Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

BU KADESKU, BONEKA SEXKU

GAIRAH YANG MEMBARA
PART -2


Disclaimer :
- Cerita Bu Kadesku, Boneka Sexku ini hanyalah fiktif belaka, termasuk kategori cerita paruh baya, khusus buat pecinta Milf, STW, BBW, Tante Jilboob, dll
- Dilarang share/ repost konten cerita beserta mulustrasinya di sosial media lain.
- Informasi detail semua gambar mulustrasinya silahkan bisa DM
- Nikmati cerita ini dengan bertanggung jawab dan jangan dibawa ke obsesi dunia nyata.



.........

Hujan yang turun semakin melebat. Beberapa kali juga petir datang menyalak nyalak membelah gelapnya langit. Hawa dingin yg menyeruak memanjakan mata untuk terpejam. Tak heran jika hujan lebat yang turun siang itu membuat orang orang yang di Desa Suka Bangun lebih memilih untuk tidur siang.

Di depan gerbang kediaman Bu Yulia, nampak sebuah sepeda motor seorang ojol berhenti untuk mengantarkan penumpangnya sampai di tujuan.

"Ini mas uangnya. Terima kasih ya" tangan basah Bi' Darmi yang basah nampak menyodorkan uang 30 ribu kepada pengendara ojol.

"Kembaliannya ambil saja," tambah Bi' Darmi yang nampak terburu- buru lantaran siang itu ia cukup basah kuyup karena hanya menggenakan mantel hujan plastik yang ia beli di pasar.

"Terima kasih, Mbak," kata sang pengendara yang girang karena dapat tips dari uang kembalian sebesar 8 ribu rupiah yang tak mau diambil. Setelah transaksi terjadi pengendara itu lantas langsung meluncur pergi meninggalkan Bi' Darmi yang meletakkan satu plastik kresek belanjaannya di atas tanah karena ia harus membuka pintu gerbang.

Setelah menutup gerbang dengan perlahan, wanita berusia 48 tahun itu lantas berlari kecil menuju teras rumah untuk segera berteduh. Saat dirinya mencopot mantel hujannya, Bi Darmi sempat mengamati mobil Pak Iwan yang nampak terparkir di halaman rumah.
"Ada Pak Iwan rupanya," pikirnya santai.

"Neng Cantika juga belum pulang," Bi Darmi juga mengamati motor Cantika yang belum terlihat terparkir dirumah.

Setelah melipat mantel hujannya dan mengeringkan kakinya yang basah dengan lain, Bi Darmi tanpa perlu memencet bel rumah itu lantas membuka pintu rumah dengan perlahan. Setelah masuk, ia sengaja menutup kembali pintu itu karena ia tak mau menganggu Bu Yulia dan Pak Iwan yang sepertinya sedang beristirahat mengingat lampu lampu dirumah itu dimatikan dan semua korden jendela ditutup.

Namun saat ia baru mulai berjalan masuk, ia mendengar suara yang janggal dari dalam ruang keluarga rumah itu. Karena merasa curiga, Bi Darmi sengaja berjalan pelan dan mengendap endap untuk memastikan dirinya tidak ingin menganggu sang majikan yang sepertinya masih bercengkerama di dalam ruangan itu. Sesampai di ujung tembok, Bi Darmi terlebih dahulu sedikit melonggok kedalam untuk memastikan apa yang terjadi.

Bi Darmi membeku dengan mata terbelalak sambil menahan mulutnya agar tidak bersuara. Ia tak percaya siang itu mendapati sebuah pemandangan yang amat membuatnya tidak percaya. Dari tempatnya berdiri mematung, ia melihat sepasang lelaki dan wanita yang amat dikenalnya tengah bercinta di atas sofa ruang keluarga itu. Bi Darmi seperti orang yang tersambar petir, berdiri mematung tanpa suara melihat sebuah kegilaan yang dilakukan kedua orang itu. Saat itu, tepat di hadapanya ia melihat Pak Iwan dan Bu Ambar sedang asyik mengadu birahi.

Pak Iwan nampak melepaskan semua celananya dan menyisakan kausnya saja. Sementara itu, Bu Ambar malah melepaskan semua pakaianya dan hanya menyisakan jilbab instanya saja. Pak Iwan nampak memangku tubuh telanjang Bu Ambar di atas sofa dengan kontol yang tertancap di pantat wanita separuh baya itu. Sementara itu, dengan posisi membelakangi Pak Iwan, Bu Ambar tengah mengerang keenakan sambil menghentak hentakkan pantat besarnya. Saat itu Bu Ambar tidak bisa melihat kehadiran Bi Darmi lantaran wajahnya sedang berpaling n berciuman dengan Pak Iwan.

"Gilaaa!!! Enak banget Mah, pantatmu!!! Kerasin mah, Hentak yang keras sayang!!!" perintah Pak Iwan yang tengah asyik menggenjot anus Bu Ambar di pangkuannya. Sambil asyik mencium bibir dan meremas payudara kendor wanita itu, Pak Iwan belum menyadari kalau Bi Darmi sedang melihat aksi keduanya.

"Aaaahhh Wan, enak wan... Puasin mamah sayang" Erang Bu Ambar yang kewalahan menghadapi ganasnya hentakan kontol Pak Iwan yang menghajar anusnya dengan keras. Tak hanya sambil menciumi bibir dan meremas payudaranya, Pak Iwan juga nampak mengelus elus jembut tebal yang menghiasi tempik Bu Ambar. Wanita yang masih memalingkan wajahnya ke hadapan Pak Iwan itu juga belum menyadari kalau aksi menjijikkan yang dilakukanya dengan Pak Iwan tengah dilihat oleh Bi Darmi.


( Ilustrasi Bu Ambar dengan kulit tubuhnya yang sudah keriput dan payudaranya yang sudah mengendur sebelum beradu asmara dengan Pak Iwan di atas Sofa )

"Uuuuhhhh... terus lonteku sayang. Enak banget sayang," ucap kasar Pak Iwan kepada mantan ibu mertuanya. Meski begitu, Bu Ambar nampak tak keberatan dengan panggilan nakal yang terus menerus diucapkan Pak Iwan kepadanya. "Aaah... nikmat mah, nikmat lonteku... Ahhh... mamah lonte! Mau di crootin dimana sayang?!"

"Jangan keluarin disini wan! Puasin tempik mamah lagi!!! Sepuasmu kalau di tempik mamah sayang !!!" Bu Ambar nampak meladeni kata kata kasar Pak Iwan.

"Mamah mau pejuh yang banyak ya!!!?" Bisik Pak Iwan di leher wanita itu.

"Ia sayang.... banjiri tempik mamah sayang. Entot tempik mamah yang keras nanti! Sekeras yang kamu bisa!!! Sepuas yang kamu mau!!! Puasin mamah siang ini wan!!!" Bu Ambar mengerang penuh birahi.

"Aaahhhh dasar lonte kamu mah!!! Aku entot tempik mamah yang keras nanti!!! " Pak Iwan semakin nakal n pandai memancing birahi terpendam Bu Ambar yang masih bisa dibilang ibu mertuanya sendiri.

"Iya wan... mamah gak sabar sayang! Aaahhhh.....aahhhhh..... Ahhhh!" Bu Ambar semakin tak tahan.

"Bug!!! ....Krossssaaaakkkk!!!" Dengan mata terbelakang tak percaya melihat sekilas petualangan terlarang antara pak Iwan dan Bu Ambar, Bi Darmi dengan sembrono sampai tak sengaja menjatuhkan plastik kresek belanjaannya di atas lantai. Ia tak percaya, Bu Ambar yang selama ini dihormatinya sebagai wanita yang alim ternyata sampai melakukan perbuatan yang sangat tak masuk akal itu. Bi Darmi yang tak percaya wanita itu sanggup bercinta dengan mantan suami dari anaknya sendiri.

Bi Darmi yang ceroboh karena menjatuhkan kresek belanjaan itu lantas tergopoh gopoh berusaha untuk memungutnya kembali dan mencoba untuk pergi dari tempatnya berada dan masuk rumah melalui pintu belakang. Namun sayang, suara hentakan benda jatuh di atas lantai itu justru mengejutkan Pak Iwan dan Bu Ambar.

Pak Iwan dan Bu Ambar sama sama menoleh ke arah sumber suara hentakan itu. Keduanya terperanjat tak percaya melihat sosok Bi Darmi sudah terdiri tepat di ambang gawang ruang tamu, tepat di hadapan keduanya.

"Bi Darmi!!! " Bu Ambar yang sangat terkejut hanya bisa memandang tak percaya bahwa sosok asisten rumah tangga rumah itu telah memergoki aksi tak terpujinya. Dengan posisi tubuh masih berada di atas pangkuan Pak Iwan, wajah Bu Ambar memerah lantaran sangat malu dan syock. Kemudian wanita itu nampak buru buru melepaskan pantatnya yang masih tertancap di kontol Pak Iwan lalu memunggut seluruh pakainya dan tergopoh gopoh berlari sambil telanjang menuju kamarnya. Bu Ambar yang malu bukan main melenggang gontai ke dalam kamar tanpa mempedulikan Pak Iwan yang juga nampak masih syock melihat Bi Darmi mengetahui aksi bejatnya.


Seperti apakah kisah gelap antara Pak Iwan dan Bu Ambar di masa lalu?

Apakah Bu Yulia akan mengetahui skandal terlarang ini?

Simak di part berikutnya....
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd