Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA bulu bulu cinta

stupidlover

Suka Semprot
Daftar
21 Nov 2013
Post
22
Like diterima
106
Bimabet
cerita ini menceritakan kisah perjalanan seorang pria dalam pencarian cintanya. hati hati untuk mencari pasangan, karna laki laki yang tidak mempunyai bulu dada dan perempuan sulit dibedakan.



Daftar ISI

Ada apa dengan bulu? page 1
Rambut - rambut halus page 1
Menanam bulu page 1
Bulu kuduk page 1
bulu........ next update


Ada apa dengan bulu?

Pada beberapa organ tubuh manusia terdapat bulu-bulu. organ tubuh yang ditumbuhi bulu atau rambut tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Untuk itu, bagi anda yang belum mengetahui apa saja manfaat serta fungsinya, tapi untuk saat ini kita tidak akan membahas tentang bulu tersebut, tetapi bulu yang lain.

Aku adalah bulu. hmm.. ya panggilanku bulu. Sebenernya aku punya alasan untuk panggilanku tersebut, tapi aku tidak mau cerita. Memalukan

Aku arman, laki laki biasa saja. Tidak bisa apa apa, nyetrika gabisa, bermain game di komputer pun tidak bisa. Sekarang aku hanya tiduran karna sedang mati lampu.

Baiklah kali ini aku akan cerita tentang bagaimana temanku memanggilku bulu, jangan bilang siapa siapa

Ketika aku di sekolah menengah pada saat jam olahraga, aku dan teman teman sekelasku olahraga bersama. Inginnya bareng kelas sebelah tapi beda jam pelajaran. Ya tuhan kenapa harus membeda bedakan? Kita ini sama pelajar. Aku pun tetap tidak bisa memaksa kelas sebelah untuk olahraga, aku pun pasrah.

Aku dipanggil bulu bukan karna wajahku berkumis dan berjanggut tebal. Jika ada anak yang begitu seumuranku mengerikan. Bisa bisa dia ditangkap dan dituduh sebagai teroris yang menyusup ke sekolah menengah. Alhamdulillah aku dan teman sesekolahku normal. Jadi tidak usah polisi repot repot datang kesini.

Pada saat kami ganti baju, celakanya aku sendiri yang memiliki bulu dada, dan teman teman memergoki.

“ man, kok lebat banget sih? Jangan jangan kamu teroris?”

“ngawur, jangan bilang siapa siapa ya? Nanti ibu guru ngadu ke polisi”

“kamu kira kita percaya dengan cerita terorismu. Dasar. Hahahaha”

“hahaha.. sialan”

Hari itu aku dijuluki bulu oleh teman temanku hingga sekarang. Malu.. tapi itu menjadikan faktor yang membuatku percaya diri. Aku berfikiran bahwa semua laki laki yang tidak berbulu dada sama seperti perempuan lainnya, hanya saja berbeda ukuran dadanya. Kalian jangan salah pilih pasangan ya, karena jaman sekarang laki laki dan perempuan sulit dibedakan. Carilah laki laki sepertiku yang berbulu dada. Tulen, dan jika ada perempuan yang berbulu dada, meragukan. Aku tidak mau. Kalau kalian mau silahkan saja. Jangan berteman denganku.

Sekarang masih mati lampu. Aku berharap listrik cepat hidup. Kalau tidak aku harus terpaksa melanjutkan naskah ceritaku. Merepotkan



...........................
 
Terakhir diubah:
Rambut - rambut halus


Bulu merupakan rambut yang sangat lembut. Keberadaan bulu tersebut terkadang membuat risih beberapa orang dan akhirnya dihilangkan begitu saja. seperti halnya pasangan. Aku sangat hati hati dalam memilih pasangan, karna aku tidak ingin salah pilih. Semua orang pun begitu. Hingga aku bertemu dengan ria pacarku.

Awal aku bertemu dengannya ketika aku mengantri di toilet sebuah cafe di daerah kampusku bandung. aku heran kenapa setiap tempat memiliki toilet? sepertinya sumber pendapatan sampingan beberapa tempat. mungkin mereka beranggapan toilet adalah tempat yang baik untuk menambah kebaikan. mengapa tidak? beberapa orang beranggapan bahwa setiap manuasia di dunia ini sangat kaya. kemanapun mereka pergi, mereka selalu saja memberikan sedekah berupa emas batangan. ya emas.. emas yang dihasilkan dari makanan yang di cerna dari hasil keringat yang di dapat pada saat bekerja keras. mungkin ini lah saatnya bagiku untuk mengikuti jejak karir kesuksesan mereka.

Sambil terus menunggu, datang seorang perempuan yang kupikir ingin menyedahkankan sebagian hartanya dan mengantri toilet di sampingku.

“hei”

“ya”

“ kamu sindi ya fakultas kedokteran?”

“hah? Bukan maaf kamu salah orang” (menatapku heran)

“oh maaf, abis kamu sama cantiknya sama primadona di sana. Hehe”

“ah iya makasih” (dia pun merasa tidak betah)

“namaku arman jurusan dokter hewan, boleh kenalan?” (sebenarnya sih bukan)

“oh boleh, aku ria jurusan keperawatan”

“oiya btw kamu punya bulu dada engga?”

“apaan sih? Enggak lah!!”

(tiba tiba pintu toilet terbuka)

“aku duluan ya”

(tidak ada jawaban)

sejenak aku sadar bahwa pikiranku sebelumnya adalah salah. tidak semua orang berfikiran bahwa toilet adalah tempat untuk menambah kebaikan seseorang. lain halnya denganku. tempat ini sangat menguji kesabaranku. maafkan aku tuhan..

aku pun masuk karna tidak kuat menahan hasrat untuk mengencingin toilet. Aku sekarang sungguh kesal pada toilet, karna beberapa saat kemudian aku pikir dia tidak setia padaku. Dia sungguh tidak bisa menjaga privasi. Aku sangat merasa benci karna dia pernah dipakai orang lain. Tidak hanya untukku. Akhirnya dia pun dibenci orang yang sepemikiran denganku. Sejujurnya aku sedih dia juga di kencingi orang orang yang benci padanya. Toilet malang..

saat aku selesai melampiaskan amarahku pada toilet dan menyiramnya, aku keluar. Dia sudah pergi. Oh ria, aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama. Aku sungguh senang bisa berkenalan dengannya dan memastikan dia tidak mempunyai bulu dada. Senangnya.. tapi aku belum bisa tenang, karna laki laki yang tidak punya bulu dada dan perempuan sulit dibedakan. Ya tuhan..

aku sangat takut pada wanita dengan bulu dada. Suatu hari sepulang bermain, aku istirahat dan bersandar sambil menonton berita di televisi. Kabarnya ada perempuan yang menusuk pasanganya karena dia tidak terima perempuan itu apa adanya. Sekilas cantik, manis, tetapi laki laki itu mengetahui perempuannya berbulu dada dan telah mengalami operasi kelamin. perempuan itu dulunya mantan waria yang tidak menerima tadkir bahwa dia itu laki laki. Akhirnya laki laki itu pun pergi meninggalkannya. Karna sakit hati perempuan itu menusuk pasangannya.Amit amit, semoga tidak terjadi padaku.

Oleh sebab itu aku selalu menanyakan pada calon gebetanku sebelum ku dekati . Berita itu sungguh mendoktrinku. Aku sangat hati hati memilih pacar.

Untuk cerita bagaimana aku bisa berpacaran dengan ria nanti saja, aku lupa. Maaf hehe

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

masa mudaku tidak hanya memikirkan perempuan, pada saat aku kuliah, masa mudaku kuhabiskan untuk mendapatkan pengalaman yang berharga. pengalaman itu tidak hanya kita bisa dapatkan dari kelas. melainkan bisa dari lingkungan sekitar. bukan berarti aku menganggap pendidikan itu tidak penting, tapi untuk apa kita punya pendidikan penting tapi tidak bisa kita terapkan dan kita amalkan, betul?

pengalaman berharga sering kali kita dapatkan saat terjun langsung ke lapangan. untuk mahasiswa sepertiku sih biasanya banyak yang ikut dengan kegiatan kegiatan lain seperti ukm, berdagang dan lain lain. aku kerap mendapatkan banyak teman teman baru dan wawasan baru yang sangat berharga. dan janganlah buat itu sebagai alasan dan suatu pembenaran diri untuk malas kuliah jika kalian tidak ingin menyesal di kemudian hari.

Aku merantau ke bandung untuk kuliah. Ngekos di daerah antapani. Dipinggir jalan. Pokoknya kosanku harus ada jalan agar orang dan kendaraan bisa lewat.

Aku kuliah di bandung, sangat jauh dan macet. Alasannya agar aku bisa alasan untuk terlambat masuk kelas. Jangan ditiru ya

Jujur aku jarang masuk kuliah, datang hanya saat uts dan uas. Tapi nilaiku selalu bagus, bahkan ada temanku yang rajin kuliah iri nilainya dibawahku. Aku seringkali meminta agus, remaja seumuranku untuk menggantikanku kuliah sehari hari. Dia adalah tetangga di sebelah kosku, anak tukang nasi uduk yang sering nongkrong setiap hari di depan kosanku. Urusan teman temanku terhadapnya sudah kuatur. Hingga saat ini sih aman aman aja.hehe Yang terpenting aku membantu temanku yang kurang mampu untuk bisa kuliah. Ya meskipun gelarnya untukku, aku pun berbagi ilmu dengannya. Dan setiap malam agus selalu mampir ke kamarku.

“gus, gimana tadi di kampus?”

“aman bos, tadi agus diajarin main gejet sama intan. Hihi. Dia cantik ya “

“gadget? Wah udah gaul ya sekarang. Tadi ada yang nanyain aku ga?”

“minggu depan ada presentasi. Bos harus datang ya, soalnya takut ketahuan”

“siap! Mana rangkuman kuliah tadi? Jelasin ya”

“siap kapten!!”

(dia langsung membuka catatannya dan mengajariku)

Setiap malam dia menjelaskan hasil belajar di kelas, aku pun tidak ketinggalan pelajaran. Itu cukup efektif dibandingkan dengan langsung mendengarkan dosenku bicara.

ilmu itu bisa kita dapatkan kapan dan dimana saja, tergantung bagaimana cara kita mengolah kesempatan yang ada. untuk kasusku ini aku rela berbagi ilmu dengannya. ilmu itu wajib kita bagikan bukan? hahaha

Sekarang listrik sudah nyala. Aku bingung bagaimana cara mematikannya lagi. Aku jadi malas bercerita. Semangatku hilang.





........................................
 
Menanam bulu



Apakah bulu bisa di tanam? setahuku hanya tanaman saja yang bisa kita tanam. mungkin juga cinta bisa kita tanam pada hati seseorang. sama halnya dengan tanaman. menanam itu membutuhkan proses dan harus dengan prosedur untuk memetik hasilnya. begitu pula dengan perasaan seorang wanita, tanamlah cinta dan berilah kasih sayang. maka dirimu akan mendapatkan buahnya... buahnya? hmm.. skip

setelah beberapa waktu, akhirnya aku pun jadian dengan ria. pagi ini aku mengajak ria ke suatu bukit di daerah dago pakar. Bukan untuk pacaran tapi menjauh dari ramainya perkotaan agar bisa menulis dengan tenang. Aku benci menulis di sana. Banyak godaan yang membuatku sibuk dengan kegiatan lain dan malas menulis.

Kulihat ria sudah tidak betah. Karena tempat itu banyak pasangan remaja mesum. Menurutku sih tidak, karena disini para laki laki sedang mencari tahu pacarnya berbulu dada atau tidak.

Akhirnya kami pun pergi..

“sayang”

“jangan panggil sayang ah, norak!!” (ria jengkel)

“loh.. terus maunya dipaggil apa dong?”

“tayang, hehe”

“hadeuuh -,-“

“kok pagi pagi udah pada berani mesum ya?” (dia keheranan)

“iya tayang, soalnya kalo malem tempatnya penuh, jadi pada males nunggu waiting list jadinya ga kebagian tempat”

“ih.. terus kenapa kamu ngajak aku kesana?”

“biar kebagian tempat. Hehe”

“armaaaaan!!!”

Aku langsung dicubitnya, geli. Bulu dadaku hampir copot. Jangan sampai lah. Bahaya. Nanti resa percaya diriki sebagai laki laki tulen hilang.

Ah.. sekarang aku ingat bagaimana aku bisa pacaran dengan ria. Kali ini aku akan ceritakan. Jangan ngantuk ya. Aku takut kalian bosan

(bersambung)



Sekarang aku mau kenalin dulu nih pacar aku. Ria adalah mahasiswi jurusan keperawatan dikampusku. Dia.. hmm.. ga cantik cantik amat sih, tapi lucu. Manis. Standar lah..

“bul”

“oi, kenapa tayang?”

“ko aku dibilang standar sih? Jahat. Ga kayak pertama kali ketemu dulu!”

“ih kok kamu ngintip sih? Sebentar aku lagi mau nyeritain gimana kita bisa pacaran dulu” (sambil nutupin laptop dengan tangan)

“ya tapi kan ga standar juga tayang, aku kan kan orangnya cantik, baik hati, tidak sombong rajin menabung, tidak berbulu dada seperti yang kamu tulis”

“hahaha, iya iya sabar ya jangan ganggu, mau aku lanjutin lagi nih nanti kelamaan”

“tapi kan bagus bagusin akunya dong. Hehe”

“ya tapi kan aku yang nilai kamu di cerita ini, kok kamu sewot sih?”

“siniin ah!!” (merebut laptopnyadariku)

Namaku ria farahnabila, temenku bilang sih aku paling cantik di jurusan. Rambutku lurus sebahu, mata coklat bersinar, tubuh langsing, senyum pipit, bibir merah merona. Banyak yang suka sama aku, tapi aku tolak. Selain cantik, aku juga pinter loh. Jadi pada ngiri gitu lah. Pokoknya perfect banget deh. Kamu gakan nyesel kenal sama aku. Hehe

“siniin ah laptopnya!!” (bukunya aku rebut kembali)

“ih aku kan lagi deskripsiin diri aku dulu!!”

“tapi ga lebay juga ria sayaaaang!”

“tapi kan ga standar juga!!!” (agak nyolot, maklum perempuan ga suka dibilang standar)

“iya iya.. lama nih ceritanya jadinya!”

“iya maaf, tapi jangan standar ya?”

“Iyaaa bawel ah...”

Siang itu aku langsung antar pulang ria. Ga bener kalo ada dia



Seingatku pada pertengahan masa kuliah dulu aku sempat sakit tipes. Aku di rawat di rumah sakit di daerah bandung. Aku lupa nama tempatnya. Kebetulan aku bertemu dengan ria di rumah sakit itu karna dia sedang magang disana.

Siang itu aku hanya ditemani oleh agus karna teman temanku sibuk kuliah, dan orang tuaku baru datang besok sore. Saat para suster mengganti infus, kulihat lalu kuterawang ria berpakaian perawat lewat depan ruang perawatanku. Sepertinya aku pernah ketemu dia. Oh iya dia kan ria. Yang kenalan di toilet cafe itu. Kupanggil suster disebelahku.

“sus, disini ada perawat yang namanya ria?”

“ria? Anak baru magang itu ya?”

“suster kenal? Boleh tolong panggilin gak ya? Dia itu temen kampusku” (bohong dikit)

“oh iya. Saya yang bantu training dia di rumah sakit ini, nanti saya panggilkan.”

“makasih ya suster, ditunggu”

Yesss.... sakit membawa berkah. Akhirnya bisa ngobrol lagi dengan dia. Ya sebernarnya sih bisa saja aku datang ke kampusnya. Tapi dia sedang tidak ada di kampus, dia disini, tuhan mengirimnya kesini untuk merawatku, mungkin.

(tok..tok..tok)

“masuk..”

“selamat siang.. hei kamu kan cowok yang ngajak mesum ditoilet cafe kan?!”

“eh bukan.. aku Cuma lagi ada tugas survey. Semua perempuan berbulu dada apa engga. Maaf ya” (ngeles)

“astaga, lain kali jangan sembarangan ngomong ke orang yang ga kamu kenal dong. Bikin takut!”

“iya iya maaf.. kamu lagi magang disini? Kebetulan. Hehe”

“iya aku lagi magang disini. Kebetulan apa?”

“tolong rawatin aku dong selama aku disini, suster bilang disini banyak hantunya. Aku ga betah” (sambil pasang muka melas)

“gamau ah, ga ada kok. Mungkin kamunya aja yang penakut”

"serius suster ria, tadi aku liat infusnya goyang itik terus pintunya mau makan aku, aku bilang aja daging aku pahit, trus aku bilang makan ria aja dia orangnya manis.hehe”

“ngaco, udah ah aku mau pergi aja”

“lagian kita juga satu kampus, plisss.. tolong ya”

“yaudah,, jangan rese lagi. Kamu sakit apa?”

“kata dokter sih tipes harus dirawat satu minggu, untung ada kamu. Bisa cepet sembuh jadinya. Hehe”

“ih.. dasar.. jangan macem macem ya. Awas aja!!”

“ampun suster manis! Makasih ya”

“kali ini aja ya aku bantu kamu”

“hihihi makasih, eh.. hati hati kalo keluar, pintunya mau makan kamu, hiii”

“stop arman!! Ga lucu!” (mungkin aku pikir dia takut juga)

“coba tutup mata kamu” (aku tutup matanya pake sapu tanganku)

“kok ditutup?”

“biar kamu ga takut, ntar aku yang kasih aba aba”

“yang bener ya kasih taunya”

“kiriii, kanan dikit... luruusss.. lurus...” (mencoba meraba raba)

“masih jauh pintunya?”

“itu depan kamu, lurus aja..”

(daaaag... dia nabrak dinding.. aku pura pura pingsan)

Esok harinya dia datang membawa makanan dan senyum manisnya tersirat penuh arti

“nih dimakan ya biar cepet sembuh”

“widih baik sekali suster ria, makasih ya.. ih ko rasanya asin?”

“kan kamu bilang aku manis, liat aku aja cukup kan?”

“sial.. ga boleh balas dendam gitu. Oke aku minta maaf soal kemarin”

“biarin, kamu yang mulai. Abisin ya. Hihi” (muka setan)

Sore itu orang tuaku datang menanyai kabarku. Tapi mereka lebih peduli dengan rombongan pengajian. Menadah semua bingkisan yang dibawa oleh mereka. dasar

“man, mama sama papa mau belanja dulu nganterin rombongan. Mumpung di bandung. Hehe”

“ih anaknya sakit malah sibuk belanja. Yaudah aku gapapa ko ada ria yang jagain disini”

“okelah, mama juga tau maksud kamu. Jadi gamau ganggu. Hihi” (sebelumnya aku cerita ke mama)

“hehehe” (lalu akupun tertidur)

Sore itu sangat tidak nyaman, entah kenapa rasanya udara begitu panas dan sedikit bau. Errrg

“banguuun”

“ko ditiup tiup sih?! Ga enak tau!!” (sambil tutup hidung)

“mulutku bau yah, haha. Rasain! Abis tidurnya ngorok gitu ga banget”

“abis makan apa sih?! Cantik cantik bau mulut”

“sialan! Sengaja tau..”

“kok pintunya ada poster teletubies? Kamu yang pasang?” (kaget)

“iya, tadi aku ketemu mamamu, dia bilang arman takut sama pintu. Terus aku disuruh beli poster buat nutupin biar kamu ga ketakutan”

Sinting, dia pikir aku masih anak kecil apa? Aku takut kan Cuma bohongan biar ria mau nemenin aku terus. Dasar jahil. Mamaku memang begitu dari dulu. Pernah sengaja datang ke kelas saat sma bawain boneka teletubies. Ya tuhan.. betapa hinanya diriku dimata teman temanku.

“anter aku pipis yuk gakuat”

“wah disini gada pasir man, gimana dong?” (bingung ga jelas)

“kamu kira aku kucing apa? Woo.. cepetan!”

“iya sabar dong. Udah sakit nyusahin. Ckckck”

Aku pun masuk ke kamar mandi. Kenapa dia ga ikut masuk? Aku kan repot gada yg pegangin. Kan repot kalo tumpah kebaju. Pastinya dia gakan mau. Aku jadi kesal

“dasar sialan!! Rese!! Kenapa ga ngehargain banget!! Aku sakit hati tau ga?! Bisa ga sih ga egois gitu! Mau sampe kapan?” (teriak dalam toilet)

“ ko kasar sih sama cewek! Udah baik ya aku tolongin bukannya bilang terima kasih!”

“hah? Siapa yang ngomong sama kamu? Nih toiletnya yang rese!” (aku selalu benci toilet. You know lah)

“gila!”

Seperti biasanya dokterpun datang untuk memeriksa. Para suster sibuk, akupun sibuk. Dokter juga sibuk kesal denganku.

“dok, kalo ini buat apa sih?” (aku menunjuk stetoskop)

“ini buat mendengar detak jantung seseorang, normal apa engga. Gitu”

“boleh aku pinjem dok? Aku pengen tau detak jantung seseorang bila ada di dekatku.hehe”

“ini bukan barang sembarangan arman, stetoskop dipakai untuk kesehatan bukan untuk modus”

“oh.. kalo jas yang dipake dokter? pasti buat gaya ya, biar kelihatan ganteng, trus para perawat disini pada naksir. Pinjem dong dok, mau modus juga. Hehe” (sok tau)

“bukan armaaan.. jas ini juga untuk standar prosedur pemeriksaan. Kamu jangan ngaco deh”

“oh, maaf dok. Aku Cuma pengen aja jadi dokter. Biar ditaksir perawat perawat. Hehe”

“sudah ya, dokter mau ke ruangan sebelah dulu. Istirahat biar cepat sembuh”

Sepertinya dokter sudah tidak betah berada di dekatku, akupun begitu. Aku baru sadar kalo dokter itu pelit, egois, hanya ingin keren sendirian.

Aku bosan, hari itu ria tidak ke rumah sakit. Mungkin dia sibuk, aku tidak sibuk. Dokter disini yang sibuk cari perhatian, sial. Biasanya begitu



Hari ini hari terakhirku di rumah sakit. Aku sedih. Tidak dengan orang orang disekitarku. Mereka bahagia aku bisa cepat pulang. Aku berharap temanku juga ada yang sakit. Maafkan aku kawan. Aku juga ingin merasa bahagia

Selama seminggu dirumah sakit aku aku mencari tahu status ria. Sudah punya pacarkah atau belum. Selamatnya aku, dia belum suka sama laki laki, bukan berarti suka sama perempuan. Aku yakin dia ingin fokus meniti karir, tidak sepertiku yang meniti sleting celana jins yang rusak.

sesaat sebelum keluar ruangan tempat aku dirawat, aku berpas-pasan dengan ria.

“pagi arman, seneng ya bisa cepet pulang. Get well soon ya,,”

“pagi” (jawabku lemas)

“kok murung gitu? Betah ya disini? Jangan lama lama ya, biaya rumah sakit mahal. Kasian mama papamu”

“iya. Aku sedih gada yang perhatian lagi sama aku. Gada yang mau ngerawat aku”

“emang teman temanmu kemana? Si agus? Ko selama ini ga ada yang datang menjenguk?”

Kalian harus tau kawan, mereka bukannya sombong. Tapi aku yang minta mereka tidak kesini. Kalau mau kesini cukup bawa makanan, uang dan doa. Jangan lama lama. Kalian harus mengerti aku. Terima kasih

“oh mereka pada sibuk. Makannya aku kesepian. Makasih ya udah mau nemenin”

“makasih juga udah ngerepotin”

“hahaha”

“hahaha”

Sepulang aku dari rumah sakit, aku terus berfikir. Aku ini bodoh. Aku sama sekali belum pernah mencoba mendekati perempuan terutama untuk dijadikan pacar. Aku gak tau gimana caranya membuat dia suka padaku

(tulilit tulalit..)

Suara handphoneku berbunyi tanda ada pesan masuk. Astaga! Ini sms dari ria. Alangkah gerangan dia ingat padaku. Apakah aku masih waras? ya

“selamat malam, bocah penakut, maaf ganggu malam kamu. Boleh aku bercerita? Aku sedang sedih”

“hei suster selamat malam. Kenapa? Kangen ya? Hihihi” (aku balas sms dari dia)

“geer, iya sih aku juga bosen pasien disini garing jadi sepi”

“tuhkan.. senengnya.. hahahahahahaha”

“ngaco ah, besok bisa ketemu. Jalan jalan yuk. Kamu sibuk ga? Temen temenku semuanya pulang ke rumah. Aku gada temen. Kali ini kamu yang harus nolong aku”

“hmm.. mau gak ya? Hehehe.. oke sebagai tanda balas budi aku ke kamu”

“besok malam ada acara di babakan siliwangi. Datang ya”

“siap! Mau aku jemput dimana?”

“di deket gasibuaja, kamu pulang ke antapani kan?”

“iya aku pulang. Sampai besok suster. Selamat malam”

“selamat malam”

Kali ini langit sangat terang. Bagai secerca harapan datang padaku. Tuhan memberikan kesempatan yang indah ini. Aku janji tidak akan menyiakannya. Sekali lagi terima kasih tuhan. Aku sangat bersyukur. Semoga saja baik

Mentari akan datang lagi. Sudah hampir pagi. Saatnya aku pulang. Mengisi tenaga untuk berkelana dengannya esok malam. Aku mau tidur. Kalian juga harus tidur. Selamat malam.
 
Bulu kuduk



Sebagian besar pasti dari anda pernah merasakan bulu kuduk anda berdiri dan menegang.

Kondisi teresbut lazimnya dikatakan sebagai tanda bahwa di dekat anda sedang ada makhluk halus atau hantu yang sedang berkeliaran. Sehingga kini banyak orang yang beranggapan jika bulu kuduk berdiri karena adanya makhluik lain yang berada di sekitar kita. Bulu kuduk sendiri akan berdiri dan terengkat tanpa harus dikomando atau dikordinasi terselebih dahulu, biasanya terjadi secara tiba-tiba di dalam sebuah kondisi tertentu.

Lantas benarkah bulu uduk berdiri karena kehadiran makhluk halus di sekitar kita?

Aku sih ya, definisi mahluk halus menurutku mahluk yang memberikan kenyamanan dan kelembutan setiap dia ada di dekat kita. Perempuan.



Memilihmu perlu kemampuan yang total

Gitarku saja tak cukup tuk jadi andalan

Memilihmu terpaksa menjadi pilihan

Hanya dirimu yang mengusik mimpi-mimpi

Aku tak pernah jadi pilihan terbaik

Mungkin aku sebaiknya bangun dari tidurku

Dan bawa mimpiku berlalu



Sudah lama tak menyapa rembulan. Malam ini langit sangat cerah. Bisa kulihat lampu kota yang indah nan jauh disana. Kini aku sedang berada di perbukitan daerah cartil di bandung. Ditemani hangatnya segelas kopi kue bersandar dan memeluk lisa sambil menyanyikan lagu adhitya sofyan – memilihmu. Aku sangat suka lagu lagu beliau. Lembut. Terimakasih om adhit.

Lisa? Kalian harus tau dia. Kupikir ria pun harus segera tahu. Dia adalah kekasih pertamaku. Dia senantiasa ada disaat aku sedang sedih. Memeluku dan bernyanyi bersama. Lisa bukan perempuan. Dia adalah gitar akustik yang mngajariku indahnya hidup dalam lantunan nada. Ingatlah kawan, sendiri itu tidaklah terlalu buruk. Aku mengutip beberapa kalimat dari temanku

“Sendiri itu mengartikan banyak hal. Salah satunya merenungi apa yang salah pada diri sendiri. Bisa juga membahas apa yang belum teralisasikan dari resolusi yang kita buat. Agar bisa diperbaiki, kadang kita butuh sendiri. Nah berawal dari situlah mimpi-mimpi besar terwujud !”

Yup, kita bisa introkspeksi dan memikirkan solusi untuk masalah kita. Ah.. Aku juga bisa memikirkan ria. Aku tidak mau kehilangan dia. Semoga dia juga memiliki perasaan yang sama denganku.



.......................................

Semenjak 2 bulan aku kenal dengannya membuat hati ini yakin untuk menentukan pilihan. ya, dia harus jadi milikku. karakter dia yang unik dan lucu seraya mebuatku jengah menunggu. tapi sudah seminggu aku tidak berkomunikasi dengannya. bulu kudukku ini pun rindu akan gentayangannya.

hari ini bertepatan dengan hari ulang tahunku, yah setidaknya ada agus yang setia menemani belajar untuk ujian minggu depan. terkadang aku iri dengan kalian. kayaknya enak ya banyak yang ngucapin dan seru seruan di hari spesial kita. bahagia menurutku itu simple.

lemas.. pagi ini rasanya malas untuk kemana mana, kuliah libur, teman pun banyak yang mudik. jikalau ada, aku tidak dekat dengannya. nasibku menjadi mahasiswa yang jarang masuk kelas. lanjut selimutan aja deh..

'tulittulit....' jadul banget suara telponku. tapi itu tak masalah. lagian siapa pagi pagi gini udah sms. paling sms operator. haiss..

tapi lama kelamaan aku pun jadi penasaran, mungkin ada operator cantik yang lagi kesepian dan mencoba menghubungi pelanggannya untuk dijadikan pacar. haha

"ciee" line dari ria.

ya tuhan betapa senangnya diriku. tapi apa maksudnya ciee?

"ciee kenapa?" balasku kebingungan.

"ada yang ulang tahun nih. selamat yaah.."

"iya makasih banyak. hehe"

kok dia bisa tau kalau sekarang aku ulang tahun? hmm.. positif aja deh, mungkin dia dapat notifikasi dari facebook. setidaknya pagi ini aku sudah merasa sedikit bahagia.

"udah lama ya ga ketemu aku kangen ngobrol sama kamu"

"eh. hahaha. iya aku juga lagi sakit nih. kamu kemana aja? lagi sibuk ya? sini dong rawat aku lagi" terkadang bohong itu baik :p

"maaf arman aku gabisa, seminggu ini aku lagi sibuk nyiapin tugas akhir jadi lupa sama temen. sekarang aku lagi penelitian di rumah sakit di dekat rumahku. aku lagi ga di bandung. maapin. hehe"

temen? hmm.. yah mungkin dia cuma menganggapku temen.. setidaknya dia tidak lupa denganku saat ini. dekat dengannya pun aku sudah senang. bukannya menyerah begitu aja. mungkin ini statusku yang terbaik untuk sekarang.

"yaudah deh. semangat ya. semoga lancar dan cepet lulus :) " balasku

"eh iya aku lupa. sebelum pulang aku sempet nitip surat ke satpam kampus kamu. diambil ya. itu buat kamu"

"surat cinta buatku? hehe. makasih" aku kegirangan.

"woo geer banget sih lau. bukan tau. udah ambil aja kalo engga aku gamau kenal kamu lagi" dia agak memaksa

"ah paling juga kuisioner buat skripsi kamu. males ah.. haha" ejek ku.

"oh yaudah kalo gitu aku kasih yg lain aja. bye!!"

waduuh ko jadi marah? yaudah deh daripada diambil orang aku ga rela

"iya iya ampun bu suster cantik. berangkat nih.. hehe"

"kan.. boong.. katanya sakit? ko jadi semangat gitu? hahaha dasar buluu :p " ledeknya

"ups.."

sial, aku lupa kalo aku bilang lagi sakit. ketauan deh boongnya. hehe. sudah terlanjur. kemudian aku mandi dan siap siap untuk berangkat mengambil surat yang ria titipkan di satpam kampusku.

......................................................

10 menit berlalu, aku terus melaju menuju kampus. ditengah jalan aku berpikir, apakah hari libur gini kampus ada yang jaga? hmm.. ternyata masih. maklum mahasiswa 'sweeper' datang ketika ujian saja. hehe

"permisi pak" sapaku

"iya ada apa dek?"

"maaf saya mau ambil surat dari titipan temen saya. namanya ria"

"oh"

sekilas dia memandangku jijik. entah apa yang salah denganku? tapi sumpah aku sudah mandi

"nama kamu arman?" dia semakin mengerenyitkan alis

"iya pak"

"nih" menyodorkan surat tersebut padaku

HAHAHAHHAAHHA... sontak aku tertawa keras, membuat bapak satpam itu ikut kaget. ternyata ini yang bikin bapak itu jijik ngeliat mukaku. dasar ria. mungkin dia menulis surat ini terburu buru hingga dia tidak mengecek ampolpnya. tulisan pada amplop itu "untuk bulu arman"
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Isi absen dulu ah bul, bagus nih baru bikib cerita udh panjang begini, semoga kedepannya kaga mandet yaa bul
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
buset udh panjang aja ni ceritanya
ninggalin jejak buat baca bsk
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd