Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cerita Kosan : Cinta & Kasmaran

Status
Please reply by conversation.
Gileee dari Bandung jauh amat ke Papuaa!

Anak Freep**t nih pasti!

Makasih suhu udh mau baca cerita ane.. Bukannya day off jalan jalan malah seharian di barak baca cerita ane, jadi terharu ane.. Hehe

Best of luck di sana..

hahaha..
Wah bang lerlah koq tau ane di FI?

Tiap kali day off bini video call mlo..
Dia ga mw ane turun ke timika.. Curiga ane nakal disana..

Kangen bandung.. Tapi banyak kenangan disana.. Masa - masa liar disana soalnya..
Penuh kenangan indah dan penuh drama.. Tapi endingnya menyakitkan.. Udah 6 tahun tapi sering terbayang kenangan pahitnya.. Hahaha..

Bini ane sampe heran kenapa ane ga pernah mw diajak liburan ke bandung.. Padahal cuma 2 jam dari bogor..

Semoga petualangannya bang lerlah berakhir indah..
Ga sabar nih nunggu updatenya..
 
Mantap updatenya bang...

Nanti jatah dari kak agni dibagi bagi yaa ler ;) :beer:
 
baru baca apdetnya...wah ini lama2 jd peka jg nih beler :D
 
Ditunggu updatenya suhu ler
Ane jg salah satu yg pernah marathon baca cerita ini tp sekarang jd rajin buat ngecekin update haha
 
bah mulustrasi ye mantap2 hu
bisa pas gitu sma jalan cerita y
mnungu lanjutan y
 
Teaser for the Next Update


"Kamu buka deh.. " Ucap Ka Agni.

"Mmm.. Serius ka? Ga pa pa nih?" Tanya gue ragu sambil melihat keadaan sekitar.

"Iya gpp.. " Jawab Ka Agni menenangkan. "Takut amat.. Ga ada siapa siapa ko disini.. Beneran.. " Jawab Ka Agni menenangkan.

"Iya nih ka.. Entar kalo ibu kosan ngeliat kan-"

"Engga laahh.. Tenang aja.. " Kata Ka Agni lagi.

Well.. Kalo Ka Agni nya udah ngijinin kaya gini.. Ya wess..














Daaaaaaaaannnn.. Itu dia tadi teaser dari ane buat part berikutnya..

Semoga aja minggu depan atau akhir weekend ini udah bisa ane update deehh..

Kira kira apa yang terjadi?

Tunggu aja di update ane yang berikutnya yaaa!!

Oiya..

Buat bonusnya, ane harus jelasin kalo bonusnya itu mungkin ga akan sesuai dengan yang suhu suhu perkirakan semua.. Dan bonus ini buat mereka yang udah rela baca cerita ane dari pertama kali ane post cerita ini, buat suhu suhu yang udah mau ngerelain waktunya untuk Marathon cerita ane, dan buat mereka yang rela baca page per page di thread ini karena link pejwan yang error..

Makasih suhu suhu semuanya..

Enjoy yaa

:ampun: :ampun:
 
Okay ini dia bonus dari ane..

Apa bonusnya?

Sebuah cerita yang ane buat waktu mau ikut event LKTCP2016 kemarin tapi ga selesai karena..well ga selesai..

Daripada dibuang sayang, mendingan ane post disini sebagai pengisi menanti update ane yang (harus ane akui) lama dan akan ane edit menjadi beberapa part..

Cerita ini adalah Fan Fiction Alternate Universe Watchmen, ane berusaha membuat cerita ini untuk ramah kepada Suhu suhu disini yang ga tau Watchmen itu apa dan tentang, tapi untuk lebih bisa menikmati cerita ini, ane saranin sih suhu suhu buat lebih familiar dulu soal Watchmen.

Alternate Universe adalah dunia alternatif dimana cerita yang terjadi ada sedikit perbedaan. Misalnya : Alternate Universe Batman dimana Batman tidak kehilangan kedua orangtuanya dan karena kedua orang tuanya hidup, maka tidak ada superhero yang bernama Batman.

Begitupula di cerita Watchmen ini, bukanlah universe Watchmen seperti halnya di dalam komik atau graphic Novel yang sudah ada, namun ada sedikit perbedaan..

Oke ini dia ceritanyaa daripada jadi spoiler..

Semoga bisa menjadi pengisi dalam menunggu update Cerita Kosan yaa..

Enjoy!!

:beer:


 
PRELUDE


Who Watches the Watchmen?

Setelah Perang Dunia II selesai, Dunia terbagi menjadi dua kubu. Mereka yang bersekutu dengan Amerika, dan mereka yang bersekutu dengan Uni Soviet. Dengan cepat dunia langsung dihadapkan pada peperangan yang baru.


Dunia menyebutnya Perang Dingin.


Setelah menemui kebuntuan di Korea, Amerika berusaha meraih pengaruh di Asia lewat Vietnam. Tak mau kalah, Uni Soviet diam diam membantu Vietnam dengan persenjataan mereka hingga terjadilah Perang Vietnam. Konflik paling berdarah setelah Perang Dunia II


Dalam puncaknya perang Vietnam, seorang ilmuwan yang mengalami kecelakaan uji coba di sebuah laboratorium secara tak sengaja berubah menjadi Mahkluk dengan kekuatan super. Publik menyebut Mahkluk ini ‘Dr. Manhattan’.


Dengan kekuatan supernya, Dr. Manhattan berhasil membuat Vietnam tunduk pada Amerika yang akhirnya memenangkan perang Vietnam. Dr. Manhattan dielu elukan sebagai ‘Superman’ yang sesungguhnya dan menjadi pahlawan nasional.


Terinspirasi oleh Dr. Manhattan, sekelompok orang memakai kostum dan mulai beraksi di jalanan memberantas kejahatan dengan main hakim sendiri. Hampir di setiap kota besar Amerika terdapat pahlawan bertopeng-nya masing – masing, namun yang paling terkenal adalah di New York, dimana mereka, bersama dengan Dr. Manhattan, membentuk sebuah grup pahlawan bertopeng yang bernama..


WATCHMEN


Awalnya, Watchmen menjadi inspirasi generasi muda diseantero Amerika untuk membela kaum yang lemah dan melawan segala bentuk kejahatan. Namun perlahan tapi pasti, ketenaran Watchmen mulai surut seiring dengan banyaknya kasus kematian akibat mereka yang mencoba mencontoh aksi Watchmen.


Publik yang awalnya simpatik terhadap Watchmen dan pahlawan bertopeng lainnya, kini menjadi antipati terhadap mereka. Mereka merasa aksi main hakim sendiri yang dilakukan oleeh gerombolan pahlawan bertopeng ini sudah melampaui batas. Banyak dari mereka yang mengambil contoh dari salah satu anggota Watchmen, Rorschach, seorang Pahlawan bertopeng yang tak jarang secara brutal menghakimi para penjahat hingga nyawa mereka melayang.


John David Keene, seorang Senator Amerika, mengusulkan kepada kongres Amerika untuk memberlakukan undang undang baru yang akan membuat segala kegiatan Pahlawan bertopeng menjadi ilegal. Usul ini disetujui dan dengan cepat diberlakukan dengan nama Keene Act.


Saat Keene Act diberlakukan, banyak pahlawan bertopeng yang akhirnya menanggalkan topeng mereka untuk kembali ke kehidupan sipil, namun ada juga beberapa yang tidak mau. Rorschach, salah satu dari mereka yang tidak mau, untuk menunjukkan pendiriannya, membuang mayat Harvey Charles Furniss, seorang buronan pelaku pemerkosaan berkali – kali yang berhasil ia tangkap dan hakimi, di depan kantor polisi dengan sebuah kertas kecil tergantung di dada mayat itu bertuliskan..


neveR!
(Tidak Akan!)









Rorschach’s Lamentation

Chapter 1

At Midnight, All the Agents..




“Ruangan Dr. Malcom Long, dengan siapa ini?” Ucap seorang pria berbadan tambun dan berkulit hitam saat mengangkat teleponnya yang berdering.


“Halo, suamiku? Kenapa kamu masih bekerja?” Tanya suara seorang wanita paruh baya di ujung telepon.


Malcom menghela nafasnya.


Ia sudah tahu istrinya pasti akan menelepon dia cepat atau lambat. Istrinya memang tidak salah, Malcom sudah berjanji untuk mengajak istrinya makan malam di tempat yang cukup mewah nanti malam.


Tapi itu semua sebelum kejadian kemarin malam terjadi.


“Gloria, istriku.. Memangnya kamu tidak membaca New York Gazette hari ini?” Tanya Malcom.


“Iya baca.. Lalu?” Istrinya bertanya balik.


“Rorscach tertangkap, Gloria.. Semalam!” Jawab Malcom antusias. “Seorang Rorscach! Akhirnya tertangkapp!” Lanjut Malcom tidak bisa menyembunyikan antusiasmenya.


Dari ujung telepon terdengar suara Gloria menghela nafasnya.


“Gloria, dengar, aku tau aku telah berjanji untuk mengajakmu ke makan malam di restoran mewah, tapi percayalah, begitu aku selesai mempelajari isi pikiran si manusia buas ini, aku pasti akan mendapat kenaikan gaji yang besar! Jangankan restoran mewah, pergi ke Hawaii pun akan ku sanggupi!” Kata Malcom berbinar binar.


Ini adalah peluang terbesar bagi dirinya yang selama ini hanya menjadi Psikiatris biasa di Penjara Sing Sing. Setiap hari pekerjaannya memonitor perilaku dan pola pikir penghuni penjara saja tanpa ada kesempatan untuk membuktikan kemampuan dirinya. Namun dengan adanya Rorschach di penjara ini sekarang, ia akan dapat mempelajari dan memonitor perilaku dari Rorschach yang telah menjadi buronan semenjak Keene Act diberlakukan.


Benarkah ia punya gangguan jiwa? Benarkah ia seorang Sociopath? Ataukah dia hanya seorang pengidap penyakit Scizophrenia?


Segudang pertanyaan itu berlari lari di otak Malcom saat dirinya berjalan melewati lorong panjang berisi kamar kamar narapidana yang menatapinya dengan pandangan tajam. Dua orang sipir mengawalnya menuju ke ruang psikiater tempat Rorschach berada.


Jantung Malcom berdegup kencang saat mereka tiba di ruangan itu. Dua orang sipir menjaga pintu masuknya untuk berjaga jaga takut Rorschach melarikan diri. Dari balik jendela terlihat sosok Rorschach yang tak lagi mengenakan Topeng bernoda tinta-nya yang khas. Kini Rorschach hanya berwajah seorang pria berumur 40an dengan luka lebam di mukanya akibat dikeroyok tadi malam oleh polisi saat penangkapannya.


Malcom mengumpulkan keberaniannya dan masuk ke dalam ruangan itu. Rorschach langsung menatapnya dingin. Sebagai dokter yang ingin merawat pasiennya, Malcom tahu dia tidak boleh gentar oleh pasiennya sendiri. Dengan segala keberanian yang ia punya ia menatap balik Rorschach dan menyapanya.


“Selamat malam, Walter.. “ Sapa Malcom memanggil Rorschach dengan nama aslinya. Malcom lalu menaruh berkas berkas yang ia pegang di tangannya keatas meja. “Kau tau kenapa aku disini?” Tanya Malcom. Rorschach sama sekali tidak mau menjawab.


“Pemerintah ingin menempatkanmu di rumah sakit jiwa, Walter.. Seperti di Arkham misalnya.. Menurut mereka kau terlalu gila untuk dijajarkan bersama narapidana biasa.. “ Lanjut Malcom sambil membuka berkas yang ia bawa. Rorschach tetap tidak menjawab. Matanya terus memandangi setiap apapun yang Malcom lakukan.


“Ditambah lagi alasan keamanan.. Kau tau sendiri kan, Walter, di penjara ini mungkin separuh narapidananya adalah mereka yang kau, dan teman temanmu di Watchmen dulu, tangkap.” Malcom menjadi monolog sendiri karena Rorschach tidak menggubrisnya. Namun Malcom tahu, untuk dirinya bisa mengorek pikiran Rorschach, perbincangan ini haruslah dua arah.


“Kenapa kau diam saja daritadi, Walter? Apakah kau tidak ingin berbincang denganku?” Tanya Malcom.


Rorschach tetap tidak mau menjawab. Namun kali ini Malcom juga tetap diam. Mereka berdua saling menatap.


“Aku punya banyak waktu, Walter.. Dan sebagai Psikiatris, aku dilatih untuk- “


“Kau terus memanggilku Walter.. Aku tidak suka itu.. “ Rorschach mendadak berbicara. Dalam hati Malcom tersenyum. Akhirnya..


“Dan kenapa itu?” Tanya Malcom.






Beberapa tahun sebelumnya..

“Walter!” Teriak seorang pria kaukasian berbadan tambun, suaranya sedikit tenggelam dibalik bunyi mesin tekstil yang menyala. Walter yang sedang membawa dua kotak kayu besar berisikan bahan bahan garmen menghentikan langkahnya kemudian menengok kepada pria itu. Ada apa lagi ini, pikirnya.


“Belikan aku Taco di ‘Taco Gusta’, tempat taco yang baru buka itu untuk makan siangku, kau tahu tempatnya kan?” Ucap pria itu sambil berjalan mendekati Walter melewati mesin mesin tektil. Di tangannya ia memegang dua lembar uang kertas $1 yang sudah ia lipat.


Walter mengangguk menerima perintah orang itu, tidak mungkin ia menolaknya, tidak mungkin ia menolak atasannya. Ia taruh kedua kotak kayu tersebut ke lantai kemudian menerima uang yang diberikan atasannya.


“Pedas, tanpa alpukat, dan jangan lupa tambahkan keju dan acar diatasnya.. “ Atasannya segera memberitahu Walter pesanannya. “Setelah kau beli pesananku, langsung kau bawakan padaku, baru setelah itu kau boleh makan siang.” Lanjutnya mewanti wanti.


“Okay.. “ Jawab Walter seadanya lalu menaruh uang itu ke kantung celananya dan berjalan keluar dari pabrik.


Seperti biasa jam makan siangnya terpotong oleh tugas tidak penting dari atasannya. Tapi Walter tidak peduli itu. Ia tahu dirinya adalah bahan olokan rekan – rekan kerjanya di pabrik baju. Ia juga tahu atasannya ini hanya menganggap dirinya seorang bawahan yang tidak penting. Mungkin mereka melihat tubuh Walter yang pendek dan wajah yang tidak tampan dan menjadikan dirinya sebagai target yang tepat untuk direndahkan. Tanpa mereka tahu kalo Walter memiliki daya nalar yang tinggi, kemampuan adaptasi yang cepat, nilai A dalam bidang athletik saat sekolahnya dulu, dan kemampuan analisa yang diatas rata – rata. Mereka juga tidak tahu, bahwa Walter adalah Vigilante bertopeng bernama Rorschach saat malam tiba.


Tapi Walter tidak pernah sekalipun terpikir untuk memberitahu identitas dirinya kepada mereka atau siapapun. Siapa juga yang akan percaya bahwa dirinya adalah Rorschach? Lagipula Rorschach bukanlah vigilante favorit publik, tidak seperti Dr. Manhattan ataupun Comedian yang maju berperang di Vietnam. Fisiknya tidak seideal Nite Owl II dan Silke Spectre II yang merupakan cerminan ideal seorang Vigilante bertopeng. Dirinya juga tidak sepintar Ozymandias yang memimpin mereka semua untuk bergabung ke dalam grup bernama Watchmen. Bisa dibilang dia adalah yang paling tidak favorit diantara semua anggota Watchmen.


Menjadi Watchmen pun tidak lagi di elu elukan seperti dulu saat Dr. Manhattan dan Comedian menghantam habis Vietcong dan menyudahi perang Vietnam untuk kemenangan Amerika. Kini Watchmen menjadi bayangan dari kejayaan masa lampau saja. Opini publik kian memburuk terhadap mereka. Publik menganggap kemunculan penjahat super adalah buah dari kehadiran Watchmen ataupun vigilante bertopeng lainnya. Tingkat kejahatan memang menurun, tapi skala kejahatan semakin meningkat. Tidak lagi soal penjambretan atau pencopetan yang harus ditangani polisi dan vigilante ini, tapi penjahat dengan pistol, yang tidak segan – segan membunuh korbannya apabila melawan, yang merampok toko tempat mereka berdagang, yang merampok bank tempat mereka menyimpan uang hasil kerja keras mereka.


Publik masih ingat akan kejadian tragis di kota Gotham. Saat pewaris tunggal Keluarga Wayne mati di tangan penjambret yang mencoba menjambret mereka di sebuah gang sempit di samping Teater Gotham. Saat itu Dollar Bill, Vigilante bertopeng yang beroperasi di Gotham, melihat Thomas Wayne, Martha Wayne, dan anak mereka, Bruce Wayne diserang oleh seorang penjambret yang mengincar kalung permat Martha. Dollar Bill dengan sigap menghampiri mereka untuk menghentikan aksi jambret tersebut. Kehadiran Dollar Bill membuat penjambret itu panik dan mengeluarkan pistol lalu berusaha menembak dia. Dollar Bill berhasil menghindar dan memukul jatuh pistol yang penjambret itu pegang, Thomas Wayne lalu membantu Dollar Bill menjatuhkan sang penjambret itu ke tanah sebelum akhirnya mereka berdua terdiam tak bergerak mendengarkan tangisan Martha Wayne yang melihat Bruce Wayne juga terkapar di tanah dengan luka tembakan di kepalanya. Kematian Bruce membuat Martha kehilangan kejiwaannya dan harus dirawat di rumah sakit jiwa Arkham.


Kejadian – kejadian seperti itulah yang membuat Watchmen semakin kehilangan popularitasnya dimata publik, dan semakin menambah alasan untuk Walter tidak menunjukkan kepada orang – orang bahwa dia Rorschach.


Walter selalu berpikir bahwa alasan utama publik menentang kehadiran mereka, hanya karena keadaan makin bertambah buruk. Dulu saat mereka berhasil menurunkan angka kriminalitas di kota kota besar di Amerika, mereka diam. Sekarang saat penjahat super muncul dan membuat vigilante vigilante kecil menggantungkan karier mereka hingga membuat penjahat kecil kembali bermunculan dan membuat vigilante yang tersisa serta polisi kewalahan, barulah mereka menyuarakan opini negatif mereka. Kemana mereka saat suasana damai?


Itu juga yang membuat Walter tidak menyukai masyarakat. Sifat Apatisnya semakin lama semakin tumbuh. Yang ia pedulikan kini hanyalah menumpas aksi kriminal di kota New York, bukan opini masyarakat terhadapnya.


“Sepertinya masih lama ya?” Suara seorang gadis remaja yang berada di belakang Walter menyadarkan dia dari lamunannya saat menunggu antrian Taco. Walter tidak menjawab pertanyaan gadis remaja itu. Melihat antrian sepanjang ini, dan hanya ada satu garis antrian, seharusnya gadis itu bisa menjawab sendiri pertanyaannya.
 
Terakhir diubah:
watchmen? aaaakk dr manhattan

----edited----
duh kasian Rorschach di film berakhir gitu, semoga yg disini dapet naenaaaaa:haha:
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd