Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Aku Mama Kakak

Chapter 2
" Seriusan lu ? "

" Iya loh .... "

" Coba ketuk lagi ? "

" Ga ah ! tadikan udah ... Gantian dong "

" Eeeee.. ni bocah .... "

Tok tok tok ( Suara mengetuk pintu )

Gak ada jawaban

.
.
.

" Ehh... Jangan jangan........ "


" ........ ? ". Heran


" Gimana kalo mama ........ " ( mengisyaratkan sesuatu )


" Ahh .... Gila lu ... Jangan mikir yang aneh aneh deh ... " Ketus .

" hahahaha ... "

.
.
.
.
.

" Ya kan lu bilang udah 3 hari ga keluar kamar"

" ehh ehh gak gak ..amit amit ... lu kan juga anaknya .. gila lu ya, mikirnya kayak gitu " ( dalam hati aku sebenarnya uda panik )

" hahahaha, canda.... Kaku banget sih kayak kanebo ..wkwk... Lagian WA mama setengah jam lalu masih on kok "

" Iya sihh. Cuman kakak tu kalau ngomong suka aneh aneh deh " aku sedikit tenang .


" wkwwkw " Tawa kak Rani

Kak Rani , 4 tahun lebih tua dariku . Dia kalau diluar emang rada kalem . Cuman kalau dirumah otaknya kadang rada rada . Ngomong kadang suka g di filter

Kak Rani terus berteori yang aneh aneh soal kenapa uda 3 hari ini g keluar kamar .

Aku uda panik banget.

Gak ekspek kalau kejadiannya bakalan kayak gini . Kupikir setelah kejadian waktu itu, aku dan mama hanya canggung canggungan . Karena aku yakin banget mama juga sadar . Yah bisa jadi juga kalau dia khilaf gara gara mabok parah . Cuman ya .... Entahlah.

Karena cukup lama ga ada respon dari mama , kami pun memutuskan untuk pergi dari situ. Namun beberapa langkah ...

Ceklekkk...

Cekleekkkkk...

Saat berbalik , mama menatap ku dengan tajam dan....

PLAKKKKK!!!!

Tamparan keras melayang di pipiku .

Mama masih menatap

Aku menundukkan wajah

" Ma..... " ucap kak Rani

" Kamu lagi !!!!! Uda umur segini masih aja berkurung dikamar... Gak punya kehidupan apa ? Emang segitu depresinya gagal nikah ? "

Suara mama menggema di seluruh ruangan . Membuat kak Rani juga ikut menunduk.

Terlihat dari wajah mama yang kusam dan matanya yang lebam .

Tak berapa lama , mama kembali masuk ke kamarnya .

Begitu pintu di kunci lagi, kak Rani langsung berjalan ke arah kamarnya .

Sedang aku masih terdiam

.
.
.
.

Seminggu telah berlalu


Aku yang baru pulang dari kampus melihat mama yang duduk termenung ruang tamu .

Syukurlah , mama terlihat lebih baik dari biasanya .

Aku langsung nyamperin mama dan sujud di kakinya . Semua permintaan maaf ku ucapkan dengan penuh penyesalan. Lalu ku cium kakinya .

Dan , masih tidak ada respon darinya .

Mama kemudian menatapku dengan tajam . Membuat aku merasa takut dan berniat pergi dari situ .

Namun , momen mencekam itu berubah jadi kelucuan. Saat kak Rani yang juga baru pulang entah dari mana langsung mengikuti apa yang kulakukan.

Aku berusaha sebisa mungkin menahan tawa .

Hingga agak jauh , barulah aku cekikikan melihat kelakuan kak Rani .

Kak Rani : Ngapain lu ketawa ?

Tanyanya saat nyamperin aku .

Aku : enggak, ga papa kok hihihi ( sambil menahan tawa ) btw kakak abis dari mana ? Tumben .

Kak Rani : Yeeee. Mau tau aja ni bocah ..... Ada deh .. eh ya ... Mama uda semingguan lebih tuh kaya gitu . Kita ....bawa aja kali ya....

Aku : Husshhh... Gila lu yah... ( ucapku kesel . Lagi lagi ide kak Rani emang selalu ga ngotak . )

Kak Rani: yahh... Siapa tau aja kan dia......


" RANIIII....... !!!! "

Belum sempat kak Rani ngomong, mama memanggil kakakku .

" Ya mahhh... Bentar ... " jawab kakak dan langsung menghampiri mama .

Dari kejauhan aku mendengar mama minta di temenin keluar .

Hmmm.

Tumben nih .

Hal yang sudah jarang dilakukan mama. Hmmm syukurlah .

Malam hari .

Kak Rani langsung nyamperin kamar aku . Dia menceritakan bahwa ternyata di kenalin sama anak teman mama. Katanya sih ganteng . Cuman.... Kak Rani bilang ga srek aja .

Tengah malamnya,tepat jam 12 . Tiba tiba saja mama menelpon ku . Untung saja aku belum tidur.

Namun saat ku angkat, langsung dimatiinnya . Tapi dia mengirim pesan padaku .

" Ke kamar mama. "

Aku pun langsung bergegas.

Saat mau ku ketuk pintu , ternyata uda terbuka sedikit.

Perlahan aku masuk

Mama sudah bersandar di ranjangnya dan termenung

" Tutup lagi pintunya "

Aku menuruti perintah mama .

Berjalan perlahan sambil langsung kembali bersimpuh. Namun...

" Ngapain kayak gitu ? " tanyanya sambil menatapku . "

Tentu saja aku kaget .

" Di.... Dilan , min...ta... ma.... "

" Udah , cepetan, ga usah buang buang waktu . "

Ucap mama sambil membuka selimut di badannya .

Aku semakin kaget dong .

Dengan posisi mama yang langsung ngangkang dan mengeksploitasi bagian pribadinya .

Walau saat itu kamarnya rada gelap , mataku masih tajam akan begituan .

Mama memakai baju tidur terusan yang terbuat dari satin berwarna abu ke biruan . Dan dengan apa yang ku jelaskan sebelumnya, sudah jelas sekali kalau bagian itu tak tertutup apapun .

" NUNGGU APA LAGI !! ".

Suara mama yang agak meninggi

Aku yang langsung paham bergerak perlahan ke ranjang . Dan jantung itu berdebar kencang karena karena saking paniknya

Sambil kami saling tatap tatapan, dari sorot matanya mengisyaratkan apa yang harus dilakukan.

Saat kepala ku mendekati lembah yang di apit dua pilar , matanya pun berhenti menatapku dan memilih untuk di pejamkan .

Walau otakku masih kaget dengan apa yang terjadi, namun naluri ini sedikit demi sedikit mulai paham dan bergerak dengan sendirinya.

Slurp.

Dimulai dengan sentuhan pertama lidahku pada permukaan lembah itu .

Ahhhhh

Raung manja nan pelan itu seakan mengartikan bahwa apa yang kulakukan ini telah di setujuinya . Terlebih mama saat ini dalam keadaan sadar . Dan saat kurasakan lembah itu ternyata sudah basah . Aku bisa mengambil kesimpulan bahwa sepertinya mama kurang puas jika melakukan itu secara mandiri. Dan sebagai anaknya sudah tentu tugasku membantunya. Hehe

Ahhhh

Aku sesekali melirik ke atas , tiap kali ia meraung karena sentuhan lidahku .

Rasanya..

Hmmm..

Tak perlu dijelaskan

Produk premium memang tak bisa dilawan .

Seperti wine , semakin tua maka semakin harum dan nikmat.

Namun aku tak mau terbawa nafsuku dulu .Aku ingin melihat dan membaca situasi

Ahhhh

Hmmmm

Lantunan erangan semakin syahdu terdengar di telinga ku . Menandakan bahwa teknik yang selalu ku asah ini tidak sia sia .

Sebuah kebanggaan saat badannya yang meliuk karena saking nikmatnya jilatan dan hisapan ku ini . Walau kadang agak sesak juga saat kedua pahanya yang kadang tiba tiba mengapit kepalaku dengan kencang.

Namun.

PLAKKKK !

Tanganku di pukul mama saat ku sentuh payudaranya . Ku kira dengan ia yang meremas sendiri, maka aku berinisiatif untuk membantunya . Namun aku salah .

Tapi yah gpp . Karena setelah itu, aku masih tetap pada tugasku . Yahhh... Tak apalah. Karena terlalu berinisiatif juga tak baik .

Mama yang masih memejamkan mata sembari memainkan putingnya . Menikmati setiap rangsangan yang ku berikan

Hingga akhirnya .

Eeuggghhhhh !!!

Aahhhhh

Orgasme yang membuat tubuhnya mengejang. Dengan bonus tembakan dadakan menyembur wajahku .

Hahhh haahhh haahhh

Nafasnya masih tersengal sengal .

Aku tersenyum puas karena misiku sukses .

Namun .

Tiba tiba saja mama menutupi kembali tubuhnya dengan selimut dan menyampingkan tubuhnya .

" Tutup lagi pintunya "

Hanya itu ucapan mama
Lahhh

Aku kaget

Aku bingung

Akhirnya aku berjalan perlahan dan .

" Makasih... " ucapnya kembali dengan mata yang masih terpejam . Saat tanganku di knop pintu .

Kembali ke kamarku .

Aku masih bengong dengan apa yang terjadi

Namun aku bisa dapat satu kesimpulan, bahwa ........ hahaha.....

Yahhh.....

Gpp lah jadi PENJILMEK . Asal yang ku jilatin itu punyanya mama . Dan hitung hitung inilah saatnya aku berbakti pada mama . Hahaha

Dan yahhh.. beneran aja .

2 hari kemudian, di jam yang sama mama menelpon ku lagi . Namun kali ini dengan hanya beliau menatap dan membuka selimutnya , aku sudah paham.

Yang berbeda, dia kali ini di pertengahan segmen merubah posisi jadi nungging .

Dengan kepala menyentuh ranjang dan pantat yang nungging setinggi tingginya. Tubuhnya yang melengkung..hmmmmm. posisi yang sayang sekali jika hanya lidahku lah yang menyentuh area itu . Tapi yah apa boleh buat , tugas negara harus diselesaikan dengan semestinya. Tidak boleh terjadi tindakan yang tak terduga .

Setelah ia puas dengan orgasmenya , tubuh mama kembali ia selimuti . Mengartikan bahwa tugasku telah selesai.


Namun bukan hanya itu , mama yang lagi makan di meja makan tiba tiba memanggil ku .

Sudah jelas saat ia menyuruhku masuk ke bawah meja , Mau ngapain lagi coba ?

Jadi PENJILMEK lah ..

Lagi lagi , setelah puas ia beranjak sembari membawa piring ke wastafel.

Agak ngenes juga sesaat ia menatapku yang berada di bawah meja . Aku bisa membayangkan betapa kasiannya aku saat itu .

Ahhh

Walau agak random tapi tak mengapalah .

Mama juga perlahan mulai kembali seperti sedia kala . Walau sikapnya saat ini padaku seperti majikan dan pembantu . Mama memanggilku hanya saat butuh aja . Dan yang berbeda, dia kini tak lagi sering sering keluar rumah. Setiap sore kadang aku melihat ia merawat kembali tanaman di teras samping .

Malah berbanding terbalik dengan kak Rani. Ia yang sebelumnya jarang keluar, kini malah jarang dirumah . Entah apa yang ia lakukan di luar , yang jelas kayaknya ia kena mental dengan perkataan mama waktu itu .
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd