Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cerita Hasrat Seorang Istri

Status
Please reply by conversation.
Yang penting TS nya dulu..masih ada gak..?..kok gak ada comment sampe sekarang?...da hampir sebulan nihhh....gimana kabarnya suhuu...?
 
Mohon maaf para suhu,
Ane sibuk banget, urusan skripsi, jadi makelar tanah juga ga beresberes, ngurusin pajak kantor, ane juga lg mau buka coffee shop. Banyak banget kerjaan ane dalam satu waktu akhirnya agak terbengkalai hananya.
:ampun:
Mohon maaf banget suhuu,
Nanti malem ane evaluasi lagi ceritanya hu, kalo sudah bisa diposting langsung ane posting sambil nunggu derby intermilan vs roma. Hehehe
Sekali lagi mohon maaf para suhu dan terimakasih masih percaya dan mau menunggu ane.
:ampun:
 
Mohon maaf para suhu,
Ane sibuk banget, urusan skripsi, jadi makelar tanah juga ga beresberes, ngurusin pajak kantor, ane juga lg mau buka coffee shop. Banyak banget kerjaan ane dalam satu waktu akhirnya agak terbengkalai hananya.
:ampun:
Mohon maaf banget suhuu,
Nanti malem ane evaluasi lagi ceritanya hu, kalo sudah bisa diposting langsung ane posting sambil nunggu derby intermilan vs roma. Hehehe
Sekali lagi mohon maaf para suhu dan terimakasih masih percaya dan mau menunggu ane.
:ampun:

Wah suhunya langsung muncul..
Santai saja suhu klo bener2 sibuk jgn dipaksa nanti cerita updatenya kagak maksimal lagi.. Saya tetap setia menunggu suhu
 
Fokus ajh suhu sama kerjaan dlu
Yang penting sering negokin nih thredex
 
Iya suhu, ane juga ga enak. Ane tiap malem pantengin threadnya kok. Cm ga posting komen lantaran capek sama RL.
Maaf udah bikin para suhu disini menunggu. Pokonya malam ini kalo kekejar ane update, kalau enggak kekejar mugkin besoknya, dan ga akan lama langsung di update.
Terimakasih untuk mengerti hu,

FORZAINTER
 
Mohon maaf para suhu,
Ane sibuk banget, urusan skripsi, jadi makelar tanah juga ga beresberes, ngurusin pajak kantor, ane juga lg mau buka coffee shop. Banyak banget kerjaan ane dalam satu waktu akhirnya agak terbengkalai hananya.
:ampun:
Mohon maaf banget suhuu,


Nanti malem ane evaluasi lagi ceritanya hu, kalo sudah bisa diposting langsung ane posting sambil nunggu derby intermilan vs roma. Hehehe
Sekali lagi mohon maaf para suhu dan terimakasih masih percaya dan mau menunggu ane.
:ampun:
Iya suhuu, ..mudah2an kekejar...ini ane jga smbil nunggu inter vs romanya..tetep semngat suhuu...klo bisa update malam ini ane doain berhasil jadi mkelar tanahnya...hehehe
 
Iya suhuu, ..mudah2an kekejar...ini ane jga smbil nunggu inter vs romanya..tetep semngat suhuu...klo bisa update malam ini ane doain berhasil jadi mkelar tanahnya...hehehe

Cek PM hu, berhubungan nih
 
Suhu... Jadi kapan kepastian up-datenya? Karena saya terus nunggu dan nunggu lagi, sudah capee hu.............
 
mantap ceritanya
nungguin mas bram bikin adik buat rosi dalam rahimnya annisa hehe
 
Mohon maaf para suhu,
Ane sibuk banget, urusan skripsi, jadi makelar tanah juga ga beresberes, ngurusin pajak kantor, ane juga lg mau buka coffee shop. Banyak banget kerjaan ane dalam satu waktu akhirnya agak terbengkalai hananya.
:ampun:
Mohon maaf banget suhuu,


Nanti malem ane evaluasi lagi ceritanya hu, kalo sudah bisa diposting langsung ane posting sambil nunggu derby intermilan vs roma. Hehehe
Sekali lagi mohon maaf para suhu dan terimakasih masih percaya dan mau menunggu ane.
:ampun:
Ayoo dong.. suhu..semangattt tuk update, semua suhu disini...berharaap.. Hanna muncull nih walau sdikit aja..kmaren teputuss kentangg banget, mudh2an suhuu belum tidur..malam ini
 
Bimabet
Hana sasmita


Bang Rudolf


Annisa


Mang Ujang



Hana

Sambil berdiri dengan hati-hati aku menjawab "bunda sedang dijalan membeli tinta yah. Maaf tadi bunda sedang mengendarai mobil yah, jadi bund,,, hmmmff"
belum selesai aku menjawab mas bram bang rudolf sudah berjongkok dihadapanku dan menciumi kewanitaanku yang membuatku mendesah ditelpon.

"Bunda beneran ga apa-apa. Bunda seperti sedang menahan sesuatu?"

Aku menjawab "tidak yaa..ah, bunda tidak apa-apa, hmmf hanya banyak sekali anak kecil yang bermain dijalaa...annaann ahh" berbohong yang tidak masuk akal.

"oh begitu kalau begitu bunda hati-hati ya. Masih lama bunda pulang kerumah? Tidak sekalian jemput rosi disekolah bun?”

Iya sepertinya itu ide yang bagus, dalam posisiku yang tidak bagus aku berpegangan ke tembok menahan keseimbanganku yang menghilang dalam kenikmatan ini.

"Aaah,, iya yahh. Nanti bundaaa.. Sekalian jemput rosii disekolaah..ah." Ini sungguh nikmat, celanaku sudah berhasil diturunkan oleh bang rudolf, dia sendang menjilati vagina ku secara langsung,

"Nikmaatt ya Tuhaan."gumamku dalam hati

"Baik kalau begitu bunda hati-hati dijalan bunda. Love you, assalamualaikum" dalam kenikmatan yang terlarang ini aku masih saja berbicara dengan suamiku saat lidah bang rudolf terus menjilati tiap centi dari kelaminku.

"iya ayaa...hhh, love youuuh too. Walaikumsalaamm" aku mendadak bergetar dan lemas, Hpku terlepas dari tanganku, lalu tanganku mencari pegangan yang lain untuk menopang tubuhku. Entah mengapa bukanya menendang bang rudolf, aku malah membuka kakiku lebih lebar agar bang rudolf lebih leluasa menjilati kewanitaanku.

"Aahhh, nikmat bang rudolff... Ini dosaaa, tapi inii aahhhh nikmatt..." Bang rudolf terus merangsek semakin dalam ke selangkanganku dan tangannya terus meremas bongkahan bokongku.

"Aahh, abaang..., annisa maafkan akuu niss.. Ini nikmaatt" apa ini, ada sesuatu yang ingin lepas dalam tubuhku, ada sesuatu yang ingin keluar dari kewanitaanku, iya rasanya seperti ingin buang air kecil tapi lebih nikmat lagi.

"Aaahhh, rudoolff... Aku ingin pipiss.. Awas bang.." Bukanya menghidari selangkanganku, dia malah makin menghisap kewanitaanku, membuatku berteriak dalam nikmat.

"aahhhh, abaang..... Ini jorok sekalii..., nikmat bangg... Jangan berhenti, astagfir..... Ahhh, aku pipisss bang... Uuuhhh" bang rudolf terus menghisapnya hingga bersih, tubuhku melemas dalam kenikmatan.

"Apa ini? Apa ini orgasme? Aku orgasme tanpa penetrasi? Ini nikmat sekali dan menyenangkan," pikiranku melayang-layang ntah kemana.

Bang rudolf bangkit dari jongkoknya lalu menatap wajahku dengan senyum manisnya dan berkata, "nikmat ya han, memekmu nikmat sekali. Melebihi memek annisa" dengan mata masih terpejam menikmatin orgasmeku, aku mendengar kata-kata itu dengan baik.

Dia memang benar ini nikmat sekali. Ingin sekali aku mengakuinya tapi aku enggan, harga diriku harus tetap kujaga. Dalam keadaanku yang masih terpejam menikmati sisa-sisa orgasmeku, bang rudolf kembali menciumku dengan ganas, aku ikut membalas ciumannya. Cukup lama kami berciuman, lalu aku melepaskannya dan,

PLAAKKK! Aku menamparnya cukup keras.

"Sudah cukup bang, kamu kurang ajar!" Bang rudolf terperangah dengan tamparanku. Lalu aku mendorong bang rudolf terjatuh di sofa, aku menaikan celanaku, merapihkan pakaian gamisku, jilbabku, dan mengambil Hpku yang terletak dibawah kakiku.

Setelah rapih, aku berjalan menuju pintu depan, saat itu pula bang rudolf menarik tanganku "han jangan dulu pergi. Kita sudah tanggung han."

Aku mejawab, "cukup bang, ini tidak benar. Dan saya tidak menikmatinya" lalu bang rudolf tertawa sinis "haha, jangan bohong han saya tahu kamu menikmatinya. Bahkan kamu mendesah dihadapan suamimu han. Ayolah kita tuntaskan ini."

Dengan bergetar "tidak bang rudolf, tidak" dia tetap menahanku.

"aku tidak ingin memaksa han, tapi aku tahu kamu inginkan kenikmatan ini berlanjut han. Lihat wajahmu yang membutuhkan sentuhan itu. Ayolah han" sambil menarik dan meremas payudaraku.

"aaah, bang! Cukup saya bukan wanita murahan!" Sebenarnya kata-kata bang rudolf itu benar, aku ingin merasakan kenikmatan lebih. Dan bahkan gairahku sudah kembali naik saat ia meremas-remas payudaraku. Tapi aku tidak bisa, dia suami dari sahabatku dan juga sahabat dari suamiku.

Aku harus pegi. "Han ayolah, kontolku sudah sangat bangun saya yakin kamu juga ingin merasakannya kan han." Merasa ditampar dengan perkataannya yang benar itu,

"tidak! cukup bang!" Lalu aku pergi keluar dari pintu meninggalkan bang Rudolf.

Sambil berteriak bang rudolf berkata "kembalilah kapan pun kamu mau han, saya akan menunggumu".

Aku sangat ingin kembali dan memohon untuk dipuaskan, tapi itu tidak mungkin, aku istri dari seorang suami, dia adalah suami dari sahabatku, dan aku adalah seorang muslimah. Aku tidak bisa menurunkah harga diriku seperti itu. Lalu aku masuk kedalam mobilku, menghidupkannya dan jalan menuju rumah.

Namun bukan kpergi mrnuju srkolah aku malah hanya berputar-putar dilapangan komplek, pikiranku tak bisa berhenti memikirkan perkataan bang rudolf. Gairahku pun tidak menurun dan masih tinggi.

"Ada apa denganku Tuhan, hmmf" tanpa kusadari tangan ku sudah berada didalam celana dalamku meraba kewanitaanku. Dalam kegamanganku, Hpku berbunyi, ternyata itu bbm dari bang rudolf, dia mengirimkan ku gambar.

"Astagfirullah, besar sekali kontolnya. Eh kelaminya maksudku" aku bicara sendiri pada diriku.

Bang rudolf mengirimkan foto kelaminnya via bbm dan berpesan "kamu tidak akan merasakan ini dirumahmu han. Ini akan memuaskanmu" kata-kata itu membuat wajahku memerah, badanku terasa panas, kata-kata itu terus terngiang ditelingaku, foto itu terus tergambar dibenakku.

"Aaaahh...," aku terus memainkan vaginaku dengan mebayangkan foto tadi. Tanpa aku sadari aku sudah menhentikan mobil ku. Aku tak mengerti tapi aku menghentikan mobilku tepat didepan rumah bang rudolf.

"Astagfirullah, kenapa dengan aku kenapa kembali kesini. Apa sungguh ingin merasakan kenikmatan itu? Aahhh" tanganku masih didalam celanaku terus memainkan vaginaku.

Saat ingin menjalankan mobilku kembali, Hpku berbunyi, dan kembali bbm dari bang rudolf ia berpesan "masuklah han, saya tahu kamu ingin merasakannya. Akan kuhadiahi kamu dengan kepuasan han. Masuklah". Dia tahu aku sudah ada didepan rumahnya.

Ingin sekali aku membalas pesannya dengan “iya bang sebentar”, bahkan kalimat itu sudah aku ketikkan dalam kolom text bbmku. Namun belum sempat aku mengirim bang rudolf sudah mengirim lanjutan pesannya.

“ayolah lonte muslimahku.” Pesannya
“aku lonte, lonte muslimah. Apa aku serendah itu? Kurang ajar bang rudolf ini.” Umpatku dalam hati.

Kembali merasa dilecehkan, aku kembali naik pitam. bukan menuruti kata-katanya aku malah menyalakan kembali mobilku dan benar-benar tidak berniat untuk menemuinya lagi.

Aku harus tenang aku harus menjauh dari tempat ini, aku harus menghilangkan semua pikiran kotor ini, aku harus meredam emosiku. Aku akan langsung menjemput Rosi anakkku, walaupun sekarang belum jam pulang sekolah Rosi biarlah aku menunggunya didepan sekolah dari pada berada disini membuatku terus bergairah.

Lalu aku menjalankan mobil untuk menuju keluar komplek. Saat hendak keluar komplek aku teringat bahwa ada yang harus aku serahkan pada wali kelasnya Rosi. Maka segera aku memutar mobilku menuju rumahku.
Dari kejauhan aku melihat ada kendaraan yang berhenti didepan rumahku.

“itu kan gerobak sayurnya mang ujang, ada apa beliau dirumahku?” pertanyaan yang muncul dalam benakku.

“apa mungkin annisa ingin berbelanja sesuatu untuk dimasak dirumahnya? Atau ada sesuatu terjadi dirumahku sehinga mang ujang harus berhenti dan menolongnya, apa annisa kenapa-napa. Ya ampuun..” ke khawatiranku memuncak setelah rasa penasaranku yang menghadirkan spekulasi.

Sesampainya didepan rumahku, aku tidak masukan mobilku kedalam karena akan keluar lagi menjemput Rosi di sekolah, Maka aku parkirkan mobilku disebrang rumahku.

Pintu pagarku tertutup rapat, tapi pintu rumahku terbuka setengah. Mang ujang sama sekali tidak terlihat. “Apa mang ujang ada di dalam? Kalau memang iya di dalam memang apa yang mang ujang lakukan, apa yang annisa lakukan?”

Lalu dengan hati-hati aku membuka pagar rumahku, entah kenapa aku malah mengendap-endap masuk kedalam rumahku sendiri. Tapi memang rasa penasaranku terhadap apa yang dilakukan oleh mang ujang dan annisa membuatku ingin mengintip dahulu.

Maka dengan perlahan aku melangkah dipekarangan rumahku menuju teras rumahku. Sampai didepan pintu aku tidak melihat ada orang diruang tamu. Tapi pintu memang tidak tertutup rapat.

“lalu dimana mang ujang juga annisa?” pertanyaan yang kembali muncul
Bukanya masuk melalui pintu depan, naluriku malah mengajakku untuk melangkah memalu samping rumahku menuju pintu belakang rumahku. Aku masih penasaran dan masih ingin mengintip apa yang mang ujang lakukan bersama annisa didalam.

Lalu aku melangkah menuju pekarangan samping rumahku, masih dengan sangat hati-hati tidak ingin menimbulkan suara yang membuat mereka sadar akan keberadaanku.

Rumahku memang memiliki pekarangan disamping rumah yang dapat mengakses pintu belakang juga taman dibelakang rumah kami. Hal ini diperuntukkan apabila sedang ada keramaian dirumahku kerabat dan keluarga dekatku bisa langsung masuk melalui pintu belakang tanpa harus melewati ruang tamu.

Sebelum mencapai pintu belakang aku akan melewati kamar rosi, lalu taman kecil dibagian tengah rumah, kamar utama yaitu kamarku juga mas bram, lalu dapur tepat dimana pintu belakang rumah kami berada. Saat mengedap melalu kamar rosi, aku sempat mengintip ke jendela kamar rosi, entah kenapa aku ingin sekali mengintip saat ini. Tapi tak kudapati siapapun didalam kamar rosi.

Aku melanjutkan langkahku, mengintip terlebih dahulu pada pintu kaca di taman kecil tengah rumah jaga-jaga apabila mang ujang atau annisa ada disana, tapi hasilnya tetap nihil. Aku tidak mendapati siapapun di ruang tengah.

Lalu aku melewati taman kecil menuju tembok kamar utama, bersandar sebentar pada temboknya untuk mengatur nafas. Entah kenapa aku terengah-engah saat ini, hatiku berdebar-debar.

“hufft,, apa karena gairahku yang belum tuntas tadi atau karena rasa penasaran yang jadi satu dengan andrenalin. Tenang hana tenaang,” aku coba menenangkan diriku sendiri.

Saat hendak bangkit membalikan badanku dan melanjutkan langkahku menuju kebalakang. Tanpa sadar aku melihat sesuatu tergeletak di sofa ruang tengahku. Dengan penasaran aku perhatikan benda itu dengan lebih teliti dan mencoba mengingat-ingat kapan aku melihat benda itu.

Kain halus tipis berwarna merah terlihat tersampir dilengan sofaku.

“ah itu bukan kain, itu seperti pakaian yang tadi di pakai oleh annisa saat datang kerumahku pagi tadi.” Kataku dalam hati

“tapi kenapa nisa menanggalkan pakaiannya disitu, diruang tengah kami. Jika memang nisa hendak mandi kenapa tidak dia buka dikamar mandi saja.” Gumamku

“jika bukan karena hendak mandi kenapa nisa harus membuka bajunya? Dan ya ampun ada mang ujang yang juga bertamu dan tidak terlihat keberadaannya.” Sambil menutup mulutku yang terkejut dengan pemikiranku sendiri.

“apa yang sebenarnya terjadi, apa yang mang ujang dan annisa lakukan berduaan dalam rumah yang kosong?” lagi-lagi fikiranku menimbulkan tanya.

“atau jangan-jangan mereka berdua...” belum selesai aku berucap, aku mendengar suara yang tidak jelas dibalik dinging kamarku.

Suara yang terdengar seperti percakapan yang tidak jelas, antara laki-laki dengan perempuan. Suara laki-lakinya terdengar berat dan berkharisma, sura wanitanya terdengar begitu manja.

Itu suara mang ujang juga annisa, samar-samar terdengar tidak jelas. Aku coba mendekatkan telingaku pada dinding itu untuk dapat mendengarkan percakapan mereka lebih jelas lagi.

Dan aku mendengar satu kalimat yang sangat mengejutkanku, kalimatnya terdengar jelas saat aku menempelkan telingaku pda dinding kamarku.

“mang ujaang, buruan bantuin nissaa.. jangan dimainin teruss,, udah basah..aahh”
Kalimat itu yang terdengar sedikit lebih jelas namun tetap samar.

“astagfirullah,,... apa yang annisa katakan? Apa yang dimaksudkan dari perkatanya itu? Apa mungkin mereka berduaa.....”

Aku makin penasaran dan melanjutkan langkahku dengan perlahan menuju jendela kamarku. Sesampai dijendela kamarku aku coba mengintip pelan-pelan. Hatiku sungguh berdebar, nafasku tidak teratur, tubuhku gemetaran, saat akhirnya sebelah mataku mampu untuk melihat apa yang ada didalam kamarku.

“Astagfirullahh,, Nisaa....”
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd