Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bengkel saksi bisu

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Setelah beberapa menit suamiku menutup pintu pertanda dia telah pergi menuju tempat ibadah, aku mendengar kembali pintu terbuka lalu di tutup kembali,


Aku tau itu adalah pak Sano yang tidak ada hentinya untuk menggodaku, aku yang di dapur senang mempersiapkan bahan untuk aku masak menjadi tidak tenang,


Aku yakin sebentar lagi pak Sano akan melakukan sesutu terhadap diriku, bukanya lari kekamar dan menguncinya atau memrahinya karena begitu lancang masuk kedalam rumah orang, aku malah diam tak tau apa yang harus aku lakukan,



Kembali hatiku berkecamuk membiarkan ini terjadi ataumencegahnya sebelum ini terlalu jauh,


Hasratku yang muncul setiap kali aku berinteraksi dengan pak Sano di tmba vidio yang dikirimkan tempo dulu selalu terngiang-ngiang dalam pikiranku membuatku ingin melihatnya secara langsung tetapi sisi baikku sebgai seorang istri selalu juga berusaha untuk mencegahnya,



Aku tau pak Sano suda tidak malu-malu lagi terhadapku, dia suda berani dan tidak akan segan-segan melakukan sesutu terhadap diriku jika dia memiliki kesempatan,



Akupun sebenarnya seperti itu selalu pasrah setiap dia mendatangiku, aku hany berharap ada sesutu yang akan menggalkan niatnya walupun harapan itu tidak terlalu kuhrapkan,


Selebihnya aku hanya takut jika ada yang memrgoki kami berduan, bahkan aku takut jika anakku yang belum tau apa-apa melihat kami seperti ini,


Pergulatan batin membutku salah dan ingin segera menyelesaikan kegiatan masakku, setelah langkah itu semakin dekat akupu telah menaikkan belanga keatas kompor kemudian menyalakan ya, lalu segera berbalik,


" Ehh pak Sano bikin kaget aja, ngapain pak? Ada yang bisa di bantu? ucapku sengaja tidak menyadari kehadirnya yang sedang berdiri di tepi meja makan dan sekedar basa basi untuk menghilangkan grogiku
" iya banyak yang perlu dibantu, ucapnya duduk ke kursi makan yang tidak jauh dariku
" Apa pak
" Ayo lahh cepat dek sebelum firman pulang,
"Emang mau ngapin pak, ucapku bertnya balik, aku begitu penasaran apa yang akan pak Sano lakukan, aku merasa dia juga agak segan untuk terus terang dengan ke inginya, aku yang melihatnya seperti orang yang menahan nafsu matanya agak memerah, tangan dan kakinya aku lihat dia sedang gemetaran, aku senyum melihat tingkahnya tetapi berusaha untuk menyembunyikan senyumanku, tetapi jika dibandingkan dengan aku memang ragaku tidak ada yang terlihat gemetar tetapi dadaku lebih kencang debarnya, rasa takut dan ingin bercampung dengan satu,


Tanpa menjawab pertnyaanku di segera meraih tanganku lalu terduduk di pangkuanya, aku begitu kaget dengan tingkahnya yang tiba-tiba,
" Ehh pak maungapin pak jangan pak ada anakku, ucapku sambil mengatur nafasku, tidak terasa keringatku mulai keluar karena begit takutnya di sertai nafsu yang aku tahan,
" Gak apa-apa dia kan Masi anak kecil belum tau apa, ucapnya sambil tanganya masih memegang tanganku
" Tapi aku tetap takut pak nanti Firaman tiba-tiba datang pak, ucapku sambil berusah melepaskan diri darinya walaupun aku tau itu tidak akan biasa, aku yang sedang duduk dipangkunya dan kedua tanganku digengamnya membuatku tidak bisa berbuat banyak,
" Maknya cepatan keburu firman datang,



Aku merasa saat ini sudah tidak ada lagi pelungkku untuk bisa menghintikan ini semua, aku hanya bisa pasrah untuk mengikuti apa mau pak Sano, agar semuanya cepat selasai Karen tidak lama lagi suamiku akan datang,


" Yaudah pak lepasin dulu aku mau tutup pintu kamarku nanti anakku melihat kita, ucapku setelah mempertimbangkan semua ini, tohh aku juga suda begitu bernafsu atas tinggkah pak Sano, dibawa sana aku merasakan ada sesutu yang sangat keras dan besar mengganjal area pantatku dan aku yakin itu adalh benda yang aku lihat kemarin di Vidi pak Sano, aku merasakan begitu basah bahakn aku yakin celana dalam suda sangat basah dibutnya, tetapi di dalam hatiku Masi terus berfikir bgaimna agar ini tidak berlanjut,



Pak Sano lalu melepasakn genggaman tanganya, akupun segera berdiri dan melangkah kea arah pintu kamarku,
" Jangan lama-lama, ucapnya sambil nafas yang terburu-buru


Setelah didapat pintu ada bisikan untuk segera masuk kedalam kamar dan menguncinya, aku lalu masuk kedalam kamarku dan menutupnya menuju anakku yang sedang bermain di kasurnya, aku mendakitnya dan menyakan,
" Nak main aja dulu ya mama mau masak dulu jadi adek dsini aja Jang keluar-keluar, ucapku keanakku, bisikan positif yang tadi terlintas malah kuabaikan


Setelah itu aku lalu turun dari ranjangnya menuju kedapaur dimna pak Sano berada, aku lalu mentup pintu kamarku dengan pelang, aku melihat pak Sano mengguku dengan tidak sabaran, experisanya begitu datar melihatku,


Aku melangkah kearahnya sambil melihat jam didinding untuk memastikan kepulangan suamiku, saat pak Sano hendak menggapai tanganku kompor yang aku nyalakan tiba-tiba mati, perhatianku pun un kualihkan kesana, masakan yang kumasak belum matang dan harus segera dimtngkan karena akan rusak jika tidak segera di mtngkan,


Pak Sano dengan tidak sabrnya berdiri menghampiriku yang sedang berdiri di depan dapurku,


" Nanti aja itu dek suamimu sebentar lagi pulang, ucap pak Sano berada di sampingku, aku tau dia hendak menjamah tubuhku tetapi dia urngkin niatnya karena aku sedang memegang tutup panci yang agak panas,
" Jangn pak lain kali aja, suamiku udah mau pulang, bahaya pak kalo kita kedapatan, aku bisa minta tolong gak pak bellin gas di depan, akhirnya aku menemukan jalan untuk kembali trhindar darinya, ada perasaan lega adapun perasaan kentang yang aku rasakan, aku pun juga tau pak Sano tidak akan menolak apa yang aku surukan kedia, apalgi aku mengtakan kedia untuk lain kali aja jika waktu memang bagus,
" Aduhhh kok gagal lagi sii dek, ini na suda keras banget, sambil memegang barangnya dibalik celnya,
" Sebentar juga tidur kembali pak,
" Yaudah mana gasnya, tetapi lain kali ya dek kalo ada waktu, ucapnya kepadaku sambil mendekatiku dan memang pinggngku sambil memepetkan badnya kebadanku,
" Iya iya cepat pak nanti firman datng,

Ia pun melepaskan tnganya lalu jungkok untuk membuka gas, setelah itu dia pergi mencari gas diluar,


Tidak lama setelah itu sumikupun datang, aku leagah dibuatnya hampir aja suamiku mendapati kami yang sedang berduan di dalam rumah,


" Loohh pak Sano mana mah, kok pulang? Ucap suamiku karena tidak melihat keberadaan pak Sano dan motrnya
" Aku suruh belli gas pak, aku mask tiba-tiba gasnya habis,
"Kan bisa aku aja yang nayriin maahh,
" Gak bisa lama-lama di diamin pak karena kalo keburu dingin masaknya rusak,
" Jadi pak Sano masuk kedalam rumah dong, ucap sumiku agak sedikit ketus,
"Gak lahh pak aku bawain tabung gasnya keluar, ucapku berbohong kesuamiku agar tidak membuatnya curiga, suamiku memang sangat tidak mengizinkan orang lain masuk kedalam rumah jika dia tidak ada, maafkan aku pahh dia bahkan bukan sja telah masuk kedalam rumah tetapi hampir juga mangmbil isi rumah,



Tidak lama setelah itu pak Sano pun datang membawa tabung gas, dia mengetahui suamiku suda ada di dalam rumah, ketika mengucapkan Slam suamiku pun keluar untuk mengambil gas,

" Maaf ya pak Uda ngerepotin , ucap suamiku
" Gak apa-apa pak, santai saja, ucap pak Sano lalu kembali ke depan untuk memulai kegiatan perbngkelnya,

Setelah selsai dipasang aku lalu melanjutkan maskanku, dan segera bersuci untuk melakukan kewajibanku sebagai hamba,


Setelah selasai, aku menuju dapur melihat maskanku, selang berpa menit kembali panggiln ibadah terdengar, suamiku lalu bersiap-siap untuk menuju seruan tersebut,


Tinggallah aku dengan anakku, dan yang aku tau pak Sano pasti akan masuk kembali kedalam rumah, membutku kembali berdebar, tatk tau lagi apa yang harus aku lakukan untuk menghindarinya,


Aku sempat berfikir agar sahwatnya juga cepat tersalurkan agar dia bisa tenang, aku heran dengan diriku bahkan aku lebih menghaturkan sahwat pak Sano dibnding dengan keutuhan rumah tanggaku,

Di meja makan aku sedang mempersiapkan makan, kembali terdengar pintu yang terbuka lalu tertutup kembali, dan seperti berlari dia menghampiriku, annaku yang sedang kuberi makan pun melihat kearah pak Sano yang sedang berlari menuju kearahku,


Pak Sano pun terhnti saat mendapatiku sedang menyuapi ankkku,

" Sebentar pak aku suapin dulu anakku..



Bersambung..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd