Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bengkel saksi bisu

Status
Please reply by conversation.
Terdengar suar Koko ayam pertanda malam telah berganti fajar, akupun di bangunkan suamiku unutuk memulai aktifitas sehari-hari seperti biasanya,


Aku bersiap-siap menuju kamar mandi dengan balutan handuk yang terlilit di badanku, kebiasanku memang dari dulu mandi subuh walupun aku tidak sedang tidak junub,


Setelah selasai mandi aku kemudian keluar dan menuju kamarku untuk mengeringkan badan, aku lihat suamiku sudah bersiap-siap menuju tempat ibadah,


Setelah selsai melakukan tugasku sebagai hamba, dilnjut dengan membaca kitab suciku seperti kebiasanku sehari-hari yang suda mulai kadang aku tinggalkan sejak kedatangan pak Sano,


Sebelum melaksanakan tugasku sebagai ibu rumah tangga, terlebih dahulu aku membuka ponselku yang tersimpan di laci meja riasku,


Aku melihat ada sebua pesan vidio tertera di layar hp ku yang dikirimkan oleh pak Sano,

Dengan penasaran aku membuka vidio itu, aku begitu terkejut saat melihat vidio tersebut, di dalam pak Sano sedang melakukan masturbasi dengan mengocok punya sendiri,


Aku lihat ada pesan terlebih dahulu seblum vidio itu, yang mengatakan, " tidak bisa melampiaskan denganmu terpaksa aku melakukan cara ini" diliaht dari waktunya, vidio itu masuk tadi malam jam 12.00, disaat aku sedang tertidur,


Aku melihat vidio itu dengan dada yang berdebar, belakang ini libodiku cepat sekali naik, bahkan melihat pak Sano bermasturbasi membuatku juga bernafsu,


Betul-betul pak Sano suda semakin nekat saja, apa jadinya diriku jika yang mendapati vidio ini adalah suamiku,


Durasai vidio yang dikirimkan pak Sano 5 menit, aku begitu fokus melihat vidio itu, dimna pak Sano sedang mengocok batangnya yang menurutku sangat besar dan berbulu lebat,


Baru kali ini aku melihat kelamin laki-laki selain sumiku, bahkan ukuranya dua kali lipat dengan kelamin suamiku,

Aku terus memperhatikannya sampai aku merasakan dibawah sana agak lembap, hingga di menit akhir kuliaht pak Sano seperti menahan sesutu dan muncartlah air maninya yang diarahkan ke kamera hp nya,


Aku dibuat kaget karena seolah-olah air maninya semprot ke arah ku, akubegitu takjuk melihat kemaluan pak Sano hingga aku mengulang lagi untuk memutarnya,

Bahkan aku sempat berfikir jika kemaluan seperti itu apakah bisa masuk kedalam kemaluanku yang kecil ini,


Membyangkan saja membuatku merinding, smapi-sampai tidak sadar tanganku suda mengarah ke keamluanku sambil masih melihat vidio dari pak Sano tanganku juga tidak berhnti untuk mengusap-ngusap kemaluanku,

Ada rasa yang sangat nikmat, bahkan aku rasakan lebih nikmat dibanding saat aku bersetubuh dengan suamiku, melihat pak Sano bermasturbasi seperti sudah membuatku nikamat bagaimana jadinya jika dia yang langsung melakukan itu dihadanpanku, kata-kata itu terlintas dalam pikiranku.



Beberapa saat aku melakukan masturbasi dengan melihat Vido pak Sano, aku juga suda seakan merasakan ada yang akan keluar dari diriku sehingga beberapa saat kaki gemetar dan seakan ada perasaan puas yang aku rasakan, entahlah aku tidak tau yang kurasakan saat ini ada perasaan puas yang tak pernah aku rasakan saat aku bersenggama dengan suamiku,



Sejenak kekuatanku terasa hilang, dengan masih menggunakan pakaian lengkap aku kembali berbaring sambil ngos-ngosan seperti selsai berlari maraton,


Setelah semua berangsur pulih aku kembali tersadar atas apa yang aku lakukan, kenapa aku sampai begitu tetgedo dengan batang pak Sano, dengan keadaan normal aku seharusnya marah karena telah mengirimkan vidio yang tidak pantas, tetapi yang terjadi aku malah menontonnya berulang kali bahkan sambil kelaminku juga,


Pikiranku berkata akan menghapusnya karena takut jika suamiku melihatnya, tetapi alih-alih mengahpusnya aku malah menyimpnya dan membrikan gembuk pada file vidio tersebut, kamu suda gila ana, ucapku dalam hati,


Segar yang aku rasakan setelah habis mandi tadi kini telah hilang yang membuatku ingin mengulang mandiku, karena rasa seperti ini tidak akan membuatku untuk semangat dalam mngerjakan tugas-tugasku sebagai ibu rumah tangga,

Dengan terburu-buru aku mengganti pakinku dan segera menuju kamar mandi, takut jika nantinya sumiku pulang dan melihatku mandi, tentulah dia akan bertnya-tanya tentang apa yang aku lakukan,


Selsai mandi lanjut merpakin kamar dan memasak, sekitar jam 8.00 semuanya sudah selasai, tinggal mengurus ankkku dan menuju kedepan,


Saat aku suda duduk di tempatku bisnya, aku suda melihat pak Sano dan suamiku melaksanakan tugasnya, aku amati badan pak Sano yang bahkan badan suamiku lebih bagus darinya tetapi kenapa kelaminnya bisa jauh lebih berbeda,


Semenjak kehadiran pak Sano didalm pikiranku tidak jauh hanya selalu memikirkan tentang kepuasan dan selangkangan, bgaimna tidak setiap kali aku berinteraksi dengan pak Sano di selalu menyelipkan pembahasan tentang kepuasan dalam berhubngn, hingga itu membuat pikiranku selalu bertnya-tanya tentang arti kepuasan itu,



Hari semakin siang kadang disaat aku membuka hp ku aku selalu membuka vidio yang dikirmkn pak Sano, seperti tidak bosan melihat barang besarnya yang berwarna hitam dengan urat-urat seperti akar yang mengelilingi pohon, aku sempat berfikir wajar aja suaminya pak Sano dibuat tidak bisa jalan karena kelaminnya sperti itu, ada perasaan takut ada juga rasa penasaran,


Beberapa kali aku lihat pak Sano memndang kearahku dengan senyuman, dan bodohnya aku juga kadang membalasnya dengan senyuman, harusnya aku menunjukan experisi marahku kepdanya, tetapi rasa itu sangat sulit kulakukan walupun hanya dengan berpura-pura,


aku takut jika aku marah dengan pak Sano sehingga dia merasa apa yang di lakukan terhadapku aku tidak menyukainya, dan tidak akan melakuknya lagi,


Harusnya sebgai istri yang baik aku harus senang jika dia tau apa yang dilakukan itu salah dan tidak melakuknya lagi tetapi yang aku lakukan sekarng malah sebaliknya, berharap jika dia melakuknya lagi,


Apakah aku bisa saja menghindar jika pak Sano suda menjurus ke yang lebih intim" batinku, selama ini aku sangat percaya diri untuk bisa mengkondisikan hubangnku dengan pak Sano tapi nyatanya beberapa kali hanya nasib baik yang masi berpihak kepadaku hingga sampai saat ini aku masi aman-aman saja, walupun Sebagin tubuhku suda tersentuh olehnya bahkan dia sempat memlukku,


Setiap membyangkan hal seperti itu hasratku juga ikut bangkit, aku kadng merasa sangat benci terhadap diriku sendiri begitu mudah untuk terbuai oleh laki-laki, yang nyatanya laki-laki itu jauh dibdning dengan suamiku,


Tidak terasa sorepun tiba, sumiku kini bersiap-siap menuju tempat ibadah, pak Sano duduk istrhat ditemani oleh beberapa pelanggan yang menunggu motrnya diperbaiki,


Akupun beranjak menuju kedalam rumah unutuk menunaikan kewajibanku, tidak lama berselang aku mendengar hp ku seperti ada pesan yang masuk,

" Gimna vidioku tadi malam baguskan, ucap pak Sano saat aku membuka pesanya.
" Bapak apan sihh kok ngirim vido-vido seperti itu,balasku
" Sapa suru tadi malam buatku kentang jadi aku lampiaskan aja dirumah.
"Bapak juga sihh kenapa nekat gitu, suamiku kan ada dirumah pak,
" Tapi kan dia tidak liaht kita, di juga ada di WC
" Iya tapi kalo riba-tiba dia keluar gimna, bisa mati aku pak
" Soalnya semalam aku gak tahan bangat lihat kamu, jadi aku berani aja,
" Lain kali jangan gitu pak
" Kalo gak gitu kapan bisa meluk kamu firma ada terus,
" Ya baguslah kalo firman ada terus supaya bapak tidak macam-macam
" Karena firamn ada terus jadi kita pergunakan waktu yang mepet-mepet aja,
" Bahaya Lo pak, bapak tau sedndri firman bgaimna bisa diceraikan aku pak,
" Gak apa-apa kan itu memng tujuanku supaya bisa dapatkan kamu seutuhnya,
" Sembarang aja bapak ini, pokonya jangn nekat lagi seperti itu,
" Jadi kalo gak ada firman boleh?
" Gak boleh juga lahh
" Mumpung tidak ada firman aku masuk sebnetar ya
" Mau ngapin pak
" Ya mau itulahhh
" Ehh jangan pak itu ada orang diluar
" Bilang aja mau ke WC sebntr
" Jangn pak nanti firman datang
" Gak lahh aku tau kok waktu pulangbya firman aku,
" Jangn pakk, aku takuttt..lagian aku Uda siap-siap menunaikan kewjuibanku pak,
" Oo gitu yaudahh, nanti aja ya kalo petang, kalo firman Uda pergi aku langsung masuk ya.. balsnya lagi tetapi aku suda tidak menjwabku, aku begitu dibuat takut oleh pak Sano, dia suda sperti kehilangan kontrol, dia seakan tidak takut akan resiko yang menimpa kami,


Selsai menunaikan kewajibanku segera aku keluar agar pak Sano tidak macam-macam, kuliaht ankkku sedang berada di pangkuan pak Sano, sambil berbicar dengan pelanggan sepertinya mereka suda sangat akrab,


Selang bebrpa menit suamiku datang dan langsung masuk kedalam untuk mengganti pakinya, pak sanopun berdiri dan menuju ke arahku untuk membrikan ankkku kepadaku,


Aku sedikit curiga tentang apa yang dilakukan pak Sano karena ankkku bisa aja diturunkan kebawa dan berjalan kearahku krena dia suda agak pintar berjalan, tetapi malah pak Sano langsung membrikan kepadaku,

Aku memang suda mengantisipasi apa yang akan dia lakukan tetapi bagimnapun caraku untuk menghindarinya tentulah pak Sano lebih pintar, disaat ankkku suda berda dipelukanku dengan sangat sengaja pak Sano mengesar tangnya tepat berada di buah dadaku sambil senyum-senyum, aku tidak bisa berbuat banyak karen saat ini aku sedang mngndeong ankkku sambil duduk dikursi, di seperti senang sekali telah berhasil melakukan itu, akupun merasa jengkel atas tingkahnya, tetapi tidak ada sedikitpun perasaan benci,


Yang aku rasakan malah lebih ke takut jika ada orang lain yang mendapatibya melakukan itu kepadaku, bukan karena telah berbuat kurang ajar padaku, bertu-betul aku suda kelewatan btasa,


Aku selalu sadar atas yang kulakukan ini salah tetapi hasrat ini selalu aja membnarknya sehingga seolah biasa-biasa saja,


Tidak lama berselang waktu petang suda mulai mendekat, saat ini tidak ada lagi kegiatan merupakan bengkel karena pak Sano akan lembur, aku teringat akan kata-katanya yang akan masuk kedalam rumah setelah suamiku pergi ketempat ibadah,


Di dalam ruamh sambil memrpsiapkn bahan makanan untuk dimasak, aku begitu takut jika yang dikatakan pak Sano benar-benar terjadi,

Selang bebrpa saat suamikupun pamit, dan pak Sano pastinya diluar sambil meroko, harusnya jika memng aku betul-betul tidak mau jika pak Sano masuk kedalam rumah harusnya aku langsung mengunci pintu,


Tetapi alih-alih untuk menguncinya aku malah, tetap melanjutkan kegiatanku di dapur,

Beberap detik suamiku mnutupu pintu aku kembali mndengar pintu terbuka, aka ingin sekali untuk berlari kekamrku dan menguncinya tetapi takut juga jika pak Sano kecewa, akhirnya aku tetap saja di tempatku dan bersikap biasa-biasa saja, walupun hatiku begitu berdebar, smapi-sampai akupun tidak bisa fokus untuk memasak,


Apakah terjadi lagii, apapun halangi akuui....... Terbisit dalmhatikuu..



Bersambung.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd