Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT BENCI TUK MENCINTA

Status
Please reply by conversation.
Ini para suhu udah 10 hari ndak ada yg update,... Apa mungkin mereka pindah platform yg ada cuan-nya ?
Mau bgt tuh apa namanya?? Zaman gini siapa ya ga mau di hargai 🤤

Kania dan Karnia Full Version. UNCENSORED.

CEMBURU Seasion 2.

Paling baru siap garap Konsep baru NWS. Tentang perjalanan karir dan Asmara Remaja Hijab jadi ProDalam urusan Ranjang.
 
Suwun y suhu @Schitzler updatenya
Semoga lancar dan sehat selalu,,,
Nunggu pembalasan riyand buat mereka,,
Apakah nanti akan luluh lagi riyand nya sama mama dan kekasih gelap mama Vina ?
 
Terakhir diubah:
Bimabet
BENCI TUK MENCINTA PART 6







Dengan bantuan Kang Rudi, keamanan Komplek dan Kang Amsar. A
khirnya Riyan putuskan untuk membuntuti Vina Anggraeni malam itu. Berdasarkan GPS yang diam diam dilacak oleh Riyan, tentu tak sulit menyusul mereka ke wilayah Villa Gracia yang terletak di bagian Utara daerah pegunungan Kota.

Para Bapak paruh baya itu tentunya Prihatin setelah tau Ibu dari Riyan kalau Istilah gaulnya diCulik dan dibawa bersenang senang oleh teman teman Riyan yang lebih Senior darinya. Mereka sebenarnya sangat Menjaga Bu Vina dan Keluarganya. Tetapi dengan adanya pengaduan dari Riyan malam ini mereka tantunya tak keberatan membantu Riyan ketempat Bu Vina Berada.

Sepanjang perjalanan ke tempat Villa, Vina sendiri sudah lupa dengan statusnya sebagai Ibu anak 2. Terlebih lagi Hadiah dan Kejutan diMalam Ulang tahun Vina, benar benar membawa Vina kembali keUsia Remaja yang haus akan kasih sayang Pria dan Teman temannya.

Hingga Bimo usai mengisi bahan bakar dijalan, tanpa Vina sadari Selina yang terlampau bahagia mengabadikan Moment mereka malam itu. Dalam perjalanan selanjutnya, Vina menikmati Rayuan Gombal dan Perlakuan Mesra Rio dan Dion. Sejuta janji Indah Kejutan selanjutnya benar benar membuat Vina terlena dan membawanya terbang keAwang awang, apalagi tadi ia telah mendapat Izin dari Riyan dan Raihan.

Hanya saja, Vina tak nyaman dengan Pandangan mata para Keamanan Komplek, yang mendapati kepergian Vina bersama Berondongnya.

Vina sendiri tak menyadari, diRumah Riyan sangat kalut lalu menceritakan perihal ini kepada Rekan Alm.Ayahnya yang bagaimana pun juga mereka selama ini sangat Respect kepada almarhum. Dan menjaga keluarga Almarhum Bapak Bagas Aryadi.





POV RIYAN ARYADI





Musik Romantis diputar malam itu, beberapa sound sistem dan Speaker aktif yang terpasang rapih di area Kolam. Menambah Syahdunya suasana malam itu, beberapa menit ku perhatikan layar Ponsel yang telah ku Zoom dan merekam, wajah mamah dan Rio cukup dekat satu sama lain seperti dua Sejoli yang dimabuk asmara.

Tubuh mereka berdua sangat rapat didalam Kolam, sensasi gesekan dan nikmatnya kehangatan tubuh mereka hanya bisa ku bayangkan sambil menerawang dari tempat ku berada.

Hingga terlihat bibir mamah sedikit terbuka disusul matanya mulai sayu, sepertinya jelas mamah saat itu siap menerima Cumbuan dari bibir Rio saat itu. Tetapi Tiba tiba......


Beberapa lampu yang bersinar Terang dimatikan, tersisa lampu lampu kecil tertata indah diposisi yang tepat tetap menerangi area kolam. Lalu hingga terdengar alunan lagu Happy Birthday dilantunkan dengan Alunan Saksofon melalui beberapa Pengeras Suara yang tersambung Microphone sedarhana kePengeras suara.


Wajah mamah ku Vina terpancar penuh kagum dan bahagia, disatu area bersinar cukup Indah Nama Mamah disana, dihiasi tata lampu yang berhiaskan. Sehingga menjadi Rangkaian kata "HAPPY BIRTHDAY VINA" Cukup mencolok dan bersinar indah menerangi area Kolam.


Reaksi mamah setelah perlahan lepas dari pelukan Rio, menutup bibirnya yang Indah dengan Kedua Tangannya. Apalagi menangkap Sosok Dion disamping tak jauh dari pemain Saksofon membawa Seikat Bunga kepada mamah dan Box Kecil yang seperti terlihat Kotak Perhiasan.

Hal Romantis tersebut membuat mamah bahagia sekaligus menahan tangis hari malam itu, mamah pun perlahan naik dari atas Kolam menghampiri Dion. Setelah menerima bunga dengan Keadaan sangat SEXY mengenakan Bikini, Dion mengenakan Kalung hadiah pemberiannya.

Rupanya malam itu mamah tak mengenakan kalung pemberian alm.Papa!!!! Apa mamah sudah merencanakannya????

Aku tak mengerti tentang kalung perhiasan, tetapi ku lihat kalung yang dikenakan Mamah malam itu setelah diPasangkan oleh Dion. Memang kalung yang sangat cocok dan Indah.

Lalu akhirnya, Mamah yang hanya mengenakan Bikini dan Dion Berciuman Mesra disana!!!!!!

Riuh tepuk tangan dan Sorak beberapa pengunjung pun memenuhi area kolam beberapa saat. Terbaca gerakan Bibir mamah selanjutnya yang berkata kepada Dion "udah ah aku malu..... " Kata mamah setelah lepasCumbuan bibirnya dan Dekapan Tubuhnya dari Dion.


Sorot mata Dion menatap kearah Rio, entah apa maksudnya yang jelas expresi wajah Rio terlihat tak senang. Hingga ku lihat mamah menangkap moment persaingan mereka saat itu. Lalu dengan anggun mamah meninggalkan Dion yang tengah melepas Pakaiannya saat itu, memasuki Kolam kembali dan Memeluk Tubuh Rio lalu BERCIUMAN dengannya yang beberapa saat tadi terlihat KESAL!!!!


"Den Riyan gpp....??? Apa perlu saya Panggil Mamah den Riyan??? " Tanya Pak Tarjo yang sepertinya Iba dengan situasi ku yang menyedihkan.

"Saya gpp pak" Kata ku sebisa mungkin tersenyum kepadanya.

"Salah saya juga, ga bisa buat mamah saya bahagia setelah di tinggal ayah....... " Kata ku begitu saja megalir kepada Beliau.

"Den, lihat..... Mereka sepertinya akan masuk keArea Villa..... " Kata pak Tarjo mengarahkan matanya keArea mereka berada.


Entah mengapa aku sangat merangsang bercampur lemas melihat keAkraban dan kemesraan mamah bersama mereka saat itu. Apalagi mereka sangat menikmati entah jenis Wine apa malam itu lalu berjalan keArea Villa.


"Gimana den Riyan?? " Tanya pak Tarjo kebingungan.

"Pak sekali ini saja saya minta tolong Pak Tarjo..... Bisakah saya melihat mereka, tak mungkin saya rusak kebahagiaan ibu saya malam ini. Tapi saya mohon biarkan saya saksikan, ibu saya menikmati tanpa paksaan. Setelah itu saya akan Pulang dan tak akan membuat keributan." Expresi wajah Pak Tarjo tercengang mendengarkan permintaan ku.

"Den Riyan Yakin?? " Tanyanya dengan wajah tak percaya.

"Percaya saya pak, saya ada rencana lain tanpa merusak kebahagiaan ibu saya malam ini." Kata ku berharap beliau mau membantu ku.



Melalui jalan setapak yang gelap, aku dibimbing pak Tarjo ketempat Villa tempat mereka berada. Berdasarkan kesaksian pak Tarjo, Villa itu diBooking kemarin oleh Tamu bernama Rio Adityo. Ia ungkapkan salut dengan kekuatan Hati ku kepada Mamah, sampai akhirnya ia sampaikan Karirnya malam ini ia pertaruhkan untuk ku yang mencari kebenaran.

Lalu meninggalkan ku di lokasi strategis dan cukup tinggi di area Taman dan Perkebunan yang gelap. Beliau memberikan satu senter kecil agar bisa membimbing ku menuju jalan keluar keGerbang depan.

Sepeninggal Pak Tarjo, aku pun menyisir Villa yang tak terlalu besar tetapi segala perabot dan isinya terlihat Modern dan lengkap. Selain Kolam Privasi, Villa itu menghadap pemandangan Kota. Hingga ku dapati, rupanya mereka tengah menikmati Fasilitas Jacuzzi yang berada di samping Kolam Private disana.


Penis ku benar benar keras maksimal, saat ku tangkap posisi mamah duduk membelakangi diatas pangkuan Dion Malam itu. Bagian atas Payudara Bikini mamah sudah digantikan Telapak tangan Dion yang duduk dibelakang jacuzzi malam itu meremas sambil memainkan lembut Puting mamah yang sudah Tegak mengacung keras.

Gerakan berAduan Percumbuan dan tangan tangan mereka ku lihat sangat serasi saling memberi rangsangan. Terlihat nampak seperti saling melepas Rindu saat itu.


Kepala mamah mengadah kearah bibir Dion, sambil bercumbu dan beradu lidah sangat mesra dalam posisi itu sepertinya mereka memberi kejutan terakhir berupa hadiah kehangatan Birahi kepada mamah.

Sangat mesra ku lihat mereka saat itu.


"Gimana sayang suka Kejutan kita malam ini.... " Kata Rio menghampiri Mamah dan Dion yang tengah bermesraan dan saling merangsang satu sama lain dari arah depan yang tengah bermesraan.

"Banget!!! Makasi ya sayang sayang ku...." Kata mamah memandang Rio diHadpaamnya sambil tetap membiarkan Dion memangku dan mendekap tubuh sexy mamah.

Satu Tangan mamah tetap menjaga tangan Dion yang berada diPayudaranya, seperti tak ingin Rio menatap Payudaranya yang semakin besar dan Indah dihadapan Rio.

"Kalian benar benar memberikan Kejutan terindah buat ku malam ini." JGERR!!! Perasaan amarah ku sungguh tak tahan dengan Apa yang mamah Ucapkan, sambil tetap merekam aksi mereka malam itu.

"Ini kejutan terakhir dari ku, ku harap kamu mau memaafkan ku Vina sayang...... " Kata Rio sambil menurunkan Tubuhnya kedalam kolam Jacuzzi agar sejajar dengan mamah yang didekap diatas pangkuan Dion, lalu memperlihatkan Cincin yang tak bisa ku lihat jelas dari tempat ku mengawasi aksi mereka.

"Ya ampun Rio....... " Kata mamah tak bisa berkata kata melihat Hadiah Cincin dari Rio.


Setelah memasangkan keJari kanan mamah, entah apa yang mereka katakan dan bisikkan. Lalu menuntun Tangan Dion kembali mendekap Tubuh mamah yang membelakangi duduk diatas pangkuannya menghadap Rio.

Tangan mamah pun langsung melingkar dileher Dion agar bibirnya Hinggap mencumbui bibir Vina mamah ku. Karna ku lihat lagi lagi kedua telapak tangan Dion meremas Payudara mamah ku.

Semua tak cukup hanya sampai disitu, tangan Rio dari dalam Kolam jacuzzi terlihat melepas sisa celana yang masih melekat menutupi Vaginanya. Seperti kembali bersatu dalam Hasrat Birahi, Mamah membuka kan selangkangannya terbuka cukup lebar di hadapan Wajah Rio namun tetap berada didalam Kolam dan pangkuan Paha kekar Dion.

Tanpa aba aba dan menggangu Mamah bercumbu dan dirangsang Dion, Rio menurunkan Wajahnya lalu tenggelam di air Jacuzzi guna membenamkan Bibirnya ddiVagina Mamah ku saat itu.

Andai tak ingat adik ku Raihan aku sudah menikmati sambil berOnani saat itu, apalagi mereka tak kan menyangka aku akan berada di sisi perkebunan yang gelap mengawasi mereka.

Benar benar posisi yang sangat menggairahkan dan terlihat mesra mereka saat itu, ku alihkan Pandangan ku selanjutnya keruangan Utama dimana diatas Pangkuan Bimo kekasihnya Selina dengan pelan dan mesra dMengayunkan Pantatnya menunggangi Penis Bimo.

Ku alihkan rekaman ku ke arah aksi panas mereka berdua walau hanya beberapa menit, pasti ini akan berguna nanti.


***



Setelah cukup bukti ku rekam semuanya, segera kutinggalkan tempat ku menyelinap dan mengintip aksi Panas mereka malam itu. Tak lupa sedikit ku berikan Tanda kepada Selina, sebagai bukti sesuatu yang menyakitkan akan menimpa dirinya.

Menahan sakit dan Perih saat berjalan ke arah Gerbang Depan yang Cukup terang dengan Cahaya dari lokasi berjalan setapak hanya diterangi cahaya senter dari Pak Tarjo, ku Hampiri Pak Rudi dan beberapa pihak Keamanan Villa. Menjelang pagi yang hampir pukul 02.00 saat itu. Ku lipat dan kuserahkan kepalan Uang untuk Pak Rudi dan Pak Tarjo, lalu beberapa lembar ku berikan sambil bersalaman pamitan pulang.

Ku minta kepada mereka agar merahasiakan ini semua dari mereka, sedikit ku beritau tentang rencana ku kepada mereka saat itu.


"Rencana yang bagus Den Riyan saya tak menyangka den Riyan sangat bijaksana, semoga membuat mereka Jera dan tak berani menggoda Mamah mu lagi. " Kata Pak Rudi memuji ku, setelah terheran karna aku tak mengajak atau membawa Mamah ku pulang bersama ku.

Setelah berpamitan kami pun meninggalkan Area Villa dengan Damai tanpa keributan, hanya membawa Bukti Rekaman mereka malam itu.


Sesampainya dirumah, ku ambil beberapa lembar uang cash dari tabungan ku di kamar. Sama banyaknya beberapa lembar yang ku berikan kepada Pak Rudi, Pak Amsar ku berikan jumlah Uang sambil menyalaminya sebelum meninggalkan depan rumah ku.

Awalnya Pak Amsar merasa sungkan, bahkan ia juga merencanakan akan mengadu keSepupu mamah yang tentunya beliau kenal dekat yaitu Paman Mul. Tetapi, dibantu menjelaskan oleh Kang Rudi akhirnya Pak Amsar percaya dan Salut dengan Rencana ku.


"Bapak Yakin nak, Ayahmu 'disana' pasti bangga dengan sikap mu sekarang. Kami yakin kamu memang penerus dari alm.Bagas Aryadi." Kata pak Amsar yang ku tau mantan JAWARA Wilayah ini. Yang sudah taubat dan menjadi Keamanan, tau sedikit banyak maksud ku kepada mereka, sedikit tau akan rencana ku selanjutnya. Padahal saatnya nanti akan lebih kejam dan perih bagi mereka.

"Jangan lupa hubungi kami, selain memantau kami akan selalu siap kapan saja membuat ketiga remaja itu jadi Perkedel." Tambahnya, setelah ku salami lalu mereka berlalu meninggalkan Rumah menyusul kembali beberapa rekan Keamanan yang berada diiPos Komplek Perumahan ini.



"Bang.... Mamah mana??? " Aku pun terkejut saat mendengar suara Raihan menghampiri ku, yang usai menghapus rekaman CCTV rumah malam itu yang menangkap moment kePergian ku bersama Keamanan Komplek sampai rekaman saat aku berdiskusi bersama mereka diRuang Keluarga.

"Mamah bentar lagi pulang dek, yuk kita istirahat aja besok pagi kita harus sekolah. " Ajak ku kepada adik ku, sepertinya dugaan ku benar. Sebelum ku matikan Ponsel rahasia ku yang mulai menteror Selina diHujani Telfon dan Pesan dari Kontak milik Selina.


Raihan akhirnya tertidur setelah kami bersama berDoa untuk alm.Papah dan Ulang Tahun mama malam itu. Hatiku perih terasa saat Raihan berkata...... "Bang, Raihan takut mamah lebih bahagia sama mereka dari pada sama kita."

"Tenang aja dek itu ga akan lama, sebentar lagi mereka pasti akan menyesal, mereka pasti akan menyesal.... * kata ku menenangkan kegundahan hati adik ku. Lalu berdoa untuk 'mereka' lalu tertidur.


Mejenjelang pagi mamah baru pulang, raut wajah bahagianya seperti semalam tak terlihat lagi saat itu. Setelah masuk, mamah langsung menyalakan TV CCTV saat itu sebelum masuk kamar tempat aku dan Raihan berada.

Mata ku yang terus terjaga saat itu, hanya bisa mendengarkan kalimat lirih mamah yang mengucapkan "maafkan mamah nak..... Mamah mengkhianati kalian lagi." Kata mamah, lalu mengambil posisi tidur ditengah tengah aku dan Raihan. Lalu tertidur sambil menangis sambil memeluk kami berdua.

Aroma alkohol terasa cukup kuat menusuk hidung ku, hingga akhirnya aku menyusul tidur yang entah pukul berapa aku terlelap saat itu.



****




"Riyan sayang, tolong mamah sayang mamah pengen ajak kalian jalan jalan nanti siang." Kata mamah dengan mata yang mulai terlihat ada kantung mata di bagian bawah matanya.

"Mamah, aku yakin Raihan dan Aku lebih suka kita rayakan dirumah. Mamah istirahat aja nanti, semalam kayaknya mamah udah happy bangetkan sama mereka." Kata ku sambil hendak keluar pintu mobil. Pagi itu setelah menyiapkan sarapan mamah mengantar kami langsung ke sekolah dengan mobilnya.

"RIYAN!!!! " Bentak mamah didalam mobil kearah ku.

"Kamu.... Kamu.... " Kata mamah Marah campur sedih saat itu.

"Mamah, aku ga bodoh mah, aku juga ga mempengaruhi Raihan." Kata ku tetap lembut.

"Semalam itu kuat banget bau alkohol dari mulut dan tubuh mamah!!" Kata ku sedikit membuka Fakta. Sorot mata mamah pun redup penuh rasa bersalah.

"Mamah istirahat dulu, nanti jemput kita pulang.... Aku janji, hari ini aku akan pulang bareng mamah dan Raihan kerumah." Kata ku..


Sepertinya, mamah sadar semalam menjelang pagi pulang sudah mengkhianati aku dan Raihan hingga terlihat pagi ini merasa bersalah. Entah apa yang akan dirasakannya andai tau aku sudah merekam dan mengetahui kenakalannya semalam.

"Kalung dan cincin mamah bagus....... Hadiah dari mereka ya ma?? " Kata ku, expresi wajahnya seketika memandang ku seperti menangan tangis. Lalu aku segera pergi tanpa menyalaminya pagi itu.



***




"Selamat Ulang Tahuuuun.....!!!! " Kejutan siang itu datang dari Bu Anita dan Indah.

"Makasiii..... Aduuuh jadi merepotkan!!!! Makasii ya Bu Anita..... Indah.... Jadi rame rumah hihihi...... " Kata mamah yang terlihat anggun diAcara makan siang keluarga diramaikan Bu Anita Indah dan teman teman Adik ku.


Beragam Foto dan moment kebahagiaan mereka ambil saat itu, sampai akhirnya tanpa sepengetahuan ku kehadiran Niko dan kekasihnya serta Fandi serta beberapa rekan ku makin meramaikan suasana. Sampai akhirnya, saat beberapa teman ku hendak beranjak pulang, tba tiba Rio hadir ke rumah.


Sampai akhirnya, mood kebahagiaan ku hilang saat merayakan ulang tahun mamah di rumah saat terdengar bisikan kalimat Rio terdengar oleh ku......


"Hadiah kejutan terindah semalam ga di pake tante?? " Kata Rio kepada mamah ku lirih. Soroti mata ku tajam ke arah mereka, tentu saja aku marah saat itu. Bagaimana andai terdengar adik ku Raihan!!!

Bu Anita yang berada di dekat ku sepertinya ikut mendengar apa yang diucapkan Rio, setelah mamah mencubit lengan Rio dan berusaha mendekati ku tiba tiba Bu Anita yang lebih dekat dengan ku mengusap punggung ku penuh kelembutan.

Rasa nyaman dan keIbuan ku rasakan hangat ditubuh ku, kulihat Raihan dan teman temannya tengah asik bersama Indah.


"Nak, kita kedepan saja yuk.... Kamu kayaknya butuh udara segar.... " Ajak Bu Anita kepada ku.


Sepintas ku lihat mata mamah seperti tak rela melihat ku bersama Bu Anita berlalu dari ruang keluarga, entah apa yang di bisikkan siBeengsek Rio saat itu kepada mamah. Tapi tentunya, sore hari nanti ada kejutan untuk Rio dari ku special untuknya dan orang orang yang terlibat semalam.


"Nak Riyan, apa nak Riyan tak suka dengan kedekatan Mamah mu dengan Mereka?? " Tanya Bu Anita kepada ku.

"Entahlah Bu, saya juga bingung mengapa bisa jadi begini." Kata ku mengalir nyaman bercerita kepadanya.

"Ibu akan bicarakan dengan Mamah mu baik baik nak, kamu yang sabar ya..... Ibu yakin, mamah mu pasti lebih sayang kepada kamu dan Raihan sayang.... " Kata Bu Anita sambil memeluk ku saat itu.


Sampai tak terasa, aku pun menyandarkan kepala ku diBahu Bu Anita. Saat itu terasa nyaman usapan tangan Bu Anita dikepala ku, hingga tak terasa dan aku memang kurang tidur sejak semalam aku pun tertidur di atas paha Bu Anita yang terbungkus Rok panjang.


"Bang, bangun bang... Abang mamah bobo..... " Samar terdengar suara Raihan.

"Dede.... Abang Riyan lelah, biarin abang Raihan Bobo sebentar ya nak..... " Kata Bu Anita kepada Adik ku saat itu.

"Ia Bu, kayaknya abang Riyan lelah sama Mamah hehehhee..... Tapi awas, kalau bobo abang suka ngiler hehehhehe...... " Lalu samar suara Raihan pun menghilang.




********* *********





Menatap Riyan tertidur nyaman diatas pangkuan Anita, tiba tiba hati Vina menjadi PANAS!!!! Apalagi sisa sisa pengaruh alkohol dari Wine semalam membuatnya terasa semakin pusing melihat Anaknya Riyan nyaman bersama Anita. Apalagi sejak keberadaan Anita disisi Riyan selama prosesi pemakaman Suaminya beberapa hari, Vina merasa Cemburu belum lagi mengingat beberapa Dosa kepada Keluarga kecilnya.

Baik Anita dan Riyan yang tak sadar dengan Sikap Vina yang cemburu dan takut tergantikan, menjelang sore tersebut akhirnya Vina mengabulkan permintaan Raihan yang mengajak Mamahnya kePasar Malam.

Anita dan Indah yang tak tau apa apa, tentu saja mendukung permintaan Raihan. Karna Riyan Tidur cukup lelap ditengah keramaian tenan teman Raihan. Anita dan Vina membagi Tugas, sedangkan Indah turut serta bersama Vina diBuntuti Rio ke acara pasar malam menjelang sore tersebut.

Perlahan Anita mengganti Pahanya yang jadi tumpuan tidur Riyan dengan Bantal, lalu mulai membersihkan rumah yang cukup berantakan dan banyak meninggalkan Piring kotor di dapur.

Keamanan Komplek dan warga, melihat rombongan Teman teman Raihan bersama Vina, Indah dan Rio tentu tak curiga sedikit pun saat itu. Mereka malah memuji dan sangat suka penampilan Vina, mereka juga menyampaikan selamat ulang tahun bahkan ada beberapa Ibu dari teman Raihan turut serta keAcara Pasar Malam.

Beberapa wahana dan permainan Raihan Nikmati bersama Indah, tanpa curiga sedikit pun Indah hanya mengIyakan saat Vina dan Rio menyampaikan akan menyaksikan acara Pertunjukan Panggung Dangdut yang tak terlalu jauh dari lokasi Wahana dan Pernainan dipasar malam.

Tanpa Indah sadari, Vina mengambil moment itu agar bisa bersenang senang dengan Rio karna Mekesalan dan Cemburunya Vina kepada Riyan dan Anita.

Raihan pun tampak asik bersama Indah dan beberapa ibu rekan Raihan, namun salah satu ibu dari rekan Vina, bernamaBu Sumi mulai khawatir dan mulai meminta Indah menghubungi Riyan. Apalagi dari segi penampilan mereka berdua maupun bahasa tubuh terlihat seperti sepasang kekasih.





POV RIYAN ARYADI




Sore menjelang malam, aku terbangun dan terasa sangat bugar tubuh ku, melihat Bu Anita merapihkan rumah sendiri. Tentu tak enak hati apabila aku biarkan dia sendiri. Setelah selsai mencuci piring kotor bersama Bu Anita yang ku Rasa sangat menyenangkan, aku menerima Telfon dari Indah. Tapi tiba tiba aku ikut panik setelah mendengar apa yang Bu Sumi yang tengah bersama Indah, Raihan dan Mamah menjelaskan situasi disana.



"Yaaan..... Lagi apa kamu nak??? " Tanya Bu Sumi.

"Lagi beberes beres Rumah buu.... Da apa ni... Tumbenan Bu hehehe... " Kata ku.

"Oooh, kalau udah selsai, coba itu cepet susul mamah mu.... Dia dibawa brondong.... Ibu takut jadi Fitnah nak, apalagi Di acara Dangdutan kamu tau sendiri banyak Lelaki Hidung Belang nak..... " Kata Bu Sumi tentu tiba tiba membuat ku tak karuan saat itu.

"Ooo ia Bu, makasi ya... Aku segera kesana sekarang. Tolong sampaikan kepada Indah ajak Adik ku pulang bareng ibu ya, biar mamah aku yang jemput..... Makasi ya bu, maaf merepotkan." Kata ku setenang mungkin.

"Ia naaak sama sama, maaf ibu ga bisa berbuat banyak naak. Banyak banget ini Burayak (anak anak) bikin ibu pusing hehehhe..... " Kata bu sumi.


Tak lama kami pun langsung menutup telfon saat itu, aku hanya meminta Bu Anita bersabar menunggu Indah Putrinya dan Raihan adik ku yang akan segera pulang. Setelah berpakaian serba Hitam aku sempat berapasan dengan Rombongan Indah, Bu sumi serta adik ku dan teman temannya.

Mereka terlihat sangat senang dan bahagia sambil membawa Arum Manis berUkuran Besar dibelikan Indah, sama sekali tak Curiga dengan Rio dan mamah yang mereka hanya tau menyaksikan Dangdut menjelang malam itu.


Tak jauh dari pasar malam aku mulai mendekati lokasi Panggung Dangdut yang cukup Megah dan tata lampu yang Cukup Mewah, terangnya cahaya lampu Panggung membuat ku cukup sulit mencari keberadaan mamah dan Rio sampai akhirnya.....


Di lokasi kerumunan Depan dan cukup Gelap cukup sulit berjalan melewati penonton, ku lihat sesosok sepasang penonton yang tak Lain Vina Anggraeni dan Rio


sambil ku lihat Rio peluk pinggang mamah ku, ternyata mereka berdua ikut bernyanyi sedikit2 dan bergoyang menikmati alunan musik gendang yg bertalu.

Mamah ku Vina Anggraeni bergoyang meliuk liukan badannya pantat bulat menonjol lalu menyenggol nyenggol selangkangan Rio walaupun mengenakan celana kain Panjang.

apalagi kondisi penonton semakin ramai dan penuh saat itu.

Terlihat Rio membisikan sesuatu sambil tetap menikmati apa yang terjadi diselangkangannya, tapi mamah terlihat menghindar saat bibirnya hendak dicium Rio saat itu.

Sepertinya mamah tidak menghiraukan keadaan sekitarnya termasuk Rio, mamah maalah asyik berjoget tanpa memperdulikan pantatnya yg sering menggesek tepat di selangkangan Rio telak penis Rio jadi tegang merasakan empuknya bongkahan pantat mamah ku.

Apalagi kulihat sekitar keadaan pun semakin mendukung kerumunan penonton yg ada di belakangku mendorong dorong tubuhku hingga mau tak mau tubuhku semakin rapat kedepan, apalagi Rio rapat kepada mamah yang berada disana!!!!!


Salah satu Artis Dangdut hadir dengan suara Merdu saat itu, mamah ku Vina berjoget & ikut bernyanyi sambil bergoyang bongkahan pantatnya menekan selangkangan Rio makin dalam.

Terlihat wajah Rio dari Expresi dia sangat menikmatinya, sedangkan tanpa Rio sadari aksi mamah semakin liar seiring segelas minuman dengan wadah bekas Aqua gelas Mamah terima saat itu dari seorang Pria. Rio pun diberi segelas Minuman dengan wadah yang sama, setelah meminum langsung habis, kulihat dari saku celana Rio memberi lelaki itu selembar uang 50 ribu rupiah.

Tak lama kemudian ku perhatikan Rio, mulai menikmati acara Dangdut itu sambil memeluk mamah ku erat dari belakang.

"Goyaaanngg Viiin… Iyaaaahh teruusss asyyiikk.." Sambil mencoba larut dalam kenikmatan Rio peluk perut mamah ku, dengan melingkarkan kedua tangannya memegang perut mamah ia goyang pinggulnya kanan kiri maju mundur dengan sengaja tentunya Mamah sadar ada benda keras menyodok nyodok pantatnya tepat dibelahan pantat mamah ku Vina.

Saat itu aku mulai mendekat kearah mereka, cukup kaget terdengar kalimat terdengar cukup jelas dari mulut mamah.


"Enak banget yaa lagunya........ Aku suka lagu ini" Kata mamah kearah Rio.

"Aku juga suka,, enak bangeett .. Ayo goyang terus Vina ku sayaaang.." Kata Rio terlihat semakin Larut dalam suasana sambil memeluk mamah.

Entah kenapa mereka tidak menyadari kalau aku memperhatikan mereka berdua, dengan sengaja memepet badan mamahku, Vina mamah ku tangannya memegang Rio yg sedang memeluknya atau mungkin dia sudah tau perlakuan cabul Rio yang asyik bergoyang sambil menekan penis tegang di belahan pantat mamah..

takut bercampur heran di kelapalaku andai ada orang lain yang kenal atau Family dekat melihat Ulahnya, malah mamahsepertinya tidak keberatan diperlakukan begitu karena kurasakan dia juga semakin lama mengikuti gerakan Rio saat menekan kedepan pantat mamah terlihat mundur menekan kebelakang hingga tonjolan penis Rio tenggelam di bulatnya bongkahan pantat mamah.

Tak lama beberapa menit sebelum Musik Usai, Kulihat Mamah dan Rio sama sama badannya berkeringat membasahi kaos yang dikenakan. Menimbulkan jiplekan bra yg dipakai mamah tercetak jelas dimata ku yang berdiri Cukup dekat ditambah belahan dadanya makin jelas kulihat sambil dipeluk tangan Rio mencoba meraba perutnya di balik kaos Mamah!!!!

Gilanya Lagi, Bukan penolakan yg Rio dapatkan malah tangan Mamah ku menuntun tangan Rio masuk lebih keatas sampai dibawah dadanya yg menonjol!!!!


Semakin tak karuan aku diBuatnya, dari dekat mamah aku terbawa arus kerumunan ramai penonton membawa sedikit menjauh dari keberadaan mereka. Terlihat dengan mesra Rio membisikkan sesuatu kepada mamah ku, entah apa jawabannya tapi aku rasakan lututku mati rasa saat mamah Ku Vina Anggraeni malah membalikkan badannya, seperti mabuk malah mencium Bibir Rio mesra sambil terus bergoyang bersama Rio terlihat mamah sepertinya mabuk akibat minuman yang diberi lelaki misterius tadi.


Gerimis mulai mengguyur membasahi area penonton, termasuk tempat ku yang tak jauh menyaksikan mereka berdua.


Terlihat Rio sepertinya mengajak mamah pulang, tetapi apa yang kulihat tak percaya andai tak melihat dengan Mata sendiri Mamah menggelengkan kepalanya. Lalu saling berhadapan berpelukan dan bergoyang makin Liar bersama Rio.


"Ayooo sayaaang terus Goyaaaaaaang...... " Seringai mamah ku setelah Rio membisikkan sesuatu di telinga mamah, sambil menekan area selangkangan mamah ku sambil menekan Pantat mamah.

Samar terlihat Mamah malah mendesah tanpa perdulikan orang orang disampingnya yang sedang bergoyang bersama pasangan masing masing, sambil berpura pura joget dangdut meliuk liukan pinggulnya menutar kembali membelakangi Rio.

kulihat sekitarku juga masih aman tak ada yg menghiraukan mereka karena disekitarku lebih banyak kaum perempuan kebanyakan gadis dan wanita serta pasangan mereka.

Hanya sedikit lelaki yang seperti ku, kalaupun ada mata mereka tertuju kepada goyangan artis di atas Panggung.

Rio yang tidak tahan dengan perlakuan mamah, yg mengesekkan pantatnya keselangkangannya ku lihat ia nekat menurunkan resleting celananya

"sreeett.." Lalu perlahan Samar menurunkan karet bagian depan celana dalam nya ....!!!!

Samar ku lihat, sebagian permukaan penis Rio yg muncul dari celah resletingnya..... Dengan hati2 agar tidak terlihat orang lain Rio tekan lagi pantatnya rapat memepet pantat Mamah ku Vina....

Kepala ku Pusing tapi semakin merangsang melihat reaksi mamah saat itu.....

"Riooo..... Awwww.. Goyang enakk sayaaang......" racaunya Samar terdengar oleh ku.. Mendesis pelan ketika Rio sodok belahan pantatnya dengan penis yg sudah keras terbebas keluar dari celana yang kenakan.

"Rio.. Kokk.. Diii.. Keeelluaariin" Terbaca perkataan mamah melalui gerakan bibirnya sambil menempel telinga Rio saat itu.


Perlahan goyangan mamah, terhenti tangan kanannya meraba selangkangan Rio dari samping untung saja kaos longgar Rio menutupi tangan mamah ku Vina yg kini meraba penis Rio saat itu. .

"Aaahhh..... " Terlihat Rio mendesah sambil mengadah, saat telapak tangan mamah menggenggam Penis Rio.

"NAKAL IIIIH......" Gerakan bibir Vina mamah ku berkata Sambil wajahnya menoleh tersenyum genit pada Rio.

Entah apa yang Rio katakan sambil berbisik mesra lalu memeluk mamah erat erat, sambil menyembunyikan penisnya dibelahan Pantat mamah ku.

"Gak apak kok aku ngerti.. Terusin aj sayaaang......." Kata mamah sambil tersenyum dan menekankan mata menikmati gesekan penis Rio, sambil pura pura bergoyang padahal gerakan mereka seperti Rio menyetubuhi mamah dari belakang.


"Aaahhh......sayaaang...... Enakkkk goyaaang teeruuusss ooohh.." Bisikan Rio disisi telinga Mamah kini bisa ku lihat jelas.

Tak lama kemudian ku lihat mamah makin menyunggingkan pantatnya, bongkahan pantatnya terangkat seakan menyambut penis Rio menjepit erat tepat di selangkangannya.

Cukup lama mereka berada di posisi itu sampai sampai aku sendiri bingung apa yang harus ku lakukan, sampai akhirnya beberapa menit berlalu aku cukup sulit membelah kerumunan mendekati mereka. Tapi tiba tiba.....

Entah setan dari mana yg sudah mempengaruhi mereka berdua hingga sampai sejauh ini dan yang paling membuat aku tersentak kaget ketika mamah ku Vina membalikan badannya sejenak menatap Rio berkata tanpa sempat ku tau apa yang Mamah katakan.

Tiba tiba saja Mamah merunduk jongkok tepat di depan selangkangan Rio dan......

"HAAAPPP… EUUUGGGHH.. HEEEUUUMMPPP SRRRUUUPPP" sebuah sedotan kuat tepat di ujung gelombang orgasme Rio......

"Crrrroooorrtt… Crrrrooottt… Crrrrooottt.. Crrroottt....... " Dengan satu sedotan Kuat kuat mamah menyedot penis Rio kuat kuat, sampai tak bersisa Semua Spermanya Mamah telan. Mata ku tak berkedip menatap aksi liar mamah saat itu yang memanfaatkan kerumunan keramaian saat itu.

Rio yang lunglai memegang pagar besi didepan mencoba menghalangi mamah yg masih ada dibawah berjongkok mengenyot penis Rio mulutnya kemudian melepaskan penis Rio yg sudah tidak mengeluarkan sperma mulutnya, terlihat seperti bergerak menelan sisa sperma di mulutnya Penis Rio pun masih terlihat Samar masih keras sempurna saat itu.

Setelah membantu Mamah ku berdiri, aku yang sudah tak tahan lagi mencoba menghampiri mereka berdua saat itu tetapi ramainya Penonton membuat ku sulit membelah kerumunan. Bahkan beberapa penonton mulai saling mendorong satu sama lain dari depan dan belakang.

Ku lihat mereka dari tempat ku berada, Tanpa menunggu lama mamah berdiri lagi kini posisinya kembali membelakangi Rio sambil bibirnya seperti sedang mengecap rasa dari sperma yg tersisa di bibirnya yg sempat sedikit meleleh keluar dari bibirnya..

Rio yang kulihat gemetar tangannya Buru buru memasukan penisnya kembali kedalam celana yang ia kenakan walaupun keadaan Penisnya masih sempat terlihat sangat tegang. Namun karna Samar dan ramainya penonton aksi Rio itu Samar andai tak Fokus seperti ku menatap aksi mereka yang tergolong nekat sedari tadi.

Mereka berPelukan mesra bak sepasang kekasih di redupnya cahaya malam dan gerimis hujan, Semakin lepas sekin liar larut bersama abg dan Pasangan lain yang tak ku perhatikan satu persatu.

Hujan pun semakin deras, hampir separuh penonton panggung dangdut itu ku perkirakan mulai berlarian menghindari derasnya Air Hujan. Mata ku tak melepaskan arah lari Pasangan Berbeda Usia yang Wanitanya adalah Mamah ku sendiri.

Sempat ku kehilangan arah kemana mereka berlari sambil bergenggaman tangan, tetapi karna berdua kembali ku temukan mereka berdua bersama beberapa pasangan kekasih berlari ke arah Rumah Kosong terlihat angker dari luar.

Tak ku dapati mamah dan Rio di dalam, malah yang ada aku hampir dimarahi sepasang Sejoli yang sedang pacaran didalam salah satu ruangan disana sampai akhirnya, disalah satu ruangan kamar kulihat warna pakaian yang sama persis yang dikenakan mamah dan Rio hari ini. Dan benar saja rupanya mereka berdua berasa disalah satu kamar Rumah Kosong berdebu dan menyeramkan berdua terpisah dari beberapa pasangan lainnya.


Aku melihat Vina mamah ku mulai mengigil kedinginan disudut ruangan mengerupai Kamar tersebut dalam kegelapan, hanya pantulan biasanya sisa cahaya bulan menerangi mereka berdua.

bukan pelukan biasa lagi yang Rio berikan tapi tangannya menggerayangi perut dan paha mulus mamah yang basah oleh air hujan.. Bersamaan Ciuman dileher mamah Rio menekan lagi selangkangannya memepet badan mamah...

"Aaahhh....... Rio sayaaang.......aaaaaahh....." Mamah merespon dengan desahan dengan wajah mengadah kearah atas jendela ruangan dengan cahaya bulan tersebut.

Melihat reaksi mamah sepertinya sudah Horny berat, Rio membalikkan badan mamah hingga mereka berhadapan dan tanpa diminta mamah menutup matanya seolah tau apa yang akan terjadi selanjutnya..

Bagai serigala keLaparan Langsung saja Rio ku lihat lumat bibir basah Mamah diPanggut dengan nafsu yang sudah di ubun ubun mereka berdua......

"MUAAAACCCHHH.. SSSTTTTSSSS......"

"Vina… heeuummph.....Muuaaahh... "

"Rioo.......Oooohhh...... "

Ciuman panas didalam Rumah angker, hawa dingin hujan berhasil membuat darah mereka terasa panas berpelukan erat sambil bergumul dan saling membelitkan lidah......

Hal tersebut hampir sama dengan beberapa pasangan Sejoli yang berteduh di tempat ini, mau tak mau aku lebih baik terpaku menikmati aksi mereka berdua. Beruntung jaket yang ku kenakan menjaga tubuh ku tetap hangat. Ku Intip kembali kedalam lokasi Mamah dan Rio yang mojok di kamar rumah kosong tempat mereka berteduh.

Tangan liar Rio menggerayangi payudara mamah ku yang sedari tadi menggoda siapa pun yang melihat nya, Rio remas remas dibalik pakaian mamah yang cukup basah akibat kehujanan....


"Viin..... Oohhh.. Kenyaall banget toket kamu viiin.... " Desah Rio.

"iyaaahh.. Sayaaang.... enakk.... teeruss remass..!!" Kata mamah sambil menikmati aksi tangan nakal Rio.

"Sayaaang.. disini sepiiii.. buka saja bajunya aku jadi pengenn sayaang...."

"Kamh mau apa??" Tanya mamah tak karuan

"Kita petting seperti tadi yuu di gesek gesek lagi...." Ajak Rio kepada mamah, yang ku harap mamah tak akan melakukannya.


Tanpa ku duga mamah langsung merespon keinginan Rio saat itu, setelah mereka lebih menutup Pintu jendela dan pintu ruangan Kosong dan tak menyadari aku di samping tembok luar ruangan bersandar bersembunyi. Ku Intip kembali rupanya mereka didalam sudah Bertelanjang Bulat.

Tak mungkin aku hentikan mereka saat itu, andai beberapa Warga dan Pemuda tau bisa bisa mamah dan Rio malah diArak oleh warga Daerah sini. Apalagi aku tak tau kelompok masyarakat mana saja yang tengah mabuk saat ini, apalagi kelompok Preman Kampung.

Yang ada mamah ku bisa bisa diperkosa ramai ramai saat ini, perlahan ku Intip aksi mereka didalam, Rio mendekap lagi Tubuh mamah tanpa ragu hingga kulit tubuh mereka benar benar merapat menyatu dalam balutan gelora nafsu yang menggebu.

Muulut mereka kembali beradu saling menikmati bibir dan lidah yang menari nari .. Tangan Vina Mamah ku yang Cantik meraba penis Rio penuh kasih sayang yang terlihat samar sudah tegang sekali saat itu..

"Sayang mau lagiii??" Bisik mamah menggoda Rio saat itu.

Dengan tatapan mata yg sayu penuh nafsu.. Mamah menatap dalam dalam mataku Rio saat itu..

"Iyaaaahhh.. Aku mau lagi sayang.... " Kata Rio penuh kesabaran.

Rio balikan lagi tubuh Mamah membelakanginya, Rio peluk dari belakang dan langsung Rio ku lihat gesek gesek lagi penisnya di belahan panta mamah, sungguh sangat mendebarkan saat ini aku melihat mereka mesum di sebuah bangunan bekas orang ini apalagi itu adalah Mamah ku sendiri. Tapi nafsu mereka memang sudah terlalu membutakan yang ingin merasakan hanya menikmati kehangatan Birahi satu sama lain dan aku bagai Pecundang hanya menjaga aksi mereka agar tidak katauan Warga.

"Aaahh.. Rio...oohh.. eenaaakk teruuuss.. goyaaaangg teerruuuss..... " Desah mamah lirih terdengar Samar.

Mamah semakin menaikan pantatnya menungging paha sekalnya menjepit penis Rio, yang sedang menggesek bibir vaginanya dari belakang pantatnya.. Tubuh Mamah melengkung wajahnya menoleh kesamping mencari bibir Rio, untuk kembali bermain lidah dimulut mungilnya.....


Rio stabil maju mundurkan penisnya menggesek celah basah vagina Mamah sampai gerakan penis Rio sedikit membuka celah belahan bibir vagina mamah sungguh aku memperhatikan aksi mereka, dengan semakin menunggingnya pantat mamah penis Rio terlihat maju terselip di dalam bibir vagina mamah saat itu.


"Ssleeebb.. Aahh.. Sempit sekali lubangnya" Desah Rio perlahan lahan menekan lagi kedepan.

"sslleeebb.. Aarrrgghh.... " Saat Samar ku lihat penis Rio semakin dalam menembus belahan Vagina mamah. Aku pun memanfaatkan gelap cahaya, mulai mengocok penis ku.

"aaaahhh.. Teeruusss sayang.... ouugghhh.." Desah mamah semakin menjadi tapi tetap pelan.

"Vinaa… Uuugggghhh…" Desah Rio sambil menyodok vagina Mamah ku.

"Brrreeeeettt… Bleeeeesssss… Sleeeebbb aaaaiiihhh.. Uuuhhhh..Riooo.. Aduuhh enaaak.... " Desah mamah menikmati Sodokan penis Rio yang tak terlalu besar dengan Tempo pelan penuh kemesraan.

"Ooohh… Vinaal… Semmpiiitttnyaaa.. Ohh.. Tuhaan...... " Desah Rio karna ku lihat penis Rio masuk menerobos liang sempit mamah makin dalam......

"Aiiihh....teruus mentok .. Pellaaann.. Pelaaaann ampe mentook enakkks.... Saayaaang... " Desah mamah mendesah pelan hampir tak terdengar.

Kepalanya mendongak keatas sambil merintih merespon setiap gesekan penis Rio didalam vaginanya…

"Ooohhh.. Kaaakk.. Rioo.. Aahh teerruusss.. goyaaangg.. Aahh.. enaaakkk..... " Desah mamah sambil mengadah keArah Rembulan yang sedikit tertutup jendela.

"Iyaaaahh.. Vina kuu..... Sumpaahh ini enakkk banget sayaaang.... " Sambil mencumbu Bahu mamah mesra.

"Plokk.. Plokk.. Plokk. Plokk. Plokk"

"Plokk.. Plokk. Plokk. Plokk..... " Tak terasa suara itu menjadi Simfoni membuat ku semakin semangat Mengocok Penis ku dalam pekatnya gelap ruangan bangunan Kosong.

"Iyaaahhh.. Terrruss sayaang..... akul mauu sampai..... " Desah mamah pelan kepada Rio.

Entah berapa lama mereka bertahan dengan posisi dogy kulihat Mamah mulai kewalahan menerima tusukan penis Rio di vaginanya....

"Ganti posisi sayaang..!!" Bisik Rio pada mamah

Rio balikan tubuh mamah menghadap kearahku yang pasti gelap dari arah sana celah Pintunya, Rio angkat tubuh Mamah ke atas meja usang di Ruangan itu....

Kini mamah bersandar setengah duduk diatas meja usang yang menempel ke dinding.... Vagina Mamah begitu terlihat merah menggoda, pantas saja mereka tergila gila dan bersaing demi mendapatkan hati mamah. Bahkan rela menjadikan mamah kekasihnya.

Rio terlihat langsung lahap, sambil menghisap dan menjilati belahan bibir vagina mamah ku Vina Anggaraeni. Terlihat Rio kenyot kenyot cairan lendir yang membasahi permukaan vagina mama....

Lalu Rio pun kembali memposisikan penisnya di celah liang sempit vagina mamah.....

Rio langsing menggenjot lagi lebih cepat mendorong lebih dalam mengocok penisnya dalam dalam, dari wajahnya terlihat sekali nikmat nya persetubuhan mereka dimataku, apalagi Rio bisa melihat semua keindahan tubuh mamah ku yang telanjang bulat basah oleh keringat dan sisa air hujan yang membasahi mereka berdua.....

"Oohh.. Yeess..Vina..... Oohh.. Sedikit lagii.. Sayang .. Muncrattttt… Auuuuhhh.... " Desah Rio berbisik saat itu.

"iyaaahh.. Sayaaang saammaa akuuh jugaaa.. Udaahhh.. Mauuu pipiiiss eeenaaakk..... " Desah mamah sambil mengimbangi Sodokan Penis Rio.

Terlihat Rio mempercepat tusukan penisnya keluar masuk memborbardir liang vagina mamah... Diiringi suara peraduan kulit mereka mulai terdengar kembali, dan semakin cepat ku mengocok penis ku.......

"Plakk.. Plaakk.. Plaakk....Plakk.. Plakk.. Plakk. Plakk.."

Tiba Tiba kedua tubuh bugil adikku mamah terlihat meregang menggeliat kuku jari tangannya sedikit mencakar kulit tangan Rio, yang asyik meremas toket besarn mamah sambil terus menyodok vagina mamah dengan penis Rio yang tak lebih besar dari ku.

.*aaaawwww… Ooohh.... " Pekik jerit mamah tertahan seperti mendapatkan Orgasenya.

Terlihat jelas Mamah mendapatkan gelombang hebat orgasme....Matanya terbelalak, pupil matanya seperti terbalik menyisakan sebagian warna putihnya saja.. bibirnya mamah megap megap berusaha mengendalikan nafasnya yang tersenggal..

Rio pun terlihat tak ingin menahan lagi, ia pompa lebih liar lagi tanpa menghiraukan mamah ku yang masih lunglai menerima orgasmenya......

"Ooohhh Vinaa.. Aku keluar......Keluuaaaarrr.... " Racu Rio sambil ku lihat tubuhnya kaku beberapa menit saat itu.

Terlihat Tubuhku Rio ambruk menindih tubuh mamah lalu menciumi lagi bibirnya leher dan toket kennyal mamah berkali kali, setelah ku lepas Sperma ku di dinding tempat ku bersembunyi.

Aku pun berusaha memulihkan Diriku, jaga jaga Rio tak Terima andai ku rebut mamah darinya saat itu. Secepat kilat aku berjalan kearah mereka berdua yang tengah asik bercumbu telanjang bulat sambil saling memuji satu sama lain.

"CUKUP MA!!!!! CEPAT SEKARANG PULANG!!!! " Kata ku tepat di hadapannya yang Kaget sebisa mungkin meraih pakaian yang tercecer dilantai, setelah tepat ku lihat wajah mamah Pucat pasi saat itu tentunya sangat Kaget melihat ku berada disana.

Rio melepas tangannya dari pelukan mamah, setelah mamah kebingungan, aku tinggalkan mamah ku dibelakang yang awalnya sempat ku lihat menangis sambil memegangi bagian belakang baju yang ku kenakan.

Hingga akhirnya aku langsung mandi di kamar mandi kamar ku dilantai 2, lalu berOnani sekali lagi dikamar mandi......


Setelah ku Mandi, menangkap hal ganjil kepulangan ku disusul mamah, akhirnya Ibu Anita berpamitan pulang. Raihan adik ku yang sadar Mamah cukup lama bersama Rio dan tidak pulang dengan ku bersamaan tiba tiba berkata.


"Kak Indah, Raihan ikut kak Indah sama Mamah Anita Pulang yaa.... Raihan ga mau tinggal sama mama yang sayang sama siRio." Rengek Raihan yang tentunya membuat kami semua terkejut.

"Dek, mamah tadi itu diAntar kak Rio dek.... Hujan gede...jadi tadi Kakak ga ketemu mamah." Kata ku berusaha membela mamah.

"Kakak Bohong!!! kakak taukan dari malem juga mamah sayangnya sama mereka bukan sama kita." Kata Raihan menahan tangis, yang membuat ku sulit menahan air mata mendengar kekecewaan adik kecil ku kepada mamah.

"Dek Raihan, kak Indah janji akhir pekan nanti dek Raihan nginep dirumah kakak, tp jangan hari ini... Kan mamah Vina lagi ulang tahun." Kali Indah membujuk Raihan.

"Kak Indah Pelit!!! Kak Indah ga sayang sama Raihan!!!! Kak Indah Jahat.....!!!! " Sambil memukul lengan Indah pelan Lalu Raihan berlari kekamar dan membanting pintu kamar Cukup Keras.

"Dek Vina, sabar ya.... Setelah bangun nanti, nak Raihan pasti lupa kejadian tadi. " Kata Bu Anita menghibur mamah. Setelah upaya Indah menyusul Raihan gagal, rupanya Raihan adik ku mengunci pintunya dari Dalam.

"Iya kak, maafin aku yang udah lepas Kontrol dan lupa waktu tadi dipasar malam.... " Kata mamah dengan expresi wajah yang bingung, bersalah, dan ketakutan.


Setelah Bu Anita dan Indah putrinya berpamitan pulang, ku tinggalkan mamah lalu pergi ke kamar ku sendiri dilantai 2. Ku kunci pintu, dan benar saja tak lama kemudian mamah mengetuk pintu namun tak ku Gubris saat itu.

Lihat saja, besok akan terjadi sesuatu yang buruk akan menimpa kalian!!! Kata ku setelah reda ketukan Pintu dari mamah di kamar ku.



BERSAMBUNG.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd