Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

ARFAN, SI PEJANTAN TANGGUH DARI DESA(Remake)

“Sudah bisa Ar main lagi Ummi?” tanya remaja itu beberapa menit setelah Bu Syifa puas membersihkan wajah Arfan dari lendir kelamin.



Perempuan setengahbaya keturunan Arab itu mengangguk senang, tentu saja ia sangat beruntung mendapat pasangan main seorang anak remaja baru tumbuh yang meskipun berusia belia namun memiliki stamina melebihi bintang film porno! Apalagi melihat ukuran penis Arfan yang ia perkirakan 20cm lebih dengan diameter mungkin 6cm itu, meski hingga kini rasa nyeri di kemaluannya akibat penetrasi awal yang terasa nyaris merobek liang vaginanya tadi belum hilang benar, tapi kenikmatan yang timbul dari gesekan ketat itu tak akan mudah ia lupakan. Bu Syifa merasa memeknya selalu berkedut saat melihat barang panjang dan besar di pangkal paha anak remaja itu.



Mendapat persetujuan, Arfan segera menempatkan badan diatas tubuh bongsor Bu Syifa. Perempuan itu berbaring telentang dengan lutut yang ditekuk. Selangkangannya terbuka memperlihatkan memek tembam dan berbulu itu siap menyambut kedatangan kontol besar nan panjang milik lelaki belia yang kini seperti mengangguk-angguk persis di depan lubang kenikmatan wanita itu. Dengan amat pelan Arfan mencoba memasukkan kontol ke memek Bu Syifa, perempuan paruhbaya itu membantu dengan cara mengarahkan barang berukuran besar dan panjang itu ke celah liang vaginanya. Maklumlah, meskipun sudah pernah melahirkan empat orang anak, memek Bu Syifa masih saja terlalu sempit untuk dimasuki penis seukuran milik Arfan. Maka setelah yakin menempel di posisi yang tepat ia meminta anak remaja itu mendorong pelan. Arfanpun menurut, ia sudah paham memek perempuan yang ia setubuhi sekarang rupanya berlubang lebih kecil dari milik Warsih Budhenya atau memek Leha sang emak, saat awal permainan tadi pun Arfan sempat memperhatikan wajah Bu Syifa yang meringis kesakitan.

“Hoooooohhhhhhh Nak Aaaaarrrrrrr sudah massuukkkk!!!” Bu Syifa mengerang, padahal baru setengah saja kontol remaja belia itu menerobos liang nikmatnya.

“Uuuuuhhhhh yaaaaahhhhh Ummiiiiiiii ennaaaakkkkkkkhhhh!” desah Arfan nyaris bersamaan.

Setelah mencoba maju mudur beberapa kali barulah kontol Arfan berhasil masuk seluruhnya. Meski tadi ia sudah melihat memek Bu Syifa sangat becek oleh air mani dan liur hasil jilatan lidahnya namun tetap saja terasa sempit untuk penis seukuran miliknya itu. Mata Bu Syifa memejam, tangannya ada di bahu Arfan, meremas seolah menahan nyeri akibat masuknya benda besar dan panjang di memeknya.

“Sakit ya Ummi?” Arfan bertanya karena melihat wajah Bu Syifa seperti menahan nyeri, kelopak mata perempuan itu menutup erat.

“Eeeeuuhhhhh.... enggak Nak Ar sayang ooohhh... ennaakk, sudah ennaakk!!” jawabnya sambil menggeleng pelan.

Kaki wanita tambun itu menjepit dan menekan pantat Arfan, seperti ingin menahan agar Arfan tak menggoyang turun naik dulu. Arfan pun cepat memahami bahasa tubuh perempuan bertubuh besar yang kini ia tindih. Maka dialihkannya perhatian kepada buah dada besar yang terletak persis depan wajahnya. Arfan langsung mencaplok puting susu Bu Syifa. Mengenyot-enyot pentil berukuran seujung jempol pria muda itu.

“Oooooohhhh Nak Aaaarrrr sayaaaanggg oooohhhhhh sedooottt susu Ummii seddooottt uuuhhhhhh ennaknyaaaahhh sayaaaaaang,” terdengar erangan Bu Syifa, tangannya memegang kepala Arfan dan menekan kearah susunya.

Arfan mencoba menggerakkan pinggul keatas saat ia rasakan jepitan kaki Bu Syifa di tubuhnya mengendor, sepertinya Arfan memahami itu sebagai perintah untuk mulai mengocok.

“Yaaaaahhhhh sayaaaang Nak Aaaarrr oooohhhh goyang sayaaang oohhh nikmaatttnyaaahhhh kontol Nak Arfaaaannnn oooohhhhhhhh sayaaang ooohh Nak Arfaaan goyyaaangannyaaah ennaaakkkkknyaaahhhhh ooohhhhhhhhh,” erangan Bu Syifa makin panjang menikmati genjotan kontol Arfan, anak remaja itu makin cepat merojok-rojok memeknya.

“Oooohhhhh Ummiiiiii ooohhhh meeemmmmeeek Ummiii nikmaaattt ooohhhh kontolll Ar berasa diremeesss ummiii ooohhhhhh memek ummi jeppiittt aahh ummiiii ennaaaakkkk!!” Arfan balas mengerang keras kegirangan.

Keduanya terus saling genjot, mereka menjerit dan berteriak sekeras kerasnya menikmati gelombang demi gelombang kenikmatan yang menghempas dari pertautan kontol dan memek itu. Bu Syifa menyadari mereka berada di kamar suite hotel berbintang 5 sehingga tak perlu khawatir teriakannya akan terdengar dari luar kamar.

“Duuuuhhhh Nak Aaarrrrr ennaknyaaahhhh kontol Nak Arfaaannn ooohhhh panjaang bangeet kontol nak Arrr ooohhh! Ummi keenakan sayaaang oooohhhhhh genjot teruuuusss memek ummi sayaaaang oohhhhhh kamu suuuukkkaaa memek ummi kan sayaaang?? ooohhhhhhh! Ummi suka banget kontol Nak Arrr aaaahhh!!! Genjot yang kencang memek ummi pake kontolmu Naaaakkkk Aaaaaaarrrrggghhhhhhh!!!!”

“Yaaaahhhh ummiiiiihh oohhhh Ar sukkaaahhh memmek ummiii legiiitttt sempitt aaaaahhhh ummmiiiiii kontol Ar juggaa keennnaaaakkaaann ummiii aaahhhhhhhh!” Arfan mengerang-erang juga tak kalah kencang, pinggangnya menghempas-hempas kearah pangkal paha Bu Syifa yang kini mengangkang, kontolnya terasa lebih leluasa merajam memek tembam milik perempuan yang tengah histeris keenakan itu.

“Hadduuuhhhh Nak Aaaarrrr ooohhh mentoookkk kontol Nak Ar dalam rahim ummiii sayaaang oooohhhhhhh nikmaaatttt sayaaang oohhhh genjot terus memek ummi sayaang ooohhhh!!!” makin gila teriakan Bu Syifa.

“Aaaahhhh yaaahhh yaahhh yaaahhh ummiiiihhh!!! Memmeeek ummi memang ennaakkk aaahhhhh!!!” Arfan tambah mengencangkan hempasan pada pangkal paha Bu Syifa.

“Sedddooooottt susu ummiii sayaaaang ooooooohhhhhhhhh!!!”

Arfan yang memang sejak semula sangat menyukai bentuk susu Bu Syifa yang besar itu tentu semakin senang menuruti keinginan perempuan paruhbaya yang kini tengah ia genjot dengan kencang. Makin lama makin cepat dan bertenaga pula goyangan turun naik tubuhnya diatas badan bahenol Bu Syifa. Mulut Arfan tampak semakin rakus menyedot-nyedot pentil susu itu kiri kanan. Bu Syifa hanya bisa berteriak histeris, makin menjadi-jadi tubuh bongsornya menggelinjang.

“Addduuuhhhh aduuu duuuu duuu duuhhhh ooooohhhhhhhh aaaahhhh Nak Ar ooohhhh ummi mau kelluaaarrrr laggiiiiii oooooooooohhhhh ummii gak kuat aaahhhhhhh aaaahhhh aaaaahhhhhhhhhh!!!” Teriak Bu Syifa dengan kaki yang tiba-tiba menjepit pinggul Arfan, tumitnya menekan kuat pantat anak itu.

Arfan sudah mengerti kalau ini pertanda Bu Syifa mengalami orgasme lagi sehingga dengan kuat pula ia menekan kontolnya jauh makin masuk kedalam memek perempuan paruhbaya itu. Kepala kontolnya terasa membentur dinding dasar liang kenikmatan Bu Syifa yang tengah mengejan. Kemaluan wanita itu terasa berkedut-kedut, kontol Arfan terasa disembur lendir hangat di dalam sana. Arfan sangat menikmati puncak birahi Bu Syifa, makin kuat juga mulutnya menyedot pentil susu wanita itu, tangannya makin keras meremas buah dada besar yang satunya.

DAHSYAAATTT SUPEEERRR TRIPLE UPDATENYA SUHU @memekibustw
Terimakasiiiihhhhhhhh banyak banyaaaakkkk semoga suhu sehat selalu🥰😍🥰
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd