Aku dibantu oleh kerabat-kerabat terdekat dan yang bersuka rela membantuku untuk memakam kan mertuaku di TPU setempat,setelah pemakaman aku langsung kerumah sakit,karna hari ini juga halimah naik ke meja operasi,sesuai hasil rongsen jantung halimah bocor akibat tusukan tulang rusuk nya yang patah.
Menurut saksi mata dan hasil investigasi dari kepolisian terjadinya kecelakaan disebabkan oleh sebuah truk gandeng yang membawa muatan kayu akasia melebihi kapasitas oleng dan jatuh menimpah mobil istriku yang datang secara berlawanan,halimah,fitri dan mertuaku terjepit didalam mobil,hingga proses evakuasi berlangsung lama.
Aku gelisah,gundah gulana,lebih dari 5jam aku menunggu diluar ruangan dimana halimah dioperasi.rasa lapar dan lelah tidak kupedulikan lagi,setiap nafas kupanjatkan doa,air mataku habis sudah,tidak ada tersisah untuk kutangisi,fitri masih koma,dan masih menunggu hasil pemindaian otak nya,rupanya atap mobil yang ringset menjepit kepalanya,suatu keajaiban dia masih bertahan hidup.
"pak adit,kami sudah berusaha semaksimal mungkin,ibu halimah terluka parah,selain jantung kaki bu halimah mengalami patah tulang"kata dokter menjelaskan keadaan halimah.
Apa yang harus kujawab,apa yang harus aku lakukan?aku hanya bisa mencengkram rambutku seperti orang stres,tak ada yang dapat kulakukan selain meringkuk didinding,"Tuhan jangan ambil dia dariku"doaku dalam tangis,
aku mendengar beberapa orang kerabat mencoba menguatkan ku,tapi percuma saja,karena apa yang mereka ucapkan sama sekali tidak kusimak,aku larut dalam kesedihan ku,sampai aku merasa aku tidak mempunyai tenaga lagi untuk menahan tubuhku,,
selama empat hari setelah halimah dioperasi belum ada tanda-tanda dari hasil operasi halimah,selama empat hari itu juga aku hanya makan roti atb dan sebotol aqua.fitri rencana nya mau dipindahkan ke rumah sakit pertamina hari ini.pikiran ku mulai kalut,seperti orang tidak waras,kadang aku berbicara sendiri,senyum lalu menangis,aku merasa terganggu bila melihat orang,rasa nya aku ingin mati.
Kutatap tubuh halimah yang terbaring lemas,selang imfus,selang darah juga selang angin serta perban yang hampir menutupi seluruh tubuh nya,bibir ku gemetar,aku bahkan tak kuat berbicara,hingga monitor indikator pendeteksi jantuk halimah berdengung panjang,kulihat garis lurus menandakan bahwa halimah sudah tiada,jiwaku seakan melayang ku ucapkan innalilahiwainnailahirojiun dalam hatiku yang terpukul.aku berjalan mundur sampai punggung ku menabrak dinding,kutatap halimah dari kejauhan,seketika aku menjadi panik,keluar dari kamar,berlari sekuat nya,aku tidak peduli akan orang-orang yang kutabrak,aku tidak tau bagaimana bisa mendapat kekuatan,aku berlari menuju rumahku,
"tidaaaakkkkkkkkkk!!!!!!!!mengapa kau ambil dia dariku!"aku menjerit sekuat nya,aku menangis histeris sampai aku menelan ingusku yang keluar,aku memecahkan kaca yang lengket dilemari,semua yang dekat dengan ku kubantingkan,sampai tetangga ku menenangkanku,sampai aku tidak sadarkan diri.
Dibawah batu nisan halimah aku berbaring,memeluk makam halimah,aku mengenang masa-masa bahagia bersama nya,aku menyesal tidak ikut waktu halimah mengajakku minggu itu,seandainya aku ikut mungkin semua ini tidak pernah terjadi.
"ohh sayang,mengapa kau tinggalkan aku,mengapa kau biarkan aku sendiri,halimaaahhh,,,,""
"pak sudah maghrib,mari kita pulang"ajak pak andi tetanggaku,
aku tidak meresponnya,hingga aku terpaksa digotong agar mau pulang.
Pada malam hari nya aku tidak bisa tidur walaupun sudah jam 3subuh,kubuka lemari baju halimah,semua baju nya kubongkar sampai pakaian dalam nya,ku ambil guling,celana dalam g-string warna hitam yang kubeli sebulan yang lalu buat halimah kupakaikan dibantal guling,juga pasangan BH nya kupakaikan juga diujung yang satu nya lagi,kupilih baju tidur halimah yang menjadi kesukaan ku,kupakaikan di guling.lalu perlahan kuletakkan disisiku,kupeluk pelan.
"sayang,,,aku mencintai mu,muahh"kucium bantal yang kutaroh diatas guling yang kuanggap sebagai wajah istriku.
Tiga bulan sepeninggal halimah,keadaan ku masih labil,syok.dan tidak bergairah,keseharian ku kuhabiskan untuk menemani fitri yang masih koma,aku membutuhkan keajaiban,kemurahan hati dari sang pencipta,menyembuhkan fitri.