Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Beauty in White

Status
Please reply by conversation.
Oalah ada lanjutan cerita Angga, ijin bangun pondok di mari gan..
 
Beauty in white

Episode I “ salju “






=== Angga ===


Dingin masih menyelimuti prefektur hokaido dengan suhu dibawah nol derajat celcius , aku terbangun pagi ini dengan suasana yang tidak biasa .


Gadis cantik bernama Lidya kini masih tidur lelap disampingku dengan status istri , mungkin dia lelah setelah kemarin melaksanakan akad dan pesta kecil-kecilan dengan sahabat dan kerabat berlanjut urusan ranjang malam pertama sebagai pasangan yang sah membuatku sedikit menggila , tapi maaf bukan aku yang menginginkannya , Lidya semalam juga sungguh liar diawali gigitan keras di pundaku dan cakaran jemarinya membuatku panas sehingga kegiatan kami berlangsung cepat bertenaga tanpa henti , andai saja aku tidak ingat kondisi fisik Lidya yang tidak prima mungkin hal itu akan berlangsung sampai pagi ini , tapi Lidya hanya bertahan beberapa ronde saja sebelum mengeluh capek dan kesakitan dibagian V nya , mungkin terlalu dipaksakan padahal aku sudah bilang berhenti tapi Lidya tidak menggubrisnya malah semakin menjadi , hasilnya ? ya seperti sekarang ini , Lidya terkulai lemah didera kenikmatan yang belum pernah dia dapatkan sebelumnya dan akupun merasakan badanku pegal-pegal pagi ini .


Dua cangkir kopi kupersiapkan untuk membangunkan sang tuan putri baruku , aku mencoba dahulu racikan sederhana ini di dekat jendela dengan pemandangain pagi teluk Ishikari , hotel tempat kami menginap kebetulan ada di terusan Hakodate jadi tidak susah bagi kami kemarin mencari biji kopi terbaik yang bisa digiling langsung di cafe kecil ujung jalan .


Gegap gempita warga saporo mulai terasa walau didera salju yang memutih sepanjang jalan tetapi mereka tampak bergerombol berjalan kaki menuju pusat kota , kemana tujuannya ? hmmm aku yang terbiasa dengan iklim tropis sedikit enggan meninggalkan kamar hotel . yaa walau Bandung mempunyai suhu cukup dingin tetapi berbeda disini yang mencapai titik beku , bibir dan jemariku terasa sakit bila berjalan diluar .


Mmmhh kopi impor ini terasa sungguh nikmat , impor ? iyalah yang kuhirup ini adalah arabica dari tanah gayo sana dan bisa dibilang impor dan kalau kita membeli dan menikmatinya di jepang ? tetapi aku tahu lidya tidak begitu suka single origin coffee jadinya kau sedikit menurunkan egoku membuat kopi gayo dengan citarasa khasnya dicampur sedikit susu dan krim , aneh sih tapi apapun lah demi istri tercinta .


Senyum manja menyambutku ketika Lidya bangun dan mencari-cariku yang hilang disisinya , dialog hangat sepasang suami istri baru tersaji begitu melankolis pagi ini , sayang tidak ada musik mengiringi hanya desir angin di jendela saja beradu menyusun shympony alami menyambut pagi .


Kemana kita pagi ini ?


Baiknya aku mandi dulu tapi Lidya melarangnya , dia berujar bukan kebiasaan orang Jepang mandi pagi cukup cuci muka saja . Aku tertawa mendengarnya , bagaimana tidak ? badan kami berdua mungkin lengket setelah bertarung semalaman dan Lidya memintaku tidak mandi ? lihat saja ya .


Dengan alasan ingin buang air aku menuju toilet , aku melihat ada bak seperti bath tube disana kemudian aku mengisinya dengan air panas bercampur dingin hingga penuh .


Aku menenggalkan celanaku dan aku tahu Lidya masih dalam keadaan telanjang bulat dibawah selimutnya , aku menghampirinya dan memeluknya manja namun dengan sigap aku menggendongnya dan dilawan dengan reaksi meronta manja namun pasrah ketika aku menceburkan diri ke bathtube yang kini sudah berubah menjadi onsen bagi kami .


Lidya memukuli dadaku dengan manja namun kemudian memeluku erat sambil menciumiku , pagi ini adalah pagi pertama kami melewati sesi kamar mandi berdua , dengan tenang Lidya menyandarkan tubuhnya ke dadaku sambil mengelus pipiku , sesaat aku memandang mata kecilnya yang begitu lekat menatapku , bibirnya merekah kemudian kembali mencium bibirku , suara Lidya yang lirih membisikan kata-kata di dekat telingaku .


“ terima kasih sudah sudi menikahiku Angga Kusuma , aku sangat bahagia “

=== Angga Side end ===




“ Bagaimana rasanya pernah menjalani cinta segitiga ? “


Bagian ini tadinya tidak mau kuingat namun entah mengapa aku memimpikannya malam ini padahal malam ini adalah malam pertamaku bersama kang Angga sebagai suamiku , dalam mimpi aku seakan melihat adegan belasan tahun silam saat aku pertama kali bertemu akang , haha rambutku masih belum sepanjang sekarang waktu itu dan ya ampun apakah aku setomboy itu ? gaya berjalanku tampak urakan sambil mengunyah permen karet dan kadang membuang sisanya kemanapun aku mau .


Satu adegan terlewat , yang kusaksikan kini hanya jalanan lurus , oh mungkin ini di jalan tol menuju luar Jakarta tempatku bersekolah dulu, mau kemana ya ?


Bandung ?


Benar , aku menuju kota kembang mengendarai civic pertamaku dengan mesin menderu kuyakin aku sudah merengek kepada kakaku untuk mengupgrade mesinnya , walau aku belum mempunyai surat izin mengemudi entah apa dibenakmu hai gadis muda ? pergi menuju kota lain dengan modal keberanian , apa yang ingin kau buktikan ?


Olala rupanya aku melewatkan beberapa adegan hingga kini aku hanya merasakan gerahnya kota kembang yang biasanya dingin , antrian ini sungguh memuakan hingga aku membuka kedua kancing atas seragam sekolahku dan menutupi kepalaku dengan jaket yang kubawa, gerah ahh !!


“ Hey , siapa kamu ? ganggu saja ..... “


Tampang laki-laki dibelakangku sungguh menyebalkan , cih dasar pemuda kampungan pikirku , namun aku begitu kaget ketika mengetahui dia mempunyai cewek yang sangat anggun bak malaikat , kenapa dunia ini tidak adil ? senyuman pertama kak caroline akan selalu kuingat namun tidak dengan perangai kang angga yang begitu tengil selalu menganggapku anak kecil , huft .


Kini langit mulai menjadi gelap , rintik hujan nampak membasahi bumi


Masih di Bandung di salah satu selasar rumah sakit , kak caroline ...... kenapa kakak meninggalkan kami ? dan kenapa disaat seperti itu kang Angga malah bersama gadis dengan rambut sebahu itu ? aku benci ! aku sangat membenci gadis itu !


Bertahun lamanya aku menyalahkan kang Angga atas kepergian kak Caroline , hingga aku mengetahui bahwa gadis yang bersama Angga waktu itu bukan penyebab keterlambatan akang untuk menemani kak carl di saat-saat terakhirnya , tetapi aku tidak meihat akang bersamanya beberapa tahun kemudian malah akang begitu dekat dengan salah satu murid piano kak carl ummhh namanya Grace.

Viona Dewi , akhirnya aku berteman dengan teh Vio setelah mengetahui akang menjalin kasih yang begitu romantis dengannya dan semua yang kubayangkan begitu jauh , teh Vio begitu baik hati dan cantik , sekali lagi aku kalah .


“ aku mendengar akad suci diucapkan pagi itu , dengan busana putih aku menyaksikan pernikahan kalian , aku begitu bahagia untuk kalian .... “


Dibalik itu semua aku menangis .... cinta pertamaku menghilang sekali lagi dari genggamanku .


Siapa yang menghiburku kala itu ? gadis muda bernama Grace tersenyum kepadaku menggapai tanganku membawaku ke pelaminan , memberi selamat kepada teh vio dan kang angga hingga berfoto bersama kemudian grace mengajakku menuju panggung untuk menyanyikan sebuah lagu , astaga malu aku ... suara grace begitu merdu jauh sekali dengan suaraku yang rebek tanpa nada tetapi dengan segala emosi yang ada aku berusaha tetap tersenyum menyanyikan lagu pengiring pernikahan untuk akang ...


Berhari hari aku mengurung diri di kamar , aku enggan kembali ke Bandung ... kota itu begitu menguras emosi jiwaku , aku benci !!!


~ ~ sekilas lihatlah mega , anugerah tiada tara ini tak adil untuku , halimun hitam merasuk , ceracau getir ibunda gemertak sengap hatinya firasat tak pernah salah hanya kuberbuat ulah ~~ bilur by sarasvati


Penggalan lirik diatas begitu menusuk , dinyayikan oleh wanita cantik asal Bandung dan itu membuatku mau tak mau kembali ke kota itu setelah bertahun lamanya , kembali menyusuri jalan yang membuatku rindu sekaligus haru .


Aku melihat satu punggung lelaki begitu bidang membawa kamera DSLR di depan panggung pertunjukan Sarasvati ... apakah itu kamu kang ? aku tidak bisa menemuimu kang , maaf padahal aku ingin sekali memelukmu .


Adegan menjadi bias ketika aku duduk di satu rumah kopi favoritmu seakan aku melihat akang sedang bersenda gurau dengan teh Vio disana bersama anak lelakimu yang begitu ceria , aku ingin menghampiri kalian tapi apa aku bisa ?


Aku begitu marah ketika tahu akang menjalin hubungan dengan rekan sekantor akang , wanita berambut sebahu itu tidak pantas ada disisi akang .... dia musuhku saat itu dan aku akan mati-matian membela teh vio ... apa yang kau lakukan Lidya !? bahkan aku sendiri tidak bisa menjawabnya sejak saat itu aku putuskan akan menjaga akangku walau hanya berada dibelakangnya karena disampingmu sudah ada teh Vio yang keyakini bisa merawatmu dengan baik .


Kang ... apapun ... apapun untukmu , apapun yang membuatmu bahagia akan selalu kulakukan walau itu harus merendam jantungku dan hatiku di larutan cuka walau tubuhku selalu terhuyung lemah saat mendapat berita buruk tentangmu , aku tidak perduli ! aku ingin membahagiakanmu walau ajal selalu siap menjemputku kapan saja .


“ aku mengenal lagu ini , beberapa kali aku pernah mendengarnya ... lagu siapa ? kenapa dibawakan oleh satu band indie kota Bandung ? ... ummhh thats your way to make amends when i tought you never cared , oh your teasr was killing me because i wished i felt the same ... la la la la ...”


Aku membuka mataku , mimpi yang begitu menguras energi , namun pagi ini ... aku mencium aroma kopi yang disajikan suamiku diiringi kecupan di dahi , aku memeluknya erat ... aku tidak ingin melepasnya untuk kesekian kalinya .


***


“ akang tunggu aku atuhh “ geli aku berlogat sunda , lagian akang jalannya cepet banget sudah tau jalanan penuh salju


“ waduh awas jatuh jangan lari “ akang menungguku sambil membuka kedua tangannya , ahh akang jadinya kan aku beneran lari lalu merangkulmu


“ kyaaa ... anget “ suhu di hakodate memang lagi lucu-lucunya , minus berapa derajat ? pokonya cukup membuat bibir ini pecah-pecah dan hidung mimisan .


“ aduh , kamu ok kan ? kondisi gimana ? “ akang nampak begitu khawatir dengan kondisiku , ah dasar aku si pesakitan mau bulan madu malah selalu bikin cemas suamiku .


“ aku baik-baik saja akang angga suamiku ... “ padahal kaki ini sudah sakit menahan dingin


“ hmmm beneran ? “ raut wajahnya walau menua namun tidak berubah , begitu meneduhkan


“ asal sama akang aku sembuh kok nih sehat nih haha “ aku mengepalkan tanganku disambut elusan lembut tangan kang angga , walau menggunakan gloves aku bisa lho merasakan hangatnya tangan akang


“ lebih baik cepetan cari resto atau apalah biar kamu ga beku , hmm dimana ya ? awam begini tempatnya “ akang nampak celingukan mencari sasaran resto di sudut jalan , akhirnya dengan sedikit tertatih aku dan akang menemukan kedai kecil mie ramen , ahh sedap sekali sepertinya disaat dingin begini .


“ irasshaimase ! “ begitu ucapan sang pemilik kedai kepada kita berdua yang menggigil karena dingin dan kami hanya bisa mengganggukan kepala kemudian duduk di kursi bar disambut senyum penjaga kedai yang berbicara dalam bahasa jepang yang membuat kami berdua kikuk mengingat tidak ada salah satu dari kita berdua yang menguasai bahasa jepang .


“ umhh ano .. aduh apa ya .. menu please “ aku menyipitkan mataku berharap si pemilik kedai mengerti ucapanku


“ english ? oyurushi .. no english .. “ si pemilik kedai nampak kikuk juga , ah memang warga jepang hampir kebanyakan tidak menguasai bahasa inggris , bagaimana ini ? akangku juga nih malah diem , kaang atuhh ....


“ can i help you ? “ satu suara bahasa yang bisa kumengerti dengan segera aku menoleh kebelakang rupanya ada satu pelanggan wanita paruh baya berkulit putih disini , akhirnya


“ yes please help us haha ... “ disambut senyuman wanita baik hati itu pada intinya dialog kami menginginkan mie ramen panas dengan topping daging sapi , si wanita yang kemudian mengaku bernama claire berasal dari virginia itu berdialog dengan pemilik kedai menggunakan bahasa Jepang , mungkin claire sudah lama tinggal disini hingga akhirnya claire bergabung di meja bar menemani kami berdua menyantap ramen yang begitu nikmat .


Claire memberikan selamat ketika aku bercerita bahwa kami adalah pasangan pengantin baru , dia menyarankan kami untuk menuju alun-alun kota dengan jarak yang tidak begitu jauh dari kedai ini disana sedang ada perayaan festival musim dingin khas Saporo yang ramai dikunjungi turis asing dan warga lokal , dipastikan sangat meriah disana .. how lucky me disaat-saat terindahku disuguhi festival kebudayaan yang secara tidak sengaja bertepatan dengan pernikahanku.


Setelah membayar ke pemilik kedai kami berdua pamit juga kepada Claire dan beretrima kasih atas segala bantuannya . matahari menampakan wujudnya namun walau sinarnya begitu terang tetapi rasa dingin masih menusuk walau tidak separah tadi , aku dengan akang dengan nyaman bisa menyusuri trotoar jalan yang sudah dibersihkan permukaannya , kota ini begitu indah dengan sudut-sudut yang menarik , beberapa rombongan warga lokal nampak berbondng-bondong dengan arah yang sama dengan kami dan tidak berapa lama kami sampai di tempat yang Claire maksud dan benar saja begitu banyak manusia disini , aku merangkul akangku dengan bahagia walau sebenarnya aku menahan sakit di kakiku dan selangkanganku . selangkangan ? aku sudah bercerita tadi bahwa semalam kami melalui prosesi malam pertama yang begitu dahsyat sejauh ini , adegan bercinta yang akan selalu kuingat apalagi kulakukan bersama suamiku yang sah .


“ wah ada hiburan ya ? lihat yuk “ akang sedikit memapahku ke arah panggung besar dengan nuansa putih salju dimana ada beberapa perempuan dengan yukata sedang menari tradisional disana


“ iihh cewek mulu akang mah , sini dulu kang cari cemilan ... “ aku menunjuk ke arah both penjual cemilan walau aku sendiri tidak tahu cemilan jenis apa itu


“ hmm baiklah tuan putri “ akang tersenyum menyebalkan kucubit saja perutnya yang mulai gendut itu hingga dia meringis kesakitan


“ tuan putri banget sih panggila apa gitu kang ke istri , sayang , mamah bunda apa gitu ... “ aku mengempotkan pipiku tanda bete walau sebenarnya tidak sih .


“ apa ya ? mmm mamah ? “


“ ogah itu kan panggilan buat teh vio , yang lain! “

“ mmm mamih ? “


“ enggakk “ ..... beneran aku tidak suka dipanggil mamih hih


“ apa dong ? “


“ panggil neng bunda saja , Lid kan pengen punya anak dari akang jadinya kan bakalan jadi bunda hehe “ aku mendusel ke tubuh akang disambut pelukan mesra ah indahnya dunia


“ ok baiklah neng bunda mari kita cari cemilan padahal tadi sudah makan awas gendooot “


“ biarin biar agak berisi enggak kurus kayak gini akang angga suamiku ... aww aww aduh “


“ lho kenapa ? “ akang kaget dengan reaksiku yang tiba-tiba memegang selangkanganku


“ perih ih kang ssshh aahh “


“ apanya ? “


“ itunya ..”


“ itunya apanya ? “ akang celingukan entah pura-pura bego atau bego beneran sihh ??


“ iniii “ aku menunjuk V ku disambut tawa tengil si akang


“ oohh , neng sih semalam brutal “ si akang malah ketawa ngakak , ih bikin bete


“ apa ih akang tuh yang minta banyak gaya ah “ aku kembali mencubitnya


“abisnya gemes , nah itu neng bunda kenapa ikutan brutal coba ? “ akang masih memasang wajah menggelikan dengan tawa tengilnya dasar akaaang


“ tauk ah !! “ aku membuang wajahku padahal aku sebenarnya menggigit bibirku yang beku sambil tersenyum


“ nah nahh kenapa bete ih jangan bete atuh neng sayang “ akang berusaha merangkulku namun aku berpura-pura tidak mau dirangkul , kalau dipikir lucu juga kita berua malah kaya pasangan abg yang lagi marahan


“ bukannya perhatian malah ngetawain iihh “ aku kembali mencubitnya


“ aw aw ya udah atuh ampun-ampun hahaha , tapi neng suka kan digituin ? “


“ iya , eh enggak ih apasihhh haha “ aku malah tertawa jadinya kemudian merangkul akangku disambut rangkulan hangat kemudian berlalu menuju booth cemilan yang ternyata sejenis onigiri dan takoyaki .


Matahari meredup namun lampu-lampu kota dan gemerlap festival membuat suasana malah menjadi romantis , sayup-sayup terdengar lantunan lagu yang pernah kudengar , oh ini lagu idola nasional jepang itu kan ? kenapa kok aku malah dengernya diucapkan dalam bahasa indonesia ya ? penasaran aku mengajak akang mendekati panggung utama festival , aku melihat beberapa gadis dengan seragam mirip seragam sekolah namun dengan nuansa musim dingin sedang menari dan bernyanyi diatas sana membawakan lagu jepang tapi diucapkan dalam bahasa indonesia , eku melihat beberapa diantaranya memang berwajah indonesia banget , haha apalah ini aku tidak begitu mengerti tapi laki-laki disebelahku ini nih yang jadi masalah .


“ iihh diajak kesini seneng yaa , lihat cewek yaa pake rok pendek seneng yaaa “ aku mencubit akangku berkali-kali namun si akang malah semakin terpaku ke salah satu gadis yang kebetulan menghampiri sisi kami berdiri dan aku lihat mereka berdua saling mengunci mata


“ lah kan mereka pake kaya stocking tebal gitu neng , mana kelihatan pahanya haha “


“ akang mahh aahh malah flirt sama yang rambut pendek aaahh neng benci akang iihh lihat sini aja ke aku istrimu sini ! “ aku memegang kepala akangku dan memalingkannya padaku dan dengan menyebalkannya si akang malah memejamkan matanya , aku cubit sekali lagiiii .


“ mana ? mana ? haha “


“ akang ah .. pulang kalo ginimah bete “


“ iya –iya becanda atuh neeng “ akang memeluku dengan hangat , dan runtuhlah semua kemarahanku , pelukan akang memang ajaib


Beriringan dengan kami yang saling berpelukan lagu di panggung selesai dimainkan , aku melihat gadis pementas melambai-lambaikan tangannya kepada penonton dan ada satu gadis yang tadi saling mengunci mata dengan akang menghampiri kami dan memandang kami sambil tersenyum , siapa gadis itu ? apakah dia mengenal akang ?


[/URL
]


Kenal atau tidak aku tidak akan membiarkan gadis lain selain teh Vio mengambil alih hati akangku sekarang , aku memeluk akang erat kemudian dengan sengaja mengecup bibirnya , kang sempat terkaget dan celingukan melihat sekitar tetapi tidak ada yang terlalu memperhatikan kami , ciuman ini malah menarik perhatian si gadis diatas panggung yang sedikit mngerenyitkan keningnya lalu dengan sedikit berlari kecil dia menghilang ke belakang dan meninggalkan pertanyaan sekali lagi , siapa dia ?


Petang menjelang dan perutku mulai lapar kembali , wajar saja lagi membutuhkan banyak asupan energi mengingat masih beberapa hari lagi aku di kota ini dan acara malam menjadi menu wajib , hari berikutnya aku merasa gemas saat bisa melihat akang bugil ketika mau mandi di onsen atau bete saat pagi-pagi aku mendengar kentutnya yang menggelegar dan satu lagi si akang angga ini akan ngorok sengorok ngoroknya bila kecapean , seperti malam ini setelah kami melewati satu ronde yang menguras tenaga si akang langsung tepar tak karuan tanpa busana , aku menyelimutinya kasihan takutnya masuk angin .


Secangkir coklat hangat menemaniku di kursi dekat jendela yang menyuguhkan pemandangan malam kota , aku memandangi akang yang tertidur pulas dengan dengkurannya yang khas .


Terima kasih atas hari ini dan hari-hari berikutnya , semoga kebahagiaan ini tidak akan pupus begitu saja .


***


=== Jakarta ===


Tidak ada yang menyambut kepulangan kami , aku tinggal di unitku di pusat kota Jakarta tentu saja akang tinggal bersamaku dan jangan kalian tanya alasan apa yang akang bilang ke teh Vio , aku sendiri tidak ambil pusing dengan hal itu.


Akang masih tidur ketika aku mulai membuka laptopku sekedar cek email dengan ratusan notifikasi , aku membutuhkan kacamataku , dimana ya ?


Oh ternyata ada di tas akang mungkin aku titip selepas dari bandara , aku tidak ingin menggangu suamiku yang sedang pulas


Hhhh begitu banyak pekerjaan yang bertumpuk di file ku , apa sebaiknya aku serahkan semua ke sepupuku ? aku ingin lebih banyak waktu untuk suamiku , dan benar saja akhirnya aku mengirimkan semua berkas kerjaku kepada satu sepupuku yang langsung dibalas dengan emot kesal . pagi ini aku harus bisa menyajikan kopi terbaik untuk akang .


Aku hanya bisa menemukan sebungkus kopi kemasan warna putih dengan tulisan ground , kopi apa ini ? aku membukanya dan aroma khas kopi menyeruak kehidungku , hmm bagaimana ini ? sebaiknya aku seduh seperti menyeduh kopi kemasan saja , aku mulai memanaskan air dan menyiapkan dua cangkir berwarna biru , warna favorit kang Angga .


Setelah ketel panas aku mulai menyeduh kopi yang kemudian menerbangkan aroma wangi , semoga kang angga suka kopi buatanku dan yang kutahu kang angga tidak pernah menambahkan gula ke gelas kopinya berbeda dengan aku dimana aku dengan kalap menambahkan dua sendok gula dan susu kental manis setelah mencicipi kopi buatanku sendiri yang pahit.


“ pagi akang sayang “ aku mengecup kening suamiku sambil memegang cangkir kopi hitam panas sehigga aromanya tercium memenuhi kamar .


“ mmhh hoammhh , eh wangi gini ... aahhh kopi aseekk “ akang memeluku sembari menyambar gelas kopi kemudian menghirupnya dalam-dalam , akang meminumnya perlahan kemudian mata kecilnya baru benar-benar terbuka .


“ enak kang ? “ ak sangat menunggu reaksi akang yang nota bene lebih jago meracik kopi


“ enak bun “ akang tersenyum kemudian mengelus-elus rambutku


“ bun ? bunda ? “


“ iya kopinya enak bunda Lidyaaa , mau dipanggil bunda kan ? “ apalah ini ? kebahagiaan yang tidak terkira pagi ini aku langsung memeluknya hingga hampir saja kopinya tumpah


“ kyaaa ... aku seneng kang , makasih ya “


“ aku yang harus bilang terima kasih sudah dibikinin kopi “ akang kembali tersenyum hingga membuatku gemas , aku ciumi bibirnya berkali-kali


“ mm bunda kerja ? “ akang melirik ke arah laptopku yang masih menyala


“ tadinya sih iya , tapi males ah aku udah menghibahkan kerjaanku ke sepupu hehe , hari ini aku mau jalan-jalan sama akang saja “


“ idiih pemalas , enggak boleh gitu tau “


“ biarin kang biariin “ aku menggumulnya lebih mesra lagi aahh aku sangat bahagia



***


=== author ===


Gadis itu nampak dewasa dengan balutan dress kerja dan kacamata yang ciamik . tubuhnya yang ramping bak model nampak tergesa menyusuri koridor sebuah kantor di bilangan Thamrin Jakarta , ada aura gugup terpancar dari wajahnya ketika dia duduk dalam antrian sebuah interview kerja .


“ berikutnya “ satu pria paruh baya memanggil dan si gadis berdiri menuju pintu yang dipersilahkan oleh pria tersebut .


“ baiklah , apakah anda siap untuk interview ini nona ? “ satu dari tiga orang yang duduk di meja dihadapan si gadis menyipitkan sedikit matanya mungkin dia ragu melihat tampilan si gadis yang begitu muda .


“ siap pak “ sedikit leebih percaya diri si gadis memberikan senyuman melepas kegugupannya


“ boleh tahu usia anda ? nampaknya masih begitu muda “


“ usia saya 24 tahun pak “


“ oh rupanya hmm awet muda ya ? nama dan asal anda ? “


“ nama saya Glorya , saya berasal dari kota Bandung “






Bersambung .....



Notes :
* Beauty in white spin off dari seri the 20 sec hug

* Mulustrasi : Lidya ( Lidya Maulidia Djuhandar of JKT48 team KIII) , Glorya (Shania Julia Montolau of JKT48 team J ) , wota nggak bole baperan ya :) pinjem pic dari twit oshi kalian :)

*Banner by @INSYFCL
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd