Butuhbelaian99
Semprot Holic
Disclaimer:
Cerita ini hanya fiktif. Namun tokoh dalam cerita diambil dari kehidupan pribadi ane yg sudah sedikit dibumbui.
Bagian 1 - Pengalaman Baru
-Introductions-
Perkenalkan nama ku Johan umur 39 tahun dan Istriku Vika 35 tahun. Kami menikah kurang lebih sudah 12 tahun dan juga sudah punya 3 orang anak. Kami berasal dari salah satu pinggiran ibukota.
Sedikit gambaran tentang Istriku (Vika), keseharian Vika menggunakan jilbab, kulit putih tidak tinggi hanya 157cm berat 60kg, ukuran payudara 38-39, pasti dengan postur seperti itu body Vika menjadi sekel dan berisi. Vika memiliki rambut lurus berwarna hitam dengan panjang sebahu.
Hubungan kami bisa dibilang biasa saja seperti pasutri pada umumnya, sedikit cek cok tentang anak, ekonomi, orangtua sudah menjadi hal yg wajar. Lain halnya dengan hubungan sex, di umur pernikahan yg bisa dibilang cukup lama, sex terasa hambar dan membosankan, sex menjadi sekedar memenuhi hak istri dan mengeluarkan sperma. Itu pun dilakukan sekali seminggu, 2 kali seminggu atau bahkan 1 kali dalam sebulan.
-Keterbukaan-
Dalam sebuah hubungan, seharusnya keterbukaan sudah menjadi hal yg wajib apalagi menyangkut sex. Tapi tidak dengan hubungan kami. Selama bertahun-tahun kami sangat jarang sekali berbicara tentang keinginan satu sama lain tentang sex. Mungkin ini salah satu penyebab hubungan sex kami menjadi sangat membosankan. Sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk berani mengungkapkan ke Vika tentang keinginan dan fantasiku yaitu aku ingin sekali Vika disetubuhi oleh sahabatku.
Pillow Talk
Aku : Sayang, kamu merasa hubungan sex kita membosankan ga sih? Beberapa tahun ini aku merasa sex kita cuma itu-itu aja, sepertinya aku butuh sesuatu yg beda.
Vika : Maksud kamu apa sih mas? Ya aku sebenarnya juga ngerasain hal yg sama, tapi mau gimana lagi. Toh selama ini aku juga sudah cukup puas
Aku : Kamu jangan marah ya, ini cuma sebatas fantasiku. Terkadang aku membayangkan kamu di "pake" sama sahabatku dan itu membuat adrenalin dan gairahku meningkat.
Vika : Hah?! (Dengan sedikit nada kaget). Gila kamu ya. Udah ah aku mau tidur (sambil membalikan badan membelakangiku)
Begitulah istriku, dia memang tipe perempuan yang tidak mudah untuk ditaklukan.
Kemudia tanpa banyak basa basi, aku pun memeluknya dari belakang sambil menciumi wangi rambutnya dan sesekali mencium leher sambil meremas payudaranya. Nafas Vika pun berubah menjadi berat sambil sesekali mendesah kecil. Vika memang sangat suka dan mudah terangsang jika dicium dibagian leher dan punggung. Dan pada akhirnya kamipun bercinta seperti biasa.
-Sahabat Kecil-
Aku memiliki beberapa sahabat kecil sejak di Sekolah Dasar. Sampai saat ini kami pun masih sering sekali bertemu walaupun hanya berbincang-bincang masalah yg tidak penting sampai pernah beberapa kali kami pergi berlibur bersama istri dan anak-anak.
Salah satu sahabatku Hendri adalah seorang Pegawai Pabrik yg memiliki istri yg bernama Ely. Hendri adalah seorang yg religius dengan postur tubuh lebih tinggi dariku, bisa dikatakan proporsional. Istrinya (Ely) juga memiliki postur tubuh yg lebih tinggi dan berisi dibandingkan Vika Istriku.
Suatu malam aku mengajak Hendri bertemu dirumahku untuk ngobrol-ngobrol santai sambil menikmati kopi. Seperti biasa kami membuka obrolan dengan topik-topik santai seputar kesibukan masing-masing. Sampai akhirnya kami saling bercerita tentang keluh kesah hubungan sex dengan istri masing-masing.
Hendri : Ga tau nih Jo, akhir-akhir ini istriku seperti kurang gairah kalau diajak berhubungan, dia ga pernah nolak tapi seperti terpaksa, jadi akhirnya aku lebih menikmati coli sambil berimajinasi hehe.(candanya)
Aku : Wah kenapa bro? Mungkin istrimu lagi ga enak badan, atau mungkin perlu suasana baru. (Dalam hatiku, wah bisa masuk fantasiku nih)
Hendri : Istriku sehat-sehat aja sih. Ada benernya tuh bro suasana baru, ada saran kah?
Aku : Sebenarnya aku juga ada keresahan, aku punya fantasi yg mungkin berlebihan.
Hendri : Cerita aja bro siapa tau kita bisa saling kasih masukan
Aku : Gini Dri, aku dari dulu ingin lihat istri di "pake" orang, tapi ini hanya fantasi aja sih. Istri ga akan mau dan orangnya pun belum tentu mau. Barangkali kamu mau bantu? (Sambil bercanda)
Hendri : Hah, bercanda aja kamu. Memangnya istrimu mau gitu? Trus memangnya kamu ikhlas? (Hendri menantang)
Aku : Aku sudah tanya istri, tapi tdk ada tanggapan, malah aku di sebut Gila. Gimana kira-kira kamu ada ketertarikan ga sama Vika?
Tiba-tiba istriku muncul memotong pembicaraan kita. Vika membawakan kopi dan makanan ringan untuk kami. Saat itu istriku mengenakan daster lengan pendek dan panjang selutut, dan jika diperhatikan secara detail istriku tidak mengenakan BH.
Pakaian sehari-hari Vika memang seperti itu, apalagi tamunya adalah sahabatku, jadi dia menganggap seperti saudara, berbeda jika ingin keluar rumah atau ada tamu yg baru dikenal, maka Vika akan memakai jilbab.
Vika : Mas ini Kopi dan cemilannya. Hend, istrimu bilang jangan malam-malam mainnya (sapa istriku ke Hendri sambil bercanda)
Hendri : Eh iya Vik, makasih loh udah diingetin. (Pandangan Hendri berbeda dari biasanya)
Vika : Ya udah Mas aku masuk dulu ya mau niduri anak-anak.
Oh iya, Istri Hendri (Ely) dan Vika juga sudah akrab setelah kami menikah.
Setelah Vika masuk ke kamar, Hendri melanjutkan pembicaraan dan menjawab pertanyaanku sebelumnya.
Hendri : Balik ke topik bro, setelah ku lihat Vika secara detail, boleh juga sih
Aku : Serius kamu Dri? Oke jadi nanti rencananya aku buat permainan challange seperti kocok arisan, isinya tentang adegan-adegan foreplay sampai sex. Kita kocok secara bergantian dengan objek utamanya Vika.
Contoh : Aku kocok, keluar challange "Cium Pipi", kemudian aku cium pipi Vika. Kemudian giliran kamu yang kocok. Begitu seterusnya. Gimana?
Hendri : Menarik bro (sambil senyum). Rencana kamu mau kapan dan dimana bro?
Aku : Malam Minggu depan gimana? Kebetulan anak-anakku mau menginap di rumah eyangnya. Jadi kita lakukan dirumahku saja ya
Hendri : Oke siap nanti berkabar ya. Kalau gitu aku pamit pulang bro. Salam buat Vika ya.
Setelah Hendri pulang, jantungku berdebar kencang seperti tidak percaya apa yang terjadi barusan. Ya, aku membuat rencana untuk menuruti imajinasiku. Aku juga sempat tidak percaya sahabatku yang notabene adalah orang yang religius menyetujui rencanaku.
Sekarang PR ku adalah bagaimana caraku merayu Vika agar dia mau mengikuti permainanku.
-Permainan Dimulai-
Setelah seminggu berlalu, aku masih memikirkan bagaimana cara merayu Vika agar mau mengikuti permainan yang telah ku rencanakan.
Akhirnya ku putuskan untuk memberikan hadiah tak terduka yaitu sebuah kalung emas dengan tujuan iming-iming atau sogokan agar dia luluh dengan ku.
Sabtu, di siang hari kulihat Vika sedang duduk santai diruang TV, kemudian datang menghampiri dan mengajaknya ngobrol
Aku : Sayang, aku ada hadiah buat kamu.
Vika : ihh kok tumben banget mas, ada apa nih? Pasti ada maunya kan? (Sambil mencubit perutku)
Aku : (Aku senyum) eee anuuu... Gimana pendapatmu tentang fantasiku malam itu hehe? Aku mau lihat kamu di "pake" orang lain (sambil nyengir dan memelas)
Vika : mas kamu itu sebenernya sayang ga sih sama aku? Masa mau lihat aku "dipake" orang lain
Aku : Aku sayang sama kamu, tapi aku cuma ingin sekali ini aja, setelah itu aku janji ga akan aneh-aneh lagi.
Vika : Serius kamu ikhlas dan ga cemburu? Trus orangnya siapa?
Aku : Aku ikhlas dan ga cemburu, asalkan kamu jangan dibawa hati ya. Aku sudah ngobrol sama Hendri, dia setuju dan akan datang malam ini. Gimana?
Vika : Hah?!!! (Kaget se kaget-kaget nya) Hendri mas? Ga salah orang? Aku kan kenal sama Istrinya? Aku malu Mas. Hendri kan orangnya religius, kok bisa-bisanya dia mau?
Aku : (Sambil tersenyum) Iya Hendri, dia sahabatku, aku lebih percaya dia dibanding orang lain. Istrinya belum tau sayang. Jadi kamu mau?
Vika : (dengan tertunduk malu) ya udah aku mau demi Mas. Tapi sekali ini aja ya. Trus aku harus apa nanti malam.
Aku : Nah gitu donk, aku jadi semakin cinta sama kamu. Iya janji sekali ini aja. Nanti malem kamu seperti biasa aja pakai daster pendekmu tapi ga usah pakai BH. Nanti kamu ikuti permainanku aja ya
Vika : Iya deh
Perasaan senang bercampur cemburu yang luar biasa ketika istriku menyetujui keinginanku. Dalam hati ingin ku batalkan saja rencanaku, tapi di sisi lain aku sudah sangat bergairah membayangkan Vika di jamah sahabatku sendiri.
Malam pun tiba. Aku menyiapkan tempat permainan yaitu di ruang TV beralaskan karpet tebal, bantal dan kocokan permainan yang sudah ku buat beberapa hari sebelumnya. Sofa sengaja ku geser agar permainan ini dilakukan dibawah (lesehan).
Jam menunjukkan pukul 20:30. Bel rumah berbunyi dan terdengar suara Hendri memberikan salam. Kemudian aku membuka pintu dan mempersilahkan Hendri masuk ke ruang TV yang telah aku persiapkan sebelumnya.
Seperti biasa Hendri datang dengan membawa martabak manis yang dibelinya dijalan.
Vika masih sibuk didapur menyiapkan minuman hangat untuk kami. Setelah menunggu sambil berbincang-bincang ringan, Vika datang membawa minuman hangat kemudian duduk di sebelah kiri ku. Sementara Hendri ada di sebelah kananku.
Suasana terasa sangat canggung. Yang semula kami biasa saling bercanda satu sama lain, kali ini hanya diam sambil menatap kosng TV yang sedang menyala.
Akhirnya aku pun berinisiatif memulai obrolan dan memberikan aturan-aturan permainan.
Aku : Sayang kamu pindah ke tengah sini ya (menunjuk ke sebelah kanan)
Saat ini posisi Vika ada diantara Aku dan Hendri
Aku : Rules nya simpel aja ya Hend
Pertama, tidak boleh pakai hati, jadi ini hanya permainan.
Kedua, saling menjaga privasi, jangan sampai permainan ini terdengar ke orang lain.
Jumlah kocokan sementara aku bikin 10 challange dlu ya, nanti aturannya aku dan Hendri suit 1x, pemenang bisa kocok 1 kali dan ikuti challange nya. Begitu seterusnya.
Gimana setuju Hend? Sayang?
Vika dan Hendri : Oke
Aku : oke kita mulai aja ya
Aku dan Hendri pun suit, aku pemenangnya.
Kocokan pertama untukku. Vika membantu membuka kocokan dan membacanya "Cium kening, cium pipi, french kiss".
Aku pun tersenyum dan langsung menghadap Vika dan langsung melakukan challange tsb, karena hal ini sudah biasa ku lakukan setiap hari, namun bedanya kali ini ada sahabatku yg melihat. Hendri pun hanya terdiam melihat aku mencium Vika.
Suit Kedua, dimenangkan oleh Hendri, dan seketika jantungku berdebar tak kuasa membayangkan apa yang akan dilakukan Hendri kepada Vika.
Kocokan kedua untuk Hendry, dibacakan oleh Vika, "Peluk dari belakang sambil mencium leher dan meremas payudara".
Aku seperti tersambar petir tidak bisa bergerak mendengar challenge tsb. Hendri pun tersenyum sambil bergeser ke arah belakang Vika. Vika menatap wajahku seolah olah meminta persetujuan. Akupun meng iya kan dengan tatapan penuh arti.
Kulihat Hendri memposisikan dirinya duduk dibelakang Vika kemudian kudengar Hendri berbisik di telinga Vika,
Hendri : "Kamu wangi banget Vik, Maaf ya"
kemudian Vika menjawab
Vika : "Iya gpp"
Hendri mulai memeluk perut Vika sambil menciumi rambut wanginya dari belakang, kemudian perlahan tangan Hendri naik ke atas sampai menyentuh payudara Vika yang masih terbungkus daster. Hendri mulai meremas payudara Vika sambil menciumi leher dan telinga Vika, sesekali Vika terdengar mendesah lirih sambil memejamkan mata "ahhh...".
Tak cukup sampai disitu, Hendri mulai membuka kancing daster Vika satu persatu dan berhasil mengeluarkan kedua payudara Vika diantara kancing daster, kemudian kembali meremas dan menciumi leher dan rambut Vika yang kala itu sangat wangi. Sesekali Hendri memainkan jari di puting Vika yang saat itu sudah terlihat sangat keras.
Vika yang pada awalnya tertunduk malu, mulai menikmati dengan menyandarkan kepalanya ke bahu Hendri, nafasnya berat dan terus mendesah merasakan pria lain menjamah tubuhnya.
Aku hanya terdiam melihat pemandangan ini. Cemburu bercampur sange membuat penisku sangat keras.
Tak terasa Hendri menjamah Vika dengan penuh nafsu, aku pun memberikan aba2 untuk menyudahi adegan ini untuk memulai kocokan baru.
Aku : Stop Dri, jangan lama-lama nanti keterusan, kocokannya masih banyak lho...(ak menghentikan Hendri sambil tersenyum)
Hendri : ehh iya Bro sorry sorry, abis Vika wangi banget bikin nafsu. Payudaranya ternyata juga masih kenceng ya bro hehe.
Vika : (sambil malu-malu) ah bisa aja kamu Dri
Kemudian kami melanjutkan permainan....
Bersambung.....
Next>>>
Index:
Maaf kalau tulisanya masih berantakan, harap maklum masih belajar nulis
Sambungan cerita akan di update tergantung antusiasme Masyarakat.
Terima kasih.
Cerita ini hanya fiktif. Namun tokoh dalam cerita diambil dari kehidupan pribadi ane yg sudah sedikit dibumbui.
Bagian 1 - Pengalaman Baru
-Introductions-
Perkenalkan nama ku Johan umur 39 tahun dan Istriku Vika 35 tahun. Kami menikah kurang lebih sudah 12 tahun dan juga sudah punya 3 orang anak. Kami berasal dari salah satu pinggiran ibukota.
Sedikit gambaran tentang Istriku (Vika), keseharian Vika menggunakan jilbab, kulit putih tidak tinggi hanya 157cm berat 60kg, ukuran payudara 38-39, pasti dengan postur seperti itu body Vika menjadi sekel dan berisi. Vika memiliki rambut lurus berwarna hitam dengan panjang sebahu.
Hubungan kami bisa dibilang biasa saja seperti pasutri pada umumnya, sedikit cek cok tentang anak, ekonomi, orangtua sudah menjadi hal yg wajar. Lain halnya dengan hubungan sex, di umur pernikahan yg bisa dibilang cukup lama, sex terasa hambar dan membosankan, sex menjadi sekedar memenuhi hak istri dan mengeluarkan sperma. Itu pun dilakukan sekali seminggu, 2 kali seminggu atau bahkan 1 kali dalam sebulan.
-Keterbukaan-
Dalam sebuah hubungan, seharusnya keterbukaan sudah menjadi hal yg wajib apalagi menyangkut sex. Tapi tidak dengan hubungan kami. Selama bertahun-tahun kami sangat jarang sekali berbicara tentang keinginan satu sama lain tentang sex. Mungkin ini salah satu penyebab hubungan sex kami menjadi sangat membosankan. Sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk berani mengungkapkan ke Vika tentang keinginan dan fantasiku yaitu aku ingin sekali Vika disetubuhi oleh sahabatku.
Pillow Talk
Aku : Sayang, kamu merasa hubungan sex kita membosankan ga sih? Beberapa tahun ini aku merasa sex kita cuma itu-itu aja, sepertinya aku butuh sesuatu yg beda.
Vika : Maksud kamu apa sih mas? Ya aku sebenarnya juga ngerasain hal yg sama, tapi mau gimana lagi. Toh selama ini aku juga sudah cukup puas
Aku : Kamu jangan marah ya, ini cuma sebatas fantasiku. Terkadang aku membayangkan kamu di "pake" sama sahabatku dan itu membuat adrenalin dan gairahku meningkat.
Vika : Hah?! (Dengan sedikit nada kaget). Gila kamu ya. Udah ah aku mau tidur (sambil membalikan badan membelakangiku)
Begitulah istriku, dia memang tipe perempuan yang tidak mudah untuk ditaklukan.
Kemudia tanpa banyak basa basi, aku pun memeluknya dari belakang sambil menciumi wangi rambutnya dan sesekali mencium leher sambil meremas payudaranya. Nafas Vika pun berubah menjadi berat sambil sesekali mendesah kecil. Vika memang sangat suka dan mudah terangsang jika dicium dibagian leher dan punggung. Dan pada akhirnya kamipun bercinta seperti biasa.
-Sahabat Kecil-
Aku memiliki beberapa sahabat kecil sejak di Sekolah Dasar. Sampai saat ini kami pun masih sering sekali bertemu walaupun hanya berbincang-bincang masalah yg tidak penting sampai pernah beberapa kali kami pergi berlibur bersama istri dan anak-anak.
Salah satu sahabatku Hendri adalah seorang Pegawai Pabrik yg memiliki istri yg bernama Ely. Hendri adalah seorang yg religius dengan postur tubuh lebih tinggi dariku, bisa dikatakan proporsional. Istrinya (Ely) juga memiliki postur tubuh yg lebih tinggi dan berisi dibandingkan Vika Istriku.
Suatu malam aku mengajak Hendri bertemu dirumahku untuk ngobrol-ngobrol santai sambil menikmati kopi. Seperti biasa kami membuka obrolan dengan topik-topik santai seputar kesibukan masing-masing. Sampai akhirnya kami saling bercerita tentang keluh kesah hubungan sex dengan istri masing-masing.
Hendri : Ga tau nih Jo, akhir-akhir ini istriku seperti kurang gairah kalau diajak berhubungan, dia ga pernah nolak tapi seperti terpaksa, jadi akhirnya aku lebih menikmati coli sambil berimajinasi hehe.(candanya)
Aku : Wah kenapa bro? Mungkin istrimu lagi ga enak badan, atau mungkin perlu suasana baru. (Dalam hatiku, wah bisa masuk fantasiku nih)
Hendri : Istriku sehat-sehat aja sih. Ada benernya tuh bro suasana baru, ada saran kah?
Aku : Sebenarnya aku juga ada keresahan, aku punya fantasi yg mungkin berlebihan.
Hendri : Cerita aja bro siapa tau kita bisa saling kasih masukan
Aku : Gini Dri, aku dari dulu ingin lihat istri di "pake" orang, tapi ini hanya fantasi aja sih. Istri ga akan mau dan orangnya pun belum tentu mau. Barangkali kamu mau bantu? (Sambil bercanda)
Hendri : Hah, bercanda aja kamu. Memangnya istrimu mau gitu? Trus memangnya kamu ikhlas? (Hendri menantang)
Aku : Aku sudah tanya istri, tapi tdk ada tanggapan, malah aku di sebut Gila. Gimana kira-kira kamu ada ketertarikan ga sama Vika?
Tiba-tiba istriku muncul memotong pembicaraan kita. Vika membawakan kopi dan makanan ringan untuk kami. Saat itu istriku mengenakan daster lengan pendek dan panjang selutut, dan jika diperhatikan secara detail istriku tidak mengenakan BH.
Pakaian sehari-hari Vika memang seperti itu, apalagi tamunya adalah sahabatku, jadi dia menganggap seperti saudara, berbeda jika ingin keluar rumah atau ada tamu yg baru dikenal, maka Vika akan memakai jilbab.
Vika : Mas ini Kopi dan cemilannya. Hend, istrimu bilang jangan malam-malam mainnya (sapa istriku ke Hendri sambil bercanda)
Hendri : Eh iya Vik, makasih loh udah diingetin. (Pandangan Hendri berbeda dari biasanya)
Vika : Ya udah Mas aku masuk dulu ya mau niduri anak-anak.
Oh iya, Istri Hendri (Ely) dan Vika juga sudah akrab setelah kami menikah.
Setelah Vika masuk ke kamar, Hendri melanjutkan pembicaraan dan menjawab pertanyaanku sebelumnya.
Hendri : Balik ke topik bro, setelah ku lihat Vika secara detail, boleh juga sih
Aku : Serius kamu Dri? Oke jadi nanti rencananya aku buat permainan challange seperti kocok arisan, isinya tentang adegan-adegan foreplay sampai sex. Kita kocok secara bergantian dengan objek utamanya Vika.
Contoh : Aku kocok, keluar challange "Cium Pipi", kemudian aku cium pipi Vika. Kemudian giliran kamu yang kocok. Begitu seterusnya. Gimana?
Hendri : Menarik bro (sambil senyum). Rencana kamu mau kapan dan dimana bro?
Aku : Malam Minggu depan gimana? Kebetulan anak-anakku mau menginap di rumah eyangnya. Jadi kita lakukan dirumahku saja ya
Hendri : Oke siap nanti berkabar ya. Kalau gitu aku pamit pulang bro. Salam buat Vika ya.
Setelah Hendri pulang, jantungku berdebar kencang seperti tidak percaya apa yang terjadi barusan. Ya, aku membuat rencana untuk menuruti imajinasiku. Aku juga sempat tidak percaya sahabatku yang notabene adalah orang yang religius menyetujui rencanaku.
Sekarang PR ku adalah bagaimana caraku merayu Vika agar dia mau mengikuti permainanku.
-Permainan Dimulai-
Setelah seminggu berlalu, aku masih memikirkan bagaimana cara merayu Vika agar mau mengikuti permainan yang telah ku rencanakan.
Akhirnya ku putuskan untuk memberikan hadiah tak terduka yaitu sebuah kalung emas dengan tujuan iming-iming atau sogokan agar dia luluh dengan ku.
Sabtu, di siang hari kulihat Vika sedang duduk santai diruang TV, kemudian datang menghampiri dan mengajaknya ngobrol
Aku : Sayang, aku ada hadiah buat kamu.
Vika : ihh kok tumben banget mas, ada apa nih? Pasti ada maunya kan? (Sambil mencubit perutku)
Aku : (Aku senyum) eee anuuu... Gimana pendapatmu tentang fantasiku malam itu hehe? Aku mau lihat kamu di "pake" orang lain (sambil nyengir dan memelas)
Vika : mas kamu itu sebenernya sayang ga sih sama aku? Masa mau lihat aku "dipake" orang lain
Aku : Aku sayang sama kamu, tapi aku cuma ingin sekali ini aja, setelah itu aku janji ga akan aneh-aneh lagi.
Vika : Serius kamu ikhlas dan ga cemburu? Trus orangnya siapa?
Aku : Aku ikhlas dan ga cemburu, asalkan kamu jangan dibawa hati ya. Aku sudah ngobrol sama Hendri, dia setuju dan akan datang malam ini. Gimana?
Vika : Hah?!!! (Kaget se kaget-kaget nya) Hendri mas? Ga salah orang? Aku kan kenal sama Istrinya? Aku malu Mas. Hendri kan orangnya religius, kok bisa-bisanya dia mau?
Aku : (Sambil tersenyum) Iya Hendri, dia sahabatku, aku lebih percaya dia dibanding orang lain. Istrinya belum tau sayang. Jadi kamu mau?
Vika : (dengan tertunduk malu) ya udah aku mau demi Mas. Tapi sekali ini aja ya. Trus aku harus apa nanti malam.
Aku : Nah gitu donk, aku jadi semakin cinta sama kamu. Iya janji sekali ini aja. Nanti malem kamu seperti biasa aja pakai daster pendekmu tapi ga usah pakai BH. Nanti kamu ikuti permainanku aja ya
Vika : Iya deh
Perasaan senang bercampur cemburu yang luar biasa ketika istriku menyetujui keinginanku. Dalam hati ingin ku batalkan saja rencanaku, tapi di sisi lain aku sudah sangat bergairah membayangkan Vika di jamah sahabatku sendiri.
Malam pun tiba. Aku menyiapkan tempat permainan yaitu di ruang TV beralaskan karpet tebal, bantal dan kocokan permainan yang sudah ku buat beberapa hari sebelumnya. Sofa sengaja ku geser agar permainan ini dilakukan dibawah (lesehan).
Jam menunjukkan pukul 20:30. Bel rumah berbunyi dan terdengar suara Hendri memberikan salam. Kemudian aku membuka pintu dan mempersilahkan Hendri masuk ke ruang TV yang telah aku persiapkan sebelumnya.
Seperti biasa Hendri datang dengan membawa martabak manis yang dibelinya dijalan.
Vika masih sibuk didapur menyiapkan minuman hangat untuk kami. Setelah menunggu sambil berbincang-bincang ringan, Vika datang membawa minuman hangat kemudian duduk di sebelah kiri ku. Sementara Hendri ada di sebelah kananku.
Suasana terasa sangat canggung. Yang semula kami biasa saling bercanda satu sama lain, kali ini hanya diam sambil menatap kosng TV yang sedang menyala.
Akhirnya aku pun berinisiatif memulai obrolan dan memberikan aturan-aturan permainan.
Aku : Sayang kamu pindah ke tengah sini ya (menunjuk ke sebelah kanan)
Saat ini posisi Vika ada diantara Aku dan Hendri
Aku : Rules nya simpel aja ya Hend
Pertama, tidak boleh pakai hati, jadi ini hanya permainan.
Kedua, saling menjaga privasi, jangan sampai permainan ini terdengar ke orang lain.
Jumlah kocokan sementara aku bikin 10 challange dlu ya, nanti aturannya aku dan Hendri suit 1x, pemenang bisa kocok 1 kali dan ikuti challange nya. Begitu seterusnya.
Gimana setuju Hend? Sayang?
Vika dan Hendri : Oke
Aku : oke kita mulai aja ya
Aku dan Hendri pun suit, aku pemenangnya.
Kocokan pertama untukku. Vika membantu membuka kocokan dan membacanya "Cium kening, cium pipi, french kiss".
Aku pun tersenyum dan langsung menghadap Vika dan langsung melakukan challange tsb, karena hal ini sudah biasa ku lakukan setiap hari, namun bedanya kali ini ada sahabatku yg melihat. Hendri pun hanya terdiam melihat aku mencium Vika.
Suit Kedua, dimenangkan oleh Hendri, dan seketika jantungku berdebar tak kuasa membayangkan apa yang akan dilakukan Hendri kepada Vika.
Kocokan kedua untuk Hendry, dibacakan oleh Vika, "Peluk dari belakang sambil mencium leher dan meremas payudara".
Aku seperti tersambar petir tidak bisa bergerak mendengar challenge tsb. Hendri pun tersenyum sambil bergeser ke arah belakang Vika. Vika menatap wajahku seolah olah meminta persetujuan. Akupun meng iya kan dengan tatapan penuh arti.
Kulihat Hendri memposisikan dirinya duduk dibelakang Vika kemudian kudengar Hendri berbisik di telinga Vika,
Hendri : "Kamu wangi banget Vik, Maaf ya"
kemudian Vika menjawab
Vika : "Iya gpp"
Hendri mulai memeluk perut Vika sambil menciumi rambut wanginya dari belakang, kemudian perlahan tangan Hendri naik ke atas sampai menyentuh payudara Vika yang masih terbungkus daster. Hendri mulai meremas payudara Vika sambil menciumi leher dan telinga Vika, sesekali Vika terdengar mendesah lirih sambil memejamkan mata "ahhh...".
Tak cukup sampai disitu, Hendri mulai membuka kancing daster Vika satu persatu dan berhasil mengeluarkan kedua payudara Vika diantara kancing daster, kemudian kembali meremas dan menciumi leher dan rambut Vika yang kala itu sangat wangi. Sesekali Hendri memainkan jari di puting Vika yang saat itu sudah terlihat sangat keras.
Vika yang pada awalnya tertunduk malu, mulai menikmati dengan menyandarkan kepalanya ke bahu Hendri, nafasnya berat dan terus mendesah merasakan pria lain menjamah tubuhnya.
Aku hanya terdiam melihat pemandangan ini. Cemburu bercampur sange membuat penisku sangat keras.
Tak terasa Hendri menjamah Vika dengan penuh nafsu, aku pun memberikan aba2 untuk menyudahi adegan ini untuk memulai kocokan baru.
Aku : Stop Dri, jangan lama-lama nanti keterusan, kocokannya masih banyak lho...(ak menghentikan Hendri sambil tersenyum)
Hendri : ehh iya Bro sorry sorry, abis Vika wangi banget bikin nafsu. Payudaranya ternyata juga masih kenceng ya bro hehe.
Vika : (sambil malu-malu) ah bisa aja kamu Dri
Kemudian kami melanjutkan permainan....
Bersambung.....
Next>>>
Index:
Page 1 >>> Bagian 1 - Pengalaman Baru
Page 1 >>> Bagian 1 - Pengalaman Baru (lanjutan)
Page 3 >>> Bagian 1 - Pengalaman Baru (end) (mulustrasi)
Page 5 >>> Bagian 2 - CCTV (mulustrasi)
Page 8 >>> Bagian 2 - CCTV (end)
Page 12 >>> Bagian 3 - Liburan Keluarga
Page 16 >>> Bagian 3 - Liburan Keluarga (lanjutan)
Page 20 >>> Bagian 3 - Liburan Keluarga (lanjutan)
Page 22 >>> Bagian 3 - Liburan Keluarga (End)
Maaf kalau tulisanya masih berantakan, harap maklum masih belajar nulis
Sambungan cerita akan di update tergantung antusiasme Masyarakat.
Terima kasih.
Terakhir diubah: