Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cerita Kosan : Cinta & Kasmaran

Status
Please reply by conversation.
ler o ler..
kemana sih si beler
lagi ngiler ya ler?
atau lagi teler?
sampai keteter
hingga bibir dower-dower


hehehehhehehe :Peace: suhu
 
Lerrrrr belerrrrrr... Jenuhnya dah ilang belum.... Ayo update biar tamat sebelum puasa nech... Kangen yulli....
 
Update terahir bikin bingung.. Jd loh tu cewe apa cowo ler... Group wa ad cewe lu manggut manggut. Tp kata suhu suhu lu tuh miss..
 
Cerita Kosan : Cinta & Kasmaran
Kamar Atas : Sarah

Minggu Depan​



“Yaampun si Tantee.. “ Ucap Sarah saat melihat hapenya. Balutan handuk biru tua gue yang menutupi sebagian tubuhnya berbanding kontras dengan warna kulitnya yang putih mulus.

“Tante siapa, sayang?” Tanya gue yang sedang merangkak ke kasur. Kita berdua udah ada di luar kamar mandi, udah keluar dari Bathtub gue dan sekarang berada di kasur. Sarah sedang duduk di tepi kasur sambil mengecek hapenya yang di charge di meja kecil samping kasur gue.

“Itu lhoo.. Yang kemaren jadi d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain).. “ Kata Sarah lagi tanpa nengok. Jemarinya sibuk mengetik.

“Ooohh.. Kenapa dia?” Tanya gue setelah ingat siapa Tante yang dimaksud Sarah. Rupanya si Tante yang ngasih donasi besar ke acara kampusnya Sarah.

“Iya.. Masih kekeuh aja lho dia.. “ Ucap Sarah yang kemudian memperlihatkan layar hapenya dan menunjukkan percakapan sms dia dengan si tante itu. Gue picingkan mata gue dan membaca teks demi teks di layar hape Sarah.


“Bagaimana Sarah sama penawaran tante kemarin?”

“Penawaran apa ya tante?”

“Itu lhoo, yang mau tante kenalin sama anaknya teman tante.”

“Haha3x. Tante masih inget aja. Aduh gimana ya tante, aku ga enak tan..”

Setelah membaca semuanya gue langsung melongo ke Sarah. “Ini beneran?” Tanya gue kemudian. Sarah mengangguk sambil tertawa..

“Lagian sih kamu kemaren pake acara ga mau ngaku kalo kita pacaran.. “ Ucap Sarah sok nyinyir.

“Heh emang kita belom jadian ya waktu ituu.. “ Jawab gue.

“Iya sih emang belom, tapi kamu ngerti kan maksud aku?” Kata Sarah. Gue mengangguk. “Nih akibatnya niihh.. “ Lanjut Sarah menyodorkan hapenya ke dekat muka gue dan membuat gue sedikit menghindar.

“Kamu ga mau tapi balesan sms ke si tante itu malah ga nolak.. “ Ucap gue gantian nyinyir. Sarah tersenyum mendengar jawaban gue.

“Cieee ada yang cemburuuu.. “ Ucapnya mengejek. Gue baru mau menjawab engga namun Sarah langsung ngomong lagi. “Kan aku udah bilang ga enak mau nolak dia.. Udah baik kaya gtu orangnya, masa aku tolak sih.. Lagian aku rencananya mau ngasih ke temen aku aja yang masih jomblo.. Atau kamu punya temen ga yang jombloo? Kasih aja nih.. “

Ga lama setelah Sarah ngomong gitu, di otak gue langsung terbesit ide yang brilian.

Iya.. Bener juga yang Sarah bilang..

Ada kok temen gue yang jomblo..

“Yully, sayang.. “ Ucap gue singkat.

Sarah terdiam mendengar jawaban gue.

“Kamu nyebut Yully bukan karena.. “ Sarah ga melanjutkan kalimatnya.

“Ciee ada yang cemburu.. “ Ucap gue tersenyum dengan nada bercanda membalas perkataannya tadi. Sarah langsung menatap gue seolah memberitahu gue dia lagi serius.

Sadar kalo Sarah serius gue langsung mengubah ekspresi wajah gue juga menjadi serius. “Beneran, sayang.. Sekalian jadi bukti juga ke kamu kalo aku ga nganggep Yully lebih dari temen, okaay??” Ucap gue serius. Sarah mengangguk perlahan, ia lalu menghela nafasnya kemudian mengatakan sesuatu.

“Aku kaya pacar yang posesif banget ya sayang? Maaf yaa? Aku ga bermaksud kaya gtu.. “ Ucapnya tertunduk malu. Mendengar ucapannya gue segera bangkit dari tempat tidur dan meraih tangannya lalu menariknya ke tempat tidur.

“Engga kok sayang.. Aku bisa ngerti kenapa kamu sampe sebegitunya sama Yully.. “ Jawab gue sambil terus menariknya ke tempat tidur hingga akhirnya Sarah tengkurap diatas badan gue yang terlentang. Sarah ga menjawab. Ekspresinya masih menunjukkan dia malu sama pertanyaan yang tadi dia ucapin. “Aku cuma bisa berharap kamu percaya sama aku.. Kamu.. Percaya kan?” Tanya gue lagi.

Anggukan kecil darinya udah cukup untuk membuat gue kembali tersenyum puas.

“Aku sayang kamu.. “ Ucap Sarah ikut tersenyum kemudian mengecup bibir gue.

“Aku sayang kamu juga.. “ Jawab gue dan membalas kecupannya.

Kecupan itu segera berubah menjadi ciuman yang makin lama makin liar. Nafas Sarah yang mulai tak beraturan membuat gue semakin bernafsu hingga kecupan gue menjalar menuju ke lehernya yang kuning langsat dan mulus. Wangi kulitnya yang baru saja mandi makin membakar nafsu gue. Perlahan – lahan Sarah mulai mendesah.

Tangan gue yang sebelumnya berada di pinggangnya mulai berjalan menuju area dadanya yang masih terbalut oleh handuk. Saat akhirnya telapak tangan gue tiba di bongkahan dada Sarah, gue remas perlahan dada Sarah sementara tangan gue yang satu lagi mencoba membuka handuknya. Gue belai punggung Sarah dengan lembut begitu handuk itu berhasil gue lepaskan, gila permukaan kulit dia halus banget.. Kaya kulit bayi!

Sarah juga ga mau kalah sama permainan tangan gue, tangannya mulai bergerak menuju selangkangan gue dan mengenggam tonggak revolusi gue yang masih lesu. Tangannya yang halus itu kemudian mulai mengocok penis gue hingga mau ga mau terjadilah revolusi itu.

Dia lalu menegakkan badannya hingga handuknya terlepas kemudian mengikat rambutnya. Tatapan matanya ga terlepas sedetikpun dari mata gue dan dia menatap gue dengan pandangan seimut mungkin. Aah gilaa.. Ada sesuatu yang erotis bila melihat seorang wanita mengikat rambutnya. Apalagi wanita itu sedang duduk diatas badan gue dan tidak mengenakan baju sama sekali. Kedua payudaranya yang bulat dan mancung dengan puting susunya yang berwarna coklat itu berada dekat di muka gue sehingga sulit buat gue untuk tidak memainkannya.

Sarah mengerang nikmat saat lidah gue bermain berputar di salah satu puting susunya. Tangannya yang sudah selesai mengikat rambutnya itu kini menjambak rambut gue dengan halus. Matanya tertutup meresapi tiap rangsangan yang lidah gue berikan ini.

Pelan pelan lidah gue bergerak keatas menuju lehernya yang terbuka lebar seraya menarik badan Sarah hingga gue dan dia tiduran diatas kasur. Sarah kemudian langsung mencium gue ketika lidah gue sudah sampai di dagunya. Hembusan nafasnya yang hangat menerpa muka gue dan bisa gue rasakan ada sesuatu yang memegang tonggak revolusi gue.

“Hihihi.. Punya kamu udah keras aja, sayang.. “ Kata Sarah terkikih melepaskan ciumannya dan melirik ke tonggak revolusi gue yang ia pegang. Ia kocok perlahan hingga membuat tonggak itu semakin tegak berdiri.

“Punya kamu juga, sayang.. “ Balas gue mencubit puting susunya dan membuat Sarah berteriak sedikit.

“Aww.. “ Teriaknya, kemudian dia melihat gue dengan penuh menggoda.

“Masukkin dong, yang.. “ Pinta gue kepadanya. Udah cukup lah pemanasannya di bak mandi. Sekarang saatnya beraksi.. Saatnya revolusi ini dikobarkan. Sudah terlalu lama tonggak revolusi ini tidak mengeluarkan ‘taji’nya. Tanpa menunggu Sarah bereaksi, kedua tangan gue segera hinggap di pinggul Sarah dan mengarahkan pinggulnya itu turun menuju tonggak revolusi gue yang sudah menanti di bawah. Sarah menurut aja dan segera membenarkan posisi serta mengatur tonggak revolusi gue dengan tangannya agar bisa masuk dengan sempurna.

Bleesshh..

Seketika Sarah menurunkan pinggulnya, tonggak revolusi itu langsung masuk menusuk ke dalam vagina Sarah. Sensasi hangat menyelimuti penis gue. Vagina Sarah yang sudah mulai basah itu juga terasa seret saat dia mulai menggerakkan pinggulnya.

“Aaahh.. “ Desah Sarah pelan. Gerakkan pinggulnya semakin meninggi hingga terdengar suara ketika pinggulnya mengenai pinggul gue.

“Sayang.. Enak.. “ Ucap gue menikmati benar berada di posisi bawah. Ga perlu bergerak dan seperti lagi dikocokin, tapi dengan sensasi yang jauuhh lebih nikmat. Tangan gue juga ga mau tinggal diam. Buah dada Sarah yang bergoyang sedikit langsung gue genggam dan gue mainkan.

“Uugghh.. “ Lenguh gue. Syaraf syaraf di penis gue benar benar menerima rangsangan yang maksimal dari Vagina Sarah yang menjepit erat.

“Hhhh.. hhh.. hhh... “ Desah nafas Sarah mulai tidak menentu. Matanya terpejam erat dan mungkin tanpa ia sadari tangannya memainkan klitorisnya untuk menambah rangsangan.

Tempo goyangan pinggul Sarah semakin lama semakin kencang, seolah olah ingin mengejar orgasme yang mungkin sebentar lagi akan ia dapatkan. “Saaa.. Yaa.. NnggggaaaaHhhh.. Aahh.. Aaahhh.. “ Sarah mulai tidak ragu lagi mengerang menikmati permainannya sendiri. Gue sendiri hanya menatap dia dari bawah dengan takjub.

“Uuuuuuuuhhhhh.... “ Erang Sarah panjang. Lututnya bergetar lumayan hebat. Hampir semua otot badannya tegang. Untuk beberapa saat tubuhnya seperti tidak bergerak sama sekali sebelum akhirnya mengejang.

Yep.. Sarah orgasme.. Cepet banget..

Enak banget dia udah keluar lagi aja..

Gue beloomm..

“Sayang, barusan kamu.. ?” Tanya gue memastikan.

“I..yaaahhh.. “ Jawab Sarah yang masih menikmati orgasmenya. Pinggulnya kembali menggenjot dengan tempo normal. Kedua tangannya bertumpu di kasur menjaga badannya yang terkulai lemas ke kaki gue.

Langsung aja gue tarik tangan Sarah sehingga badannya mengikut dan dia merebahkan dirinya diatas badan gue. Kita lalu kembali berciuman.

“Enaakk?” Tanya gue disela sela ciuman. Sarah mengangguk pelan.

Lalu tanpa aba – aba gue langsung mendorong tubuhnya ke samping hingga ia terlentang. Mukanya sedikit terkejut melihat apa yang baru saja gue lakukan, namun begitu sadar gue sudah berada diatas badannya, Sarah langsung mengalungkan kedua tangannya di leher gue.

“Ayook, sayang.. sekarang kamu yang keluar.. “ Ucapnya lirih. Mukanya mulai memerah karena nafsu dan juga panas yang kita berdua rasakan. Hawa nafsu udah merasuki kita berdua. Kerasa banget di sekitar kita. Peluh keringat mulai membasahi kedua badan kita dan membuat gue semakin bernafsu melihat badan Sarah.

Dalam satu gerakan menusuk, penis gue kembali masuk ke dalam Vagina Sarah dan dia kembali mengerang.

Kedua pahanya ia buka lebar lebar sehingga bibir vaginanya yang tertutup bulu kemaluan yang lumayan lebat itu terlihat menganga. Posisi itu juga semakin memudahkan gue untuk menghujamkan tonggak revolusi gue sedalam mungkin ke vagina Sarah.

Bunyi mengepak terdengar cukup nyaring ketika tempo gerakan gue sudah sangat tinggi. Kita berdua juga sudah sama sama mengerang dan meracau menikmati permainan penuh nafsu ini. Gue udah ga sadar lagi deh apakah gue sampe teriak apa engga.. Yang pasti tenaga ini gue curahkan sepenuhnya untuk tempo tinggi hingga keringat gue mulai bercucuran dari muka dan leher gue.

Bisa gue rasain orgasme yang sedikit lagi datang.

Ini dia..

Ini diaaa...

Ini diiaaaaa!

Gue segera mencabut tonggak revolusi gue dan dengan cepat gue kocok agar orgasme itu tidak hilang.

“Aaahhhh... “ Erang gue ketika cairan putih yang kental itu terejakulasi dari penis gue dan menyemprot ke badan Sarah. Dia melihat saja sambil tersenyum saat tubuhnya itu dipenuhi cairan lelaki gue.

Kita berdua ga lama kemudian tersenyum senang. Gue langsung mencium bibirnya. “Makasih ya, sayaaanngg.. “ Ucap gue.

“Ini malem minggu paling The Best buat aku.. “ Ucap Sarah sambil memegang kepala gue.

“Samaa.. ini juga malem minggu paling luar biasa buat aku.. “ Balas gue sambil mengelus elus mukanya yang memerah itu.

Kita berdua kemudian saling membantu membersihkan diri dan kembali ke kamar mandi untuk membasuh badan kita dengan air.

“Sayang, kita mau makan di luar apa delivery aja?” Tanya Sarah yang suaranya aga tertutup oleh kucuran Shower yang membasahi badannya.

“Terserah kamu ajaa.. “ Jawab gue yang sedang mengelap sisa keringet di badan gue dengan handuk sambil ngaca.

“Mmmm.. Keluar aja deh yuk? Kayanya minggu depan aku ga bakalan bisa makan keluar nih sama kamu.. ” Ucap Sarah memutuskan, tangannya dengan telaten membasuh badannya.

“Yaudahh, aku sih ayok ajaa.. Emang kamu mau ngapain sih minggu depan sampe sibuk gitu?” Tanya gue bingung.

“Acara kampus aku kaaann... Minggu depan lhoo itu.. “ Jawabnya singkat.

“Ooohh.. Minggu depan toh.. “

Eh?

Minggu depan?

“Jumat minggu depan, sayang?” Tanya gue memastikan dan menengok ke kaca melihat Sarah.

“Iyaa, jumat minggu depan.. Kamu ga balik ke Jakarta kan?” Tanya Sarah.

“Mmm.. Engga sih.. “ Jawab gue.

“Awaaass kamu sampe ga dateng ke acara kampus akuuu.. “ Ucap Sarah sok sok marah. Gue ketawa aja.

Masalahnya bukan gue balik apa engga ke Jakarta..

Tapi masalahnya adalah Jumat depan Yully wisuda..

Yully nyari pasangan buat dampingin dia pas wisuda.
 
Akhirnya update juga. :hore:

Semakin menarik, dan semakin membuat penasaran.
:)

Silahkan dilanjut, brada. :shakehand
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd