satu
tanah merah gersang
semak belukar tandus
bumi merekah parah
burung mengais pasrah
mentari berkuasa congkak
angin meniup sombong
dua
bayu sejuk bertandang
awan kelabu berarak
melata cemas berharap
ilalang kering bersiap
ikan kecil berkejap
tiga
gerimis kecil menyapa
hujan deras menyaut
petir enggan menyeruak
empat
bocah kecil tertawa lepas
berlari keluar menjemput hujan
berseluncur keras memecah air
bergandeng teman menghentak dingin
lima
tanah berganti lembut
semak belukar berubah hijau
bumi menutup celahnya
burung terpekur senang
mentari malu bersinar
angin ragu bertiup
enam
basah menyelimuti semesta
menyirami hatiku yang gersang
warna pelangi berlapis lapis
memeluk jiwaku yang tandus
kabut tipis biru bercampur lembut
mengisi relungku yang kering
langit bersih terang berpendar
menerangi jalanku yang sempat samar
tujuh
kasihku kau datang disaat tepat
kasihku cepatlah bertahta
kasihku teruslah bersinar
kasihku aku siap menapaki jejakmu
dari cintamu Imeda
semarang,selasa 16 juni 2020
Thanks ya Subes Sumandono,maafkan aku yang lancang,jari jari ini tak kuasa untuk tak menyentuh keyboard ,ketika menghabiskan paragraf paragraf kisah Imel dan Arman,ini adalah sebagian perasaan Imel yang aku rasakan,sedih bersanding bahagia....
semoga Subes dan temen sekeluarga dalam lindungan Tuhan dan selalu di beri kesehatan
Makasih updatenya suhu.
Ternyata org tua Arman dan Imelda adalah sahabat dan sepertinya dibunuh karena harta tsb.
Hhmmm.semakin menarik nih.
Ga sabar nunggu next chapter nya.
Sehat dan sukses selalu suhu.