Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Changing Potion

Status
Please reply by conversation.
yes suhu,, thank u semangatnya suhu semua..
sudah on proccess sekitar kurang lebih 50-60n% sih ini,,
diusahakan bisa secepatnya diupdate.. mohon maaf sebelumnya ya suhu apabila nnt kurang berkenan updatenya.. (^-^")
terima kasih buat suhu2 (SR n AR) yg berkenan mampir buat baca, komen, nyumbang ide/masukan, ngasih semangatnya.. heuheu..
 
yes suhu,, thank u semangatnya suhu semua..
sudah on proccess sekitar kurang lebih 50-60n% sih ini,,
diusahakan bisa secepatnya diupdate.. mohon maaf sebelumnya ya suhu apabila nnt kurang berkenan updatenya.. (^-^")
terima kasih buat suhu2 (SR n AR) yg berkenan mampir buat baca, komen, nyumbang ide/masukan, ngasih semangatnya.. heuheu..

Ditunggu gan
 
Part 13

# Ijinkan nubie menulis catatan kecil untuk part ini suhu. #

# Penulisan (nama) Tuti yang masih menyamar sebagai Winda ditulis - [Winda] , sedangkan Winda yang asli tetap ditulis - Winda (tanpa ada tanda/seperti penulisan nama biasa). #

# Keadaan/situasi yang dialami Winda (yang asli), nubie tandain dengan penulisan paragrafnya menjorok kedalam. *semoga ga ngebingungin suhu (maaf sebelumnya jika ngebingungin), and terima kasih. #


Malam itu, langit tampak begitu bersinar karena kilauan bintang-bintang dan tampak lebih ‘cerah’ dibanding malam sebelumnya, juga malam itu rupanya muncul bulan purnama yang bersinar terang.

Sekitar pukul 7 malam, Gatot pun terbangun dari tidurnya karena merasa lapar. Dia pun melihat ke arah [Winda] yang masih tertidur tanpa sehelai benangpun disampingnya.

“mimpi apa gue semalem, bisa ngentot sama cewek cantik, seksi masih perawan kaya gini. Haha. Rela deh ngeluarin duit dikit buat nyicipin yang kaya beginian. Hehe. Win, win, bangun win,, makan malem dulu yuk.” kata Gatot sambil membangunkan [Winda] perlahan.

“eehhmm, laper sih, makan malem dimana tapi..?” kata [Winda] sambil masih setengah mengantuk menjawab Gatot.

“di deket sini aja, ada restoran tuh, udah bangun yuk makan malem dulu, biar ada tenaga lagi, aku masih pengen nih Win.”

“eehhmm,, iihh mas Gatot belum puas apah nikmatin tubuh aku tadi, tapi aku juga pengen lagih mas, yaudah aku mandi dulu yah.” kata [Winda] yang lalu bangkit dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

“asik, bisa makan enak malam ini, hehe. Enak yah jadi non Winda, udah cantik, tubuhnya seksi begini, lelaki mana coba yang ga kegoda, hehe, jangankan jadi non Winda, asal jadi wanita lain yang ga kalah cantik dan seksi kaya non Winda pun kayanya gampang ngegoda laki-laki, tapi dapetin rambutnya gimana ya,, hmm udah lah urusan belakangan yang penting yang ini aja dulu godain. hehe.” kata [Winda] di dalam kamar mandi sambil bercermin memperhatikan tubuhnya yang saat ini merupakan duplikasi sempurna dari Winda majikannya lalu membersihkan tubuhnya.

Tidak berapa lama, [Winda] pun keluar dari kamar mandi dengan masih memakai handuk kimono di tubuhnya, begitu ingin memakai baju yang dia pakai siang tadi, Gatot pun menahannya.

“Win, kamu pakai yang ini aja ya, berani ga?.” Kata Gatot sambil memberikan sebuah mini dress lengan panjang warna putih transparan yang dibelikannya untuk [Winda] serta bra dan celana dalam warna putih dan juga stocking hitam.

“seksi banget ini mah mas, ga ada yang lain?” tanya [Winda] yang berpura-pura kaget dengan pilihan baju yang dikasih Gatot.

“ayolah Win, kan kamu juga tadi yang milih, pake ini yah, nanti aku kasih ‘hadiah’ lebih deh, yah. Hehe.”

“eum, oke deh mas, bener yah, hehe.” kata [Winda] yang lalu mulai memakai bra dan celana dalam putih tersebut. Lalu dia pun memakai stocking hitam dan terakhir dia memakai mini dress tersebut.


(ilustrasi untuk pakaian yang dipakai [Winda])


“gimana mas, seksi ga aku..?”

“duuh, seksi banget kamu Win pakai dress itu,, ga salah emang kamu pilih dress itu, hehe,, duuhh,, bikin aku kepengen aja deh kamu ikkh.” kata Gatot sambil menghampiri [Winda] dan mencium bibirnya sambil meraba-raba pantat [Winda]

“mmmhh..eemmmhh..mmmhh..mmmaaasshh,, nantiihh..lagiiihhmmmmhh..katanyaahhmmm..mauuhmmm..makaannhh.”

“yaudah kita makan dulu aja deh, tapi nanti lagi yak, hehe.” kata Gatot setelah melepaskan ciumannya. Lalu mereka pun pergi ke restoran di dekat hotel tersebut untuk makan malam.

Tidak berapa lama kemudian, mereka pun tiba di restoran yang dimaksud. Ketika berjalan memasuki restoran, banyak lelaki melirik ke arah [Winda] karena memang sosoknya yang cantik, disamping itu pakaian yang dikenakannya juga mengundang birahi para lelaki yang melihatnya. Mengetahui hal itu, [Winda] dengan santainya berjalan tanpa memusingkan tatapan mesum lelaki yang melihatnya, dia berpikir toh yang mereka lihat bukan tubuhnya yang sebenarnya.

“kan mas, jadi banyak yang ngeliatin aku, bajunya seksi sih, jadi malu mas.” bisik [Winda] pura-pura malu kepada Gatot.

“biarin aja, itu artinya kamu seksi Win, mereka aja ampe ngeliatin kamu begitu. Aku yakin mereka pasti pengen banget nyicipin tubuh kamu Win.” bisik Gatot.

Mereka pun berjalan menuju meja kosong. Setelah mendapatkan meja, mereka pun memesan makanan dan makan malam berdua dengan romantisnya. Selama makan, banyak mata lelaki yang sering kali mencuri-curi pandang ke arah [Winda]. Mereka berdua menghabiskan waktu kurang lebih selama 1 jam untuk makan malam. Setelah selesai makan malam, mereka pun kembali ke hotel. Seperti saat pergi ke restoran, saat berjalan pulang kembali ke hotel pun, [Winda] tak henti-hentinya jadi pusat perhatian para lelaki.

Pada saat memasuki lobby hotel, mereka tidak sadar ada sepasang mata yang melihat ke arah mereka. Pemilik sepasang mata itu seakan tidak percaya dengan yang dilihatnya. Dia melihat orang yang dikenalnya yakni Winda, sedang berada di hotel bersama dengan pria, dan dia lebih tidak percaya lagi lelaki yang bersamanya sudah cukup berumur. Dia pun berinisiatif mengkonfirmasi apa yang dilihatnya dengan menelepon Winda.

“halo, mba Winda.” Dia agak terkejut bahwa yang dia telpon mengangkat panggilan telponnya tapi wanita yang masih dia lihat di lobby hotel sama sekali tidak mengangkat telponnya.

“halo, iya Sandy, kenapa? Tumben telpon mba.”

“mba Winda ada dimana sekarang?”

“mba lagi ada di surabaya, lagi ada dinas kantor. Emang kenapa San?”

“bukannya mba lagi di hotel Royalix, tempat aku kerja, tadi aku lihat mba kok.”

“haha, ngaco kamu ah, orang mba baru selesai meeting, ini baru mau ke hotel tempat mba nginep. Salah liat kali kamu.”

“eu, iya kali ya mba aku salah liat, hehe, yaudah deh mba, maaf ganggu ya mba, selamat istirahat mba.”

“haha iya iya ga apa apa, mungkin kamu kurang minum aqua jadinya salah liat, hehe. Yaudah, dadah.”

“terus yang tadi gue liat siapa, perasaan bener itu mba Winda, ga salah liat gue, tapi tadi katanya dia lagi di Surabaya, udah gitu yang tadi gue liat, ga ngangkat telpon sama sekali.” Dia pun bingung dengan apa yang dilihatnya, tapi tidak mau berlarut-larut dengan yang dilihatnya, dia pun kembali melanjutkan kerjanya.


Sementara itu di suatu hotel di Surabaya.


POV Winda

Winda yang baru selesai meeting dan makan malam dengan kliennya, sekarang sudah berada di kamar hotel yang dia sewa.

“ada ada aja si Sandy. Sejak kapan gue udah pulang, sampe dia bilang ngeliat gue di hotel tempat dia kerja. Haha, orang gue baru selesai meeting pas dia telpon. Wah mabok jangan-jangan tuh anak. Sepupu gue yang satu emang kadang-kadang yah. haha. Tapi bagusnya meetingnya kelaaar,, aaakkh akhirnya bisa istirahat nyenyak malam ini dan bisa pulang besok. Pas banget waktunya.” Kata dia sambil melepaskan pakaian yang dipakainya.

Hari itu Winda mengenakan kemeja lengan panjang warna putih yang agak transparan dan cukup ketat, mengenakan rok pendek span ketat warna hitam, juga mengenakan pakaian dalam warna hitam berenda baik bra maupun celana dalamnya juga mengenakan stocking warna kulit. Lekukan tubuh Winda yang seksi begitu terlihat dan menggoda. Terlebih kemeja yang dia kenakan cukup mengundang perhatian banyak lelaki untuk mencuri pandang ke arahnya.


(ilustrasi for pakaian yang dikenakan Winda yang asli)

Winda pun melepaskan pakaiannya satu persatu, mulai dari kemeja yang dia kenakan dan roknya. Sebelum melepas pakaian dalam dan stockingnya, dia bercermin beberapa saat memperhatikan tubuh seksinya itu.

“hmm, tubuh gue masih seksi juga kaya body-body abg gimana gitu, padahal udah mau kepala tiga umur gue, hehe, ga sia-sia rajin olahraga gue.” Kata Winda yang kemudian melepaskan kaitan branya dan melepasnya, juga melepaskan celana dalam serta stocking yang dia pakai. Dia pun lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Selama beberapa menit dia berada di kamar mandi. Setelah merasa selesai dengan aktivitasnya membersihkan diri, Winda pun keluar kamar mandi dengan memakai handuk yang hanya mampu menutupi setengah payudara sampai pertengahan pahanya. Lalu dia duduk di meja rias guna mengeringkan rambutnya dengan menggunakan pengering rambut. Setelah dirasa rambutnya sudah kering, Winda pun melepas handuknya lalu memakai pakaian tidur berupa lingerie yang cukup seksi dan transparan tanpa mengenakan pakaian dalam lagi. Dia pun lalu tiduran di kasur sambil menonton televisi dengan santainya.


(Kembali ke) POV Tuti


Sementara itu, [Winda] dan Gatot sudah berada di kamar mereka. Begitu berada di dalam kamar, [Winda] langsung merebahkan dirinya di atas kasur. Melihat [Winda] yang sudah di atas kasur, Gatot pun perlahan mulai membuka pakaiannya, namun hal itu ditahan oleh [Winda]

“mas sabar donk aahh,, baru abis makan kan,, gimana kalau mas mandi dulu gih, biar wangi jadi aku nya makin semangat.” Pinta [Winda] dengan manja.

“hehe. Iya habisnya kamu seksi sih jadi ga sabar pengen ngentotin kamu, hehe. Yaudah aku mandi dulu ya, baru kita main lagi. Hehe.” Kata Gatot yang menuruti kemauan [Winda], diapun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

“asiik bisa nikmatin tubuh cewek seksi lagi. Haha, mimpi apa gue semalem bisa nikmatin ni cewek dua kali, haha. Hoki banget gue. Memeknya itu lho yang bikin ga kukuh. Haha. Selingan lah dari istri gue yang udah mulai ga menarik dan ga seksi. Hehe. rela deh gue ngasih ‘uang jajan’ lebih nanti buat dia terlebih tadi gue perawanin dia.” gumam Gatot di dalam kamar mandi sambil membersihkan seluruh tubuhnya.

“haah, nafsuan banget itu aki aki satu, ga ada capeknya. Huh, tapi ga apa apa deh, lagian kan yang dia setubuhi tubuhnya ‘Winda’ bukan tubuh gue, lagian dia juga ga tau kalau gue bukan Winda yang asli, hehe, siapa tau gue nanti dikasih ‘uang jajan’ lebih, udah gitu gue jadi punya baju bagus, walaupun ukurannya non Winda semua, tapi ga apa apa, hehe. haah, enak banget nih bisa jadi non Winda, ga ada cara apa ya biar gue bisa jadi orang yang gue tiru selamanya, ga cuma dua puluh empat jam doank.” Gumam [Winda] sambil membuka pakaian dan stockingnya sehingga dia kini hanya memakai pakaian dalam saja.

“bagus banget ih tubuhnya non Winda, coba kalau tubuh gue kaya non Winda. Atau setidaknya, coba tubuh gue bisa balik lagi kaya waktu masih muda dulu, ga kaya yang sekarang gembrot, lemak dimana-mana, pasti laki-laki juga bakal ngiler sama gue. Bang Kirman juga kan kepincut gara-gara tubuh gue yang terbilang seksi dulu.” Kata [Winda] sambil melihat tubuhnya di depan cermin selama beberapa saat lalu kembali rebahan di atas kasur sambil menunggu Gatot selesai.

Tidak berapa lama kemudian, Gatot yang sudah selesai mandi pun keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk kimono. Melihat Gatot yang sudah selesai mandi, [Winda] pun memberikan senyuman menggoda dan memanggilnya dengan kedua jarinya untuk segera naik ke atas kasur dan merubah posisinya menjadi terlentang.

“sini donk mas cepetan, Winda kan udah ga tahaanh, pengenh kontol mas lagiih.” Goda [Winda]

Melihat [Winda] yang sudah di atas kasur dengan hanya mengenakan pakaian dalam membuatnya semakin bernafsu. Terlebih [Winda] pun sudah tidak tahan dan memanggilnya dengan nada menggoda seperti itu. Dia pun kemudian mendekati [Winda] yang berada di kasur sambil melepaskan handuk kimono yang dipakainya.

Gatot pun menaiki kasur dan sekarang posisinya sudah berada di atas [Winda]. Dia membelai-belai rambut [Winda] juga sesekali mengusap wajahnya. Lalu tak lama kemudian Gatot mencium bibir [Winda]

“mmmhhh…eehhmmmmhh…aaahmmmhhh…eemmppphhh…aammppphhh..mmmmhhhhppphh.” desah [Winda]

“mmmhh..eehhmmmhh..bibirmmmhh..kamuuhh..enaakkmmmhhh..wiinnhhmmmhh..aammppphh.” desah Gatot yang menikmati menciumi bibir lembut [Winda] dengan penuh nafsu.

Mereka pun sesekali ciuman juga sambil memainkan lidahnya satu sama lain hingga saling bertemu.

“aaampphhh..eeuhhmmpphh..ammpphhh..eeuummmpphhh..aahmmpppphhh…eehhmmppphhh.” desah [Winda] yang menikmati bibir dan lidahnya diciumi dan dihisap dan dimainkan oleh Gatot.

“aahhmmpphh..eeuummhhh..aaahhhhhmmmmm..eeeuuhhmmmpphh..aaaahhhhmmmpphh.” desah Gatot yang memainkan lidahnya di dalam mulut [Winda] sambil memainkan lidah [Winda] dengan lidahnya.

Makin lama, keduanya mulai terangsang dengan rangsangan yang diterimanya. Terutama [Winda] yang malam ini tubuhnya terasa sensitif sekali, dia merasa malam ini tubuhnya mudah sekali terangsang dan dirasakannya libidonya mudah sekali naik. Tidak hanya mereka berdua saja yang merasa terangsang, rupanya malam ini, jauh di surabaya sana dimana Winda yang asli sedang berada, Winda yang asli tiba-tiba juga ikut merasakan libidonya makin lama makin naik dan dia mulai terangsang. Perasaan terangsang yang dialaminya ini persis dengan perasaan yang dialami oleh [Winda]. Dia merasakan sensasi seperti sedang berciuman dengan seseorang. Rupanya ini merupakan efek dari ramuan yang diminum oleh Tuti. Di saat bulan purnama muncul, efek dari ramuan ini membuat tubuh si peminumnya sangat sensitif dan mudah terangsang selain itu bisa membuat orang yang diduplikasi merasakan hal atau rangsangan yang diterima oleh penirunya. Seperti saat ini, Tuti yang sedang berwujud sebagai Winda yang sedang dilanda birahi, merasa terangsang dan libidonya naik, maka hal tersebut juga secara tiba-tiba dirasakan oleh Winda yang asli.


“aaahhmmm..eemmmhhh..eeuuuhhssshh..mmmhhh.. kenapa inih,, kok gue tiba-tiba ngerasa terangsang gini..aahhmm..eehhmmm..kok gue ngerasa kaya lagi ciuman sih ini..eemmhhh..eeuuhhmmm.” desah Winda bingung dengan apa yang dialaminya.

Setelah Gatot merasa puas menciumi dan menikmati bibir lembut [Winda], dia pun turun menciumi dan menjilati leher [Winda].

“eemmhhh..mmmhhh..eeeuuhhmmm..eemmmhhh.” desah [Winda]. Disisi lain, Winda juga kembali merasakan hal yang sama. Dia merasa lehernya seperti ada yang menciumi dan menjilati.


“eeehh,,,..eeuhhhh…mmmmhhh..eehhhmmmhh.” desah Winda yang menikmati rangsangan yang dia rasakan di bagian lehernya itu. Awalnya Winda merasa bingung dan takut dengan apa yang dialaminya itu. Namun akhirnya dia ‘kalah’ dan mulai menikmati rangsangan yang dialaminya itu karena sudah mulai terangsang dan libidonya sudah mulai naik.​


Selama beberapa saat, Gatot bermain-main dengan leher [Winda]. Setelah itu, dia melepas ciumannya dan [Winda] pun menggapai dan membuka kaitan branya lalu melepaskan branya dan melemparnya ke lantai, melihat payudara [Winda] yang kini tanpa sehelai benangpun, Gatot mulai memainkan kedua payudara [Winda]. Gatot mulai dengan meremas-remas secara perlahan kedua payudara [Winda] yang padat dan kencang itu.

“mmmhh.. remas teruss maasshh..eemmhhh..eeuusshhh..eemmmhh.” desah [Winda] menikmati payudaranya diremas oleh Gatot.

“toket kamu empuk banget Win. Kenyel, padet, kenceng lagi. Uuhh. Mas suka deh ngeremesnya.” Kata Gatot yang masih meremas kedua gunung kembar nan kenyal milik [Winda]. Dia pun mulai memilin-milin kedua puting payudara [Winda].

“aaahh…massshhh..eeuhhmmm..eeusshhh,,enaakk,,,eemmmhhh..remas teruss masshh..eeuuhhmmm.” desah [Winda]. Ditempat lain, Winda pun merasakan kedua payudaranya diremas dan kedua putingnya dipilin.


“aahhh..eehhmmm..euusshhh..remasshh teruusshh..aahhh..eemmmhh..mmmhh.” desahnya sambil meremas-remas kedua payudara miliknya sendiri.

Setelah puas meremas-remas payudara [Winda], Gatot pun mulai menciumi dan menjilati kedua payudara itu. [Winda] pun merasa semakin terangsang dan menikmati rangsangan yang diberikan oleh Gatot.

“eeummhh,, massshhh..ooohh..mmmhh..emutt terusshh..aaahh..masshhh..eeuhhmm..eeuhh.” desah [Winda].

“toketmu enak sekalih..mmhh..ssluurrpp..sluuurrpp..aahmmmhh..mmmhhh..aahmmhh..slluuurrp.” desah Gatot yang menikmati menghisap kedua gunung kembar nan kenyal milik [Winda] secara bergantian. Ditempat lain, Winda pun merasakan rangsangan yang sama yang diterima oleh [Winda].


“aaah..eeuhhmm..kenapah inihh..ouuhh..kok kaya ada yanghh,,euuhh,,ngemut..aahh..toket gueehh..eeuhhmm..eeuuhhh.” desah Winda yang masih meremas payudaranya sendiri dan semakin lama semakin menikmati rangsangan yang dia rasakan.​


Selama beberapa menit, Gatot terus menciumi, meremas kedua payudara [Winda] secara bergantian. Dia juga tidak lupa menjilat dan menghisap kedua puting payudara [Winda] yang sudah tegang. [Winda] pun sangat menikmati rangsangan yang diberikan Gatot di kedua payudaranya itu. Di tempat lain, Winda pun merasakan hal yang sama. Dia merasakan payudaranya diremas dan kedua putingnya dihisap-hisap, sama seperti yang dirasakan oleh [Winda], dan dia menikmatinya.

Puas menikmati kedua payudara [Winda], Gatot pun mulai turun menciumi perut langsing [Winda] itu hingga ke bawah ke area vaginanya. Gatot pun dengan segera melepaskan celana dalam yang dipakai [Winda] hingga kini terpampanglah vaginanya, dia pun mulai dengan menciumi dan menjilati secara perlahan vagina [Winda]. [Winda] sendiri pun menikmati area vaginanya di cium dan di jilati juga dihisap-hisap oleh Gatot.

“eemhh...mmmmh...sslluuurrpp..slluuurrpp..aaahh, wangi sekalih memek mu Win..mmmhh..slluuurrpp..sllluuurrpp.”

“aaahh,,eehhmmmhh..enaakkhh masshh..jilath terusshh masshh..aaahh...eeuuhhhmmm...eehhmmmpphh.” desah [Winda]


“aaahh.. eeuhmm.. apa apaan iniihh... Oohh.. sekaranghh,, memek gueeh, aahh,, kaya ada yanghh.. Aahhh..j ilatinhh..eeuuhh..eehhmm.” desah Winda yang juga ikut merasakan vaginanya dijilati dan dihisap seperti yang dirasakan [Winda].​


Selama beberapa menit, Gatot menciumi, menjilati dan menghisap-hisap vagina [Winda]. Setelah merasa puas mengoral vagina [Winda], dia pun merangsang kembali area tersebut tapi kini dia memasukkan dua jari tangan kanannya ke dalam vagina [Winda] dan mengocok vaginanya.

“aaaahh.. Massshh...eeeuhh..enaaakkhh masshh..aaahh..eeeuhhmmm..mmmhhh.” desah [Winda]. Yang tentu saja hal ini juga dirasakan oleh Winda.


“aaah...eeuhhmm..aaaahh..kenapaahh..berasaa..aahhhda..yaannghhh..euuhh..ngocok..eemmhh..memekhh..gueehh..eeuhh....eeeuhhmmhhh..aaahh..enaakkkhh..eeeuhhh.” desah Winda sambil mengelus-elus vaginanya sendiri. Saking merasa keenakan, diapun ikut memasukkan dua jarinya sendiri ke dalam vaginanya dan mengocoknya sendiri.​


Selama beberapa menit, Gatot mengocok vagina [Winda] menggunakan kedua jarinya itu dengan tempo kocokan yang makin lama makin cepat. [Winda] sendiri pun sangat menikmati rangsangan yang dia terima, juga Winda yang asli yang berada di Surabaya juga sangat menikmati rangsangan yang dia rasakan pada tubuhnya yang datang entah darimana. Winda pun sebenarnya bingung dan agak takut dengan apa yang terjadi dengannya malam ini, tapi karena birahi dan libidonya sudah menguasai pikirannya, akhirnya dia pasrah dan malah menikmati rangsangan yang dia rasakan tersebut.

Hingga tak berapa lama kemudian, [Winda] pun mencapai orgasmenya.

“aaahh...massh..aaahhkuuu..sampaaaii..aaahh..eeuhh..aaaahh..aaaaahh..eeuhhmmm.” desah [Winda] bersamaan dengan keluarnya cairan seperti air seni dari vaginanya yang menyembur cukup deras. Hal ini pun dirasakan juga oleh Winda yang asli.


“aaah...akuuuhh..keluaaarrhh...aaahhh...aaaah...eeuuuhhhmmm..eeeuhhmmm..eeeeuhhh.” desah Winda bersamaan juga dengan keluarnya cairan seperti air seni dari vaginanya yang menyembur cukup deras.​


Setelah merasa dia sudah mengeluarkan cairan orgasmenya itu, [Winda] pun berinisiatif mengganti posisi, sekarang dia menyuruh Gatot untuk tiduran terlentang sedangkan sekarang [Winda] berada diatasnya. Dia pun sedikit memundurkan posisinya sehingga sekarang penis Gatot sudah berada tepat di hadapannya. Kemudian [Winda] langsung memberikan service oral kepada Gatot. Dia pun perlahan-lahan mulai menciumi dan menjilati penis Gatot. Lalu kemudian perlahan dia mulai memasukkan penisnya ke dalam mulutnya dan mulai memaju mundurkan kepalanya guna mengoral penis Gatot. Satu tangannya juga aktif mengelus-elus buah zakar Gatot perlahan-lahan. Gatot pun menikmati rangsangan yang dia rasakan di penis dan buah zakarnya itu.

“eeuuh..eeehhmmm..enaaakkhh..aaahh..pinter banget kamuuhh Win nyepongnyaaah..aaahh..eemmhhh.” desah Gatot.

“mmmmhhh....eehhmmm....aahhmmppphh....sslluuurrrpp....sslluuurrpp...aaahmmppphh..ssslluurrrpp..eehmmhhh.” desah [Winda]. Di tempat lain, Winda pun beristirahat sebentar sehabis merasakan orgasmenya dengan masih rebahan diatas kasurnya sambil memejamkan matanya, tiba-tiba Winda merasakan sensasi seperti sedang mengulum penis seseorang. Dalam kondisi mata terpejam dia menikmati perasaan sensasi seperti sedang mengulum penis itu.


“aaahhmm..eeuuhhmm...eemmmhhh..aaahmmmpphh..mmppphhh.” desahnya membayangkan sensasi yang dirasakannya itu yang serasa nyata, sambil tangan kirinya meremas payudaranya dan tangan kanannya mengelus-elus vaginanya.​


Buah zakar Gatot pun tidak dilupakan oleh [Winda]. Dia pun sesekali menjilati buah zakar tersebut. Gatot pun menikmati servis yang dilakukan [Winda] kepadanya. Makin lama tempo kuluman [Winda] makin cepat.

“mmmhh..mmmhhh..aahmmpphh..mmhhh..aahmmppphhh…mmmpphhh.” desahnya.

“aaahh..enak win..aaahh..terus kulum win..aaahh..eeeuhh…mmmhh..eeuuuhh.” gumam Gatot kenikmatan.

Selama beberapa menit, [Winda] mengoral penis Gatot. Dan sensasi itu pun dirasakan juga oleh Winda yang asli di Surabaya. Gatot pun sangat menikmati akan service oral yang dilakukan oleh [Winda] kepadanya. Setelah merasa puas mengoral penis Gatot, [Winda] yang sudah terangsang itu pun langsung merubah posisinya. Sekarang dia memposisikan dirinya bertumpu dengan kedua lututnya tepat di atas penis Gatot, sehingga kini vaginanya tepat berada di atas penis Gatot. Lalu secara perlahan dia mulai memasukkan penis Gatot ke dalam vaginanya, hingga penisnya masuk semua ke dalam vaginanya. Dan dia mulai menaik turunkan panggulnya, guna mengocok penis Gatot dengan vaginanya.

“aaaah…eeuuhhmmm…eeeuuhhh…aaaahhh…eemmmhhh..eeeuuuhh.” desah [Winda].

“aaaahh..yeahh…enakk windaaa..aaaahh…teruss aaaah..hebat sekali kamuuhh..aaahh.” Gumam Gatot menikmati servis dari [Winda].

Pada saat yang sama, di Surabaya, Winda kini merasakan seperti ada yang keluar masuk didalam vaginanya.

“aaaah..kenapaah lagiihh iniihh… aaahh... eeuuhhmm.. memek gueeh… aaahh... kayaahh ada yaangghh..eeeuuhh…. aaahhh…eemmhhh.” Desah Winda yang merasakan vagiinanya seperti dimasuki oleh penis seseorang. Dia pun kembali menikmati sensasi rangsangan yang dia rasakan secara tiba-tiba ini.​


Selama beberapa menit, [Winda] mengocok penis Gatot dengan vaginanya dengan posisi Woman On Top tersebut. Makin lama [Winda] makin mempercepat tempo kocokannya itu. Karena tubuhnya malam ini terasa sangat sensitif dan dia merasa sangat terangsang, dia merasakan akan mencapai orgasmenya lagi, sehingga dia mempercepat tempo kocokannya itu.

“aaaahh…eeeeuuhh…aaaahh..eeeeuuhh..eemmhhh..mmmhhh..aaahhh..enaaakkhh masshh..aaahh.” desah [Winda] keenakan yang juga sensasi tersebut dirasakan oleh Winda yang asli.

“aahh terus Win,, aahh..yess..eeeuuhh..enaakk Win.. eeeuuhh.” Gumam Gatot.

Selama beberapa saat, [Winda] mempertahankan tempo kocokannya itu. Hingga akhirnya ‘pertahanannya’ jebol juga, dia akhirnya mendapatkan orgasmenya yang kedua.

“aaaahh..maasshhh..akuuuhhh…keluaaarhhh..aaaahhh..aaaaaaaahh…eeeeuuuhhhmmm…eeeeeuuuhhhh….eeemmmhh.” Gumam [Winda] yang merasakan keluarnya cairan orgasme seperti air seni dari vaginanya untuk kedua kalinya.

“aaahh…gueeehh..keluarrrhhhh..lagiiihh..eeeuuhhh…aaaaahhh….eeeuuhhhmmmhh…aaaaahh..aaaaahhhh…eeeuuhhmmmhh.” desah Winda yang juga ikut merasakan orgasmenya yang kedua kalinya diiringi dengan keluarnya cairan seperti air seni dari vaginanya.​


Setelah merasa sudah mengeluarkan semua cairan orgasmenya, [Winda] pun ambruk diatas tubuh Gatot. Tapi karena Gatot masih belum juga mencapai orgasmenya, dia sekarang mengubah posisinya lagi. Sekarang dia meminta [Winda] untuk menungging. [Winda] pun menuruti kemauan Gatot dengan bertumpu dengan kedua lutut dan kedua tangannya, sehingga sekarang posisinya menungging seperti yang diminta Gatot. Melihat [Winda] sudah dalam posisi yang dia inginkan, Gatot pun mulai dengan mengocok dua lubang yang dilihatnya itu menggunakan jarinya. Dia memasukkan dua jari tangan kirinya ke dalam vagina [Winda] dan dua jari tangan kanannya dia gunakan untuk mengocok lubang anal [Winda]. Dia pun mulai memaju mundurkan jarinya itu di dalam kedua lubang ‘duniawi’ milik [Winda].

“aaaahh..massshhh..eeeuuhhh..aaaahh..pelaannhh..aaaahh..eeeuuhhmm..eeeeuuhhhhmmm.” desah [Winda]. Di sisi lain, Winda yang asli juga merasakan sensasi rangsangan yang sama yang dirasakan oleh penirunya ini. Winda merasakan ada sesuatu yang masuk ke dalam vaginanya lagi, juga sekarang ditambah dia merasakan lubang analnya juga seperti ada yang masuk ke dalamnya.

“aaaahh… apa lagiiihh iniih…. eeeuhhh…. aaaaahhmmmmhhhhh….. eeeuhhmmmmhhh…. eeeeuhhhhh….. aaaahhhhmmmhhh…kayaaahh…adaaaahh..yaanngghh...aaaahh..eeeuhhmm.” desah Winda.​
Selama beberapa menit, Gatot mengocok lubang anal juga vagina [Winda] menggunakan jari-jarinya itu. Setelah merasa puas, dia pun mencabut jarinya dari kedua lubang ‘duniawi’ milik [Winda]. Saat ini dia berniat menikmati kedua lubang ‘duniawi’ milik [Winda] itu dengan menggunakan penisnya. Pertama dia mulai mendekatkan dan berusaha memasukkan penisnya itu ke dalam lubang anal [Winda]. Perlahan-lahan dia membuka lubang itu menggunakan kedua tangannya, dan perlahan-lahan berusaha memasukkan penisnya kedalamnya.

“aaahh..massshh..ngapaaiinnhhh..aaaahh..pelaannhhh..pelaannhhh..aaaaahh.” desah [Winda] yang merasa sedikit kesakitan namun menikmati ketika penis gatot menyeruak masuk ke dalam lubang analnya. Sensasi ini pun dirasakan oleh Winda yang asli.

“aaaahh…. kenapaaa iniiihh…. aaaaaahh…. lubaang….. eeuuhh…. pantaaat gueeehh….aaaaahh….. eeeehmmmhh…. pelaaannnhh…aaahh…sakiittthh..eeeuuhhmmhh.” desah Winda merasakan lubang analnya seperti ada yang masuk.​

Dengan susah payah Gatot berusaha memasukkan penisnya itu hingga akhirnya dia berhasil memasukkan penisnya ke dalam lubang analnya [Winda]. Kemudian, dia mulai mengocok lagi lubang itu dengan memaju mundurkan penisnya, awalnya dengan tempo pelan yang lama kelamaan tempo kocokannya semakin cepat.

“aaahh..massshh..eeuuhhh…pelaaannhh..pelaaannhh..aaaahh..eeeeuuhhmmm..enaaakkkhh…masshhh..aaaahh..mmmmhhhh..” desah [Winda] yang awalnya sedikit kesakitan tapi lama kelamaan menikmati kocokan penis Gatot di dalam lubang analnya. Sensasi rangsangan yang dirasakan dan dinikmati oleh [Winda] juga dirasakan sama persis oleh Winda yang asli.

Selama beberapa menit, Gatot menikmati penisnya mengocok-ngocok lubang anal [Winda]. Demikian juga dengan [Winda] yang juga menikmati rangsangan yang dibeikan Gatot di lubang analnya, tidak terkecuali Winda yang asli yang juga ikut menikmati rangsangan yang dia rasakan di lubang analnya. Setelah merasa puas menikmati lubang anal milik [Winda], Gatot pun mencabut penisnya dari lubang anal [Winda] dan memposisikannya tepat di depan vagina [Winda]. Kini Gatot berniat menikmati lagi ‘hidangan utama’ kepunyaan [Winda]. Masih dalam posisi [Winda] yang menungging, Gatot pelan-pelan mulai memasukkan penisnya ke dalam vagina [Winda]. Hingga dia berhasil memasukkan penisnya ke dalam vagina [Winda] dan mulai memaju mundurkannya dalam tempo yang sedang.

“aaaahh…massshh…eeeeuuhhh…eeeeuhhhmmmm…mmmmmhhhh…enaaaakkhhh maassshhh...eehmmmhh.”

“aaaah….eeeeuuhh…mmmmhhh..memek kamuuuhh..eeeuuhh enaaakk Win..eeeuhh..sempiitt...aaahh.”

“aaaahhh…eeeuuhh..enaaakkhh kaaannhh..aaaahh..teruuussshh massshh..eeeeuhhh.”

Di lain tempat, Winda yang asli pun ikut merasakan sensasi yang dirasakan oleh penirunya. Winda merasakan seperti ada penis yang masuk dan mengocok-ngocok di dalam vaginanya.

“aaaahh…memek gue… aaaahh… eeeuuhhmmm.. kenapaaahh..aaaahh..iniihh..eeeuhhh..eeeuummhhh…aaahh.” desah Winda yang juga terlintas rasa takutnya karena dia masih perawan, dia takut rangsangan gaib yang dirasakannya ini merenggut keperawanannya, tapi dia sangat menikmatinya.​

Selama beberapa menit Gatot mengocok vagina [Winda] dengan tempo yang sedang. Tapi makin lama, karena sudah dilanda nafsu birahi yang sudah menggebu-gebu, Gatot makin mempercepat tempo kocokannya. Dia juga merasa sebentar lagi dia akan mencapai orgasmenya.

“aaaaahh…eeuuuhh…eeeuhh..memekmuu..eeeuhh,.enak..wiinn…aaaahh…aaahh..eeeuhh..eehhmmm.”

“aaaahh..massshh…eeeuuh..teruussshh masshh..aaaahh..eeeeuhhmmhh..mmmmhhh..eehhmmhhh.” Desah [Winda] yang menikmati tempo kocokan penis Gatot yang makin cepat di dalam vaginanya. Hal ini juga dirasakan oleh Winda yang asli, dimana dia merasa vaginanya semakin gatal dan menikmati rangsangan yang diterima di vaginanya seakan vaginanya benar-benar dimasuki dan dikocok oleh penis seorang lelaki.

Selama beberapa menit, Gatot mempertahankan kocokan penisnya di dalam vagina [Winda] dengan tempo cepat. Hingga beberapa saat kemudian dia merasakan akan mencapai klimaksnya. Begitu juga dengan [Winda] yang merasa akan mencapai orgasmenya yang ketiga kalinya.

“aaaahhhh..Win..akuuhh…mau…keluarrhh….aaaahh..eeuuhhh…eeuuhh.”

“aaahh..eeeuuhhmm..samaa..masshh..eeuhh..keluariinnhh..dihh.daleemm ajaaah..eeuhh.”

“aaaahh..Win..akuuuhh sampaaaaii..aaaahhh..aaaahh..eeeeuhhmmm…eeeehhmmmmhhh..eeuhhmmmhh.” Gumam Gatot yang akhirnya mencapai orgasmenya. penisnya pun berkedut-kedut pertanda sedang menyemprotkan spermanya ke dalam vagina [Winda].

“aaaahh…massshhh..akuuuhh…jugaaa…keluaaaarr…aaaaaahhhh..aaaahh…eemmhhhhh.mmmmhhhh…eeeuhhmmmmhh.” desah [Winda] yang juga mencapai orgasmenya untuk ketiga kalinya sambil merasakan vaginanya mengeluarkan cairan orgasmenya dan dia merasakan hangat di dalam vaginanya karena cairan orgasmenya dan cairan sperma Gatot berada didalam vaginanya. Di lain tempat, rupanya Winda yang asli pun ikut merasakan orgasme untuk ketiga kalinya juga seperti yang dirasakan oleh [Winda], penirunya.

“aaaahh..eeeeuuhhhmmm….akuuuhhh..sampaaaaiii…lagiiiihh…aaaaahh….aaaaahh…eeeeuhhhmmmmhh….eeemmhhhhhh…..eeeeuuhhh.” desahnya sambil merasakan vaginanya mengeluarkan cairan orgasmenya lagi, kali ini cairan yang keluar dari vaginanya cukup banyak. Setelah merasa cairan orgasmenya sudah keluar semua, Winda pun mengecek ke area vaginanya apakah ada darah perawannya yang keluar. Setelah melihat, dia bisa bernafas dengan lega karena dia tidak melihat ada noda darah yang keluar dari vaginanya itu, artinya dia masih perawan, walaupun tadi dia merasakan vaginanya seperti dimasuki oleh penis seorang pria.

“haaaah…haaahh..apa yang terjadi ini sama gue.. haaah..haaah.. tiba-tiba ngerasa kaya lagi bersetubuh sama seseorang..haah, haah, tapi enaak siih.. untung keperawanan gue ga kenapa-kenapa.” Kata Winda yang merasa kelelahan akibat sensasi persetubuhan yang dia rasakan, tidak lama dia pun memejamkan matanya dan tertidur karena kelelahan.​

Setelah merasa penisnya sudah mengeluarkan semua spermanya di dalam vagina [Winda], Gatot pun mencabut penisnya dari vagina [Winda]. Mereka berdua pun akhirnya tumbang di atas kasur karena kelelahan akibat persetubuhan yang mereka lakukan.

“haaah..haaahh..hebat sekali kamu Win. Binal sekali kamu. Tubuhmu nikmat sekali, terutama memek mu itu.”

“haaah..haaah..mas juga hebat sampe bikin aku orgasme tiga kali..sampe lemes akuh mas. suka kan mas, hehe. memek perawan, gimana ga nikmat. Hehe. Winda juga suka sama kontol mas.”

“hahaha.. siapa dulu donk, Gatot. Tapi kamu juga hebat Win, bener-bener kaya yang udah pengalaman, ngaku hayo.. iya bener ya, memek perawanmu itu nikmat. Hehe.”

“iya deh, mas Gatot hebat, bisa bikin aku orgasme tiga kali. Engga mas, ini pertama kalinya aku bersetubuh mas, mas Gatot yang pertama. Hihi. Udah ah mas, istirahat yuk, capek nih abis dientot sama mas Gatot, jadi ngantuk.”

“waduuh baru pertama kali aja udah hebat, udah binal begini di ranjang, gimana udah pengalamannya nanti. Hehe. iya deh yuk, mas juga cape abis ngentotin perawan, hehe.”

Mereka pun mengakhiri percakapan ringan mereka dan akhirnya mereka menutup mata mereka dan terlelap dalam tidur karena kelelahan akibat persetubuhan yang mereka lakukan.


Bersambung….
 
update done,, mohon maaf suhu sekalian nubie baru bisa update.
sebelumnya nubie juga mohon maaf apabila updatenya kurang berkenan, kurang gereget. nubie juga mohon maaf apabila update part ini sedikit ngebingungin bacanya, karena ngegabungin situasi yang dialami peniru dan yang asli.
terima kasih juga buat suhu sekalian (SR n AR) yang berkenan nungguin, ngasih semangat, ngasih ide,masukan,kritik,coret2 disini.
sekali lagi mohon maaf suhu sekalian apabila kurang berkenan update tan ini, n monggo di baca suhu-suhu. hehe.
thank u..

:capek::ampun::ampun::capek:
 
Mantab gan... Dengan adanya Pov Winda aseli.. Dan apa yang dia rasakan akibat ulah Winda kw. Ceritanya makin menarik.

Lanjutkan sampai tamat :beer:
 
Moga-moga ngak hilang effect lepas bangun..terkejut mas Gatot :p
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Akhirnya tuti bangun lg dari teparnya yg di garap gatot, jadi bisa update hahag
Wah dapet pesangon banyak nich tuti, paling g'ya 10jt keatas nich secara kan gatot dapet dobel priwi tuh hahaha
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd