Beckoup
Semprot Baru
Semua yang terjadi di dalam cerita ini merupakan 100% fiksi, tidak ada kesengajaan yang mereferensikan baik kejadian, nama, dan lokasi terhadap apapun, kami tidak mendukung kejadian tersebut terjadi di dunia nyata dan semua ini hanyalah fantasy dari penulis.
Cerita ini akan terus di update sampai tamat dengan jadwal yang tidak menentu.
Cerita ini akan terus di update sampai tamat dengan jadwal yang tidak menentu.
Cerita ini menggambarkan kisah seorang Sarah, ibu dari 2 anak remaja, istri dari seorang suami dari pernikahan yang sangat berjalan romantis dan lancar selama 18 tahun. Namun pada hari itu sesuatu mengubah total bagaimana cara Sarah berpikir, berperilaku, bertindak, dan sangat membuka pandangannya terhadap kenikmatan kehidupan.
Part 1, Awal Mula.
Saat ini aku berumur 38 tahun, umur yang cukup tua dan matang untuk seorang wanita, namun dikarenakan aku rajin untuk berolahraga seperti pilates dan yoga, badan ku cukup terjaga dan bahkan dapat dibilang masih bisa bersaing dengan wanita yang umurnya 10 sampai 15 tahun dibawahku. Tidak jarang juga aku mendapatkan godaan godaan dan catcall dari pria pria yang berinteraksi denganku, entah itu tukang parkir di swalayan, bahkan ketika ku ke pasar aku sering di goda oleh pemuda setempat yang kerjaannya hanya duduk dan memalak warga sekitar.
Ketika bekerja aku dapat terbilang cukup professional dan ahli di dalam mengatur orang sehingga aku disegani oleh bawahan bawahanku di kantor. Aku adalah orang yang dibilang “Galak” dalam urusan kerjaan. Namun itu semua berubah pada hari itu. Hari dimana cara berpikir ku berubah dalam kehidupan.
Suatu hari ketika aku pulang dari kantor, aku turun dari lift dan mulai berjalan ke lobby dimana mobil Range Rover ku terparkir, aku pun disambut oleh satpam dan dibukakan pintu olehnya, memang aku sangat dihormati dan disegani oleh seluruh perangkat gedung ini. Aku pun menyetir kearah pulang, menembus kemacetan kota ini yang tiada habisnya.
Sesampainya aku dirumah aku disambut oleh asisten rumah tanggaku dan segera duduk di area ruang tamu untuk beristirahat. aku membuka handphone ku untuk mengabari suami ku bahwasanya aku sudah pulang dari kantor, suami ku mengabari kembali bahwasanya dia masih terjebak macet dan akan tiba pulang kurang lebih 2 jam lagi.
Kehidupan seks ku dengan suami dapat terbilang sangat “Vanilla” atau biasa saja, kami tidak pernah mengexplore keinginan masing masing dan seks bukanlah menjadi kegiatan rutin karena kesibukan kami masing masing, namun aku sudah merasa sangat tercukupi dikarenakan aku tidak pernah berhubungan badan dengan siapapun selain suamiku. Bahkan ketika kami masih berpacaran hal yang paling liar yang kami lakukan adalah berciuman.
Lalu ku buka aplikasi video untuk mencari inspirasi dan juga menenangkan pikiran, aku melihat lihat katalog video yang ada dan aku memilih salah satu video dari chef terkenal tentang suatu menu masakan yang membuat ku terinspirasi untuk membuat menu masakan tersebut agar dapat disajikan pada makan malam untuk keluargaku. Aku pun mencatat bahan bahan yang diperlukan lalu aku mengecek kulkas ku, namun ada suatu bahan makanan yang tidak ada, Aku pun bergegas untuk pergi ke swalayan untuk berniat membeli bahan makanan tersebut.
Aku menyalakan mobil ku dan segera bergegas ke swalayan terdekat, ku tempuh dengan segera dan sesampainya disana aku segera memarkirkan kendaraan ku, Jalan dari tempat parkir ke dalam swalayan lumayan panjang, sekitar 2 blok jauhnya. Tentu saja aku masih mengenakan kemeja putih dan rok hitam yang sangat mendefinisikan fitur badan ku yang menjadi kebanggaanku selama ini, ketika aku jalan melewati gubuk / saung dimana banyak remaja remaja yang bergantian berjaga menjadi tukang parkir aku tidak luput di cat call / digoda oleh mereka.
“Suit suit ada neng cantik tuh, sini neng duduk sama abang” ucap Anto bersama teman temannya. Anto dan komplotannya masih berumur 23 tahun, dengan berpenampilan kucel dan gelap akibat menjaga parkir seharian.
Aku hanya dapat tersenyum dari godaan pria itu yang mungkin dalam pikiran mereka aku adalah wanita seumuran dengan mereka, tentu saja hal itu membuat aku tersipu malu dan ada perasaan bangga yang membuat aku tidak merasa tua. Lalu aku lanjutkan untuk berjalan ke dalam swalayan dan aku berbelanja kebutuhan yang akan aku masak malam ini.
Terakhir diubah: