ini mungkin jawaban dari kenapa Imel, berubah begitu cepat, setelah saya bolak balek dari depan kebelakang, dari atas kebawah, mencari barangkali ada yang terlewat dari part satu ke part selanjutnya, tapi kayaknya ada lain deh..., dan hanya Subes Sumandono dan tentunya Tuhan yang tahu...Keesokan paginya, Arman membuat sarapan dan Imel mengkritiknya dengan pedas.
"Putih sayang, kamu kenapa? Beberapa hari ini kamu cemberut terus."
"Aku biasa aja."
"Tidak, kamu berubah."
"Apa? Aku? Kamu yang berubah... kamu jadi sok kaya padahal semua kekayaan ini punya aku... ingat, kamu di sini cuma numpang