Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Antara Aku, Kamu, dan Para Pengejarmu

Bab 9 mereka melakukanya

Dari sisi Aku (Lukito Anwar)


Elsa menaikan pinggulnya. Terdorong oleh pijakan kaki yang menjuntai ditepian ranjang. Lama sekali dia tahan pinggulnya, pastinya lama pula orgasme yang dia raih. Sementara kepala Rudi masih menempel diselangka Elsa. Bibirnya masih mencumbu milik Elsa. Seakan enggan dilepasnya.

“...aku keluaaar...”, teriak istriku dibarengi dengan menghentak-hentak tubuh telanjangnya.

Mulut Rudi beradu dengan buah selangkangan istriku. Suara-suara cumbuan, kecupan, jilatan Rudi pada selangkangan itu, semakin memadukan rasa emosi, Cemburu, dan nafsu pada diriku. Aku terjebak di suasana yang penuh sensasi. Sensasi itu semakin sempurna, ketika lembut terdengar desahan-desahan dari mulut Elsa...desahan nikmat ditengah orgasmenya.

Tak berapa lama kemudian posisi tubuh istriku sudah terlentang di tengah ranjang. Pemandangan itu membuat atasannku segera membuka celana Boxernya. Nampak tubuh atletis Rudi mulai naik memposisikan di atas tubuh seksi Elsa yang terkulai lemas. Tangan kanannya segera menggenggam batang junior yang tak seukuran batang juniorku. Batang itu lebih panjang dan gemuk. Nampak pula urat-uratnya yang menonjol.

Sedangkan tangan kirinya masih menopang menahan tubuhnya sendiri agar tidak terlalu menindih Elsa.

Ujung batang itu kulihat sudah menempel pada kemaluan istriku, dan nampak gerakan tangan Rudi mengarahkan batang beruratnya tepat di lubang milik istriku.

Rudi menurunkan pinggulnya, memdorong batang berurat masuk di lubang selangkangan secara perlahan.

“Eiiiisst...akh...”, suara itu keluar dari mulut Elsa bersamaan dorongan Rudi. Mulut lelaki itu kembali mencumbu mulut Elsa. Kulihat ada penolakan dari istriku, dengan memalingkan wajahnya. Namun kegigihan Rudi mengejar bibir Elsa, akhirnya istriku tak bisa menghindarinya.

Di depan mataku mereka berpagutan. Awalnya istriku bersikap kaku menerima cumbuan Rudi. Namun lambat laun dia pun terbuai akibat tangan kanan Rudi mulai meremas bukit dadanya. Mulai terlihat Elsa mengimbangi cumbuan Rudi, dan cumbuan mereka berubah menjadi liar. Pinggul Rudi naik, lantas kembali diturunkan oleh yang empunya.

Tempo gerakan naik turun pinggul lelaki itu dipercepat. Semakin liar pula mereka berpagutan. Kini tangan Elsa turun ke bawah meremas bokong Rudi terkadang mencakarnya. Lalu kaki istriku melebar, mengangkang, memberi kemudahan benda berurat Bossku keluar masuk di lubangnya.

Muncul kembali sensasi lain, saat menyaksikan adegan yang mereka lakoni. Apalagi kini Elsa mulai melipat kakinya di paha belakang Rudi. Teriakan kecil bercampur desahan dari mulut mereka masing-masing mengiringi irama gerakan persetubuhan itu. Hasrat mereka beradu. Mereka saling memberi kenikmatan.

“kamu sempit, El..akh,” ujar Rudi sambil terus menggerakan pantatnya naik turun. Gerakannya kadang cepat, kadang diperlambat. Karuan saja yang istriku semakin tersiksa nikmat. Hingga suara yang keluar dari mulutnya sudah tidak jelas.

Cumbuan Rudi berpindah ke kedua payudara Elsa. Bergantian kiri dan kanan. Ketika cumbuannya pada puncak bukit Elsa sebelah kanan, jari Rudi memilin puncak bukit sebelah kiri. Begitu pula sebaliknya, bergantian.

"Aaakh..***d, tebel banget...", oceh istrku.

Aku terpana menyaksikan istriku diperlakukan demikian, rasa cemburu membuat tanganku semakin kecang mengocok batangku. Semakin kuciumi aroma celana dalam Elsa sebagai penambah nafsuku. Aku berusaha keras menahan puncak hasratku yang sedari tadi ingin meledak. Aku tak mau birahiku memudar. Aku ingin menyaksikan persetubuhan mereka sampai tuntas.

Sepertinya atasanku ingin merubah gaya bercinta. Lelaki itu memeluk Elsa dan membalikan tubuhnya menjadi di atas. Tentu saja istriku mengerti. Diberinya kesempatan Rudi untuk duduk bersender di senderan tempat tidur. Istriku memposisikan tubuhnya seperti apa yang Rudi mau.

“kata suamimu, begini ya yang kamu suka...”, kata Rudi. Sambil mengatur posisi.

“hmmm....” hanya itu yang keluar dari istriku. Kini sudah tidak malu-malu lagi, tangan Elsa menggenggam batang berurat Rudi, mengarahkan ujung batang itu, tepat dilubang miliknya.

“Owwwwh,”. Tubuh Elsa turun. Menanamkan benda berurat itu ke lubangnya. Elsa mendiamkan tubuhnya ketika pahanya mendarat dipaha Rudi. Dan kembali mereka berpagut bibir, cumbuan kali ini Elsa lah yang memulai.

Mulailah tubuh Elsa yang kini naik turun, pelan gerakannya disertai desahan yang lembut. Kepalanya kembali menengadah sambil dadanya dibusungkan. Memberi kesempatan mulut Rudi menciumi bukit kembarnya.

“akh..***d...enak”.

(...selanjutnya silakan baca kembali Bab 1...)
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd