Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA [ Birahi Mertua ] Asmi

Bimabet
hahahahahha asik juga... padat dan crot... terus tamat.... kami puas dan tdk perlu menunggu-nunggu kapan tamat....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ibu Mertuaku merintih dan menjerit sangat keras, nafasnya terlihat tidak teratur menahan orgasme yang menyerangnya, Vaginanya terasa sangat basah dan siap menyemburkan cairan kewanitaan.
Ku jilati terus lidahku sedalam dalamnya ke dalam Vagina Ibu Mertuaku sambil sesekali menekan klitorisnya dengan ujung lidahku, sesekali dia kembali menjerit seperti dimabuk kepayang, aku dapat merasakan menggilnya tubuh Ibu Mertuaku dengan wajahku yang benar2 lekat pada Vaginanya. Dan aku juga bisa merasakan mengalirnya cairan kewanitaan yang tersembur dari Vaginanya mengalir ke bibir, mulut dan lidahku.
Kutarik mundur kepalaku dari Vagina Rini Sang Ibu Mertuaku, Vaginanya terlihat memerah sangat sexy, bersamaan itu pula Rini secara otomatis berlutut dilantai seperti kehilangan topangan.
RINI : Luar biasa sayang, enak banget. Kamu belum menyerah kan?.
AKU : Belum donk Bu, tapi Maaf ya Bu, soalnya kita sebelumnya belum pernah berbuat sampai sejauh ini. Kataku sambil tersenyumkearah Ibu Mertuaku sambil meremas halus salah satu payudaranya.
RINI : Bagus!! Oleh karena itu, sekarang Ibu Mau tau, apa yang bisa kamu lakukan ke Ibu? Ibu mertuaku menyeringai genit kepadaku.
AKU : Hmmm....kira2 apa ya bu, klo menurut ibu ngapain lagi nih kita? Aku gentian menggoda dirinya.
Rini Sang Ibu Mertuaku merogohkan tangannya ke buah Zakarku, dan dia juga meraba batang Penisku yang sudah tegak tercetak di celanaku.
RINI : Nah, ini dia, Ibu Mau tau kehebatan dari Penismu. Sahut Ibu Mertuaku sambil meraba batang penisku.
AKU : Ohh...yang ini memang sangat bagus Bu. Yang pasti anak perempuan ibu gak pernah mengeluh atau complain sama yang satu ini.
RINI : Tapi kan aku bukan Nadya,lho.....Maksud Ibu, harapan ibu boleh dong lebih tinggi dari Nadya, Ibu mau yang lebih Dari kamu
Rini berhenti bicara dan maju selangkah, untuk mulai melepaskan celanaku. Lalu Ibu mertuaku menyelipkan pinggulnya diantara kedua kakiku yang terbuka lebar, lalu dia memasukan tangannya kedalam celanaku untuk memegang dan merasakan ke-ereksian Penisku yang sudah sangat keras. Ketika aku rasakan genggaman tangannya pada batang penisku, kurasakan sensasi yang luar biasa, dan membuatku sedikit mengerang, ketika genggaman tangannya mulai mengocok penisku naik dan turun. Dan Ibu Mertuaku melihat kearah mataku, yang menyiratkan kepuasan sensasi bercinta dengan sang Ibu Mertua.
RINI : Sudah berapa kali kamu membayangkan bersetubuh dengan ku, sayang..?. Dia berkata sambil terus mengocok penisku.
Aku naikan salah satu alis mataku sesekali sambil bertatapan dengan mata Ibu Mertuaku, dengan maksud memberikan padangan yang mengejutkan hatinya, sambil sedikit tersenyum simpul kepadanya.
AKU : Udah gak ke itung lagi Bu, sering banget. Jawabku.
RINI : Klo Ibu tuh sebenernya, udah dari dulu pengen banget bersetubuh dengan kamu sayang. Sampai kadang Ibu berpikir bahwa Nadya Anak perempuanku itu, egois banget ya nyimpen kamu untuk dirinya sendiri.
AKU : Lha bu, aku kan nikah sama dia Bu. BUkan sudah seharusnya begitu. Jawabku sambil menahan nikmatanya kocokan demikocokan yang dilakukan oleh Ibu Mertuaku.
RINI : Hmmmm....!!Betul sayang, tapi gak ada salhnyakan kamu tau sedikit tentang Ibu dari Istrimu. Rini kembali menyanggah pendapat ku, dengan tersenyum lebar dengan penuh kenakalan.
AKU : Ooohhh...sshhh....Akhhh...Apa tuh Bu, yang perlu aku tau tentang ibu? Tanyaku sambil mendesah keenakan.
RINI : Disaat aku ingin sesuatu yang agak nakal, dan pasti aku Ibu Mertuamu bisa mendapakannya. Dan apa yang ku mau sekarang adalah disetubuhi oleh mu Sayang, disetubuhi oleh Menantuku sendiri!! Matanya menatapku sangat nanar dan penuh nafsu birahi yang sangat tinggi, dia memandangiku sambil agak meremas batang penisku dengan sangat gemas.
AKU : Ibu..ya..ya..yakin Bbbu dengan kata2 Ibu, gak takut dddosa bu?
RINI : Hahahaha...Sayang, Hidup ini sangat singkat lho,kenapa sih kita buang2 waktu, ayo Sayang, setebuhilah Ibu Mertuamu ini...!!. Rini tertawa sambil menjawab pertanyaanku.
Aku melenguh panjang, merasakan antara kenakan dan mencoba berpikir kembali sebelum ini terjadi, bahwa kejadian ini terjadi begitu cepat. Tidak ada lagi yang bisa kupirkan. Sejauh ini yang bisa kupirkan hanyalah, sebuah fantasi terbesar dalam hidupku yang sedang terjadi.
Rini mulai menghentakan kocokannya dengan perlahan, saat kocokan keatas dia menghentakan keatas, saat kocokan kebabawah dihentakannya kebawah. Hentakan demi hentakan dari kocokannya membuatku seperti berada pada surga dunia yang sangat indah.
RINI : Sekarang, Ibu mau kasih tau kamu, klo Ibu Mertuamu ini sangat suka sekali disetubuhi dengan pelan, tapi dengan hentakan yang keras. Aku suka dengan gerakan yang sedikit agak kasar, setelah kita selesai bercinta nanti, Ibu mau merasakan bahwa Ibu benar2 terasa habis disetubuhi.
AKU : Ibu juga suka kan ngomong agak kotor, iya kan? Tanyaku, dan penisku sudah benar2 tegak dan sangat keras.
RINI : Nah itu dia Sayang, oleh karena itu Ibu bukan mau bercinta denganmu, tetapi Ibu hanya ingin bersetubuh denganmu, sayang. Ibu hanya ingin menyetebuhi menantu laki2 ibu!! Ya, selayaknya seperti binatang lah gitchu..., dan mungkin insting binatang telah merasuki kita sayang...hanya kepuasan..Lho. Kamu harus tau Sayang, binatang bersetubuh untuk berkembang biak, tapi masa2 reproduksi aku sudah berlalu lho..., tapi klo nafsu birahi Ibu Mertuamu ini akan tetap ada sampai kapan pun, Sayang.
Rini sang Ibu mertuaku berbicara seperti itu kepadaku dengan cara sedikit melakukan desisan dan desahan yang terlihat seperti memimpikan kepuasan sensai birahi yang sangat luar biasa sambil dia berjongkok diantara kedua paha ku yang terbuka lebar dengan meremas remas bantang penisku, yang semakin membuatku terdiam bingung ingin menjawab apa dan gusar tak tertahankan untuk merasakan liang sanggama di dalam Vagina Rini Ibu mertuaku itu.
RINI : Apa sayang, kamu mau apa sich?Gmn, kamu tertarik tak, untuk menyetubuh kelinci betina yang sekarang sedang menyiksamu ini?.
Untuk sementara aku terdiam bingung amu menjawab apa. Tetapi sisi liar Ibu Mertuaku sangat membangkitkan gairah birahiku, apalagi perkataannya tentang sex yang sangat membuatku terangsang, dan aku belum pernah mengalami keterangsangan seperti ini, dengan Nadya sekalipun, sambil diiringi remasan2 yang sedikit agak kasar kepada Penisku dengan hentakan2 kopcokannya, yang makin membuatku tersiksa menahan gejolak nafsu birahi untuk menyetubuhinya yang sudah tidak mungkin aku bending lagi, memang penisku terasa gak sakit dengan kekasarannya tapi sensasinya membuat ku menikmati perlakuan dan gerakan tersebut.
AKU : Ooohhh....akkhhh, Ibu.....sshhhh... Aku akan bersetubuh dengan Kelinci Betina ini, kapanpun dia mau. Aku menjawab pertanyaannya sambil menikmati siksaan birahi yang dilakukan terhadap penisku, dan Rinisambil tersenyum dan dia tau, akhirnya dia hampir sukses untuk menggoda ku.
RINI : BIlang dong sayang, bagaimana caranya rusa jantan muda ini menyetubuhi ku?Apa yang akan kamu lakukan dengan Penismu yang sudah berdiri tegak dank eras ini, terhadap Ibu Mertuamu ini?.
Akhirnya aku tau sekarang, kapan aku harus melontarkan kata2 ini kepada Ibu Mertuaku yang aku hormati, segani, yang sekarang terlihat seperti pelacur, yang siap untuk disetubuhi oleh Suami dari anak kandunya sendiri.
AKU : Aku akan menyodok Vagina Ibu dengan menghantamkan penisku sedalam2nya, dan kamu akan menikmatinya Kelinci Betina Cabul!! Akan ku kocok penisku ini sedalam2nya di dalam Vaginamu, Pelacur..!!!
RINI : Ooo yeah....Dasar kamu penis bajingan, kata2 kamu jadi bikin ibu Horny bgt deh...apakah cmn ini aja kata2 berengsek yang bisa keluar dari mulut kamu?
AKU : Tunggu aja bu, dan lihat apa yang akan terjadi nanti. Jawabku.
Sambil kukatakan itu, aku mendorong Ibu Mertuaku kelantai, hingga dia agak terduduk akibat doronganku, dan terlihat kakinya yang terbuka lebar, dan aku lagsung mencengkram kedua pahanya dan agak melbarkannya lebih lebar lagi, aku mendorong badannnya kedepan sampai aku rasakan pinggulku berada pada jarak terdekat dengan liang vaginanya, dan aku dapat merasakan kepala penisku menyentuh klitorisnya. Aku tahan batangpenisku agar tidak langsung masuk kedalam vaginanya, dan aku mulai memegang batang penisku ku kocok perlahan an aku gesek2an pada bibir vaginanya.
AKU : Vagina mu sdh siap belum untuk ku tusuk, perek..!! Kutanya Ibu Mertuaku dengan kata yang agak kasar.
RINI : Aku udah pernah merasakan yang lebih besar dari ini, bajingan..!! Katanya sambil sedikit mendesah dan memajukan pinggulnya.
AKU : Yeahhh...aku berani bertaruh, berarti udah banyak kan yang masukin Penisnya ke Vagina Ibu...hehehe. Aku mencoba membalas pernyataannya.
RINI : Apa kamu bilang...?? Klo aku membuka pahaku untuk semua lelaki,katamu..?
AKU : Yup, benerkan bu.., kan Ibu tadi bilang pernah rasain yang lebih gede...hehe.
RINI : Yeahhhh...,hehehe...tapi Ibu Yakin koq, pasti ada lelaki yang bisa melakukan ini lebih baik dari kamu,..hahahaha. Ibu mertuaku tertawa, tetap dia terlihat selalu mengcilkan hatiku, atau dia berkeinginan besar akan kepuasan yang nanti akan kuberikan kepadanya.
Aku sudah tidak sabar lagi memposisikan penisku di depan gerbang kenikmatan itu, bibir vaginanya sduah terlihat sangat basah becek, dan siap menerima hujam2 hujaman dari penisku.
AKU : Aah..berisik banget sih Bu...dasar Ibu Mertua Pelacur....mending rasain ini...!!
Aku katakan sambil mendorong maju pinggulku dengan sekali hentakan yang menyebabkan Penisku masuk sedalam 3 inci kedalam Vagina Ibu Mertuaku dan aku dapat merasakan bahwa ini belum masuk sepenuhnya, ku tarik lagi penisku secara pelahan dan ku hujamkan lagi kali ini penisku dengan hentakan yang lebih keras dari hentakan awal. Kurasakan vaginanya yang memang terasa masih sempit walau dengan hempasan keras penisku, aku masih merasa belum sepenuhnya masuk. Dengan hujaman penisku yang agak kasar, kulihat Ibu Mertuaku menjerit, entah kesakitan atau menikmati dan kulihat kuku jarinya mencakar dan mencengkram karpet yang menjadi alas persetubuhan kami di lantai, yang baru kusadari bahwa teriakannya adalah sebuah jeritan dari dampak kenimatan birahi sebuah sensasi benturan yang sangat kuat dari Penisku terhadapa liang Vaginanya yang sangat tiba2 dan terasa agak mendadak.
RINI : Akkhhhh......sshhhhh eemmpffff....yesss, iya sayang masukin penismu yg dalam ke Vagina Ibu, setubuhi aku...sayang...!! Berikanlah Ibu Mertuamu ini kepuasan yang terbaik!! Keluarlah kata2 dan jeritan mendesah dari mulutnya, kutindih tubuhnya yang sangat sexy dan sangat menggiurkan itu.
Dengan menindih tubuh Ibu Mertuaku, aku memberikan respon atas perkataannya. Ku lanjutkan pompaan penetrasi pada Vagina Ibu Mertuaku yang makin basah berlendir dengan hujaman hujaman yang cukup keras dan bertenaga dengan sangat perlahan dan semakin dalam tiap hujamannya. Hentakan demi hentakan yang semakin dalam kuberikan dari penisku terhadap Vagina Ibu Mertuaku Rini, memberikan sensasi tersendiri yang sangat luar biasa yang dapat kurasakan, setiap hentakan membuat Rini Sang Ibu Mertuaku menjerit kesakitan, mendesah keenakan dimana rasa itu bercampur menjadi satu untuk dia rasakan, tubuhnya pasrah menerima hujaman dan tikaman dari Menantunya, wajahnya sedikit memerah menahan rasa sakit pada Vaginanya yang memang ku hantam sangat keras dengan penisku, siksaan demi siksaan birahi dari nafsu persetubuhan kami yang kami lakukan membawa kenikmatan tersendiri bagi dirinya dan kepuasan bagiku dengan melihat wajahnya yang sangat cantik sexy dan menawan akhirnya dapat kusetubuhi, anganku terwujud. Ibu Mertuaku seperti ketagihan akan rasa sakit dan nikmat yang dia rasakan sewaktu penisku keluar masuk di Vaginanya.
Dalam beberapa detik akhirnya Vagina Rini mulai agak melonggar dan terasa tidak terlalu sempit lagi, dan akhirnya bisa menerima penisku seutuhnya di dalam vaginanya. Tubuhnya mulai mengikuti irama hentakan penetrasiku maju dan mundur, tiap gerakan, kami nikmati dengan penuh konsentrasi dan tiap gerakan juga menciptakan bunyi seperti tepukan atara basahnya kulit yang beradu akibat benturan demi benturan yang tercipta, menambahkan sensasi persetubuhan tabu yang sangat terlarang ini makin nikmat dan tidak ternilai keindahannya, antara diriku dan Ibu Mertuaku.
Melihat kebawah, kearah Tubuh Ibu Mertuaku yang sangat menggoda, aku merasakan suatu nafsu dari gairah keintiman yang mendadak secara tiba2 muncul untuk mencium Ibu Mertuaku. Kumajukan sedikit wajahku kearah bawah searah dengan wajah Rini Sang Ibu Mertuaku, dengan posisi penisku tetap melakukan penetrasi pada vaginanya, kutatap matanya tanpa basa basi langsung kukecup bibirnya yang bergincu merah muda, kulumat bibinya dengan bibirku dengan sedotan2 penuh nafsu. Dengan hisapan bibirku terhadap bibirnya, Ibu Mertuaku bereaksi dengan melingkarkan kedua lengannya kepunggungku dan memeluku dengan sangat erat, Rini mendekapku sangat erat penuh dengan nafsu binatang, dia membalas tiap ciuman yang kulakukan dengan penuh kegilaan, persetubuhan ini telah dimulai, persetubuhan yang sangat erotis sensasional dan penuh dengan kenikmatan dosa yang sangat berbirahi tinggi, antara aku dengan Ibu Mertuaku.
Ku jejalkan lidahku kedalam mulutnya sampai dengan ketenggorokannya, Ibu Mertuaku membalas dengan menghisap lidahku dengan penuh nafsu, kulihat percumbuan kami, Mata Ibu Mertuaku terpejam menikmati digauli oleh menantunya, dan mungkin dia membayangkan bahwa lidahku adalah penis yang sedang merogoh masuk ke dalam mulutnya.
Kami mencium,menghisap, menjilat an menggoda satu sama lain, gairah dari nafsu birahi kami mulai memuncak, suara2 desahan, keanakan, dan jeritan kami memenuhi selurh ruangan tengah, dimana tempat kami sedang bergumul. Beberapa saat persetubuhan kami, aku merangkul erat tubuhnya dan memutar posisi kami tanpa melepaskan penetrasi antara penisku dan vaginanya, sekarang Rini Ibu Mertuaku berada diatasku dan aku bisa melihatnya lebih liar, seperti pelacur yang sedang beraksi.
Gairah persetubuhan terus berlanjut, Rini mulai merebahkan tubunya diatas tubuhku dan mukanya bertumpu pada pundakku yang dimana wajahnya menjadi tepat disebelah pipiku, dan dia memerintahkanku untuk mencium kembali bibirnya, perintahnya langsung kulakukan dengan mendekap erat tubuhnya.
Tiba2 Rini menarik bibirnya dari bibirku, dan kembali duduk diatasku bertumpu pada lututnya. Dia sedang merasakan kenikmantan dari kerasnya batang penisku yang seutuhnya ada didalam dirinya di dalam Vaginanya yang masuk sangat dalam, dan dapat kurasakan penisku menyentuh diding rahimnya, dimana tempat Istriku Nadya dikandungnya selama 9 bulan, tetapi karena sekarang Ibu Mertuaku berada diatasku sepertinya sekarang dia ingin mengendalikan sepenuhnya Persetubuhan ini. Dengan gayanya yang sudah pasti bagaikan pelacur tingkat tinggi, Ibu Mertuaku meremas remas kedua payudaranya dengan kedua tangannya sambil menaik turunkan badanya memompa vaginanya terhadap penisku, ketebalan penisku tengelam dilahap oleh Vagina Ibu Mertuaku, dan aku mulai merasakan cairan Vagina Ibu Mertuaku mulai mengalir keluar melalui sela2 antara batang penisku dan bibir Vaginanya.
Aku berbaring santai saati itu penuh dengan ke relaks-an, memandang keatas kearah Ibu Mertuaku, memuaskan birahiku dengan memandangi pemandangan yang sangat luar biasa yang baru kali ini aku alami seumur hidupku, sepasang payudara wanita berumur yang masih sanagt indah bergantung dan berggoyang naik turun yang terlihat dari dalam pakaiannya yang sangat halus menerawang. Payudaranya membuatku menjadi membayangkan sebuah gelombang, sebuah gelombang payudara yang cukup berisi dan padat yang siap timbul ke permukaan. Ku raih payudara Ibu Mertuaku itu, kuremas dengan telapak tangan ku satu demi satu. Ku nimtai sensasi itu, impianku selama ini yang akhirnya terwujud, payudara yang indah yang masih terlihat seperti wanita yang sedang menyusi, masing sangat montok sekali dan sangat natural.
RINI : Iya sayang, kaya gitu, pegang terus payudara Ibu, selagi aku menaiki kamu,...akkhhhh Sayang,....Ooh...aah....saaaayang...aku mau kamu sepenuhnya sayang,seutuhnyaaaa...,Ibu mau setiap inci-nya dari Penismu memenuhi Vaginaku....aaarrgghhhhh!!!.
Ibu mertuaku terlihat seperti akan mencapai klimasknya, tubuhnya tegang dan makin liar seperti binatang, tubunh ibu mertuaku maju sedikit agak membungkuk dan memindakkan tangannya keatas dadaku dan mencengkram erat dadaku dengan cakarnya dan berpindah lagi ke lantai bersamaan dengan tubuhnya yang mulai menggerakan pinggulnya dengan cepat, sangat menggebu gebu agak kasar, nafasnya mulai tidak teratur sering dengang kocokan Vaginanya terhadap Penisku naik dan turun, yang memang rasanya sangat luar biasa.
RINI : Ooohhhh...sayang...aku sebentar lagi nih...hhhuuufffff....argghhhhhh...., sangat...sangat gak tahan nih Ibu Mertuamu...!! Buat aku puas sayang...buat aku klimaks..., setubuhilah Ibu Mertuamu yang sekarang menjadi Kelinci mu yang binal, dan puaskan pelacurmmuuuuu ini sssaaaayangg...!!.
Ku raih lagi kedua payudaranya dengan kedua telapak tanganku, kujepit putingnya dengan jari2 ku sambil kuremas payudaranya, yang mengakibatkan Ibu Mertuaku menjerit nikmat.
AKU : Iya Bu...nikmatin Bu, semprotin Cairan klimaks Ibu ke Penisku, biar aku bisa rasakan vagina ibu lebih nikmat lagi!!.
Beberapa kalimat yang terlontar dari mulut Ibu Mertuaku. Bola matanya terpejam di balik kelopak matanya, tubuhnya seperti menjadi kaku, Vaginanya mengjang sangat hebat, mulutnya terbuka menganga meracau tidak karuan dan beberapa detik kemudian Rini mendesah, mengerang hebat, tubuhnya bergetar, seperti anjing betina yang sedang melonglong disetubuhi pejantannya, dan aku langsung bisa merasakan hangatnya cairan Vagina Ibu Mertuaku yang sebenarnya Cairan surgawi Ibu Mertuaku yang mengalir menelusuri batang penisku yang masih tertancap di Vaginanya.
Akhirnya tubuh Ibu Mertuaku merosot tumbang ke dadaku, tubuhnya masih sedikit bergetar agak gemetaran efek dari klimaks yang baru dialaminya tadi, Ibu Mertuaku mendesah dengan sedikit mengerang halus ke kupingku sebagai tanda bahwa dia telah mencapai puncak kenikmatan klimaks dari persetubuhan yang kami lakukan.
RINI : Ohh Sayang, yampun...Itu tadi benar2 Surga, Ibu Merasa seperti di Surga. Desahan yang keluar dari mulut Ibu Mertuaku.
Aku berpikir, bahwa urusanku belum selesai, jika dia sudah aku belum. Memang kurasakan tubuh Ibu Merutaku sudah sangat lemas lunglai dan merosot diatas tubuhku, tetapi Penisku masih berdiritegak dengan kerasnya di dalam Vaginanya, sudah sampai sejauh ini tindakan dari kami berdua dan aku juga harus mendapatkan kepuasan darinya, dan ini adalah penentuanku untuk segera mengisi penuh rahimnya dengan spermaku, sebelum dia tersadar dari kelemasannya.
Dengan mendekap erar kembali tubuhnya, dengan segala sisa keatanku kubalikan kembali posisiku seperti awal dengan posisi sekarang berada ku diatas Ibu Mertuaku. Hal ini ternyata tidak diperkirakan dan tidak seperti yang Ibu Mertuaku harapkan, dan sperti yang sudah terjadi dengan keadaannya di bawahku, Ibu Mertuaku mulai merasakan kembali serangangan dan hujaman secar penuh penisku kedalam Vaginanya.
RINI : Ya ampun Sayang, udah donk...jangan lagi...plisss!!. Dia memohon kepadaku.
Aku sama sekali tidak mempedulikan perkataannya. Aku selipkan tanganku ke bawah masing2 pahanya dan secepat mungkin mengangkat pahanya keatas dan membuka lebar sampai dengakulnya hampir saja menyentuh payudaranya. Sesegera mungkin ku tancapkan dalam2 penisku kedalam vagina Ibu Mertuaku sampai kurasakan kembali dinding rahimnya yang menyentuh kepala penisku, dan aku kembali merasakan nikmatnya kelaur masuk penisku di Vaginanya yang masih terasa agak basah tetapi juga agak kesat, dan disitulah letak kenikmatannya.
RINI : Tidaaaakk....sayang, jangannn,Plis..!!. Ibu mertuaku sudah kehabisan tenaga.
Tanpa mendengarkan perkataannya, tanpa ampun kuhentakan penisku yang masih teteap keras ke dalam Vaginanya secara kasar dan kali ini temponya sangat cepat, kumasukan lagi..lagi..dan lagi...tanpa menghiraukannya.
RINI : No...no...jangan...lagi..sayang...Oohhhh yeaahhhh akhhh yesss... Rini kembali mengerang keenakan seiring dengan dirinya mendekati klimas untuk yang kedua kalinya.
Ku tekan kebawah sekuat tenaga, tubuhku menindih paha Ibu Mertuaku yang sudah terbuka lebar hingga hampir menyentuh payudara Rini, dan posisi ini adalah posisi yang paling sempurna untuk melepaskan spermaku ke dalam Rahim Ibu Mertuaku.
RINI : Ooohh..yesss...bajingan kamu Nang,...yes..yes...yes...selesaikanlah cepat....
Rini mencoba mengangkat tubuhku dengan sekuat tenaganya, karena daya dorong tubuhku yang terlalu kuat, dan efek dari klimaksnya yang kedua yang kembali menyiksanya di dalam kenikmatan, semua syaraf seperti bersetruman satu sama lain, tetapi tubuhku tetap memompa dirinya, mungkin Ibu Mertuaku berpikir aku menggunakan Penisku dengan sangat kasar kepadanya dan mungkin dia menyukainya, kulakukan Penisku untuk menghujam Vaginanya seperti mau menombak lantai.
Akhirnya aku memuncratkan Cairan surgawi lelakiku ke dalam Rahim Ibu Mertuaku, dimana tempat Istriku Nadya dikandung dan dilahirkan, dan Ibu Mertuaku akhirnya bisa mendengar raungan hebat yang keluar dari mulutku, dan Rini mulai merasakan tubuhku mulai melemas, dan kupingnya bisa mendengar desahan kepuasan yang keluar dari mulutku dan aku sangat yakin nahwa Ibu Mertuaku dapat merasakan ledakan yang menyemprotkan benih kehidupan yaitu cairan putih kental yang membanjiri Rahimnya.
Ibu Mertua ku pun bisa merasakan tubuh menantunya seperti tumbang diatasnya dan mulai melemas, otot2 ku mulau relaks kembali, aku merosot merebah ketubuh Ibu Mertuaku, dan kejadian ini akhirnya berakhir.
Ku cabut Penisnku dari Vagina Ibu Mertuaku, dan aku pindah berbaring di sebelahnya dan sedikit melakukan percakapan selepas permaianan sex terlarang ini. Dengan sedikit percumbuan mesra yang kadang masih kami lakukan sesekali.
Ciuman ringan sesekali kukecupkan di bibir Ibu Mertuaku, dan juga bergantian. Pada akhirnya kami berdua menyadari bahwa di malam yang basah dan dingin ini, dengan semua kejadian yang telah terjadi merubah hubungan aku dan Ibu Mertuaku, antara Mertua dan Menantu, entah menjadi apa, yang pasti kami tau sama tau dan mau sama mau. Di lain waktu kadang kami lakukan kembali, jika memang keadaan sedang mendukung.

At least this Story just my Imaginations, is not real.
Because, I Really2 Obsess with my Mother In Law.

TAMAT - THE END
Hampir 30 menit aku habiskan waktu untuk mengentot memek mertua tiriku ini. Setelah reda dari gelombang birahi, kami lalu berpakaian kembali tak lupa keisenganku muncul kembali, aku meremas susu dan pantat bu asmi.

"iihhh, andiii, usil banget siich", katanya

"tapi suka kan di usilin susu sama pantat nya ?", tanyaku

"mmmhhhh, enggak suka tapi....", kata bu asmi tanpa melanjutkan ucapannya

"ketagihan yaaa", potongku

Bu asmi hanya tersenyum genit medengarnya. Lantas aku menyambung ucapanku

"bu, memek ibu bener nikmat", kataku

"sama, kontol kamu juga bisa buat ibu ketagin untuk di entot", balasnya

Setelah itu kami berpelukan dan berciuman, tanganku meremas remas pantat semoknya lalu kami ke luar kamar menuju ruang tv, kami pun langsung duduk di karpet, aku lihat anak bungsuku masih tidur terlelap. Kulihat ke arah jam dinding, waktu menujukan pukul 10.30, segera aku tawarkan makan kepada bu asmi

"bu, mau makan sama apa ?", tanyaku sambil tangan melingkar di pundaknya

"apa aja dech. emang anis masak apa ?", tanyanya

"Ada ayam goreng sama sayur bayam bening", jawabku sambil tangan ku hinggap di susu nya meskipun di luar gamis putihnya dan meremasnya lembut

"ya udah itu aja, ooaacchhh, nnddiii", jawabnya sambil mendesah

"ibu ga pake bh yaaa ?", tanyaku

"ooohh, iyaaa,, mmmsshhh, sengajaa, oohhh, supaya kamu bisa remes susu ibuuu, ooogghhh", sambil mendesis

"kamu memang binal, asmiii, mmmhhh", kataku sambil memperkuat remasanku dan memilin pentilnya

"aaacchhh, nnddiii, uudaaahhh nantii lagii, ooohh", erangnya

"memek kamu harus tiaap hari di entot sama kontolku kalo gini, hhaahhh", sergahku

Aku langsung melumat bibir sensual milik mertua tiriku ini

"mmmsshhhhh"
"mmmsshhhhh"

"Paaahhh, paaaahhhhh, bukaa pintuuu", kata anak sulungku dari luar

Seketika itu juga aku menghentikan segala kegiatanku dan beranjak untuk membuka pintu untuk anakku.

"ttuuchh kan, benar kata ibu", katanya

"iyaaa, buu"

"bu, andi pengen sekali lagi ngentot yaa", pintaku

"iyaaa, makanya ibu ga pake bh sama celana dalam", jawabnya

"lagian ibu juga ketagihan sama entotan kamu, sayaang", sambungnya

"udah sana, bukain pintunya dulu", katanya lagi

Setelah itu kami isi waktu dengan saling berseda gurau bersama anak2ku. Lalu diteruskan dengan makan siang bersama. Biasanya setelah makan siang anak2 bermain sebentar di dalam rumah lalu tidur siang. Waktu terbaik untuk mengentot memek mertua tiriku ini adalah pada saat jam tidur siang anak. Sambil menemani anak bermain kami biasanya saling raba kemaluan atau ketika ada waktu sempit kami saling cium, saling lumat bibir. Setelah anak2 tidur, bu asmi berinisiatif untuk memcuci piring bekas kita makan namun aku melarangnya tapi bu asmi bersikukuh untuk mengerjakannya, ya apa boleh buat, aku biarkan bu asmi untuk memcuci piring.

Ketika bu asmi sedang asik mecuci piring, aku sudah tidak tahan lagi untuk menjamah memek tembemnya itu, akupun menyusulnya ke dapur. Terlihat bu asmi berada di wastafel sedang mencuci piring lalu aku peluk dari belakang, tanganku bergelirya di toketnya dengan meremas2, satu tangan lagi menuju ke arah memek nya dengan mengelus2. Mendapat perlakuan itu bu asmi hanya bisa mendesah

"aaccchhh, mmmssshhhh, nnddiii, ooohhh"

Aku segera membuka semmua pakaianku lalu mencium leher bagian sampingnya. 1 tanganku menyingkapkan gamis itu ke atas sampai pinggangnya sehingga pantat bulat putih dan mulusnya kini menempel dengan kontolku

"aacchhhh, nnddiii, kamuuu udahhh nafsuuuu yaaa, ooohh"

"kontol kamuu udah ngaceng", desahnya

"iyaa sayaang, aku ga tahan sama tubuh kamu asmiii, ooohh", timpalku

Aku gesek2kan kontolku ke belahan pantatnya, sungguh sangat lembut, padat berisi dan kenyal buah pantat bu asmi

"pantat kamu semook asmii, aku sukaa pantat seperti ini", kataku sambil meremas bagian pantatnya

Plllaaakkkk

"aaawwwwww, aaaccchhhh", pekiknya ketika tanganku menampar pantatnya

Aku gesek2 dan tekan2 kontolku di pantatnya, bu asmi meresponnya dengan menekan pantatnya berlawanan dengan tekananku dan dia menaik turuhkan tubuhnya sehingga menambah enak pemanasan ini. Tanganku menjelajahi memek dan itilnya

"aaacchhh, memekk ibuuu udah basahh sayaangg"

"cepet entoott memek ibu, oooaaacchhh"

Segera aku bungkukan tubuh bu asmi sehingga susu nya kini menempel ke bagian pinggir wastafel. Aku entot memek tembem ini dari belakang sambil berdiri.

Blleeesssss

"aaacchhhh, ooooccchhhh"

"lluarr biassaa memek kamuuu, asmiii, oooccchhh", erangku

"ooocchhh, besarrr kontol kamuu nnnddiii, memek ibuu sesaak sama kontol kamuu, mmsshh", desisinya

Ploookk Plllookkkk Pooookkkk Pllloookk
Ploookk Plllookkkk Pooookkkk Pllloookk
Ploookk Plllookkkk Pooookkkk Pllloookk

Aku entot memek bu asmi dengan tempo yang teratur. sambil aku entot, tak bosan2nya tanganku meremas pantat semoknya itu
"aassmiii, ooohhhh, aaasmiiii, enaakk sekalii ngentoot memek kamuuu, uuuhhh", erangku

"aacchhh aacchhhh aaccchhh"

"uuuhhh, memekkk ibbuuu geeliii mmmsshhhh", erang bu asmi

"teerruus nnddii, eentott memeekk ibuuu, eewwee memeek ibuu, aaacchh, puasii ibuuu, ooocchh", teriaknya

Ploookk Plllookkkk Pooookkkk Pllloookk
Ploookk Plllookkkk

"kontol kamu memang hebaatt, ibbuu puaass, ooohh, aaccchhh", ceracaunya

Sambil terus mengentot memeknya, kini tanganku menjambak rambut bu asmi sehingga kepalanya tengadah ke belakang, tanganku stu lagi menelusup ke arah susu nya dan langsung memilin2 pentilnya

"aaaccchhh, aanndddiii ammmpuunn, nikmaattt, oooaacchhh", teriaknya

"ooohhh, asmiii, nikmaatin kontoolku inii haah, uuuhhh", balasku

"ooohhhh, susu kuuu, mmmsshhh, geeeliii, aaacchhh yeeesss"

Tak terasa sudah 30 menit aku mengentot memek ibu asmi dengan posisi berdiri, pegal juga rasanya kaki ini. Aku ingin yang mengentot bukan aku tetapi bu asmi. Aku hentikan entotanku dan mengeluarkan kontolku

Ppploooppp

"aaaccchhhh, nnnddii kenapa di keluarin ?, ooohhh", tanyanya

"pindah ke ruang tv yuu, ngentotnya"

"iyaaa, sayaangg", jawabnya

Kami pun berjalan ke ruang tv dari dapur sambil aku memeluk dari belakang, otomatis kontolku aku tempelkan ke pantat nya. Setelah sampai di ruang tv, aku langsung rebahan di karpet tebalku.

"entot kontol aku dengan memek kamuu, asmi", kataku kepadanya

Lalu bu asmi mulai memposisikan lubang memek nya ke arah kontolku dan

Bllleesss

Kontolku amblas ke dalam memeknya

"aaacccchhhhhh", pekik bu asmi

"mmmssshhhh", desahku

"aayooo asssmii, goyangin pinggulmu dan entot kontolku", perintahku

Bu asmi langsung menaik turunkan tubuhnya sedangkan tangan nya bertumpu pada dadaku

Ploookk Plllookkkk Pooookkkk Pllloookk
Ploookk Plllookkkk

"aaacchh, asssmiii, enaaak baanggett entotanmuuu, ooohhh"

"aacch aacchhh aaaccchh, iyaaa, ooohhhh"

Toket nya bergerak turun naik seirama dengan entotannya langsung aku pegang dan aku elus2. Lalu aku raih tubuh bu asmi untuk menempel denganku, kini otomatis bu asmi hanya bisa menggoyangkan pinggulnya saja, aku lumat bibir sensualnya

"mmmssshhh"
"mmmsshhhh"

Tanganku meremas2 bongkahan pantatnya, sesekali jari ku mengelus2 lubang pantatnya terakhir aku tampar pantatnya.

"aaawwwwww, nnnddiii, ooohhhh, kamu buaass sayaaangg", pekiknya

"aassmiii, memek kamuu hangaattt, beeceekkk, ooohhh", timpalku

"truuuss assmiii goyanggg, oohhh, makan kontolku sama memek kamuuu, oooh", sambungku

Ploookk Plllookkkk Pooookkkk Pllloookk
Ploookk Plllookkkk

"aassmiii ooohh, kamuu maauu pejuuh kuu, haaahh", tanyaku

"ooohhhh, annddiii, aakuuu buccatttt"

"peejuuhiinnn rahiim aakuuu, ooohhh"

"haaammillinnn assmiiii, nnndddiiii"

"aaaaaaaacccchhhhhh"

Seeerrrrr Seeeerrrrr

Bu asmi orgasme, terasa sekali memek nya berkedut2 dan kontolku pun seperti disiram cairan hangat. Tubuh Bu asmi ambruk dan sesekali mengejan2 di atas tbuhku, aku yang hampir mau ejakulasi tidak mau ketinggalan, aku entot memek bu asmi dari bawah dengantempo sangat cepat

Ploookk Plllookkkk Pooookkkk Pllloookk
Ploookk Plllookkkk
Ploookk Plllookkkk Pooookkkk Pllloookk
Ploookk Plllookkkk

"aasssmiii terrimaa pejuhhku ooohhhhh,, mmmeeeeekkkk", teriakku

"aaakuu hamillin kamuuu, asssmiiiii"

Crrroootttt cccrroooootttt

"aaaaaaacccchhhhhhh", teriakku

Aku ejakulasi di dalam memek mertua tiriku ini, tak terasa sudah 45 menit aku mengentot memek tembem ini. Ku lirik jam dinding sudah jam 14.10 siang, masih siang pikirku masih bisa istirahat sebelum istriku pulang.

"luar biasa, suamiku"

"cerdas, aku sangat menyukainya", kata istriku, anis, sambil menggengam kontolku yang sudah ngaceng dari tadi dan mulai mengocoknya
"aku terangsang sayang, sekarang aku pengen ngentot memek kamu anis", kataku kepada anis

"oohhh, suamiku, enntot memek ku sekarang, aku juga terangsang, memek ku sudah basah sejak dari tadi", katanya kepadaku sambil mengangkangkan paha putih mulusnya itu

Kami menghabiskan sisa malam ini dengan penuh birahi


==================================== >>>> T A M A T <<<=====================================

Ko aku. nda ngeri bagian akhirnya ya?
Jadi anis itu ngintipin, atqu videoin atqu gimana?
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd