#Part 3 curhatan kak sinta.
Seminggu setelah acara pernikahan itu, semua kembali ke kota masing2 dan menjalani aktifitasnya. Hubungan ku dengan eka semakin hangat, walau kami berada di kota yang berbeda.
Hari itu, aku sangat malas untuk masuk kerja ke kantor ku. Karena malam tadi aku dan eka ber sex ria walau menggunakan video call. Badan ku terasa sangat letih.
"Sebutlah namaku di setiap nafas ku" hp ku berbunyi. Ku liat di layar ternyata cintia menelfon ku.
"Ya halo sweety" ku angkat tlf dari cintia
"Dimana lovely, kok gak masuk hari ini?"
"Badan ku lagi gak enak ni sweety, pegal2 semua dan rasa mau patah2 tulang ni." Ku jawab ke cintia
"Lovely sakit?,kok gak ada kasih tau aku. Tadi aku di tanya sama pak is (spv ku di kantor) katanya gak da kabar dari lovely"
"Iya sweety ku lupa kasih kabar ke pak is,"
"Bilang sama pak is ya sweety ku masuk agak siang aja nanti, habis dari dokter aku ke kantor."
"Jangan di paksa lah lovely klu emang gak bisa."
"Gpp lah sweety ku masih bisa kok kesana, klu pun gak mampu ku masih bisa istirahat di ruanganku nantinya"
PeKerjaan ku memperbaiki sistim tower yang rusak, memang tidak bisa ku tinggal kan begitu saja. Karena di setiap provinsi hanya satu orang saja yang mengerti dan di percaya tentang sistim tersebut.
Di kantor pun ruangan ku cukup berbeda dari siapapun, ruangan ku tersendiri dan di lengkapi kasur, tv dan juga ada ps 3 di dalamnya. aku dan cintia sering ML dalam ruang ku. Kami lakukannya terkadang malam hari atau pun sore sepulang orang di kantor ku pulang.
Setelah ku pulang dari dokter, akupun langsung menuju kantor ku. Ku berniat ingin istirahat sebentar di ruangan ku.
"Pak...Pak rian" seseorang memanggil ku
"Ya pak, maaf saya masuk nya siang pak, saya lagi kurang enak badan pak" kata ku kepada spv ku pak is.
"Iya gpp pak rian. Ouh ya untuk site (tower) marpoyan kita gimana pak, Sudah aktif kembali?"
"Anak2 baru lapor ke saya kemaren pak, genset dan modulnya sudah mereka ganti. Nanti saya upgrade kembali sistim dsna pak"
"Oke lah pak rian," pak mail lalu pergi.
Niat ingin istirahat ku pun ku urungkan., kembali ku turun ke lobby menjumpai cintia.
"Buk kalau pak is tanya saya lagi bilang saya cari makan ya" kata ku ke cintia
"Ya...udah jadi ke dokternya lovely" tanya cintia sambil berbisik agar tidak terdengar orang.
"Udah tadi buk"
"Ni obatnya" menunjuk kan kantong obat ke cintia.
"Ku keluar dulu ya"
"Iya, hati2 sweety"
Saat ku masuk ke rumah makan ku bertemu dengan kak sinta.
"Widiihh..pengantin baru" sapa ku kepada kk sinta
"Ehh iaan."
"Gimana honeymoon nya sukses lah ya"
"Berapa kali sehari kak" sambil senyum2 ku tanya dya.
"Hmmm gak ada yang menarik ian" tampak wajah kak sinta murung.
"Duduk disana aja yuk" ajak ku ke kak sinta.
Sengaja ku cari tempat duduk yang agak sepi agar ku bisa bertnya2 kenapa dya sedih. Aku dan kak sinta emang sering bertemu di warung nasi padang ini. Dan jarak kantor aku dan kantor kk sinta emang dekat. Apalagi sekarang kk sinta menyewa rumah yang dekat dari kantornya.
"Kakak kenapa ku tanya masalah honeymoon sedih mukanya"
"Gak pantas kk ngomongin nya ke kamu ian, karna ini masalah rumah tangga kk ian"
"Cerita lah kk, ian akan jaga rahasia ini kk, dan ian tau kk udah lama,gak kan bisa kk sembunyikan sesuatu hal berat."
"Janji ya ian bisa pegang rahasia ini"
"Bg erik mu ian" kini air mata kk sinta menetes.
"Dya marah sama kakak saat malam pertama. Dya tidak terima kakak sudah tidak perawan lagi. Dya kesal terhadap kakak kenapa kakak tidak pernah cerita hal itu ke dya."
"Maaf kak ku potong ceritanya, jadi malam pertama kakak, kakak ribut dengan bang erik. Terus tidak melakukan apa2 malam itu (ML)."
"Kami tetap ML ian tapi dya memperlakukan kakak sangat kasar. Dan parahnya lagi setelah dya puas melampiaskan hasratnya dya tinggal tidur kakak ian"
"Sudah 2 minggu pernikahan kakak, dya melakukan nya 3x dan semua itu selalu ia lakukab dengan tindakan kasarnya. Sungguh tersiksa batin kakak ian." Cukup deras air matanya kini mengalir bercerita"
"Ini kak" ku berikan tisu ke padanya.
"Kakak emang salah ian. Kakak tidak memberi tau dya karna kakak takut kehilangan dya ian. 2 tahun kk pacaran dengan dya emang tidak pernah dya perlakukan kakak yang macam2. Paling dya berani cium kepala kakak atau pun pipi kakak ian."
"Dulu dya sangat menghargai kk, sayangi kakak, tidak pernah berlaku kasar. Tapi semua berubah 180 derjat. Setelah dya tau kakak tidak perawan"
"Maaf sebelumnya kak, kalau ian boleh tau siapa yang mengambil keperawanan kakak?"
"Ian masih ingat sama bg ipul, teman kuliah kakak dulu. Dya lah yang telah merenggut keperawanan kakak."
"Lalu kenapa kakak putuskan bg ipul kalau memang dya yang telah mengambil keperawanan kakak?"
"Kakak gak terima dya berselingkuh, walaupun dya selingkuh dengan sepupunya sendiri"
"Dug..." rasa mau lepas jantungku mendengarnya. Kenapa bisa sama kisahnya dengan ku. Gimana dengan cintia nantinya kalau mengetahui aku berselingkuh dengan sepupuku juga eka. Apa dya akan memutuskan ku juga sama hal nya seperti kak sinta walaupun keperawanan nya dya berikan kepada ku.
"Ahhhh kenapa pikiran ku ke arah sana" ku bicara dalam hati.
"Bang ipul udah nikah kak?"
"Udah akhir tahun lalu sama sahabat kuliah kakak ian"
"Jujur ian kakak rindu belaian hangat seorang pria yang pernah ipul berikan kepada kakak dulunya, kakak pikir, kakak akan dapatkan sama bg erik.."
"Huffft ternyata tidak ian, malahan selama 2 minggu ini tidak pernah sekali pun kakak dapatkan orgasme sama bg erik"
"Wuaaaaaa tersiksa batin kakak ian........" tampak wajah gusar kk sinta.
"Sabar lah kak, hanya waktu yang bisa buat bg erik terima kenyataan. Dan ian yakin bg erik sangat sayang sama kakak. Dan gak kan mungkin untuk tinggalin kakak."
"Tapi ian klu dya tinggalin kakak, macam kiamat lah dunia kakak akhirnya ian"
Ntah kenapa ku begitu yakin kalau bg erik tidak akan tinggalin kk sinta. Karna ku lihat dya di pernikahannya begitu sangat bahagia dya dapat menikahi kakak ku.
Selesai kami makan, kami kembali ke kantor kami masing2.
Nantikan part2 curhatan kakak sinta gan.
Like yang bnyak yooo
Dan koment2nya