Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Antologi Bahtera Pernikahan - Nesya

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Long Distance Marriage pt. 1

Beberapa bulan setelah awal tahun 2010, pernikahanku dengan mas Ammar digelar. saat itu aku masih dalam proses melanjutkan studi di kampus yang baru, setelah setahun yang lalu papa memutuskan memindahkan studiku ke kota lain karena kenekatanku menjalin hubungan dengan “dia” hingga akhirnya aku hamil supaya berharap dapat restu.

Banyak tamu yang menghadiri resepsi pernikahan kami, tidak mengherankan karena keluarga kami adalah keluarga yang setidaknya memiliki nama karena papa juga merupakan orang yang punya kedudukan di struktur pemerintah daerah. Sehingga banyak relasi dari orang tua kami yang datang untuk memberikan ucapan selama dan doa restu.

Banyak pula tamu undangan yang memuji kami, mengatakan kami adalah pasangan yang serasi dari segi bibit, bebet dan bobot ciri khas prespektif orang Jawa. karena mas Ammar tampan, tinggi dan gagah, sementara diriku cantik dan baik. Sehingga banyak doa terucapkan supaya kami diberikan momongan yang tidak kalah baiknya nanti dari kedua orang tuanya.

Malam harinya setelah usai acara resepsi, kami kembali melakukan persetubuhan selayaknya pasangan suami istri di malam pengantin mereka. Mas Ammar dapat menunaikan kewajibannya dengan baik malam itu, dan bahkan mas Ammar sampai ‘nambah’ beberapakali. Begitu juga dengan keesokan hari, kami lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kamar, keluar kamar hanya karena dipaksa makan oleh tante yang kebetulan datang untuk menggoda kami sebagai pengantin baru.

“duh, ini temanten anyar (pengantin baru) kok di kamar terus” ujar tanteku dengan mengetuk pintu.

“itu lho, mbak Sarpah (rewang di rumah mama) sudah selesei membuat sarapan dari jam 07.30 tadi” tambah tante ku lagi

“heee... iya tan, bentar lagi sarapan kok, tapi mau mandi dulu” selorohku dari dalam kamar diiringi tawa kami berdua

Namanya juga pengantin baru, semua terasa indah di awal, terasa tiada beban yang ada hanyalah suka cita. Lama kelamaan akupun sedikit dapat melupakan “dia” dan juga “mereka” yang aku kenal di kampusku yang baru sebagai pelampiasan kesedihan untuk melupakan “dia” namun sejujurnya mungkin lebih adil jika aku menyebutnya sebagai bentuk pembangkangan dan protesku dengan apa yang telah papa dan mamaku putuskan.

Memang, tidak lama setelah papa memindahkan studiku agar aku melupakan dan tidak lagi menjalin hubungan dengan “dia”, aku yang supel sudah dekat dengan beberapa pria di kota tersebut dimana dekat ini lebih dari sekedar teman namun bukan berarti itu adalah pacaran karena memang aku masih belum dapat melupakan “dia” yang telah aku persembahkan keperawanan dan kuijinkan membuahi rahimku.

Dengan “mereka”, aku kembali mengulangi kemesraan dan keintiman seperti yang sering kulakuan dengan “dia”. Kissing, grepe-grepe dan petting telah jamak kami lakukan ketika bertemu di kamar kost mereka ketika di luar jam perkuliahan. Ya, memang saat itu aku menjalin kedekatan dengan beberapa pria sekaligus. Sedikit banyak aktivitas seksual tersebut dapat membantuku menghilangkan kejenuhan karena perkuliahan sebab jurusan yang dipilih orang tuaku berbeda 180 derajat dengan jurusan yang aku ambil dahulu, sehingga terkadang aku kesulitan memahami materi yang disampaikan dosen pengampu serta kesulitan mengerjakan tugas yang diberikan.

Oleh karenanya aktivitas kissing, grepe-grepe dan petting yang kulakukan tersebut dapat membuatku sedikit banyak menyegarkan pikiran karena ketika orgasme itu datang seluruh beban yang ada dalam kepala seolah hilang dan aku dapat berpikir kembali dengan baik untuk memahami materi dan menyeleseikan tugas-tugas dari kampus.

Dan diantara “mereka” ada seorang yang telah sampai kuijinkan untuk menyetubuhiku, sebut saja namanya Zaki. Zaki adalah seorang keturunan arab, tantenya adalah pemilik dari rumah kost yang aku tempati saat itu. Sebagai seorang peranakan arab, sudah mahfum jika dia memiliki sosok yang bisa dibilang macho, karena selain berhidung mancung dia juga memiliki jambang yang menurutku sangatlah keren di wajahnya. Pertama kali aku mengenal Zaki ialah saat dia pulang dari ibukota, di sana Zaki berprofesi sebagai seorang Bartender.

Meskipun dia keturunan arab, hidupnya sangatlah hedon dan bisa dikatakan liberal. Malah dia jauh dari yang namanya pendidikan agama hal ini kuketahui setelah menjalin hubungan dengannya. Awalnya aku hanya berniat menggodanya, ikut-ikutan teman-teman kostku yang lain. Namun pada akhirnya aku malah tertarik dengannya. Diam-diam kami saling bertukar kontak dalam suatu waktu, dan dari sana kami berlanjut komunikasi melalui blackberry messenger (BBM) yang pernah menjadi aplikasi perpesanan favorit pada masa itu.

aku dan mas Ammar tidak sempat melangsungkan bulan madu, cuti yang diambil mas Ammar dan juga ijin tidak mengikuti kegiatan pembelajaran di kampus hanya kami gunakan untuk beristirahat di rumah karena memang ijin cuti dari kantor mas Ammar dan juga ijin dari kampus tidak bisa lama, maksimal hanyalah 3 hari efektif sehingga praktis kami lebih banyak mengisi kegiatan di rumah.

genap 5 hari setelah kami melangsungkan pernikahan, pada hari minggu mas Ammar mengantarku kembali ke kota di mana menempuh pendidikan, ya kami akhirnya harus menjalani hubungan jarak jauh, karena mas Ammar harus kembali ke kota asal kami dan juga aku harus melanjutkan perkuliahan. sebagai pengantin baru, tentunya hal ini cukup berat bagi kami harus terpisah jarak sejauh 130 km untuk dapat bertemu. dan ada satu hal yang aku takutkan ketika harus jauh dari mas Ammar...

Cukup berat memang hidup berjauhan bagi pasangan pengantin baru, rutinitas perkuliahan seperti halnya tugas kembali masuk dalam kehidupan sehari-hari. memang suami tidak pernah absen untuk menghubungi, namun rasanya ada yang kurang. 2 minggu sekali kami bertemu, jika bukan suami yang kesini ya aku yang pulang ke kampung halaman. aku yang awalnya berkomitmen untuk menjadi istri yang baik, istri yang setia akhirnya kalah oleh sebuah rasa

sekuat tenaga aku berusaha agar bisa menahan birahi dikala jauh dari suami, akhirnya kalah juga. di malam hari, ditengah kesepian aku mulai kembali melakukan masturbasi. cerita seks, video porno menjadi hiburanku untuk meningkatkan gairah agar cepat mencapai orgasme, itulah kegiatan rutinku setiap di kamar kost khususnya ketika menjelang tidur.

hampir satu bulan aku melakukan aktivitas masturbasi tersebut sebagai pemenuhan kebutuhan seksku, hingga pada suatu malam…

“ping” notifikasi di ponsel bb torch yang baru dibelikan mas Ammar berbunyi

ada sebuah invite pin bbm yang masuk, begitu kulihat namanya “Ahmad Zaki Lahendra”

“Zaki, mau apa dia...”, alih-alih aku mengacuhkannya, namun justru undangan tersebut aku terima

dan tidak lama kemudian akhirnya dia mengirimkan pesan teks

“malam penganten baru”

“gimana kabar? sombong nih main delcont gitu aja”

sebenarnya mau tidak aku balas, namun kenapa pula tadi invite yang masuk aku terima

“malam juga mas”

“alhamdulillah baik kok mas, mas sendiri gimana kabarnya?”

“syukurlah, kirain dah beneran ndak mau komunikasi lagi sama aku Nez”

“kabarku baik kok Nez, cuma tiba-tiba aja kepikiran kamu sepekan ini”
“lho, emang ndak sama Andien kok kepikiran sama aku?”, Andien adalah gadis SMA yang diam-diam dia hamili saat Zaki kami menjadi TTM. tentu saja saat itu aku marah sama Zaki karena ternyata dia jalan dengan perempuan lain dan kemudian aku menghilang darinya, saat itu aku merasa juga waktu yang tepat karena tengah berkenalan dengan mas Ammar

“dia udah aku putusin kok Nez”

“eh, gila mas, main ninggalin anak orang yang lagi hamil gitu aja”

“habisnya dia kekanak-kanakan Nez, suka larang-larang”

“terus gimana sekarang kandungannya, harusnya sekarang udah mendekati HPL kan?”

“gak lama setelah kamu menghilang Nez, dia aku ajak ke dukun beranak buat gugurin kandungannya. habis itu aku mulai menjauh dan balik lagi ke Jakarta”

“ya ampun mas, tega ih ini orang”

“terus ini dimana mas? masih di Jakarta?”

“heee… enggak Nez, ini lagi pulang kampung, mau nerusin usahanya abah. kemarin bapak kasih kabar kalau beliau sudah capek pengen istirahat, jadi aku disuruh bapak pulang akhirnya”

“oh, tapi abah dan umi sehat kan mas?” tanpa sadar aku menanyakan kabar kedua orang tuanya karena meskipun kami dulu tidak secara resmi berpacaran namun aku sudah sering diajak main ke rumahnya yang tidak jauh dari rumah tantenya dan merupakan tempat kost ku sebelumnya tadi

hubungan kami sebenarnya tidak ada masalah dari kedua orang tua Zaki, bahkan ibu nya sendiri yang mengundangku untuk hadir dalam reuni keluarga besar mereka saat itu. namun sayang ternyata anaknya sendiri yang membuat masalah

“alhamdulillah abah dan umi kabarnya baik Nez, papa dan mama mu baik juga kan kabarnya?”

“iya baik juga mas Alhamdulillah”
“oia Nez, aku rehat dulu ya besuk di sambung lagi. kamu juga jangan tidur tengah malam ‘kayak biasanya’ “

‘deg’ ketika Zaki menyebutkan kata ‘kayak biasanya’ kembali aku tertegun dan tidak kunjung membalas pesan bbm nya sehingga masih tertandai sudah dibaca dan aku putuskan untuk tidak membalas pesannya

Zaki memang hapal apa yang seringkali aku lakukan ketika kami dekat dulu, dia yang sering menemaniku masturbasi baik dengan chat ataupun telepon ketika kami tidak bisa bersetubuh sebelumnya. sehingga pesan terakhirnya tadi menyiratkan akan hal tersebut

‘sial, kenapa aku jadi kepikiran orang itu’ gerutuku

dan kenapa aku merasa Zaki membuat aku penasaran dengan sikapnya barusan. tidak biasanya Zaki seperti ini, tiba-tiba mengakhiri percakapan.

dan entah mengapa aku yang penasaran melihat profile picture bbm nya

‘tetap gagah’

dan ketika itu tiba-tiba saja ada perasaan aneh yang timbul, seperti rasa hangat yang menjalar keseluruh tubuhku, ah, melihat fotonya saja tiba-tiba aku menjadi bergairah.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd