BlackDestiny
Semprot Addict
- Daftar
- 6 Aug 2018
- Post
- 468
- Like diterima
- 76
Ini thread pertama gw, sekaligus cerita pertama. Semoga gk repost, karena ini hasil fantasy ane. Kalo ada kemiripan maaf, karena namanya fantasy, dan pasti ada sumber fantasy. Ane upload dan bust di hp, jadi sori berantakan. Akhir kata, selamat membaca
Tahun 21xx
Kehidupan Keras
Pada tahun ini, tempat yang kita kenal sebagai rumah kita, sudah tidak seperti yang kita harapkan lagi, sudah berbeda sekali dengan yang kita lihat sekarang. Pada zaman ini, sudah tidak ada lagi yang namanya moral, kehidupan sudah kacau, jumlah perempuan sudah berbanding sangat jauh dengan laki laki. Meskipun pengetahuan sudah jauh lebih maju dari zaman dulu, tetapi itu juga mengubah cara berpikir orang-orang pada tahun 21xx. Cara mereka bekerja juga sudah tidak memikirkan bagaimana caranya, yang penting mereka bisa membawa pulang uang gaji mereka untuk kebutuhan mereka. Hampir sama dengan orang-orang kebanyakan, yaitu Ricky, seorang pria berusia 24 tahun yang mempunyai kisah mirip dengan orang-orang lain. Jangan dibayangkan masih banyak pekerjaan yang sama dengan pekerjaan pada awal tahun 2xxx, pada masa ini, banyak sekali orang yang sudah putus asa dan menjual dirinya hanya untuk bertahan hidup. Ricky mempunyai seorang kekasih bernama Regina yang berumur 22 tahun. Ya, dia adalah Regina. Mereka berdua memang sama-sama bertahan dengan kondisi dunia yang sangat tidak menguntungkan bagi mereka. Kenapa tidak menguntungkan? Karena mereka terlahir sebagai anak dari orang biasa, alias menengah kebawah. Dalam hal ini, dunia sangat tidak menguntungkan bagi mereka, karena pada saat mereka hidup, dunia memandang hanya orang-orang kaya saja, karena kekayaanlah yang menimbulkan kekuasaan.
Ricky dan Regina sama-sama bertahan hidup dengan bekerja yang bisa dibilang sangat-sangat menguras tenaga. Kenapa? Karena bagi para pekerja, dibelahan bumi manapun, sudah tidak adalagi keadilan bagi para pekerja, karena para orang kayalah yang berkuasa dan memiliki hak untuk melakukan apapun, termasuk gaji, jam kerja, dan juga… hidup mereka. Sehari-harinya ricky adalah seorang pekerja kasar untuk pembuatan sebuah project milik seorang pengusaha kaya raya. Setiap hari hidupnya bergantung dari pekerjaannya ini yang sangat melelahkan. Ia berharap suatu saat bisa menjadi kaya raya supaya bisa keluar dari kehidupan seperti ini, untuk bisa hidup bahagia dengan kekasihnya. Supaya kekasihnya juga bisa keluar dari pekerjaannya tersebut. Ya, pekerjaannya. Ricky berharap supaya kelak Regina bisa keluar dari tempat prostitusinya, tempat ia menjajakkan dirinya sebagai pelacur kelas menengah. Regina termasuk perempuan yang beruntung, karena walaupun dia bukanlah seorang perempuan dari keluarga yang kaya, tetapi dia bisa menjaga diri dan mengolah tubuhnya seperti anak perempuan dari keluarga yang kaya. Memiliki tinggi badan yang seperti rata-rata perempuan pada umumnya, 165cm dan memiliki berat badan 55kg. Memiliki buah dada yang cukup menantang yakni 34c. Dengan modal bentuk badan seperti ini membuat Regina cukup mudah mendapatkan pekerjaannya sebagai pelacur dengan kelas menengah.
Pelacur pada zaman ini dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas atas dengan sebutan pelacur kelas S, pelacur kelas menengah atau disebut pelacur kelas A, dan juga pelacur kelas bawah atau yang sering disebut dengan pelacur kelas E. Untuk pelacur kelas S hanya bisa mendapatkan title ini untuk orang kaya saja, karena hanya orang kayalah yang dapat membuat bentuk tubuh dan memoles mukanya hingga menjadi secantik bibidari dengan uangnya. Tidak semua orang di kalangan atas atau kalangan orang kaya dapat menjadi pelacur kelas atas, banyak sekali prosesnya hingga bisa menjadi profesi yang paling diincar wanita pada waktu itu. Untuk pelacur kelas dua atau pelacur kelas A, didominasi oleh kalangan rakyat biasa yang mempunyai anugerah cukup besar, dari bentuk tubuh hingga wajah. Pelacur kelas ini, biasanya memiliki service yang jauh lebih baik daripada pelacur kelas satu atau kelas S, walaupun bentuk tubuh dan wajah mereka jauh dari kelas S karena masalah finansial. Karena mereka sadar bahwa dengan kekurangan dari fisiknya, mereka harus mempunyai strategi untuk memikat para tambang emas tersebut yaitu dengan memiliki service yang lebih baik. Untuk pelacur kelas S dan kelas A biasanya paling sering dinikmati oleh para orang kaya, pebisnis, maupun para petinggi, karena harga mereka yang sangat mahal. Untuk para pekerja kelas E biasanya hanya dinikmati oleh para kalangan pekerja kelas bawah seperti Ricky. Ada juga beberapa pekerja kelas bawah yang secara kebetulan memiliki nasib mujur seperti Ricky, bisa memiliki kekasih yang menjadi pelacur kelas A, yang artinya memiliki tubuh dan kemampuan ranjang yang jauh lebih baik daripada pekerja kelas E. Tetapi memang alangkah sialnya mereka apabila mereka sedang berisitirahat dengan sang kekasih, dan ada orang kaya yang mau memakai istri mereka, para lelaki ini hanya bisa menelan ludah melihat orang-orang kaya tersebut memakai kekasih mereka di hadapan mereka, karena memang pada saat itu profesi ini menjadi profesi paling diidam-idamkan, karena memiliki bayaran yang bisa membuat mereka bertaham hidup dengan layak. Tetapi untuk hal itu harus dibayar mahal, ketika para pelanggan sudah mengontak mereka untuk meminta service, maka mereka harus mau melayani mereka, ntah di pagi, siang, sore, ataupun malam. Mereka harus menurut dan mengikuti kata-kata orang kaya tersebut. Karena pelacur kelas S dan A adalah memiliki harga yang sangat mahal, maka saat dikontak oleh para pelanggan, mereka harus mendatangi mereka di kediaman mereka, atau bila mereka beruntung, merekalah yang akan dihampiri di kediaman mereka. Seperti pada waktu itu..
“Aaahh.. aaaaaahhh.. aaaaaaahhhh..” jerit Regina pelan.
“Kenapa Re? Hehehe.. enak ya? Aku udah mau keluar nih” jawab seorang pria yang berusia sekitar 50 tahunan itu
“enak banget omm… keluarin aja om, aku udah gak tahan” jawab Regina
Plak plak plak plak.., bunyi adu kelamin mereka berdua cukup kencang, tanpa ada suara yang lain, si tua bangka itu tengah memacu birahi untuk menuntaskan apa yang telah dimulai dari awal..
“Re, coba liat itu pacarmu, kasian sekali dia, Cuma bisa ngeliat aku make kamu kayak gini. Gak kamu suruh coli aja dia? Sambil dia liatin kita? HAHAHAHAHA” kata lelaki tua itu kepada Regina di dekat Ricky. Ya.. di dekat Ricky, memang tadi saat Regina di telepon oleh lelaki ini, Regina sedang di apeli oleh Ricky, yang memang kebetulan tempat ricky bekerja dekat dengan rumah Regina. Bukan Ricky tidak ingin marah melihat kekasihnya digarap oleh orang lain, tetapi Ricky sadar, dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghadapi orang kaya ini.
“aaaaaahhh.. ter.. aaaahhh.. serah.. om.. aja.. aaahhh…. Udah mau sampe ooommm” jawab Regina terengah engah ke orang tua tersebut.
“Sialan tua bangka ini, apa kuhabisi saja orang ini? Ah.. tidak-tidak, aku tidak bisa melakukannya, hanya bisa membocorkan identitasku saja nanti.” Kata Ricky dalam hati
“Heh bocah ingusan, kau sudah dengar kata-kata pacarmu kan? Kasihan aku melihatmu hanya bisa melihat kekasihmu aku pakai ini, HAHAHAHAHAHA” kata orang orang tua itu kepada Ricky.
Regina melihat Ricky dengan tatapan iba. Regina iba kepada Ricky karena walaupun Ricky adalah kekasihnya, tetapi ia harus melihat dirinya sedang “bekerja” bersama dengan client langganannya. Ia tidak tega Ricky harus melihatnya, karena rasa sayangnya kepada Ricky dan ia telah memberikan semua yang ia punya kepada kekasihnya itu sebagai tanda cinta, begitu juga sebaliknya, Ricky juga sudah berusaha memberikan semua yang ia bisa berikan kepada Regina, memberitahukan semuanya kepada Regina, tentang keluarga, kondisi keuangan, dan pekerjaannya. Hanya saja ada sesuatu yang Regina tidak tahu dari Ricky, yaitu pekerjaan sampingan yang tidak diketahui oleh Regina.
“Kenapa kau melihat kami seperti itu hah? Oooh.. Hey Re, coba lihat itu titit kekasihmu, bisa-bisanya tititnya tegang melihat kekasihnya digarap seperti ini HAHAHAHAHA”. Tawa puas orang tua itu sambil melihat Ricky.
“Sab.. aaah.. sab.. ar ya.. aaaahhh… sayang, nan.. ti.. aaahh.. pas.. aaahh om” kata Regina yang ingin memberitahukan sesuatu kepada kekasihnya itu.
“sabar apa sayang? Ooh, mungkin gini ya, “ plak plak plak, suara mereka sama-sama memburu dam diiringin suara kedua selangkangan saling bertemu.
“Mungkin maksudnya sabar ya Ricky, aku garap dulu kekasihmu, nanti kamu pakai setelah ini, tenang aja, kamu tinggal masukin aja kok, sudah licin.. huaaaah” kata-kata om itu
“emmmhh.. om.. sampee..” erang Regina kepada om itu
Keduanya mulai memperlambat gerakan selangkangan mereka, terutama Regina, badannya mulai bergerak tak karuan karena orgasme yang didapatnya.
Setelah puas mengeluarkan cairan cinta mereka berdua, Regina dan pelanggannya mulai mengatur nafas karena tersengal-sengal karena melakukan aktivitas ranjang tersebut. Setelah selesai mengatur nafas, om tersebut sebenernya ingin beranjak, tetapi muncul pikiran iseng yang ada di kepalanya untuk mengerjai kekasih Regina tersebut. Tiba-tiba dipandangnya ke arah selangkangan Ricky yang sudah jelas-jelas tegang karena menonton adegan tersebut, lalu tersenyum dan berkata..
“heh, bocah ingusan, siapa namamu?” tanya orang tua itu kepada Ricky dengan nada mengejek
“Saya Ricky tuan” sahut Ricky terhadap pertanyaan orang tua tersebut
“Oh.. jadi namamu Ricky, aku mau tahu, apakah kemampuan “adikmu” itu selalu seperti itu? Tidak ada sopan santun sama sekali. Kekasihmu banting tulang untuk membantu hidupmu, kamu bisa-bisanya tegang melihat kekasihmu kerja.” Kata orang tua itu.
Mendengar hal itu Regina tersenyum tipis dan melihat ke arah selangkangan Ricky yang sudah daritadi ditahan oleh tangannya sendiri, dengan maksud supaya bisa kembali tertidur.
“Sayang, bentar ya.. ini si om udah booking mahal-mahal, aku gak mau kecewain dia, ini kan buat hidup kita juga nanti sayang.” Ujar Regina kepada Ricky
“Ya sudah, aku mau tunggu dulu diluar ya sayang.” Jawab Ricky kepada Regina
Setelah itu, Ricky keluar dari ruangan tersebut, mukanya tampak kecewa. Ya ia sangat kecewa, karena seharusnya hari ini dia memiliki janji apel dengan Regina, dan seharusnya bisa melampiaskan emosinya yang sudah terbendung selama berhari-hari karena capek bekerja. Ia ingin sekali menuntaskannya, tetapi mau bagaimana lagi, orang tua yang bernama Tedja ini adalah orang paling kaya nomor 1 di negara ini, bahkan ia memasuki urutan 5 terbesar di dunia. Ricky sadar, hidup Regina dan hidupnya sangat-sangat tertolong olehnya. Papa T, itu adalah julukan para pelacur untuk dirinya. Papa T termasuk orang yang baik hati diantara para pengusaha lain, karena jika para konglomerat lain ingin memiliki pemuas nafsu yang baru, maka mereka tidak segan-segan langsung menjadikan perempuan tersebut sebagai hak miliknya. Mereka tidak peduli apakah perempuan tersebut adalah istri para pekerja atau bukan. Karena para pengusaha tersebut sangat menghormati pengusaha satu sama lain, sehingga incaram mereka adalah istri para pekerja. Bagi mereka pada saat itu, para pekerja hanyalah sebuah alat untuk mewujudkan impian dan cita-cita mereka. Tidak jarang banyak pekerja yang mempunyai istri sangat cantik, dan memiliki body yang sangat menggiurkan. Tetapi alangkah sialnya para pekerja tersebut apabila kelebihan istri mereka tersebut tercium oleh para orang kaya itu, karena mereka harus rela membagi istri mereka untuk menjadi pemuas nafsu para pekerja. Para pekerja ini tidak berani untuk melawan, selain mereka sangat membutuhkan uang dari mereka, pekerjaan lelaki pekerja memang bisa dibilang berada di kasta paling bawah pada waktu itu. Tidak jarang para istri yang bekerja sebagai pelacur mempunyai gaji yang lebih besar daripada sang suami, sehingga tak jarang banyak kehidupan para lelaki ditanggung oleh sang istri. Karena perbedaan gaji mereka adalah 1:5, itu baru untuk para pelacur kelas paling rendah, bila dibandingkan dengan kelas Regina, angka perbandingannya akan jauh lebih besar lagi, apalagi dengan kelas S.
Setelah keluar dari ruangan Ricky bergumam..
“Ck.. sial kalau sudah begini, aku cuma dapet bekas pakenya lagi nih. Apa dia gak kecapean ya? Udahlah coli aja” gumam Ricky.
Setelah itu Ricky berjalan ke arah kamarnya yang kosong. Di tempat Regina ini terdapat 3 kamar tidur. 2 kamar tidur kecil dan juga 1 kamar tidur besar. Kamar tidur besar memang dipakai oleh Regina, untuk berbagai hal. Apabila sang kekasih datang, maka Regina akan menyambutnya di kamar ini, sedangkan 2 kamar lain adalah kamar para tamu. Setelah di dalam kamar Ricky langsung meloloskan celana yang dipakai terpampang penisnya yang sudah tegak dan keras, dan langsung dikocoknya pelan-pelan, sembari membayangkan kejadian tadi yang dilihatnya.
“Ah.. ah..” suara erangan Ricky saat mengocok penisnya sambil memejamkan mata.
Saat baru mulai mengocok penisnya, tiba-tiba Regina masuk dan terkejut dengan adegan yang dilihat olehnya sendiri.
“Sayang? Kok kamu malah ngocok sendiri sih?” tanya Regina dengan wajah dan nada kecewa.
Terlihat Ricky sangat kaget dan langsung melepas tangan dari penisnya.
“Eh sayang, aku..” kata Ricky terbata-bata.
“Kamu gimana sih? Aku capek-capek kerja, kamu gak ngerti banget? Udah disuruh tunggu juga, sebel deh. Kan aku juga lakuin buat kamu juga.” Kesal Regina kepada Ricky dengan nada cukup keras.
Seketika itu juga Papa T muncul dan bertanya kepada mereka “kenapa ini? Kenapa kamu marah-marah dengan kekasihmu?”
“Ini om, aku susah-susah kerja, layanin om, dia malah ngocok sendiri. Bukannya disimpen buat aku nanti” gerutu Regina kepada Papa T.
“Hahahahaha.. ya sudah, itu wajar. Lelaki mana yang tahan lihat badan kayak kamu? Hmm? Bahkan kekasihmu sendiri aja gak tahan, padahal kalian sudah hidup bersama sama selama beberapa tahun.” Ucap papa T kepada Regina dan Ricky.
Setelah terjadi percakapan yang singkat, papa T mengajak Ricky dan Regina untuk berbincang-bincang. Diluar dari sifatnya yang suka dengan perempuan muda, papa T adalah orang yang sangat baik jika dibandingkan dengan para bajingan yang ada diluar sana. Ia tidak seenaknya mengambil para pelacur tersebut, ia masih memikirkan apakah pelacur itu mempunyai kekasih atau tidak. Maka dari itu, ia hanya memiliki sedikit saja istri, tidak seperti para lelaki hidung belang lain yang kaya, mereka bisa memiliki lebih dari 5 istri, dan memang orang kaya sangat berkuasa, dan pada pekerja tidak memiliki hak apapun untuk itu. Saat sedang berbincang-bincang papa T bertanya kepada Ricky tentang kehidupannya. Sekedar untuk basa basi. Setelah mendengar cerita mengenai kehidupan Ricky, papa T cukup tertarik untuk menjadikannya anak buahnya di tempat ia memiliki usaha, yaitu untuk menjaga tempat usahanya, karena dari cerita yang ia tangkap, Ricky dulunya adalah seorang preman yang sering dibayar untuk menghabisi orang-orang. Setelah itu papa T berkata..
“aaah.. enak sayang.. Ricky.. aaahh..” tak kuasa papa T ingin menawarkan pekerjaan untuk Ricky, tetapi mulutnya lebih banyak mengeluarkan erangan, kenapa? Karena batang kemaluan milik Papa T sedang dihisap dan disedot kuat oleh Regina.
Melihat hal ini, Ricky hanya bisa menahan nafsunya saja, sejak tadi ia gagal mengeluarkann cairan penenangnya, kali ini ia harus melihat Regina memuaskan clientnya lagi.
Sambil menarik kepala Regina, ia menuntun Regina untuk duduk batang kemaluannya menghadap Ricky sambil meremas buah dada Regina dan menawarkan pekerjaan untuk Ricky.
“nah, kalau begini kan lebih tenang.” Kata papa T. “Jadi begini, aku ingin kamu bekerja untukku, untuk mengelola bisnisku, tenang saja, aku akan memberikan gaji yang besar, ya ini untuk menolong kamu dan Regina, setidaknya kamu harus berterima kasih kepada pacarmu, kalau dia sering menolak pekerjaan dariku seperti orang lain, mungkin aku tidak akan berbaik hati.” Lanjut papa T.
Mendengar hal itu, Ricky langsung berkata “baik, saya mau.”
Bersambung…
Tahun 21xx
Kehidupan Keras
Pada tahun ini, tempat yang kita kenal sebagai rumah kita, sudah tidak seperti yang kita harapkan lagi, sudah berbeda sekali dengan yang kita lihat sekarang. Pada zaman ini, sudah tidak ada lagi yang namanya moral, kehidupan sudah kacau, jumlah perempuan sudah berbanding sangat jauh dengan laki laki. Meskipun pengetahuan sudah jauh lebih maju dari zaman dulu, tetapi itu juga mengubah cara berpikir orang-orang pada tahun 21xx. Cara mereka bekerja juga sudah tidak memikirkan bagaimana caranya, yang penting mereka bisa membawa pulang uang gaji mereka untuk kebutuhan mereka. Hampir sama dengan orang-orang kebanyakan, yaitu Ricky, seorang pria berusia 24 tahun yang mempunyai kisah mirip dengan orang-orang lain. Jangan dibayangkan masih banyak pekerjaan yang sama dengan pekerjaan pada awal tahun 2xxx, pada masa ini, banyak sekali orang yang sudah putus asa dan menjual dirinya hanya untuk bertahan hidup. Ricky mempunyai seorang kekasih bernama Regina yang berumur 22 tahun. Ya, dia adalah Regina. Mereka berdua memang sama-sama bertahan dengan kondisi dunia yang sangat tidak menguntungkan bagi mereka. Kenapa tidak menguntungkan? Karena mereka terlahir sebagai anak dari orang biasa, alias menengah kebawah. Dalam hal ini, dunia sangat tidak menguntungkan bagi mereka, karena pada saat mereka hidup, dunia memandang hanya orang-orang kaya saja, karena kekayaanlah yang menimbulkan kekuasaan.
Ricky dan Regina sama-sama bertahan hidup dengan bekerja yang bisa dibilang sangat-sangat menguras tenaga. Kenapa? Karena bagi para pekerja, dibelahan bumi manapun, sudah tidak adalagi keadilan bagi para pekerja, karena para orang kayalah yang berkuasa dan memiliki hak untuk melakukan apapun, termasuk gaji, jam kerja, dan juga… hidup mereka. Sehari-harinya ricky adalah seorang pekerja kasar untuk pembuatan sebuah project milik seorang pengusaha kaya raya. Setiap hari hidupnya bergantung dari pekerjaannya ini yang sangat melelahkan. Ia berharap suatu saat bisa menjadi kaya raya supaya bisa keluar dari kehidupan seperti ini, untuk bisa hidup bahagia dengan kekasihnya. Supaya kekasihnya juga bisa keluar dari pekerjaannya tersebut. Ya, pekerjaannya. Ricky berharap supaya kelak Regina bisa keluar dari tempat prostitusinya, tempat ia menjajakkan dirinya sebagai pelacur kelas menengah. Regina termasuk perempuan yang beruntung, karena walaupun dia bukanlah seorang perempuan dari keluarga yang kaya, tetapi dia bisa menjaga diri dan mengolah tubuhnya seperti anak perempuan dari keluarga yang kaya. Memiliki tinggi badan yang seperti rata-rata perempuan pada umumnya, 165cm dan memiliki berat badan 55kg. Memiliki buah dada yang cukup menantang yakni 34c. Dengan modal bentuk badan seperti ini membuat Regina cukup mudah mendapatkan pekerjaannya sebagai pelacur dengan kelas menengah.
Pelacur pada zaman ini dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas atas dengan sebutan pelacur kelas S, pelacur kelas menengah atau disebut pelacur kelas A, dan juga pelacur kelas bawah atau yang sering disebut dengan pelacur kelas E. Untuk pelacur kelas S hanya bisa mendapatkan title ini untuk orang kaya saja, karena hanya orang kayalah yang dapat membuat bentuk tubuh dan memoles mukanya hingga menjadi secantik bibidari dengan uangnya. Tidak semua orang di kalangan atas atau kalangan orang kaya dapat menjadi pelacur kelas atas, banyak sekali prosesnya hingga bisa menjadi profesi yang paling diincar wanita pada waktu itu. Untuk pelacur kelas dua atau pelacur kelas A, didominasi oleh kalangan rakyat biasa yang mempunyai anugerah cukup besar, dari bentuk tubuh hingga wajah. Pelacur kelas ini, biasanya memiliki service yang jauh lebih baik daripada pelacur kelas satu atau kelas S, walaupun bentuk tubuh dan wajah mereka jauh dari kelas S karena masalah finansial. Karena mereka sadar bahwa dengan kekurangan dari fisiknya, mereka harus mempunyai strategi untuk memikat para tambang emas tersebut yaitu dengan memiliki service yang lebih baik. Untuk pelacur kelas S dan kelas A biasanya paling sering dinikmati oleh para orang kaya, pebisnis, maupun para petinggi, karena harga mereka yang sangat mahal. Untuk para pekerja kelas E biasanya hanya dinikmati oleh para kalangan pekerja kelas bawah seperti Ricky. Ada juga beberapa pekerja kelas bawah yang secara kebetulan memiliki nasib mujur seperti Ricky, bisa memiliki kekasih yang menjadi pelacur kelas A, yang artinya memiliki tubuh dan kemampuan ranjang yang jauh lebih baik daripada pekerja kelas E. Tetapi memang alangkah sialnya mereka apabila mereka sedang berisitirahat dengan sang kekasih, dan ada orang kaya yang mau memakai istri mereka, para lelaki ini hanya bisa menelan ludah melihat orang-orang kaya tersebut memakai kekasih mereka di hadapan mereka, karena memang pada saat itu profesi ini menjadi profesi paling diidam-idamkan, karena memiliki bayaran yang bisa membuat mereka bertaham hidup dengan layak. Tetapi untuk hal itu harus dibayar mahal, ketika para pelanggan sudah mengontak mereka untuk meminta service, maka mereka harus mau melayani mereka, ntah di pagi, siang, sore, ataupun malam. Mereka harus menurut dan mengikuti kata-kata orang kaya tersebut. Karena pelacur kelas S dan A adalah memiliki harga yang sangat mahal, maka saat dikontak oleh para pelanggan, mereka harus mendatangi mereka di kediaman mereka, atau bila mereka beruntung, merekalah yang akan dihampiri di kediaman mereka. Seperti pada waktu itu..
“Aaahh.. aaaaaahhh.. aaaaaaahhhh..” jerit Regina pelan.
“Kenapa Re? Hehehe.. enak ya? Aku udah mau keluar nih” jawab seorang pria yang berusia sekitar 50 tahunan itu
“enak banget omm… keluarin aja om, aku udah gak tahan” jawab Regina
Plak plak plak plak.., bunyi adu kelamin mereka berdua cukup kencang, tanpa ada suara yang lain, si tua bangka itu tengah memacu birahi untuk menuntaskan apa yang telah dimulai dari awal..
“Re, coba liat itu pacarmu, kasian sekali dia, Cuma bisa ngeliat aku make kamu kayak gini. Gak kamu suruh coli aja dia? Sambil dia liatin kita? HAHAHAHAHA” kata lelaki tua itu kepada Regina di dekat Ricky. Ya.. di dekat Ricky, memang tadi saat Regina di telepon oleh lelaki ini, Regina sedang di apeli oleh Ricky, yang memang kebetulan tempat ricky bekerja dekat dengan rumah Regina. Bukan Ricky tidak ingin marah melihat kekasihnya digarap oleh orang lain, tetapi Ricky sadar, dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghadapi orang kaya ini.
“aaaaaahhh.. ter.. aaaahhh.. serah.. om.. aja.. aaahhh…. Udah mau sampe ooommm” jawab Regina terengah engah ke orang tua tersebut.
“Sialan tua bangka ini, apa kuhabisi saja orang ini? Ah.. tidak-tidak, aku tidak bisa melakukannya, hanya bisa membocorkan identitasku saja nanti.” Kata Ricky dalam hati
“Heh bocah ingusan, kau sudah dengar kata-kata pacarmu kan? Kasihan aku melihatmu hanya bisa melihat kekasihmu aku pakai ini, HAHAHAHAHAHA” kata orang orang tua itu kepada Ricky.
Regina melihat Ricky dengan tatapan iba. Regina iba kepada Ricky karena walaupun Ricky adalah kekasihnya, tetapi ia harus melihat dirinya sedang “bekerja” bersama dengan client langganannya. Ia tidak tega Ricky harus melihatnya, karena rasa sayangnya kepada Ricky dan ia telah memberikan semua yang ia punya kepada kekasihnya itu sebagai tanda cinta, begitu juga sebaliknya, Ricky juga sudah berusaha memberikan semua yang ia bisa berikan kepada Regina, memberitahukan semuanya kepada Regina, tentang keluarga, kondisi keuangan, dan pekerjaannya. Hanya saja ada sesuatu yang Regina tidak tahu dari Ricky, yaitu pekerjaan sampingan yang tidak diketahui oleh Regina.
“Kenapa kau melihat kami seperti itu hah? Oooh.. Hey Re, coba lihat itu titit kekasihmu, bisa-bisanya tititnya tegang melihat kekasihnya digarap seperti ini HAHAHAHAHA”. Tawa puas orang tua itu sambil melihat Ricky.
“Sab.. aaah.. sab.. ar ya.. aaaahhh… sayang, nan.. ti.. aaahh.. pas.. aaahh om” kata Regina yang ingin memberitahukan sesuatu kepada kekasihnya itu.
“sabar apa sayang? Ooh, mungkin gini ya, “ plak plak plak, suara mereka sama-sama memburu dam diiringin suara kedua selangkangan saling bertemu.
“Mungkin maksudnya sabar ya Ricky, aku garap dulu kekasihmu, nanti kamu pakai setelah ini, tenang aja, kamu tinggal masukin aja kok, sudah licin.. huaaaah” kata-kata om itu
“emmmhh.. om.. sampee..” erang Regina kepada om itu
Keduanya mulai memperlambat gerakan selangkangan mereka, terutama Regina, badannya mulai bergerak tak karuan karena orgasme yang didapatnya.
Setelah puas mengeluarkan cairan cinta mereka berdua, Regina dan pelanggannya mulai mengatur nafas karena tersengal-sengal karena melakukan aktivitas ranjang tersebut. Setelah selesai mengatur nafas, om tersebut sebenernya ingin beranjak, tetapi muncul pikiran iseng yang ada di kepalanya untuk mengerjai kekasih Regina tersebut. Tiba-tiba dipandangnya ke arah selangkangan Ricky yang sudah jelas-jelas tegang karena menonton adegan tersebut, lalu tersenyum dan berkata..
“heh, bocah ingusan, siapa namamu?” tanya orang tua itu kepada Ricky dengan nada mengejek
“Saya Ricky tuan” sahut Ricky terhadap pertanyaan orang tua tersebut
“Oh.. jadi namamu Ricky, aku mau tahu, apakah kemampuan “adikmu” itu selalu seperti itu? Tidak ada sopan santun sama sekali. Kekasihmu banting tulang untuk membantu hidupmu, kamu bisa-bisanya tegang melihat kekasihmu kerja.” Kata orang tua itu.
Mendengar hal itu Regina tersenyum tipis dan melihat ke arah selangkangan Ricky yang sudah daritadi ditahan oleh tangannya sendiri, dengan maksud supaya bisa kembali tertidur.
“Sayang, bentar ya.. ini si om udah booking mahal-mahal, aku gak mau kecewain dia, ini kan buat hidup kita juga nanti sayang.” Ujar Regina kepada Ricky
“Ya sudah, aku mau tunggu dulu diluar ya sayang.” Jawab Ricky kepada Regina
Setelah itu, Ricky keluar dari ruangan tersebut, mukanya tampak kecewa. Ya ia sangat kecewa, karena seharusnya hari ini dia memiliki janji apel dengan Regina, dan seharusnya bisa melampiaskan emosinya yang sudah terbendung selama berhari-hari karena capek bekerja. Ia ingin sekali menuntaskannya, tetapi mau bagaimana lagi, orang tua yang bernama Tedja ini adalah orang paling kaya nomor 1 di negara ini, bahkan ia memasuki urutan 5 terbesar di dunia. Ricky sadar, hidup Regina dan hidupnya sangat-sangat tertolong olehnya. Papa T, itu adalah julukan para pelacur untuk dirinya. Papa T termasuk orang yang baik hati diantara para pengusaha lain, karena jika para konglomerat lain ingin memiliki pemuas nafsu yang baru, maka mereka tidak segan-segan langsung menjadikan perempuan tersebut sebagai hak miliknya. Mereka tidak peduli apakah perempuan tersebut adalah istri para pekerja atau bukan. Karena para pengusaha tersebut sangat menghormati pengusaha satu sama lain, sehingga incaram mereka adalah istri para pekerja. Bagi mereka pada saat itu, para pekerja hanyalah sebuah alat untuk mewujudkan impian dan cita-cita mereka. Tidak jarang banyak pekerja yang mempunyai istri sangat cantik, dan memiliki body yang sangat menggiurkan. Tetapi alangkah sialnya para pekerja tersebut apabila kelebihan istri mereka tersebut tercium oleh para orang kaya itu, karena mereka harus rela membagi istri mereka untuk menjadi pemuas nafsu para pekerja. Para pekerja ini tidak berani untuk melawan, selain mereka sangat membutuhkan uang dari mereka, pekerjaan lelaki pekerja memang bisa dibilang berada di kasta paling bawah pada waktu itu. Tidak jarang para istri yang bekerja sebagai pelacur mempunyai gaji yang lebih besar daripada sang suami, sehingga tak jarang banyak kehidupan para lelaki ditanggung oleh sang istri. Karena perbedaan gaji mereka adalah 1:5, itu baru untuk para pelacur kelas paling rendah, bila dibandingkan dengan kelas Regina, angka perbandingannya akan jauh lebih besar lagi, apalagi dengan kelas S.
Setelah keluar dari ruangan Ricky bergumam..
“Ck.. sial kalau sudah begini, aku cuma dapet bekas pakenya lagi nih. Apa dia gak kecapean ya? Udahlah coli aja” gumam Ricky.
Setelah itu Ricky berjalan ke arah kamarnya yang kosong. Di tempat Regina ini terdapat 3 kamar tidur. 2 kamar tidur kecil dan juga 1 kamar tidur besar. Kamar tidur besar memang dipakai oleh Regina, untuk berbagai hal. Apabila sang kekasih datang, maka Regina akan menyambutnya di kamar ini, sedangkan 2 kamar lain adalah kamar para tamu. Setelah di dalam kamar Ricky langsung meloloskan celana yang dipakai terpampang penisnya yang sudah tegak dan keras, dan langsung dikocoknya pelan-pelan, sembari membayangkan kejadian tadi yang dilihatnya.
“Ah.. ah..” suara erangan Ricky saat mengocok penisnya sambil memejamkan mata.
Saat baru mulai mengocok penisnya, tiba-tiba Regina masuk dan terkejut dengan adegan yang dilihat olehnya sendiri.
“Sayang? Kok kamu malah ngocok sendiri sih?” tanya Regina dengan wajah dan nada kecewa.
Terlihat Ricky sangat kaget dan langsung melepas tangan dari penisnya.
“Eh sayang, aku..” kata Ricky terbata-bata.
“Kamu gimana sih? Aku capek-capek kerja, kamu gak ngerti banget? Udah disuruh tunggu juga, sebel deh. Kan aku juga lakuin buat kamu juga.” Kesal Regina kepada Ricky dengan nada cukup keras.
Seketika itu juga Papa T muncul dan bertanya kepada mereka “kenapa ini? Kenapa kamu marah-marah dengan kekasihmu?”
“Ini om, aku susah-susah kerja, layanin om, dia malah ngocok sendiri. Bukannya disimpen buat aku nanti” gerutu Regina kepada Papa T.
“Hahahahaha.. ya sudah, itu wajar. Lelaki mana yang tahan lihat badan kayak kamu? Hmm? Bahkan kekasihmu sendiri aja gak tahan, padahal kalian sudah hidup bersama sama selama beberapa tahun.” Ucap papa T kepada Regina dan Ricky.
Setelah terjadi percakapan yang singkat, papa T mengajak Ricky dan Regina untuk berbincang-bincang. Diluar dari sifatnya yang suka dengan perempuan muda, papa T adalah orang yang sangat baik jika dibandingkan dengan para bajingan yang ada diluar sana. Ia tidak seenaknya mengambil para pelacur tersebut, ia masih memikirkan apakah pelacur itu mempunyai kekasih atau tidak. Maka dari itu, ia hanya memiliki sedikit saja istri, tidak seperti para lelaki hidung belang lain yang kaya, mereka bisa memiliki lebih dari 5 istri, dan memang orang kaya sangat berkuasa, dan pada pekerja tidak memiliki hak apapun untuk itu. Saat sedang berbincang-bincang papa T bertanya kepada Ricky tentang kehidupannya. Sekedar untuk basa basi. Setelah mendengar cerita mengenai kehidupan Ricky, papa T cukup tertarik untuk menjadikannya anak buahnya di tempat ia memiliki usaha, yaitu untuk menjaga tempat usahanya, karena dari cerita yang ia tangkap, Ricky dulunya adalah seorang preman yang sering dibayar untuk menghabisi orang-orang. Setelah itu papa T berkata..
“aaah.. enak sayang.. Ricky.. aaahh..” tak kuasa papa T ingin menawarkan pekerjaan untuk Ricky, tetapi mulutnya lebih banyak mengeluarkan erangan, kenapa? Karena batang kemaluan milik Papa T sedang dihisap dan disedot kuat oleh Regina.
Melihat hal ini, Ricky hanya bisa menahan nafsunya saja, sejak tadi ia gagal mengeluarkann cairan penenangnya, kali ini ia harus melihat Regina memuaskan clientnya lagi.
Sambil menarik kepala Regina, ia menuntun Regina untuk duduk batang kemaluannya menghadap Ricky sambil meremas buah dada Regina dan menawarkan pekerjaan untuk Ricky.
“nah, kalau begini kan lebih tenang.” Kata papa T. “Jadi begini, aku ingin kamu bekerja untukku, untuk mengelola bisnisku, tenang saja, aku akan memberikan gaji yang besar, ya ini untuk menolong kamu dan Regina, setidaknya kamu harus berterima kasih kepada pacarmu, kalau dia sering menolak pekerjaan dariku seperti orang lain, mungkin aku tidak akan berbaik hati.” Lanjut papa T.
Mendengar hal itu, Ricky langsung berkata “baik, saya mau.”
Bersambung…
Terakhir diubah: