Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bapak seblah rumah

inez53k51

Tukang Semprot
Daftar
19 Mar 2012
Post
1.356
Like diterima
743
Lokasi
Diatas suka, dibawah suka juga
Bimabet
Crita ini ngambil settingan blon ada covid ya gaes.
Aku Sintia. Setelah menikah aku kerja jadi agen penjualan rumah. Aku nyari klien yang mau jual atau beli rumah, dari situ aku dapet komisi kalo sampe terjadi transaksi antara pembeli dan penjual. Suamiku sangat workaholik sehingga aku kaya istri keduanya. Istri pertamanya ya kerjaannya yang dikeloninya tanpa batas waktu sampe kayanya dia lupa kalo dah ada istri. Makanya aku menyibukkan diri dengan ikut usaha jual beli rumah dan hasilnya sangat tidak mengecewakan. aku jadi bisa punya penghasilan sendiri, gak usah minta ma misua kalo pengen beli sesuatu, walaupun aku tetep lapor kalo dah beli ini itu pake uangku sendiri. Misuaku si hepi2 aja istrinya bisa nyari duit seniri sehingga dia makin getol garap kerjaannya sendiri, sampe weekend puj dipake kerja kalo bisa menghasilkan bisnis. Apalagi sekarang dia mulai merambah darerah sekitar kota tempat kami tinggal, sehingga seringlah dia kluar kota. Mula2 sehari dua hari, makin lama makin sering kluar kotanya kerna usahanya maju sehingga waktu buat dilur kota bisa jadi semingguan, malah pernah 2 mingguan. Ya udah aku cuek aja, katimbang konflik kan, toh aku dah punya kesibukan sendiri yang menghasilkan juga.

Satu waktu aku ketemu satu klien, rasanya aku pernah liat tu klien. Seetelah omong2 ternyata dia tetanggaku sendiri. memang aku baru aja pindah ke rumahku yang skarang shingga blum banyak kenal dengan sekitarku. Lagian aku juga ampir gak pernah kluar rumah kalo gak ada keperluan. Sambil menjual, kita ngobrol juga sebagai tetangga. Sampe akhirnya tu bapak bilang, "kita tuntaskan dirumah aja ya transaksinya, toh tetanggaan ini". "Baiklah pak, nti Sintia yang kerumah bapak, jam brapa enaknya pak". "Sambil makan malem aja kalo kamu gak keberatan, nti aku sediain makan malamnya. Kamu suka makanan apa aja kan". "Sinta pemakan segala kok pak". "Waduh, nti aku juga kamumakan", jawabnya sambil tertawa. "Ya enggaklah pak, kan Sintia bukan kanibal". "Ya maksudku bukan makan aku tapi sebagian kecil dari aku". Wah mulai mesum ni ngomongnya. Tapi demi kelancaran transaksi ya aku cuke2 aja. Tu bapak keren orangnya, dah 40an kayanya, mana atletis baget bodinya, seleraku banget. Gak kaya miswa yag mulai membesar perutnya, kebanyakan makan enak dan ampir gak pernah olahraga ranjang bareng aku. Wah jadi curhat nih.

Sorenya aku dapet WA dari tu bapak. "Sin, aku dah beli beberapa macem makanan, jam 7an ya.kamu kerumahku gak apa kan. nti deket2 jam 7 aku tunggu kamu didepan rumah supaya kamu gak usah ngebel segala". "Siap pak". Sebenernya dekdekan juga aku mo ketemu dia, kerna omongannya yang nyerempet tadi, tapi ya cuke ajalah. Kalo sampe kejadian ya aku pasrah aja, dah lama banget gak digeluti soalnya. "Nti Sintia dateng jam 6 lah pak, bantu bapak siap2in makanan, masak bapak yang nyiapin makanan buat Sintia". "Boljug Sin. Nti deket jam 6 sore aku tunggu kamu depan rumah".

Sorenya seperti yang sudah dijanjikan, aku dah dirumahnya. Aku pake pakean kasual aja, jins dan tanktop aja. Dia masih pakean lengkap, kayanya dia baru banget nyampe rumah dari kerja. "Wah baru pulang ya pak". "iya nih Sin, tadi mana layanan restonya lama banget lagi, banyak pesenan katanya". "YA udah bapak istirahat aja, nti Sintia yang beresin makanannya. Ngambil perabotan makan dimanya pak". Dia nunjukin tempat nyimpen piring, gelas, mangkok, sendok, garpu dan peralatan makan laennya. Trus dia masuk kamar. Aku liat di lemari esnya ada minuman dingin, air putih dan beberapa macem jus. Di pantri kering juga tersedia teh celup dan kopi saset. Minuman tinggal nanya dia kan maunya apa, jadi nyiapinnya blakangan. Aku nemu ada lilin hiasan, timbul ide buat bikin romantic dinner.

Makanya aku siapkan juga lilin beberapa dan lampu kubuat temaram. Romantis juga makan dengan cahaya lilin gitu. Biar deal deh transaksinya. Sampe lewat waktunya makan malem, dia blon kluar dari kamar, padahal makan malem sudah kusiapkan dari tadi. "Pak, makan.". Aku memanggilnya sembari mendorong pintu kamarnya,
ternyata dia masih tidur dengan hanya memakai cd. Napsuku langsung timbul melihat pemandangan indah, tubuh yang walaupun tidak gemuk tetapi atletis sekali hanya dibalut sepotong cd dimana terlihat jelas kontolnya besar dan panjang tercetak dengan jelas di cdnya. Kayaknya kontolnya dah tegang berat. Karena pintu kamar berbunyi ketika aku buka, tiba2 dia membuka matanya, memandangku yang sedang terkagum2 melihat bodi dan kontolnya. "Kenapa Sin?', tanyanya sambil senyum2. Dia tau bahwa aku sedang mengagumi bodi dan juga kontolnya. Aku jadi tersipu malu. "Makan dah Sintia siapin dari tadi, ntar dingin pak", kataku sambil keluar kamar. Lama kutunggu tapi dia gak keluar juga dari kamar, sementara itu napsuku makin berkobar membayangkan kontolnya yang besar dan panjang itu. "Om", panggilku lagi, tapi tetap gak ada jawaban.

Aku kembali ke kamarnya. Dia rupanya sedang telentang sambil mengusap2 kontolnya dari luar cdnya. Ketika dia melihat aku ada dipintu kamar, sengaja dia pelan2 menurunkan cdnya sehingga nongollah kontolnya yang besar mengacung dengan gagahnya. Aku terbelalak ngeliat kontol segede itu. "Kamu pengen ngerasain kontolku ya Sin", katanya terus terang. "Belum pernah ya ngerasain kontol segede aku punya. Aku juga napsu ngeliat kamu Sin, sejak pertama kali liat kamu ketika baru pindah. aku merhatiin kamu dari balkon tapi kamu gak ngeh diperhatiin. bodi kamu merangsang banget deh".

Dia bangun dalam keadaan telanjang bulat menuju ke tempat aku berdiri. kontolnya yang tegang berat berayun2 seirama jalannya. DIa segera memelukku dan menarikku ke ranjang, dirumah memang gak ada siapa2 lagi kerna dia tinggal sendiri. Jin dan tanktopku segera terlepas dari badanku, begitu juga bra dan cdku. Dia meneguk liur memandangi tubuh telanjang ku yang mulus, toket dengan pentil yang dah mengeras dan jembutku yang menghiasi memekku dibawah sana. Kemudian dia mencium serta mengulum bibirku. Aku balas memeluknya. Bibirku digigitnya pelan pelan, bibirnya turun terus menciumi seluruh lekuk tubuhku mulai dari leher terus kebawah kepentilku, dikulumnya pentilku yang sudah mengeras, aku merintih rintih karena nikmat. Aku menekan kepalanya ke toketku sehingga wajahnya terbenam di toketku. Dia terus menjelajahi tubuhku, dijilatinya pelan dari bagian bawah toketku sampe ke puser. Aku makin mendesis2, apalagi ketika jilatannya sampe ke memekku. Dia menjilati jembutku dulu sampe jembutku menjadi basah kuyup, pelan pelan jilatannya mulai menyusuri bibir memeku terus ke itilku. Ketika lidahnya menyentuh itilku, aku terlonjak kegelian. Dia menahan kakiku dan pelan2 dikuakkannya pahaku sehingga kepalanya tepat berada diantara pahaku. Lidahnya menyusupi memekku dan menjilati itilku yang makin membengkak. memekku berlendir, dia menjilati lendir yang keluar. Aku gak tahan lagi, aku mengejan dengan suara serak, tanganku mencengkeram seprei dan kakiku menjepit kepalanya yang ada diselangkanganku. Aku nyampe. "Pak, nikmat banget deh, padahal belum dientot ya", kataku mendesah.. Aku lupa deh sama acara romantic dinnernya, makan malem berdua sambil pasang lilin.

Dia diam saja, dan berbaring telentang. "Kamu diatas ya Sin, biar masuknya dalem", ajaknya. Aku mulai mengambil posisi berjongkok tepat diantara kontolnya yang sudah tegang berat. "Aku masukkin kontolku ke memek kamu ya Sin", katanya sambil mengarahkan kontolnya menyentuh bibir memekku. Dia tidak masuk menekankan ko tolnya masuk ke memekku tapi digesek2kan di bibir memekku yang berlendir sehingga kepalanya yang besar itu basah dan mengkilap. Aku terbuai, dengan mata terpejam aku mendesah2 saking napsunya, "masukin dong." Aku mulai menekan kepala kontolnya yang sudah pas berada di mulut memekku. Pelan2 kontolnya menyusup kedalam memekku, "Akh, gede banget", erangku. "Apanya yang besar Sin", dia memancing reaksiku. "Punyanya bapak". "Apa namanya?" dia memancing lagi, aku langsung aja menjawab, "kontol bapak, besar sekali". Dengan sekali hentakan keatas kontolnya menyeruak masuk memekku. "Ooh, pelan2 pak", aku mendesah lirih.
Mataku terbeliak, mulutku terbuka, tanganku mencengkeranm seprei kuat2. Bibir memekku sampe terkuak lebar seakan tidak muat untuk menelan kontol besarnya. "memek kamu sempit sekali Sin", jawabnya, "mangnya kontol suami kamu kecil ya". Aku gak menjawab tapi mulai berirama menaik turunkan pantatku, kontolnya masuk merojok memekku tahap demi tahap sehingga akhirnya ambles semuanya. Pelan2 dia ikut bergoyang menarik ulur kontol besarnya. Aku mulai merasa sensasi yang luar biasa nikmatnya. memekku yang sudah licin terasa penuh sesak kemasukan kontolnya yang besar, kontolnya terasa banget menggesek memekku yang sudah basah berlendir itu. "enak banget pak, terusin dong", erangku. "Terus diapain Sin", jawabnya menggoda aku lagi. "Terus ento tin memek Sintia", jawabku to the point. "entotin pake kontol gede bapak". Enjotannya dari bawah makin menggebu sehingga aku makin menggeliat2. Aku memeluknya dan mencium bibirnya dengan agresif, dia menyambut ciumanku. Nafasku memburu kencang, lidahku saling mengait dengan lidahnya, saling menyedot.

Kemudian dia menggulingkan aku sehingga aku dibawah, dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat. Aku mengangkangkan pahaku lebar2, supaya dia lebih mudah menyodokan kontolnya keluar masuk. Keluar masuknya kontolnya sampe menimbulkan suara kecipak2 yang seirama dengan keluar masuknya kontolnya, karena basahnya memekku. "enak sekali kontol bapak, entotin memek Sintia yang cepet dong, nikmat banget", desahku. "Ooh memek kamu sempit banget Sin, terasa banget sedotannya. Nikmat banget deh", jawabnya sambil terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku. Enjotannya makin ganas, pentilku diemut2nya. Aku menggelinjang kenikmatan, toket kubusungkan dan kugerak2kan kekiri kekanan supaya 2 pentilku mendapat giliran diemut, "Ssh, nikmat banget ngentot ama bapak, pentil Sintia dikenyot terus dong", erangku lagi. "Sintia bisa ketagihan dientot bapak. Ooh, Sintia gak tahan lagi ni, mau nyampeee". Aku mengejang sambil memeluk
tubuhnya erat2, sambil menikmati kenikmatan yang melanda tubuhku, luar biasa rasanya. "Sin, aku masih pengen ngentotin memek kamu yang lama. Kamu bisa nyampe lagi berkali2", katanya sambil terus mengenjotkan kontolnya.

Dia minta ganti posisi, aku disuruhnya nungging dan memekku dientot dari belakang, memekku terasa berdenyut menyambut masuknya kontolnya. Aku memutar2 pantatku mengiringi enjotan kontolnya, kalo dia mengenjotkan kontolnya masuk aku menyambutnya dengan mendorong pantatku dengan keras ke belakang sehingga kontol besarnya masuk dalem sekali ke memekku. "Ooh nikmatnya dientot dari belakang. Kerasa banget geseken kontol bapak di memek Sintia". Jarinya mengilik2 itilku sambil terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk. " Uuh nikmat banget , terus mainin itil sambil ngenjot memek Sintia", erangku saking nikmatnya. Jarinya terus menekan itilku sambil diputar2, aku mencengkeram seprei erat sekali. Pantat makin kutunggingkan keatas supaya enjotannya makin terasa. Dia memegangi pinggangku sambil mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. "nikmat banget deh, Sintia udah gak tahan neh, mau nyampe lagiii", aku menjadi histeris ketika
nyampe untuk kedua kalinya, lebih nikmat dari yang pertama.

Diapun mencabut kontolnya dari memekku dan berbaring disebelahku. " belum ngecret kok ngecret dicabut kontolnya", tanyaku. "Sintia masih mau kok dientot lagi, biar bisa nyampe lagi". Dia setengah bangun dan membelai rambutku, "Kamu masih bisa nyampe lagi kok Sin"."Sintia mau kok dientot semaleman, kan Sintia bisa nyampe terus2an, nikmat banget deh". Istirahat sebentar, dia kembali menaiki aku lagi, secara perlahan tapi pasti dia pun memasukkan kontolnya ke dalam memekku. Aku mendesah dan merintih, ketika dia mengenjotkan kontolnya sampe ambles semua aku kembali menjerit, "Aaaaaaahhhh ..". kontolnya dinaikturunkan dengan cepat, akupun mengimbanginya dengan gerakan pantatku yang sebaliknya. Bibirnya bermain di pentilku, sesekali dia menciumi ketekku, bau keringatnya merangsang katanya. Aku memeluknya dan mengelus2 punggungnya sambil menjerit dan mendesah karena nikmat banget rasanya, "Aah nikmatnya. Terus tekan yang keras, aah". Dia meremas2 toketku dengan gemas menambah nikmat buatku. Dia terus mengocok memekku dengan kontolnya, aku menjadi makin histeris dan berteriak2 kenikmatan.

Tiba2 dia mencabut kontolnya dari memekku, aku protes, "Kok dicabut lagi si, Sintia belum nyampe ni, dimasukin lagi dong kontolnya". Tapi dia segera menelungkup diatas memekku dan mulai menjilati bagian dalam pahaku, kemudian memekku dan terakhir itilku. "diapa2in sama bapak nikmat banget, terus isep itil Sintia dong....aaaahhhh", erangku. Dia memutar badannya dan menyodorkan kontolnya ke mulutku. kontolnya kujilati dan kukenyot2, dia mengerang tapi tidak melepaskan menjilati memekku yang dipenuhi lendir itu. "Sin, aku dah mau ngecret neh", katanya sambil mencabut kontolnya dari mulutku dan segera dimasukkan kembali ke memekku. Dia mulai mengenjot memekku dengan cepat dan keras, aku rasanya juga sudah mau nyampe lagi, goyangan pantatku menjadi makin liar sambil mendesah2 kenikmatan.

Akhirnya dia mengenjotkan ko tolnya dalam2 di memekku dan terasa semburan pejunya yang hangat didalam memekku, banyak sekali ngecretnya, bersamaan dengan ngecretnya akupun nyampe lagi. Aku memeluk tubuhnya erat2, demikian pula dia. "nikmat banget deh pak", erangku. Aku terkulai lemes dan bermandikan keringat. Dia kemudian mencabut ko tolnya dan berbaring disebelahku. Tak lama kemudian, kita bangun dan membersihkan badan di kamar mandi. Tidak ada aktivitas lanjutan di kamar mandi karena dia dah laper, "Makan yuk Sin". "Bapak aja deh yang makan, sendirian gak apa kan. Sintia lemes banget pak". selesai bebersih dia keluar untuk makan sedang aku berbaring aja bugil di ranjang, lemes banget udahannya, lama2 aku tertidur karena lelah dia garap barusan. Tetep ja aku lupa ma acara romantic dinner, Mungkin dia juga heran kok aku masang lilin yang mungkin dah tinggal pendek lilinnya.

Tidak tau berapa lama aku tertidur, aku terbangun karena toketku terasa ada yang meremas2. Aku membuka mata, kulihat dia tersenyum melihatku, "Sin, lanjutin lagi yuk". Dia sudah bertelanjang bulat berbaring disebelahku. kontol besarnya sudah ngaceng sempurna. Tanpa menunggu jawabkanku, bibirku diciuminya sambil meremas2 toketku sudah mulai mengeras, pentilku di pilin2nya, aku hanya bisa ber ah uh karena rangsangan yang luar biasa itu. Aku malah mengimbangi ciuman ganasnya. Pentilku langsung diserbunya, diemut2nya dengan rakusnya sehingga pentilku langsung mengeras, sementara itu toketku terus saja diremas2nya. Puas mengemut pentilku, jilatan lidahnya turun ke arah perutku, terus ke bawah lagi dan mampir di memekku. Lidahnya segera membelah bibir memekku dan menjilati itilku, aku mengangkangkan pahaku sehingga mempermudah dia menggarap itilku. Aku mulai mengerang2 saking nikmatnya yang melanda tubuhku. "Aasshhg.. hngghh.. ssshhhg.." badanku melintir, bergeliat-geliat oleh kilikan jilatan di itilku. Dia makin bersemangat karena eranganku.

Tiba2 dia melepaskan jilatannya, segera menaiki tubuhku yang sudah telentang pasrah, siap untuk dienjot, dia membasahi kepala kontolnya dengan ludahnya kemudian ditempelkan ke bibir memekku dan langsung ditusuk masuk. "Hhgghh.." sekali lagi aku mengejang kali ini oleh sodokan kontolnya. Tapi karena sudah cukup siap, dengan mudahnya dia menancapkan kontolnya ke dalam memekku. Aku menggelepar ketika menyambut masuknya kontolnya yang cepat amblas ke dalam memekku. Begitu tertanam didalam, kontolnya dienjotkan keluar masuk pelan2. Terasa banget kontolnya yang besar menyeruak masuk mengisi lobang memekku yang terdalam. "Hhsssh, dalemm banget pak", spontan keluar eranganku, "nikmat banget rasanya". Dia terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk, aku merangkul lehernya dan kedua
kakiku membelit pahanya. Dia makin gencar mengenjotkan kontolnya keluar masuk sehingga aku makin menggeliat saking nikmatnya. "Enak banget, mana dalem banget masuknya. Aaa.. dikorek-korek gitu Sintia pengenn kluarr. Ayyo pakr..adduuh", erangku gak karuan. " Iyya ayyo aaahhgh.. ssshgh.. hghrf.. ennaak memekmu Sin, aku juga mo ngecret .. sshmmmh.." "Hhsss.. aduuhh tobatt pak.. hahgh ooghh.. kontolnya masuk dalem sekali pak, gedee sekalli, aduuh.. pak. lebih nikmat dari tadi deh." kontolnya makin dipompa keras2, nikmat banget rasanya. "Heg.. yaang kerass pak.. shh, iya gittu..aduh..ssshgh.. heehh.. ayyo.. ayoo pak.. aaahgh.. sshgh. Sintia udah mo nyampe.. aduhh.. hghshh.. hrrgh.." Dia meremas2 toketku, sampai akhirnya akupun nyampe. Dadaku membusung, seolah-olah tubuhku terangkat-angkat oleh tarikannya yang meremasi kedua toketku

Tapi menjelang tiba di saat dia ngecret, dia mencabut kontolnya dan langsung tegak berlutut sambil menarik kedua lenganku sehingga aku ikut bangun terduduk. Dia menekan kepalaku ke arah kontolnya yang tegang mengangguk2 berlumuran cairan memekku. '"Ayo Sin isepin sampe ngecret." Tanpa ragu-ragu aku langsung mencaplok dan mengocok kontolnya dengan mulutku. Tidak bisa semua, hanya tertampung kepalanya saja dimulutku, tapi ini sudah cukup membuat dia ngecret di mulutku. Aku agak tersedak karena semprotan pejunya yang tiba2, dia terus menekan kepalaku supaya tidak melepaskan kulumanku sehingga pejunya tertelan olehku. Setelah keluar semua, aku melepas mulutku, langsung meringis. "Kenapa Sin, nggak enak ya rasanya?" tanyanya geli. "Asin rasanya.." jawabku ikut geli. "Emang enak sih dikeluarin pake mulut?" kataku sambil bergerak bangun untuk ke kamar mandi mencuci bekas-bekas permainan ini. "Oo.. sama kamu sih pasti enak aja." jawabnya sambil
ikut bangun menyusulku.

Di kamar mandi, dia memelukku dari belakang, aku belum sempet bebersih ketika tangannya mulai meremas toketku, pentilnya diplintir2 sambil menciumi kudukku. Aku menggelinjang kegelian. Aku mencari kontolnya, astaga, sudah mulai ngaceng lagi rupanya. Kuat banget dia, baru aja ngecret di mulutku sudah mulai ngaceng lagi. "Kuat banget sih bapak, baru Sintia emut sampe ngecret udah ngaceng lagi", kataku. "Iya tadi kan ngecret dimulut kamu, sekarang pengen ngecret lagi di memek kamu", jawabnya sambil terus meremesi toketku. Leherku terus saja diciumi, dijilati dengan penuh napsu. Akupun tidak tinggal diam, kontolnya yang makin keras aku remes dan kocok2 biar sempurna ngacengnya. "Sintia isep lagi ya", kataku sambil jongkok di depannya. Ujung kontolnya kujilati dan kemudian giliran kepala kontolnya, terus ke pangkalnya, kemudian ke biji pelernya. Dia mengangkat kaki kanannya supaya aku mudah menjilati kontolnya. Kemudian jilatanku naik lagi keatas, dan kepalanya langsung kukulum. Kepalaku mengangguk2 seiring keluar masuknya kontolnya dimulutku, sambil ngisep, biji pelernya aku elus2. "AAh Sin, nikmat banget deh",
erangnya. Dia memegang rambutku dan mendorong kontolnya keluar masuk mulutku dengan pelan.

Sepertinya dia udah tidak tahan lagi, aku diseretnya keluar kamar mandi dan ditelentangkan di ranjang. Pentilku menjadi sasaran jilatannya, jilatan berubah menjadi
emutan, bergantian pentil kiri dan kanan. kemudian jilatannya turun ke perut, kemudian ke pusar sampe akhirnya ke jembutku. Jarinya mulai mengelus bibir memekku, kemudian jilatannya mulai menjelajahi memekku yang sudah basah kembali. Jilatannya tidak langsung ke itilku tapi berputar2 sekitar memekku. Ke daerah paha, terus kedaerah pantat dan naik lagi. "nakal ih", desahku, napsu sudah kembali menguasaiku. Jilatannya diarahkan ke itilku sambil memasukkan jarinya ke memekku. Dia menggerakkan jarinya keluar masuk memekku. "Aaaaahhhh...", desahku saking napsunya. pinggulku menggeliat kekiri kekanan.Akhirnya sampailah saat yang kutunggu2, dia menaiki badanku, ditindihnya aku, kontolnya diarahkan ke memekku yang sudah basah banget. Kepalanya diusap2kan dibibir memekku. Aku mengangkat pantatku ke atas sehingga bless masuklah kepala kontolnya membelah memekku. Dia mulai mengeluar masukkan kontolnya ke memekku, pelan2, makin lama makin cepat, sampe
akhirnya dengan satu enjotan yang keras, seluruh kontolnya nancep dalem sekali di memekku. "nikmat sekali", jeritku. Aku menggelinjang makin gak beraturan seiring dengan enjotan kontolnya keluar masuk memekku dengan cepat dan keras. Kakiku menjepit pinggulnya, kemudian diletakkan di pundaknya, dia pada posisi berlutut, makin terasa gesekan kontolnya ke dinding memekku, nikmat banget. memekku mulai berdenyut2 meremes2 kontolnya yang terus bergerak lincah keluar masuk. "Sintia udah mau nyampe nih, terus enjot yang keras dong, aah", erangku lagi. Dia makin semangat mengenjot memekku.

Tiba2 dia berhenti dan mencabut kontolnya, "AAAAhhhh", protesku. Ternyata dia pengen ganti posisi. Aku disuruhnya nungging dan kembali kontolnya melesak masuk memekku dari belakang, doggie style. pantatku dipeganginya sementara dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk. Toketku yang berguncang2 seirama dengan enjotan kontolnya diraihnya, diremes2nya, pentilnya diplintir2, menambah kenikmatan yang sedang mendera tubuhku. "Terus dong", erangku lagi, aku mencengkeram seprei dengan kuat saking nikmatnya. Aku memaju mundurkan badanku supaya kontolnya nancep dalem sekali di memekku, sampe akhirnya, "Terus pak, Sintia nyampe lagiii". Dinding memekku berdenyut2 mengiringi sampenya aku, dia terus saja mengenjot memekku dengan cepat. Aku nelungkup, capai banget rasanya meladeni napsunya.
Dia membaringkan dirinya, kon tolnya masih tegak berdiri berlumuran cairan memekku. "Sin, kamu yang diatas ya, aku belum keluar neh", pintanya.

Aku menempatkan diriku diatasnya, kontolnya kupegang dan langsung kutancapkan ke memekku, badan kutekan kebawah sehingga langsung aja kontolnya ambles semua di memekku. Aku mulai menggoyang pinggulku, kekiri kekanan, maju mundur, berputar2. biar cape, tapi nikmat banget rasanya gesekan kontolnya ke memekku. Toketku diremes2nya sambil memlintir2 pentilnya. Aku merubah gerakanku menjadi keatas kebawah mengocok kontolnya dengan memekku. "nikmat banget deh", erangku. Akhirnya aku tidak bisa menahan diriku lebih lama lagi, aku ambruk didadanya karena nyampe untuk kesekian kalinya. "Bapak belum mau ngecret ya, Sintia lemes ni", desahku. "Tapi nikmat kan", jawabnya. "Nikmat banget". Dia berguling tanpa mencabut kon tolnya dari memekku sehingga sekarang dia ada diatasku. dia mulai lagi mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku. "Sin, aku udah mau ngecret, erangnya sambil mempercepat enjotannya. Dia terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku, sampe akhirnya, "Sin", erangnya. terasa sekali semburan pejunya membanjiri memekku. Kami berdua terkulai lemas. "Sin, besok kita tuntaskan transaksi kita ya, skarang istirahat dulu, lemes banget nih gentotin kamu terus2an". Transaksinya blon tapi bonusnya dah diambil duluan nih.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd