Bond is Lost
Salam kenal kepada seluruh pembaca a.k.a semproter sekalian.
Para moderator yg terhormat izinkan saya yang seorang newbie ini menuliskan kisah-kisah dari saya pada kesempatan kali ini.
Saya sudah menjadi silent reader semprot sejak 2014-an dan baru berani untuk membagikan pengalaman2 yg saya sekarang ini.
To the story......
Intro
31 Januari 2018.
Tiiit....tiit....tiit... (Alarm HP kumatikan)
"Yak pas jamnya, semua persiapan sudah selesai saatnya kita berangkat" ujarku.
"Gimana Bun, dah beres semua di koper kan ?" Tanyaku.
"Sudah yah, ayo,, mereka dah nunggu ditempat mama, ayah siap-siap untuk jadi sopir loh. Jangan ngantuk." Jawab istriku.
"Aman aja, sudah biasa ayah bawa mobil lintas kota lintas propinsi. Periksa kompor, air, dan kunci pintu." Pesanku.
"OK sudah semua, aman. Kunci nanti kita titipkan ke mama aja, biar bisa ngecek buat nyalain/matiin lampu, sekalian kasih makan ikan piaraan ayah." Istriku mengingatkan.
" Dah yok"
Kami pun berjalan menuju rumah diujung jalan, sekitar 100 m, rumah mertuaku.
Kulihat istriku memasuki rumah orangtuanya dan menitipkan kunci serta sedikit berbincang dengan adiknya.
Aku langsung menuju mobil Innova yang terparkir di depan rumah tsb dan menyapa orang2 yg ada di dalamnya.
" Weh mas, silahkan diisi posisi drivernya, kami pindah ke belakang dulu. Masih ngantuk abis jaga malam tadi, di kompleks lagi musim maling soalnya." Adam mempersilahkan.
" Ayo dek, kita pindah ke belakang" Adam mengajak istrinya, Nur, untuk pindah bangku.
"Iya" jawabnya singkat.
Sesaat kemudian istriku langsung duduk di bangku depan bekas Nur.
Mereka saling sapa dan ngobrol ngalor ngidul dengan mereka.
Aku langsung tancap gas karena untuk mengejar waktu karena lama perjalanan sekitar 3-4 jam untuk sampai tujuan.
Di dalam mobil ini selain kami berdua ada 4 orang lainnya.
Adam dan Nur pasutri yang keduanya berprofesi sebagai guru dan teman istriku dulu waktu masih mengajar di sekolah swasta.
Kemudian ada juga Dion dan Mai, mereka juga pasutri. Istriku, Nur, dan Mai dulunya adalah teman kerja di sekolah swasta. Dion adalah kakak kelasku jaman SMA dan jadi teman kuliahku satu angkatan di kampus dulu.
Tak terasa sudah hampir 2 jam berkendara, mereka memintaku untuk berhenti di warung makan dulu untuk makan siang dan pergi ke toilet.
Ku tepikan mobil ini dari jalan dan mereka langsung berhamburan keluar.
Para istri langsung menuju ke toilet, ya mungkin karena AC di mobil ini cukup dingin karena aku set di 23 C.
Aku, Adam, dan Dion bergerak ke arah warung untuk memesan makanan dan minuman.
" Gimana kerjaan mas Hery, aman aja?" Buka obrolan oleh Adam
"Aman aja mas, cuma harus adaptasi lagi ditempatkan di posisi yg baru" Mas Adam gimana ngajar, ku dengar minta mutasi balik ke asal ?"
"Yah itu belum disetujui sama sekolah, karena semenjak pindah ke negeri agak susah cari pengganti" kernyit Adam
"Iya begitulah mas, kemaren kami juga diskusi mau minta mutasi pindah ke daerah juga kantor belum bisa kasih" sambar Dion.
"Klo kalian pada pindah gak bisa jalan2 lagi kayak gini nanti, hahahaha..."tawaku.
Tak terasa para istri sudah menghampiri kami dan pesanan kami sudah datang.
Kami lanjut makan dan setelah selesai langsung tancap gas lagi ke arah tujuan.
Ternyata ada kendala selama di jalan. Jalur yg kami lewati terkena banjir dan kami harus memutar alhasil memakan waktu sampe 6 jam baru sampai di kota tsb.
Kami langsung menuju penginapan yg telah dipesan sebelumnya untuk kami.
Bersambung.....
Salam kenal kepada seluruh pembaca a.k.a semproter sekalian.
Para moderator yg terhormat izinkan saya yang seorang newbie ini menuliskan kisah-kisah dari saya pada kesempatan kali ini.
Saya sudah menjadi silent reader semprot sejak 2014-an dan baru berani untuk membagikan pengalaman2 yg saya sekarang ini.
To the story......
Intro
31 Januari 2018.
Tiiit....tiit....tiit... (Alarm HP kumatikan)
"Yak pas jamnya, semua persiapan sudah selesai saatnya kita berangkat" ujarku.
"Gimana Bun, dah beres semua di koper kan ?" Tanyaku.
"Sudah yah, ayo,, mereka dah nunggu ditempat mama, ayah siap-siap untuk jadi sopir loh. Jangan ngantuk." Jawab istriku.
"Aman aja, sudah biasa ayah bawa mobil lintas kota lintas propinsi. Periksa kompor, air, dan kunci pintu." Pesanku.
"OK sudah semua, aman. Kunci nanti kita titipkan ke mama aja, biar bisa ngecek buat nyalain/matiin lampu, sekalian kasih makan ikan piaraan ayah." Istriku mengingatkan.
" Dah yok"
Kami pun berjalan menuju rumah diujung jalan, sekitar 100 m, rumah mertuaku.
Kulihat istriku memasuki rumah orangtuanya dan menitipkan kunci serta sedikit berbincang dengan adiknya.
Aku langsung menuju mobil Innova yang terparkir di depan rumah tsb dan menyapa orang2 yg ada di dalamnya.
" Weh mas, silahkan diisi posisi drivernya, kami pindah ke belakang dulu. Masih ngantuk abis jaga malam tadi, di kompleks lagi musim maling soalnya." Adam mempersilahkan.
" Ayo dek, kita pindah ke belakang" Adam mengajak istrinya, Nur, untuk pindah bangku.
"Iya" jawabnya singkat.
Sesaat kemudian istriku langsung duduk di bangku depan bekas Nur.
Mereka saling sapa dan ngobrol ngalor ngidul dengan mereka.
Aku langsung tancap gas karena untuk mengejar waktu karena lama perjalanan sekitar 3-4 jam untuk sampai tujuan.
Di dalam mobil ini selain kami berdua ada 4 orang lainnya.
Adam dan Nur pasutri yang keduanya berprofesi sebagai guru dan teman istriku dulu waktu masih mengajar di sekolah swasta.
Kemudian ada juga Dion dan Mai, mereka juga pasutri. Istriku, Nur, dan Mai dulunya adalah teman kerja di sekolah swasta. Dion adalah kakak kelasku jaman SMA dan jadi teman kuliahku satu angkatan di kampus dulu.
Tak terasa sudah hampir 2 jam berkendara, mereka memintaku untuk berhenti di warung makan dulu untuk makan siang dan pergi ke toilet.
Ku tepikan mobil ini dari jalan dan mereka langsung berhamburan keluar.
Para istri langsung menuju ke toilet, ya mungkin karena AC di mobil ini cukup dingin karena aku set di 23 C.
Aku, Adam, dan Dion bergerak ke arah warung untuk memesan makanan dan minuman.
" Gimana kerjaan mas Hery, aman aja?" Buka obrolan oleh Adam
"Aman aja mas, cuma harus adaptasi lagi ditempatkan di posisi yg baru" Mas Adam gimana ngajar, ku dengar minta mutasi balik ke asal ?"
"Yah itu belum disetujui sama sekolah, karena semenjak pindah ke negeri agak susah cari pengganti" kernyit Adam
"Iya begitulah mas, kemaren kami juga diskusi mau minta mutasi pindah ke daerah juga kantor belum bisa kasih" sambar Dion.
"Klo kalian pada pindah gak bisa jalan2 lagi kayak gini nanti, hahahaha..."tawaku.
Tak terasa para istri sudah menghampiri kami dan pesanan kami sudah datang.
Kami lanjut makan dan setelah selesai langsung tancap gas lagi ke arah tujuan.
Ternyata ada kendala selama di jalan. Jalur yg kami lewati terkena banjir dan kami harus memutar alhasil memakan waktu sampe 6 jam baru sampai di kota tsb.
Kami langsung menuju penginapan yg telah dipesan sebelumnya untuk kami.
Bersambung.....