Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT CEMBURU

Status
Please reply by conversation.
Cemburu Part 3




POV Albert




Persiapan demi persiapan kami jalani menjelang Turnament Futsal antar sekolah, sisi lain perubahan Mamah saat ini semakin Cantik dan mempesona Dewan Guru serta Rekan rekan ku diSekolah. Meskipun aku menanggapinya acuh tak acuh, namun Papa saat Pulang memuji kerja keras serta perubahan penampilan mama sekarang. Cenderung lebih mirip Juru Masak Cantik Profesional dikantin Sekolah siang itu.

Aku turut bahagia dengan kebahagiaan mamah Siang menjelang itu terasa keluarga ku kembali utuh, namun semua berubah ketika pagi harinya Papa berpamitan dikarnakan harus kembali lebih awal dan menyelesaikan Tugas Lapangan yang tak bisa diselesaikan rekannya.

Aku ingat pesan Papa saat itu "Tetap Lakukan Yang Terbaik Walaupun saat ini kita serba Kekurangan." Sebelum sarapan sangat pagi dan berangkat. Emang bener si pikir kundalam hati. Liat reaksi mamah pagi itu, meskipun melepas kepergian ayah,dari Sorot matanya memendam sesuatu yang berbeda. Hanya sebentar keberadaan ku coba memahami Apa yang Mama Rasakan.

Sedih? Marah? masih merindukan Papa? Namun rupanya belakangan saat ku lebih dewasa ini aku Paham, bahwa sorot Mata itu adalah Sorot mata memendam rasa "KECEWA"

Hingga jam Istirahat sekolah aku segera membantunya, meskipun pagi itu terlihat biasa dari sikap mama tapi aku mulai belajar atas Kesedihan dan Keprihatinan Hidup keluarga kami. Beruntung keberadaan Reina dan Damar diJam Istirahat sekolah kakak kelas ku bisa membuat mamah lebih tersenyum bahagia.

Damar dan Reina dimata ku seperti paham expresi sedih sdari wajah mamah saat itu serta bahasa tubuhnya yang tak seEnerjik biasanya, sehingga sedikit banyak mamah terlihat lebih terhibur dengan Damar dan Reina kakak kelas ku saat membantunya diJam Istirahat sekolah.

Belum lagi Vinay, Sugeng, Anji, dan Lingga datang dengan candaan yang sepenuhnya tak ku mengerti. Namun ku lihat mereka bisa membuat mamah terpingkal pingkal walaupun disela sela melayani pesanan Siswa Sekolah pagi itu.

Aku pun keDapur secepat mungkin membersihkan Piring, sendok, serta alat alat masak selama jam Istirahat Sekolah. Entah mengapa mamah terkesan dingin dengan kerja keras ku pagi itu, mamah seprti lebih perhatian kepada teman teman ku.

Mungkin aku ga berbakat menghibur mamah, dari segi Wajah juga jelas aku kurang menarik karna memiliki kulit yang Gelap.

"Heeiii..... Yuk ke kelas" Ajak Kak Reina menghampiri ku keDapur tempat mencuci di kantin sekolah.

"Buu... Kita masuk kelas ya!!!!"Reina Berpamitan kepada mamah. Lalu menarik tangan ku diDepan Mamah, aku tak sempat mengatakan sesuatu namun mama melihat Expresi ku lalu ia anggukan kepala dan tersenyum sangat manis kepada ku.

Meskipun tak ku ungkapkan karna sangat sibuk, Namun saat itu Mamah pasti sadar bahwa aku menghawatirkannya.

Mamah terlihat sangat cantik Pagi itu saat ia tersenyum kepada ku, berkat teman teman ku mamah terlihat kembali ceria. Hingga membuat kecantikannya kembali terpancar setelah sangat sibuk diJam Istirahat pagi.




*******





"Dari pagi kamu cuma sarapan sedikit lho sayang" Kata mamah sambil merangkul ku dari belakang.

"makan siang dulu gih. Bareng Kakak kelas mu Damar." Pinta Mamah lembut pada ku, tapi..... Ada perasaan aneh pada ku.

"Tinggal aja dulu itu nak. " Tambahnya yang masih tetap memeluk ku. Menikmati tonjolan kedua Payudaranya serta Wajah cantiknya yang ia tempelkan Pipinya di pipi ku.

"Yuk bro, tenang aja ntar gua bantu!!! " Seru Damar, yang sebenarnya entah ada perasaan apa saat aku dipeluk mesra mamah seperti tadi.

Setelah berakhir akibat ajakan Damar, yang aku tau hanya ingin diperlakukan seperti Tadi. Mungkin dimanja kalimat yang tepat untuk mengungkapkannya.

Karna saat terakhir mama bersikap demikian adalah saat aku masih SMP Kelas 2. Sebelum Papa memiliki masalah lalu membawa pindah keluarga ku keKota ini.

"Bro gua duluan ya...!!! " Setelah secepat mungkin aku habiskan makan siang ku, tanpa menunggu jawaban Damar aku membersihkan Piring kotor di meja sekitar ku lalu membawa kedapur untuk ku bersihkan.

Tujuan ku saat itu agar Mamah tetap ceria dan enerjik seperti sekarang, hingga beberapa belas menit terdengar suara Gadis cantik itu menyapa ku lagi di dapur kantin.


"Al!!!! Ponsel kamu masih ada kan??? " Tanya Reina dengan expresi cantiknya. Hingga aku berhenti sejenak terpana dengan kecantikannya.

"Ada kak ku simpen dikamar, kalau ku bawa sayang takut basah hehehhe..... " Jawab ku polos.

"Eummpppttt.... Ya udah deh, nii ada minuman seger buat kamu." Kata Kak Reina salah satu bidadari sekolah ini. Lalu ia berlalu kedepan bersama Damar dan Mamah. Baik banget si kak Reina tp gue ga boleh GR, mana mungkin ia mau sama orang yang dekil kayak gue.


Sesekali aku kedepan kantin membereskan beberapa piring kotor, saat jam bubar sekolah serta jam makan siang yang seperti biasa cukup Ramai. Perasaan ku semakin bersemangat saat melihat mamah semakin ceria Sambil memainkan Ponsel baru.

Saat diDapur Kantin tak terlalu berantakan akupun mulai kedepan, ku kira mamah pasti lupa belanja ke pasar hari ini.

Saat aku akan ingatkan mama......

Kq mukanya sedih lagi ya?? Tatapannya kosong. Disana ia duduk di kursi sambil ditemani Bu Indah serta Damar........

Mamah menyadari kehadiran ku segera berpura pura seperti biasa.....


"Naak..... Lelah ya? Mau gantian sama mamah di dapur?? " Seperti kaget akan keHadiran ku. Padahal mama pasti tau aku bisa selsaikan bagian dapur sendiri.

"Dah selsaii ma, aku takut mamah lupa siapa tau mau belanja atau beli sesuatu buat masak besok." Jelas ku kepadanya yang terlihat bingung.

"Emh.... Makasi ya nak, mama udah pesen lewat ponsel baru mama.... Nanti ada yang anter kq.... " Menenangkan ku tapi terlihat bingung dan sedih.

"Kamu kerjain tugas sekolah dulu ya, sekalian istirahat. Jangan terlalu lelah bantu ibu, besok kamu mulai bertandingkan hihihi..... " Tambah mama, sambil menggandeng ku menjauh dari Bu Indah dan Damar yang berada dimeja etalase jualan.

"Cuph.... Mama baik baik aja ada Bu Indah dan Damar bantu mama, kamu kerjain dulu kewajiban kamu ya sayang...... " Lagi lagi mama mencium ku, serta memberi lengan ku himpitan payudaranya. Hingga aku terhipnotis menuruti perintahnya.

"I.... Iya ma.... " Jawab ku lalu berjalan memasuki rumah yang berada di belakang bangunan kantin sekolah.


Entah perasaan apa saat itu hadir lagi, kalau dipikir beliaukan ibu ku. Belum lagi seperti menyembunyikan sesuatu dari ku, aku pun berjalan keluar jendela kamar.

Mengendap ngendap, mengitip aktifitas mama bersama Damar dan Bu Wulan diKantin dari atas. Tapi kq ga ada di meja jualan kantin ya? Yang ada kak Damar sendiri.

Aku pun mengeser keatap lantai 2 kamar rumah, rupanya......

Mama sedang menangis diPelukan bu Indah!!! Meskipun bukan tangisan lebay, aku takutnya tangisan Haru.... Meski tak terdengar oleh ku, berkali kali Bu Indah mengusap ngusap punggung mama.

Terkadang juga menepuk nepuk pelan punggung mama.

Ada apa ini....??? Apa yang mama sembunyikan dari ku???

Kalau sekarang aku hampiri mereka pasti mama berpura pura lagi, belum lagi saat ku berjalan kesana mereka akan tau kedatangan ku yang pasti terlihat bu Indah.

Lebih parah mamah malah bisa berbalik memarahi ku nanti.

Setelah berfikir resikonya aku akan menghampiri mereka berdua disana, tapi.......

Datang Dua orang yang membawa beberapa bungkus bahan makanan untuk mama berjualan besok.

Lagi lagi mama dengan cepat berubah sikap dari sedih menjadi terlihat biasa bahkan berterima kasih kepada para pengantar belanjaan, yang mama pesan memberikan senyum manisnya.

Damar, Mama dibantu bu Indah merapihkan bahan makanan yang kebetulan siang itu tak terlalu Ramai.


Mama kenapa ya......???


Beberapa Wali murid sore itu menemani mama, dari Expresi mama jadi terlihat bahagia. Ada apa lagi ya.....??

Kayaknya pada tertarik sama Kelezatan masakan mamah deh. Hingga akhirnya.....

"Al..... Sayang.... Mamah punya langganan baru lho..... " Kata mamah dengan wajah ceria sore itu bahkan cenderung manja. Karna menjelang pertandingan esok kami tak berlatih terlalu lelah.


Mama sebenernya kenapa ya....????






*******




POV Anthony




Shit!!!!


Gua kira Istri bakal tertarik nonton anak anak Main pertandingan Pertama lawan SMA Negri ** Siang ini. Tenang, tenang, semoga istri ga Curiga!!!!

DiKerumunan penonton yang sangat ramai dan Riuhnya Kemenangan Tim kami, aku harus sedikit memainkan Drama.


"Lingga, Vinay, bersama Istri saya dan Bu Anjani dirumah nanti langsung cek luka,memar kaki Sugeng dan Anji." Perintah ku kepada mereka.

"Sayang... Kamu gpp kan pulang dirumah sama mereka?? Sekalian dibantu Bu Anjani buat urut andai emang kaki ada yang terkilir atau salah urat. Pertandingan Turnament masih panjang lho."pinta ku kepada Istri ku Indah. Sambil menyerahkan kunci mobil.

"Iya gpp kq.... Kita cek memar dikaki mereka supaya dapat perawatan. Iya kan Bu?? " Kata istri ku.

"Iya... Kalau saya ga bisa nanti secepatnya kita cari tukang urut atau diKompres." Kata Bu Anjani.

"Al.... Saya paham kamu mungkin lelah, apalagi bermain bagus sekali tadi. Tp kita harus tetap pastiin dan jelasin Memar diPaha Pram keOrang tuanya. Jadi Saya sama Al bakal Anter Pram sampe rumah dan jelasin ke orang tuanya." Dengan Serius, Rencana dan arahan ku kepada team dan Istri ku. Dan Sepertinya mereka tak curiga hehehehe.....

"Koko kalau gitu anter Pramono pake mobil aku aja.... " Aaahh dara pujaan ku Angela pengertian juga.

"Aku ikut ya, sekalian tuh biar ku rawat lecet di lengan Albert...... " Pinta Reina. What The Fuck!!!! Reina kq perhatian sih ama si Albert???


Tapi masuk akal si, selain moment come back dari Tim ini sejak Al mulai bermain. DiPertandingan tadi itu Albert memang membawa tim ini berbalik jadi Unggul dan menang.

Ga heran selain jadi Siswa Pemberani tapi ia juga jadi Bintang Lapangan malam ini. Selain berani beradu Body, kecepatan serta tendangan keras jarak jauh Al memang benar benar Talenta Albert saat bermain bola.

Walaupun Tingginya masih dibawah kakak kelasnya. Kudu muter otak lagi nih gmana caranya bisa berduaan ma Angela di jalan nanti.





POV Albert





Suasana Euforia Kemenangan kq jadi Horor ya pas tadi Pak Tony memberi arahan, ku kira mamah aja yang expresi wajahnya bisa cepet berubah. Ibu Indah juga!!!

Akh!!! Mudah mudahan Perasaan aku aja....


"Ma... Aku anter pak Tony dulu ya..... " Pamit ku kepada mama. Sebenarnya kaget juga tau mamah nonton aku membawa Tim ini Menang Siang itu.

"Ia naak, jagain Pram ya.... Takutnya cederanya jadi parah." Kata Mamah Siang itu.

"Mama gppkan bantu temen aku?? Atau....... " Sebenernya aku pgn rayain kemenangan ini sama mama. Tapi, sebelum selsai bicara Bu Indah memotong pembicaraan ku dengan mamah.

"Kamu tenang Aja, ada Ibu Al. Mamah kamukan udah kayak Kakak Ibu juga.... " Kata Bu Indah sambil Merangkul lengan ku. Hingga lengan ku menempel di payudaranya. Wajah Bu Indah tersenyum manis kepada ku.


Meskipun demikian aku sendiri sebenernya heran, kq Bu Indah kayak yang pura pura ga marah saat Pak Tony sama siAngela bertemu mata????


"Al!!!! Ayoookk!!!!" Ajak Angela manja kepada ku dengan wajah cantiknya. Pertama kalinya aku diajak jalan sama wanita cantik lainnya.

"Bu, kami pamit ya..... " Kali ini Reina merangkul lengan ku. Mulai menarik ku menjauh dari Mamah, wajah mamah lagi lagi tersenyum sangat cantik kepada ku. Sebelum aku palingkan wajah ku dari dirinya.

"Nanti mamah pasti Masak Makanan Kesukaan mu sayang..... " Kata mamah saat ia sadar aku tak ingin meninggalkannya. Akan segera lebih jauh dari tempatnya berdiri bersama Bu Indah.

"Ia Maahh......!!! Aku akan segera Pulang.... Hehehehehe...... " Lalu aku membalikkan Badan ku, Namun entah mengapa diGOR InDoor Terang benderang saat itu. Terasa amat sangat Gelap di sekitar ku.

Tangan Kanan ku yang tadi diRangkul Kak Reina, salah satu Kakak Kelas tercantik dikelas ku kini berubah menjadi ku rangkulkan tangan kanan ku di bahu kepadanya.


Sama sekali aku ga ada rasa suka......

Sama sekali tak ingin terlihat sok akrab......

Aku rasakan sesuatu yang mencekam, gelap dan hitam menyelimuti ku saat itu......

Hanya saat merangkul tubuh Reina dari samping, aku merasa dibimbing melangkah dalam gelap, saat ku rangkul tubuhnya aku merasa ia membawa ku ketempat lebih baik dari tempat Gelap Mencekam saat itu. Hingga saat........



"Al.... Al.... Kamu gpp....?? " Suara lembutnya dan Wajah cantik Reina menyadarkan ku. Saat itu aku seperti kembali ke dunia normal.

"Perasaan aku kq ga enak ya Re...... " Kata ku lirih, lalu menundukkan kepala ku.

"Kamu tenang aja, apapun yang terjadi.... Aku akan selalu ada diSisi kamu oke." Kata bidadari disampingku. Dengan senyumnya yang mengembang, tangannya yang putih mulus erat menggenggam tangan ku yang sangat kontras dan berbanding terbalik dengan Reina.


Saat diperjalanan pulang ke rumah Pram, ia berterimakasih kepada kami mau mengantarnya pulang. Saat tiba di rumahnya keluarganya menyambut kami, karna tayangan pertandingan kami disiarkan di channel TV Lokal Kota kami.

Orang tua Pramono atau kami akrab panggil Pram, berterima kasih dan memaklumi Memar akibat Tabrakan saat pertandingan tadi Siang.


"Namanya laki dek, wajar body kontak sama lawan. Biar ga lembek juga Badan. " Begitulah pendapat ayah Pram, saat merayakan dan menyambut kami di rumahnya yang Terasa Mewah bagi ku.


"Re.... Sekalian ya.... Makasih dah ikut anter kita, Al dari Rumah Reina nanti kamu naik Ojol ya.... " Degg!!!! Lagi lagi, apa apaan ni Pelatih!!!! Berarti tadi itu cuma akal akalan aja.....

"Heii... Ayuk... Kq bengong.... Minum dulu dirumah ku yuk....!!" Ajak Kak Reina turun, yang Rupanya Rumah menyerupai Kastil ini adalah Rumahnya!!!!!

"Ia pak!!!! Hati hati diJalan ya....!!! Byeee...!!! " Aku yang masih bengong, kagum, dan bingung. Tersadar, pak Tony dan Angela rupanya pergi berdua!!!!!!


Sial!!!!!


"Kamu kenapa si Al, kq kayak yang panik Gitu....??? " Tanya Reina lembut.

"Ya ini ni kak.... Kenapa aku turun disini??? Apa mereka itu...... " Sambil melihat Mobil Angela berbelok diKemudikan Pak Tony menjauh dari rumah Reina.

"Ya ampun Al... Kamu kq parno banget sii dari tadi hihihi...... Ya udah tenang, Security rumah aku jago ngebut pake motor. Akan ku minta ia antar kamu cepat keRumah." Reina pun memanggil salah satu Orang yang ia janjikan pada ku.

"Ini pak Toto... Ia akan....... " Belum sempat kak Reina selsaikan kata katanya ku Kecup keningnya dalam dalam. Dan cukup lama, awalnya matanya terpejam. Saat ia perlahan buka matanya ku lepas cumbuan ku padanya.

"Makasi banget ya kak, kamu memang terbaik buat aku." Sambil ku pegang kedua bahunya. Wajahnya yang memerah tersenyum melihat aku sangat bahagia diberikan bantuan olehnya.

"Gass Poll pak!!!! Ibu saya sendiri dirumah takut ada apa apa!!!!!" Wajah bengis Keamanan Reina yang tadinya terlihat kesal melihat Putri majikan nya ku Cium pun memangutkan kepalanya saat ia paham apa yang sebenarnya terjadi.

Hanya dalam 7 menit, aku sudah sampai dengan skill kebut kebutan yang dimiliki Keamanan Rumah Reina.

"Mau saya anter sampe dalem dek?? Kayaknya sepi banget rumahnya." Tawarnya, mungkin melihat ku bingung didepan rumah sendiri.

"Gpp bang, ada apa apa nanti saya kabarin kak Reina...... " Kata ku padanya.

Setelah ia berlalu aku mengamati dari tempat cukup aman dan tak dari arah rumah Ibu Indah tentunya. Jaga jaga Bu Indah atau siapapun tau aku sudah dirumah.

Lagi pula saat melalui rumahnya malah terlihat sepi, andai benar yang mama mengucapkan memasak masakan Fav ku seharusnya mamah dari tadi dirumah memasak Opor Ayam makanan kesukaan ku.

Kebetulan bagian rumah yang menghadap jalan ini adalah Pintu Dapur.


Sedikit aku bersusah payah aku memanjat Tembok sekolah, yang menghubungkan ke bagian Rumah ku dan sisi bangunan sekolah.

Dari sana aku akan mengendap ngendap akan menelusuri rumah ku dengan masuk kePlapon Rumah yang bagian dari aset sekolah.

Setelah terlihat Mobil Bu Indah yang biasa digunakan suaminya dan beberapa rekan ku terpakir di halaman parkir, ternyata benar saja mereka kemungkinan ada dirumah ku saat ini.


"Hihihi..... Kalian ini bisaaa aja..... Ya sabar dong gantian..... Ya kan ndaah..... " Suara mamah centil ditempat TV keluarga, yang hanya dihalangi lemari besar pajangan di ruang tamu agar tidak terlihat terlalu Kosong sampai Dapur.

"Tau nii..... Manjanya lebih lebih dari pada kayak bayi Guede.....!!! Hihihi...." Suara Bu Indah terdengar Manja...... Saat itu membuat berdebar debar penasaran apa yang mereka lakukan????

Aku sendiri sedang berusaha mencari tempat yang pas membuat lubang. Agar bisa melihat apa yang mereka lakukan didalam sana.


"Duh ayo doong, rugi saya ni kalau ga kebagian. Dari tadi juga siSugeng sama Anji yang baru kebagian Jatah" Kata Vinay.


DEGG!!!!!


JATAH????


"Sabar dong nak.... Ibu juga tadikan masak dulu makanan buat anak ibu.... "Kata mamah lalu Suara mamah dan mereka berempat pun hening.

Sesekali hanya keluar sedikit ada suara desahan Lingga maupun Vinay.......aku mencoba membuat lubang agar tau jatah seperti apa yang mereka mau dari mama.

Setelah setenang mungkin aku berhasil membuat lubang kecil, hanya terlihat Vinay duduk menyender keTembok.

Sayang sekali lubang ini hanya bisa sampai paha yang ditutupi slimut sampai dadanya.

Rupanya Vinay duduk beralaskan Matras dengan slonjoran kaki memanjang kedepan. Sesuatu bergerak gerak naik turun diPaha Kamannya yang tertutup selimut.

Naik turun, menyusuri Paha Vinay sehingga aku semakin penasaran akan membuat satu lagi lubang disisi lain agar bisa melihat lebih jelas kedalam.


"Udah dong nak.... Ntar ada yang liat..... Hihihi" Samar samar terdengar suara mama manja kepada Vinay. Emang kenapa kalau ada yang liat??? Apa yang salah??? Aku pun semakin penasaran.

"Ga akan Bu.... ............" Kata Vinay, selanjutnya Vinay berbisik, berkata tak jelas yang tak bisa ku dengar jelas. Apalagi dengan tempat ku mengintip, pandangan ku amat sangat terbatas.

Hingga terdengar suara yang membuat aku merinding, serta Penis ku menjadi Tegang.

"Eeemmmhhh..... Nak Vinay.... Aahhh...... " Kq mamah yang jadi mendesah ya...?? Ada apa sih ini.... Belum lepas rasa penasaran ku kembali terdengar suara yang membuat ku makin merangsang.

"Cuph..... Cuph........" Suara apa itu?? Ciuman atau dicium?? Atau akh, semakin cepat ku coba membuat lubang disisi yang lebih pass kearah dalam. Menggunakan Paku bekas yang ku temukan di sekitar tempat ku mengintip.


Hingga akhirnya setelah beberapa menit, dari tempat ku mengintip diDalam ku lihat mama duduk disamping Vinay mengenakan kaos Tank Top ketat warna putih. Yang baru sekarang ku lihat, menampilkan kedua Payudaranya yang Besar selama ini tertutup semua pakaian longgar yang ia kenakan sehari hari.

Rupanya yang bergerak gerak diDalam selimut yang Vinay kenakan itu adalah satu tangan mama!!!!!!! Mereka duduk bersebelahan.

Hal yang membuat Jantung ku semakin berdegup kencang adalah, Rupanya mama duduk di samping Vinay selain mengenakan Tank Top ia juga mengenakan celana Pendek yang tentunya memamerkan Kedua Paha Mulus nya.

Ku lihat juga tangan Vinay sesekali meraba, mengelus paha putih mulus dan berbulu mama. Lalu berpindah entah kemana. Karna lubang ini cukup kecil, sama seperti lubang pertama yang tak bisa melihat kepala dan wajah mereka.


Antara perasaan perasaan bingung dan marah aku pun segera keluar dari Plapon. Aku berjalan keluar pelan pelan, lalu turun hingga sampai disisi dalam sekolah.

Aku berjalan secepat mungkin menuju rumah, lewat dalam sekolah. Supaya lebih jelas apa yang terjadi didalam rumah. Tepatnya diRuangan keluarga rumah itu. Tetapi.......


"Heiii Al!!!!" Setengah berteriak Sugeng memanggil ku dari kantin. Namun ku abaikan, aku hendak masuk ruang tamu yang pintunya tak tertutup.

"Minum dulu bro santai...... Kita cheers dulu nih rayain kemenangan Bro!!!! " Seperti menahan ku di depan Pintu. Padahal hanya tinggal berjalan beberapa langkah lagi melewati lemari yang menghalangi ruangan keluarga.

Terdengar deru langkah dan pintu kamar ditutup dari dalam, SIAL!!!! Sepertinya Mereka tau kepulangan ku.


"Sugeeeeng.....!!!! Jangan ganggu Al dong, dia lagi capek. Sini Al duduk dulu minum air dulu ini.... udah ibu bawain..... " Kata bu Indah, Siang itu terlihat semakin Cantik. Membawakan ku segelas air putih.

"Gmana Al, kamu sendiri bener lecet aja bagian lengan?"Tanya bu Indah penuh perhatian saat duduk di ruang tamu. Hingga aku lupa tentang mamah. Tapi......


"Anak mama dah pulang, bentar lagi mateng kq sayang makanan Favorite kamu hihhihi....... " Mama juga keluar dari ruang keluarga, tapi kq pakaiannya salin ya?? Ia mengenakan pakaian longgar rumahan tertutup sampai bawah. Duduk di samping ku tak biasa mamah memeluk ku dari samping manja bagai aku ini adalah kekasihnya.

Sepertinya mama menyambut ku sebagai AnakNya yang membawa kebanggaan bagi keluarga dan Sekolah ini tentunya........


"aaaa..... bu..... Saya ga bareng pak..... " Belum selsai ku katakan kata kata ku menjelaskan.

"Ibu paham kq nak, kamu ga salah.... Kalau ibu diposisi kamu, pasti ibu juga ga bisa menghindar. Hihihi......" Jujur saat itu aku masih bingung dan mencerna kata kata bu Indah. Namun......

"Bagi Ibu sekarang, ada Kamu dan Mamah kamu Al...... Ibu sudah Bahagia jadi bagian dari kalian." Bu Indah menyandarkan tubuhnya disisi Kanan ku. Alaaaahhh..... Enak banget si diApit 2 wanita dewasa yang Cantik dan Sexy hari ini.


Kedua Payudara mereka menghimpit badan ku dari kiri dan kanan.


"Wah wah.... Pahlawan kita beruntung banget hari ini." Sapa Lingga yang ke ruang tamu dari dalam rumah mengenakan Kaos dan celana bola pendek.

"Ia ni, eh bener loe ga ada cedera, minggu depan tetep kita harus jaga kondisi. " Tambah Vinay.


"Ga ada, paling berasa lelah banget si hari ini. Trus laper hehehehhe..... " Sial kq gue jadi ga marah ya ma mereka, apa karna sekarang mama dan Bu Indah berada disisi gue ya?

"Ya ampun naak..... Dari tadi mama urusin anak orang, tapi mamah sampe biarin anak mamah kelaperan. Tunggu bentar sayang, mama siapin dulu ya. Anak ku ini pasti kelaperan." Mama pun bangkit, dan berjalan menuju dapur.

Rupanya baju tanktop mama dilapis dengan Baju rumahan longgar agar tak terlihat sexy saat ku Pulang. Anehnya kenapa aku ga bisa marah ya? Apa karna mereka berdua menyambut ku mesra saat ku pulang??


"Aku ikut deh Kak!! Aku juga laper ni..... " Bu Indah pun beranjak meninggalkan ku bersama Lingga dan Vinay menuju dapur. Saat itu aku sadar, walaupun pakai baju kaos hitam longgar namun bu Indah berkeringat cukup deras.


Mereka berEmpat pamit saat Mamah dan Bu Indah sibuk di dapur, ku manfaatkan mengecek kamar tamu.

Hemhh..... Berantakan.... Sepertinya saat ku Intip tadi, Bu Indah bersama Lingga menggunakan kamar ini.


"Sayaang, katanya laper..... Kq malah mau tiduran?? " Kata mamah, tepat disaat aku duduk mencari petunjuk di kamar tamu. Ia sedang berada di meja makan.

"Enggak mah.... Aku lagi cari Tas ku..... " Sekenanya padahal sama sekali aku maupun mamah meletakkan tas di kamar tamu.

"Ini lho Al Tas kamu.... Tuh ponsel kamu.... Kayaknya banyak pesan dan telfon masuk dari Reina hihihi....... " Kata bu Indah saat aku berada di ruang keluarga.


Saat ku mainkan Ponsel ku, di ruang keluarga bu Indah dan mamah seperti berbisik bisik di dapur centil berdua. Tapi tak ku hiraukan, hanya cukup aneh saat aku berada di pintu Dapur yang terhubung ke jalan saat ku datang sekitar 50 menit lalu, semua terasa Hening.


Setelah kami bertiga makan siang, aku pun ketiduran di ruang keluarga.... Semakin bahagia saat mama menemani Istirahat siang ku yang hanya beralaskan Matras.




*******




Aku tersadar saat wangi lembut memanjakan hidung ku, mama pasti abis mandi dalam hati ku berkata. Lalu menarik slimut agar lebih rapat menghangatkan tubuh ku sore itu. Namun.......


"Beneran ni gpp ndah....?? " Suara mamah.

"Ia udah asal nanti jangan terlalu malem ya.... Hihihi..... " Kata mamah. Yang ku sadari ia menelfon melalui ponsel.

"Ehm gmana ya....?? Kita pikirin nanti deh... Hihihihi...... " Kq mamah bahasanya jadi gaul gitu si?


Aku pun duduk diMatras, mama pun membuka pintu kamar. Sungguh terperangah saat itu melihat penampilan mama sore itu.....

Mama mengenakan Celana Longgar, yang namun menjiplak bentuk Paha dan Bokongnya menjadi sangat Indah. Belum lagi pakaian mama jenis kaos ketat branded memiliki belahan cukup rendah. Aku bingung sejak kapan mama membeli pakaian itu.....

Busana itu pemberian Bu Indah kah?? Atau....


"Sayang udah bangun..... " Sapa mamah sepertinya kaget dan di luar dugaan aku sudah bangun.

"Udah ma.... Mamah mau kemana?? " Tanya ku padanya. Mamah pun terlihat sangat gugup.

"Hmmm..... anu nak....... Mama itu.... Mau anter Bu Indah sayang..... Ia mu anter Bu Indah. Hihihi...... " Kata mamah, yang mulai tak nyaman aku memandangi keDua payudaranya cukup terExpose.

"Beneran ma...? Pakai pakaian sexy kayak gitu??? " Tanya ku. Sebelum selsai ku berkata mama melangkah keKamarnya. Tak nyaman dengan mata ku yang Nakal.

"Ya engga dong sayang mama pake jacket ini. Pake hijab juga nanti..... Kamu mandi gih!!!! Keburu malem nanti masuk angin nak." Setelah mengenakan Jaket Jeansnya memang mama tak terlihat sexy seperti tadi.

"Ya udah cepet mandi, nanti mama keburu dijemput Bu Indah lho al." Suruh mama kepada ku.


"Sayaaang mamah pergi dulu ya, makan malem kamu ada di meja nanti angetin aja." Teriak mama dari arah dapur.

Setelah pintu dapur tertutup aku mengintip dari kaca dapur. Ternyata mama dijemput Mobil sedan Lingga!!!!!! Sempat terlihat Vinay dan Lingga duduk di belakang bersama Bu Indah yang tak mengenakan Hijab begitupun mamah yang bergabung jari berEmpat duduk berhimpitan.

Kali ini mereka terlihat tak seperti berbeda usia namun seperti pemuda pemudi yang hendak merayakan malam minggu!!!!

Tak mungkin sore menjelang malam itu memanggil mamah keluar hanya mengenakan Handuk, diKamar mandi aku hanya merenung apa yang harus ku lakukan??


"Dimana loe bro!!!" Suara tyo salah satu teman ku menelfon ku sore itu.

"Dirumah bro.... Gmana gmana... Ada tugas apa aja tadi?? " Tanya ku karna tadi aku tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar.

"Ga banyak sih bro, serius lho dirumah?? Gua kira lo lagi rayain kemenangan ma tim elu diCafe ******* !!! Gua liat tim elu, Bu Indah sama...." Kata Tyo tertahan.

"Sama siapa bro??" Tanya ku penasaran.

"Gua ga yakin sbnernya, tapi tadi mirip nyokap elu siBro.....!!!! " Hati ku terasa sakit saat itu. Kenapa mamah bohong ma aku?

"Elu salah liat bro!!!! Nyokap gue ada di bawah ni, dia di rumah..... Apalagi bokap gua lagi ada dirumah ni.... Kita lagi kumpul hehehhe...... " Tuhan kuatin hati gue. Semoga Tyo yakin sama penjelasan gue yang bohong.

"Ohh gitu ya, sorry bro sorry, sehari ga makan masakan Bu Anjani jadi kebayang gue bro.Salam ma bu Anjani ya. Jadi pengen cepet cepet senin gue nih hehehehe...... " Kata Tyo.


Setelah beberapa saat berbasa basi, aku segera meluncur keCafe ******* itu dikawasan braga. Sengaja aku mengenakan Hoodie Hitam berTopi, aku kali ini ingin benar benar tau bagaimana mereka andai aku tak ada di sekitar mereka.

Di kawasan Titik Nol kota Bandung yang penuh sejarah itu, aku memasuki salah satu Cafe yang dimaksud Tyo teman ku sekaligus langganan mamah. Setelah ku Pastikan lantai 2 Cafe Tersebut aman, ku melangkah perlahan sambil menundukkan wajah ku.

Aku harap dengan Topi dan Kupluk Hoodie ku bisa memecahkan misteri apa yang mereka sembunyikan selama ini. Hingga akhirnya.....


Itu dia.....!!!!!


Lutut ku gemetar, dada ku terasa sesak saat itu melihat mama menari nari diApit Vinay didepan serta Anji dibelakangnya. Mamah terlihat sangat ceria, dan menikmati dekapan Vinay menari nari mengikuti irama Musik DJ menjelang malam itu.

Jacket Jeans mama tak ia kenakan ia tampil sexy dengan kaos tipis u van see disana, kemeja yang Vinay kenakan juga sudah terbuka beberapa kancing. Otomatis Vinay menikmati himpitan payudara mama maupun mulusnya bahu serta lengan Mama diPelukannya.

Belum lagi gerakan demi gerakan Tarian mereka seolah olah saling berpenetrasi gesekan kelamin satu sama lain.Anji dibelakang mama seperti menusuk nusuk belahan Pantat mama yang mengenakan celana longgar namun cukup tipis menjelang malam itu.

Saat Vinay mengucapkan sesuatu seperti menyuruh Anji mengambil minuman, Anji pun menjauhi mereka berdua. Kemeja di pinggir lantai dansa yang terlihat cukup redup dan gelap dari tempat ku berdiri.

Saat kembali ku arahkan mata ku kepada Mama dan Vinay malam itu, aku dikejutkan dengan kenyataan mama berCiuman Panas dilantai dansa yang penuh dengan pasangan lain maupun sekedar berjoget menikmati musik disana.


SeBinal ini kah mamah ku...???


Mereka berdua berhenti menari meski musik mengalun semakin keras mereka berdua memanfaatkan redupnya lantai dansa dan keramaian untuk saling bergelut cumbuan satu sama lain, kedua tangan tangan Vinay meremas remas Pantat mamah. Seolah tak mau kalah satu tangan mamah memeluk punggung Vinay erat erat, tangan lainnya menahan kepala Vinay agar percumbuan dan pergulatan lidah mereka tetap berlanjut.

Semakin dalam bergulat lidah saling memberikan cumbuan terbaik satu sama lain tentunya. Bahkan dengan ayah tak pernah aku melihat mamah berciuman seperti itu, paling hanya sekedar kiss pipi atau kening.

Andai aku berpikir mamah diGoda atau diRayu akibat paksaan, aku rasa tidak. Malah terlihat mamah sama sama Agresif bahkan serasi bermesraan dengan Vinay disana. Hanya satu pertanyaan ku sekarang, SEJAK KAPAN?????


Tak lupa ku abadikan moment mereka di ponsel ku, yang tak kalah seru adalah saat Lingga hadir menghampiri mereka membawa minuman mamah mengucapkan terimakasih lalu sambil menari Mamah menarik Lingga agar Bercumbu juga dengannya!!!!!

Didampingi Lingga dan Vinay dua Remaja lebih tampan dan gagah dari Sekolah, mama merangkulkan kedua tangannya menari sambil diCumbui leher dan bibir, tangan Vinay dan Lingga pun aktif meraba Payudara dan Bokong mama.

Reaksi Mamah lagi lagi sangat mengejutkan bagi ku, ia Tertawa Bahagia bahkan bersama pengunjung lain berteriak kegirangan diArea area sensitifnya diRaba Dua remaja tanggung.


"Bro nyokap ada di rumah?? " Pesan masuk dari Damar yang menggangu layar ponsel saat aku merekam aktifitas mamah yang liar dengan Ponsel ku. Aku pun berjalan menuju dekat pintu Toilet, Disana sedikit tak berisik penerangan juga cukup bagus. jaga jaga andai Damar menelfon ku saat itu.

"Ia bro ia di rumah, da apa bro?? " Kukirim pesan balasan. Ternyata berkali kali ia telah menelfon ku.

"Gpp bro gua mastiin aja, Congrat atas kemenangan elu bro. Jaga nyokap elu, pasti sekarang lagi saat saat berat elu Hibur dia, dia masih sedih karna prilaku bokap elu." Lalu ia melampirkan sebuah Foto Profil medsos, yang memperlihatkan Ayah bersama wanita muda dan Cantik terlihat mesra. Aku baru tau sekarang mengapa kemarin mamah terlihat sangat sedih.


Aku pun terduduk didekat pintu toilet itu sudah merasa tak kuat dengan Ujian hidup ku hari itu...... Ku sandarkan kepala ku di dinding menatap kosong kedepan seolah tak percaya mengapa begitu Pait kenyataan Hidup ku saat ini. Setelah berkali kali aku berteriak yang tentunya kalah telak dengan dentuman musik dicafe itu. Tetapi tak lama kemudian........


"Albert!!!!! Sejak kapan kamu disini!!!!!???" Bu Indah terlihat sangat kaget, setelah mengangkat topi ku. Baru ia keluar Toilet, Yang baru kusadari di lantai 2 ini adalah satu satunya Toilet tamu pengunjung Cafe ini.

Terlebih lagi, beberapa kali aku sempat berteriak Histeris melampiaskan betapa sakitnya hati ku Malam ini. Sebelum aku duduk merenung meratapi nasib diCafe itu. Sepertinya aksi ku mengundang perhatian bu Indah saat itu.

Hingga karna kecerobohan dan sakit hatiku sendiri bu Indah tau bahwa aku mengikuti mereka.


Beberapa mata fokus melihat ku, Sugeng yang menahan seperti ingin bicara pada ku Dorong kebelakang hingga ia duduk di tangga.

"Al tolong berhenti Al!!! Dengerin penjelasan ibu Al!!!! " Teriak Bu Indah saat itu yang mulai panik karna aku bersikap kasar kepada Sugeng.

Secepat mungkin aku berjalan meninggalkan mereka, jujur saat itu aku sangat CEMBURU!!!! dengan kondisi fisik seperti ini. Sama sekali tak menarik bagi mereka untuk diajak bersenang senang.

Bahkan mamah ku sendiri tega berbohong padaku agar bisa bersenang senang dengan pemuda yang Tampan dan gagah, tak lain adalah kakak kelas ku sendiri.


Tuhan benar benar tak adil kepada ku!!!!



"ALBERT......!!!! MAAAFIN IBU AL.....!!!! Maafin Ibu!!!!!" suara Bu Indah berteriak histeris lalu melemah. Di luar Cafe aku berlari karna tak mungkin ia bisa mengejar ku, ia hanya bisa memanggil nama ku diSana.


Ku tutup telinga ku lalu berlari meninggalkan Bu Indah, suara suara itu benar benar membuat ku MUAK!!!!

Aku pun berlari semakin cepat menyebrangi jalan...... Aku merasa bebas.....!!!! Namun suara Bu Indah semakin KERAS Memanggil ku kali ini Dan ............


"TIIIIIIIIIIIIIIIIIIIINT....... BRAK!!!!!! " Aku terpental dan jatuh tersungkur diAspal, ku pegang kepala sebelah kanan terasa basah sekali sambil kembali bangkit berdiri.

Ku kira Keringat banyak baget menetes sampai pipi kanan ku, tapi kq berwarna merah ya?? Sial ini DARAH!!!!
Aku pun bangkit berjalan meinggalkan area itu kejadian aku ditabrak sebuah angkot.

Hingga sebuah sedan mewah menghalangi langkah ku, pria itu sepertinya ku kenal!!!! Ia turun dari kursi kemudian menghampiri ku cepat lalu memegangi bahu ku erat.

"Kamu kenapa??? Dek Al!!! Kamu kenapa???" Bibir ku terasa keluh pandangan ku kabur untuk mengucapkan sesuatu. Nafas ku pun terasa sangat berat saat itu.

"Albert..... Kenapa kamu sampe kayak gini Albert..... Albert.....Huwaaaaa huhuhuhu.... albert.....!!!!! " Kak Reina memeluk ku sambil menangis histeris, setelah turun dari Pintu Penumpang sedan mewah itu. Yang dikendarai Pria tadi.

"Aku..... Aku.... Kak.... Gelap aku ga bisa..... " Setelah menahan rasa sakit dan sesak didada secara bersamaan aku tak ingat apa apa lagi.


*******


Suara gemuruh petir dan hujan mmbangunkan ku malam itu, belum lagi suara suara desahan yang berasal dari Ruang keluarga..... Heh!!!! Desahan??? Sial!!!! Kenapa badan gue berat banget??? Rupanya aku diPerban. hhhh... hhhh....hhh..... Setelah ku atur nafas, ku coba berdiri mendekati tembok sumber suara itu.

Kamar ini hanya berdinding triplek, dengan ruangan sebelah ke ruang keluarga. Kebetulan sekali ada paku tembok cukup besar, setelah bersusah payah melubangi Triplek itu ku arahkan bola mata kanan ku keLubang dan seolah belum berakhir aku pun melihat adegan panas malam itu.


Gerakan Pantat seorang pria menghentak hentak cukup cepat melesatkan Penisnya yang putih besar dan berurat kedalam Vagina Wanita yang membelakanginya.....

Rintihan dan desahan mereka saling bersahutan satu sama lain, meskipun terdengar kadang samar.Namun suara benturan selangkangan dan Pantat mereka melantun membawa harmony menggairahkan bagi siapaun yang mendengarkan dan melihatnya saat ini..... Ku perhatikan betapa mereka berdua menikmati peran pasangannya masing masing.

Wanita di depannya menarik kepala lelaki dibelakangnya agar mendekat ke wajahnya, mereka berdua bercumbu tanpa menghentikan sodokan demi sodokan birahi malam itu.

Aku dalam kondisi yang lemah, namun sangat menikmati aksi lelaki itu berUlang kali menggenjot memek wanita itu hingga merintih keEnakan..... Hingga batang Penis ku tegak sempurna malam itu,Menyaksikan aksi sex yang seru.

Setelah beberapa menit berlalu, tanpa melepas Penisnya pria itu membalikkan perlahan Tubuh wanitanya menjadi terlentang. Setelah mereka berdua berCiuman dalam posisi Missionary cukup lama, Sang lelaki itu mulai mengayunkan lagi batang Penisnya keVagina wanita itu dengan tempo pelan dan dalam, kedua kaki sang wanita itu pun melingkar mesra diPinggul lelakinya. Menandakan wanita itu tak mau melepaskan genjotan diMiss V nya bergerak tetap stabil.

Sang lelaki saat itu terlihat menggenjot Vagina wanita itu sambil mencumbu leher, pipi, sesekali mendesah di telinga betinanya.

Akupun menurunkan celana Boxer ku mulai mengocok penis ku sambil kembali mengintip aksi mereka. Benar benar mimpi basah yang sempurna malam itu.


Kali ini sang lelaki menggenjot Vagina wanita itu semakin cepat dan penuh tenaga, meskipun aku tak punya pengalaman sex aku tau ini semua adalah Mimpi basah ku. Jadi tak ada salahnya aku menikmati aksi sex yang menggairahkan itu, sambil mengocok manja penis Hitam ku malam itu.

Mereka berdua saling meracu kali ini satu sama lain tak jelas yang mereka katakan, apalagi pandangan mata ku kabur, ku lihat sang lelaki pun ku lihat menggenjot dengan tempo tak beraturan. Aku yang mengintip semakin cepat mengocok Penis ku agar bida menuntaskan coli ku malam itu. Hingga Akhirnya.......


"Aku keluar Anjani!!!!!! " Suara Damar menyeringai jelas !!!!

"Aaaaaakkkhhhh....... DAMAR!!!!!!! " Diringi jeritan manja suara mamah!!!!

"Aaaahh...... Aaaaahhh.... aaaaahhhh....." Beberapa tembakan Sperma ku lepaskan di dinding kamar tamu malam itu.

Bersahutan dengan erangan dan lolongan kenikmatan Mamah dan Damar Malam itu. Aku sangat menikmati mimpi basah itu, tak ku duga dalam Mimpi basah ku Mamah dan Damar bisa melakukan hubungan Sex yang begitu membuat ku bergairah untuk melakukan Onani.


Setelah gelombang klimaks ku reda sambil mengintip aksi aksi Sex yang rupanya Mamah dan Damar Malam itu, aku pun mencoba memastikan bahwa ini hanyalah "MIMPI"


Mamah??? Damarrr???? Bagaimana bisa???? Sampai kembali terasa pusing dan sesak dada ini terasa. Sambil memijat mijat kepala ku sendiri.


Aku pun berjalan menuju pintu kamar setelah melihat dan memastikan antara Mamah dan Damar saat itu sedang berciuman mesra dan berpelukan mengAkhiri aksi memacu Birahi mereka.

Saat ku Dorong beberapa kali pintu kamar tamu itu agar terbuka tapi sulit, rupanya pintu ini dikunci dari Luar!!!!!!

Ingin ku berteriak memanggil nama mereka, namun saat itu entah mengapa tiba tiba suara ku tak keluar.terasa serak Di tenggorokan ku seperti ada ganjalan yang sulit ku telantelan, Kerongkongan ku entah mengapa terasa kering teramat sangat.


Terdengar dari arah ruang keluarga seperti mereka berdua berbicara sesuatu tapi tak jelas bisa jelas kudengar. Hingga akhirnya terdengar suara pintu dapur yang terhubung keJalan utama tertutup. Aku pun duduk di pinggiran ranjang kamar tamu berharap ini semua hanya Mimpi buruk atau Sekedar mimpi basah!!!!

Namun sialnya semua ini rupanya nyata setelah ku cubit keras lengan ku!!!!!!


"Sayang.... Istirahat nak, mamah disini.... Mamah janji ga akan ninggalin kamu lagi sayang mama janji..... " Badan ku terlalu lemah untuk melawan kehendak mamah yang membaringkan ku dikasur.

"Minum air nak, dah itu minum obat ini supaya kepala dan badan mu tak terasa sakit." Dengan sedikit memaksa, mama meminumkan sekitar 2 atau 3 jenis obat yang ia diminumkan kepada ku. Sambil menekan hidung ku agar mulut ku terbuka.

Tak lama kemudian mamah lagi lagi memaksa membaringkan ku dikasur, setelah memastikan aku meminum obat pemberiannya.

Lalu ia mencoba memeluk ku, berusaha memastikan aku tidur dalam dekapan pelukannya malam itu.

Dengan tenaga tersisa, aku mencoba bahkan membalikkan badan ku...... Ku kumpulkan tenaga lalu dengan suara terEngah dan serak ku katakan.

"Bau keringat!!! Mamah bau!!!" Racu ku dengan kesadaran dan tenaga yang tersisa. Karna malam itu aku benar benar tak ingin mama memeluk ku, hingga aku rasa nyaman dan benar benar tertidur karna efek obat yang mamah berikan.






*******





Malam itu seorang Bidadari bernama Anjani menagis semakin pilu melihat Albert putranya mulai marah dan mengabaikannya, cukup lama ia menangis tersedu sedu andai ia ingat Dosa Dosa kepada Putranya malam ini. Belum lagi ia khawatir anaknya yang beru saja Celaka itu tau bahwa ia telah berMain gila dengan kakak kelasnya sendiri.

Setelah ia Temukan suaminya memiliki Wanita lain, ia sungguh menyesal dan tak rela andai Albert juga ikut berpaling darinya. Meskipun ia sadar anaknya tak setampan dan seGagah kekasih kekasihnya, namun ia sudah sangat terpukul dengan Kesalahan nya sendiri malam itu.

Jantungnya berdegup kencang, ujung matanya kembali basah. ia melihat ceceran Sperma diDinding kamar itu, membuat ia menangis tersedu sedu dan semakin menjadi. Tangisan kesedihan Anjani malam itu, samar terdengar di mimpi Albert yang tidur karna efek obat dokter setelah Reina membawa Albert keDokter praktek terdekat memastikan Albert baik baik saja.
Anjay... Dodo level expert nih
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd