Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

ANTARA AKU DAN MANTAN ISTRI KU

BLESSS

"Aaaakkkhh sakit mass... Sakit stop.. massss rezaaaa... Uuuuuu😭"ucap Anissa.
"Sakit masss Anissa gak mau... Uuuuu😭.. perih..."ucap Anissa kembali

Ko dia bilang sakit.. apa kah ukuran penis ku lebih besar dari si Satrio atau mungkin Krn badan nya masih menolak sehingga otot otot vagina nya mengencang tegang. Aku pun menghentikan menekan lebih dalam penis ku walau hanya baru masuk setengah nya.

"Anissa... Anissa sayang.. jangan di lawan Anissa.. lemesin ya Anissa... Terima saja.. klo badan kamu terus tegang tak menerima begitu otot otot vagina kamu akan mengirimkan reaksi rasa sakit.. lemesin aja ya Anissa..."ucap ku sambil mengecup dahi Anissa..

Perlahan ku lihat ekspresi nya mulai tak lagi menegang, dan terlihat sedikit rileks.

"Ia begitu Nissa... Lemesin saja tubuh kamu jangan di tahan ya... Pinterrr..."ucap ku mencoba menghibur nya dan sekali lagi mengecup dahi Anissa..

(Ko aku Seperti sedang memerawani anak gadis ya? Fikir ku bingung )

Aku tak memaksakan untuk langsung menekan habis penis ku ke vagina Anissa.. ku diamkan sejenak setengah penis ku di dalam vagina nya agar otot otot nya mulai membiasakan diri..

Setelah ku rasa Anissa mulai rileks dan otot vagina nya mulai kembali lembut, aku pun mencoba menarik keluar sedikit penis ku lalu ku tekan lagi perlahan , ku ulang sampai Anissa terbiasa .. setelah ku rasa cukup aku mulai kembali menekan penis ku dalam ke vagina milik Anissa..

"Jangan di tahan ya Anissa.. lemesin aja ya... Mmmmmmmm"ucap ku sambil perlahan menekan masuk kembali.
"Mmmmmmmm.. masssukkkk maaaasssss.....uuuuuhhhhh.... Mmmmmm"ucap Anissa terlihat mulai rileks.
"Nah gituuu.... Mmmmm.... Mas lanjut yaaaa...... Uuuuuuhh.."ucap ku.
"iaaa mass... aaaaahhhhh...mmmmmmmmm...sssssssssshhhhhhh.. dalam sekali masss..sssssss" racau nya...
"Uuhhhh vagina kamu nikmat sekali Anissa..... Mmmmmm" ucap ku sambil mencari tempo yang pas untuk mulai memompa penis ku di vagina nya..
"Mmmmmm... Ia maassss.. penis mas jugaaa... Uuuhhhhh... Besarrrrr sekali..mmmmm vagina Nissa awal nya se akan mau robek... Mmmmm... Uuuhh" ucap nya sambil mendesah...

Kini nafas Anissa mulai tampak berat, irama nya memburu tapi tampak lambat, pinggul nya pun mulai bereaksi.. aku pun mulai memompa penis ku..

"Uuuhhhh nissaaaaaaa..." Racau ku.
"Maassss rezaaaa.. uuuuhh.. aaahh..aahh..uuh..aahh.." desah Anissa saat ku mulai memompa penis ku dengan kecepatan sedang..

Tak ada lagi suara jerit tangis ... Yang tersisa suara desahan kami serta bunyi khas nya... Plokk plok plok plok plok......

"Eeeennnaak masss... Uuuhhhh.... Aaaaahhh.... Aah..ahh.... Uh..aaah.. mmmmmm" racau nya..
"Mmmmmm... Sssshhhhh... Terus maass... Sssshhhhh... Uuuhhhhh".
"ia nissaaaa....mmmmmm ia begituuuu.... Pinggul kamu mulai mengikuti alur nya.... Sss....aaah legit banget vagina kamu nisssa..." Ucap ku.
"Aaaakkkhhhh... Masss akhhhuuuuu mauu pipiss mass.... Uuuuuhhhh...sssshhhh" ucap Anissa berbisik.
"Mmmmmm.. udh pipis aja Nissa... Lepasin aja... Gpp.. mmmmmm...aaaaahhh" ucap ku sambil terus memompa penis ku.

Saat ku rasa badan Anissa mulai menegang... Pinggul nya mulai terasa seperti akan melengkung terangkat, di sertai nafas yg semakin memburu. Ku cabut penis ku, dan...

Seerrrrrr.....creeeeet..creeettt...seeeerrrrrrr....

Anissa pun tampak mencapai orgasm nya.. vagina nya menyembur dengan deras dan kencang..

Ku diam kan beberapa saat untuk membuat Anissa merasakan dulu nikmat dari rasa orgasm nya. Pinggul nya melengkung indah ke atas di saat badan nya sedang posisi mengangkang membuat tampak indah tersendiri.. nafas nya nampak ngos ngosan... Seperti habis berlari bermil mil jauh nya, badan nya berkilauan dari keringat dan seberapa terkena cipratan cairan orgasm nya.

Setelah ku lihat nafas nya Anissa mulai teratur kembali aku mulai kembali memasukan penis ku ke dalam vagina nya..

Entah Krn sehabis orgasm atau bagai mana.. tubuh nya tampak lemas dan begitu rileks..

BLESS..
Plokk..plokk .plokk...plokk plokkkk...
Srupp.. sruupp... Mmmmm... Ssrruuupp.... mmmm....

Ku pompa kembali penis ku dengan irama yg cukup beriringan dengan aku yang melancar kan ciuman dengan cukup liar...ku coba hisap semua bibir nya, lidah nya, ku hisap ku sedot dengan gila nya.. Anissa tampak begitu pasrah ...

"Anissa.... Malam ini terasa begitu indaaaahh....mmmmm kamu bisa memberikan ku kenikmatan semacam ini Nissa..mmmmmmm... Ahh..aahh...aahh" ucap ku sambil terus memompa penis ku..
"Maasss rezaaa..... Anissa .... Uuuuhhhh..mmmmmmm...sssssssshh jugaaaa..mmmm baru pertama merasakan....uuuhhhh begini ......" Racau Anissa..

(Baru merasakan seperti ini? Si Satrio itu ngapain aja selama ini.. masa dya engga bisa memuaskan Anissa?)

"Mmmmmm.. uuuhhhh nissaaaaaaa... Mas sebentar lagi sampaaaaiiii..... Mmmmmmmmmm"racau ku.
"Uuuhhhhh mass... Terserah mas sajaaa.....uuuhh... Aaah..ahhh.aahhh..aahh.uuuhh.." desah Anissa yang tampak nya sudah tak ingin memikirkan apapun lagi....
"Mmmmmmm sebentar lagi... Mmmmmmmm... Nissaaaa..." Ucap ku .

Walau ku trus bilang sebentar lagi tampak nya aku masih terus memompa Anissa dengan tempo yg semakin cepat.

Beberapa menit berlalu....
"Maaassssssss..... Uuuhhhh... Nissaaaa mau pipis laghhhiii... Uuuuuuuhhhhhh"racau Anissa..

WHAAATTT (fikir ku)

"ia Nissa.. mas jugaaaaa mauuuu sampai..... Mmmmmmmmm"
Ku semakin percepat pompaan ku.
"Nissaaaa jugaaaaa...uuuuuuuhhhhhhhh..... Aaaaaaaahhhkkk" Anissa pun kembali orgasm.

Berbarengan dengan aku yang mencabut penis ku dan menembakan sperma ku di perut nya.

Crooot...crooot...crooott...crootttttt..
Sembur sperma ku deras.

Lalu kami pun menjatuh kan tubuh kamu bersama... Dengan aku yang menjatuhkan posisi ku di atas tubuh Anissa yang kini terlihat seperti tak bertulang..

Aku pun menggeser tubuh ku ke samping Anissa lalu memeluk nya. Ku kecup ringan bibir nya. Tampak Anissa yang bahkan tak ada tenaga lagi untuk sekedar membalas kecupan ku. Dan akhir nya kami pun tertidur pulas dengan posisi berpelukan.

Pagi hari nya sekita jam 5 pagi aku pun terbangun. Lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri agar segar kembali.

Setelah itu aku berpakaian dan langsung menelepon pak Samsul agar beliau menyiapkan sarapan. Setelah memasakan untuk ku di rumah nya . Beliau pun sampai di villa ku untuk mengantarkan lauk pauk untuk aku sarapan.

Setelah aku menelfon pak Samsul. Aku pun membangunkan Anissa agar ia juga bergegas mandi dan bersih bersih.

Tapi saat Anissa terbangun ia langsung refleks menyelimuti tubuh nya dengan selimut dan mulai kembali berkata.

"Mas rezaa.. apa yang telah kita lakukan semalam mas.. itu sebuah dosa besar mas.. dosaaaa" ucap Anissa.

Aku pun mendekati nya dan mencoba duduk di sebelah nya, dan tampak nya ia bergeser menjauh.

"Anissa... Aku sudah bilang bahwa aku hanya ingin membahagiakan mu, dan mengembalikan momen rumah tangga kita dahulu yang tidak berjalan sebagai mesti nya... Ada pun dosa atau apa pun biar mas yang menanggung nya. Kamu jangan berfikir terlalu banyak dan berlebihan yaa"ucap ku sembari mencoba mengelus rambut nya.

Dan bisa di tebak Anissa kembali menghindar, dan mencoba berjalan menuju kamar mandi dengan menyelimuti tubuh nya yang tanpa busana dengan selimut kasur. Sebelum masuk ia pun membawa serta tas nya ke dalam kamar mandi.

Gemericik air mulai terdengar begitu pun suara sesegukan tangis Anissa.

Entah kenapa setiap kali mendengar atau melihat Anissa menangis dada ku terasa sesak. Aku bagai monster yang ingin menerkam dya (Anissa) di mata nya.

Setelah ku tunggu. Anissa pun keluar dari kamar mandi sudah dalam keadaan berpakaian. Tentu dengan handuk yg masih melilit rambut nya.

Aku membujuk nya untuk mengikuti ku keluar kamar untuk sarapan.

Saat kami sedang keluar kamar bersama dan menuju meja makan.

"Den rezaa... Bukan kah ini Anissa istri si Satrio pencuri itu"ucap pak Samsul terkaget melihat kami (aku dan Anissa) keluar bersama dari dalam kamar.

Anissa yang mendengar suara orang lain Yang mengenali nya ia refleks bersembunyi di belakang tubuh ku.

Aku pun menyadari situasi nya. Dengan lembut aku mendudukkan Anissa di kursi meja makan. Lalu meminta pak Samsul untuk mengikuti ku ke luar villa.

"Pak Samsul.. apa yang bapak liat hari ini.. saya harap agar bapak bisa merahasiakan nya dari siapapun.. baik dari warga desa maupun dari orang tua saya" ucap ku.
"Tapi den... Ini bukan sesuatu yang benar den.."ucap pak Samsul.
"Benar atau tidak itu biarkan saya yang menanggung nya termasuk dosa nya"ucap ku.
"Apakah bapak bisa menjaga rahasia ini!!"tambah ku tegas.
"Bi.. bisa den Reza... Saya akan merahasiakan ini dari siapapun." Ucap pak Samsul.
"Oke kalau pak Samsul bisa mengerti.. karena mulai hari ini sampai 13 hari kedepan Anissa akan tinggal di villa saya.. orang hanya perlu tau kalau Anissa bekerja di rumah saya sebagai ART.. mengerti pak Samsul." Ucap ku kembali.

(Ko hanya 13 hari.. itu karena jatah cuti nataru itu hanya 14 hari ya, dan setalah itu harus kembali ke kota tampak biasa Reza bekerja )

"Ba... Baik den rezaaa... Bapak mengerti" ucap pak Samsul.
"Baik kalau pak Samsul mengerti.. ayo kembali ke dalam dan mempersiapkan makanan nya"ucap ku.

Setelah ku jelaskan aku dan pak Samsul pun kembali ke dalam villa. Beliau pun mulai melayani kami untuk sarapan pagi.

Aku pun sudah memberi tahu Anissa bahwa pak Samsul bisa di percaya dan dya sudah berjanji untuk merahasiakan ini dari siapa pun. Meskipun sudah ku jelaskan tampak nya Anissa masih syok mengetahui ada warga sini yang memergoki nya keluar kamar bareng lelaki yang bukan suami nya. Ia tampak hanya tertunduk. Saat melihat itu aku pun tau bahwa Anissa tidak nyaman melihat ada pak samsul berlama lama di sini.. jadi segera setelah pak Samsul menyiapkan dan melayani kami untuk sarapan pagi, aku pun menyuruh nya untuk kembali ke rumah nya (pak Samsul).

Walau tak berani melihat ke arah pak Samsul tampak nya Anissa merasakan bahwa pak Samsul menatap nya dengan tatapan yang berbeda. Anissa merasa sperti nya pak Samsul saat sedang melayani aku dan anissa untuk sarapan ia sperti memandangi Anissa dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tampak pandangan yang begitu tampak aneh. Bahkan saat pamit pulang.. Anissa tampak melihat bahwa pak Samsul masih curi curi pandang menatap nya penuh dari atas hingga bawah. Tentu apa yang di rasakan Anissa tidak di sampaikan ke pada ku (Reza) toh dia pun belum menerima ku seutuh nya.

Kami pun kembali sarapan ..

"Mas Reza yakin kalau pak Samsul tidak akan menceritakan nya kepada siapapun tentang ini"ucap Anissa khawatir.
"Tenang saja Anissa.. pak Samsul ini kan orang kepercayaan ku dan keluarga besar ku selama ini dan dya tidak pernah bertindak aneh aneh selama itu juga" jawab ku berusaha menepis ke khawatiran Anissa.
"Tapi tadi pandangan nya tampak begitu mengganggu ku mas.. se olah olah pandangan nya ingin menelan ku hidup hidup" ujar Anissa.
"Itu hanya perasaan mu saja Anissa.. ya sudah lebih baik kita kembali makan" ajak ku.

(Tentu saja kita semua tau bahwa firasat wanita itu begitu kuat).

Setelah sarapan aku pun mengajak Anissa untuk menemani ku ke kota terdekat untuk membelikan nya beberapa pakaian yang cocok. Tentu itu di lalui dengan memakan waktu yang lama untuk membujuk nya (Anissa). Setelah Anissa setuju kami pun menaiki mobil meninggalkan desa ini menuju kota terdekat untuk shoping.

Tentu saja aku berniat membelikan pakaian yang bagus, baju tidur yang menawan, dan juga dalaman yang sexy Krn kan Anissa sekarang adalah istri ku kembali. (tentu sarat dan ketentuan berlaku :) )
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd