Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT BENCI TUK MENCINTA

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
BTM PART 7





POV RIYAN ARYADI




Sesuai janji Indah dan Bu Anita, akhir pekan kami sekeluarga diajak berlibur keSebuah wilayah tempat Perkebunan teh diWilayah Bandung selatan. Semua ditujukan untuk menghibur hati adik ku Raihan tentunya. Meskipun akses jalan menuju kesana cukup Macet dikarnakan jalan cukup sempit, tapi semua terObati setelah kami tiba di area Villa sederhana yang Asri dan Sejuk disana.


"Dede..... Raihan...... Jangan jauh jauh nak mainnya....!!! " Mamah ku Vina meminta kepada adik ku namun tak Raihan Gubris, sambil memegangi Ponselnya seperti menanti kabar dari seseorang.

"Tante Vina tenang aja, ada Bu Sekar dan Pak Parmin nemenin Raihan main dan jalan jalan keKebun teh." Kata Indah kepada ibu ku Vina, kedua Pasangan Paruh baya itu adalah penjaga Rumah Bu Anita yang Asri dekat Perkebunan Teh yang sejuk ini.

"Tp gpp Viin....? Maaf, Raihan merepotkan." Tanya Mamah kepada Indah terlihat khawatir tp sambil menggenggam Ponselnya. Entah khawatir adik ku atau pesan yang akan masuk selanjutnya ya... Hehehehe.....

"Gpp kq tante...... Ga jauh dari sini ada Permukiman warga Cucu Pak Parmin a beda jauh kq sama Raihan, diatas juga ada Tempat wisata Pemandian Kolam Air panas dan Villa keluarga. " Kata Indah menjaskan lebih jauh.

Indah bercerita cukup banyak tentang keluarganya, aku dan mamah pun mendengarkan dengan baik. Walaupun mamah tetap terlihat Gusar, karna sesekali melihat ponselnya. Aku tau kali ini aku benar benar cukup keterlaluan, tp itu ku rasa cukup sepadan dengan pengkhianatan mamah selama ini kepada aku dan Raihan.


"Susah Sinyal ya tante Vina, dari tadi liat ponsel terus??? " Tanya Indah, Putri Bu Anita kepada Mamah ku yang terlihat gusar.

"Aaah ia nih, maklum tante ada beberapa persandingan yang belum terkirim keRekan yang kerja di lapangan. " Kata mamah, sambil meletakkan Ponselnya di meja kali ini.

"Indah, ajak dong Riyan jalan jalan.... Massa mau duduk diam disitu aja..... " Kata Bu Anita sambil membawa Beberapa jenis Unggas dan bahan makanan sepertinya akan Beliau masak untuk hidangan makan siang nanti.

"Oo ia kak, mau jalan jalan ke sekitar perkebunan?? Siapa tau kak Riyan suka beberapa Spot foto disini." Kata Indah mengajak ku, sambil beranjak dari tempat duduknya lalu menghirup udara pagi disana.

"Boleh ndah.... Yuk jalan jalan..., ma..... Jalan dulu ya sama Indah." Kata ku berpamitan, sejak beberapa hari yang lalu baru kali ini aku bicara padanya.

"Iya sayaang, jangan terlalu lama ya..... Mamah bantu Bu Anita masak buat makan siang nanti." Kata mamah, expresi wajahnya merona merah bahagia karna akhirnya aku kembali bicara padanya.

"Bu Anita saya jalan jalan dulu sama Indah..... " Kata ku berpamitan kepada Bu Anita.



****




Kehangatan keluarga ku bersama Bu Anita dan Putrinya indah semakin mencair, sepanjang aku berjalan jalan dengan Indah tadi warga yang tergur sapa kepada aku dan Indah mengira aku adalah Kakak atau Family dari Indah. Indah pun bercerita banyak tentang kesepian dan kesedihan sepeninggal Ayahnya. Lalu segera ku hibur dengan mengambil beberapa Foto Shoot menggunakan kamera, hmm...... Ketimbang jadiin pacar aku rasa lebih baik Indah cocok menjadi Adik ku, dari sikap dan bahasa tubuhnya kurasa kan nyaman bersamanya sebagai kakak.

Hingga saat jam makan siang, kami berLima semakin seperti keluarga. Mamah dan Bu Anita terasa Kompak seperti mengakurkan aku dan Raihan agar bertegur sapa dengan Mamah ku Vina. Kekompakan Bu Anita dan Indah berhasil, sampai akhirnya setelah jam Makan siang aku tertidur santai setelah bersenda gurau dan bercengkrama bersama mereka di akhir pekan. Terlebih lagi, Pak Parmin dan Bu Sekar sering bercanda dan melemparkan lelucon lucu kepada kami Saat itu.


Sampai Tiba tiba...... Aku sedikit terbangun setelah terdengar Motor Pak Parmin berlalu meninggalkan Rumah Bu Anita.



"Mama ginana sih?? Kq diIzinin!!! Kalau mereka nanya gmana?" Terdengar percakapan suara Indah.

"Ga akan lama kq Ndah, lagi pula semua supaya cepat selsai.... " Kata Bu Anita, dengan tenang kepada Indah.

"Tapii maaah..... Aku tu ga percaya sama......... " Sebelum selsai dengan Kata katanya, Indah kaget melihat ku berdiri mendengarkan percakapan mereka sepertinya ia sangat takut dengan apa yang ia sampaikan kepada ibunya andai terdengar oleh ku.

"Nak Riyan, dah Bangun..... Dari tadi?? " Kata Bu Anita menyapa ku, expresi wajahnya terlihat sepeti terkejut sama dengan Indah.

"Iya Bu....."

"Mamah mana ya...... ??" Tanya ku kepada Bu Anita, seketika wajah mereka berdua seperti kaget dan gusar.

"Mamah mu tadi ddiAntar Pak Parmin nak, setelah menerima telpon dari seseorang katanya teman lamanya." Kata Bu Anita sambil mendekati ku. Sepertinya Khawatir aku akan marah. Sedangkan Indah hanya diam sambil memperhatikan Reaksi ku.

"Kalau boleh tau dimana Bu??? Mamah ddiAntar Pak Parmin kemana? " Tanya ku Penasaran.

"KeCafe yang terletak di villa pemandian tak jauh dari sini nak, emang ada apa?? " Wajah Bu Anita sepertinya Panik melihat ku bergegas bersiap menyusul mamah.

"Aku penasaran aja Bu, aku susul mamah dulu sebentar ya. Tp Ibu jangan bilang aku nyusul dia." Kata ku sambil bersiap siap.

"Aku ikut kak..... " Kata Indah

"Dek, aku minta adek temani adik ku Raihan. Kalau kita semua ga ada, aku takut Raihan nanti marah sama kita." Kata ku menjelaskan kepada Indah.

"Lagi pula aku gak akan lama kq, jalannya dekatkan kalau lewat jalan tempat kita tadi?? " Tanya ku kepada Indah.

"Iya kak dekat..... Kak Riyan Hati hati ya.... " Kata Indah sepertinya khawatir dan memiliki perasaan Tak enak kepada mamah ku Vina. Apalagi ia juga Pasti Curiga dengan Gusarnya sikap mamah sambil memegangi Ponselnya sejak diPerjalanan menuju tempat ini.

"Nak ada apa apa hubungi kami..... Ibu udah kabarin Pak Parmin buat mastiin mamah kamu baik baik saja disana." kata Bu Anita setelah mengantar ku keDepan Rumah.

"Bu Anita tenang aja, ada apa apa pasti ku kabari kali ini." Kata ku kepadanya.



Berdasarkan petunjuk Bu Anita, aku pun dijemput Pak Parmin di gerbang Villa Wisata tempat dimana mamah ku menemui yang "katanya" Menemui teman lamanya. Sengaja tak ku hubungi mamah saat itu, supaya mamah tak curiga kepada kami semua.


"Itu den disebelah sana....... " Kata Pak Parmin mengarahkan matanya, setelah kami menyelinap di tempat dimana bisa mengawasi keberadaan mamah.


"BANGSAT BELUM KAPOK JUGA SIDION GODAIN MAMAH!!!! " Umpat ku dalam Hati, saat itu terlihat Dion berbicara menjelaskan sesuatu kepada mamah dialah satu Meja Cafe ditempat tersebut.


"Pak, bolehkan bantu saya menunggu diRumah? Saya takut adik saya Bangun dan Curiga saya sama mamah ga ada disana." Kata ku meminta Pak Parmin, jujur saja aku khawatir Pak Parmin tau dan melihat sikap Binal mamah yang sedari tadi tak terlihat.

"Den Riyan yakin gpp?? " Tanya Pak Parmin.

"Gpp Pak, kalau saya udah liat gini tinggal ajak mamah Pulang keRumah." Kata ku sambil tersenyum.

"Baik den, tp inget kalau ada masalah kabari saya. Bu Juragan nanti akan kirim kontak saya ke Den Riyan." Kata Pak Parmin, lalu pergi meninggalkan ku sendiri mengawasi Mamah.



Setelah ku pastikan Pak Parmin pergi dengan Motornya, kedua Mata ku arahkan ketempat Mamah dan Dion berada. Suasana diCafe itu memang cukup ramai, keberadaan Mamah dan Dion terlihat sepintas memang serasi. Sepertinya, Dion membahas apa yang terjadi dengan Dirinya dan Bimo. Tetapi andai dari Expresinya Dion terlihat tenang tetap menjelaskan dan bercerita kepada mamah.

Mamah pun terlihat berAngsur menjadi tenang dari Expresi wajahnya, Bahkan terlihat mulai tersenyum kearah Dion. Sampai akhirnya........


"Heiii.......!!!! Pa kabar.... Iii kangen banget Selina sama Tante.... Hihihi....!!! " Sapa selina kepada Mamah.


"Sial ini buruk" Umpat ku dalam hati.


Mengapa ku nilai buruk???


Melihat dandanan Selina yang mengenakan Hot Pants dan Pakaian Super ketat agar terlihat membusungkan Dadanya. Tak salah lagi Selina terlihat bersama Bimo sedang berkencan berdua saat itu, tapi mengapa harus ketempat ini?? Apa mereka benar benar niat menyusul mamah kemari??

Benar saja dugaan ku, setelah beberapa menit berbincang Mamah yang berpakaian rapih saat itu akhirnya mengikuti arah langkah Bimo dan Selina setelah diajak mereka. Sempat wajah mamah seperti panik sambil berkata sesuatu sambil melihat sekitar, bahkan kearah tempat ku berada yang tentunya tak terlihat kalau tak dilihat Fokus dari arah duduk bersama mereka saat itu.

Akhirnya, mamah ikut bergabung bersama mereka sambil menggenggam tangan Dion mesra bagai kekasihnya.........


Dari pengawasan ku dari jarak aman, Mamah memang terlihat awet muda bagai remaja dimabuk asmara. Mamah dan Dion berjalan dibelakang Bimo dan Selina yang sudah bergandengan mesra, rupanya tindakan ku yang mempernalukan mereka di medsos dan Mengerjai tabungan mereka.

Bahkan saat ini, entah apa yang Dion dan mamah Bicarakan sepertinya tindakan ku malah membuat mereka semakin mesra dan saling menerima satu sama lain.

Aku harus lebih dekat dan cari tau apa yang mereka bicarakanbicarakan dan Rencanakan!!!!! Sampai akhirnya.....


Sangat Benci untuk mengakui Cinta akan apa yahh terjadi selanjutnya, karna mereka melangkahkan kaki ke sebuah Pondok yang Asri dan Cukup jauh dari beberapa Villa maupun Pondok penginapan lainnya dari tempat itu.

Meskipun salah satu bagian sangat dekat dengan Jalan Raya, tetapi tetap saja aku menjadi merinding tak menentu apa yang akan mereka lakukan didalam sana nanti. Apalagi, desas desus tempat itu adalah wilayah tempat sepasang kekasih memadu Kasih!!! Apa iya mereka akan melakukannya Sekarang????

Segera ku mode Silent Ponsel ku, sebelum menyelinap mengintip aktifitas dan pembicaraan mereka tadi. Aku tak mau gegabah, karna andai aku ceroboh dan salah langkah malah malah aku akan terseret masalah hukum tentunya mereka makin bebas mendekati mamah.




****



"Ya ampun, kalian ini.... Sabar dong masa ga hargain senior kita sih..... " Terdengar suara Dion setelah samar terdengar suara peraduan samar suara bibir beradu seperti dua orang bercumbu mesra.

Saat itu padahal aku baru berdiri diSisi Pondok yang sebagian Dindingnya terbuat dari Bilik bambu, aku tak mau terburu buru mengintip kedalam. Khawatir ada petugas maupun orang yang tiba tiba melalui jalan Pondok itu Curiga, jadi ku putuskan sementara duduk disisi dinding sambil melihat keadaan sekitar walaupun sepi. Tapi tiba tiba.....


"Tuuh kan.... Kalian ngajak aku kesini pasti mau ngajak kencan lagi..... " Suara mamah ku Vina terdengar.

"Gmana lagi Vina sayang..... Setelah cukup banyak yang terjadi antara kita, kamu juga pasti kangenkan dengan moment indah seperti saat ini...... " Terdengar jelas Suara Dion dan setelah ia berkata seperti itu tiba tiba dari tempat ku berdiri di salah satu bagian Dinding, tiba tiba suara pun hening.

Sebelum satu menit berlalu, akhirnya aku mulai mengintip kedalam setelah dengan mudah melubangi dinding itu dengan Kayu. Sampai akhirnya, ku tangkap dengan mata ku apa yang terjadi di dalam sana, tepatnya diruang Tamu.........


Entah mengapa aku mendadak menjadi Horny dan menikmati melihat mereka berempat saat itu seperti sebelumnya ketimbang emosi. Setelah ku lihat Selina dan Bimo bercumbu mesra sambil berdiri, ku dapati juga Mamah dan Dion sedang bercumbu mesra di kursi Sofa panjang tepat dihadapan Bimo mencumbui Selina mantan kekasih ku.

Kedua lengan Selina merangkul erat Leher Bimo, sedangkan Kedua telapak tangan Bimo mendarat sambil meremas Bongkahan Pantat Selina sambil menempelkan penisnya tepat keVagina Selina yang sama sama masih mengenakan celana jeans.

Desahan Selina tertahan bibir Bimo, menerima sensasi gesekan diSelangkangannya. Apalagi Bimo mulai menjulurkan lidahnya keRongga mulut Selina membuat selina terlihat terlena sambil perlahan melayani gesekan Penis Bimo diVaginanya dan tetap berciuman ........


Aku alihkan mata ku ke lubang tempat Dion dan mamah berada beberapa detik kemudian, ternyata lebih panas dari pada Bimo dan Selina mantan kekasih ku.......


Mata ku menatap jelas bagaimana gerakan liar Lidah Mamah dan Dion saling membelit satu sama lain yang saat itu duduk diSofa tepat dia hadapan Selina dan Bimo bercumbu mesra, terlebih lagi saat tangan Dion mulai masuk kedalam Pakaian yang mamah kenakan dan mulai meremas salah satu Payudaranya.

Tercekat dan tak percaya setelah mengamati lenguhan tertahan mamah saat menerima remasan Dion, salah satu tangan mamah malah bergerak menuju selangkangan Dion lalu dengan Cepat membuka bahkan mulai mengocok Penisnya dengan mesra sambil tetap bercumbu panas disofa bersama Dion.


Aku benar benar tak percaya mereka sama sekali tak Kapok ku kerjai diMedsos, uang mereka ku kuras dan menteror mereka. Sungguh tak ku pahami mamah yang awalnya ketakutan selama Seminggu belakanngan, kini malah terlihat sangat bernafsu kepada Dion.

Aku yang tengah berfikir bagaimana agar mereka jera, tiba tiba kembali terasa mebgeras penis ku ketika terdengar ajakan dari suara Selina mantan kekasih ku yang terdengar sangat menggairahkan dari dalam


"Yuk, mulai aja..... Kalau tante kelamaan nanti mereka Curiga.... " Ajak Selina yang sudah tak mengenakan pakaian dalam pelukan Bimo.

"Kalian yakin ini tak akan lama??? Aku ga mau lho anak anak ku curiga lagi....... " Kata mamah ragu tapi tetap satu tangannya memegangi Penis Dion yang terlihat sangat keras.


Dion membisikkan sesuatu kepada mamah, aku sebenarnya kaget dan langsung berhenti mengintip saat mamah menatap ke arah lubang ku mengintip dirinya bersama Dion. Awalnya ingin ku ketuk pintu dan segera ajak mamah pergi dari sana Tetapi......


"Aaakh!!!! Nakal banget sii Dion..... " Jerit mamah dari dalam tapi terdengar manja dari arah ruangan yang berbeda.


Membuat ku mengurungkan niat ku, apalagi Pondok yang tak jauh dari situ terlihat beberapa Keluarga tengah berada disana. Aku takut mereka curiga dan malah melapor ke keamanan se tempat. Ini tentunya akan jadi AIB Baru bagi mamah, hingga ku putuskan mengintip dari Jendela tepat mengarahkan kedalam arah suara jeritan manja mamah tadi berasal.


Hanya tinggal mengenakan Bra Mamah menungging mengangkat Pantatnya Tinggi Tinggi diatas Ranjang Spring Bed, wajahnya ia benamkan cukup dalam keBantal. Sepertinya kenakalan Dion tadi karna berhasil membuat mamah hampir telanjang seperti saat ini, namun tak ada perlawanan malah kulihat menikmati saat Lidah Dion liar mengorek Vagina hingga liang anusnya.

Tepat disebelah keberadaan Mamah menerima rangsangan Dion, Selina tidur terlentang sejajar dengan mamah ku Vina. Wajah Selina ditutupi Bantal oleh kedua Tangan Selina sendiri, sepertinya itu Selina lakukan agar desahannya tak menggema keluar dari dalam Pondok saat menerima Rangsangan Lidah dan bibirnya dari Bimo yang berjongkok terbenam diVaginanya.


"Dah cukup basah niih..... Kita mulai ya acara melepas Rindu nya.. " Kata Dion sambil mengarahkan Penisnya keVagina Mamah ku Vina yang masih terlihat terEngah engah menikmati Klimaksnya.

"Ayang ayo masukin juga..... Kita adu lama ngentotnya sama mereka..... " Kata Selina dengan Vulgar mengajak Bimo memasukkan Penisnya keVaginanya sambil membuka selangkangannya lebar lebar.

"AS you want Honey...... " Kata Bimo sambil mengarahkan Penisnya keVagina Selina, menyusul Dion yang sudah terlihat menancapkan Penisnya dalam dalam diVagina Mamah.


Sejenak ku arahkan mata ku nengawasi area sekitar ku yang dari jarak beberapa meter cukup ramai dari Pondok yang ditempati cukup banyak Orang dan Anggota keluarganya, aku tak bisa merekam malah aku was was mereka curiga saat itu.

Tetapi dari arah dalam aku kembali ingin ku lihat apa yang terjadi, setelah rintihan dan racun mereka sempat samar terdengar lalu menghilang berganti samar suara peraduan kulit dan daging.


"Plokk.... Plokk.... Plokk... Plokk..... " Cukup jelas terdengar sahutan suara itu berbalapan sebelum mata ku mengintip kedalam.


Namun betapa kagetnya, saat melihat wajah mamah dan matanya yang kini beralas bantal diatas Ranjang tepat mengarah ke tempat ku mengintip sambil mengangkat Pantatnya tinggi tinggi yang sedang diSodok Dion berkali kali........

Sejenak ku menghindar dari pertemuan mata kami saat itu, sambil ku mengusap Penis ku yang sudah terasa sesak didalam celana. Saat terdengar samar suara rintihan dan racuan mereka, perlahan ku mengintip kembali kedalam dengan perlahan.


Kali ini kudapati posisi sex mereka yang benar benar membuat ku amat merasa Terangsang..........


Sambil menungging disodok Vaginanya oleh Penis Dion, mamah berciuman mesra dengan Selina sambil meremas Payudara Selina yang memang lebih besar darinya. Selina yang tertidur terlentang sambil merasakan nikmatnya Penis Bimo, malah membalas Cumbuan mamah sambil menjulurkan lidahnya agar dikulum bibir mamah....


"Uuuhhhh.... Enaaakkks banget tante sayangggg... Lama kitaa ga Fourr some kayaak gini.... " Racu Selina sambil merintih akibat kenikmatan Sodokan Penis Bimo.

"Aaaahh iaa..... Aku jugaaaa kangeeennndd kaliaaan aaahhh aaah.... " Kata mamah kali ini menggerakkan Pantatnya merespon genjotan Penis Dion diVaginanya.


Mendengar pernyataan mereka, ku ambil posisi lebih aman karna nafsu ku sudah diUbun ubun saat itu. Semua benar benar mengalahkan logika dan akal sehat, tak ada yang bisa ku lakukan demi kebaikan mamah kecuali turut menikmati Aksi mereka sambil mengocok Penis ku yang semakin terasa keras dan menyesakkan dibalik celana ku.


Baru beberapa menit aku berada di lokasi Pondok dan Villa wilayah wisata ini, andai aku melapor keamanan akan memakan waktu lama. Ku hampiri mereka sekarang, tentu mereka akan menyembunyikan mamah bahkan akan mengulangi dibelakang ku. Apalagi Pak Parmin tau tentang ini, tentunya hanya mempermalukan keluarga ku dihadapan Bu Anita dan Indah yang sudah seperti Family dekat bagi kami.

Setelah ku pastikan aman, sambil mengocok Penis ku arahkan mata ku kembali mengintip kedalam.... Sekarang Terlihat tubuh Selina yang lebih semok dari Mamah Ku Vina saat itu tidur terlentang dibawah Tubuh mamah sambil tetap disodok Vaginanya oleh Penis Bimo. Sedangkan Mamah, sambil tetap vaginanya disodok Dion menungging mengangkangi diatas Tubuh selina, kedua lengannya bertumpu pada Leher Bimo dan Berciuman dengan Bibir Bimo sambil tetap menikmati sodokan Penis Dion dibelakangnya.

Benar benar gaya sex yang luar biasa, mereka melepas kerinduan setelah hampir seminggu mamah tak bertemu salah satu dari mereka. .

Bibir Selina yang tersisa menganggur ia julurkan lidahnya bergerak untuk menjilati kulit sekitar anus Dion yang sangat dekat mengangkangi wajahnya, Membuat sodokan Penis Dion diVagina mamah sambil mengangkangi Wajah dan tubuh Selina terlihat semakin menggairahkan.


"Isep sell!!!! Mantab kamuuhh sell nambah nikmat akuuuu...." Racu Dion mengendurkan tempo sodokannya divagina mamah yang menunging diatas Tubuh Selina yang tidur terlentang.

Terlihat tangan Dion yang tadinya berada diBongkahan pantat mamah, beralih kePayudara Selina yang Besar dan Ranum dari pada milik mamah. Seperti paham apa yang Dion rasakan saat menerima sensasi nikmat disekitar kulit anus Dion, kedua tangan Selina menggapai Paha Dion yang kekar dan Berbulu lalu semakin dalam tenggelam bibirnya setelah mengangkat sedikit lehernya sambil mencoba memberi Dion sensasi kenikmatan yang ia minta.


Menangkap hal itu, Bimo makin keras menyodok Vagina Selina sambil mentautkan bibirnya dengan Bibir mamah, Selina Selina sendiri meresponnya dengan mengangkat lehernya semakin dalam membenamkan Bibirnya dibelahan Pantat Dion yang semakin cepat bergerak liar maju mundur menggedor Vagina mamah berulang kali dengan gaya Menungging.

Hentakan Penis Dion terlihat semakin membuat Payudara mamah yang ranum bergerak tak terkendali, Bimo yang menyadari hal itu mengalihkan kedua tangannya dari Pinggang Selina lalu menggenggam kedua Payudara mamah yang seperti hampir Jatuh dari Dada mamah. Sambil meremas manja Payudara mamah yang tergantung bebas, lagi lagi terlihat jelas oleh ku mamah meminta diCumbu Bimo setelah melirik ketempat ku MENGINTIP!!!!!


"Hmmmpppttt hmmmpppttt.... Nikhmmmptttt" Racu mamah karna tertahan Bibir Bimo.

"Iyyh Vina ku sayang.... Ini nikmat.... Aaaaah....!!! " Kata Dion sambil menghentakkan penisnya dengan tempo tak terlalu cepat karna mengimbangi aksi lidah Selina di belahan Pantatnya.

Bimo sendiri terlihat mengenjot hampir sama dengan Tempo Sodokan penis Dion, sepertinya cumbuan bibir Mamah benar benar mengendalikan keGanasan Dion dan Bimo. Gerakan pantat menginbangi sodokan Dion, serta kedua tangannya yang mengalungi leher Bimo sampai menungging mengangkangi Selina dibawahnya yang terlentang. Tak dapat ku ragukan lagi, aksi Foursome sex yang mereka lakukan dikendalikan mamah.


Erotisnya gerakan, serta simfoni suara suara mereka benar benar memanaskan suasana. Terlihat dari seberapa banyak dari butiran keringat Bimo dan Dion bercucuran saat itu, demi mempertahankan Tempo sodokan penis mereka. Kocokan ku dipenisku pun ku perlambat, sebagai lelaki normal aku ingin sekali merasakan apa yang mereka rasakan.

Akan tetapi aku harus bertahan, semua demi mama.... Semua demi diriku yang akan menguasai kendali atas mereka semua!!!!


Menit demi menit berlalu sampai akhirnya Bimo maupun Dion terlihat mempercepat Tempo sodokan, mereka berempat klimaks hampir bersamaan dengan Posisi Sex baru ku tau saat itu. Sperma ku juga sangat banyak membasahi dinding tempat ku mengintip saat mereka kembali berCiuman dengan Pasangan masing masing, sambil menikmati sisa sisa surga Dunia yang mereka raih.


"Awas saja!!! Aku akan membalas semua ini!!! " Kata ku sambil berAmbisi dan atur rencana mencoba posisi sex seperti yang mereka lakukan Tadi.



****




Setelah ku bersihkan sisa sperma di Penis ku, ku rapihkan kembali Penis ku kedalam celana. Tapi betapa terkejutnya aku saat telah melihat Selina diGenjot lagi oleh Bimo dengan Posisi hampir digendong diBimo diPinggirian ranjang sambil kaki Selina menjepit Pinggang Bimo, Tidak itu saja.........


Kedua Mata ku dan Mamah lagi lagi bertemu pandang setelah Dion mencumbu mesra Bibir mamah dari belakang, kedua bola mata mamah mengarah ketempat arah jendela ku mengintip setelah berciuman dengan dion lalu dion nencumbui leher jenjangnya. Sepertinya Dion kembali menyodok Vagina mamah dari belakang, hanya bedanya tubuh mamah tegak kearah tempat ku mengintip!!!!!


Expresi mamah saat itu malah seperti menggambarkan betapa nikmatnya Sex ia lakukan sambil mengarahkan ronde selanjutnya kearah ku tempat ku mengintip........


Menyadari hal itu aku segera pergi meninggalkan Pondok itu apalagi beberapa penyewa pondok menjelang sore mulai berdatangan, berjalan secepat mungkin menjauh dan kerumah Bu Anita sambil berpikir aku bertanya.

Sejak kapan mereka melakukannya???

Apakah mama sadar aku mengintip aksi mereka???

Apa yang disampaikan Dion hingga ia terlihat santai dan malah bisa merayu mamah kembali binal dalam pelukannya???


Setelah sekitar 15 menit berjalan kembali kerumah Bu Anita sambil menemukan jawaban pertanyaan dikepala ku, aku lagi lagi diKagetkan dengan keberadaan mamah yang membuka Pintu rumah Bu Anita.


"Riyan sayaang!!! Kamu dari mana aja???? Takut ya mamah yang cantik ini diculik???? Hihihihi...... " Kata mamah dengan sangat ceria dan berpakaian rapih seperti saat belum bercinta liar dengan mereka bertiga tadi.

Bagaimana Bisa????


"Heiii!!! Kq malah melamun gitu sih!!!! " Kata mamah melihat expresi ku terkejut kebingungan.

"Sudah masuk dulu, Riyan capek kali Viin nyariin kamu ga ketemu..... Hihihi..... " Kata Bu Anita dari dalam rumah.

"Kamu bener bener nakal ya sayaaang.... " Kata mamah berbisik kepada ku.

"Awas!!!! Nanti mamah hukum kamu kalau udah dirumah." Lanjutnya berbisik yang membuat penis ku menjadi tegang kembali.


Mata mamah menyadarinya saat melihat kebawah selangkangan ku, lalu dengan tenang ia berjalan kedalam rumah mendahului ku dengan santai dan terlihat lebih Segar.



***




Baru ku tau dari Pak Parmin saat itu mamah memang menghubunginya saat pulang dari Cafe tersebut, tak ada kecurigaan dari Pak Parmin saat itu kecuali sikap mamah terlihat lebih bahagia dan ceria setelah menemui teman lamanya. Tak bisa ku bayangkan apa jadinya andai Pak Parmin yang bisa dibilang sepuh yang masih Kekar dan gagah tau kenakalan mamah saat itu, apalagi sampai mengadu kepada Bu Anita!!!!

Sikap mamah kepada ku setelah hari itu semakin manja, berani menggoda, berpenampilan cukup sexy bahkan terkadang menganggap aku seperti kekasihnya. Andai aku menolak mamah limpahkan semua nya kepada adik Ku Raihan. Setelah ku berdiskusi kepada Penulis sekaligus sahabat ku dalam Sharing baru ku pahami Makna Fetish dan Incess sehingga di usia belia sudah cukup dalam aku paham tentang Sex.


Tetapi......... Ia ibu ku.... Dia Mamah ku...... Haruskah???



"Akh gila!!! Emang gue ga bisa dapet cewek yang lebih Cantik!!! " Guman ku dalam hati setelah Puas berOnani sambil membayangkan Threesome bersama Mama dan Selina setelah pulang dari salah satu Rumah Bu Anita malam itu.



"Sayang kenapa sih pintu kamar kamu kalau malam selalu dikunci?? " Tanya mamah suatu pagi, kepada ku setelah Adik ku raihan berpamitan berangkat sekolah lebih dulu.

"Aku ada tugas sekolah yang belum selsai mah, lagi pula fokus ngerjainnya kalau pintu kamar dikunci." Kata ju jelas berbohong saat itu.

"Oo gitu yaa... Tapi tetep ya.... " Kata mamah berdiri mendekati ku lalu menempelkan Patudaranya di bahu ku, membuat penis ku seketika setengah mengeras.

"Kalau mau kerjain mereka, jangan keterlaluan..... Hihihi..... " Kata mamah manja sambil menempelkan Payudaranya kepada ku.

"Ii... Ia mah...." Jawab ku sambil menahan Horny dan Kaget bersamaan.


Apa mamah tau aksi ku mengerjai mereka berTiga selama ini!!!!!


"DING DONG!!!!" suara bell rumah berbunyi pagi pagi sekali sepertinya ada Tamu, tapi siapa!!!! Pagi banget sih kerumah, kayak ga kenal waktu.


"Ya ampun Verooo!!!! Kamu makin cantik aja sayaaang..... Mana temen kamu yang bakal olahraga sama kita bareng??? " Tanya mamah menyambut tamunya.

"Nanti dia nyusul kq, o ia Viin boleh ku minta air??? Bawaannya aus banget aku, knapa ya?? " Suara tamu itu meminta kepada mamah.

"O ia boleh, bentar..... " Kata mamah sepertinya hendak beranjak mengambilkan air, aku sendiri berjalan ke arah mereka karna hendak berangkat sekolah.

"Riyan sayaang.... Berangkat sekarang nak?? " Tanya mamah kepada ku.

"Iya mah, aku brangkat dulu ya mah.... " Menyalaminya setelah sesaat melihat berapa cantik dan sexynya teman mamah berpakaian Olah raga dan Berjacket training pagi itu.

"O ia Riyan sayaang... Kenalin.... Ini Veronica temen mamah.... " Kata mamah, mengenalkan rekannya kepada ku.Bersalaman dengan Tangan putih mulusnya bak pualam tiba tiba membuat ku berdesir, meskipun hendak berolah raga aroma tubuhnya wangi menggairahkan.

"Anak kamu ganteng banget Viin, duuh aku jadi Kangen Hansen deh.." Katanya yang terlihat seseorang.

"O ia, emang seumuran ya?? " Tanya mamah kepada temannya Baru ku tau namanya Veronica, Tinggi menjulang bak Atlit, ramping, tapi kedua Bokong dan Dadanya begitu menggairahkan.

"Kamu sekarang berapa Riyan umurnya??? " Tanyanya sambil menatap ku dengan intonasi keIbuan.

"Aku 16 jalan tante.... " Kata ku gugup, karna kecantikannya.

"Hmm..... Anak ku yang kedua Hansen 18 ...... Nanti kalau kamu ga sibuk main kerumah ya Riyan.... Anak tante suka banget main Bola, siapa tau kamu bisa gabung.... Hihihihi...... " kata Tante Veronica kepada ku, tapi entah mengapa aku sangat Cangung. Sungguh berbeda andai Ibu ibu biasa atau super Cantik dan berwibawa seperti Bu Anita.

"Boleh tante, selsai persiapan praUjian aku nanti main keRumah sama Mamah." Kata ku kepadanya sambil menjaga pandangan mata ku.

"Riyan sayang, tante vero ini sahabat sekolah manah dulu... Sekarang bareng jadi partner mamah olah raga. Mamah bolehkan olahraga rutin sama tante Vero?? " Tanya mamah kepada ku, aku sempat bingung apa yang harus ku jawab. Melihat mereka berdua entah kenapa Otak ku mendadak Cabul.

"Mama janji sayang, Kamu dan Raihan Selalu Utama.... Sebelum jam makan siang Mamah akan pulang ke rumah sayang..... " Kata mamah membujuk ku.

"Boleh ma...... Aku tadi kepikiran takut Raihan pulang sekolah, mamah ga ada di rumah..... " Kata ku, sambil membayangkan Penis ku diJepit lalu diPijat tante Vero.

"Aku pamit ya ma.... Tante aku berangkat dulu.... " Setelah mereka tersenyum lalu setuju dengan persyaratannya. Aku berpamitan.



***



"Gila lo bro....!!!u sebar video ini malah buat mereka makin tenar!!! " Kata Niko melihat salah satu situs porno, yang memutar aksi Panas Rio dan Dion beberapa minggu lalu namun bagian wajah dan tubuh mamah sengaja Ku samarkan atau telatnya ku sensor.

"Tau gue mesti gmana lagi, karna itu gue kira bakal buat mereka jauhin nyokap gue atau minimal was was lah.... " Kata ku kesal. Rencana ku mempermalukan mereka malah berbalik menjadi membuat mereka semakin Populer dalam hal segi aktifitas sexual bagi kaum hawa, apalagi beberapa penggalan Video itu tentunya menyamarkan wajah mamah.

"Lu mestinya Share diSitus GLBT jangan diSitus porno yang diAkses kaum hawa dong yaaan...... " Kata Fandi menambahkan.

"Tau lah bro, gue dah bingung juga ni..... Apa harus pake kekeran juga?? Ni aja udah cukup rame... Tp gue takut kena hukum." Kata ku kepada kedua Sahabatku yang mendukung rencana pembalasan ku kepada mereka.

"Kita tunggu reaksinya gmana, kalau macem macem baru kita culik aja mereka." Kata Niko, mempercepat rencana puncak kami kepada mereka.

"Ya udah, tp sabar.... Ni masih rame masalahnya, terlalu gegabah gue takut mereka lapor berwajib." Kata ku sambil bergegas bersiap meninggalkan lokasi kami berkumpul.

"Truss, ni Duit dipake apa?? " Kata Niko bertanya kepada ku.

"Tau dah!!! Tp ntar balikin aja dah..... " Kata ku singkat sambil menahan kesal.

"Eh gua ada Ide!!!! " Kata Fandi dengan wajah berbinar.

"Gmana kalau......... " Setelah Fandi menjelaskan Ide lain cukup gila, aku terlebih dahulu pamit dari Basecamp tempat kita berkumpul.


Secara sikap dan Prilaku, sahabatku Fandi menang paling kalem malah terlihat cupu..... Tp siapa menduga, aksi gila dan nekat Fandi lebih 'SADIS' dari pada Niko yang lebih suka main Fisik dan Diri ku yang mungkin selalu penuh perhitungan.

Setelah ku diskusikan dengan Sahabat ku yang paham masalah tentang ini, memang semua ini bukan berarti tak ada Resiko. Tetapi apalah artinya Mamah mengulanginya andai aku berhasil membuat mereka Jera menggoda mamah saat ini, apalagi mulai berteman dengan Wanita Secantik Veronica........




*** Suatu Sore saat ku Pulang BerOlah Raga.





"Mau kamu apa sih nak!!! Kenapa kamu tega sama mereka?? Kenapa kamu lakuin semua ini" Tanya mamah saat itu karna mereka bertiga mulai merasakan Dampaknya.

"Mau aku?? Mau aku mamah jauhin mereka!!! Mamah tega ya khianatin aku dan Raihan terus terusan??? " Kata ku mencoba menyadarkan mamah dengan Intonasi Tinggi dan cukup keras.

"Oooh gitu!!! Mamah ga nyangka kamu MUNAFIK!!" Kata mama berbalik membentak ku, lalu mengambil Ipad.

"APA INI HAH!!!" Wajah ku mendadak pucat melihat beberapa Foto aku tengah Onani menghadap layar Laptop ku di kamar, sambil menyaksikan Video panas mereka. Belum lagi beberapa Foto Ceceran Sperma di pondok tempat ku mengintip Tempo hari.

"Denger yah!!! Mamah udah berUlang kali bela kamu di hadapan mereka. Bahkan masalah Ponsel mereka yang kamu curi selalu mamah tutupin." Kata mamah yang tengah murka kepada ku saat itu.

"Tapi kamu.... Kamu......!!!! " Kata mamah menahan tangis di ujung kedua pelupuk matanya.


"BRAKK!!!! " Suara pintu kamar mamah terbanting keras. Sepertinya mamah benar benar kecewa kepada ku saat itu.


Tak ku Duga, rupanya mereka juga Memata Matai aktifitas ku lebih parah lagi, aksi ku mengintip dan menikmati aksi mereka ketauan!!!!!!

Percakapan ku bersama mamah saat itu tentunya tak melibatkan Raihan, pantas saja Raihan dititipkan ke rumah Bibi istri Paman yang tak jauh dari rumah. Sepertinya mamah ingin bicarakan ini berdua dengan ku, dan berakhir kami satu sama lain membuka Aib kami selama ini.


"Haloo kang..... " Kata ku kepada seseorang yang sangat mengerti perasaan ku.

"Bisa kita ketemu....?? " Tanya ku kepadanya.

"Ok, 30 menit lagi saya jemput kang..... " Kata ku kepadanya.



Setelah berdiskusi dengannya, entah mengapa hati ku tetap tidak tenang. Malah ingin sekali aku menghampiri Dion, Bimo, dan Rio. Dengan uang mereka sendiri sangat mudah ku minta beberapa Preman untuk menghajar atau membuat mereka terluka sekalian. Akan tetapi beberapa pihak termasuk Sahabat baik ku meminta ku menahan diri.

Sampai akhirnya sebuah telfon tak terduga datang, telfon dari seseorang yang selalu membuat ku merasa tenang.


"Halo..... Riyaan.... Kamu dimana nak??? " Tanya Bu Anita dalam panggilan Telfon.

"Riyan lagi sama temen Bu.... " Kata ku

"Ibu diBandung?? " Tanya ku kepadanya.

"Iya nak, Ibu langsung pulang ini keBandung tau dari Bibi mu kalau tengkar sama Mamah mu sore tadi" Kata Bu Anita kepada ku.

"Kamu dimana sekarang?? Biar supir ibu jemput kamu.... Udah malam ini, kamu jangan lari keHal negatif nak.... " Kata Bu Anita yang benar benar menbuat hati ku terenyuh. Sepertinya paham dampak kerusakan mental setelah ku bertengkar dengan Mamah.

"Aku diCafe ********* kq Bu, lagi ngopi sama teman sambil curhat." Kata ku agar ia tenang tak berfikir aku akan melakukan Tindakan Bodoh setelah cukup Fatal.

"Baiklah, ibu akan hubungi Sahabat lama Supir keluarga Ibu.... Kamu tunggu ya disana, sebentar lagi ia akan jemput kamu." Kata Bu Indah meminta kepada ku.



******




Setelah dijemput dan Tiba di rumah Bu Anita yang berada diBandung aku diSambut Bibi penjaga rumah dan Indah, kedua kalinya aku merasa heran mengapa Supir Bu Indah dan Bibi menatap ku dengan expresi wajah cukup aneh kepada ku. Hanya Indah saja yang terbiasa dan sesekali bertemu dengan ku disekolah bersikap hangat dan manis kepada ku.

Rasa Sesak, Sakit hati, dan Kebencian ku sirna saat aku menikmati sajian makan Malam yang langsung dimasak Bu Anita malam itu. Sampai akhirnya Bu Anita meminta ku Tinggal beberapa hari diSalah satu rumahnya yang berada diBandung, Bu Anita telah menghunungi mamah dan ia juga ada rencana mengunjungi mamah besok pagi.

Awalnya aku sama sekali tak curiga, apalagi sejak meninggalnya ayah ku, Bu Anita berkali kali ada dan selalu ada saat ku terpuruk seperti saat ini. Kecantikan Bu Anita terasa Elegan dan memiliki aura KeIbuan, berbeda dengan Mamah yang semakin Panas dan Sexy.

Indah juga mewarisi Kecantikan dan Sexynya Bu Anita, hanya saja sikapnya yang lembut cenderung manja kepada ku menjadikan ku sosok kakak baginya setelah Raihan.


Sampai Akhirnya........


Aku terpaku dengan sebuah Foto diRuang Keluarga yang Megah.


Foto itu foto cukup lawas dan terbingkai rapih namun tak berukuran terlalu besar dari foto lainnya..... Tapi aku bingung sekaligus heran dengan Pria yang menggendong Bayi disamping Bu Anita muda saat itu.


"Kq mirip gua ya!!! " Guman ku dalam hati.

"Kenapa kak!!! " Tanya Indah yang melihat ku menatap satu Foto cukup dekat ketimbang banyak Foto yang memajang Foto Bu Anita bersama keluarga Besarnya dan Mendiang Suaminya.

"Ii.... Ini... Ini siapa dek?? " Tanya ku kepada Indah menunjuk sosok lelaki yang tengah menggendong Bayi mungil dan Lucu.

"Ooh... Itu suami Mamah yang pertama kak.... " Kata Indah santai, tapi tidak bagi ku yang semakin penasaran.

"Trus itu?? " Tanya ku kepada Indah penasaran.

"Kalau itu Alm.Kakak ku..... " Kata Indah sambil mendadak sedih.

"Mereka berdua meninggal saat terjadi kecelakaan diTol" Kata Indah menjelaskan kepada ku.

"Berarti........ " Kata ku terbata.

"Ia kak, ayah ku Wilson adalah suami mamah yang kedua. Alm Papa bertemu mamah setelah Papah menolong penanganan pengobatan mamah saat kecelakaan dirumah sakit." Kata Indah memperlihatkan Foto kedua Almarhum Suaminya.


"Eh dek, ngerjain tugas yuk.... " Ajak ku kepadanya. Karna aku tak tega membuka luka masalalu keluarga mereka.

*asik, ayuk kak... Nanti kakak yang bantu jawab soalnya yah.... " Kata Indah lalu membahas beberapa mata pelajaran bahasa yang cukup rumit baginya, karna lama selama SLTA berada diluar negri.


Malamnya ingin sekali aku pulang ke rumah, serta membawa beberapa buku dan perlengkapan sekolah ku. Namun benar benar di luar dugaan, supir Bu Anita membawakan langsung segala keperluan sekolah ku besok dari rumah.

Hingga masuk hari keDua aku berada dirumah Bu Anita, aku menyelinap pulang ke rumah. Sangat penasaran ingin tau apa yang terjadi dirumah andai aku tak ada disana.




*** Pagi hari diDalam Rumah.



Setelah berbicara dan membujuk Indah menjaga rahasia ini, aku lalu berbelok pulang ke rumah, setelah bertemu adik ku Raihan dan melepas rindu didepan gerbang Sekolahnya, walau 1 malam tak bertemu aku berjanji akan segera pulang keRumah. Aku yakinkan adik ku semua akan baik baik saja, aku akan segera pulang.

Dengan Menghindari kamera CCTV aku menyelinap memanjat keRuang jemuran lantai 2, entah Rindu atau kesal saat ku dapati mamah membereskan Kamar ku pagi ituitu hati ku merasa sangat senang. Apalagi mamah terlihat sempat mencium salah satu Hoodie yang biasa ku Kenakan.

Suara Petasan Perayaan Sunatan tetangga ku keras dan nyaring diluar, membuat mamah melihat keluar jendela lalu segera merapihkan kamar dan beberapa Pakian kotor setelah mengecek kamar mandi dalam kamar ku. Pantas saja mamah tau kalau aku suka berOnani, tp siapa yang nyelinap videoin aku onani Tempo hari???


Tiba tiba......


"Sudah ku bilang!!! Jangan ganggu aku dan keluarga ku lagi!!! " Terdengar mamah berbicara membentak kepada seseorang, setelah ku Intip rupanya mamah sedang berbicara di dalam telfon saat itu.

"Kamu ini..... Selalu aja nekat!!!" Kata mamah sambil melihat keluar jendela.

"Akan ku buka kunci pintu Belakang, masuklah beberapa menit lagi... " Kata mamah memberi sinyal kepada Lawan bicaranya didalam telfon.


Dan tak lama kemudian..... Masuklah sosok Rio dari pintu belakang kedalam Rumah, aku sendiri bersembunyi diBalik lemari Ruang keluarga saat itu. Andai mereka menghampiri tempat ini, aku mudah keluar lewat jendela meninggalkan Rumah.


"Gimana, udah bicara sama Riyan supaya ga ngerjain aku lagi?? " Tanyanya setelah menerima Segelas minuman soda dari mamah.

"Aku udah tanya dia, ku pastiin bukan Anak ku yang ngerjain kalian selama ini..... " Kata mamah membela ku saat itu.

"Tante vina ku sayang...... Butuh bukti apa lagi buat yakinin kamu kalau Riyan pelakunya...... Atau jangan jangan..... " Rio terlihat berbisik kepada mamah sambil tangan Kanannya mengodok kedalam celana dalam mamah karna saat itu mengenakan daster.


Melihat Rio berbisik dan kelakuan kurang ajar meraba Vagina mamah ingin sekali aku keluar melayangkan Tinju tepat di wajahnya, akan tetapi ku batalkan malah lutut ku terasa lemas saat melihat reaksi mamah.

Saat itu mamah malah tersenyum mendengarkan bisikan dan cumbuan Rio ditelinganya, sambil menggoyangkan Pinggulnya setelah tepat berada di antara selangkangan Rio atau tepat pada Penisnya yang berada dibekangnya. Seperti diberi angin oleh mamah, Rio semakin dalam mebgobel vagina mamah yang berada diDekapannya membelakanginya.

Entah apa yang Rio bisikkan sampai sampai membuat mamah ku tersenyum nakal memejamkan mata menggoyangkan pinggul sambil menikmati kobelan tangan Rio diVaginanya. Setelah beberapa menit kemudian......


"Aahh..... Kamu emang jago buat aku basah sayaaang...... " Kata mamah lirih terdengar saat lidah Rio bergerak menjilati telinganya.

"Jadi gmana? Kamu mau kan jauhin mereka tapi tetap bersama ku?" Bisik Rio kepada mamah, terlihat mamah hannya menggelinjang sambil merapatkan pantatnya ke arah selangkangan Rio.

"Eeeuuummhhh iyyyyh sayaaang.... Asal kamu.... " Kata mamah tertahan, mendekatkan wajahnya kepada Rio.

"Jangan punya pacar selain aku..... Gmana....??? " Kata mamah kepada Rio yang tentunya membuat ku terkejut. Tetapi semakin erotis goyangan Pinggul mamah kepada Rio.

"Baiklah sayang..... " Kata Rio diakhiri percumbuan mereka berdua.


Sepertinya Rio punya rencana sendiri bersama mamah, aku harus cari tau apa itu tapi melalui siapa?? Ada ada.... Jalan satu satunya harus ku cek percakapan mereka lewat ponsel. Meskipun hari ini aku harus Bolos sekolah, sepertinya aku harus tetap memata matai mereka sebelum mengadu Domba Rio dan Dion serta Bimo.


"Naah gitu dong, pake pengaman, supaya aku ga was was... " Kata mamah yang memecahkan lamunan ku diBalik lemari bersembunyi.

"Kamu udah kunci semua pintu sayang.... " Kata Rio memanggil sayang bagai mamah ku Vina kekasihnya.

"Udah.... Lagiaan aku males kemana mana, nunggu anak ku Riyan pulang aja siang nanti." Kata mamah saat itu. Lalu berganti suara desahan desahan yang membuat ku mulai merangsang.

Saat kembali kuarahkan mata ku keluar mengintip mereka, Terlihat kini mamah berdiri bertumpu kemeja makan tepat kearah ku mengintip tengah menikmati Proses masuknya penis Rio kedalam Vaginanya. Sepertinya Vagina mamah memang Rapet dan sempit walaupun sudah beranak 2 sekarang.

Mengintip Reaksi Rio yang seperti keenakan saat memasukkan penisnya ke Vagina mamah hampir sama dengan Dion kemarin. Selain Cantik dan Binal faktor terawatnya Vagina mamah sungguh membuat mereka tergila gila, apalagi seperti Rio ia sudah Cinta mati kepada Mamah walau harus berbagi dengan Bimo dan Dion.

Saat menyaksikan mengintip reaksi dan usaha Rio memasukkan penisnya hingga Mengadah terpejam keatas, entah di sengaja atau tidak lagi lagi mata ku mengintip dan Mata mamah beradu pandang. Beberapa menit tak ku intip adegan mamah digenjot Rio dengan gaya menungging berdiri saat itu. Beberapa menit kemudian suara peraduan kulit dan daging mereka mekin cepat, terdengar semakin menggairahkan. Rasa penasaran membuat ku nekat kembali mengintip apa yang terjadi disana.

Gerakan Rio semakin cepat ku intip menggenjot mamah dari belakang, suara Sound Sistem acara hajatan beberapa Rumah dari rumah ini menyamarkan desahan mereka yang semakin menjadi. Tangan mamah memutar kebelakang demi menggapai kepala Rio. Setelah mamah berhasil menarik kepalanya, Rio langsung mencaplik mesra bibir Mamah ku Vina Anggraeni sambil mempercepat gerakan Sodokannya.


Hingga beberapa menit kemudian........


"Aarggghh..... Yaaaahh Vinaaa..... Aaaahh....... " Racu Rio....

"Aaaah...... Iyhhhh....... " Tubuh mamah mengenjang berbarengan dengan Rio, tapi aku ragu mama klimaks atau tidak. Karna dari tempat ku mengintip mamah melirik kearah ku mengintip lalu mengedipkan matanya kearah ku yang sedikit mengeluarkan mata untuk mengintip mereka!!!!!


Apa mamah tau aku sedang mengintip mereka????


"Seperti biasa, walau aku pake kondom Vagina kamu selalu menjepit saat aku klimaks." Terdengar Rio memuji mamah.

"Eummmpptt yakinn.... " Suara mamah membalas pujian Rio.

"Uuuhhh.... Bisa minat penis aku Vagina kamu sayang.... " Kata Rio lalu suara percumbuan pun terjadi.

"Kita lanjut di kamar aja yuk, aku takut ada yang ngintip dari jendela." Terdengar Ajak mamah kepada Rio karna saat itu aku tetap sembunyi tidah mengeluarkan mata ku dari tempat sembunyi mengintip mereka.

"Kangen ya sama Kontol aku sayang??? " Kata Rio kepada Mamah dengan nada suara tanpa beban.


Ku Intip mata ku keluar, setelah mendengar apa kata Rio, karna pemasaran dengan Reaksi mamah.


"Ga nyaman aja kalau tetangga yang ngadain hajatan aku nyimpen brondong kayak kamu.... Yuk..... " Ajak mamah kepada Rio yang tengah membuka celananya. Tiba Tiba.........


Sebelum menggandeng Rio masuk kamar, mamah menoleh tepat ketempat ku mengintip lalu tanpa suara ia katakan "NAKAL" tepat kearah ku lalu mengedipkan matanya. Aku yang terkejut, relfek kembali sembunyi sambil menarik kepala ku ke tempat belakang lemari Piring besar terbuat dari Kayu.


"BRAKK!!!! " Terdengar pintu kamar tertutup, sepertinya mereka bersiap untuk Ronde selanjutnya. Apa yang harus ku lakukan??????

Di tempat ku bersembunyi aku bingung, terlebih lagi andai ke sekolah pasti tentunya sudah sangat terlambat.



BERSAMBUNG.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd