Part 1
24 September 2012
Setengah jam telah berlalu, aku hanya duduk didepan gerbang sekolah.
"Woi, Itu adeklu udah pulang!!"
"Mantep bener adeklu! gw ngiri"
Sahut teman temanku.
Dia Adalah Nadya, umurnya tiga tahun lebih muda dariku, adikku duduk dibangku kelas 9 SMP.Dia keturunan chinesse, dengan badan yang cebol dan muka yang manis sipit.Adikku memiliki ukuran dada yang tidak wajar dari anak smp yang lain, mungkim karena hormon pubertasnya yang tinggi. Ukuran dadanya hampir sampe segede mamanya, bahkan dia sering mengeluh kalo ukuran branya udah gacukup dan harus membeli lagi.
"kakak!!"
Adikku berlari menghampiriku. Payudara besarnya bergoyang kesana kemari, seiring dengan berlarinya adikku.
"Kak, maaf telat nih. Anter nay ke mall yu kak?" ajak adikku.
"yaudah, kakak ambil motor dulu ya" jawabku.
Akupun pergi ke parkiran.
Singkat cerita, kami sudah sampai di mall terdekat. kamipun masuk kemall itu dan langsung pergi ke tempat belanja.
"Kak, nay beli keperluan nay sama dapur ya kak" Kata adekku.
"Hmm, yaudah kaka tunggu didepan ya. nanti bayarnya pake ini ya." Jawabku sambil memberikan atm ku.
"iya kak" jawabnya.
Cantiknya adekku ini, betapa manisnya senyuman diwajahnya. Fantasi liarku muncul lagi. Aku sering membayangkan adekku dan jadi bahan coli demi memuaskan nafsuku. Tubuhnya yang sexy sering menghantuiku.
Setengah jam kemudian, adekku menghampiriku. Tampaknya dia udah selesai dengan belanjaanya. Kamipun memutuskan untuk pulang.
"Eh, kak. Nay ketoilet dulu ya kak. Gaenak banget." Katanya.
"Kenapa dek?" Tanyaku.
"Nay mau ganti pembalut kak. takutnya tembus" Tuturnya. aku hanya mengangguk dan mengikutinya ketoilet. Aku menunggu di depan toilet. Kok Nadya gakeluar keluar ya? tanyaku dalam hati. Tumben lama lama di kamar mandi. Karena penasaran, akupun memutuskan untuk masuk dan melihat adekku. Adekku tak kunjung keluar juga. Aku takut adekku kenapa kenapa. Akupun naik ke balkon toilet sebelahnya, dan aku liat ternyataa..
Adekku Masturbasi dengan vaginanya yang masih berdarah haid. Adekku duduk di wc duduk dan tampak menikmati apa yang sedang dia lakukan. Tangan kirinya mengusap ngusap vaginanya dengan mahir. Sedangkan tangan kirinya merogoh payudaranya. Aku tak menyangka dengan apa yang dilakukan adekku. Dia melakukanya ditempat umum begini.
"Ahh, kaa.. Nay.. Mau keluar kaa... Ahhh"
desah adekku pelan. tangan kirinya bergerak cepat divaginanya, tangan kanannya meremas payudaranya dengan kencangnya. Tubuhnya menegang.
"Ahhh, ahhh.. Nay..keluar..kaa.ahh.kaa.."
"Nay..Sayang..kakak.."
Diapun terduduk di wc duduk. Mukanya tampak menikmati dan tersenyum manis.
Aku Kaget. Adekku Menyebut Namaku Saat dia Klimaks? Apa mungkin dia membayangkanku menyetubuhi adeknya seperti apa yang sering kubayangkan? Apakah Adekku merasakan yang sama seperti saat ini? Aku hanya takut dengan apa yang dilakukan adekku ini selanjutnya.
Beberapa menit kemudian, adekku membersihkan vaginanya. Dia membasuh vaginanya dan membelai belai belahannya. Lalu diapun memakai pembalut, dan menaikan celana dalamnya. Akupun langsung keluar dari toilet.
"Ehh kak.. maaf nunggu lama." Kata adekku.
"Iya gapapa kok dek hehe. kok itu kancing bajunya ngebuka dek?" Tanyaku.
"E..eehh? Ehh ngga kok tadii.. ehh nay benerin dulu ka" Adekku langsung salah tingkah dan membenarkan lagi seragamnya. Kamipun langsung pulang dari mall karena waktu udah hampir malam.
Seperti biasa, dirumah tidak ada orang. Ayah ku selalu sibuk dengan urusan kantor, sedangkan mama sedang pergi keluar kota. Adekku membereskan barang belanjaannya di dapur. Kepalaku pusing sekali gara gara kejadian tadi. Rasanya ada yang mengganjal diotakku. Akupun pergi kekamarku.
Aku membuka beberapa foto waktu liburan di bali beberapa bulan lalu dikomputerku. Aku melihat beberapa foto adikku yang memakai bikini tipis, tubuhnya yang mungil dan berbeda dengan sekarang. Tapi Buah dadanya yang berkembang pesat itu membuatku terangsang. Penisku menegang dan mengeras sejadi jadinya. Aku mengelus ngelus penisku. Rasanya nikmat sekali setelah tertahan begitu lama. Aku mengeluarkan penisku dari celanaku dan mengelusnya dengan cepat.
"hmm.ahmm..ahhmm.."
Aku mendesah pelan karena takut kedengaran adekku.
"Kak, makanannya udah siap.. Eh.."
Ucap Nadya tertahan. Dia melihatku dengan kondisi seperti. Aku langsung menutupi penisku dengan bantal.
"Kak?! Apa yang kakak.. ah.."
Ucap nadya gugup. Nadya pergi meninggalkanku. Aku mendadak tidak nafsu lagi, dan menyudahi apa yang kulakukan. Aku merasa bersalah karena apa yang kulakukan. Aku hanya merenungi kesalahanku..
Keesokan harinya, Nadya mengetuk pintu kamarku. Kondisiku saat itu sangat kacau, aku takut adekku kecewa. Aku takut hal yang aneh terjadi. Aku bukan kakak yang baik untuk adekku.
"Kak? Udah bangun?" Ucapnya. Suara yang sedikit melengking itu membuatku bangun dari lamunanku. Aku langsung pura pura tidur, dengan harapan semoga adekku tak masuk kamarku.
"Kak? nay masuk ya.." Ucapnya lagi. Pintu kamarku dibukanya.
"Kak? Kakak gapapa?" Tanyanya.
"kak, bangun ntar kesiangan lho ka." Ucapnya.
"Eh iya..dek?" Aku pura pura bangun dan duduk dipinggiran kasur. Jujur aku takut banget dengan adekku. Aku takut melihat wajahnya.
"Kak.. Nay sayang kakak" Ucapnya. Nadya memeluk tubuhku. Membuatku kehilangan kendali dan terjatuh ke kasur. tubuh adikku yang mungil menindihku. Payudaranya yang besar itu menempel erat didadaku. Ingin rasanya aku memegangnya, tapi aku sadar bahwa itu adikku. Nafsuku tiba tiba naik gara gara ini.
"Kak, Nay sayang kakak. Nay Cinta kakak." Tuturnya sambil meneteskan air mata.
"Maafin Kaka dek soal yang-"
"Gapapa kok kak. Nay udah tau kok. Nay juga sebenernya seperti kakak. Kakak suka sama Nay kan?" Tanyanya.
"Kakak sayang sama nadya, cinta sama nadya. Iya kakak suka sama adek." Ucapku.
Adekku mempererat pelukannya, sehingga payudaranya menekan dadaku. Eh, dia gapake bra? Puttingnya terasa keras dibalik piyama tidurnya dan menekan dadaku. Penisku mulai bangun dan berontak dalam celana pendekku. Sial, Kenapa Aku harus begini? Tiba tiba pahanya nadya menggesek ke penisku. Aku kaget dan hendak mendesah. Karena nafsu yang udah menumpuk dikepalaku, aku mencium bibir nadya. Bibirnya yang tipis aku kulum dan kulumat. Nadya hanya mendesah. Nadya membalas ciumanku dan pahanya nadya menggesek gesek penisku yang sudah menegang dari tadi.
Ciuman kami berlangsung dengan panasnya. Gesekan dipenisku membuatku tidak tahan lagi. Aku menghentikan ciumanku. Aku liat payudaranya yang membusung bebas dibalik piyama tidurnya. Aku meremas pelan payudaranya. Puttingnya aku pilin dengan gemas.
"Ahhh..Kaa..Terus..kaa..Lebih kencang..kaa"
Desah nadya. Dia sekarang sudah tidak canggung lagi untuk mendesah. Aku mempercepat rangsanganku dipayudaranya. Aku buka beberapa kancing piyamanya, dan aku lanjutkan rangsanganku dipayudaranya. Tubuhnya menegang, mukanya memerah, matanya terlihat sayu.
"Ah..hh..Kaa..Nadya..Nyampe..kakk..ahh"
Desahnya keras, tubuhnya mengejang. Tampaknya adekku telah mencapai klimaksnya. Tubuhnya terkapar diatasku.
"Ahh...Kak..Makasiih banyak.."
Ucapnya ngos-ngosan. Aku rasa dia telah orgasme hebat. Tubuhnya lemas.
"Kak.. Kakak belum nyampe kan?" Ucapnya.
"Hmm.. Iyaa." jawabku.
"Biar nay yang nuntasin ya kak." Ucapnya. terlihat senyuman yang mantap dimukanya dan membuatku terangsang lagi. Adikku bangkit dari tidurnya dan duduk diantara kakiku. Tangannya menuju selangkanganku. Tangannya yang lembut menyentuh penisku, dan mulai mengelus-ngelusnya. Aku mendesah keenakan karena ulah nadya. Nadya mengocok ngocok penisku dengan kecepatan yang stabil. Rasanya aku ingin mengeluarkan spermaku, aku mendesah tertahan.
"Kak? Mau keluar ya?"
Ucapnya sambil mempercepat kocokannya. Aku mendesah keras karenanya. Tidak aku tak biaa menahan ini lebih lama.
"Crott..Crott..
Spermaku memuncrat tepat diwajah imutnya. Aku tergulai lemas di kasur itu.
Bersambung.