Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

ARFAN, SI PEJANTAN TANGGUH DARI DESA(Remake)

“Hooohhhh Nak Ar kuat bangeeeett.... ummi sampai empat kali keluar... Nak Arfan belum apa-apa.... hebat banget sayang.... ummi puaassss...,”

“Tak apa ummi, Ar tunggu sampai ummi mau lagi....,” jawab Arfan sambil mencium dan menjilat-jilatkan lidah di punggung wanita itu.

“Gak perlu nunggu sayang, waktu kita terbatas, ummi harus ke kantor dan nak Ar harus pulang bawa belanjaan....” ujar Bu Syifa sambil menggerakkan pantat memberi tanda pada remaja itu untuk mencabut kontol dari memeknya.




“masih ada sejam lagi sayang.... ayo lanjutin...,” sambungnya lagi setelah mengambil posisi badan miring dengan kaki kanan yang ia angkat keatas, mempertontonkan celah vaginanya yang merekah, siap dicoblos lagi oleh kontol Arfan,




“Baik ummi,” ujar Arfan pendek, tak menunggu, ia langsung berjongkok dengan kontol tegang yang sudah siap menghajar,

“Hoooohhhhhh ennaaaaakkkkk!!!” jerit Bu Syifa saat Arfan menusukkan lagi kontolnya lewat samping, tangan pemuda itupun meraih susunya dan meremas.



Arfan yang sudah diingatkan masalah waktu oleh Bu Syifa jadi ingin cepat menuntaskan birahi. Dengan penuh semangat ia kembali menggenjot memek wanita paruhbaya itu sambil menikmati susu besar yang ia remas-remas. Remaja belia itu mencoba fokus agar secepatnya meraih puncak. Dan meski belum biasa begitu, melihat Bu Syifa yang merintih-rintih menahan nikmat dengan wajah cantik dan bibir menganga, membuat nafsu Arfan merambat naik makin tinggi.



“Aaaaaaaaaahhhhhhhh Ummiiiiiiiiii Ar mau kelluaaaarrrrrrr oooohhhhhhh!!!” teriak Arfan

“Ayyoooooohhhhh nak Ar sayaang keluarin yang banyak di memek ummiiii oooohhhhh nak Arfaaaan ooohhhh ummi juggaah mau keluuaarrr lagiii ooohhhh!!!”



Semenit lamanya mereka mengejan bersamaan, tubuh keduanya kaku. Arfan menyemburkan pejuh dalam jumlah banyak di memek Bu Syifa. Demikian pula perempuan itu, rahimnya kembali memuntahkan mani kental yang bertemu sperma Arfan. Mereka melepas bersamaan, beberapa menit badan mereka mengeras, lalu lemas dan terkapar saling memeluk mesra.



“Ummi puas sayang...,”

“Ar juga ummi...”

“Semoga Nak Ar gak bosan sama ummi...,”

“Ar tak akan bosan ummi, Ar butuh ummi, Ar sayang ummi...,”

“Ummi juga nak, ummi butuh Nak Arfan...,”

“Kapan lagi kita begini ummi? Ar mau sering-sering begini sama ummi...,”

“Iya Nak Ar sayang, ummi juga sudah kecanduan dengan Nak Ar, rasanya ummi gak mau pisah...., tapi kita lihat nanti ya Nak Ar sayang, ummi atur waktu kerja biar setiap hari kita bisa begini...,”

“Iya ummi, Ar tak kuat kalau lama-lama tak jumpa ummi...,”

“Tapi nak Ar harus jaga rahasia ya sayang? Ummi gak mau sampai ketahuan orang lain...,”

“Ya ummi. Ar takkan bilang siapapun ummi...,”

Mereka lalu berpelukan, bak sepasang kekasih yang baru bersua setelah lama terpisah. Pertautan usia yang teramat jauh tak membuat kedua insan yang tengah dimabuk asmara itu peduli. Bagi Bu Syifa, Arfan adalah lelaki pertama yang membuatnya terkapar berkali-kali, sesuatu yang sebelumnya tak pernah ia dapatkan dari pria manapun.

“Nak Ar sayang...,” panggilnya mesra setengah berbisik, tangan halus Bu Syifa menjulur kebawah dan meraih penis besar Arfan yang kini lemas, terasa di tangannya penis anak itu masih saja tak tergenggam meski dalam keadaan tidak tegang.

“Ya Ummi sayang?” ucap Arfan, bibirnya mengecup pipi perempuan dewasa yang terbaring bersamanya itu.

“Boleh ummi bersihin ini...?” ujar Bu Syifa seraya membelai batang kemaluan Arfan.

“Ummi tadi keburu nafsu... belum sempat nikmatin kontol nak Ar pakai mulut...” tambahnya lagi.

“Mmmm iya ummi... Ar malah suka... tapi ummi kan harus balik ke tempat kerja?” dua jari tangan Arfan meraih puting susu Bu Syifa,

“Cukup waktunya sayang... 45 menit lagi... boleh ya?” pinta Bu Syifa seperti merengek.

“Oooh, Ar masih bisa sekali lagi dong ummi?” ungkap Arfan dengan raut sumringah.

Bu Syifa tak menjawab, ia bangkit dan duduk bersimpuh di samping tubuh Arfan yang berbaring telentang menghadap atas. Tangan perempuan itu sudah meraih batang penis yang tak dapat sepenuhnya ia genggam itu. Ditundukkannya wajah kearah selangkangan Arfan lalu sekonyong-konyong lidahnya terjulur dan membelai-belai kepala penis yang masih basah belepotan sisa lendir kelamin orgasme mereka tadi. Sruuuuppppp.... mulut Bu Syifa mulai menyelomoti batang panjang itu, tangannya menggenggam sambil ia mengocok turun naik kontol Arfan. Pintarnya, saat tangan bu Syifa mengocok ke bawah, bagian atas batang kontol itu ia hisap dengan mulutnya. Ketika tangannya mengocok keatas, mulut Bu Syifa mengeluarkan kontol Arfan sembari melumurinya dengan ludah, mengakibatkan kontol Arfan yang segera beranjak tegang itu makin licin.

“Hooooohhhhh Ummiiiiiiiihhhhhhh....,” Arfan mengerang keenakan.

Sruuuppppp... creeekkk creeekkkk srruuuppppp.....

“Adduuuuhh ummiii ennaaaaakkkkk oooohhhhhhh,”

Sambil terus menyelomoti kontol Arfan dengan mulut dan tangannya, Bu Syifa melirik nakal kearah wajah anak itu, dikedipkannya sebelah mata kearah anak remaja yang kini mengerang-ngerang keenakan. Melihat tingkah binal Bu Syifa itu, Arfan hanya bisa meraih kepala Bu Syifa dan menjambak rambutnya. Ia hanya bisa merintih menahan geli dari permainan lidah, mulut dan tangan Bu Syifa yang begitu membakar nafsunya. Beberapa menit saja kontol Arfan sudah tegak dan mengeras lagi, padahal belum 5 menit yang lalu barang itu masih tertidur lemas pasca memuntahkan pejuh dalam memek perempuan Arab paruhbaya yang jelita ini.



“Oooohhh gilaaaa nikmaaaatttnyaaaahhhhh ummiiiiihhh ooohhhh seddoot terruus kontoolll Arrrr ummiiiihhh oooohhhhhhhh!!!” Arfan berteriak menahan nikmatnya permainan mulut sexy Bu Syifa.

“Hhhmmmmmmhhhhh.... puas sayang? Enak sedotan ummi?” tanya Bu Syifa, rupanya ia sudah cukup puas memainkan barang besar dan panjang yang telah lima kali membuatnya orgasme itu.
Maninya diminum gak ya?
Ato Arfan minta dijadiin lulur?
Hahahaha
Gak sabar nunggu kelanjutan hijaber stw binal ini digarap lagi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd