Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Aku diperkosa teman-teman adikku

Status
Please reply by conversation.
dasar fahmi curang nikmati sendiri
 
Cerita pada garis besar menceritakan Yuna diperkosa beramai-ramai oleh teman adiknya. Oleh tem an teman adiknya membawa Yuna ke Sekolah adiknya lalu di gilir di Sekolah 🏫 secara brutal tetapi adiknya tidak mengetahui kalau Kakaknya Di perkosa bergilir an oleh Teman Temannya
 
waduh ternyata pada banyak yg suka yaaa, sorry sorry baru buka. maafin ane yah gan, ane habis sakit jadi butuh waktu buat pemulihan di RS. ntar ane update lagi yaaaa.
sorry sorry sebelumnya...
 
waduh ternyata pada banyak yg suka yaaa, sorry sorry baru buka. maafin ane yah gan, ane habis sakit jadi butuh waktu buat pemulihan di RS. ntar ane update lagi yaaaa.
sorry sorry sebelumnya...
GWS suhuu ☕☕
 
waduh ternyata pada banyak yg suka yaaa, sorry sorry baru buka. maafin ane yah gan, ane habis sakit jadi butuh waktu buat pemulihan di RS. ntar ane update lagi yaaaa.
sorry sorry sebelumnya...
kirain dah di cabutt nyawa wkwkwwk semangettt broo sehat selalu
 
Bimabet
PART 3

Setelah pemerkosaan kemarin, aku bergegas mandi dan langsung tidur. Mataku bengkak karena semalaman yg kulakukan hanya menangis. Bahkan aku tak menghiraukan ketika adikku memanggilku dari ruang tengah. Yah sebegitu kacaunya aku malam itu. Dua kali aku disetubuhi oleh orang yg sama, bahkan dg gampangnya dia mengeluarkan spermanya di dalam vaginaku, yg mana pacarku saja tidak pernah mengeluarkan spermanya di dalam vaginaku saat berhubungan badan.

Hari mulai berganti, apapun keadaannya hidup harus tetap berjalan. moodku yg awalnya jelek perlahan mulai membaik. Mengingat hari ini aku diundang makan malam oleh calon mertuaku di rumahnya. Pagi ini pun aku mensugestikan diriku untuk melupakan kejadian kemarin dan selalu berpikir positif. Hingga akhirnya aku bergegas mandi untuk berangkat kerja. Hari ini aku memakai make-up yg sedikit tebal, untuk menutupi mataku yg sembab karena menangis semalaman.

Aku berangkat kerja seperti biasanya, aku isi energi positif sejak pagi hari supaya bisa menghilangkan perasaan sedih akibat kejadian semalam. Di tengah-tengah pekerjaan, aku sering mengirim pesan WA untuk pacarku supaya tidak terlalu memikirkan kejadian kemarin, “sayang, nanti aku pakai baju apa yaaa? Aku takut kelihatan jelek di hadapan papa mama kamu” seperti itulah penggalan pesan yg kukirimkan padanya.



Tak lama pacarku menjawab, “pakai baju apa aja kamu terlihat cantik kok sayang.” Jawab pacarku.

Saling berkirim pesan dg pacarku membuat mukaku memerah dan hatiku berbunga-bunga. Seolah kejadian kemarin sudah kulupakan. Aku pun tidak henti-hentinya melihat jam tanganku sambil berkata dalam hati, “jam 7 malam lama banget yaaa” seolah tidak sabar untuk bertemu calon mertuaku.

Akhirnya jam 4 pun tiba, aku bergegas pulang ke rumah untuk mempersiapkan diri. Belum sampai di rumah, ada pesan WA dari pacarku, “nanti jam 6 aku jemput yaaa...”. sontak saja langsung aku balas pesannya, “iya sayaaang”.

Aku pulang ke rumah dg wajah sumringah dan hati berbunga-bunga. Sampe di rumah, langsung bergegas mandi dan merias diri. Tak terasa sudah menunjukkan pukul 17.50. hp ku pun berbunyi, telepon masuk dari pacarku.

“Halooo yang” jawabku.

“yang, aku udah nyampe depan” kata dia.

“Oh iya bentar, aku keluar dulu yaaa” jawabku sambil bergegas keluar rumah.

Aku pun keluar, dan tak lupa aku memberi tahu adikku yg berada di lantai dua.

“enoo, mbak mau keluar dulu yaaa”

‘’iyaaaaaa” teriak adikku dari lantai dua.

Aku pun langsung menaiki mobil pacarku. setelah melihatku, sontak dia langsung memuji dandananku, “yaang, kamu cantik banget sih”. Aku pun tersipu malu, dan menjawab “ah biasa aja ih” sambil salah tingkah. Sontak pacarku langsung memegang pipiku dan mengarahkan pandanganku ke padanya dan langsung mencium bibirku. Aku pun membalas ciumannya, namun tidak beberapa lama kulepas ciumannya sambil berkata, “yang udah ah, lipstikku rusak nanti. Kalau ciuman nanti aja pas pulang yaaa”. Pacarku pun mengerti dan akhirnya mengiyakan.

Akhirnya kita bergegas menuju ke rumah pacarku. Di dalam mobil, dia berkata kalo di rumahnya juga ada Tante sama om nya, yg rumahnya terletak tidak jauh dari rumah pacarku. Katanya sekalian dikenalin. Aku pun mengangguk tanda tidak mempermasalahkan.

Akhirnya sampai di rumah pacarku, aku yg tadinya tenang, seketika berubah menjadi panik. Seperti ujian wawancara kerja rasanya. Ketika aku masuk ke dalam rumah, ternyata semua sudah berkumpul di meja makan. Seolah semua mata tertuju padaku ketika aku datang.

“nah sudah datang akhirnya yg ditunggu-tunggu. Ayok duduk” ucap mamanya pacarku.

“ayo duduk, biar kita sekalian makan” timpal papanya.

Aku pun mengangguk dan menurut apa kata mereka.

“Duuuuh Yuna cantik sekali, ga salah Jaka milih calon istri” ucap mamanya.

Aku yg semakin malu, langsung memerah wajahku sambil menjawab perkataannya, “aduh biasa aja Tante” sambil salah tingkah aku dibuatnya.

“nah Yuna, ini om dan Tante aku. Namanya om Anton sama Tante Via” ucap pacarku mengenalkan om dan tantenya.

Aku pun juga mengenalkan diri kepada om dan Tante pacarku.

“Om anton ini punya bengkel sedangkan Tante via ini guru SMA. Anaknya satu, kelas 12 SMA” kata pacarku

Aku hanya bisa mengangguk tanda aku mendengarkan kata-kata pacarku.

“yuna badannya bagus yaaa, ramping ga seperti tante. Pinter jaka kalo milih calon” celetuk tante via.

“yuna sering senam tante, makanya badanya bagus” jawab pacarku.

Aku pun juga menimpali, “nggak sering kok, seminggu sekali itupun kalo sempet” jawab aku seolah merendah.

Obrolan kami pun mengalir, sampai dimana papanya pacarku menanyai kita perihal pernikahan.

“jaka, Yuna, Sekarang papa tanya serius yaaa, kalian benar-benar yakin mau menikah?” Tanya papanya pacarku

“jaka siap pa, ma. Jaka juga udah punya penghasilan sendiri untuk hidupin keluarganya Jaka sama Yuna” kata pacarku.

Aku pun juga ikut mengiyakan apa kata pacarku, “iya om, Yuna siap lahir batin sama Jaka”

Setelah berpikir sejenak, akhirnya papanya Jaka pun memberi restu kepada kita.

“Ya sudah, kalo bener bener udah yakin. Minggu depan, Papa mau ketemu sama orangtuanya Yuna dulu. Nanti biar kita diskusiin bareng, yaa” ucap papanya pacarku.

Mendengar kalimat itu, hatiku langsung senang bukan kepalang. Batin ini serasa mau bilang, “yes, one step closer” aku pun langsung menoleh kepada pacarku dan melihat wajahnya juga terasa bahagia.

Akhirnya makan malam pun terasa panjang, karena kita semua ngobrol sampe larut malam. Jam menunjukkan pukul 21.00, aku pun pamit pulang diantar pacarku. Sepanjang jalan, tanganku memegang tangannya. Aku bener bener bahagia, dia pun demikian. Sampai depan rumahku, sebelum aku turun dari mobil, kita berciuman. Ciuman ini terasa spesial buatku, karena sudah mengantongi restu dari orang tua pacarku.

“hari sabtu besok, temenin aku bersih-bersih rumah yaaa. Sekalian benerin keran air. Papa mama lagi ke luar kota soalnya, jadi rumah sepi deh” ucap pacarku.

“iyaaa sayaang, jemput aku tapi yaaa” jawabku dibarengi anggukan kepalanya.

Aku pun turun dari mobil dan masuk ke rumah. Bahkan di dalam kamar pun aku senyum-senyum sendiri seolah tidak percaya kalau aku sebentar lagi menikah. Aku pun mencuci muka dan bergegas tidur.


Akhirnya hari sabtu pun tiba, jam 8 pagi aku dijemput pacarku menuju rumahnya. Sesampainya disana, ternyata sudah ada om anton yg sibuk membenahi keran air. Trus di halaman belakang nampak sekaleng cat lengkap dengan kuasnya.

“pagi om” sapa aku ke om anton

“yaaaa” jawab om anton tanpa menolehku, sepertinya dia fokus ke pekerjaannya membenahi keran.

“aku minta tolong om Anton untuk benerin keran, aku ga bisa soalnya hahaha” ucap pacarku.

“Iyaaa, kita ngecat aja yaaa. Soalnya aku juga ga bisa benerin keran haha” jawabku setengah bercanda.

“om, aku sama yuna ke halaman belakang yaaaa. Ngecat tembok belakang” kata pacarku

“yaaa” jawab om anton yg lagi-lagi tidak menoleh ke arah kita.

Kita pun bersiap memulai mengecat tembok, melihat sikap om Anton, aku pun bertanya ke pacarku.

“yang, om anton itu judes yaa orangnya?” tanyaku ke pacarku

“hahaha emang gitu sih orangnya, cuek. Tapi baik kok” jawab pacarku.

“Tapi kok judes gitu yaaa, aku jadi kasihan sama istrinya hahaha” jawabku.

Sambil diiringi bercanda, kita mengecat tembok yg sebenarnya butuh waktu 20 menit untuk menyelesaikannya, jadi molor sampai satu jam.

Belum selesai kita mengecat, tiba-tiba handphone pacarku berdering. Dengan bergegas dia mengambil handphone dan menjawab panggilan itu. Kulihat dia berbicara dengan muka serius. Hingga akhirnya dia menutup telfonnya dan mendekat kepadaku.

“yang, aku disuruh ke kantor sekarang karena ada tamu dari luar negeri datang. aku disuruh datang dampinginku bossku. Kamu disini sebentar yaaa. Bentar doang kok.” Kata pacarku tergesa-gesa.

“iya yang, aku tungguin kok. Hati-hati yaaa, jangan ngebut”. Jawabku

Aku pun meneruskan pekerjaan mengecat tembok yg tadi belum terselesaikan. Tak sampai 10 menit, pekerjaan mengecat tembok pun selesai.

Aku beristirahat di kursi halaman belakang sambil mengecek hp apakah ada pesan masuk atau tidak. Tiba-tiba aku dikagetkan om anton yg datang dengan membawa dua gelas es teh.

“lho, mana jaka?” tanya om anton

“jaka keluar om, dia disuruh datang ke kantornya” jawabku

“kok ga bilang sama om?” jawab om anton lagi

“dia keburu tadi om, mungkin lupa ngomong ke om” jawabku

“ tau gitu om buat satu minuman aja. Yaudah satunya om yg minum deh. Nih satunya buat kamu, Haus juga pasti kamu kan. Om balik benerin keran lagi yaaa” kata om anton.

“iya om, makasih” jawabku


Memang hari itu panas banget, tubuhku pun berkeringat lumayan banyak. Melihat es teh yg seger, seolah melihat air di gurun pasir. Tidak menunggu lama aku pun meneguk es teh pemberian om anton. Pas banget karena cuaca lagi panas, trus capek juga habis ngecat tembok. Saking hausnya, Dalam sekali tegukan langsung kuhabiskan satu gelas es teh tadi. sambil istirahat, kubuka kembali Hpku, kubuka instagramku untuk melihat-lihat apa yang ada di timeline instagramku. Selang beberapa menit, kepalaku terasa pusing, mataku terasa berat. Kurasa aku kecapekan gara-gara ngecat tembok tadi. Kusandarkan tubuhku ke kursi. Dan setelah itu, aku tidak sadarkan diri.

Entah berapa lama aku tidak sadarkan diri, saat kubuka mata, aku sudah berada dalam sebuah kamar. Entah kamar siapa. Namun yg bikin Aku kaget bukan kepalang Adalah kondisiku saat ini, kedua tangan diikat Jadi satu keatas, kedua kaki ku diikat di tiang ranjang dengan posisi mengangkang, dan aku tidak memakai satu helai pun. Dan disamping ranjang sudah ada om anton.

“Udah bangun yuna? Om udah nungguin lho. Ternyata obat tadi manjur juga yaa hahaha” kata om anton

“om, apa-apaan ini? saya mohon lepasin ikatan kaki dan tangan saya sekarang, kalau tidak saya akan tereak supaya tetangga pada denger” Aku yg masih lemas karena pengaruh obat tadi, sadar kalau tenagaku tidak bisa membuka ikatan yg ada di tangan dan kakiku. Aku Cuma bisa meminta tolong om anton untuk melepaskan ikatan di kaki dan tanganku.

“ooooh kamu ngancam saya nih, padahal kita mau enak-enakan lhoooo” jawab om anton sambil tersenyum.

Tiba-tiba om anton melepas semua bajunya dan celananya. Terlihat tubuh seorang laki laki tua dengan tubuh gendut dengan kulit berwarna coklat tua sedang telanjang di depan mataku.

“om! beneran, aku tereak nih” ancamku terhadap om anton supaya menghentikan tindakannya.

Melihat aku yg akan berteriak minta tolong, dg cepat om anton melepas celana dalamnya dan dijejalkan ke mulutku.

“mmmmh mmmmmhhhhhhhh” kucoba teriak tapi tak bisa gara-gara celana dalam om anton menjejal mulutku.

Bau dari celana dalam om anton pun semakin menusuk hidungku. Rasanya seperti mencium baju yg udah seminggu tidak dicuci. Baunya membuatku serasa ingin muntah.

“Hayoooo mau tereak apa kamu? Coba aja deh tereak. Hahahaaaa” ucap om Anton seolah puas melihat keadaanku seperti ini.

“oh iya, barusan Jaka nelfon 3x di hp kamu, tapi om ga berani angkat. Trus dia ngirim pesan kalo dia pulangnya malam, kamu disuruh pulang duluan pake ojol” ucap om Anton sambil menunjukkan layar hp ku kepada ku.

“berarti, kita bisa bersenang-senang disini, mumpung rumah lagi kosong hahaha” ucap om Anton sambil tertawa.

Aku pun langsung berontak, kakiku kutendang-tendang berharap ikatan kakiku terlepas. Sama halnya dengan kedua tanganku yg mengarah keatas, kucoba untuk menggerakkan kedua tanganku sekuat tenaga supaya ikatannya terlepas. Tapi apa daya, tubuhku tidak punya tenaga sama sekali, efek obat yg diberikan om Anton kepadaku sangatlah berefek.

Akhirnya aku menyerah, tubuhku tidak kuat lagi untuk bergerak. Akhirnya aku menangis, kedua mataku berlinang air mata. Berharap om Anton iba melihatku menangis dan melepaskan ku.

“Lho lho lhoo kok nangis sih, padahal mau enak enak kok kamu nangis. Apa kamu nangis bahagia yaaa hahaha” ucap om Anton.

Mendengar ucapan om Anton, membuatku semakin terisak. Aku tidak ingin lagi disetubuhi laki-laki lain, apalagi itu bakal calon saudaraku kelak.

Tanpa menghiraukan tangisanku, tiba-tiba tangan om anton mulai menggerayangi tubuhku. Kurasakan tangan kasarnya menyentuh tubuh telanjangku dari atas sampai bawah.

“kulitnya yuna mulus banget yaaa, bersih. Ga seperti kulitnya istri om, udah jelek, keriput hahahaha” ujar om anton sambil terus menggerayangi tubuhku. Kurasakan tangan kasarnya terus menerus menyentuh kulitku. Hingga akhirnya tangannya berhenti di payudaraku. Tangan kasarnya mulai meremas-remas payudaraku.

“Toket Yuna sekel banget yaaa, kenyal lagi. Trus Pentilnya juga pink. Ga kayak toket istri Om, udah kendor pentilnya item lagi hahahaha” ucap om Anton sambil terus meremas payudara ku.

“hmmmrrggghhh” aku mencoba berteriak sekuat tenaga. Namun apa daya, mulut kecilku yg disumpal celana dalam om Anton tidak bisa mengeluarkan suara yg keras. Mendengar aku mencoba berteriak, om Anton menghentikan remasannya ke payudaraku.

“Yuna mau bilang apa? Mau bilang enak gitu kah? Hahahaha” ucap om Anton yg semakin membuatku merasa kesal.

Om Anton pun mulai melanjutkan remasannya ke payudaraku, namun kali ini dibarengi dengan lidahnya. jilatan lidah om Anton ke putingku membuatku tak kuasa untuk tidak berteriak. Ku berteriak sekuat tenaga sambil memejamkan mataku ketika lidah om Anton menjilati putingku. Kurasakan geli yg amat sangat sampai tubuhku pun bergerak-gerak tidak karuan karena efek jilatan itu.

Om Anton pun semakin menjadi-jadi, jika Puting payudara ku yang kanan dijilat, maka payudaraku yang kiri akan jadi mainan tangan om anton, pun sebaliknya. hal ini dilakukan terus berulang kali oleh orang tua bejat ini.

Akhirnya om Anton berhenti menjilati puting payudaraku, sambil berkata, “enak kan Yuna? Tuh kamu aja sampe merem melek gitu. puting kamu juga mulai mengeras tuh. Padahal Cuma om jilatin hahaha” ucap om Anton.

Memang benar, karena jilatan om Anton, putingku menjadi sangat keras. Rasa geli yg ditimbulkan akibat jilatan lidah om Anton ke putingku membuat putingku berubah jadi keras.

“sluuuurrppp”

Setelah puas menjilati putingku, sekarang om Anton menghisap putingku yg keras sambil meremas payudara sisi satunya. Rasa geli itu semakin menjadi.

“mmmmmmrrggghhhh” eranganku semakin kencang karena rasa geli yg semakin bertambah dibandingkan saat om Anton menjilati putingku.

“Sluuurrrpp sluuuuurrpp” terdengar jelas suara om Anton menyusu di payudaraku. Hisapannya yg kuat membuat merasakan geli seluruh badan, bahkan tanpa sadar badanku bergerak tak karuan.

Entah berapa lama tua bangka ini menyusu kepadaku, rasanya terasa sangat lama untukku. Hingga akhirnya om Anton menyudahi hisapannya dan mulai menjilati bagian tubuhku yg lain.


Ketiak. Entah kenapa beberapa laki-laki sangat suka sekali dg ketiak para wanita. Bahkan menurutku sendiri ketiak adalah salah satu bagian tubuh yg kuanggap kotor. Namun Nyatanya bagi om Anton hal ini tidak berlaku. Kedua tanganku yg Sejak awal diikat keatas, membuat Ketiakku terlihat dengan sangat jelas. Hal inilah yg membuat Ketiakku menjadi sasaran om Anton setelah payudara ku.

Tanpa berlama-lama om Anton pun memulai aksinya. “sluuuurrpp sluuurrrppp” suara jilatan itu terdengar jelas di telinga.

Rasanya sangat geli, aku menggeliat kegelian ketika lidah orang tua bejat ini menjilati ketiakku. Apalagi ketika kumis tebalnya bergesekan dengan kuliat ketiakku. Akhirnya tak lama kurasakan ketiakku basah kuyup karena air liur om anton.

“aaaaaah gurih banget ketiak kamu yuna, Padahal tadi kamu udah keringetan, tapi masih wangi aja , om jadi makin ngaceng nih. ” kata om anton sambil terus menjilati ketiakku.

Aku yg tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menangis dan pasrah tubuhku dijamah oleh om Anton.

Akhirnya setelah puas dg ketiakku, om anton terus menjilati bagian tubuhku yg lain. Dan sampailah ke bagian yg sangat diinginkan orang tua ini, yaitu vagina. orang tua bejat ini pun tidak langsung menjilati vaginaku, melainkan dilihat terus menerus dari jarak yg sangat dekat.

“yuna, memek kamu indah bangeeett, beda sama memek istri om yg udah lower. Memek kamu ini masih pink, masih rapet, jembutnya tipis, uuuh idaman om banget deh” kelakar orang tua bejat ini sambil terus memandangi vaginaku.

“om masukin satu jari yaaaa” ucap om anton

“mmmmmhhhh” sontak aku teriak walaupun suaraku tidak bisa keluar karena mulutku dijejali celana dalam.

Kurasakan sakit bercampur geli didalam vaginaku. Jari om Anton pun kurasakan semakin leluasa masuk ke dalam liang kemaluanku. Perlahan jari om Anton semakin cepat keluar masuk vaginaku.

“Mmmmmmmmhhhhh” aku melenguh sambil kugeleng-gelengkan kepalaku, tanda bahwa aku ingin om Anton berhenti memasukkan jarinya ke vaginaku.

Dan benar saja, seolah tau apa maksudku, om Anton pun mencabut jarinya keluar dari vaginaku. Melihatku yg sudah lemas, dia mencoba mendekatkan jarinya yg dia gunakan untuk mencolok-colok vaginaku tadi. Seperti ingin memberi tahu sesuatu, dia memperlihatkan jarinya yg sudah basah dipenuhi lendir Vaginaku.

“lihat nih Yuna, memek kamu udah basah kuyup. Padahal baru dimasukin satu jari hahahaa” ucap om anton

Aku pun mulai membuka mataku dan melihat jari tengah om Anton dipenuhi cairan vaginaku. Ya gimana vaginaku tidak basah, dari awal aku sudah dirangsang oleh om Anton mulai dari payudara ku diremas, puting ku dijilat, kemudian diisap, belum lagi vaginaku dimasuki jarinya. Walaupun jujur saja aku menolak, tapi tubuh ini tidak bisa bohong.

Setelah menunjukkan jarinya yg dipenuhi cairan kewanitaanku, om anton mulai menjilati cairan yg ada di jari tengahnya di hadapan kedua mataku ku.

“enaaak banget sih memek kamu yuna, cairannya juga ga kalah enak” ucap om Anton sambil terus menjilati jarinya yg dipenuhi cairan vaginaku.

Setelah menjilati habis cairan vaginaku yg ada di jarinya, om Anton kembali lagi ke vaginaku. Seolah tidak cukup hanya menjilati cairan vaginaku yg ada di jarinya tadi, om. Anton langsung membenamkan wajahnya ke vaginaku dan menjilati vaginaku yg sudah basah.

“mmmmmrrggghhhhhh” erangku sambil kugerakkan pinggulku ke atas, tanda bahwa rasa geli yg ditimbulkan dari jilatan om Anton ke vaginaku sudah tak bisa kutahan.

Jilatan demi jilatan lidah om Anton semakin lama semakin cepat. Ditambah gesekan kumis om Anton yg lebat di daerah vaginaku membuat sensasi geli yg kurasa semakin tak bisa kutahan.

Aku mengangkat pinggulku tanda bahwa aku sudah tidak kuat. Berharap ini cepat selesai. Tapi melihat tingkahku yg seperti ini malah membuat om anton seperti kesetanan. Ga Cuma menjilat, tapi juga menghisap vaginaku.

Aku hanya bisa berontak sambil mengangkat dan menggerakkan pinggulku ke kanan dan ke kiri supaya lepas dari jilatan om Anton.

Akhirnya tidak lama om anton menyudahi jilatannya ke vaginaku. Aku yg sudah lemas tidak berdaya, hanya bisa bernafas panjang bahwa akhirnya ini selesai.

“ gurih banget memeknya yuna, sampai basah gitu hhahahah” ucap om Anton.

“Sekarang giliran kontol gede om yg masuk ke gua sempitnya yuna yaaa.” Ucap om anton lagi.

Sontak aku langsung membuka mata, kulihat om Anton dg tubuh gemuknya yg telanjang sambil memperlihatkan penisnya yg berdiri tegak seolah mengatakan bahwa dia sudah siap menyetubuhi ku.

Aku langsung mencoba berontak sekuat tenaga. Kutendang-tendang kakiku ke arah om Anton. Tapi apa daya, kekuatan wanita yg telah dikasih obat tidur dan kakinya diikat tidak akan bisa melawan seorang laki-laki.

Ku lihat wajah om Anton seperti singa yg telah siap melahap rusa di depannya. Sambil menoleh ke arahku, dia pun bilang, “om masukin yaaa”

“mmmmmmggrrhhhhhh” Aku mencoba menggeleng-gelengkan kepala sambil mencoba berteriak. Namun seolah tidak menghiraukan teriakanku, om anton terus saja mendekatkan penisnya ke vaginaku. Kurasakan kepala penisnya yg sudah keras menyentuh bibir vaginaku. Sontak aku pun kaget dan semakin berontak.


“mmmmmmmmmhhhh” erangku ketika kepala penis om Anton masuk ke vaginaku. Meski vaginaku sudah basah, tapi karena ukuran penis om Anton yg besar membuat penis om Anton kesulitan memasuki vaginaku. Kedua kakiku pun dibuka om Anton lebar lebar supaya penis om Anton bisa masuk ke vaginaku.

“Jleeeebbb” penis om Anton pun akhirnya masuk ke vaginaku.

“Aaaaahhhmmmmhhh” aku mengerang kesakitan sambil memejamkan mata dan mendongakkan kepalaku. Kurasakan vaginaku sesak karena penis om Anton.

“aaaaaaahhh” eranganku pun dibalas dg desahan oleh om anton.

“yunaaaa memek kamu sempit banget yunaaa aaaaaaahhh” ucap om Anton.

Setelah masuk ke vaginaku, penis om anton berhenti sejenak, seolah beradaptasi dengan lubang vaginaku yg sempit. aku pun masih merasa kesakitan bahkan aku tidak berani membuka mata. Tidak kusangka tua bangka yang nantinya bakal jadi sanak saudaraku ini tega memperkosaku, bahkan dia melakukannya di rumah calon suamiku. Aku yang dalam posisi tangan dan kaki terikat serta mulutku dibekap pun hanya bisa pasrah. Berharap ini hanya mimpi belaka.

Tidak lama kurasakan penis om anton mulai bergerak di dalam vaginaku. Perlahan-lahan penis om Anton mulai memenuhi liang kencingku. Eranganku seolah tidak digubrisnya sama sekali. Vaginaku yg sudah basah dari awal seolah mempermudah penis om Anton untuk bergerak di dalam vaginaku. semakin lama semakin cepat kurasakan penis om anton bergerak di vaginaku.

“aaaah aaaaah memek kamu enak banget Yuna aaahh aaahh” semakin lama desahan om anton semakin keras. Kurasakan gerakan penis om anton di dalam vaginaku juga semakin cepat.

Tangan Om Anton yg tadinya memegangi pinggulku, kini mulai beralih ke payudaraku. Tangan kasarnya pun mulai meremas-remas payudaraku. Bahkan remasannya yg sekarang lebih keras.

Sontak eranganku pun semakin kencang. Walaupun mulutku disumpal celana dalam, namun semakin lama eranganku semakin bisa didengar.

Mendengar eranganku yg semakin keras, om Anton pun mengehentikan genjotannya dan berbisik kepadaku. “yuna, kalo mendesah pelan-pelan yaaa, nanti kalo ada yg ngeliat gimana hayooo” bisik om Anton.

Aku pun tidak menggubris omongan om Anton barusan. Aku hanya memejamkan mata sambil menangis.

“lho kok nangis sih? Sakit kah? Tahan yaaa sakitnya bentar lagi enak kok. Kalo sakit yaa salahin memekmu aja, salah sendiri sempit banget hahahaha” ucap om Anton

“Apa mungkin sakitnya karena tangan sama kakimu diikat? Om buka aja yaaa biar lebih bebas ngewenya hahaha” timpal om Anton.

Akhirnya dilepaskan lah ikatan tangan dan kakiku, serta diambil celana dalam om Anton yg menyumpal mulutku. Namun seperti tidak ada efeknya, setelah dilepas tali ikatannya, tangan dan kakiku pun masih lemas tidak berdaya. Bahkan untuk menutup selangkangan ku pun aku masih tidak kuat.

“Lanjutin lagi yuk, karena sekarang udah ga diiket, jadinya bebas deh mau gaya apa aja hahaha” ucap om Anton

Om Anton pun mulai bersiap menyetubuhi ku lagi, penis om Anton yg keras pun juga bersiap didepan vaginaku. Kurasakan kepala penisnya mulai menempel di bibir vaginaku yg sudah basah. Daaaann...

“jleeeb” penis om Anton masuk yg kedua kalinya di vaginaku.

“Aaaaaaaahhhhh” erang aku, namun kali ini erangan ku terdengar sangat jelas karena celana dalam menyumpal mulutku telah diambil.

Mendengar eranganku, om Anton seperti kesetanan. Kali ini kedua kakiku diangkat ke atas dan dirapatkan jadi satu oleh om Anton. Sehingga vaginaku terasa semakin sempit. Kurasakan penis om Anton semakin besar di dalam vaginaku ketika om Anton menyetubuhiku di posisi ini. Mungkin karena diposisi ini kedua kakiku merapat dan dinding vaginaku seolah lebih meremas penis om Anton.

Betul saja, setelah dirapatkan dan diangkat kedua kakiku, om Anton mulai meracau.

“Oooooohhh sempit banget memek kamu yunaaaa aaaah aaaahhhh” teriak om Anton.

Gerakan om Anton pun semakin cepat, dan bunyi “plak plak plak” yg dihasilkan dari pertemuan pahaku dg paha om Anton pun semakin kencang terdengar.

“aaaaaaaaahh aaaaaaahhh” mulutku tak henti-hentinya mengeluarkan erangan itu. Tanganku mencengkeram erat sprei kasur, mataku kututup rapat-rapat, dan kepalaku terus mendongak ke atas.

Ntah berapa lama om Anton menyetubuhiku dg posisi ini, aku tidak terlalu peduli. Aku hanya berharap ini cepat selesai.

Tidak lama, om Anton menghentikan genjotannya dan melepas penisnya dari vaginaku. Akhirnya aku bisa bernafas lega, karena jujur saja tubuhku benar-benar lemas melayani nafsu om Anton.


Namun baru saja aku membuka mata, tiba-tiba om Anton mengangkat tubuhku dan menyuruhku duduk diatas pangkuannya.

Aku yg tidak punya tenaga hanya bisa pasrah. Ingin ku berontak, tapi apa daya tubuhku seolah tak kuat walau hanya untuk berdiri.

Diangkatnya tubuhku yg sudah lemas, kemudian diregangkanlah kaki ku oleh om Anton. Kulihat dibawah, penis om Anton sudah berdiri tegak seolah sudah menunggu bertemu dg vaginaku lagi. Aku yg sudah lemas, tak kuasa menahan keseimbangan tubuhku, berkali-kali badanku terhuyung-huyung ingin jatuh. Akhirnya karena tak kuat menahan keseimbangan tubuhku, aku berpegangan di bahu om Anton.

Dibawah, om Anton memegangi penisnya dg tangan Kanannya dan berupaya mengatur posisi penisnya supaya masuk ke lubang vaginaku. Sementara tangan kirinya memegangi pantatku dan mengarahkan pantatku untuk duduk perlahan-lahan diatas pangkuannya.

Perlahan-lahan om Anton menurunkan badanku, dan kurasakan mulut vaginaku menyentuh sesuatu. Dan akhirnya “jleeeeebbb” om Anton langsung menurunkan badanku dan penisnya langsung masuk ke vaginaku.

“Aaaaaaaaaahhh” aku teriak bukan kepalang. Seketika tubuhku lemas. Aku yg tadinya masih bisa menjaga keseimbangan tubuhku dg berpegangan bahu om Anton, sekarang hanya bisa bersandar di dada om Anton.

Melihatku yg jatuh lemas di dadanya, om Anton langsung memelukku. Kurasakan kulit om Anton bertemu dg kulitku. Kurasakan keringat om Anton bercampur dg keringatku. Payudaraku pun terhimpit oleh dada om Anton.

Setelah memeluk erat tubuh kecilku, om Anton mulai mengangkat tubuhku. Sedangkan Di bawah, pinggul om Anton juga bergerak untuk menggerakkan penisnya.

“Aaaaaaahhh” teriak aku ketika penis om Anton mulai penetrasi di vaginaku, yg jelas di posisi ini penis om Anton masuk terlalu dalam di vaginaku. Bahkan kurasakan penis om Anton menyentuh dinding rahimku.

“Aaaaahh aaahh aaaahh” semakin aku mendesah, semakin cepat om Anton mengangkat turunkan tubuhku, pun juga sama gerakan pinggul om Anton.

Payudaraku pun ikut bergoyang-goyang karena gerakan tubuhku. Seringkali putingku bergesekan dg dada om Anton. Gesekan putingku dan dada om Anton inilah yg menambah rasa geli, sehingga eranganku semakin keras.

Mendengar eranganku semakin keras, om Anton langsung menyumpal mulutku dg bibirnya. “mmmmh mmmh” kucoba berontak dan melepas ciumannya, namun aku tak punya tenaga untuk melepas ciuman om Anton. Kurasakan bibir om Anton melumat habis bibirku. Dari bibir atas sampai bibir bagian bawah dilumat habis oleh bibir om anton. Sedangkan kedua tangan Om Anton memegangi pahaku. Tak berapa lama, kedua tangan itu mengangkat tubuhku lebih cepat. Dan gerakan pinggul om Anton juga semakin cepat. Tak pelak suara “plak plak plak” yg ditimbulkan juga semakin keras terdengar. Sama halnya denganku, suara “mmmmmhhh” dari bibirku yg diciumi om Anton juga ikut terdengar semakin keras walau bibirku masih disumpal bibir om Anton.

Aku yg sudah tidak kuat, mencoba berteriak dan melepaskan diri dari ciuman bibir om Anton. Tapi seolah tidak ingin bibirku lepas dari bibirnya, Om Anton berusaha menghisap bibirku agar tidak lepas dari bibirnya. Kurasakan air liurku dihisap habis oleh bibir om Anton.

Sementara di bawah, kurasakan semakin lama semakin cepat gerakan pinggul om Anton. Kurasakan penis om Anton semakin cepat menusuk vaginaku. Dan bunyi “plak plak plak” pun terdengar semakin cepat. Hingga akhirnya “crooootttt”, kurasakan cairan hangat yg kental menyembur di vaginaku. Vaginaku terasa sangat penuh, selain telah dimasuki penis om Anton, kini ditambah lagi dengan spermanya.

Perlahan om Anton pun melepaskan ciuman nya dari bibirku. Terasa semua air liurku habis diminum oleh om Anton.

Setelah terlepas dari ciuman om Anton, tubuhku yg lemas pun mau tak mau bersender di tubuh om Anton. Hingga akhirnya Om Anton menurunkan tubuhku dan diletakkan lah tubuh lemasku dg posisi terlentang.

Setelah itu om Anton mencabut keluar penisnya dari dalam vaginaku. Keluarnya penis om Anton pun disusul juga dg keluarnya sperma om Anton. Kurasakan sperma om Anton keluar perlahan-lahan dari vaginaku. Tak terasa air mataku mengalir kembali membahasi pipiku.


“aaaaah enak banget ngentotin memek kamu yuna, semoga kamu hamil anak om yaaa hahaha” kelakar om Anton.

Mendengar kata-kata om Anton, tangisanku semakin menjadi-jadi. Aku hanya bisa menutup mukaku dg tangan.

Seolah Dejavu dari kejadian-kejadian sebelumnya, setelah aku Diperkosa, Selalu aku melihat cahaya flash dari hp orang yg memperkosaku.

Aku hanya bisa menangis, untuk berontak pun aku tak sanggup. Aku hanya tidak ingin suamiku nanti tahu kalau tubuhku dipaksa menikmati nafsu bejat laki-laki lain.

“om pulang dulu yaaa. Ntar Yuna pulangnya nunggu Jaka aja yaa, tapi ingat kalo Yuna lapor polisi, nanti om sebar foto bugilmu ke jaka sama teman-temanmu hahaha” ucap om Anton mengancam ku. Setelah itu om Anton pergi dan menutup pintu kamar.

Aku hanya bisa menangis menutup muka dg tangan, tak pernah sedikitpun aku membayangkan bakal apa jadinya kehidupan ku nanti setelah menikah, mengingat orang yang nantinya jadi saudaraku telah memperkosaku.

Entah apa jadinya nanti ketika suamiku bertanya kepadaku mengenai ini, entah apa jadinya nanti ketika suamiku tahu foto bugilku tersebar, entah gimana nasibku ketika laki-laki yg sudah memperkosaku menceritakan kepada suamiku, entah entah dan entah....
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd