Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Anak Gunung

🙏🏻🙏🏻🙏🏻Numpang baca ya gan. Sekalian mo komen, perasaan kok kaya loncat2 yah ceritanya?bener g sih,apa ane aja yg bacanya g detail. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
 
“Duhhh…” hanya itu yang mampu keluar dari mulutku karena rasa pusing yang sangat… hal terakhir yang ku ingat adalah pukulan yang cukup keras yang masih terasa sampai sekarang… aku mulai membuka mata yang masih samar ke sekeliling ruang yang sekarang ku tempati

“dimana ini??... ini bukan kamarku…” batinku masih berusaha untuk duduk dengan baik

“jangan dipaksain untuk duduk…” kata sesorang disebrang yang masih samar wajah dan suaranya… bangsat gila juga efek pertarungana tadi

“dimana..??.. ini dimana?...” tanyaku karena aku merasa asing dengan suasana kamar ini

“dah dibilang jangan paksain untuk duduk… kamu ini ngeyel banget sih…” ucapnya kembali sambil ku lihat dia berjalan ke arah ku

“kamu ini… kan aku udah larang jangan kelahi… kok kamu ngeyel banget??... aku khawatir tau… bego banget sih jadi laki-laki…” kesalnya sambil membaringkan kepalaku di pahanya yang empuk, dan aku sekarang tau bahwa dia adalah vandela… duhhh aroma vanilla nya bikin ga tahan sekaligus segar

“huupphh… enak banget sih wangi kamu… dari dulu masih sama…” hirup ku dalam ke arah perut dan dada nya… bikin kangen ihhh

“apaan sih hirup hirup gitu… kalau soal gini aja kamu langsung segar…” kesal nya sambil menjambak pelan rambutku… oh iya dia memang senang menarik rambutku dan akupun menikmati tarikan lembut tangannya

“kamu… kamu rindu ga sih sama aku?...” ucapku serius dengan tegas menatap matanya

“rindu??... rindu kamu bilang??...” Tanya nya tegas padaku

“iya kamu rindu aku atau engga” ku ulang pertanyaanku

“kalau Cuma rindu aku ga akan gini gass… aku itu masih cinta sama kamu… aku masih sayang sama kamu bagas…” ucap vandela dengan mata berkaca-kaca tapi diiringi dengan senyuman yang sangat manis

“maafin aku ya… aku bodoh banget kemaren… bodoh banget…” ucapku dengan penuh penyesalan dan sesekali ku elus rambutnya yang indah itu

“terus kamu mau kita gimana?” tanyaku padanya dengan penuh harap

“sigh…” dia tersenyum dengan sangat manisnya

“kita balikan ya… mau kan van??...” Tanya ku lagi dengan harapan dia mau balikkan denganku

“…. … jujur aku belum siap gas… kasih aku waktu biar tenang dulu ya… ” ucapnya yang membuat harapanku hancur seketika

“kenapa van??... apa ada cowok lain dihati mu?...” tanyaku seakan tidak menyangka jawaban darinya tadi

“engga gass… engga… yang ada di hati ku masih kamu… masih kamu yang jadi raja dihati ku…” ucapnya sambil mengelus pipiku… tak terasa mata ku mulai memerah

“kasih aku waktu paling tidak satu bulan ini ya… aku masih mau menikmati kesendirian ku…” tambahnya

“tapi kenapa van??... kenapa??...” tanyaku heran dengan permintaannya

“aku masih mau sendiri aja gas… karena sampai sekarang hati ku belum sembuh…” ucapnya yang mulai meneteskan sebulir air mata dipipi kanannya sambil terus mengelus pipi kiri ku

“kalau kamu perlu aku… kalau kamu mau pakai aku… aku selalu siap kok… kamu tinggal datang aja… pintu selalu terbuka untuk kamu… aku selalu bisa menjadi tempat pulang untuk kamu…” ucapnya yang makin meneteskan air mata hanya air mata tanpa sesengukan, dan aku yang mendengar perkataannya menjadi sangat bersedih karena baru ku ketahui cintanya yang begitu besar melebihi cintanya pada diri sendiri, tanpa sadar sebulir air mata jatuh dari sebela kiri wajahku

“kamu jangan sedih… nanti aku lebih sedih… ” ujarnya, dan yang membuatku tercengang karena dia memajukan wajahnya dan menjilat jalur air mata yang belum kering itu

“aku sayang banget sama kamu… terlalu sayang sama kamu…” ucapnya dan menyandarkan kepalanya ke dada ku

“aku juga sayang sama kamu van… tapi kamu jangan sayang sama aku lebih dari dirimu sendiri” balasku dengan memegang pipinya agar melihat ke arahku karena aku takut rasa sayangnya yang terlampau tinggi akan menyakiti nya suatu hari nanti

“bodo… wlee…” ucapnya sambil memajukan bibirnya… dan

“cuphh.. cuphh…cuphh” lumatan demi lumatan yang begitu dalam dan haus akan kasih sayang terdengar memenuhi ruangan itu, sama-sama keinginan dari kedua belah pihak membuat ciuman itu semakin ganas dan intens

“kamu kok makin ganas sih??...” tanyaku yang agak terkejut malihat perubahannya

“kenapa??... bukannya kamu lebih suka??...” jawabnya dan memang benar aku pernah memintanya agar lebih ganas

“kamu…??.. kamu..??..” tanya ku dengan pertanyaan yang tak kuselesaikan karena ku harap dia mengerti tujuan pertanyaanku

“aku itu punya kamu… milik kamu sendiri… cuma kamu dan hanya kamu yang boleh nyentuh aku… Cuma kamu yang punya akses untuk mengeksplorasi seluruh tubuh ku… cuma kamu bagas..” balasnya sedikit tersenyum

Dan tanpa pertanyaan tambahan karena aku tidak pernah meragukan perkataannya langsung ku cumbu lagi dengan panasnya yang membuat dia terbaring diatas kasur empuknya, ku cumbu dengan begitu bersemangat hingga dia sendiri kesulitan bernafas…

Tanpa aba-aba tanganku langsung masuk menuju bukit kembar yang ranum miliknya, bukit kembar dan putingnya yang simetris yang dulu sering ku mainkan dikala aku bosan dan punya masalah, bukit yang selalu dia berikan tanpa tanya dan membiarkan ku mengaksesnya dengan bebas kapanpun aku mau, ya sebegitu panasnya dulu hubungan kami… ku cumbu bukit itu, toket yang sudah kurindukan cukup lama dan ku beri tanda yang cukup banyak sekitar 6 cupangan ku berikan di toketnya dan pentilnya tak lepas dari hisapan kuat dan pelintiran jari ku

“ahh..ahh…ehmmm.. gass… ahhh…” jawabnya sambil menarik dan meremas lembut rambutku

“ga sakit lagi??...” tanya ku padanya karena jika aku bersemangat seperti ini dia pasti merasakan rasa sakit yang cukup

“demi kamu…” balasnya yang membuat aku senang sekaligus sayang semakin bertambah

“ahhh… gasss… enak banget… lagi gass…” racaunya karena stimulasi yang berikat pada dua bukitnya, dua bukit yang tidak terlalu besar dan tidak kecil, toket yang tetap kencang mengacung menantang walau sudah sangat sering ku remas dan ku hisap dulu seolah tidak berubah bentuk sedikitpun

Tanganku mulai ku arahkan ke selangkangannya, selangkangan yang wangi vanilla juga, hal yang membuatku heran sedari dulu kenapa semua tubuhnya bisa beraroma vanilla. Ku raba vaginanya yang sudah basah, dan mulai kumainkan jari ku di sana…

Wow sungguh heran aku dibuatnya, bagaimana tidak padahal Cuma jari tengah ku yang masuk tapi jepitannya sudah sangat terasa… “memang kamu wanita yang special van…” ucapku dalam hati

“emm… gaass.. lebih cepat gass… lebih dalam…” pintanya agar aku lebih aktif memainkan jariku didalam vaginanya

“ehmm… ehmmm… gass… enak banget… akkhh… aku nyampe gass… aku nyampe sayanggg….” Rintihnya ketika orgasme nya tiba

Aku tersenyum dan memasukkan jari ku ke dalam mulutnya dan dia menghisap dengan lahap… tak lama dia kemudian duduk dan hendak membuka celana ku

“ehh… kamu mau ngapain??...” tanya ku heran melihat aksinya

“aku mau hisapin punya kamu lah…” jawabnya

“bukannya kamu jijik dan punya gag reflek yang lumayan ya?... ” tanyaku mengingat kondisinya dulu

“aku juga latihan demi kamu… demi ego mu tau… begooo” katanya manja yang membuatku tersenyum

Dia dengan lihai membuka dan memaikan batang jagoanku ini yang sudah berdiri tegak menantang lawan yang siap untuk di tembus

“slurpphh””scochh..””surrpp…””coocchh” bunyi sepongan yang diberi oleh vandela

“astaga ini nikmat banget… ini terlalu nikmat untuk sebuah sepongan” batinku menikmati aksi nya

“ka.. kamu… latihan gimana??... latihan sama siapa??...” tanyaku heran dan curiga

“ga sama siapa-siapa… cuma otodidak dari yutub… sama make itu…” ujarnya sambil menunjuk sebuah batang kecil mirip cerutu… ahh pantesan udah jago banget
Dia bisa memaksa ¾ batangku karena kontolku sendiri ukurannya 19,7cm dengan diameter 4cm yang terkadang membuat wanita sulit untuk menyepongnya namun vandela bisa beradaptasi dengan cepat walau ini pertama kalinya dia mencoba kontol asli…

“ahh enak banget vann… makasih ya sayang…” ucapku padanya memberi pujian

“iya sayang… apapun demi kamu…” jawabnya dengan senyum nakal saat masih berada dibawah berlutut pada kontolku

Lalu ku tarik tubuhnya karena dia sudah kelihatan pegal menyepong terlihat dari kecepatannya yang menurun, lagi pula aku tidak mau berakhir sekarang di mulutnya yang manis itu…

Ku tarik tubuhnya agar berdiri dank u buka cd nya yang mengganggu lalu kutidurkan dia, tak lupa menjilat perutnya yang putih mulus rata dan beraroma vanilla it uterus menuju ke bibirnya

“siap sayang??...” tanyaku memastikan izin darinyaa

“selalu siap…” jawabnya mantap dan…

‘bleshhh’ setengah kupaksa masuk tadi hingga membuatnya mendongak karena hentakanku

“sabarin sayang… aku ga pernah setelah putus sama kamu…” ucapnya yang membuatku senang karena walau kami putus kesetiaannya tak mudah luntur

“udah coba masukin lagi pelan-pelan… punya kamu udah lama ga berkunjung soalnya… jadi jangan buru-buru…” ucapnya menggoda… ahhh aku paling tidak tahan mendengar ucapan godaan seperti ini

“slepp..” ¾ berhasil dengan paksaan yang cukup dan akhirnya ‘blesshh’ masuk sepenuhnya… vandela langsung mengangkat tubuhnya dan memelukku karena rasa kejut dari amblasnya kemaluan ku di vaginanya

“memang vandela ini adalah wanita paling indah dan sempurna yang pernah ku gandeng… aromanya, toketnya, pantatnya, dan vaginanya semua menyenangkan…” batinku dalam hati sambil tersenyum

Lalu mulai ku genjot tubuhnya dengan ritme perlahan agar vaginanya lebih terbiasa dan mengeluarkan cairan yang cukup untuk melancarkan jalan kontolku dalam vaginanya

‘plokk..plokk…cpak..plokkhh..cpakk…’ suara peraduan dua kelamin kami… tak lupa satu tangan ku meremas toketnya dan satu lagi meremas pantatnya yang sekel dan mulus itu

“ahh… gass… terus gass… remes yang kencang… genjot yang kencang sayang…” pintanya padaku

Tanpa menunggu permintaan kedua kemudia ku percepat genjotanku di liang peranakannya… satu hal lagi yang membuatku heran dan menyukai tubuh vandela adalah jepitan vaginanya tidak pernah mengendur sama sekali, dari awal sampai akhir selalu sama dan mencengkram dengan baik

“ahh.. gass… kamu kenapa jago banget sih… ahh enak banget gass…” racaunya semakin tidak karuan

“kamu juga enak banget vaann… beruntung banget aku bisa bareng kamu… ” ucapku

“kontol kamu dalam banget gass… mentok bangeet…”

“kamu suka kan… enakkan vann… vaginamu juga enak banget cengkramannya…”

“plokk..plokk…plok…cpak…cpakk…plokhhh” kembali suara benturan ini yang menghiasi kamar ini

“ahh enak banget bagaas… aku mau keluar gass.. gasss… aku sayang kamu bagasss…” ucapnya di detik-detik orgasmenya

Lalu akupun mencabut sembentar batangku agar dia menikmati orgasme yang ke 2

“balikkin badan kamu… cepat vann…” ucapku yang tidak sabar mendoggy nya

Dengan cepat vandela membalikkan badan dan menunggingkan pantatnya seolah sudah tahu keinginan ku

‘cplakkk…cplakk’ dua kali tamparanku mendarat dibokong mulus dan putih itu, bahkan anusnya kelihatan pink sekali

“awww.. ahhwwkk… enak sayang” ucapnya menikmati tamparanku di pantatnya

Langsung saja ku masukkan kembali kontolku kedalam vaginanya dari belakang

“nihh.. rasain kontolku… biar ku obrak-abrik memek kamu vann…” ucapku liar padanya

“ahh iyaa.. sayang… terserah mau diapain… itu punya kamu… terus gass… lebih ganas…” pintanya yang memacu semagat birahi ku

Pertempuran kembali terjadi dengan begitu panasnya, benturan selangkanganku dan pantatnya yang sangat empuk bagai per membuatku semakin gila menunggangi nya dan menyodok vaginanya

“ahh enak banget vann.. vagina kamu rapet banget…” racauku yang akan mendekati klimaks

“nikmati gass.. nikmati milikmu ini… aku senang kalau kamu puas…” jawabnya dengan indah

“plokk..plokkk.plokkhh…plokkhh…cplakkk…” bunya entotan dan tamparanku pada pantatnya yang indah

“ahh enak gass… aku mau keluar… ahhhh” vandela melentingkan tubuhnya karena kenikmatan yang dia rasakan

“ahhh iya vann aku juga mau keluar ini…” ucapku dan langsung mengeluarkan kontolku dan mengarahkan kemukanya

Tanpa pikir panjang vandela menghisap kuat dan kembali menyepong kontolku, padahal niatku hanya ingin keluar di wajahnya…

“ahhhh…’crott..’’croott..’’crott..’ ahh…” 6 kali semprotan masuk dan langsung ditelan vandela dengan lahapnya

“ahhh nikmat banget sayang…” ujarku sambil mengelus kepalanya yang sejajar dengan kontol ku

“aku juga nikmat kok bagas sayang…” balasnya dan tetap dibawah kontolku seakan memperjelas kekuasaanku terhadap dirinya dan dia sukarela melakukan itu

Lalu aku tarik tubuhnya naik keatas dan berbaring disampingku…

“kamu jago banget sihh…” elus ku di pipinya yang sangat halur dan empukkk

“aku gini hanya untuk kamu… biar kamu senang sama aku… aku ga berharap kamu mau sama ku… aku cuma senang aja memberi kamu kepuasan bagas…” ucapnya dengan wajah yang berseri

“iya… iya makasih ya vann…’cuphh’ ” ucapku sambil mengecup keningnya

“tapi ngomong-ngomong kok kamar kamu beda…” tanya ku padanya

“soalnya…” jawabnya gantung dan mengarahkan pandangannya ke langit-langit kamar

“soalnya… kalau ga di ubah nanti aku bisa nangis terus… ingat kenangan kita disini… disaat pertama kita disini…” ucapnya dan turun sebulir air mata… belum sempat air mata itu jatuh ke kasur, aku memajukan wajahku dan menhisapnya

“ihh… kok kamu jilat sih…??..” tanya nya manja

“hehehe emang ga boleh ya..?” tanyaku padanya

“mmm… boleh kok… ‘cupphhh’ ” dikecupnya singkat bibirku

Aku merasakan bahagia sambil memeluk tubuh telanjangnya dan menarik nya ke arah ku

“ ’cuphh …’ ngomong-ngomong… aku kok bisa sampai sini sih” tanyaku sambil mengecup pipinya tanpa henti

“ihhh… udah deh jangan dikecup mulu…”

“sebenarnya aku ngikutin kamu dari awal… aku mau mastiin kamu ga kenapa-napa… eh kamunya pingsan… jadi pas kamu pingsan aku bawa kesini naik mobil soalnya kalau naik motorkan susah bareng kawan kamu… trus pas sampai sini aku bersihin deh luka-luka kamu, dan nungguin kamu dari situ tuh” jawabnya kemudian menunjuk meja belajarnya

“duhh.. kamu ini baik banget sih… padahal aku itu jahat… aku ga baik buat kamu… aku malu tau vannn..” ucapku jujur soal perasaanku saat ini

“ihh aku tuh sayang banget sama kamu begoo… jadi jangan merasa gaenakan gitu lah… aku sedih…” jawabnya

“yaudah makasih ya vannn…” balasku sambil mencolek hidungnya

“isshhh… kamu ini gatel banget sih… centilllll…” balasnya balik sambil mencubit lembut lenganku

“ga perlu makasih… aku ikhlas dan tulus pake banget untuk nolongin kamu… jadi kalau kamu ada masalah lari aja datang ke aku yaa… dalam kondisi apapun aku pasti ada buat kamu…” jawabnya mantap menirukan jawbanku dulu padanya saat menolongnya, sambil mengarahkan wajah nya ke arah ku

“iyadeh vandela cantik… ” gombalku padanya

“dihhh gombalnya jiji bangetttt…” ucapnya dengan imutt yang membuatku gemas

“ohh iya motor aku gimana??...” tanyaku padanya saat mengingat motor ku

“ohh itu tadi dianterin sama jaya… sekalian mau jumpain adek kamu kali tuh hihihi” goda vandela padaku karena dia juga tahu kalau jaya sebenarnya sudah lama menyukai dinda, mungkin juga sudah cinta. Tapi jaya selalu berusaha menutupi dariku walau aku sudah tahu, mungkin ingin agar pertemanan kami tetap akur karena sering sekali jaya mencoba serius mendekat wanita lain namun selalu gagal karena hatinya tidak bisa berbohong, walau dia pernah pacaran itupun paling lama hanya berjalan 6 bulan. Oh ya memang saat ini jaya juga sedang dekat dengan seorang wanita, aku menganggap dan mengatakan dia sebagai pacar jaya hanya sebagai sugesti agar jaya bisa serius dengan wanita itu, karena bagaimanapun aku tidak tega dia menjalani hubungan tanpa kejelasan dengan jaya, karena hati jaya masih dalam tersimpan pada adikku.

Jaya tidak enak hati padaku karena dia pernah ke gep mengelus rambut adikku saat kami sma kelas 3 dan adikku kelas 1 sma, saat itu aku sebenarnya tidak marah cuma sedikit terkejut saja dan kami memang tidak bicara selama 3 hari, jadi dia memutuskan memendam rasanya demi mempertahankan persahabatan kami. Kalau aku pribadi sebernarnya tidak masalah jika memang dia serius dengan adikku karena aku tahu sikapnya yang bertanggung jawab dan penyabar, aku juga tahu dia juga kurang suka bermain dengan perempuan sewaan dan hanya ikut bermain demi menghargai kami kawannya.

Tapi biarlah nanti saatnya datang dimana jaya memiliki kesiapan dan kematangan mental untuk berbicara padaku jika ingin menggandeng adikku, karena jujur saja jaya salah satu saksi dimana aku memukul seorang yang seumuran denganku sampai kritis hanya karena menggoda dan mengusili adikku, dan dia sadar bahwa aku sangat protektif tentang permata keluarga kami itu. Mungkin dia tidak takut denganku karena bagaimana pun kami pernah bertarung dan hasilnya masih 2-2, dan aku tahu pasti alasan dia belum membicarakan ini karena dia sangat menghargai persahabatan kami dan dia sadar dia belum madiri soal finansial tanpa orang tua nya. Ya itulah jaya yang ku kenal sangat menghargai temannya
“aku lemah banget yaa…” tiba-tiba tanyaku pada vandela

“engga kok… untuk aku, kamu itu superhero ku…” jawabnya yang membuatku berbunga-bunga… karena itu bukan tanpa alasan, aku masih ingat dulu saat masa kami ospek dia pernah digoda dan hampir dilecehkan oleh senior kami. Dan karena kejadian itu nama kami berempat (FHM) langsung melejit dikampus

“hehh kamu… kenapa melamun” tanya seorang panitia ospek yang ku tau saat itu bernama ruben

“ehh engga kak saya cuma memperhatikan kakak didepan” jawab vandela menunjuk panitia yang lain yang sedang memberi pengarahan soal mengayam sedotan sebagai tugas praktek awal saat mos

“menjawab kamu??... berani menjawab kamu??...” sergah panitia bernama ruben ini

“ehh eng.. engga kak.. maaf saya salah…” jawab vandela yang sangat ketakutan karena selain takut mendapat masalah dia juga takut melihat wajah ruben yang seperti om-om itu

“sini kamu… sini..” ucap ruben sambil menarik tangan vandela keluar barisan

“ehh.. saya mau dibawa kemana kak??... jangan kak saya takut…” jawab vandela karena ketakutan… aku disitu sebenarnya tidak terlalu peduli, tapi karena panggilan tian membuatku mau tidak mau jadi memperhatikan perilaku semena-mena dari panitia ospek bajingan itu

Tak berapa jauh dari kami karena barisan kami paling ujung dan belakang aku bisa mendengar suara ketakutan vandela, dan yang membuatku tidak nyaman adalah tangan ruben yang sudah merangkul dia dan menariknya ke arah toilet, dan yang paling bangsat adalah panitia lain yang melihat itu seakan cuek entah karena takut atau apa, karena memang muka ruben sudah seperti om-om

Tiba-tiba saja tangan menjijikan ruben diarahkannya ke dada vandela yang sudah sangat ketakutan itu, untung tangan nya masih sempat ditahan vandela, ruben yang melihat perlawanan vandela langsung mengeratkan rangkulannya sehingga membatasi dengan sangat seluruh pergerakan vandela. Aku yang naik pitam tanpa pikit panjang langsung berlari ke arah ruben dan melompat lalu menunjangnya tepat di tengkuk lehernya sehingga dia terjungkal kedepan dan jatuh duluan bagian muka. Vandela yang saat itu dirangkulnya dan hendak jatuh, namun dengan sigap ku tangkap, dan entah kenapa dengan reflek vandela lantas memelukku dengan tangis ketakutan sehingga dia sendiri tidak sempat melihat mataku, dia hanya menutup matanya dan memelukku dengan erat. Ruben pun mulai bangkit dengan ada darah yang turun dari jidat nya mungkin karena bergesekan dengan tanah

“woi anak baru bangsatt… mau mati lo yaa…” bentaknya padaku, dia pikir aku gentar hanya dengan bentakan seperti itu?? Hahahah dasar sampah

“dasar sampah… menyentuh cewek tanpa izin itu sampah biar lu tau…cuihh…” geramku padanya dan meludah didepan mukanya

“lo anak baru sok jagoan, gada yang berani nantang gua selama ini bangsattt” teriaknya sambil berlari ke arah ku hendak menghantam

Belum sampai 4 langkah dia berlari, dengan sigap 2 orang temanku tian dan jaya langsung melompat dan mengarahkan tunjangan kaki mereka kearah dada ruben dengan serempak, dan ruben yang mendapat serangan itu hanya bisa terjungkal sejauh 4-5 meter kebelakang. Sebenarnya bukannya aku tidak mau menghadapi ruben sendiri tapi pelukkan vandela yang belum mengendur sedikitpun membuatku sulit bergerak, sehingga kedua kawanku yang menyadari itupun langsung bergerak tanpa ku minta. Memang ini lah namanya sahabat sehingga chemistry kami sudah menyatu karena sering melewati pertarungan bersama.

Para panitia ospek yang lain hanya memperhatikan dari jauh karena takut, padahal entah apa yang mau di takuti dari seorang sampah seperti ruben, mereka hanya diam menonton sampai satpam dan para dosen datang menghampiri kami, dan melerai temanku yang menghajar ruben. Dan begitulah akhir kisah hari itu, dimana ruben DO dari kampus ternama itu, dan baru ku ketahui kalau dia mahasiswa semester 16, dasar pemalas pikirku.

Sebenarnya kami bertiga juga mau langsung dikeluarkan dari kampus, namun karena pengaruh orangtua ku dan jaya yang pernah menempuh pendidikan disini dan setelah mendengar cerita dari vandela kami tidak jadi dikeluarkan hanya di suruh membersihkan lapangan kampus, huhhh sudah kayak anak sma saja kami dibuat

“udah bisa dilonggarin pelukannya?..” ucapku lembut pada vandela yang masih menutup matanya, dia hanya menggeleng saja. walau dia sudah tidak menangis tapi dia masing enggan untuk membuka mata

Mulai dari situ aku sebenarnya sudah sedikit menyukai aroma tubuhnya, saat itu aku berfikir aroma ini adalah aroma parfum, hingga aku tahu bahwa itu memang aroma tubuh aslinya saat kami pertama melakukan hubungan sex

“banyak yang lihat lohh… apaengga malu??... kalau aku sih jelas enggak hehehe…” tanyaku sedikit bercanda agar dia lebih rileks

“hmmm.. bodo…” jawabnya ketus yang membuatku gemas karena dia masih bisa ketus dengan keadaan begini sambil tutup mata

“imut banget sih kamu… boleh aku peluk balik nggak?..” tanyaku sambil mencoba peruntungan hehehe

“ihhh… masih bisa gombal ya kamu… ngerusak momen sedih orang aja tau…” jawabnya yang sekarang membuka mata dan melihatku dengan seksama yang membuatnya semakin menggemaskan hahahaha

“yaudah jangan marah-marah ya… kamu tambah cantik tau kalau marah gitu…” ucapku sambil mulai memeluknya balik dan mengelus kepalanya

Lalu dia membalas erat pelukku dan sekitar 3 menit kemudia melonggarkan pelukkannya, lalu dia menegadah ke atas untuk melihat wajahku

“makasih yaa… sekali lagi makasih… aku gatau apa yang bakal terjadi kalau gada kamu…” ucapnya

“udah demi kamu aku ikhlas dan tulus kok ga perlu bilang terima kasih” balasku

“iyaa… pahlawan” ucapnya lirih sambil menurunkan pendangannya, namun kata-katanya masih terdengar cukup jelas dan aku tidak mau membalasnya takut dia malu atau tidak enak hati

Ohh iya saat itu mada berada jauh dari kami karena berbeda jurusan, sehingga dia telat mendapat info dan menjadi kesal sendiri karena kami tidak melibatkannya, ya memang mada adalah penggila pertarungan hahaha. Dan sejak itulah kedekatanku dan vandela terjalin hingga dua bulan kemudian kami jadian dan sebulan setelahnya dia memberikan kehormatannya padaku untuk ku nikmati, walau aku sudah melarangnya karena belum tentu aku nanti jadi suaminya. Soal hal seperti ini aku memang bukan tipe pemaksa atau mengancam pasangan demi mendapatkan kepuasan, aku hanya mau jika pasanganku siap dan sukarela. Dan vandela memberikannya karena rasa cintanya yang tulus walau belum pasti kami akan bersama atau tidak nantinya.

“superhero apaan?.. lah gini aja aku kalah” jawabku atas pujiannya tadi

“mau kamu kalah seribu kali lagi pun, kamu tetap pahlawanku… tetap raja dihatiku… dan aku milikmu…” jawabnya yang membuatku terbang keawang-awang.

Padahal impian semua pria memiliki wanita cantik seperti vandela, dengan tubuh proprosional dan menggoda serta sebuah berkah aroma tubuh seperti vanilla yang menyegarkan yang tidak dimiliki orang lain. Bahkan pernah satu kali kami touring selama dua hari dan dia tidak mandi sama sekali tapi yang terjadi malah aroma vanilanya semakin menguat membuatku tak bisa berkata apa-apa

“ihh.. sejak kapan sih kamu belajar gombal gitu?..” goda ku padanya

“iisshhh… aku tuh ga gombal… aku serius tauuu!!” ucapnya gemas kemudia memukul lenganku denga lembut

“iya… iya makasih ya vann syang”

“iya bagas sayang ” balasnya

Dan aku pun bermalam dirumah vandela, tidur bersamanya lagi di ranjang yang sama, menikmati aroma vanilanya sepanjang malam membuat semua luka ditubuhku menjadi seperti terobati dan nyeri pada tubuhku juga seperti hilang. hahhh... kami memang putus, tapi vandela tetap milikku.
 

Similar threads

Balasan
384
Dilihat
144.956
Balasan
331
Dilihat
356.539
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd