Pintu ruangan itu akhirnya terbuka, tak lama kemudian keluarlah Yully yang melangkah lemas. Mukanya tidak menunjukkan kepercayaan diri yang biasanya selalu terpancar darinya.
Gue dan beberapa anak anak 'geng eksis' kebingungan dan saling liat liatan, ga tahu harus berbuat apa setelah melihat Yully seperti itu.
"Yul? Gimana tadi?" Tanya gue dengan nada ragu, engga yakin apakah bener gue tanya kaya gitu.
Yully mencoba tersenyum meskipun pahit terlihat, ia menggeleng kepalanya. Kemudian ia langsung memeluk gue.
Waduh? Segitu parahkah?
Tanpa banyak bicara lagi gue langsung ngajak Yully dan anak anak ke kandang dan nongkrong disana buat paling engga menghibur Yully. Anak anak juga langsung setuju dengan ide gue dan kita semua berbondong bondong berjalan meninggalkan ruangan itu. Langkah Yully terlihat sangat lemas. Beberapa anak cewe temen temen akrabnya berusaha menghibur Yully. Biasanya sih Yully yang selalu punya topik topik pembicaraan yang bisa menghangatkan dan mengakrabkan suasana, tapi kali ini gantian kita yang berusah sebisa mungkin untuk membuat Yully bisa paling tidak melupakan sejenak apa yang baru saja terjadi..
Gue genggam erat tangan Yully sambil gue elus jemarinya.
"Yul, ngomong dong.. biasanya elo bawel.. " Ucap gue pelan kepadanya.
Okeeyy seperti biasa itu dia teaser dari ane untuk update berikutnya.. Penasaran Yully kenapa? Atau udah nebak? Pokoknya tunggu yaa update berikutnya dari anee