Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG CALON MERTUA DAN CALON ISTRI

PART 2

Malam yang panjang bagi Bu Dewi karena sepanjang malam tersebut dirinya harus disetubuhi secara brutal dan kasar oleh calon menantunya sendiri hingga memeknya memuntahkan banyak lahar panas berupa lelehan sperma karena Arban menyemprotkan spermanya sebanyak 5 kali lebih.

Setelah persetubuhan tersebut, Arban sangat kelelahan dan tertidur disamping Bu Dewi yang sudah tidak berdaya hingga baju milik Bu Dewi yang diawal mula persetubuhan masih terpasang kini telah robek dan terlepas. Bahkan terdapat banyak cupangan di leher maupun payudara Bu Dewi yang tidak terhitung jumlahnya dan memeknya telah banjir oleh sperma hingga meleleh keluar.

Pagipun datang dan jam menunjukkan pukul 05:57 pagi. Arban terbangun mendapati Bu Dewi telah tidak ada di sampingnya. Ternyata Bu Dewi sedang mandi dan bersih bersih untuk menghilangkan bekas persetubuhan semalam, Arban pun segera bangun untuk mengisi perutnya karena semalam dirinya tidak jadi sempat untuk sekedar makan. Setelah makan roti dari kulkas, dirinya segera kembali ke kamar dan mendapati Bu Dewi telah keluar dari kamar mandi.

"Enak ga tante memeknya ku genjot semalaman pake kontol??" Tanya Arban sambil memeluk Bu Dewi dari belakang ketika Bu Dewi telah selesai mandi dan bersiap berganti pakaian.
"Apasih kamu, hapus video tadi malam dan segera keluar dari kamar ini sekarang!!" Bentak Bu Dewi kepada Arban yang sedang memeluknya dari belakang.
"Tante pernah nggak ngentot seenak itu terus pake kontol segede itu???" Tanya Arban sambil mengeluarkan kontolnya dan menempelkannya di pantat sekal milik Bu Dewi yang tertutupi oleh handuk, namun tetap terasa hangat.
"Apa maksud kamu!!? Kamu jangan biscara kurang ajar ya!!!" Balas Bu Dewi sambil berusaha berontak untuk melepaskan diri, namun hal tersebut sia-sia saja dan malah membuat handuk yang dipakai oleh Bu Dewi terlepas hingga dirinya menjadi telanjang bulat. Melihat hal tersebut Arban malah memanfatkannya dengan meraih payudara Bu Dewi dari belakang dan meremas-remasnya sambil menggesekkan kontolnya dari belakang di kedua buah pantat Bu Dewi.
"Kalau tante masih melawan, gue nggak bakal segan-segan buat bagiin video kemarin ke Ana. Biar dia tau kalau kelakuan tante itu cabul banget kalau udah ketemu kontol calon menantunya." Ancam Arban kepada Bu Dewi.
"Tapi tante... "
"Diam!!!!" Bentak Arban keras sambil meremas payudara Bu Dewi dengan kuat.
"Aah ampun, payudara tante sakit kamu gituin" Ucap Bu Dewi memohon kepada Arban.

Ya, itu adalah sifat asli Arban yang sangat dikenal oleh orang-orang yaitu keras dan tidak suka dibantah. Sifat inilah yang mengantarkan Arban dipercaya menjadi pengawas lapangan proyek proyek pembangunan karena dirinya dikenal tegas dan keras, selain itu dirinya juga menjadi asisten dosen dikampus tempatnya kuliah.

"Makanya, mulai sekarang tante harus nurut apa kata gue dan gaboleh membantah sama sekali. Tante sekarang harus mulai nurut dan jadi pemuas kontol gue yang cabul. Faham nggak!?" Perintah Arban sambil terus meremas remas payudara Bu Dewi dengan kasar.
"Ampun, payudara tante sakit shh tante faham." Mohon Bu Dewi kembali kesakitan.
"Payudara tante gede banget, masih gedean tante daripada Ana ternyata ya. Terus putingnya enak banget buat dimainin." Puji Arban sambil memainkan puting payudara Bu Dewi.
"Shhh aaah ngh uhh jangan digituin puting tante jadi geliiii shhh" Desah Bu Dewi.
"Tante udah jarang ya ngentot sama suami tante??" Tanya Arban sambil meletakkan kepalanya di bahu kiri Bu Dewi.
"Udah, tante mau balik. Nanti Ana nyariin tante." Ucap Bu Dewi berusaha melepaskan tangan Arban dari payudaranya yang cukup besar hingga tidak muat di genggaman milik Arban.
"Iyadeh, ntar gawat juga kalau Ana kesini terus nemuin mamahnya lagi keenakan ngentot sama pacarnya sendiri, hahahaha" Ejek Arban kepada Bu Dewi.
"Jangan kurang ajar kamu ya kalau bicara!!!" Bu Dewi sangat marah dan tersinggung mendengar hal tersebut.
"Loh kenapa emangnya?? Tante nggak suka??" Tanya Arban sambil memaksa Bu Dewi untuk kembali berbaring dan menindihnya.
"Kamu mau ngapain lagi!!?? Tante mau balik ke kantor, nanti Ana nyariin tante." Iba Bu Dewi agar dilepaskan oleh Arban dan dibiarkan pulang. Namun hal itu sia sia saja.
"Mau ngewe ama tante dong, emang tante ga pengen nih sama kontol yang buat tante orgasme sampe tante keenakan sama lemas??" Ucap Arban sambil mengemut puting Bu Dewi.
"Shhhh ouuuh ngh, geliii payudara tante gelii shh mhhh" Bu Dewi berusaha berontak. Namun hal itu tidak ada gunanya dibawah tubuh Arban yang kekar karena dirinya adalah seorang mantan atlet karate.
"Mhhh payudara tante gede banget, gue dari dulu selalu pengen banget merhatiin payudara tante ini." Arban terus memainkan payudara Bu Dewi, payudara kiri diemut menggunakan lidah dan payudara kanan diremas-remas oleh tangan miliknya.
"Ngh mhhh shhh, tante mau pulang aah tante harus kerja shhh." Desah Bu Dewi ketika Arban memainkan kedua payudaranya yang memang berukuran cukup besar.

Arban yang mendengar hal tersebut malah menghentakkan kontolnya ke dalam memek Bu Dewi dalam satu kali hentakan sehingga membuat Bu Dewi terkejut dan berteriak karena memeknya yang masih kering dan secara tiba-tiba.
"Shhh aaaagh sakiiiit." Teriak Bu Dewi sambil mencakar punggung Arban spontan.
"Memek tante kok udah sempit aja lagi sih. Perasaan semalam memek tante udah longgar deh gara-gara gue entot sampe berjam-jam" Ucap Arban memuji ketika merasakan jepitan memek Bu Dewi yang sangat sempit.
"Ah ah ah shhh mhhhh ngh aaah ah ah aj shhhh." Desah Bu Dewi mulai nafsu karena rangsangan yang hebat yang tidak pernah dirasakannya selama ini.
"Nungging dong tante, gue mau nyobain memek tante dari belakang." Perintah Arban sambil mencabut kontolnya karena merasa Bu Dewi telah dikuasai oleh nafsu sexnya sendiri.

Benar saja, Bu Dewi segera berbalik dan memposisikan dirinya untuk nungging membelakangi Arban menyambut kontol yang telah menggenjot memeknya sejak tadi malam. Kontol Arban perlahan memasuki memek Bu Dewi dan ternyata menjadi lebih sulit.
"Uuugh memek tante kalau nungging gini jadi lebih kek memek perek." Lenguh Arban yang keenakan.
"Agh shhh uuh sial, cepat!! Tante mau ke kantor ah ah." Perintah Bu Dewi masih sok jual mahal walaupun memeknya telah mengeluarkan banyak cairan cinta.
"Memek tante enak sih, gue jadi nggak bosan bosan buat makenya." Ucap Arban sambil menepuk buah pantat Bu Dewi dengan keras dan memompa kontolnya dengan kecepatan sedang.
"Sshh uuuh ngh mhhh aaah, pelan pelan aja tante mohon memek tante masih ngilu karena semalam ah ah ah kontl."
"Dengar ya, mulai sekarang tante itu udah jadi budak kontol dan pemuas kontol gue." Ucap Arban kepada Bu Dewi.
"Agh ampun ngh shhh, iya tante mohon jangan sebarin video itu ke anak tante ah ah ah, tante bakal nurut apa kata kamu shh ah ah ouh." Balas Bu Dewi yang sudah keenakan dientot.
"Hahaha, itumah gampang tante, asal tante siap ngasih memek tante tiap aku butuh buat ngentot memek tante ini." Ucap Arban sambil mengelus buah pantat milik Bu Dewi.
"Ah ah ah ngh shhh ampun ampun ouuh, kontol kamu gede bangeeet, memek tante nggak muaat ouuuh mhhh ngh shh ah ah ah." Histeris Bu Dewi yang benar benar merasakan kenikmatan karena kontol Arban.
"Jujur aja deh tante, enak apa enggak??" Tanya Arban memancing kebinalan Bu Dewi.
"Shhh ngh uh ah ah emphh, enaaakk kontol kamu enak banget ngh shhh ah ah ah ampun ngh shh kontol." Desah Bu Dewi liar.
"Enakan mana sama kontol suami tante??" Arban terus berusaha memancing kebinalan Bu Dewi.
"Jangan kurang ajar kamu ya!!" Bentak Bu Dewi yang masih saja sok jual mahal walaupun memeknya telah tunduk sepenuhnya oleh kontol Arban.
"Ayo tante, desahnya lebih binal dong kek pelacur gitu." Ejek Arban sambil memompa kontolnya lebih cepat dan kuat.
"Ngh ugh ouh shhhh, ah ah ahampuun kontoool ampun shhh ah ah ah ngh ouuh ampun shh ah ah ah ngh mpsh aaah." Mendapat perlakuan tersebut, Bu Dewi menjadi terangsang hebat karena memeknya baru pertama kali merasakannya.

Tidak lama kemudian terdengar sebuah nada dering handphone yang ternyata itu berasal dari HP Bu Dewi disamping persetubuhan mereka. Mendengar hal tersebut, Arban segera mengambil HP tersebut dan menyerahkannya ke Bu Dewi tanpa mencabut kontolnya dari memek milik Bu Dewi. Ternyata yang menelpon adalah Ana yaitu anak dari Bu Dewi.

"Halo kak, kenapa??" Tanya Bu Dewi masih dalam posisi nungging kepada Ana dibalik telepon.
"Mamah lagi dimana, kok belum balik?" Balas Ana yang khawatir akan kondisi ibunya tersebut karena sejak malam tidak ada kabar dan tidak bisa dihubungi sama sekali.
"Mamah lagi di kantor kak, semalam pas ujan udah reda mamah langsung kerumah temen mamah buat tidur kesana." Bohong Bu Dewi kepada anaknya.
"Oooh, mamah ga lama ya dirumah Arban??" Ucap Ana yang percaya ucapan Bu Dewi.
Mendengar hal tersebut, Arban malah memiliki ide dengan memompa memek Bu Dewi menggunakan kontolnya yang daritadi tidak dicabut sama sekali.
"Ngh.. Iya nak." Desah Bu Dewi tanpa sengaja.
"Mamah kenapa??Mamah sakit??" Tanya Ana yang perhatian kepada ibunya karena khawatir ketika mendengar ibunya melenguh.
"Shhh ugh kayanya iya kak, soalnya semalam kena hujan lumayan deras." Jawab Bu Dewi berusaha mencari alasan yang sekiranya pas.
"Mamah sih kerja ga kenal waktu, banyakin istirahat ya mah." Pesan Ana kepada Bu Dewi.
"Shhh aaah iya kak, maaf ya lain kali mamah bakal lebih jaga kesehatan." Ucap Bu Dewi berusaha menenangkan Ana dan memenangkan dirinya yang sedang dientot oleh calon menantunya sendiri yaitu kekasih dari Ana itu sendiri sambil mengobrol dengan Ana menggunakan handphone.
"Itu suara apa mah??Kok suara mamah aneh." Tanya Ana heran ketika mendengar bunyi benturan berulang ulang dan desahan Bu Dewi.
"Mamah lagi olesin fresh*are ke jidat mamah jadi kepanasan."
"Bukan mah, itu suarany kek suara benturan gitu." Tanya Ana kembali karena penasaran.
"Ngh shh itu suara fotocopy kak, udah ya mamah lagi sibuk." Jawab Bu Dewi spontan yang sebenarnya adalah suara peraduan antara memek miliknya yang semakin banjir dan kontol milik Arban yang terus keluar masuk liang memek tersebut.

"Hahaha, tante cabul banget." Ejek Arban setelah Bu mematikan telepon miliknya.
"Ah ah ah shhh ngh mphh enak banget kontol kamu ngh ah ah ah shhh ouh terus genjot memek tante mau keluar ngh shhh ah ah ngh shh uuh." Desah Bu Dewi yang semakin nafsu setelah kejadian barusan.
"Keluar aja tante gausah ditahan tahan." Perintah Arban kepada Bu Dewi sambil meremas remas payudara Bu Dewi yang bergantung seperti buah pepaya.
"Ouuuh tante keluaaaar shhh ugh ngh ah ah ah." Ucap Bu Dewi yang tidak mampu menahan rangsangan hebat dari Arban selama hampir 1 jam lebih.
"Shhh aku juga keluar tante.." Balas Arban yang ternyata juga mengalami ejaukulasi dan menyemprotkan semua spermanya kedalam memek Bu Dewi yang merah merekah karena dipompa dengan kontol Arban dalam waktu yang terlalu lama.
"Uh memek tante enak bangeeet." Languh Arban sambil menekan kontol kedalam memek Bu Dewi agar spermanya tidak meleleh keluar.

"Ngh shh cabut kontol kamu, tante mau balik ke kantor sekarang." Pinta Bu Dewi karena merasa cukup kelelahan dan harus segera ke kantor.
"Malas deh tante." Jawab Arban mengejek Bu Dewi sambil terus meremas remas payudara milik Bu Dewi.
"Ngh ouh, tante mohon tante harus kerja hari ini."
"Gue mau cabut asal tante janji bakal jadilebih binal lagi tiap gue entot sama ngasih kontol." Perintah Arban kepada Bu Dewi memberikan syarat sambil memainkan puting payudara milik Bu Dewi.
"Ngh ah shh iya tante janji." Jawab Bu Dewi mengalah dan Arban mau mencabut kontolnya dari liang peranakan miliknya yang digenjot oleh sejak kemarin malam.

Setelahnya, Bu Dewi ingin ke kamar mandi namun ditahan oleh Arban dan melarangnya untuk membersihkan lelehan sperma di memeknya hingga malam tiba. Mendengar hal tersebut, Bu Dewi awalnya merasa keberatan dan menolaknya karena dirinya berpikir akan merasa tidak nyaman untuk beraktivitas dan bekerja. Namun hal itu sia sia saja, karena Arban kembali mengancam dirinya yang ternyata persetubuhan mereka yang kedua tadi kembali direkam oleh Arban melalui kamera tersembunyi. Sehingga mau tidak mau, Bu Dewi harus membiarkan lelehan sperma di memeknya hingga malam tiba ketika pulang bekerja.

Jam telah menunjukkan pukul 8 pagi. Sebelum Bu Dewi pergi, Arban sempat mencumbu bibir Bu Dewi sambil berpelukan sehingga Bu Dewi merasakan sedikit kenyamanan dari Arban. Disela sela cumbuan tersebut, nafsu Arban kembali muncul untuk memperkosa Bu Dewi. Namun dirinya juga kembali mengingat bahwa dirinya juga harus bekerja sehingga mereka pun berpisah. Arban pun segera bersiap untuk ke kantor dikarenakan ada tugas yang belum di selesaikan olehnya kemarin.

BERSAMBUNG

Saran dan komentnya sangat dibutuhkan karena saya masihlah seorang penulis pemula🙏
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd