakaknya, ga adiknya dua-duanya minta dikentot.” jawabku sambil pura-pura ngambek.

“hihihi biarin lah ya kan kak?” sahut nadine sambil mendekati kak Dian dan mencipok bibirnya. Kak Dian membalas ciuman adiknya itu dengan sayang. Karena ga mw kalah. Aku pun mendekat ke arah mereka dan kami pun berciuman bergantian bertiga.

Setelah puas berciuman, kak Dian pun menyuruh kami mandi selagi dia menyiapkan makan siang untuk kami.

Selesai mandi, aku pun beranjak pulang dengan berat hati. Karena saat itu aku masih tinggal dirumah orang tua, dan orang tua ku udah sibuk menyuruh pulang karena semalam udah nginap diluar.

Saat sampai dirumah dan merebahkan badan dikamarku siang itu serasa seperti kembali ke dunia nyata, dari dunia mimpi yang terlalu gila untuk jadi nyata. Semua kejadian itu rentangnya terlalu pendek dan terjadi terlalu cepat jadi terasa seperti tidak real, tp kembali lagi ke kamar ini dirumah sendiri, membuatku jadi disorientasi dan memaksa mengatur kembali pikiranku.

Masa depanku yang tadinya hanya ada kak Dian, aku, dan anaknya jadi terlihat simpel dan gampang diraih, dibandingkan sekarang yang juga udah ada nadine. Dulu mw ngomong sama orang tua kalo aku suatu saat nanti mw ngelamar janda yang umurnya 5 tahun diatasku aja rasanya kayanya udah sulit banget, apalagi sekarang pasanganku ada dua orang dan orang kedua itu adalah adiknya sendiri.

Kepalaku masih terlalu pusing untuk memikirkan itu semua, jadi aku memutuskan untuk mengabari mereka berdua kalo aku udah dirumah dan mematikan hp lalu tidur.

Besoknya juga aku ga banyak ngobrol dengan mereka berdua. Kak Dian kayanya menyadari kalo aku sedang memikirkan sesuatu, dan mungkin dia udah nebak apa yang jadi beban pikiranku, dan dia memberikanku ruang untuk berpikir dan hanya nge chat aku untuk ngabarin lagi dimana.

Tp setelah kupikir lagi, ngapain juga pusing-pusing. Apa yang aku punya sekarang itu sudah lebih dari yang bisa kuharapkan setahun yang lalu. Daripada musingin yang masih jauh di depan, aku nikmatin aja dulu masa-masa sekarang. Dan tiba-tiba aku teringat, kami belum pernah main bertiga dari awal sampe akhir. Aku pun cuma bisa nyengir membayangkannya. Awas ya kalian, semalam titit gua habis dikuras gara-gara mainnya gantian muluk, tunggu aja pembalasan gua ntar. Sahutku dalam hati.
maknyus josss.....kentottt mwngentott ..ente emang joss
 
Seminggu telah berlalu sejak kami main bertiga, dan seminggu ini kami belum ada berhubungan seks lagi. Paling cuma pergi makan malam, atau nongkrong dirumahnya sampe malem baru pulang. Mungkin kami semua sama-sama masih “kenyang” setelah kejadian minggu lalu. Dan jujur aja, saat masuk kerja di hari seninnya, badanku masih lemes dan lututku jagi masih berat banget kaya orang baru lari maraton. Tapi selama seminggu ini aku juga ga cuma diem doang, aku mulai mengkonsumsi vitamin, poding telur dll, pokoknya apa aja yang bisa nambah stamina. Karena lawanku ini dua-duanya lumayan berat. Yang satu janda, yang satu lagi anak gadis belum nikah tapi nafsunya gede.

Di hari jumat semalam sebenarnya aku kepengen nginap lagi di rumah kak dian, tp kayanya kalo setiap minggu nginap ntar orang tuaku jadi banyak nanya. Jadi kuputuskan aku akan mampir di hari sabtu paginya aja, sekalian nganterin anaknya kak dian ke sekolah.

Sesampainya di rumah, nadine membukakan pintu untukku. Kulihat dia hari itu udah pake kemeja biru dan celana jeans, kayanya dia jg mau ikut kami nganterin anaknya kak dian.

Sampai di dalam, kak dian langsung menawariku sarapan, karena masih ada waktu aku pun mengiyakan tawarannya.

“kemal nanti pulang jam berapa?” tanyaku ke anaknya

“kemal biasanya pulang jam 2 om, tp semalam kata bu guru nanti ada kegiatan pramuka sampe sore. Kemal ga tw juga nanti pulang jam berapa” jawab anaknya

“ooo iya iya. Ywda nanti om, mami sama tante yang jemput ya mal, nanti kemal kabari aja mami” kataku

“iya om” jawabnya

“sii udah jadi om2 nih abang” ledek si nadine

“hahahahah ya kan ga mungkin juga si kemal manggilnya abang” sahutku sambil ngakak

“hihihi muda x kamu dek dipanggil abang. Janganlah, nanti kamu manggil kakak pake tante pula” jawab kak dian

Setelah selesai sarapan, kami pun beranjak pergi mengantarkan kemal ke sekolahnya, yang letaknya cuma 15 menit dari rumah kak dian.

Baru semenit si kemal turun, kak dian langsung mancing-mancing,

“deek buruan kerumah yuk. Kakak udah sesak banget pengen pipis” katanya sambil ngedipin matanya

“iyaaa nih nadine juga udah sesak banget.” Sambung si nadine juga

“kok kompakan ya kalian sesak pipisnya?” jawabku sambil nyengir

“iyaaa habisnya wc kami udah seminggu ga main kerumah. Jadi waktu dia mw datang, kami langsung ngumpulin banyak-banyak. Hihihii. Puas banget loh dek kalo kencing di mulut kamu.”

“hahahaha Puas banget ya kakak kencing di mulutku?” jawabku

“Ya puas banget lah, kk kan uda ngerasain rasanya air kencing kakak gimana. Jadi kalo keluarinnya di mulut kamu rasanya puas banget. Apalagi kaya minggu lalu, waktu kamu baru aja dikencingin si nadine, trus gantian kk yang kencingin. Kalo bisa pun kakak mau bawa temen-temen kk yang cantik2 untuk kencingin kamu juga. Hahahaha”

“eeeh enak aja. Emangnya adek wc umum bisa dikencingin rame-rame??” jawabku manyun

“Ooo gituuu, ga mw nurut lagi sama kakak sejak dapat pepek nadine?? Hmmm?” ancamnya sambil mencubit kontolku

“heheh nggak dong. Adek masih selalu nurut sama kakak kok.” Jawabku nyerah. Ywdalah lagian cuma ngomong-ngomong doang. Ga mungkin juga dia ngajak temennya ngencingin aku.

“hihihi iya bang, ga boleh ngelawan sama kakak loh bang, pantang. Kalo abang disuruh kakak jadi wc untuk temennya juga ya ikutin aja. hahahaha” sambung adiknya ikut nimpalin

“ooo gt ya kalian, main keroyokan sekarang ya” jawabku lagi

“Hahahha kapok kamu kan? Si nadine nih dari kemaren minta kakak ngajak kamu main kerumah, atau kalo nggak vc an. Tp kk suruh sabar dulu, biar si abang istirahat dulu seminggu.” Sahut kak dian

“Eh tp kak, kok nadine juga ngebayanginnya kayanya asyik ya liat bang iko dikencingin rame-rame gitu” sambung si nadine.

Sial topiknya kok jadi balik kesana lagi.

“iya kan nad? Trus ntar kita ludahin dia rame-rame juga. Hihihi” sambung kak dian. Anjir ini mah udah kelewat gila, pikirku.

“emang kalian ga cemburu ngeliat pacarnya dipake-pake orang? Hmmm??” tanyaku balik

“Ya kalo kamu maennya diem-diem dibelakang kakak ya kakak ga sukak, ntar kakak ga mau jumpa kamu lagi. Tp kalo kamu lakuin atas perintah kakak kan beda ceritanya sayang. Hahah” bantahnya sambil terkekeh.

Kupandang wajahnya sekilas, rasanya hal itu terlalu gila keluar dari mulutnya dengan wajah secantik dan seanggun itu dan penampilan se alim itu.

“Halah kamu nolak karena belum tau siapa yang mau kakak ajak kan? Ntar kalo yang kakak ajak kaya si dila atau sarah pasti kamu mau. Atau kalo mw yang lebih tua kakak ajak kak wida ntar. hahaha” Jawabnya

Jadi si dila, sarah dan kak wida adalah temen-temen kantor kami. Dila dan sarah emang masih muda. Si dila umurnya 20 tahun sama kaya nadine, dan satu departemen denganku, si sarah 24 tahun, sekertarisnya manaher operasional. Sementara kak wida adalah karyawan lama dan udah berumur 42 tahun, dia di resepsionis.

Mereka bertiga emang cantik-cantik sih, jujur aja. Kalo si dila ini tinggi putih, cantik khas orang karo, dengan alis dan mata yang tegas. Orangnya juga ramah, tapi emang polos banget, beda banget sama nadine yang seumuran. Tp ya ga tau juga sih, dulu awal-awal gua juga mikirnya si nadine ini polos.

Kalo si sarah, anaknya ga cantik lebih ke imut2 gitu. Tapi bodinya emang paling oke diantara mereka semua. Kayanya sih emang anaknya hobi nge gym. Sifatnya emang gampang akrab sama semua orang, tapi judes banget kalo udah marah. Karena mulutnya lemes banget, becandaannya juga kadang sadis banget.

Kalo kak wida, dia cantik, sama mungilnya sama kak dian, tp badannya berisi. Apalagi karena dia resepsionis, biasanya pake rok sepan pendek yang ketat. Lekukan pantatnya juga keliatan banget. Cuma memang di wajahnya juga keliatan kalo dia udah berumur. Dan udah sering juga komen soal kedekatan kami, yang biasanya kak dian cuma senyum-senyum doang nanggepinnya. Mereka bertiga emang deket sama kak dian. Tp kak dian emang paling deket sama kak wida karena udah kenal paling lama. Biasanya kalo kak dian lagi dikantor kalo ga lagi nongkrong dengan gua, ya pasti ngumpulnya dengan mereka bertiga sambil ngerumpi.

Aniwei, balik ke cerita.

“hahaha kok harus mereka bertiga kak?” tanyaku mengalihkan

“yaa kan mereka bintang-bintangnya di tempat kita. Itu dua cabe-cabean yang hobi ngeliatin kamu, trus si kak wida juga udah sering nanyain sama kakak gimana rasanya main sama berondong. Hhahaha” jawab kak dian sambil ketawa

“yeee, aku kan udah 25 taun. Udah lulus la dari berondong. Hehehe” jawabku

“ya dibanding kak wida masih kaya berondonglah kamu. Dia kan udah 42. Beda berapa tu kalian, 17 taun ya? Berarti kamu baru lahir dia udah pecah perawan. Hahaha” jawab kak dian lagi.

“iss banyak juga ya fans abang ini.” Sambung si nadine

“Gak ah. Itu bisa-bisanya kak dian aja tu nad. Abang aja kuper gini, ga bergaul sama siapa-siapa di kantor. Sampe sekarang juga ga ada yang ngedeketin kok” balasku

“yeeee gimana kamu bisa tau kalo kamu itu digosipin di kantor, wong kamu sendiri bilang kamu ga bergaul disana. Orang-orang kan mikirnya kamu tu orangnya pemalu banget atau kaku banget, trus ngomongnya juga irit. Jadi pada penasaran tuh sama kamu. Kakak juga dulu mikirnya gitu. Eh ga taunya setelah sama kakak, seneng banget dikencingin sama kakak.”

“hahhah emang seneng banget lah. Namanya enak.” Jawabku sekedarnya

“hihih nah makanya kamu nurut aja sama kakak.” Jawab kak dian lagi

Saat udah belok ke gang rumah kak dian, mataku menangkap sesuatu dari kaca spion di tengah. Itu si nadine lagi ngapain tuh? Pikirku

“eh nad kok udah rogoh-rogoh celana aj nadine? Udah mw nyampe kok kita.” Tanyaku kaget

“iyaaa bang. maapin nadine ya. Nadine ngebayangin yang dibilang kak dian tadi kok kayanya seru banget bang, jadi ga sabar mw ngencingin abang rame-rame. Ntar nadine juga mw ngajak si una ngencingin abang” Katanya sambil menggosok2 selangkangannya.

“hihihi sabar yaa nad. Kan ada kakak dan sekarang juga udah ada bang iko, nadine ga perlu lagi main sendiri gitu.” Bujuk kakaknya

“iyaa kak.” Sahut adiknya pendek dan mengeluarkan tangannya dari dalam celananya.

Sesampainya dirumah, kami langsung masuk kamar kak dian. Dan didalam sudah ada tilam dari karet yang di bentang di lantai di sebelah tempat tidur. Kak dian pun menyuruh kami duduk di tilam itu, dan dia keluar lagi entah kemana. Meninggalkan kami berdua.

Nadine pun merangkak mendekat ke arahku, dari tatapannya kulihat dia udah ga sabar.

Aku juga mendekat ke arahnya dan menariknya mendekat. Kupeluk tubuhnya dan kucium bibirnya dengan mesra, nadine yang udah tinggi dari di mobil, menyambut ciumanku dengan ganas. Lidahnya berkali kali menerobos mulutku dan dengan penuh nafsu kami saling menjilat dan mencumbu.

Kutarik badannya dan kurebahkan di tilam, sambil tetap bercumbu dan berpelukan.

Gak lama kemudian kak dian pun masuk kembali ke kamar dan melihat kami udah bergumul dan bercumbu di atas tilam.

“duuuh adek-adek kakak ini udah ga sabar ya mw ngentot.” Serunya sambil duduk di atas sudut tempat tidur dan mengangkat kedua kakinya.

Nadine yang tadi sedang asyik bergumul denganku tiba-tiba melepas kecupannya dan ikut jongkok di sebelah kakaknya setelah melepas celananya.

“sini mulutnya sayang, mw kakak kencingin” perintahnya padaku

Mendengar itu aku pun langsung berlutut di depan memeknya dan menempelkan bibirku.

Gak lama kemudian air kencingnya pun mengalir dengan derasnya membasahi kerongkonganku. Kencingnya sangat banyak dan deras, yang membuatku kewalahan menelannya.

“uuuughhh sshhhhh udah sesak banget kakak dari tadi.” Katanya dengan lega.

Setelah air kencingnya habis semua, kak dian langsung mengarahkan kepalaku ke memek adiknya, dan menyuruh adiknya untuk mengencingi mulutku juga.

Dengan kewalahan aku meminum kencing nadine yang sama derasnya dengan kakaknya, namun tangan kak dian masih mengelus2 kepalaku dengan sayang dan menyemangatiku.

“diminum semua air kencing dek nadine ya sayang. Duuh seneng banget liat kamu minum air kencing kami deek” sahutnya. Dan tatapannya juga terlihat sangat puas melihat adik kandungnya mengencingi mulutku.

Setelah selesai, dan bahkan belum sempat aku jilatin memeknya, kak dian menarik dagu dan mendongakkan wajahku, dan langsung meludah ke dalam mulutku. Si nadine juga ga mw ketinggalan dan ikut meludah ke dalam mulutku. Setelah itu kak dian mencium mulut adiknya itu, yang kemudian juga meludah ke dalam mulut adiknya, yang juga lanjut meludahkannya ke dalam mulutku yang langsung kutelan.

Berkali kali mereka meludah ke dalam mulutku secara bergantian. Ekspresi mereka menunjukkan kepuasan yang luar biasa setiap kali meludah ke dalam mulutku, yang sangat kontras dengan jilbab yang masih mereka kenakan saat itu.

“kaak pengen dikentot abang” rengek adiknya kepada kakaknya.

Kak dian pun mengangguk dan mengulum2 ludah di dalam mulutnya, dan meludahkannya ke dalam mulutku.

“Enak kan air kencing dan air ludah kami dek? Sekarang kamu ngengtot dulu sama nadine ya.” Perintahnya

Aku yang udah terangsang dengan aksi mereka itu pun langsung mengangguk, dan menarik adiknya ke tilam di bawah

Ku buka baju dan bhnya, tanpa membuka jilbabnya. Kujilati putingnya yang masih berwarna coklat muda itu. kulihat kak dian pun ikut menjilat puting adiknya yang satu lagi, sedangkan tangannya juga udah sibuk memainkan klitoris adiknya.

“aaaahh ssshh aaahh enak banget bang. kentot nadine bang plis” mendengar rengekan manjanya aku pun langsung mengangkangi kakinya dan mencoblos kontolku ke dalam memeknya. Dan langsung kugenjot dengan kecepatan tinggi.

Kak dian juga masih sibuk mencumbu bibir adiknya itu dan memuntir puting adiknya dengan gemas. Nadine yang awalnya cuma merintih sekarang jadi mendesah bahkan hampir berteriak dengan kencangnya

“aaahh aaaaaahh, kaaak. Nadine mw jadi lontenya abaang kak.” Teriaknya ga karuan

“iyaah sayang, kamu emang lontenya abang. Lontenya kakak juga.” Bujuk kakaknya, yang sekarang menggosok klitoris adik kesayanganya itu supaya adiknya cepet keluarnya. Dan emang bener aja, ga lama kemudian badannya mengelinjang penuh nikmat yang diakhiri dengan badannya yang menegang.

Tapi aku tak peduli, kuhajar terus memeknya tanpa ampun.

“awww, uughh bang nadine udah keluar bang” teriak nadine yang mulai ngerasa ngilu dan langsung reflek berusaha menahan badanku.

“sssshhh, kamu kan lontenya abang. Jangan ngelawan ya nad” bujuk kakaknya, yang langsung mencumbu adiknya itu dengan sayang.

Saat udah hampir mw keluar, aku pun menghentikan goyanganku, dan menarik keluar kontolku.

“aahhhh awww ngilu banget. Maapin nadine ya bang *hhhaah hhaah* nadine tadi ngelawan abang” katanya minta maaf.

Aku pun mengangguk dan mengangkangi wajahnya dan memasukkan kontolku ke dalam mulutnya tanpa berkata apa-apa. Dia pun langsung menegakkan kepalanya mengulumnya dengan patuh.

Kak dian pun menghampiri wajahku dan gantian mencumbuiku. Memang ciuman dengan kak dian beda dengan nadine, ada getaran-getarannya. Dengan rakus kujilatin seisi mulutnya, bahkan giginya juga tidak luput dari jilatanku.

Setelah beberapa lama kutarik kontolku keluar dari mulut adiknya, dan kegeser badan kak dian agar posisi pantatnya tepat diatas wajah adiknya, kutarik roknya ke atas, dan dengan kedua tanganku, kulebarkan pantat kak dian dan kududukkan ke atas wajah adiknya yang langsung menjilati anus kakaknya.

“ummmh enak banget nad” sahut kak dian di sela-sela cumbuan kami.

Akupun juga ga mau kalah, ku masukkan tanganku dari bawah gaunnya. Kuremas-remas payudaranya dengan gemas. Ga butuh waktu lama kak dian pun mulai mendesah keenakan gara-gara serbuan kami berdua, dan ternyata si nadine juga udah menusuk-nusuk memek kakaknya dengan jarinya.

“kak, adek mw ngentotin kakaknyaa. Udah ga sabar kak” rengekku sama kak dian

“hmmm? Adek mw ngentot sama kakak? Gak ah biar pake jari si nadine aja” jawab kak dian menolakku

“haahh kenapa kak, plis udah ga tahan kak.” Rengekku lagi

“sshhhh aaahhhh terusin nad.” Perintahnya ke si nadine

“iyaaah habis kamu tadi ga nurut. Kamu kan wc kakak, mw kakak suruh minum kencing temen temen kakak ya terserah kakak. “ jawabnya

“iya kak, adek nurutin kakak aja mulai sekarang. Ga bantah-bantah kakak lagi. Kakak mw pup di mulut adek juga adek mau kak” rengekku lagi

“uuugghhhh ya harus mau dong. Kamu kan wc kakak, mulut kamu itu tempatnya ludah, kencing sama tai kakak” katanya mulai ga karuan.

“iya kak, buang aja semuanya ke mulut adek ya kak” rengekku lagi.

Mendengar jawabanku dia pun tersenyum puas dan mendorong badanku sampai telentang, dan langsung memasukkan kontolku ke dalam memeknya.

Setelah dua kali menggenjot dengan perlahan, dia langsung kebut kecepatan tinggi. Karena posisinya wot, gaunnya jadi jatuh terjuntai menutupi seluruh tubuhnya. Dan entah kenapa bersetubuh dengan kak dian yang masih berpakaian lengkap minus celana dalam doang itu malah ada sensasi tersendiri. Wajah binalnya yang keenakan jadi terlihat semakin liar karena jilbab yang belum dilepasnya itu. Kulihat nadine juga mendekat ke arahku, dia mengangkat baju ku dan menghisap putingku dengan lembut.

“shhhh haaahh sshhh haaah, kamu janji ya ga ngelawan lagi dek, nanti kk pup di mulut kamu, tai kakak kamu apain?” tanyanya sambil istirahat menggenjot kontolku dan memutar mutar pantatnya.

“Nanti tai kakak adek kulum, trus adek kunyah kunyah kak.” Jawabku

“awwww, enak kan sayang tai kakak?” tanyanya memelas

“enak banget lah pasti tai kakak” jawabku

“uuggh nakal banget adek kakak ini. Masa tai kakak dinikmatin juga sayang??” sahutnya lagi sambil lanjut menggenjot kontolku dengan nafsu.

“iyaah kak, soalnya enak banget kak.” Jawabku lagi

“iya nadine juga mau tai kakak” sambung si nadine

“ya ampuun bandel bandel kali adik adik kakak ini. Nanti kakak pup di mulut abang, nadine minta sama abang ya” bujuk kak dian

“hhhh sshhh enak banget sayang, kk ga sabar mw pup di mulut kamu” teriak kak dian saat mw mencapai orgasme

Dan ga berapa lama kemudian kak dian pun mencapai orgasmenya, dan jatuh memelukku tanpa melepaskan memeknya. Aku pun meringis ngilu karena kontolku ketarik ke depan. Namun aku tetep memeluk tubuhnya dan mengelus2 kepalanya yang masih tertutup jilbab dengan sayang.

Pelan pelan kugeser badannya ke samping agar kontolku bisa keluar dari memeknya. Dan sekarang nadine ada di sebelah kiriku, kak dian di sebelah kananku. Dan kami berpelukan dalam diam, sambil menunggu nafas kak dian kembali normal. Sial cuman aku yang belum nembak nih. Kayanya pil yang kuminum tadi pagi terlalu ampuh jadi pusing sendiri.

Melihat kontolku yang masih tegak berdiri, nadine pun mengelus2 kontolku sambil tidak melepas dekapanku di bahunya.

Kutatap wajah kak dian yang cantik. Wajahnya yang anggun itu sekarang sedang terengah-engah dengan penuh kenikmatan yang menambah kecantikannya. Kukecup lembut bibirnya itu, yang membuatnya membuka mata dan melempar senyuman yang sangat manis kepadaku.

“makasi adeek kakak.” Ucapnya dengan manja.

Lalu matanya tertuju ke arah kontolku yang masih tegang, dan beranjak ke bawah dan menjilati selangkanganku.

“aduuuh geli banget kak.” Sahutku sambil menggeliat kegelian

“sini nad, abang suka diginiin nih” kata kak dian ke adiknya

Dan dia pun mulai mengulum dan memasukkan kontolku ke mulutnya sedalam-dalamnya sampe mentok. Ditahankannya sebentar lalu dikeluarkannya lagi sampai terbatuk batuk. Air ludahnya pun jatuh menjuntai dari bawah dagunya. Lalu di masukknya lagi kontolku ke mulutnya, sampai dia terbatuk lagi dan kali ini batuknya cukup keras sampai hidungnya pun juga mengeluarkan cairan.

Diulang-ulangnya terus adegan itu sampai wajahnya udah penuh dengan air mata, ingus dan juga ludah.

Adiknya juga ga mau kalah dan meniru kakaknya. Gak lama kemudian mereka berdua pun sama sama udah berlumuran air mata ingus dan ludah. Aku pun jadi ga tahan dan langsung menyerbu wajah mereka, yang kumulai dari nadine. Kujilatin sisa-sisa ludah yang menjuntai didagunya.

Setelah itu lanjut gantian wajah kak dian yang aku bersihkan dengan lidahku. Hidungnya juga kuhisap sampai ingusnya habis, kak dian jg ngebantuin dengan meniup hidungnya supaya ingusnya keluar semua.

Setelah wajah kak dian bersih aku pun merebahkan badanku dan meminta nadine untuk ngentotin kontolku sambil aku bermesraan dengan kak dian.

“nad, kamu naik dan kentotin kontol abg ya. Abang mw pacaran sama kakak kamu.” Perintahku kepada si nadine

“hihhi iya bang, abang mesra-mesraan aja sama kakak yah, biar kontol abang nadine enakin pake pepek nadine” jawabnya patuh.

Aku pun sibuk berciuman mesra dengan kak dian, sembari adiknya juga menggenjot kontolku dan berusaha membuatku orgasme.

Kak dian menyelingi ciumannya dengan sesekli meludah ke mulutku.

“Enak kan sayang di layanin kaya gini?” tanya kak dian sambil mengelus kepalaku

“uughhhh enak banget kak. Si nadine jg udah jago main di atas ya kak” sahutku sambil ngelirik nadine yang masih sibuk menggenjot kontolku.

Namun ga bereapa lama kemudian, dia pun merebahkan badannya dengan badan yang gemetaran.

“aaahhh sshh aaahhhh. Nadine ga sanggup lagi bang, maapin nadine. Ini udah keluar dua x nadine bang.” ujarnya dengan nafas yang terengah-engah.

“ywda gpp sayang abang udah mw keluar kok.”jawabku sambil menegakkan badanku dan sekarang berdiri di depan mereka.

Kak dian yang udah tau mauku langsung menyambut kontolku dengan mulutnya, dan mengocoknya dengan cepat. Ga lama kemudian adiknya juga ikut meremas bijiku dengan lembut. Sungguh nikmat banget rasanya. Terutama karena pemandangan dua wanita cantik berhijab tersebut yang sedang melayaniku sepenuh hati.

Ga berapa lama aku pun keluar, dan kuarahkan ke wajah nadine.

“uuugggh aku keluar sayang, enak banget” kataku kepada mereka.

Wajah polos nadine akhirnya berlumuran air maniku yang udah seminggu ga dikeluarkan. Kak dian pun langsung menjilati maniku yang menempel di wajah adiknya, dan meludahkannya ke dalam mulut adiknya. adiknya juga menelan semuanya dengan patuh sampai wajahnya udah bersih semua.

Setelah beristirahat sebentar, kami pun beranjak ke kamar mandi bareng-bareng, dan mandi bertiga di kamar mandi yang sempit itu. Kami saling menyabuni badan satu sama lain sampai bersih. Dan ga lupa juga menyelingi untuk berciuman satu sama lain. Begitu juga nadine dengan kak dian. Pemandangan mereka berciuman berdua memang sangat menakjubkan. Kakak adik kandung yang sama-sama cantik berciuman mesra dan saling mendambakan satu sama lain. Dan aku yang orang baru ini akhirnya menjadi pusat curahan kasih sayang, cinta dan nafsu mereka berdua.

Aku perhatikan wajah nadine yang sumringah dan memancarkan kebahagiaan. Beda jauh dengan ekspresinya minggu lalu yang terlihat sedih dan desperate ketika dia memohon agar aku mw menontonnya bermasturbasi.

Ketika sadar aku sedang menatapnya, dia pun menatap balik sambil melemparkan senyuman yang sangat manis dengan pipi kemerahan yang masih aja malu-malu ketika menatap balik mataku. Aku memang ga bisa membalas cintanya kepadaku, karena cintaku hanya untuk kak dian, tp aku udah berjanji kepada diriku sendiri untuk menyayanginya sepenuh hati.

Kak dian juga sekilas melihat kami sedang bertatapan, dan ketika dia menatapku juga, dia hanya tersenyum dan mengangguk. Dia emang selalu bisa ngerti apa yang sedang aku pikirkan.

Kupeluk mereka berdua dengan sayang, dan aku juga sangat menyadari betapa beruntungnya aku bisa bertemu mereka berdua.

NB: Salam suhu2 semua. berhubung gua baru nulis sampe sini, update next mungkin bakalan lebih lambat dari biasanya. thanks udah mw baca dan supportnya.
 
Seminggu telah berlalu sejak kami main bertiga, dan seminggu ini kami belum ada berhubungan seks lagi. Paling cuma pergi makan malam, atau nongkrong dirumahnya sampe malem baru pulang. Mungkin kami semua sama-sama masih “kenyang” setelah kejadian minggu lalu. Dan jujur aja, saat masuk kerja di hari seninnya, badanku masih lemes dan lututku jagi masih berat banget kaya orang baru lari maraton. Tapi selama seminggu ini aku juga ga cuma diem doang, aku mulai mengkonsumsi vitamin, poding telur dll, pokoknya apa aja yang bisa nambah stamina. Karena lawanku ini dua-duanya lumayan berat. Yang satu janda, yang satu lagi anak gadis belum nikah tapi nafsunya gede.

Di hari jumat semalam sebenarnya aku kepengen nginap lagi di rumah kak dian, tp kayanya kalo setiap minggu nginap ntar orang tuaku jadi banyak nanya. Jadi kuputuskan aku akan mampir di hari sabtu paginya aja, sekalian nganterin anaknya kak dian ke sekolah.

Sesampainya di rumah, nadine membukakan pintu untukku. Kulihat dia hari itu udah pake kemeja biru dan celana jeans, kayanya dia jg mau ikut kami nganterin anaknya kak dian.

Sampai di dalam, kak dian langsung menawariku sarapan, karena masih ada waktu aku pun mengiyakan tawarannya.

“kemal nanti pulang jam berapa?” tanyaku ke anaknya

“kemal biasanya pulang jam 2 om, tp semalam kata bu guru nanti ada kegiatan pramuka sampe sore. Kemal ga tw juga nanti pulang jam berapa” jawab anaknya

“ooo iya iya. Ywda nanti om, mami sama tante yang jemput ya mal, nanti kemal kabari aja mami” kataku

“iya om” jawabnya

“sii udah jadi om2 nih abang” ledek si nadine

“hahahahah ya kan ga mungkin juga si kemal manggilnya abang” sahutku sambil ngakak

“hihihi muda x kamu dek dipanggil abang. Janganlah, nanti kamu manggil kakak pake tante pula” jawab kak dian

Setelah selesai sarapan, kami pun beranjak pergi mengantarkan kemal ke sekolahnya, yang letaknya cuma 15 menit dari rumah kak dian.

Baru semenit si kemal turun, kak dian langsung mancing-mancing,

“deek buruan kerumah yuk. Kakak udah sesak banget pengen pipis” katanya sambil ngedipin matanya

“iyaaa nih nadine juga udah sesak banget.” Sambung si nadine juga

“kok kompakan ya kalian sesak pipisnya?” jawabku sambil nyengir

“iyaaa habisnya wc kami udah seminggu ga main kerumah. Jadi waktu dia mw datang, kami langsung ngumpulin banyak-banyak. Hihihii. Puas banget loh dek kalo kencing di mulut kamu.”

“hahahaha Puas banget ya kakak kencing di mulutku?” jawabku

“Ya puas banget lah, kk kan uda ngerasain rasanya air kencing kakak gimana. Jadi kalo keluarinnya di mulut kamu rasanya puas banget. Apalagi kaya minggu lalu, waktu kamu baru aja dikencingin si nadine, trus gantian kk yang kencingin. Kalo bisa pun kakak mau bawa temen-temen kk yang cantik2 untuk kencingin kamu juga. Hahahaha”

“eeeh enak aja. Emangnya adek wc umum bisa dikencingin rame-rame??” jawabku manyun

“Ooo gituuu, ga mw nurut lagi sama kakak sejak dapat pepek nadine?? Hmmm?” ancamnya sambil mencubit kontolku

“heheh nggak dong. Adek masih selalu nurut sama kakak kok.” Jawabku nyerah. Ywdalah lagian cuma ngomong-ngomong doang. Ga mungkin juga dia ngajak temennya ngencingin aku.

“hihihi iya bang, ga boleh ngelawan sama kakak loh bang, pantang. Kalo abang disuruh kakak jadi wc untuk temennya juga ya ikutin aja. hahahaha” sambung adiknya ikut nimpalin

“ooo gt ya kalian, main keroyokan sekarang ya” jawabku lagi

“Hahahha kapok kamu kan? Si nadine nih dari kemaren minta kakak ngajak kamu main kerumah, atau kalo nggak vc an. Tp kk suruh sabar dulu, biar si abang istirahat dulu seminggu.” Sahut kak dian

“Eh tp kak, kok nadine juga ngebayanginnya kayanya asyik ya liat bang iko dikencingin rame-rame gitu” sambung si nadine.

Sial topiknya kok jadi balik kesana lagi.

“iya kan nad? Trus ntar kita ludahin dia rame-rame juga. Hihihi” sambung kak dian. Anjir ini mah udah kelewat gila, pikirku.

“emang kalian ga cemburu ngeliat pacarnya dipake-pake orang? Hmmm??” tanyaku balik

“Ya kalo kamu maennya diem-diem dibelakang kakak ya kakak ga sukak, ntar kakak ga mau jumpa kamu lagi. Tp kalo kamu lakuin atas perintah kakak kan beda ceritanya sayang. Hahah” bantahnya sambil terkekeh.

Kupandang wajahnya sekilas, rasanya hal itu terlalu gila keluar dari mulutnya dengan wajah secantik dan seanggun itu dan penampilan se alim itu.

“Halah kamu nolak karena belum tau siapa yang mau kakak ajak kan? Ntar kalo yang kakak ajak kaya si dila atau sarah pasti kamu mau. Atau kalo mw yang lebih tua kakak ajak kak wida ntar. hahaha” Jawabnya

Jadi si dila, sarah dan kak wida adalah temen-temen kantor kami. Dila dan sarah emang masih muda. Si dila umurnya 20 tahun sama kaya nadine, dan satu departemen denganku, si sarah 24 tahun, sekertarisnya manaher operasional. Sementara kak wida adalah karyawan lama dan udah berumur 42 tahun, dia di resepsionis.

Mereka bertiga emang cantik-cantik sih, jujur aja. Kalo si dila ini tinggi putih, cantik khas orang karo, dengan alis dan mata yang tegas. Orangnya juga ramah, tapi emang polos banget, beda banget sama nadine yang seumuran. Tp ya ga tau juga sih, dulu awal-awal gua juga mikirnya si nadine ini polos.

Kalo si sarah, anaknya ga cantik lebih ke imut2 gitu. Tapi bodinya emang paling oke diantara mereka semua. Kayanya sih emang anaknya hobi nge gym. Sifatnya emang gampang akrab sama semua orang, tapi judes banget kalo udah marah. Karena mulutnya lemes banget, becandaannya juga kadang sadis banget.

Kalo kak wida, dia cantik, sama mungilnya sama kak dian, tp badannya berisi. Apalagi karena dia resepsionis, biasanya pake rok sepan pendek yang ketat. Lekukan pantatnya juga keliatan banget. Cuma memang di wajahnya juga keliatan kalo dia udah berumur. Dan udah sering juga komen soal kedekatan kami, yang biasanya kak dian cuma senyum-senyum doang nanggepinnya. Mereka bertiga emang deket sama kak dian. Tp kak dian emang paling deket sama kak wida karena udah kenal paling lama. Biasanya kalo kak dian lagi dikantor kalo ga lagi nongkrong dengan gua, ya pasti ngumpulnya dengan mereka bertiga sambil ngerumpi.

Aniwei, balik ke cerita.

“hahaha kok harus mereka bertiga kak?” tanyaku mengalihkan

“yaa kan mereka bintang-bintangnya di tempat kita. Itu dua cabe-cabean yang hobi ngeliatin kamu, trus si kak wida juga udah sering nanyain sama kakak gimana rasanya main sama berondong. Hhahaha” jawab kak dian sambil ketawa

“yeee, aku kan udah 25 taun. Udah lulus la dari berondong. Hehehe” jawabku

“ya dibanding kak wida masih kaya berondonglah kamu. Dia kan udah 42. Beda berapa tu kalian, 17 taun ya? Berarti kamu baru lahir dia udah pecah perawan. Hahaha” jawab kak dian lagi.

“iss banyak juga ya fans abang ini.” Sambung si nadine

“Gak ah. Itu bisa-bisanya kak dian aja tu nad. Abang aja kuper gini, ga bergaul sama siapa-siapa di kantor. Sampe sekarang juga ga ada yang ngedeketin kok” balasku

“yeeee gimana kamu bisa tau kalo kamu itu digosipin di kantor, wong kamu sendiri bilang kamu ga bergaul disana. Orang-orang kan mikirnya kamu tu orangnya pemalu banget atau kaku banget, trus ngomongnya juga irit. Jadi pada penasaran tuh sama kamu. Kakak juga dulu mikirnya gitu. Eh ga taunya setelah sama kakak, seneng banget dikencingin sama kakak.”

“hahhah emang seneng banget lah. Namanya enak.” Jawabku sekedarnya

“hihih nah makanya kamu nurut aja sama kakak.” Jawab kak dian lagi

Saat udah belok ke gang rumah kak dian, mataku menangkap sesuatu dari kaca spion di tengah. Itu si nadine lagi ngapain tuh? Pikirku

“eh nad kok udah rogoh-rogoh celana aj nadine? Udah mw nyampe kok kita.” Tanyaku kaget

“iyaaa bang. maapin nadine ya. Nadine ngebayangin yang dibilang kak dian tadi kok kayanya seru banget bang, jadi ga sabar mw ngencingin abang rame-rame. Ntar nadine juga mw ngajak si una ngencingin abang” Katanya sambil menggosok2 selangkangannya.

“hihihi sabar yaa nad. Kan ada kakak dan sekarang juga udah ada bang iko, nadine ga perlu lagi main sendiri gitu.” Bujuk kakaknya

“iyaa kak.” Sahut adiknya pendek dan mengeluarkan tangannya dari dalam celananya.

Sesampainya dirumah, kami langsung masuk kamar kak dian. Dan didalam sudah ada tilam dari karet yang di bentang di lantai di sebelah tempat tidur. Kak dian pun menyuruh kami duduk di tilam itu, dan dia keluar lagi entah kemana. Meninggalkan kami berdua.

Nadine pun merangkak mendekat ke arahku, dari tatapannya kulihat dia udah ga sabar.

Aku juga mendekat ke arahnya dan menariknya mendekat. Kupeluk tubuhnya dan kucium bibirnya dengan mesra, nadine yang udah tinggi dari di mobil, menyambut ciumanku dengan ganas. Lidahnya berkali kali menerobos mulutku dan dengan penuh nafsu kami saling menjilat dan mencumbu.

Kutarik badannya dan kurebahkan di tilam, sambil tetap bercumbu dan berpelukan.

Gak lama kemudian kak dian pun masuk kembali ke kamar dan melihat kami udah bergumul dan bercumbu di atas tilam.

“duuuh adek-adek kakak ini udah ga sabar ya mw ngentot.” Serunya sambil duduk di atas sudut tempat tidur dan mengangkat kedua kakinya.

Nadine yang tadi sedang asyik bergumul denganku tiba-tiba melepas kecupannya dan ikut jongkok di sebelah kakaknya setelah melepas celananya.

“sini mulutnya sayang, mw kakak kencingin” perintahnya padaku

Mendengar itu aku pun langsung berlutut di depan memeknya dan menempelkan bibirku.

Gak lama kemudian air kencingnya pun mengalir dengan derasnya membasahi kerongkonganku. Kencingnya sangat banyak dan deras, yang membuatku kewalahan menelannya.

“uuuughhh sshhhhh udah sesak banget kakak dari tadi.” Katanya dengan lega.

Setelah air kencingnya habis semua, kak dian langsung mengarahkan kepalaku ke memek adiknya, dan menyuruh adiknya untuk mengencingi mulutku juga.

Dengan kewalahan aku meminum kencing nadine yang sama derasnya dengan kakaknya, namun tangan kak dian masih mengelus2 kepalaku dengan sayang dan menyemangatiku.

“diminum semua air kencing dek nadine ya sayang. Duuh seneng banget liat kamu minum air kencing kami deek” sahutnya. Dan tatapannya juga terlihat sangat puas melihat adik kandungnya mengencingi mulutku.

Setelah selesai, dan bahkan belum sempat aku jilatin memeknya, kak dian menarik dagu dan mendongakkan wajahku, dan langsung meludah ke dalam mulutku. Si nadine juga ga mw ketinggalan dan ikut meludah ke dalam mulutku. Setelah itu kak dian mencium mulut adiknya itu, yang kemudian juga meludah ke dalam mulut adiknya, yang juga lanjut meludahkannya ke dalam mulutku yang langsung kutelan.

Berkali kali mereka meludah ke dalam mulutku secara bergantian. Ekspresi mereka menunjukkan kepuasan yang luar biasa setiap kali meludah ke dalam mulutku, yang sangat kontras dengan jilbab yang masih mereka kenakan saat itu.

“kaak pengen dikentot abang” rengek adiknya kepada kakaknya.

Kak dian pun mengangguk dan mengulum2 ludah di dalam mulutnya, dan meludahkannya ke dalam mulutku.

“Enak kan air kencing dan air ludah kami dek? Sekarang kamu ngengtot dulu sama nadine ya.” Perintahnya

Aku yang udah terangsang dengan aksi mereka itu pun langsung mengangguk, dan menarik adiknya ke tilam di bawah

Ku buka baju dan bhnya, tanpa membuka jilbabnya. Kujilati putingnya yang masih berwarna coklat muda itu. kulihat kak dian pun ikut menjilat puting adiknya yang satu lagi, sedangkan tangannya juga udah sibuk memainkan klitoris adiknya.

“aaaahh ssshh aaahh enak banget bang. kentot nadine bang plis” mendengar rengekan manjanya aku pun langsung mengangkangi kakinya dan mencoblos kontolku ke dalam memeknya. Dan langsung kugenjot dengan kecepatan tinggi.

Kak dian juga masih sibuk mencumbu bibir adiknya itu dan memuntir puting adiknya dengan gemas. Nadine yang awalnya cuma merintih sekarang jadi mendesah bahkan hampir berteriak dengan kencangnya

“aaahh aaaaaahh, kaaak. Nadine mw jadi lontenya abaang kak.” Teriaknya ga karuan

“iyaah sayang, kamu emang lontenya abang. Lontenya kakak juga.” Bujuk kakaknya, yang sekarang menggosok klitoris adik kesayanganya itu supaya adiknya cepet keluarnya. Dan emang bener aja, ga lama kemudian badannya mengelinjang penuh nikmat yang diakhiri dengan badannya yang menegang.

Tapi aku tak peduli, kuhajar terus memeknya tanpa ampun.

“awww, uughh bang nadine udah keluar bang” teriak nadine yang mulai ngerasa ngilu dan langsung reflek berusaha menahan badanku.

“sssshhh, kamu kan lontenya abang. Jangan ngelawan ya nad” bujuk kakaknya, yang langsung mencumbu adiknya itu dengan sayang.

Saat udah hampir mw keluar, aku pun menghentikan goyanganku, dan menarik keluar kontolku.

“aahhhh awww ngilu banget. Maapin nadine ya bang *hhhaah hhaah* nadine tadi ngelawan abang” katanya minta maaf.

Aku pun mengangguk dan mengangkangi wajahnya dan memasukkan kontolku ke dalam mulutnya tanpa berkata apa-apa. Dia pun langsung menegakkan kepalanya mengulumnya dengan patuh.

Kak dian pun menghampiri wajahku dan gantian mencumbuiku. Memang ciuman dengan kak dian beda dengan nadine, ada getaran-getarannya. Dengan rakus kujilatin seisi mulutnya, bahkan giginya juga tidak luput dari jilatanku.

Setelah beberapa lama kutarik kontolku keluar dari mulut adiknya, dan kegeser badan kak dian agar posisi pantatnya tepat diatas wajah adiknya, kutarik roknya ke atas, dan dengan kedua tanganku, kulebarkan pantat kak dian dan kududukkan ke atas wajah adiknya yang langsung menjilati anus kakaknya.

“ummmh enak banget nad” sahut kak dian di sela-sela cumbuan kami.

Akupun juga ga mau kalah, ku masukkan tanganku dari bawah gaunnya. Kuremas-remas payudaranya dengan gemas. Ga butuh waktu lama kak dian pun mulai mendesah keenakan gara-gara serbuan kami berdua, dan ternyata si nadine juga udah menusuk-nusuk memek kakaknya dengan jarinya.

“kak, adek mw ngentotin kakaknyaa. Udah ga sabar kak” rengekku sama kak dian

“hmmm? Adek mw ngentot sama kakak? Gak ah biar pake jari si nadine aja” jawab kak dian menolakku

“haahh kenapa kak, plis udah ga tahan kak.” Rengekku lagi

“sshhhh aaahhhh terusin nad.” Perintahnya ke si nadine

“iyaaah habis kamu tadi ga nurut. Kamu kan wc kakak, mw kakak suruh minum kencing temen temen kakak ya terserah kakak. “ jawabnya

“iya kak, adek nurutin kakak aja mulai sekarang. Ga bantah-bantah kakak lagi. Kakak mw pup di mulut adek juga adek mau kak” rengekku lagi

“uuugghhhh ya harus mau dong. Kamu kan wc kakak, mulut kamu itu tempatnya ludah, kencing sama tai kakak” katanya mulai ga karuan.

“iya kak, buang aja semuanya ke mulut adek ya kak” rengekku lagi.

Mendengar jawabanku dia pun tersenyum puas dan mendorong badanku sampai telentang, dan langsung memasukkan kontolku ke dalam memeknya.

Setelah dua kali menggenjot dengan perlahan, dia langsung kebut kecepatan tinggi. Karena posisinya wot, gaunnya jadi jatuh terjuntai menutupi seluruh tubuhnya. Dan entah kenapa bersetubuh dengan kak dian yang masih berpakaian lengkap minus celana dalam doang itu malah ada sensasi tersendiri. Wajah binalnya yang keenakan jadi terlihat semakin liar karena jilbab yang belum dilepasnya itu. Kulihat nadine juga mendekat ke arahku, dia mengangkat baju ku dan menghisap putingku dengan lembut.

“shhhh haaahh sshhh haaah, kamu janji ya ga ngelawan lagi dek, nanti kk pup di mulut kamu, tai kakak kamu apain?” tanyanya sambil istirahat menggenjot kontolku dan memutar mutar pantatnya.

“Nanti tai kakak adek kulum, trus adek kunyah kunyah kak.” Jawabku

“awwww, enak kan sayang tai kakak?” tanyanya memelas

“enak banget lah pasti tai kakak” jawabku

“uuggh nakal banget adek kakak ini. Masa tai kakak dinikmatin juga sayang??” sahutnya lagi sambil lanjut menggenjot kontolku dengan nafsu.

“iyaah kak, soalnya enak banget kak.” Jawabku lagi

“iya nadine juga mau tai kakak” sambung si nadine

“ya ampuun bandel bandel kali adik adik kakak ini. Nanti kakak pup di mulut abang, nadine minta sama abang ya” bujuk kak dian

“hhhh sshhh enak banget sayang, kk ga sabar mw pup di mulut kamu” teriak kak dian saat mw mencapai orgasme

Dan ga berapa lama kemudian kak dian pun mencapai orgasmenya, dan jatuh memelukku tanpa melepaskan memeknya. Aku pun meringis ngilu karena kontolku ketarik ke depan. Namun aku tetep memeluk tubuhnya dan mengelus2 kepalanya yang masih tertutup jilbab dengan sayang.

Pelan pelan kugeser badannya ke samping agar kontolku bisa keluar dari memeknya. Dan sekarang nadine ada di sebelah kiriku, kak dian di sebelah kananku. Dan kami berpelukan dalam diam, sambil menunggu nafas kak dian kembali normal. Sial cuman aku yang belum nembak nih. Kayanya pil yang kuminum tadi pagi terlalu ampuh jadi pusing sendiri.

Melihat kontolku yang masih tegak berdiri, nadine pun mengelus2 kontolku sambil tidak melepas dekapanku di bahunya.

Kutatap wajah kak dian yang cantik. Wajahnya yang anggun itu sekarang sedang terengah-engah dengan penuh kenikmatan yang menambah kecantikannya. Kukecup lembut bibirnya itu, yang membuatnya membuka mata dan melempar senyuman yang sangat manis kepadaku.

“makasi adeek kakak.” Ucapnya dengan manja.

Lalu matanya tertuju ke arah kontolku yang masih tegang, dan beranjak ke bawah dan menjilati selangkanganku.

“aduuuh geli banget kak.” Sahutku sambil menggeliat kegelian

“sini nad, abang suka diginiin nih” kata kak dian ke adiknya

Dan dia pun mulai mengulum dan memasukkan kontolku ke mulutnya sedalam-dalamnya sampe mentok. Ditahankannya sebentar lalu dikeluarkannya lagi sampai terbatuk batuk. Air ludahnya pun jatuh menjuntai dari bawah dagunya. Lalu di masukknya lagi kontolku ke mulutnya, sampai dia terbatuk lagi dan kali ini batuknya cukup keras sampai hidungnya pun juga mengeluarkan cairan.

Diulang-ulangnya terus adegan itu sampai wajahnya udah penuh dengan air mata, ingus dan juga ludah.

Adiknya juga ga mau kalah dan meniru kakaknya. Gak lama kemudian mereka berdua pun sama sama udah berlumuran air mata ingus dan ludah. Aku pun jadi ga tahan dan langsung menyerbu wajah mereka, yang kumulai dari nadine. Kujilatin sisa-sisa ludah yang menjuntai didagunya.

Setelah itu lanjut gantian wajah kak dian yang aku bersihkan dengan lidahku. Hidungnya juga kuhisap sampai ingusnya habis, kak dian jg ngebantuin dengan meniup hidungnya supaya ingusnya keluar semua.

Setelah wajah kak dian bersih aku pun merebahkan badanku dan meminta nadine untuk ngentotin kontolku sambil aku bermesraan dengan kak dian.

“nad, kamu naik dan kentotin kontol abg ya. Abang mw pacaran sama kakak kamu.” Perintahku kepada si nadine

“hihhi iya bang, abang mesra-mesraan aja sama kakak yah, biar kontol abang nadine enakin pake pepek nadine” jawabnya patuh.

Aku pun sibuk berciuman mesra dengan kak dian, sembari adiknya juga menggenjot kontolku dan berusaha membuatku orgasme.

Kak dian menyelingi ciumannya dengan sesekli meludah ke mulutku.

“Enak kan sayang di layanin kaya gini?” tanya kak dian sambil mengelus kepalaku

“uughhhh enak banget kak. Si nadine jg udah jago main di atas ya kak” sahutku sambil ngelirik nadine yang masih sibuk menggenjot kontolku.

Namun ga bereapa lama kemudian, dia pun merebahkan badannya dengan badan yang gemetaran.

“aaahhh sshh aaahhhh. Nadine ga sanggup lagi bang, maapin nadine. Ini udah keluar dua x nadine bang.” ujarnya dengan nafas yang terengah-engah.

“ywda gpp sayang abang udah mw keluar kok.”jawabku sambil menegakkan badanku dan sekarang berdiri di depan mereka.

Kak dian yang udah tau mauku langsung menyambut kontolku dengan mulutnya, dan mengocoknya dengan cepat. Ga lama kemudian adiknya juga ikut meremas bijiku dengan lembut. Sungguh nikmat banget rasanya. Terutama karena pemandangan dua wanita cantik berhijab tersebut yang sedang melayaniku sepenuh hati.

Ga berapa lama aku pun keluar, dan kuarahkan ke wajah nadine.

“uuugggh aku keluar sayang, enak banget” kataku kepada mereka.

Wajah polos nadine akhirnya berlumuran air maniku yang udah seminggu ga dikeluarkan. Kak dian pun langsung menjilati maniku yang menempel di wajah adiknya, dan meludahkannya ke dalam mulut adiknya. adiknya juga menelan semuanya dengan patuh sampai wajahnya udah bersih semua.

Setelah beristirahat sebentar, kami pun beranjak ke kamar mandi bareng-bareng, dan mandi bertiga di kamar mandi yang sempit itu. Kami saling menyabuni badan satu sama lain sampai bersih. Dan ga lupa juga menyelingi untuk berciuman satu sama lain. Begitu juga nadine dengan kak dian. Pemandangan mereka berciuman berdua memang sangat menakjubkan. Kakak adik kandung yang sama-sama cantik berciuman mesra dan saling mendambakan satu sama lain. Dan aku yang orang baru ini akhirnya menjadi pusat curahan kasih sayang, cinta dan nafsu mereka berdua.

Aku perhatikan wajah nadine yang sumringah dan memancarkan kebahagiaan. Beda jauh dengan ekspresinya minggu lalu yang terlihat sedih dan desperate ketika dia memohon agar aku mw menontonnya bermasturbasi.

Ketika sadar aku sedang menatapnya, dia pun menatap balik sambil melemparkan senyuman yang sangat manis dengan pipi kemerahan yang masih aja malu-malu ketika menatap balik mataku. Aku memang ga bisa membalas cintanya kepadaku, karena cintaku hanya untuk kak dian, tp aku udah berjanji kepada diriku sendiri untuk menyayanginya sepenuh hati.

Kak dian juga sekilas melihat kami sedang bertatapan, dan ketika dia menatapku juga, dia hanya tersenyum dan mengangguk. Dia emang selalu bisa ngerti apa yang sedang aku pikirkan.

Kupeluk mereka berdua dengan sayang, dan aku juga sangat menyadari betapa beruntungnya aku bisa bertemu mereka berdua.

NB: Salam suhu2 semua. berhubung gua baru nulis sampe sini, update next mungkin bakalan lebih lambat dari biasanya. thanks udah mw baca dan supportnya.
maksih suhu ku
 
Bagus suhu, semoga lanjut ke teman2 kak dian
 
mantap..fantasi ane bngt nih.. ludah2an..
jarang bngt nyari cerita model gini :D
 
Bimabet
Setelah selesai mandi kami pun duduk di ruang tamu sambil ngobrol-ngobrol. Karena hari udah siang, kak dian pun bangkit dan mulai menyiapkan makan siang meninggalkan kami berdua yang masih asyik nonton tv sambil ngobrol.

Kalo lagi ngobrol kaya gini pasti ga nyangka kalo si nadine ini orangnya napsuan banget. Ketawanya yang nyaring, becandaannya juga yang receh banget, menandakan memang umurnya yang masih muda. Mungkin dia ga bakal jadi kaya gini kalo dulu ga ngeliat kakaknya dilecehkan oleh paman mereka itu.

Seketika rasa iba pun memenuhi diriku, kutarik dan kupeluk dia erat-erat, dan kucium kening dan pipinya dengan sayang.

“hihi abang kenapa kok tiba2 meluk-meluk nadine bang?” tanyanya polos sambil malu-malu.

“gpp nad. Abang sayang sama kamu. Makasi ya tadi kamu udah muasin abang. Abang puas banget sayang” jawabku jujur.

“heheh Nadine juga sayang banget sama abang. Nadine yang makasi bang boleh ikut main sama abang sama kakak. Nadine juga puas banget bang, salah satu fantasi nadine ya pengen ml sama abang sambil dipeluk sama kakak” jawabnya sambil nyengir

“hahaha iya iya nad.” Jawabku. Ku tarik badannya ke atas pangkuanku, dan kukecup bibirnya dengan mesra.

“eh tapi nad, tu kak dian tadi beneran ga yah mau nyuruh abang dikencingin sama temen-temennya?” tanyaku sama si nadine sambil memelankan suaraku.

“beneran pasti bang. kakak kalo udah mau sesuatu pasti diusahakannya sampe dapet.” Jawab si nadine

“eh serius nad? Apa kalian ga cemburu gitu? Nadine aja cemburu kan waktu liat abang mesra-mesra sama kak dian?” tanyaku heran

“hihi itu nadine cemburu karena ngeliat perhatian dan cinta abang ke kak dian, bukan karena abang ml sama kakak. Lagian itu cuma di awal aja kok bang, karena nadine jg ga pernah ngerasain kaya gini sebelumnya sama cowok. Dan mungkin juga rasa cemburu nadine itu juga ada ke abang juga. Karena kan selama ini kami cuma berdua. Tiba-tiba ada abang dan seolah-olah kalian berdua ada dunia sendiri yang nadine g bisa masukin.” Jawabnya jujur

“ooo iya jga sih nad. Tapi berarti kalo nadine liat abang main sama kak dian atau orang lain, nadine ga cemburu?” tanyaku lagi

“enggak kok bang. Malah nadine terangsang waktu ngintip abang lagi ngentotin kak dian sampe kak dian teriak-teriak gitu. Hihihi. Trus kalo abang mau main sama orang lain ya nadine ga akan cemburu. Asal abang tetap ga ninggalin nadine sendirian” jawabnya lagi

Astaga pantesan aja. Pemikiran nadine soal sex emang udah lain dari kebanyakan orang. Setelah ku ingat ingat dulu kak dian juga pernah ngomong, kalo dia ngebiarin aku onani dan berfantasi juga karena dia ingin aku terobsesi dengannya. Bukan karena dia ga mw langsung aku ajak main.

“Makanya bang nadine gpp kok abang mw main sama siapa aja. Atau kalo abang mau ntar nadine ajak temen kuliah nadine si una. Anaknya manis imut bang, tapi agak pemalu.” Ajaknya pula

Anjir kok malah gue yang nyesek ya ngeliat dia dengan entengnya nawarin aku ngentotin temennya tanpa rasa cemburu sedikitpun.

“Enggak ah nad. Abang ga pinter yang gitu-gitu. Ini juga bisa main sama kak dian karena kak dian juga yang pertama ngajak abang ke hotel nad waktu ulang taun abang. Hahaha” jawabku apa adanya.

“hahahah. Lucu ya abang ini. Cowok dikampus nadine aja yang jelek-jelek byk belagak jadi fuckboy. Sok-sokan mw ngajak ke puncak naik motor. Kaya nadine ga tw aja mw diapain setelah nyampe di sana. Isss geli nadine liatnya.” Jawabnya sambil bergidik

“hahahaha. Abang ga berani nad ngajak-ngajak cewe kaya gitu. Sama kak dian juga awalnya cuma berani minta sendok bekasnya. Wkwkwkwk” jawabku sambil ngakak

“hihi iya iya bang. Berarti abang belum pernah ML sebelum sama kak dian?” tanyanya lagi

“iya belum pernah la nad. Dulu sama mantan abang paling cium2 pipi cium bibir sama megang tangan doang. Abang paling ga berani check in ke hotel gitu.” Ujarku lagi

“oiya bang? berarti kak dian dapat perjakanya abang la ya. Sekali lepas perjaka dapatnya kakak sama adik ya bang. hahahah” katanya sambil ngakak

Aku pun ikut ngakak dan langsung menggelitikin pinggangnya dengan gemas.

“aduuh aduh ampun bang hahahaha” sahutnya kegelian aku gelitikin

Mendengar kami yang heboh ketawa ketawa, kak dian datang dan ikut nimbrung.

“Duh mesra kali adik adik kakak ini ya. Ketawa-ketawa sambil pangku-pangkuan gitu. Hihihi” sahutnya ngeliat kami

“hehehe iya kak. Tadi nadine dipangku abang jadi betah ni disini.” Sahut nadine

“Tadi nadine nawarin si una ke abang kak. Ga mau abang kak, ga pande dia katanya. Hihihihi” sahutnya lagi. Aku pun langsung panik nyolek punggungnya supaya jgn diceritain ke kak dian.

“oalaah. Hihihi, bawa aja si una kemari nad. Kalo mereka berdua kita telanjangi terus kita kunci di kamar kan lama-lama maen juga tu. Wkwkwk” jawabnya sambil ngakak

“isss emang kami kucing anggora kak? Dikunci bedua di kandang supaya kawin. Hahhaha” jawabku ngakak sambil pura-pura nyantai.

“wkwkwkkw ya nggaak siiih. tapi gpp tu dek, supaya kamu bisa sekalian latian juga sebelum kakak ajak kawan kantor kita yang tiga orang itu. Jadi kita latian dulu berempat” jawabnya sambil ngedipin mata

“wkwkwkwk kalian berdua ngomongnya kaya udah pastiii aja. Emang mereka mau? Kan ga mungkin kakak tiba-tiba nawarin ke mereka, ‘eh lo mau ga ngencingin cowo gue?’ kan ribet jelasinnya hahahha” sahutku lagi ga percaya.

Mendengar jawabanku kak dian hanya tertawa dan balik ke dapur ngeliat masakannya. Kami pun ditinggal berdua lagi dengan nadya masih bersendar di dadaku karena masih aku pangku.

“oiya nad, yang satu lagi nad, kak dian tu beneran ga ya mw pup di muka abang? Abang ga kebayang juga sih kalo beneran” tanyaku ragu-ragu

“hihihii sejauh ini sih kayanya cuma fantasi doang bang. Karena kemaren kami sempat mw nyoba, tp ga jadi.” Ceritanya

“ah serius nad? Itu pas di hayalin emang seru banget, tp pas mw nyoba beneran pasti ngedrop juga kan? Hahaha” tanyaku penasaran

“Ya ga tau lah bang. Kak dian bilang ga usah jadi aja, trus nadine disuruh keluar kamar mandi. Padahal tadinya mw nyoba pup di wc didepan nadine doang. Mungkin kakak masih malu bang . hihihi” Jawabnya

Mendengarnya aku pun jadi sedikit lega. Karena kalo yang itu emang murni fantasinya kak dian. Fantasiku aja belum sejauh itu dan kayanya ga siap juga kalo beneran mw dipraktekin. Walaupun memang mendengar cerocosannnya yang pengen pup di muka gua itu waktu lagi tinggi-tingginya emang bikin horni, tp setelah nembak akal sehat pun kembali. Pikirku dalam hati .

“ih abang langsung ngelamun, ngebayangin kakak lagi pup ya?” tanya si nadine sambil ketawa

“Gak ah nad.” Sahutku pendek

“Hihihi kalo iya pun gpp kok bang. Jangan-jangan abang udah sangek lagi nih? Mw nadine keluarin lg bang?” tanyanya sambil tersenum

“emang mw nadine apain supaya bisa keluar?” tanyaku balik

“Hihihi terserah abang aja bang. Mw pake tangan, mw pake mulut, mw pake pepek, atau mw pake pantat nadine juga boleh. Ini semua kan udah jadi punya abang” katanya lagi sambil nyengir.

“hehehe yang bener? Ini pepeknya juga punya abang?” tanyaku sambil mengelus selangkangannya dari balik celananya

“uummh iya dong bang. pepek nadine itu udah jadi hak milik abang.” Jawabnya sambil tersenyum polos.

“Kalo gt buka dong celana kamu, abang mau liat pepeknya.” Pintaku membujuknya.

“Hihihi bentar ya bang”. jawabnya sambil berdiri dan memelorotkan celana panjang dan celana dalamnya.

Setelah itu dia duduk di sudut sofa tempat kami duduk, dan mengangkangkan kakinya lebar-lebar dan memamerkan memeknya yang indah itu.

Melihat pemandangan itu, darahku pun berdesir dan nafsuku mulai merangkak naik kembali.

Aku pun turun dari sofa dan kudekati memeknya dengan perlahan. Kutempelkan hidungku dan kuhirup wangi kemaluannya itu.

“mmmmhhh wangi ya memek kamu sayang” pujiku

“hihhi iya dong bang. Kan udah diajarin kakak cara ngerawatnya” balasnya

Kulebarkan bibir vaginanya dengan kedua tanganku, dan kujilat dari lubang vaginanya keatas sampai mengenai klitorisnya.

“uuuugghhh geli banget bang.” nadine pun mengerang karena jilatanku.

Kuemut klitorisnya sambil menjilat2 dengan nafsu. Lubang vaginanya juga kutusuk-tusuk dengan lidahku.

Lama kelamaan si nadine pun mulai terangsang dan mendesah pelan. Cairan vaginanya juga mulai keluar seiring dengan naiknya nafsunya. Kuisap dan kujilat air vaginanya dengan nafsu.

Lagi asyik-asyiknya menjilatin memek nadine, tiba-tiba aku merasakan ada yang membelai kepalaku dengan lembut. Dan kulihat kak dian sudah berdiri di belakangku dan menatap kami berdua sambil tersenyum.

“Seneng deh ngeliat kalian berdua begini. Enak ga memek adik kakak?” tanyanya padaku

“enak kak” jawabku singkat sambil nyengir.

Mendengar jawabanku dia pun tersenyum dan mendekat kearah adiknya.

“Enak ga sayang memeknya dijilatin sama abang?” tanya kak dian kepada adiknya

“Enak banget kak. Abang pinter banget jilatnya.” Sahut si nadine

“ihihi. Iyah iyah” jawab kak dian dan mencium bibir adiknya itu.

Kulihat tangan kak dian pun menyusup ke dalam baju kaos adiknya dan meremas dada adik kandungnya itu dengan lembut. Aku pun ga mau kalah dan menusukkan jariku kedalam memeknya, dan mulai menusuk-nusuk memeknya perlahan.

“Ahhh sshh aaahhh shhhh. Enak banget baang” rintih si nadine

Aku pun mempercepat tusukan jariku ke dalam memeknya sambil menjilati klitorisnya yang mungil. Jari tanganku yang satu lagi jg menggosok bibir anusnya yang indah itu. badannya pun semakin menggeliat karena kenikmatan dan pekikan dan desahannya pun semakin menjadi walaupun tertahan oleh bibirnya kak dian yang menempel di mulutnya.

Sejenak kak dian menghentikan ciumannya dan menarik kaos si nadine sampai terlepas dan sekarang adiknya itu pun udah telanjang bulat. Dengan gemas dicubitnya puting adiknya itu yang disusul oleh pekikan kencang adiknya yang kemudian kembali dibungkam dengan cumbuannya ke bibir adiknya.

“aaahhh ssshhh aahhhh nadine udah mau keluaaar” teriaknya dengan penuh kenikmatan.

Mendengar seruannya aku pun mempercapat tusukan jariku, kak dian juga mencubit dan menarik puting adiknya itu dengan gemasnya. Beberapa detik kemudian tubuhnya pun menegang sesaat dan menggelinjang kegelian. Kak dian pun langsung memeluk tubuh adiknya itu dengan sayang, seolah ingin menemaninya disaat orgasmenya yang sedang memuncak.

Aku pun menarik keluar jariku yang udah basah kuyup terkena cairan vagina si nadine, dan duduk di sebelah si nadine, dan mamsukkan jariku ke dalam mulutnya. Dia pun dengan patuh menghisap semua cairan memeknya sendiri yang lengket di jariku sampai bersih.

“baang ‘hhhaahh hhhaahh’, kok jadi nadine yang dikeluarin? Kan tadi abang yang mw nadine layanin.” Tanyanya dengan suara bergetar dan nafas yang masih tersenggal-senggal.

Mendengar pertanyaannya itu aku pun mencium kening dan pipinya dengan sayang.

“kan katanya memek kamu punya abang nad, tadi abang kepengen aja ngejilat memek nadine. Atau abang harus nanya dulu nih kalo mw cium memek nadine?” tanyaku balik.

“enggak enggaak bang. Abang ga harus nanya dulu kalo mw cium pepek nadine. Kapanpun abang kepengen, abang tinggal nyuruh nadine buka celana aja.” Jawabnya dengan patuh.

“hihihi bagus bagus. Makasi ya nad” jawabku sambil tersenyum dan membelai kepalanya dengan sayang.

Kubiarkan nadine beristirahat di sofa dan aku pun berdiri pindah ke sofa sebelah, kak dian juga ikut ke sofa sebelah mengikutiku dan langsung memelukku dan duduk di pangkuanku. Dibenamkannya wajah cantiknya itu ke dadaku dengan manja.

“uummmh kok tumben nih kknya manja?” tanyaku sambil nyengir

“iya kan kakak juga pengen dipangku kaya si nadine tadi.” Jawabnya dengan nada merengek.

“heheh iya iya sayang. Maap ya adeknya kurang peka.” Jawabku sambil mengusap punggungnya dan mencium keningnya.

Kutatap matanya yang sendu itu sambil mengelus pipinya.

“kak, adek sayang kali sama kakak. Adek cinta sama kakak cantiknya ini” kataku yang tak kuasa membendung luapan rasa cinta di hatiku melihatnya yang biasanya anggun dan dewasa sekarang malah bermanja-manja kepadaku.

“hihihi kakak juga cinta sama kamu sayang.” Jawabnya sambil tersenyum dengan rona-rona merah halus yang terlihat di pipinya.

Mendengar jawabannya aku pun langsung memeluk tubuhnya dengan erat, sambil membisikkan terima kasih ke telinganya. Kutatap wajahnya yang cantik itu, dan dia pun melemparkan senyuman termanisnya kepadaku.

Kutarik tubuhnya dan kucumbu bibirnya dengan gemas. Kak dian membalas ciumanku dengan lembut. Bibir kami saling berpagutan dengan mesranya. Bibir bawahnya kuemut dan kugigit dengan lembut karena gemas. Ciuman kami di saat itu memang terasa beda dari ciuman kami sebelum2nya yang biasanya sarat akan nafsu dan hasrat birahi, kali ini kami berciuman untuk saling mngungkapkan rasa cinta kami untuk satu sama lain. Ga ada kata-kata kotor, ga ada jilatan-jilatan lidah yang liar, bibir kami hanya saling berpagutan dengan lembut dengan lidah yang sesekali saling melintir, tubuh kami saling berpelukan dan saling membelai bak pasangan yang udah ga ketemu selama berbulan-bulan.

Cumbuanku beralih ke pipinya yang lucu dan dengan perlahan ciumanku bergerak ke arah telinganya. Kucium dan kuemut telinganya dengan gemas. Tubuh kak dian langsung menggelinjang kegelian karena jilatanku di telinganya, bulu-bulu ditangannya berdiri karena merinding.

Perlahan-lahan jilatan ku turun dari telinganya ke lehernya yang jenjang dan putih mulus itu yang membuat kak dian semakin terangsang yang terdengar dari nafasnya yang mulai memberat dan tangannya yang beberapa kali menjambak rambutku.

Kuangkat dasternya sampai semua terlepas dari badannya. Sejenak kunikmati tubuh kak dian yang putih mulus itu yang sekarang hanya tertutup oleh bra dan cd nya yang berwarna coklet dengan renda berwarna putih. Kulihat kak dian mengangkat tangannya memamerkan keteknya yang putih dan mulus sambil menatap mataku dengan penuh pengharapan.

Aku yang tau keinginannya, langsung mengecup keteknya yang mulus itu. kak dian pun langsung memekik tertahan karena kegelian. Kujilatin ketiaknya dengan seksama supaya ga ada bagian yang terlewatkan dari jilatanku. Setelah puas dengan ketek yang kanan, gantian yang kiri kena jilatanku.

Tanganku pun juga ga tinggal diam, kusisipkan tangan kananku ke dalam bh nya dan kuremas dengan gemas payudaranya yang bulat nan mungil itu. Nafas kak dian yang memburu perlahan pun berganti menjadi rintihan-rintihan pelan yang menggemaskan. Dengan tak sabar dia membuka branya dan memamerkan payudaranya.

“Sini sayang, nenen sama kakak yah” bujuknya sambil menarik kepalaku ke dadanya dengan lembut.

Kubiarkan tangan kak dian menuntun wajahku ke payudaranya. Kuciumi pinggiran payudaranya yang mungil, dan kujilati sekitaran areola putingnya yang berwarna coklat itu. Setelah puas menjilati pinggiran putingnya, giliran putingnya yang kena serbuanku. Kukenyot putingnya dengan lembut, sementara tanganku masih sibuk meremas payudaranya yang satu lagi.

“aahhh ssshhh sayang kakak. Enak banget ya dek sampe dikenyot gitu putingnya?” tanyanya dengan manja.

“iya kak enak banget nenen sambil dipeluk sama kakaknya kaya gini” jawabku lagi

“uuughhh manja banget adik kakaknya ini” serunya sambil mengelus kepalaku dan mengecup keningku.

Kuhisap dan kukenyot kedua payudaranya bergantian yang membuat tubuh kak dian kembali menggeliat penuh kenikmatan.

Tanganku yang tadi sibuk meremas payudaranya sekarang merayap ke bawah perutnya, dan mulai meraba dan membelai selangkangannya yang masih tertutup celana dalamnya. Rintihan kak dian pun semakin menjadi ketika merasakan belaian tanganku dari luar celana dalamnya yang sudah lembab.

Kuselipkan tanganku ke dalam celana dalamnya, dan kuraba memeknya yang ternyata udah banjir karena rangasanganku. Kugosok klitorisnya dengan jariku yang udah basah terkena cairan memeknya.

“aahh ssshhh ahhhh enak banget sayang.” Erang kak dian.

Suaranya yang biasa selalu nyaring dan tegas itu sekarang mendesah dan mengerang dengan manjanya kepadaku. Ditariknya celana dalamnya sampai membuka, lalu dia mengangkang dengan lebar untuk memudahkanku yang sedang sibuk meraba memeknya. Aku melanjutkan permainan tanganku di memeknya dengan tak sabar, ku gosok2 klitorisnya dengan gemas yang disambut dengan rintihan kenikmatannya kak dian.

Setelah puas bermain dengan memeknya yang membuatnya basah kuyup, gantian aku yang memelorotkan celana ku dan memperlihatkan kontolku yang udah tegang dari tadi. Kak dian pun bangkit dan menghisap kontolku sambil memijit bijiku dengan lembut. Aku hanya diam menikmati hisapan dan pijatannya sambil mengelus kepalanya dengan sayang.

Setelah kontolku mengeras dengan sempurna, kak dian pun merebahkan badannya dan bersandar ke sofa dan mengangkangkan kakinya kembali. Aku pun memasukkan kontolku ke memeknya yg udah terbuka lebar.

Kontolku masuk ke dalam tanpa hambatan karena memeknya yg udah basah kuyup itu. Denyutan dinding memeknya seakan tak sabar menyuruhku menggenjotnya. Kuangkat pinggulnya dan aku pun mulai menggenjot memeknya dengan lembut. Bener bener kunikmati pijatan dinding memeknya setiap kali kontolku keluar masuk

Persetubuhan kami kali ini juga beda, kalo tadi kami ml dengan segala fantasi liar kami, sekarang kami bercinta dengan penuh perasaan dan penghayatan. Ga ada teriakan kata-kata kotor, ga ada rintihan-rintihan binal, kami hanya bercinta dan bercumbu seolah dunia ini hanya milik kami berdua.

Ga beberapa lama kemudian kami pun mencapai puncak kenikmatan bersama-sama, kusemburkan air maniku ke dalam memeknya. Setelah keluar kami pun kembali berciuman dan berpelukan dengan mesra seolah tak ingin percintaan kami ini segera berakhir.

Beberapa menit kemudian kami pun melepaskan pelukan dan ciuman kami, dan saling menatap penuh cinta satu sama lain. Ditengah tengah kemesraan kami, tiba-tiba kami baru menyadari suara desahan yang mengiringi percintaan kami tadi. Dan bener aja, ternyata nadine menonton kami bercinta dan bermasturbasi di sebelah kami. Terlihat dari nafas ngos-ngosnya yang mulai mereda, sepertinya dia juga udah keluar bareng-bareng kami berdua tadi. Kami pun saling melirik dan akhirnya ketawa bareng melihat tingkah nadine.

Kami berdua pun bangkit berdiri dan memeluk adik kami tersayang itu yang meraih orgasmenya sendiri.

“maaf yaa baaang, kaak. Nadine tadi ga mw ganggu soalnya nadine liat abang sama kakak ml nya mesra banget, tp lama-lama nadine horni dan ga tahan mw masturbasi.” Katanya memohon

“hihih iya gpp sayang. Trus gimana enak gak masturbasinya?” tanya kak dian ke adiknya sambil membelai kepalanya.

“Enak kak, tp setelah keluar ngilu banget memek nadine. Ni jg badan nadine udah lemes banget kak” ujarnya.

“ya iyalah kamu udah berapa kali td ml sama abang, trus tadi barusan juga baru dikeluarin sama abang, trus kamu sambung lagi masturbasi. Gimana ga ngilu memeknya tuh?” jawabku

“hehehe iyaa habisnya nadine ga tahan bang” jawabnya jujur.

Aku dan kak dian pun tertawa ngeliat kepolosannya dan memeluknya dengan erat.

“ywdah yuk makan, tadi kk goreng ayam tp kayanya udah dingin tuh.” Ajak kak dian sambil memakai dasternya kembali.

“eh kak maap ya tadi adek keluar di dalam. Gpp tuh kak?” tanyaku yang baru sadar

“Gak papa dek. Kakak ada obat kontrasepsi yang bisa diminum setelah ml kok. Dah pake celananya gih, makan siangnya udah telat nih ntar kita sakit ga bisa ml lagi” jawabnya sambil nyengir nakal.

“hhehehehe ywdah yuk” jawabku

Setelah makan siang, si nadine permisi ke kamar katanya udah ngantuk berat. Aku dan kak dian pun mengobrol berdua di ruang tamu.

Kami mengobrol dengan asiknya sampe ga sadar udah jam 5 sore. Kami emang udah lama ga ngobrol berduaan karena belakangan nadine selalu ikut. Jadi kami bener-bener menikmati waktu kami berdua bersama.

“dek udah jam 5 nih, kita siap-siap yuk mw jemput kemal” ajak kak dian.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd