Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Cinta dan Kebohongan

ch 12


winda saat ini tampak kelihatan sibuk membantu ibunya yg tengah buatin makan siang, tepatnya hanya ibunya saja yg sibuk dari tadi sementara winda hanya sesekali membantu ibunya sambil tanganya sibuk sendiri menscroll layar hpnya


"dek arga kog lama g maen kesini ya" tanya ibunya winda tiba2 sambil tanganya sibuk mengaduk2 kuah sop yg sedang di masaknya


"ehh," winda kaget dengan pertanyaan ibunya yg tiba2


"itu, kemarin arga kesini kog mi" jawab winda sambil tetap sibuk mainin hpnya


"kapan? kog mami g tau" tanya bu dian sambil mengingat ingat


winda memerah mukanya dia teringat saat arga yg tengah mencumbuinya di dapur tepat di posisi ibunya berdiri saat ini, bu dian menoleh dan melihat muka anaknya yg memerah dan seperti malu2


"adek kenapa? mukamu kog merah, kamu lagi sakit" tanya bu dian yg heran melihat muka winda yg tiba2 memerah


winda yg di tanya tiba2 oleh ibunya tampak gelagapan dan langsung menjawab dengan gugup


"ehh, enggak kog mi emang mukaku kenapa"


"hmm jadi pas kapan arga main kog mami g tau" tanya bu dian yg masih penasaran


winda nyeritain kejadianya ke ibunya saat arga kemaren datang kesini


"ohh pantesan, hihihihi" ucap bu dian sambil tertawa yg masih keliatan cantik di umurnya yg hampir berkepala empat


"kog malah ketawa sih mi" tanya winda heran


"lagian adek ni ya, mau nraktir orang makan kog malah di ajakin kerumah, berduaan lagi" ucap bu dian sambil menaikan kedua alisnya


"hayo! g macem2kan" lanjutnya lagi


"ehh" winda kaget dengan pertanyaan ibunya


"mami ihh kog nanyanya gitu emang arga berani macem2 sama adek" jawab winda berbohong sambil memalingkan wajahnya dan g berani menatap mata ibunya


bu dian tersenyum melihat gelagat aneh winda dan menebak pasti terjadi sesuatu antara mereka berdua karena akhir2 ini anak gadisnya terlihat lebih ceria daripada biasanya


"ajakin arga maen kesini lagi ya, mami mau ketemu sama pacarmu yg ganteng" ucap bu dian mulai menjahili winda


"haaa" muka winda semakin memerah karna ucapan maminya


"anak mami udah punya pacar ya sekarang" ucap bu dian yg membuat winda semakin kebingungan


"belum pacaran kog mii" jawab winda malu2


"hmmm belum yah, berarti akan dong" ucap bu dian sambil ngedipin matanya dengan genit


winda kaget dan reflek melihat maminya yg senyum2 meledek ke arahnya


"ihh mami awas ya" ucap winda sambil manyunin bibir ke maminya dan sadar bahwa dia sedang di goda oleh maminya,

winda kemudian langsung beranjak dari duduknya dan langsung menghampiri ibunya dan kemudian tanpa ampun menggelitik pinggang ibunya


"ahhh, adek ampun mami g ngelarang kog kalo adek pacaran" ucap bu dian semakin menjahili anaknya


"ihh masih berani ya" ucap winda semakin kencang menggelitik ibunya


"udah2 mami nyerah" ucap bu dian kewalahan di gelitik anak gadisnya


"mami kog rese banget sih," ucap winda masih kesel di ledekin ibunya


"lagian kamutuh ya aneh, masak mau nraktir makan malah di ajakin makan di rumah"


"kan gara2 mami nyuruh adek pulang, g bilang lagi kalo mau pergi" jawab winda ketus ketika mengingat kembali rencana kencanya dengan arga tempo hari yg gagal total

g sepenuhnya gagal sih malahan winda berhasil berduaan sama arga dan sekarang hubunganya bisa makin deket sama pujaan hatinya


"ya udah ajakin arga kesini ya, ibu kangen pengen ketemu" ucap bu dian sambil kembali lanjutin bikin makan siang


"hmmm, nanti deh aku ajakin arga mampir" jawab winda datar karna winda gelisah arga akhir2 ini seperti ngejauhin dirinya




***


arga merasa gugup keringat dinginya muncul dari kepala sampe ujung kaki

arga berkeringan dingin lantaran dirinya saat ini tengah duduk berdempetan diapit oleh dua bidadari di samping kiri dan kananya


zoe dan mantan pacarnya bella duduk mengapit dan arga tampak seperti orang yg kebingungan raut wajahnya terlihat sangat tegang setegang batang kontolnya yg jumbo ketika ereksi


bram yg jg duduk di depanya mencoba menahan tawanya sekuat tenaga saat melihat muka sahabatnya yg kebingungan ketika duduk berdempetan di apit dua bidadari yg sama2 diam dari tadie terlihat aura keduanya begitu mengintimidasi arga


arga yg menyadari gelagat aneh bram kemudian langsung menatapnya tajam bram yg masih mencoba menahan tawanya tampak gelagapan saat ditatap arga dan dia pura2 cuek saja saat arga kelihatan seperti ingin menerkamnya


dua cewek disamping kiri kanan arga yg sedari tadi cuma diam membisu terlihat mulai kesal karna arga hanya diam saja setelah mengenalkan mereka berdua tanpa menjelaskan situasinya lebih jauh


"oh iya gua lupa kalian pada mau minum apa" bram menawarkan minuman karna dia hanya ingin cepat2 pergi meninggalkan suasana yg panas di depanya


"apa aja deh bram" ucap bella sambil senyum dan menoleh ke arga


"kamu mau minum apa gaa" lanjut bella melihat ke wajah arga yg keliatan kikuk dan bingung mau ngomong apa


zoe yg mendengar bella nawarin minum dengan mesra ke arga semakin terlihat bete zoe masih g menyangka bakalan ketemu cewek yg manggil sayang ke arga secepat ini


"apa aja deh" akhirnya arga membuka mulutnya


"kamu mau minum apa zoe" tanya bram


"samain aja sama arga" ucap zoe sambil menoleh ke arga dan menatapnya tajam


arga gelagapan ketika zoe menatapnya arga kemudian menatap tajam bram yg telah menyebabkan semua masalah ini terjadi


bram hanya nyengir ke arga dan kemudian langsung beranjak pergi meninggalkan mereka bertiga


"ga gimana dengan sekolah barunya, betah?" bella mencoba mencairkan susana yg tegang bella sangat bahagia ketika ketemu arga setelah sekian lama walapun hatinya saat ini sedikit terganggu dengan kehadiran cewek cantik yg duduk di sebelah arga


bella lega karna arga mengenalkanya cuma sebagai teman dan bella jg menyadari jika cewek yg dikenalkan oleh arga sepertinya jg ada rasa sama arga, bella g peduli dengan perasaan si cewek yg penting baginya arga g ada rasa sama dia


"betah kog bel" jawab arga sedikit gugup, arga masih bingung dengan situasinya dia merasa g enak sama zoe cewek yg telah merelakan tubuhnya semalam dan sialnya zoe harus bertemu dengan mantanya si bella


bram tiba2 datang lagi sambil garuk kepala "oh iya lupa tadi kalian bilang mau minum apaan ya" ucapnya pura2 nawarin minum lagi bram hanya ingin mengejek arga yg baru kali ini kelihatan bingung di hadapanya


arga yg mengetahui bram hanya pura2 nawarin minum langsung metatapnya tajam arga jg kesel sama bram karna dia ngundang bella tanpa memberitahunya terlebih dulu


"tadi kan aku bilang apa aja bram" jawab bella sambil tersenyum manis


"iyakah bell lupa gua tadi, hehe" ucap bram sambil cengengesan merasa tak berdosa, bella sangat berterima kasih ke bram karna baginya bram telah sangat membatu hubunganya sama arga agar bisa kembali seperti dulu lagi


"dasar ganjen" batin zoe kesel melihat tingkah bella yg sok imut di depan arga


"oh ya mbnya mau minum apa" tanya bella hanya ingin mengakrankan diri ke zoe


"tadi kan gua udah bilang samain aja sama arga dan satu lagi nama gua zoe lagian kita seumuran jadi lo jangan seenaknya manggil gua mb2" jawab zoe sambil menatap tajam ke muka arga


bella kaget saat dengar jawaban zoe yg terdengar judes dan buru2 menatap bram dan meminta penjelasan, bram jg kaget dan hanya memberi isyarat dengan kedua bahunya yg digerakkan


arga makin grogi ketika melihat raut wajah zoe seperti marah ke dirinya kepala arga makin puyeng dengan situasinya kemudian arga menatap ke arah bram yg telah menyebabkan semua ini terjadi


bram yg mendapat tatapan tajam hanya nyengir ke arga dan langsung pergi ninggalin mereka


"hufft" arga menghela napas dalam2 dan mencoba menjelaskan situasinya agar tidak semakin memanas


"ehem, maaf zoe aku harus mengenalkan lagi siapa bella sebenarnya" arga ngomong sambil menatap mata indah zoe lekat2


"sebenarnya dia mantan aku dulu sebelum aku pindah ke sekolah kita" lanjutnya lagi


"haah, ternyata yg chat tadi adalah mantanya kog pake acara manggil2 sayang sih" batin zoe kaget


bella yg mendengarkan omongan arga hanya menatap arga tanpa merespon


"aku datang kesini karna mau bahas ini jg zoe, maksud aku bukan aku mau ngungkit2 masa lalu aku, tapi.." belum selesai arga berucap zoe tiba2 bangkit dari duduknya


"ehh, zoe lo mau kemana" arga kaget sambil megang tangan zoe lembut


"selesaiin masalah kamu dulu aku ngerti kog ga" ucapnya sambil tersenyum manis ke arga dan kemudian melihat ke arah bella yg masih menunduk


zoe pergi meninggalkan arga sebelum dengar jawaban dari arga, bella hanya memandangi zoe yg berjalan menyusul bram


arga merasa kagum sama sifat dewasanya zoe dia g menyangka zoe bakal bersikap seperti ini arga masih ingat dulu saat zoe bertengkar dengan kinan di cafe arga hanya takut zoe kali ini jg bakal bertengkar sama bella


bella kemudian menatap arga yg masih memandangi zoe yg sudah berdiri di samping bram yg sedang nyiapin minuman


"gaa aku minta maaf jika aku tiba2 datang dan mengganggu kalian berdua" ucap bella merasa g enak sama arga


"aku hanya ingin ketemu kamu gaa, aku kangen sama kamu" lanjutnya lagi


arga hanya diam mendengarkan ucapan bella


"aku seneng tiba2 kemaren bram ngomong ke aku kalo dia g sengaja denger omongan kevin yg berusaha ngejebak aku"


"aku jg g menyangka dia tega hancurin hubungan kita" ucap bella menatap arga yg selalu menghindari tatapanya


emosi arga kembali terpancing mendengar nama kevin di sebut2 oleh bella tanganya mulai mengepal tubuhnya bergetar


"hufft" arga menghela napasnya mencoba mengendalikan emosinya dan langsung menatap ke arah bella


"bener bell apa yg di bilang sama bram itu semua cuma salah paham" tanya arga dengan serius menatap bella


bella mengangguk mengiyakan


"jadi pas waktu lo ciuman di sekolah itu semua cuma salah paham bell" ucap arga kembali emosi ketika mengingat kejadian dulu dia memergoki bella yg tampak seperti sedang berciuman


"gaa aku bisa jelasin itu semua g seperti apa yg kamu lihat" ucap bella sambil matanya mulai berkaca2


"itu bukan ciuman gaa, aku g mungkin ngebiarin cowok lain nyentuh aku, mata aku waktu itu g sengaja kelilipan dan dia hanya bantu niupin mata aku gaa" ucap bella sambil menunduk tubuhnya bergetar


"gaa aku berani sumpah aku g macem2 sama dia aku sayangnya cuma sama kamu gaa, aku g bakal ngijinin cowok nyentuh aku selain kamu" ucap bella menatap arga sambil airmatanya kini mulai tumpah di matanya yg indah


arga merasa kasian jg melihat bella yg menangis sesenggukan sambil berusaha menjelaskan kesalah pahamanya selama ini,


arga jg g menyangka ternyata bella masih begitu menyukainya setelah dia tiba dulu memutuskanya tanpa tau masalah sebenarnya perlahan emosi arga sedikit mereda


"gaa aku jg minta maaf waktu aku diam2 nemuin dia di cafe itu semua karna dia bilang mau bantuin aku buat ngomong ke kamu, tapi.." ucapnya terhenti ketika mengingat kembali dirinya sedang di peluk oleh kevin di cafe


arga jg mengingat kejadian dia yg memergoki bella sedang di peluk oleh kevin tapi bella seperti memberi gestur menolak ketika di peluk olehnya

"waktu itu aku cuma bingung dia tiba2 meluk aku dari belakang, sebelum aku menolak pelukanya ternyata kamu tiba2 udah ada di sana" ucapnya dengan airmata yg kini mulai tumpah

"aku takut kamu bakalan berpikir aneh2 sama aku, aku g seperti yg kamu pikirin gaa" lanjutnya lagi

"kamu percaya sama omonganku kan gaa??" tanya bella sambil sesenggukan menahan tangisnya


"maaf bell aku dulu buru2 pergi dan g mau dengerin dulu penjelasan kamu"


"jadi kamu percaya sama aku gaa,aku tau kamu pasti percaya sama aku, itu yg paling penting buat aku gaa" ucap bella yg berusaha tersenyum di tengah2 tangisanya


"aku percaya, tapi" ucap arga yg langsung mendapat tatapan bahagia dari bella


"tapi apa gaa?" tanya bella penasaran


"maaf bell sebelumnya, aku minta maaf karna aku sepertinya g bisa lagi lanjutin hubungan kita karna aku"arga berhenti berucap setelah melihat bella menunduk dan kembali menangis tubuhnya bergetar menahan rasa perih di hatinya


"waduh pake nangis segala nih anak" batin arga g tega melihat tubuh bella yg bergetar menahan sesak di hatinya


"arga aku beneran sayang sama kamu ga kenap kamu bilang mau udahan" ucap bella kini menatap arga sambil berlinang airmata


"aku tau aku salah sudah percaya sama kevin, aku tau udah ngecewaain kamu dengan bertemu dia tanpa ngomong ke kamu gaa, aku minta maaf" lanjutnya kini masih menatap ke arga terlihat lelehan airmatanya di pipinya


"aku hanya bingung gaa waktu itu bagaimana caranya ngejelasin ke kamu"


"aku takut kamu pergi ninggalin aku" ucap bella yg g bisa lagi menahan perih hatinya selama ini arga hanya diam karna dia bingung mau ngomong apa ke bella


"ga aku janji aku akan jadi pacar yg baik buat kamu gaa jadi tolong jangan tinngalin aku, aku masih sayang sama kamu gaa" lanjutnya lagi


arga hanya diam mendengar ucapan bella arga hanya g menyangka ternyata perasaan bella setulus ini kepadanya


"bukan itu bell masalahnya kita g bisa barengan" ucap arga yg akhirnya ada kesempatan buat ngomong


"apa gara2 dia kamu mau putusin aku gaa" ucap bella menatap tajam mata arga


"haaa" arga kaget dengan ucapan bella bukan maksud arga g mau lanjutin hubunganya karna adanya zoe arga jg tau zoe sudah rela menyerahkan sesuatu yg paling berharga kedirinya bahkan bella pun dulu enggan memberinya ke arga


arga hanya ingin fokus dulu ke permasalahan maminya yg ketahuan mesum arga hanya ingin merhatiin maminya agar kejadian yg sama g terulang lagi


"gak bell, ini g ada hubunganya sama dia, kita cuma temenan, g lebih" ucap arga kini menatap mata indah zoe yg basah


kemudian bella mendekatkan duduknya dan tanganya meraih tangan arga dan menggenggamnya


"kenapa ga kenapa kamu mau ninggalin aku apakah kamu udah g sayang aku lg, aku janji aku akan jadi cewek yg nurut ke kamu, aku.. aku jg udah berniat mau lakuin apa yg dulu pernah kamu minta ke aku" ucap bella bersungguh2 sambil menggenggam erat tangan arga


arga menelan ludahnya arga mengetahui apa yg di maksud oleh bella


"aku mau beri kamu sesuatu yg berharga yg sekarang udah siap aku serahin ke kamu kalo kamu minta kapanpun jadi aku mohon kamu jangan tinggalin aku lagi" lanjut bella serius menatap mata arga


"waduhh ni cewek kog tiba2 ngomong gini ya padahal dulu setiap aku ajakin begituan selalu nolak" batin arga heran dengan sikap bella yg sekarang berubah


"bell bukan itu yg aku maksud, aku g mau kamu terpaksa ngelakuin itu, dan aku jg g mau kamu jadikan itu alasan buat kita bisa balik kayak dulu lagi"


bella terdiam dan mencerna omonganya arga, bella g menyangka ada cowok sebaik arga yg g akan manfaatin setiap kelemahan cewek


"aku g terpaksa gaa, aku bener2 udah siap" ucap bella menunduk karena malu


"bell dengerin aku, bukanya aku g mau ngelakuin itu tapi sekarang".. omongan arga terhenti karna ragu mau melanjutkan


"sekarang apa gaa?" tanya bella penasaran


"aku sekarang lagi,.. lagi ada masalah yg harus aku selesaiin dulu aku belum bisa berpikir tentang hubungan kita dulu bell" ucap arga sambil melepas genggaman tanganya bella


"kamu lagi ada masalah di sekolah baru kamu?" tanya bella dan arga hanya menggeleng


"bukan bell aku g bisa ngomongin masalah aku ke orang lain" bella menatap arga sambil mengerutkan dahi

"ceritain ke aku gaa aku jg ingin kamu cerita ke aku apapun masalah kamu saat ini

"hufft" arga menghela nafas arga bingung apakah mau ngomong ke bella tentang masalahnya


"gaa apapun masalahmu aku akan selalu bantuin kamu"


arga akhirnya dengan ragu2 ngomong ke bella "akuu,, aku sebenarnya kabur dari rumah, aku lagi ada masalah sama mami"


bella kaget dan menutup mulutnya


"kamu lagi berantem sama tante kirana" arga mengangguk


"kog bisa" tanya bella penasaran


"aku belum bisa bilang masalah aku" tangan arga gemetar arga kembali emosi mengingat perbuatan maminya yg kelewat batas


bella menggenggam tangan arga yg gemetar mata mereka berdua bertemu bella kemudian tersenyum manis dan akan memegang pipinya arga


arga reflek menghindari tangan bella yg akan memegang pipinya bella tersenyum kecut dengan sikap arga yg masih dingin kepadanya


"apakah rasa itu telah hilang ga" batin bella bertanya tanya


"bell aku g bisa nyeritain detailnya kenapa aku bisa berantem sama mami"


"aku ngerti gaa tapi kalo kamu butuh apa2 aku siap buat bantuin kamu, jadi jangan sungkan2 ya" ucap bella yg kini bisa tersenyum karna arga g marah lagi ke dia


"gaa satu hal yg harus kamu tau aku akan selalu sayang sama kamu" ucap bella tersenyum manis ke arga


"bell maaf, tapi aku g bisa janji kita bisa kembali kayak dulu lagi" ucap arga dan melihat ke bella yg tersenyum menutupi kekecewaan hatinya


"aku tau gaa, aku akan tunggu kamu sampe masalahmu selesai, baru kita omongin tentang hubungan kita ya" ucap bella sambil kembali memegang tangan arga


zoe dan bram merhatiin mereka dari tadi zoe merasa jengah melihat bella berulang kali menggenggam tanganya arga


tapi satu hal yg membuat zoe bahagia zoe dapat melihat gambarang situasinya dan dia sudah menebak jika arga bakalan nolak bella buat ngajakin balikan lagi dari cara arga yg terlihat dingin dan cuek ke bella


"aku g akan menyerah gaa, aku akan perjuangin perasaan aku ini ke kamu" batin zoe yg melihat kesempatan terbuka lebar





****

siang ini bu rini ibunya kinan tampak kegerahan bu rini baru saja selesai bikinin makan siang buat kinan, keringat mengucur dari dahi dan turun ke area lehernya yg jenjang, tampak tangtop warna hitam yg sedang dipakainya basah karna keringat


tubuh bu rini tampak sexy dan menggirahkan di usianya yg g muda lagi


"panas banget ya hari ini" gumamnya sambil mengipaskan tanganya di area leher dan tangan satunya mengibas2kan tangtop warna hitamnya yg bertali tipis di area pundak


"adek kog belum pulang dari lesnya ya apa main dulu dia" lanjutnya sambil melihat jam dan kemudian berjalan menuju ke depan


belum selesai berjalan ke arah depan tiba2 burini berhenti melangkah dia berhenti karna di kejutkan oleh seseorang yg tiba2 datang


"siang burini" salam dari seseorang yg sudah berdiri di ambang pintu


burini menghela napas mengetahui siapa yg baru saja datang "aduh pake dateng segala tuh orang" batinya ketika melihat ternyata mang kardi yg sudah berdiri di ambang pintu dengan muka mesumnya sambil cengengesan


"mang kardi ngapain siang2 kemari" ucap burini kaget


"bukanya di sapa kog malah begitu jawabanya bu rini" ucap mang kardi sambil melangkah kedalam rumah


"wahh bu rini makin sekel aja tuh gunungnya" lanjut mang kardi sambil matanya jelalatan menelanjangi tubuh montok bu rini


"mang kardi jangan aneh2 ya kinan sebentar lagi pulang" ucap bu rini jengkel mendengar celotehan mesum mang kardi


bu rini memang masih sok jual mahal ke mang kardi walaupun dia kerap kali merasa puas ketika mang kardi mengobok2 memeknya, burini hanya g mau di cap sebagai wanita murahan


"emang gua kesini mau aneh2in bu rini" ucap mang kardi malah semakin terang2ngan mau berbuat sesuatu ke wanita montok di depanya


"tau ah mang aku lagi g mood siang ini mang kardi mending pulang aja" ucap bu rini jengkel ke si bandot tua mang kardi


"kekekekeke," tawa mang kardi


"pake acara g mood segala ntar kalo tuh memek udah gua obok2 pasti minta nambah" batinya


"burini masih belum lupa sama perjanjianya kan" tanya mang kardi yg kini duduk di sofa ruang tamu


"kalo burini masih pengen jualan di kantin ibu tau kan harus nurut apa kata gua" lanjutnya lagi


bu rini tampak berfikir dia tau jika dirinya g mau nurutin apa kemauanya mang kardi burini akan menerima konsekuensinya yg g bisa dia bayangkan, bisa2 mang kardi membatalkan kontrak sewa kantin sekolah tempat dia jualan


"kog malah bengong sih ,sini" ucap mang kardi sambil menepok kursi sofa menyuruh bu rini duduk di dekatnya


"mang jangan sekarang ya aku takut kinan tiba2 pulang"


"kalo g mau ketahuan kinan makanya buruan kesini" ucap mang kardi yg mulai sedikit jengah


burini akhirnya pasrah dan mau g mau menuruti kemauan mang kardi, bu rini memang mendapat keringanan dengan uang sewa bulanan yg bisa di bayar belakangan itu semua berkat mang kardi yg membantunya


"nah gitu dong kan enak kalo nurut" ucap mang kardi senang ketika burini menuruti kemauanya


"kamu hari ini sexy banget, sengaja kan karna hari ini gua mau datang" lanjutnya sambil terkekeh melihat bu rini yg sanagat menggairahkan karna hanya mengenakan tangtop dan rok di atas lututnya sehingga memperlihatkan pahanya yg putih mulus


"apaan sihh mang, hari ini cuacanya lagi panas banget makanya aku sengaja pake baju yg tipis, biar g gerah" ucap bu rini yg mulai sedikit horni duduk di dekat mang kardi


"ehhh" burini terkaget ketika mang kardi tiba2 tidur di atas pahanya


"mang kardi mau ngapain" tanyanya yg melihat mang kardi mulai menjamah tubuh sintalnya


"udah burini diem aja pasti nanti bakalan nagih" ucap mang kardi yg kini mulai membenamkan wajahnya di perut bu rini yg sedikit berlemak


"ahhh mang" ucapnya ketika tangan mang kardi mulai menjamah gunung kembarnya


"ibu lagi g pake bra ya," ucapnya ketika merasakan dada burini yg empuk di balik tangtopnya


"hmmp" desahnya merasakan dadanya diremas2 telapak tangan mang kardi


"dada ibu memang paling manteb" ucapnya ketika meresapi keempukan dari dada montok ibunya kinan


burini semakin bernafsu ketika dadanya di geranyangi telapak tangan kasar mang kardi dan meremasnya dengan kuat


"angkat kaosnya bu" ucapnya yg langsung di turuti oleh bu rini tanpa ragu2


"wuihh gedenya, pasti nih pentil sering di isep bisa segede gini" ucap mang kardi sambil telunjuknya menekan nekan boba warba hitam ke coklatan sebesar ujung spidol


"ahhh" desah burini menahan nikmat saat ujung dadanya di tekan2 kedalam oleh telunjuk mang kardi


haapp!! tanpa permisi mang kardi langsung mencaplok bobanya yg sudah mengacung tanda horny


"hmmp" desah burini sambil menutup mulutnya karna g kuat menahan nikmat


"ahhh mang" ucapnya merasakan bobanya di jepit oleh mulut dan lidah mang kardi, bu rini merasakan nikmat sedotan mulut mang kardi dan menjalar ke seluruh tubuhnya


mulut mang kardi semakin ganas mengenyot dada montok burini sambil tiduran di atas pahanya yg sedikit mengangkang terlihat dua manusia terpaut usia yg cukup jauh sedang berbuat mesum di ruang tamu


jika kinan tiba2 datang pasti terkaget melihat ibunya sedang menyusui seorang bandot tua sambil tiduran di atas paha ibunya


tubuh bu rini gemetar mendapat nikmat yg bertubi2 memeknya kini terasa berkedut kedut dan gatal pengen di garuk


"enak kan bu, kekeke" ucapnya sambil mulutnya melepaskan boba burini yg kini tampak basah akibat air liur mang kardi yg masih membekas


burini hanya diam saja ketika ditanya oleh mang kardi tampak mukanya merah karena nafsunya sudah semakin naik ketika gunungnya yg montok di cumbui oleh mang kardi dengan ganas


"jangan diam aja dong, nih yg di bawah butuh sentuhan jg" ucap mang kardi sambil menuntun tanganya burini dan memasukkan ke kolornya untuk menggenggam batang kontolnya yg sudah berdiri tegak


"ahhh, tangan ibu memang lembut" ucapnya ketika kontolnya di genggam tangan bu rini


"uhhh, gitu bu rini yahh" ucapnya menahan nikmat ketika batang kontolnya di urut naik turun


mang kardi kemudian mengangkat pantatnya dan sedikit memelorotkan kolornya agar tangan burini semakin leluasa mengocok kontolnya


"gede banget" batin burini ketika tanganya g sanggup menggenggam kontol berurat mang kardi yg berkedut kedut


"ahhh" desahnya saat dadanya kembali di caplok mulut mang kardi


tampak burini kewalahan ketika mengocok batang mang kardi sambil dadanya di sedot kuat2 oleh mulut mang kardi
burini semakin hanyut dalam kubang nafsu merasakan nikmatnya dadanya di sedot2 dengan rakus oleh mang kardi


"ehh" ucap burini kaget saat mang kardi tiba2 berhenti mencumbui dadanya


"kog berhenti sih" batin bu rini sedikit kecewa karena mang kardi tiba2 menghentikan aksinya terlihat ujung bobanya kini berwarna kemerahan akibat ulah mang kardi


mang kardi kini tiba2 jongkok di depan selangkanganya bu rini dan tanganya mulai memegang pahanya berusaha melebarkan pahanya yg menutup rapat bu rini hanya pasrah ketika mang kardi malah mendorongnya kebelakang agar pahanya semakin lebar terbuka


burini kini duduk menyender kebelakang dengan roknya yg terangkat sampe ke pinggang dan terlihatlah cd warna putihnya yg sudah basah terkena cairan memeknya


"wah udah banjir aja bu" ucap mang kardi senang melihat memek bu rini basah akibat rangsangan yg diberikanya


tanpa menunggu lama2 wajah mang kardi langsung mendekat ke memek burini yg masih tertutup cdnya yg basah


slrupp!! slurpp!! tanpa rasa jijik mang kardi menjilatnya dan membenamkan wajahnya di sana


"hmmmp, uhhhh mang" desahnya menutup mulutnya dengan kedua telapak tanganya


"ahhh, memang manis rasa memek bu rini" ucap mang kardi dan kini tanganya memegang cdnya bu rini dan mulai memelorotkanya, bu rini sedikit mengangkat pantatnya membantu mang kardi menelanjangi dirinya


"wahh udah banjir aja nih memek" ucapnya sambil memasukkan jarinya dan mengambil lendir menggunakan telunjuknya


"nih bu rini lihat kan udah becek banget, kekekeke" ucapnya sambil memperlihatkan telunjuknya ke bu rini


muka burini memerah menahan malu bercampur nafsu yg sudah naik sampe ke ubun2, bu rini jg g bisa nolak jika nafsunya sudah naik


"hmmmp" desah burini menutup mulutnya sekuat tenaga saat mulut mang kardi tiba2 mencaplok memeknya


"ahh maang" ucapnya saat tangan mang kardi kini mulai di masukkan dan langsung mengobok2 memeknya yg berbulu lebat


clookk!!clokkk!! bunyi kecipak memek burini yg di obok2 tangan mang kardi


"ahhh, aku nyampe" ucap burini saat orgasmenya berada di ujung


"ehh" bu rini mendongak dan melihat ke arah mang kardi yg tersenyum mengejek ke arahnya


"kenapa bu rini, ibu udah mau nyampe, kekeke" ucap mang kardi mengejek bu rini


"tadi katanya lagi g mood kog malah keenakan" lanjutnya lagi


burini memerah mukanya karna malu dirinya menikmati setiap sodokan tangan mang kardi dan hampir saja mendapat orgasmenya yg pertama siang ini


"bu rini mau yg lebih enak ga?" tanya mang kardi tersenyum misterius kearahnya


"pake ini bu di jamin bu rini pasti g akan menyesal" ucap mang kardi sambil menunjuk kontol hitam beruratnya yg sudah tegak mengacung


burini tampak bingung antara mau menolak dan mengijinkan memeknya di entotin kontol hitam mang kardi


"gak, aku g boleh ngebiarin si bandot tua ini seenaknya sendiri" batin bu rini yg masih berfikir secara logika daripada menuruti nafsunya


"gimana burini di jamin ibu akan puas dengan kontol saya" ucap mang kardi merasa di atas angin


"g mang aku g mau, mang kardi kan udah janji g akan sampe di masukin" ucap burini yg masih tersadar dan menolak ajakan ngentot dari mang kardi


burini hanya berpura2 menolak sebenarnya dia sangat ingin memeknya di masukin kontol mang kardi bu rini hanya masih mempertahankan sedikit gengsinya agar dirinya g di cap sebagai wanita murahan


"aku harus tahan tinggal 2 minggu lagi sampe perjanjianya selesai" batin bu rini bertekat sambil menahan rasa gatal di memeknya


"bu rini yakin? " tanya mang kardi sambil tanganya kembali mengobok2 memek bu rini


"ahhhh, mang" desah burini kembali terangsang


"gua yakin nih lonte sebentar lagi bakal ngemis minta gua entotin" batin mang kardi sambil tangannya menusuk2 memek bu rini yg semakin basah


"kekekeke" mang kardi terkekeh melihat burini yg susah payah mempertahankan gengsinya


"uhhh,, ahhh" desah burini kembali merasakan ujung orgasmenya tubuhnya melenting dan wajahnya mendongak ke atas buru2 mang kardi mencabut tanganya dari memeknya


burini tampak kecewa ketika kembali gagal merasakan puncak kenikmatanya nafasnya tersengal sengal matanya menutup rapat menahan birahinya yg tak kunjung kesampaian


mang kardi tersenyum dan melihat kesempatan di depan matanya ketika bu rini lengah tanpa menunggu bu rini sadar mang kardi memajukan pinggangnya dan mendekat ke tubuh bu rini yg masih lemas dan bersiap memasukkan ujung gundulnya ke memeknya yg berbulu lebat dan kini semakin licin akibat ulah tanganya


"ehhh" burini tersadar saat tiba2 dia merasakan benda tumpul yg menyentuh memeknya buru2 bu rini mendongakan wajahnya da kaget melihat mang kardi yg sudah mendekat ke arah selangkanganya


"ahhh, jangan mang" teriak burini menahan tubuh mang kardi yg sudah bersiap melesakkan kontol hitamnya


"bu rini tenang aja di jamin akan puas" ucap mang kardi menahan dorongan tangan bu rini dan dengan buru2 langsung mendorong kontolnya masuk kedalam


hegkk!!!, mang kardi melesakakan kontolnya dengan paksa ke dalam memeknya burini yg masih berusaha menahanya dengan sisa2 tenaganya


"ahhhh" desah burini ketika memeknya di masukin kontol hitam mang kardi


"akhirnya gua entotin bu rini" ucap mang kardi yg merasa bahagia karna berhasil menggenjot memek bu rini yg selama ini sudah dia bayangkan


"ahhh, keluarin mang" ucap burini masih berusaha melepaskan kontol mang kardi


buru2 mang kardi memegang pinggang burini agar kontolnya g terlepas


heggk!! mang kardi kembali melesakkan kontolnya dalam2 tubuh burini melengking keatas menahan nikmat


"ahhh, sempit banget nih memek, uhh" ucapnya sambil mulai menggenjot memek burini


tubuh bu rini merinding merasakan sensasi memeknya yg kembali di jejali kontol setelah sekian lama bu rini menjanda


ada perasaan puas saat memeknya di sodok2 dengan buas oleh mang kardi


"ahhh" desah bu rini yg kini mulai pasrah merasakan nikmat dari sodokan kontol mang kardi yg terasa penuh di memeknya


mang kardi semakin kuat menghentak hentakan kontolnya tubuh bu rini sampe terdorong ke atas menahan sodokan mang kardi


plok!!plokk!! bunyi tubrukan selangkangan kedua insan yg terpaut usia cukup jauh memenuhi ruangan di siang hari yg panas ini


"ahhh, nikmat banget nih memek" desah mang kardi merasakan jepitan memek bu rini


mang kardi melebarkan paha bu rini lebar2 agar kontolnya semakin masuk lebih dalam tampak dada burini yg montok bergoyang2 naik turun mang kardi kemudian memegang ujung tangtopnya dan meenariknya ke atas meloloskanya melewati kepalanya dan kini tubuh bu rini bagian atas sudah g tertutup sehelai benangpun


mang kardi mendekatkan wajahnya ke dada burini dan mengenyotnya dengan buas sambil tetap menggenjot memek bu rini


"ahhh, aku nyampe" ucap bu rini menahan nikmat orgasmenya spulrt!! memek burini mengeluarkan cairan orgasmenya dan semakin menambah licin kontol mang kardi yg sedang menggenjotnya


mang kardi kaget karena merasakan cairan memek bu rini yg tiba2 menyiram kontolnya dan buru2 mang kardi mencabut kontolnya yg menancap di memek burini dan terkekeh melihat memek burini masih squirt saat di sisa2 orgasme hebatnya


"hah, hah, hah" bu rini tampak mengumpulkan sisa2 nyawanya akibat orgasme yg baru saja didapatnya


"enak kan bu rini" tanya mang kardi merasa puas bisa membuat bu rini squirt dan tubuhnya kelojotan menahan nikmat


"sekarang ibu nungging ya" pinta mang kardi dan dengan paksa menarik tubuh bu rini agar menungging di hadapanya


"bu rini sexy banget gua g tahan pengen genjot lagi, kekeke" ucapnya terkekeh melihat bu rini yg pasrah di depanya sambil menunggingkan pantatanya tampak memeknya yg berbulu mengintip mesum dari celah kedua pahanya


"aku masukin yaa bu" ucap mang kardi dan bersiap kembali di belakang bu rini dan ancang2 akan melesakkan kontolnya lagi


mang kardi dengan buru2 memegang pantat semok bu rini dan menggesekkan ujung kontolnya di memek bu rini


"ahhh" desah bu rini merasakan sensasi memeknya di gesek2 kontol mang kardi


saat mang kardi akan memasukkan kontolnya tiba2 dia di kejutkan dengan suara motor yg tiba di halaman rumah


"mang itu kaya ada yg datang" ucap bu rini kemudian bangkit dan kebingungan mencari pakaianya yg tadi dilempar mang kardi dan buru2 mengambilnya tak lupa cdnya yg sudah g berbentuk jg dia pungut


mang kardi jg kebingungan dan celingak celinguk mencari kolornya dan kemudian memakainya dengan tergesa gesa


bu rini kemudian buru2 bangkit dan berlari ke kamar dengan hati berdebar takut ketahuan lagi berbuat mesum sama mang kardi di ruang tamu rumahnya


"ahh sialan gua belum selesai lagi" batin mang kardi yg merasa jengkel karna gagal mejuhin memeknya bu rini


"assalamualaikum" salam seseorang yg tiba2 datang


"waalaikum salam" ucapnya sedikit gugup


"ahh sialan pake pulang duluan tuh bocah" gumam mang kardi yg mengenali suara kinan yg mengucap salam


"ehhh, mang kardi kog tumben kesini, mami mana mang?" tanya kinan saat sudah masuk kedalam dan melihat mang kardi yg duduk sendirian di ruang tamu


"itu, anu bu rini lagi di kamar, tadi dia bilang mau ngambil sesuatu" ucap mang kardi sedikit gugup dan berusaha mengatur napasnya agar terlihat g mencurigakan


"ohh" kinan malah duduk di sofa dan mencopot sepatunya


mang kardi kemudian melihat kinan yg kini semakin tumbuh dewasa terlihat tubuhnya semakin berisi tampak mang kardi menahan konak melihat kesexyan tubuh gadis yg mulai beranjak dewasa


matanya tak berkedip memandangi pahanya yg putih mulus karna hanya memakai rok pendek di atas lututnya


"mang kardi kog malah bengong" tanya kinan polos saat mang kardi curi2 pandang ke arah tubuhnya


"ehh, anu mamang pamit duluan ya, bilang sama bu rini nanti aja mamang kesini lagi" ucap mang kardi buru2 pamit degan kontol masih ngaceng karna gagal mejuin memek bu rini


"iya mang" jawab kinan sedikit bingung melihat mang kardi kaya nyembunyiin sesuatu


"mang kardi aneh banget sih" gumam kinan melihat mang kardi yg bertingkah aneh dan memandanginya berjalan keluar dari rumahnya




****


"iya, gimana perkembanganya apakah sudah ada info terbaru?"


"baik pak, saya sudah dapat info siapa yg gebukin anak bapak"


"bagus, segera bereskan masalah ini, dan juga ingat jangan sampe tercium polisi, saya g mau masalah ini sampe mengganggu pekerjaan saya"


"baik pak saya mengerti, saya akan segera melaporkan ke bapak jika sudah berhasil"


"baik, aku tunggu kabar baiknya"


tutt!! bunyi panggilan telpon terputus
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd