Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG BUNGA - BUNGA DUNIA

Status
Please reply by conversation.
14. SILATURAHMI




Libur telah tiba. Waktu itu aku putuskan untuk pulang saja selama liburan. Kangen juga sama suasana rumah, udah 2 semeter gak pulang. Aku minta ijin ke Mbak Marta dan Mbak Marta pun mengijinkan, tapi tetep disuruh maintenance lewat hp sama laptop pribadiku selama di rumah. Oke deh!

Lebaranpun tiba. Seperti biasa keluarga besar ayahku ngadain reuni. Ayahku 12 bersaudara, jadi kalau pas reuni gitu ya semua kumpul sampe ke anak-anaknya, termasuk Maura dan keluarganya.

“gimana Ngga, di Solo enak”. Tanya Om Anwar, ayah Maura.

“oh, iya enak banget disana Om, nyaman”.

“alhamdulillah, tapi ya sekali-kali main dong ke rumah Om, kan gak terlalu jauh”.

“hehe. Iya Om, kapan-kapan aku main deh ke rumah Om”.

“Iya nih mas Angga, gak usah kost lah, nginep aja di rumahku, jadi nanti kalau pas ke kampus kan bisa nebeng”. Sahut Maura sambil tertawa.

“hmmm, maunya... gampang lah nanti”.

“Om tunggu loh ya Angga, ya udah Om ke depan dulu”.

“iya Om siaaap!”.

“haha.. makanya sekali-kali maen ke rumah, udah setahun jadi tetangga juga, gak pernah mau maen, huuu!”.

“apan sih bawel! Tetangga itu selangkah 5 langkah nyampek, hmmm”.

“ya kan deket maksudnya, masih 1 kota, ih”.

Akhirnya, liburanpun telah usai. Akupun kembali ke habitatku yang sekarang. Hari pertama di Solo setelah liburan, Rosi ngajak aku ngerayain lebaran bareng, makan-makan di salah satu rumah makan. Pada waktu itu kami ber enam, Aku, Rosi, Ziva dengan pacarnya yang ternyata beda lagi, dan surprise.. ada Nafisa dan body guardnya, Doni. Suasana sore itu sangat hangat. Aku yang sudah mulai menerima Fanisa yang udah jadi milik Doni, larut dalam obrolan, candaan kami ber enam. Kadang aku juga curi-curi pandang melirik Ziva, inget sama pemandangan indah sore itu, hihihi. Sekitar jam 9 kita sudahi acara itu, dan kamipun pulang ke kost masing-masing.

Rebahan di kost, aku ingat ada 2 orang spesial yang belum ku temui setelah lebaran itu. Betul! Mbak Marta dan Mbak Lala. Aku chat lah mereka, menanyakan posisi sedang dimana. Kalau sama temen-temen kampus sih, besok pas masuk juga ketemu.

“Hai Ngga, mohon maaf lahir batin ya, duh! Kangen juga ya lama gak ketemu”. Balas Mbak Marta.

Aku lihat chat ku ke Mbak Lala, masuk. Tapi tetap tak terbalas. Aku masih belum tau kabar Mbak lala semenjak sebelum liburan itu.

“aku lagi di rumah aja nih Ngga, anakku juga baru balik ke Jakarta tadi sore dianterin omnya, kamu gak pengen kesini?”.

“emmm, udah malem sih Mbak, tapi oke deh.. aku meluncur sekarang”

Hampir pukul 11 malam aku sampai rumah Mbak Marta.

TOK..TOK..TOK..

“Heiiii, apa kabar!”. Mbak Marta membuka pintu dan langsung memelukku seraya mencium bibirku.

“baik Mbak.. yah jadi gangguin istirahatnya Mbak Marta dong nih?!”.

“ya enggak dong... kangen juga ih lama gak ketemu”. Kata Mbak Marta sambil mengalungkan lengannya di Leherku sambil tersenyum genit.

“makanya, aku buru2 kesini tadi, mau silaturahmi ke Mbak CantikKu”. Kataku menggodanya.

“ummm, kayaknya yang perlu silaturahmi bukan kita aja deh”.

“hah! Emang siapa lagi Mbak?”.

“sepertinya ini juga perlu silaturahmi”. Kata Mbak Marta tersenyum lebar lalu menggigit bibirnya, sambil meremas kontolku dibalik celana yang udah mulai tegangan tinggi.

“oh iya ya, bener juga kamu Mbak, mau silaturahmi di mana nih?”. Akupun membalas meremas pantat gemoy nya.

“ummm, di kamar aja yuk!”.

“ayuk!” kamipun berjalan beriringan menuju kamar.

Aroma Mbak Marta begitu semerbak malam itu, seakan dia sudah mempersiapkan semuanya sebelum kedatanganku. Kami mulai dengan melucuti semua pakaian kami masing-masing tanpa terkecuali. Tubuh indah Mbak Marta masih saja Indah, terlihat sangat terawat, makin mempesona. Aku dekati dia, aku balik tubugnya membelakangiku, aku diring perlahan ke depan cermin meja riasnya. Kami pun tersenyum saling tatap di cermin itu. aku mulai mencumbunya. Aku gesekkan kontolku di belahan pantatnya, sambil tangan kiriku meremas toketnya kaan kiri bergantian. Jari-jari kananku meraba-raba bibir memeknya, kuelus klitorisnya, sambil kuciumi leher kananya. Mbak Marta hanya menggeliat pelan sambil mendesah lirih. Ekspresinya yang merem melek dan terlihat dicermin, semakin membuatku memuncak malam itu.

Tanganku berpindah ke atas semua, memainkan payudaranya, aku remas-remas berirama, sesekali aku cubit, aku tarik-tarik, aku pilin-pilin puting imutnya.

“awhhh...emmmhhhh”. desah Mbak Marta.

Kembali kuturunkan tanganku, ku mainkan memeknya. Kumainkan sampai memek itu benar-benar basah.

Lalu aku tarik mundur pantat Mbak Marta, ku suruh rebahkan tubuhnya di meja itu. kini aku leluasa memainkan pantat beserta isi belahan itu. aku ciumi pantat Mbak Marta, dari pinggir, aku jilat-jilat menuju ke tengah belahan itu. lubang indah itu sasaran pertamaku, aku jilat-jilat. Nikmat sekali! Lalu aku turunkan jilatanku menuju memek yang sudah sangat basah itu. aku jilat-jilat bibir luarnya, sesekali aku mencoba memasukkan lidahku ke memek Mbak Marta”

Setelah puas menjilatinya, aku arahkan kontolku ke memeh basah Mbak Marta. Ku masukkan pelan sampai mentok. Aku posisikan tubuhku agar lebih nyaman, aku genjot perlahan. Makin kencang.. makin kencang.

“aahhhh...emhhhh, terus Ngga, enak Banget!”.

Ku perlambat gerakanku, aku ludahi lubang pantatnya, lalu ku masukkan jempol kananku ke lubang itu.

“uuuhhhhh...ahh!”

Aku tahan jempolku di dalam sambil ku genjot lagi makin kencang. Pantat Mbak Marta mulai berkeringat.

Aku keluarkan kontolku sejenak, aku basahi lubang pantat Mbak Marta dengan cairan memeknya, lalu aku arahkan kontolku ke lubang pantat itu. Masih agak susah untuk menembusnya. Perlahan tapi pasti, akhirnya masuklah kepala kontolku ke lubang pantat Mbak Marta.

“awhhh!! Pelan-pelan Ngga.. ahhh”.

Aku gerakin pinggulku maju mundur pelan, perlahan kontolku masuk ke lubang itu sepenuhnya.

“ahhhhhhh...emh!”.

“ohh.... nikmat banget Mbak! Sempit”.

Aku gerakin maju mundur lagi perlahan makin kencang”.

“ahh..ahhh.. aku buang disini ya Mbak”.

“uhhhh..emh.. iya Ngga”.

Aku pun memacu genjotanku, dan bergetarlah tubuhku...

“Ohhhh...”. perlahan aku cabut kontolku, bersamaan muntahlah spermaku dari lubang indah itu”.

Mbak Marta yang merasa belum puaspun bangkit lalu mendorongku untuk rebahan di kasur. Tangannya meraih kontolku yang becek dengan sperma itu. dikocoknya pelan, untuk membangkitkan ketegangannya lagi. Tak butuh waktu lama kontolkupun tegang maksimal lagi. Segera Mbak Marta menggagahiku dan mengarahkan memeknya tepat di ujung kontolku.

BLESSH!

Langsung saja Mbak Marta tancap gas, digenjotnya kontolku dari atas dengan cepat.

“ahhhh...emhh...ah ah..”.

Aku hanya rebahan sambil menikmati permainan Mbak Marta. Tak lama kemudian tempo kecepatan genjotan Mbak Martapun menurun. Seolah tak mau kalah, aku tarik tubuh Mbak Marta ke tengah. Kontolku masih bersemayam di dalam memek. Aku bangkit lalu ku dorong pelan Mbak Marta untuk rebahan. Aku posisikan agar lebih nyaman, lalu langsung aku genjot dengan cepat.

“ohhh...ahh.. iya Ngga, terus!”.

Ku kerahkan semua sisa tenagaku untuk menggenjot Mbak Marta.

CROT..CROT...

“ohhhhhh...emh”. muncrat untuk ke dua kalinya, sambil masih ku maju mundurkan pelan.

Tubuh Mbak Marta menggelinjang, bergetar, sambil tangannya mencengkeram bantal yang dipakainya.

Lalu aku cabut kontolku, dan ku rebahkan tubuhku disamping Mbak Marta. Kamipun tersenyum lepas.

“Silaturahminya udahan dulu ya mbak, kayaknya udah saling maaf-maafan deh”.

“hihi.. iya dimaafin, tapi lain kali lagi katanya”. Kata Mbak Marta seraya tertawa kecil, pun denganku.



***



“kita sarapan di luar aja yuk Ngga”. Ajak Mbak Marta.

“boleh Mbak, ayuk”.

Di saat menyantap sarapan, aku tiba-tiba teringat Mbak Lala yang akhir-akhir ini tidak bisa kuhubungi, setelah 4 atau 5 kali kami berhubungan badan kemarin.

“Oh iya Mbak, ini Mbak Lala kemana ya? Sebelum aku liburan kemaren kayaknya belum lihat Mbak Lala lagi aku?!”.



~ Bersambung
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd